Anda di halaman 1dari 3

PERIBAHASA RAKYAT [TRADISI LISAN]

Paper ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran

Antropologi Kelas XI IBB Semester I

Oleh

Nama : Syifa Fadhilah

NIS : 16708

No. Urut : 31

UPT SMA NEGERI 1 BONE

2018/2019
PERIBAHASA RAKYAT

Menurut Cervantes, peribahasa rakyat atau ungkapan tradisional adalah

kalimat pendek berisi nasihat bijak bagi masyarakat.

Berikut beberapa contoh peribahasa rakyat yang lahir dan berkembang

melalui tradisi lisan sejak zaman nenek moyang.

1. Ada rotan ada duri.

Artinya, dalam kesenangan tentu ada kesusahan juga.

2. Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam.

Artinya, anak muda harus bersabar dalam merindukan sesuatu, orang tua

juga harus bersabar dalam menghadapi kesulitan.

3. Air beriak tanda tak dalam.

Artinya, orang bodoh selalu berlagak pintar dan banyak omong.

4. Anjing menggonggong kafilah berlalu.

Artinya, biarkan orang berbicara tapi rencana jalan terus.

5. Apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar.

Artinya, ilmu yang banyak tidak ada gunanya kalau tidak disebarkan.

6. Asam di gunung garam di laut.

Artinya, walaupun berjauhan, kalau sudah berjodoh pasti bertemu.

7. Betapapun lurus paku, ujungnya berkelok juga.

Artinya, walaupun perkataannya baik, orang jahat tetap punya maksud jahat.

8. Dada manusia tidak dapat diselam.

Artinya, pikiran seseorang itu tidak dapat diduga.

9. Dalam madu berisi empedu.


Artinya, jangan percaya perkataan yang manis-manis karena selalu

mengandung tipu daya.

10. Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik berkalung tanah.

Artinya, lebih baik mati daripada menanggung malu.

11. Di mana bumi dipijak di situ langit dijinjing.

Artinya, harus menghormati tempat yang ditinggali.

12. Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarak.

Artinya, kita harus selalu berhati-hati dan waspada dalam segala hal.

13. Elok bahasa akan bekal hidup, elok budi akan bekal mati.

Artinya, tingkah laku yang baik akan selalu dikenang banyak orang

meskipun telah meninggal.

14. Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.

Artinya, orang yang mudah melihat kesalahan atau kekurangan orang lain,

namun sebaliknya sangat sulit untuk melihat kesalahan atau kekurangan

dirinya sendiri.

15. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.

Artinya, orang mati akan dikenang karena kebaikan yang diperbuat semasa

hidupnya.

16. Guru kencing berdiri, murid kencing berlari.

Artinya, hal buruk yang dilakukan seorang pemimpin akan ditiru oleh

bawahannya dengan lebih buruk lagi, sehingga pemimpin harus memberi

contoh baik terhadap bawahannya.

Anda mungkin juga menyukai