0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada masa demokrasi terpimpin. Pada masa ini, yang dimulai pada 1959 hingga 1966, pemerintah dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan MPR. Kabinet Kerja yang dibentuk pada 1959 memiliki program untuk menangani masalah pangan, sandang, dan keamanan dalam negeri serta pengembalian Irian Barat.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konte
Dokumen ini membahas dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada masa demokrasi terpimpin. Pada masa ini, yang dimulai pada 1959 hingga 1966, pemerintah dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan MPR. Kabinet Kerja yang dibentuk pada 1959 memiliki program untuk menangani masalah pangan, sandang, dan keamanan dalam negeri serta pengembalian Irian Barat.
Dokumen ini membahas dinamika persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia pada masa demokrasi terpimpin. Pada masa ini, yang dimulai pada 1959 hingga 1966, pemerintah dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan MPR. Kabinet Kerja yang dibentuk pada 1959 memiliki program untuk menangani masalah pangan, sandang, dan keamanan dalam negeri serta pengembalian Irian Barat.
Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Konteks NKRI
pada Masa Demokrasi Terpimpin
A. Latar Belakang
Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan ( MPR ). Demokrasi terpimpin dimulai sejak keluarnya dekrit presiden 5 Juli 1959 sampai dengan dikeluarkannya SUPERSEMAR 11 Maret 1966.
Isi dekrit presiden :
1. Menetapkan pembubaran Konstituante;
2. Menetapkan Undang-Undang Dasar 1945 berlaku lagi bagi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia terhitung mulai hari tanggal penetapan dekret ini dan tidak berlakunja lagi Undang-Undang Dasar Sementara. 3. Pembentukan Madjelis Permusjawaratan Rakyat Sementara, jang terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakjat ditambah dengan utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan serta pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara akan diselenggarakan dalam waktu sesingkat-singkatnja.
B. Kondisi Politik
Pada 9 Juli 1959, Kabinet Djuanda dibubarkan dan diganti menjadi Kabinet Kerja yang dilantik pada 10 Juli 1959. Kabinet ini memiliki program kerja yang disebut Tri Program yang meliputi:
(1) masalah-masalah sandang dan pangan,
(2) keamanan dalam negeri, dan
(3) pengembalian Irian Barat. C. Peristiwa Penting Masa Demokrasi Terpimpin