Anda di halaman 1dari 2

1. Teori Gembok & KunciTeori ini dikemukakan oleh Emil Fischer pada 1894.

Menurut teori ini, enzim


akan berikatan dengan substrat yang memiliki bentuk sama (spesifik) dengan sisi aktif enzim. Dengan
kata lain, hanya substrat yangmemiliki bentuk yang cocok atau spesifik yang hanya akan berikatan
dengan enzim.Hal inilah yang dikatakan sebagai teori gembok dan kunci, dimana enzim diibaratkan
sebagai sebuah kunci yang dapatmembuka sebuah gembok yang disini diibaratkan sebagai substratnya.
Gembok dan kunci akan memiliki sisi yang sama untuk dapat terbuka atau menutup.Teori ini memiliki
kekurangan yakni tidak mampu menjelaskan tentang kestabilan enzim saat peralihan titik reaksi enzim.2.
Teori InduksiMenurut teori yang diungkapkan oleh Daniel Koshland pada 1958, enzim memiliki sisi aktif
yang fleksibel. Meski demikian, sisi aktif enzim ini memiliki titik – titik pengikatan yang spesifik. Sehingga
hanya substrat yang memiliki titik – titik pengikatanyang samalah yang akan menginduksi sisi aktif enzim
sehingga pas (membentuk seperti substrat).Teori induksi ini menjawab kekurangan dari teori
sebelumnya. Dengan demikian, teori induksi adalah teori yang paling banyak diakui oleh para peneliti
untuk menjelaskan cara kerja enzim.Baca Juga: Penjelasan Teori Pergeseran Benua Secara DetailC. Fungsi
EnzimEnzim memiliki peranan yang sangat pentingdalam suatu reaksi kimia. Fungsi enzim
ialahmempercepat suatu reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa enzim, maka proses metabolisme baik
anabolisme ataupun katabolisme akan terganggu. Selain itu, sifat enzim yang tidak ikut bereaksi dengan
substrat inilah yang sangat menguntungkan untuk percepatan reaksi kimia di dalam tubuh.D. Sifat – Sifat
EnzimEnzim memiliki peranan yang sangat pentingpada kelangsungan hidup suatu organisme. Oleh
karenanya, kita harus mengerahui bagaimana sifat dari enzim. Berikut adalah sifat – sifat enzim yang
harus kita ketahui:1. BiokatalisatorEnzim bersifat sebagai biokatalisator artinya ialah enzim merupakan
senyawa katalis yaitusenyawa yang mempercepat suatu reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Karena enzim
berasal dari organisme, maka enzim disebut sebagai senyawa biokatalisator.2. TermolabilSebagian
struktur enzim merupakan senyawa protein. Oleh karena itu, enzim juga memiliki sifat termolabil artinya
sangat dipengaruhi leh suhu. Enzim memiliki suhu optimum untuk dapat menjalankan fungsinya. Pada
umumnya, enzim bekerja optimum pada suhu 37ºC. Pada suhu ekstrim dapat merusak kerja enzim.
Enzim akan inaktif pada suhu dibawah 10 ºC, sementara akan mengalami denaturasi pada suhu di atas
60 ºC. oleh karenanya, proses pendinginan adalah salah satu proses pengawetan makanan karena enzim
– enzimdari bakteri pembusuk tidak mampu mencerna makanan.Sementara, proses pemanasan atau
pembakaran dengan suhu tinggi dapat merusak struktur enzim (enzim mengalami denatursi). Ada
beberapa pengecualian, seperti pada kelompok bakteri purba yang menempati daerah – daerah ekstrim,
seperti golongan methanogen yang lingkungan hidupnya memiliki suhu yang tinggi memiliki enzim yang
bekerja optimum pada suhu 80ºC.Baca Juga: Tahap-Tahap Sosialisasi, dan Agen-Agen Sosialisasi3.
SpesifikSeperti yang telah diuraiakan dalam cara kerja enzim, enzim bersifat spesifik yang artinya disini,
enzim akan mengikat substrat yang mampu berikatan dengan sisi aktif enzim. Substrat memiliki titik
pengikatan yang sama yang menyebabkan dapat diikat oleh enzim. Sifat spesifik enzim ini juga dijadikan
sebagai dasar penamaan. Nama enzim biasanya diambil dari jenis substrat yang diikat atau jenis reaksi
yang berlangsung. Contohnya amylase yaitu enzim yang berperan memecah amilum yangmerupakan
polisakarida (gula kompleks) menjadi gula yang lebih sederhana.4. Dipengaruhi pHSama halnya seperti
suhu, pH atau derajat keasaman juga turut memengaruhi kerja enzim. Pada umumnya, enzim bekerja
pada suasana netral (6,5 – 7). Namun beberapa enzim optimum pada pH asam seperti Pepsinogen,
ataupun di pH yang basa sepertiTripsin.5. Bekerja bolak balikEnzim yang memecah senyawa A menjadi B,
juga enzim membantu reaksi pembentukan senyawa B dari senyawa A. Hal ini mengapa disebut kalau
enzim bekerja secara bolak balik.6. Tidak menentukan arah reaksiPerubahan senyawa A menjadi B ata
sebaliknya bukanlah enzim yang menentukan kemana arah reaksi akan berjalan. Senyawa yang lebih
dibutuhkan merupakan poin dari arah suatu reaksi kimia.Misalnya, tubuh kekurangan glukosa maka akan
memecah gula cadangan (glikogen) dan juga sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai