Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK DAN STRATEGI RESOLUSI KONFLIK (STUDI

KASUS KONFLIK “IBU-IBU MARAH KETIKA DITAGIH


UTANG” )

Disusun oleh:

NAMA : SYIFA FADHILAH

NIM : 200701500033

KELAS : D/04

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Dan juga penulis berterima kasih pada Ibu Nur
Fitriany Fakhry, S. Psi., M. A. Dan Ibu Irdianti, S. Psi., M. Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Resolusi Konflik dan Perdamaian yang telah memberikan
tugas ini serta orang-orang sekitar yang telah membantu untuk menyelesaikan
makalah ini.
Penulis sangat berharap paper ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan tentang konflik antarindividu dan teknik dan strategi
resolusinya. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini
terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga paper sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Makassar, 04 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ·········································································· i

Kata Pengantar ············································································· ii

Daftar Isi ···················································································· iii

BAB I : PENDAHULUAN ····························································· 1

A. Latar Belakang ···································································· 1


B. Rumusan Masalah ································································ 2
C. Tujuan ·············································································· 2
D. Manfaat ············································································ 2

BAB II : TINJAUAN KONSEPTUAL··············································· 3

BAB III : ANALISIS PEMBAHASAN ·············································· 4

BAB IV : RANCANGAN TEKNIK DAN STRATEGI KONFLIK ············ 5

REFERENSI ·············································································· 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konflik merupakan hal yang selalu ada dalam berbagai bidang kehidupan,
salah satunya kehidupan berdampingan dengan manusia lainnya. Konflik
merupakan bagian integral dari kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Konflik sendiri merupakan pertentangan atau perselisihan antarindividu,
kelompok, maupun individu dengan kelompok dimana salah satu isu yang
biasa menjadi penyebab konflik dalam kehidupan masyarakat heterogen
adalah perbedaan pendapat, nilai, dan norma (Rahmawati, 2022).
Salah satu konflik yang paling mungkin untuk ditemui dalam kehidupan
sehari-hari adalah konflik antarindividu. Konflik antarindividu merupakan
konlik yang terjadi ketika negosiasi atau tindakan seseorang menghalangi,
menghambat tercapainya keinginan atau tindakan orang lain (Indrasutanto,
2009). Salah satu contoh kasus konflik antarpribadi yang pernah viral di
platform media sosial TikTok adalah ibu-ibu yang marah saat ditagih utang.
Dilansir melalui VIVA.co.id (2023) bahwa konflik bermula saat saat Ibu B
berniat untuk meminta uang yang telah dipinjamkan dikembalikan namun
malah mendapat ancaman dari Ibu A yang diberikan pinjaman uang.
Diketahui, saat ditagih utang oleh Ibu B, Ibu A tidak memiliki cukup uang
untuk membayar sejumlah uang yang telah dipinjam. Ibu A sempat
memberikan kata-kata yang kurang mengenakkan sehingga Ibu B juga ikut
tersulut emosi bahkan keduanya hampit terlibat baku hantam.
Dari kasus tersebut diketahui bahwa keduanya terlibat konflik yang
diakibatkan salah satu pihak menghambat capaian yang ingin dicapai oleh
pihak lainnya, dimana pihak A menolak untuk memberikan uang yang telah
dipinjam kepada pihak B sehingga keduanya terlibat pertikaian.
Setiap konflik memiliki penyelesaiannya tersendiri melalui resolusi atau
strategi tertentu. Resolusi konflik sendiri dapat diartikan sebagai proses
informal maupun formal yang digunakan oleh pihak yang bersangkutan untuk
menemukan jalan damai atas perselisihan yang mereka alami (Shonk dalam

1
2

Putri, 2022). Untuk penyelesaian masalah dari kasus di atas, penulis


menyarankan pihak yang bersangkutan untuk melakukan negosiasi, dimana
kedua belah pihak dapat menawarkan jangka waktu tertentu untuk membayar
utang yang belum dibayarkan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas adalah :
Bagaimana resolusi dan langkah yang tepat untuk menangani permasalahan
orang yang tidak mau membayar utang ketika ditagih?”

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah untuk
mengetahui resolusi dan langkah yang tepat untuk menangani permasalahan
orang yang tidak mau membayar utang ketika ditagih.

D. Manfaat
Adapun manfaat dari laporan ini adalah sebagai berikut.

1. Menambah wawasan terkait konflik antarindividu dan resolusi konflik.


2. Menambah wawasan terkait negosiasi dalam menyelesaikan konflik.
3. Memberikan alternatif penyelesaian bagi pihak yang bersangkutan atau
pihak lain yang mengalami permasalahan serupa.
BAB II
TINJAUAN KONSEPTUAL
Shonk (dalam Putri, 2022) mengemukakan resolusi konflik merupakan proses
nonformal dan formal yang biasa digunakan oleh kedua atau lebih pihak yang
bersangkutan untuk mendapatkan jalan atau solusi damai atas permasalahan yang
mereka alami yang bertujuan untuk mengurangi intensitas konflik atau mencegah
konflik yang lebih parah ke depannya.
Salah satu resolusi konflik yang penulis tawarkan dalam penyelesaian konflik
yang telah dibahas di latar belakang adalah negosiasi. Negosiasi merupakan
komunikasi dua arah yang dirancang untuk memperoleh kesepakatan pada dua
belah pihak yang memiliki problem yang sama atau saling berkaitan. Negosiasi
merupakan salah satu alternatif solusi untuk menyelesaiakan berbagai masalah di
luar pengadilan tanpa melibatkan orang ketiga. Negosiasi dapat dilakukan di
lingkup keluarga, teman, rekan kerja, mitra bisnis, dengan orang yang telah saling
mengenal bahkan yang belum saling kenal-mengenal (Fahri, 2021).
Negosiasi dianggap ampuh untuk memperbaiki komunikasi dan hubungan
setelah konflik mereda. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Diskarisma (2010) dimana pihak yang melakukan negosiasi
sampai tuntas dan saling memberikan feedback positif cenderung tetap memiliki
hubungan yang membaik begitu konflik usai. Hal ini menunjukkan bahwa melalui
negosiasi, kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan sekaligus tetap
mempebaiki hubungan bahkan setelah terlibat konflik. Hal ini menjadi dasar
penulis untuk memilih negosiasi diakibatkan dari kasus tersebut kedua pihak
sempat hampir terlibat baku hantam.

3
BAB III
ANALISIS PEMBAHASAN

Berdasarkan kasus yang diangkat, diketahui bahwa konflik tersebut


dilatarbelakangi oleh salah satu pihak yang enggan untuk membayar utang ketika
ditagih bahkan keduanya hampir terlibat baku hantam akibat cara komunikasi dari
salah satu pihak yang mampu menyulut emosi pihak lainnya. Konflik tersebut
apabila tidak diselesaikan secara benar, maka berpotensi untuk merusak hubungan
keduanya.
Oleh karena itu, penulis menyarankan pihak yang bersangkutan untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada melalui teknik negosiasi. Negosiasi ini
dianggap cocok untuk menyelesaikan masalah tersebut, misalnya keduanya
bernegosiasi untuk membayar hutang tersebut dengan memberikan keringanan
kepada salah satu pihak berupa perpanjangan waktu. Pihak yang berutang dapat
memberikan jaminan atau sejenisnya hingga tenggat waktu yang telah ditentukan
untuk membayar utang. Melalui negosiasi, keduanya bisa berdamai dan pihak
yang meminjamkan uang dapat mendapatkan uang yang dipinjamkan. Hal ini
sejalan dengan Fahri (2022) dimana negosiasi ditujukan untuk mencapai
kesepakatan dari pihak yang bersangkutan melalui proses tawar-menawar. Selain
itu Diskarisma (2010) juga ikut menyatakan bahwa negosiasi yang baik dan tuntas
melalui komunikasi dan feedback yang baik pula dapat memperbaiki hubungan
antara pihak yang bersangkutan. Hal ini dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak
yang hampir terlibat baku hantam.

4
BAB IV
RANCANGAN TEKNIK DAN STRATEGI RESOLUSI KONFLIK
Alternatif solusi untuk penyelesaian masalah yang telah dibahas adalah
negosiasi dimana kedua pihak menyampaikan masing-masing tujuannya dan
kesepakatan yang setidaknya dapat membuat kedua pihak nyaman. Adapun
langkah-langkah dari negosiasi adalah sebagai berikut (Raiffa dalam Fahri, 2021).
1. Tahap persiapan dimana pihak yang bersangkutan masing-masing harus
diketahui kebutuhan dan keinginan yang ingin dicapai.
2. Tahap tawaran awal dimana masing-masing pihak mempersiapkan diri
untuk merespon atau mengajukan tawaran pembuka atau menghadapi
tawaran pihak lain yang ekstrem.
3. Tahapan pemerian konsesi, dimana konsesi yang telah diberikan dapat
dipertimbangkan dengan memperhatikan konsesi yang diberikan oleh
pihak lain.
4. Tahap akhir negosiasi, dimana kesepakatan yang dihasilkan dan
komitmen dari setiap pihak dibuat secara tertulis atau hitam di atas putih.

5
REFERENSI
Fahri, L. M. (2021). Mediator dan peranannya dalam resolusi konflik. PENSA: Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial, 3(1), 114-125.
https://ejournal.ac.id/index.php/pensa.
Indrasutanto, T. (2009). Konflik antar pribadi dan strategi menghadapinya. Magister
Scientiae, 26, 145-154. ISSN: 0852-078X.
Putri, P. K. (2022). Manajemen konflik dan resolusi konflik: Sebuah pendekatan
terhadap perdamaian. Papua Journal of Diplomacy and International
Relations, 2(1), 16-34. DOI: 10.31957/pjdir.v2i1.1945.
Rahmawati, I. (2022). Pengantar Psikologi Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Diskarisma, V. (2010). Kontribusi komunikasi dalam proses negosiasi konflik
antar tetangga di wilayah perkampungan miskin. Tesis. Universitas
Diponegoro.
Viva.co.id. (2023). Ibu-ibu marah saat ditagih utang, warganet: Minjamnya melas,
ditagih galak. Diakses melalui
https://www.viva.co.id/trending/1573168-ibu-ibu-marah-saat-ditagih-
utang-warganet-minjamnya-melas-ditagih-galak?page=3 pada 05
November 2023 pukul 19.35 WITA.

Anda mungkin juga menyukai