DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Teknik manajemen konflik/ langkah penyelesaian
konflik”. makalah ini di buat untuk memenuhi tugas matakuliah manajemen keperawatan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita
sehingga lebih baik dalam penyusunan makalah berikutnya. Dan apabila masih banyak lagi
kekurangan, demi kesempurnaan makalah ini kami mengharapkan masukan/kritikan yang
bersifat membangun.
Penyusun
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian konflik
B. Manajemen konflik
D. Penyebab konflik
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejarah Terjadinya suatu konflik pada suatu organisasi dimulai seratus tahun yang lalu,
di mana konflik adalah suatu kejadian yang alamiah dan peristiwa yang pasti terjadi dalam suatu
organisasi. Pada awal abad ke-20. konflik diidentifikasi sebagai suatu kelemahan manajemen
pada suatu yang harus dihindari. keharmonisan suatu organisasi sangat diharapkan, tetapi akan
selalu muncul konflik dapat merusaknya. Ketika konflik mmulai terjadi pada suatu oreganisasi,
meskipun telah diupayakan untuk dihindari dan ditolak, tetap harus diselesaikan secepatnya.
Konflik sebenarnya dapat dihindari dengan mengarahkan para staff kepada tujuan yang jelas
dalam melaksanakan tugas dan memfasilitasi para staff supaya dapat mengekspresikan
ketidakpuasannya secara langsung seningga masalah tidak menumpuk dan banyak.
Pada pertengahan abad ke-19, ketika ketidakpuasan staf dan dari atasan tidak ada, maka
komplik diterima secara pasik sebagai suatu kejadian yang normal dalam organisasi. Oleh karena
itu, seorang manajer harus belajar banyak tentang bagaimana menyelesaikan konflik tersebut
daripada berusaha menghindarinya. Meskipun konflik dalam organisasi merupakan suatu unsur
penghambat staf dalam melaksanakan tugasnya, tetapi diakaui bahwa konflik dan kerjasama
dapat terjadi secara bersamaan.
Teori interaksipada tahun 1970 mengemukakan bahwa konflik merupakan hal yang
penting, dan secara aktif mengajak organisasi untuk menjadikan konflilk sebagai salah satu
pertumbuhan produksi. Teori ini menekankan bahwa konfilik dapat mengakibatkan pertumbuhan
produksi sekaligus kehancuran organisasi, keduarnya tergantung dari tindakan seorang manajer
dalam mengelolanya. Mengingat konflik adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dalam
organisasi, maka manajer harus dapat mengelolanya dengan baik.
Konflik dapat berupa sesuatu yang kualitatif atau kuantitatif. Meskipun konflik berakibat
terhadap stres, tetapi dapat meningkatkan produksi dan kreativitas Manajemen konflik yang
konstruktif akan menghasilkan lingkungan yang kondusit untuk didiskusikan sebagai suatu
fenomena utama, komunikasi yang terbuka melalui pengutaraan perasaan, dan tukar pikiran serta
tanggung jawab yang menguntungkan dalam menyelesaikan suatu perbedaan (Black & Falk,
2019).
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
1. Pengertian konflik
2. Manajemen konflik
4. Penyebab konflik
6. Metode penatalaksanaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konflik
Konflik adalah perselisihan internal yang dihasilkan dari perbedaan ide, nilai-nilai, dan
perasaan antara dua orang otau lebih, Hendel (2005). Banyak konflik muncul hanya karena
asurnsi yang kita buat tentang orang lain dan interpretasi yang kíta beríikan pada hal-hal
yang ditatakan. Konflik sepertí ítu dapat diredakan dengan beberapa menít diskusi yang
terampil dan jujur, Shay BeMargaret. (2002), Menurut Nurul Hafiah dkk2021) Konfik
adalah perselisihan yang terfjadi ketika suatu tujuan, keinginan, atau nilai bertentangan
dengan milik individu atau kelornpok lainnya,
Kesirmpulannya konflik merupakan masalah yang terjadi karena adanya perbedaan ide,
nilai dan perosaan antara du3 orang atau lebih. Konflikjuga dapat terjadi ketika adanya
perselisihan antara seseorang atau orang lain karena tujuan dan keinginan bertentangan
diantara kedua belah pihak.
B. Manajemen Konflik
Kesirmpulan manajemen konflik yaítu serangkaian strategi/ proses aksi dan reaksi yang
Oakukan oleh para pihak yang mengalami masalah untuk melakukan pendekatan dalam
Menyelesaikan masalah sesuai dengan kesepakatan bersama.
C. Aspek Positif dan Negative Dari Kontlik
2) Perubahan kepribadian individu. Misalnya dari yang semula sopan menjadi kasar dan
tidak ramah
D. Penyebab Konflik
Adapun faktor-faktor penyebab konflik antara lain, perbedaan individu yang meliputi
perbedaan pendirian dan perasaan. Konfilik dapat terjadi hanya karena salah satu dari dua
alasan, yaitu masing-masing pihak memilikI alasan untuk percaya bahwa mereka mampu
mendapatkan sebuah objek bernilai untuk dii mereka sendiri atau mereka percaya bahwa
berhak memiliki objek tersebut. Pertimbangan pertama bersifat realistis, sedangkan
pertimbangan kedua bersifat idealis, Bakri (2017).
a. Faktor Manusia
b. Faktor Organisasi
4) Masalah 'status. Konflik dapat terjadi karena suatu unit/ departemen mencoba
memperbaiki dan meningkatkan status, sedangkan unit/departemen yang lain
menganggap sebagai suatu yang mengancam posisinya dalam status hirarki organisas
5) Perbedaan nilai dan persepsi. Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang
negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak adil.
Suatu strategi penyelesaian konflik dimana semua yang terlibat saling menyadari dan
sepakat pada keinginan bersama. Penyelesaian strategi ini sering diartikan sebagai lose-
lose situation. Kedua pihak yang terlibat saling menyerah dan menyepakati hal yang telah
dibuat. Di dalam manajemen keperawatan, strategi ini sering digunakan oleh middle dan
top manager keperawatan.
b. Kompetisi
Strategi ini biasanya dapat diartikan sebagai win-lose situation. Penyelesaian ini
menekankan hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa
mempertimbangkan yang kalah. Akibat negative dari strategi ini adalah kemarahan, putus
asa, dan keinginan untuk perbaikan di masa mendatang.
c. Akomodasi
Istilah lain yang sering digunakan adalah cooperative situation. Konflik ini berlawanan
dengan kompetisi. Pada strategi ini, seseorang berusaha mengakomodasi
permasalahan,dan memberi kesempatan pada orang lain untuk menang. Pada strategi ini,
seseorang berusaha mengakomodasi permasalahan, dan memberi kesempatan pada orang
lain untuk menang. Pada strategi ini, masalah utama yang terjadi sebenarnya tidak
terselesaikan.Strategi ini biasanya digunakan dalam politik untuk merebut kekuasaan
dengan berbagai konsekuensinya.
d. Smoothing
Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi komponen
emosional dalam konflik. Pada strategi ini, individu yang terlibat dalam konflik berupaya
mencapai kebersamaan dari pada perbedaan dengan penuh kesadaran dan introspeksi diri.
Strategi ini biasanya diterapkan pada konflik yang ringan, tetapi tidak dapat dipergunakan
pada konflik yang besar, misalnya persaingan pelayanan/ hasil produksi.
e. Menghindar
Semua yang terlibat dalam konflik, pada strategi ini menyadari tentang masalah yang
dihadapi, tetapi memilih untuk menghindar atau tidak menyelesaikan masalah. Strategi
ini biasanya dipilih bila ketidaksepakatan membahayakan kedua pihak, biaya
penyelesaian lebih besar daripada menghindar, atau perlu orang ketigadalam
menyelesaikannya, atau jika masalah dapat terselesaikan dengan sendirinya.
f. KolaborasI
Strategi ini merupakan strategi win-win solution. Dalam kolaborasi, kedua pihak yang
terlibat menentukan tujuan Bersama dan bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan. Oleh
karena keduanya yakin akan tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan. Strategi
kolaborasi tidak akan bisa berjalan bila kompetisi insentif sebagai bagian dari situasi
tersebut, kelompok yang terlibat atau tidak mempunyai kemampuan dalam
menyelesaikan masalah, dan tidak adanya kepercayaan dari kedua kelompok/ seseorang.
a. Menghindar
b. Akomodasi
Manajer perawat yang merupakan kelompok konflik dapat memungkinkan kelompk
yang lain menghasilkan dan menempatkan tuhan-kebutuhan lainnya terlebih dahulu. Hal
ini terutama merupakan strategi yang baik apabila isu lebih penting bagi yang lainnya.
Halini dapat memelihara kerja sama secard harmonis dan mengembangkan bawahan
dengan memungkinkan mereka untuk membuat keputusan.
a. Kompetisi
d. Kompromi
Mengambil jalan tengah dapat memecahkan konflik. Hal ini merupakan strategi
sementara bila memerlukan waktu untuk mendapatkan posisi permanen yang
memuaskan. Suatu kompromi yang menimbulkan ketidapuasan pada kedua kelompok
adalah bukan sesuatu yang baik.
e. Kerjasama
Apabila kedua kelompok bekerja sama untuk memecahkan konflik, maka keduanya akan
merasa puas, Hal ini terutama sekali menyangkut isu yang penting. Harus ada kesatuan
dalam pendangan. Hal ini membutuhkan waktu dan tenaga. Kerjasama menimbulkan
kepuasan di antara perawat. Kerjasama dapat dicapai dengan lebih baik melalui factor-
1) Analisis situasi
Identifikasi jenis konflik untuk menentukan waktu yang diperlukan, setelah dilakukan
pengumpulan fakta dan memvalidasi semua perkiraan melalui pengkajian lebih mendalam.
Kemudian siapa yang terlibat dan peran masing-masing. Tentukan jika situasinya dapat
diubah.
Jelaskan masalah dan prioritas fenomena yang terjadi. Tentukan masalah utama
yang memerlukan suatu penyelsaian yang dimulai dari masalah tersebut. Hindari
3) Menyusun tujuan
b. Identifikasi
1) Mengelola perasaan
Hindari respon emosional: marah, sebab setiap orang mempunyai respon yang berbeda
2) Intervensi
a) Masuk pada konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya
identifikasi hasil yang positif yang akan terjadi
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Referensi
Bakri H.M. 2017. Manajemen Keperawatan 'Konsep dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Hendel, T., Fish, M..,Galon, V. (2005). Leadership style and choice of strategy in conflict
Shay & Margaret. 2002. Conflict Management In The Workplace. First edition.