PENGADILAN
kelompok 1 :
FAKULTAS SYARIYAH
FEBRUARI 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ ALTERNATIF
PENYELESAIAN SENGKETA DILUAR PENGADILAN ”. Penulisan makalah
ini adalah salah satu tugas mata kuliah Alternatif penyelesaian sengketa.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 8
3.2 Saran ........................................................................................................................ 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1. Untuk mengetahui Ruang lingkup penyelesaian sengketa diluar pengadilan
( Non Litigasi ).
2. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan dalam penyelesaian
sengketa yang dilakukan didalam pengadilan ( Litigasi ).
3. Kelebihan dan kekurangan dalam penyelesaian sengketa yang dilakukan
diluar pengadilan ( Non Litigasi ).
v
BAB II
PEMBAHASAN
Negosiasi kepentingan
1
Gatot Soemartono, Arbitrase dan Mediasi di Indonesia (Cet. I; Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2006), h. 1.
1
Negosiasi kepentingan ini dimana para pihak tidak
mempunyai hak satu sama lain sebelum bernegosiasi, ataupun tidak
memiliki hubungan hokum yang berlaku sehingga para pihak tidak
berkewajiban mendapatkan hak-hak dari satu sama lain.
Negosiasi hak
Berbeda dengan negosiasi kepentingan dalam negosiasi ini
para pihak memiliki hubungan hokum tertentu, sehingga para pihak
telah memiliki hak-hak tertentu yang telah dijaminkan
pemenuhannya dalam hokum.
2
Gunawan Wijaya dan Achmad Yani, hukum Arbitrase (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000)
3
Republik Indonesia, “UU”, op. cit.,
2
dengan hokum yang memandang kebelakang untuk mengetahui siapa yang
salah atau benar, namun mediasi disini memandang ke depan untuk
menemukan suatu solusi untuk menyelesaikan sendiri dalam menghadapi
sengketanya dalam mengambil keputusan mediasi disini diambil secara
bersama-sama dengan kesepakatan antar kedua belah pihak.4
Dapat disimpulkan dari keterangan diatas bahwa mediasi adalah
cara atau metode dalam menyelesaikan suatu perkara dengan menunjuk
pihak ketiga untuk menjadi penengah atau yang sering disebut dengan
mediator. Tugas dan kewenangan mediator disini berusaha untuk
memberikan penimbangan antar para pihak adgar dapat saling
menguntungkan. Fungsi utama dari mediator disini yaiitu mencari solusi
baru dan hal-hal yang telah disepakati oleh para pihak sehingga
perselisihan dapat berakhir secara damai.
4
Priyatna Abdurrasyid, Arbitrase & Alternative Penyelesaian Sengketa: Suatu Pengantar (Jakarta:
Fikahati Aneka, 2002),
5
Hasanuddin Rahman, Seri Keterampilan Merancang Kontrak Bisnis: Contract Draftig (Cet. I;
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003)
6
Republik Indonesia, “UU”, op. cit., h. 162
3
Arbitrase sering digunakan oleh para pihak karena pada cara ini
para pihak merasa bahwa masalah yang sedang dihadapi lebih cepat, lebih
mudah dan murah dalam penyelesaiannya.
Arbitrase ad hoc
Arbitrase disini dibentuk secara khusus untuk
menyelesaikan dan memutuskan sengketa tertentu yang bersifat
incidental dalam jangka waktu tertentu hingga sengketa telah
diputuskan.
Arbitrase Institusional
Arbitrase ini sering sekali disebut dengan permanent
arbitral body. Arbitrase disini telah disediakan oleh organisasi
tertentu yang dalam pendiriannya bertujuan utuk menampung
sengketa yang timbul dari suatu perjanjian dengan bersifat
permanen.
4
konsultan hanya memberikan pendapat hokum yang sesuai dengan
permasalahan, kebutuhan dan kepentingan yang diinginkan oleh para
pihak berdasarkan regulasi. Untuk keputusan pada akhirnya tetap
diserahkan kepada kedua belah pihak.
6. Penyelesaian sengketa melalui penilaian ahli
Metode ini dugunakan untk upaya penyelesaian sengketa untuk
memilih para ahli yang sesuai dengan bidangnya untuk memberikan
pendapatnya agar para pihak dapat mempunyai suatu pemikiran yang
bersifat objektif dalam menyelesaikan permasalahannya.
5
2.3 Kelebihan dan kekurangan penyelesaian sengketa di luar pengadilan
1. Arbitrase
Kelebihan :
o Adanya kebebasan,kepercayaan dan keamanan.
o Perkaranya diproses dengan cepat, dan menghemat biaya.
o Adanya abiter (wasit) dalam suatu perkara.
Kekurangan : tidak mempunyai kekuatan lepastian hukum terhadap
hasil yang sudah disepakati.
2. Konsiliasi
kelebihan : murah, cepat dan hasilnya efektif.
Kekurangan : putusan dari lembaganya tidak mengikat (
bergantung pada pihak yang bersengketa ).
3. Mediasi
Kelebihan : Keputusan yang hemat, penyelesaian yang
cepat,hasilnya memuaskan seluruh pihak, kesepakatan yang
komprehensif, dan keputusan yang berlaku tanpa mengenal waktu.
Kelemahan : proses mediasi yang kekuatan eksekusi para pihak
sudah mencapai kesepakatan.
4. Negosiasi
Kelebihan : pihak yang berselisih yang akan menyelesaikan
sengketanya sendiri.
Kekurangan : mengalami jalan buntu, dimana kedudukan para
pihak tidak seimbang da nada pihak yang kaku.
5. Konsultasi
konsultan hanya memberikan pendapat (hukum), sebagaimana
yang diminta oleh kliennya.
konsultasi dapat dilakukan dengan secara langsung maupun dengan
menggunakan teknologi komunikasi yang telah ada.
6
Hasil konsultasi berupa saran yang tidak mengikat secara hukum,
artinya saran tersebut dapat digunakan atau tidak oleh klien,
tergantung kepentingan masing-masing pihak.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan penyelesaian sengketa
diluar pengadilan terdiri atas berbagai macam cara diantaranya negosiasi,
mediasi,konsiliasi,arbitrase dll diantara para pihak. Pada pasal 1239 KUH
perdata dijelaskan bahwa suatu sengketa itu muncul diantara para pihak
sejak diantara keduanya salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya.
Dan diatas juga sudah dijelaskan tentang kekurangan dan kelebihan
dari penyelesaian sengketa litigasi maupun non litigasi.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat semoga bisa
menambah wawasan bagi kita semua. Apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Selain itu penyusun
berharap adanya kritik dan saran untuk makalah ini di karenakan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna.
8
DAFTAR PUSTAKA