Anda di halaman 1dari 7

Ukuran Tubuh

Ukuran tubuh harimau sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti: jenis
mangsa, iklim dan habitat. Harimau Kontinental umumnya memiliki ukuran tubuh lebih besar
dibandingkan harimau Sunda yang mendiami kepulauan Indonesia.

Dari semua subspesies, harimau Siberia memiliki ukuran tubuh paling besar, diikuti harimau Kaspia
dan Benggala. Hasil analisis genetik menunjukkan bahwa harimau Siberia dan Kaspia memiliki
hubungan kekerabatan yang sangat dekat sehingga sebagian ahli berpendapat bahwa keduanya
merupakan satu subspesies yang memiliki daerah sebaran terpisah.

Selanjutnya, harimau Indochina sedikit lebih besar dari harimau Malaya diikuti harimau China
selatan yang menjadi subspesies harimau terkecil di daratan benua Asia. Harimau China Selatan
diketahui memiliki karakter genetik yang paling unik di antara semua subspesies harimau
kontinental. Sedangkan harimau Indochina dan Malaya memiliki hubungan kekerabatan yang lebih
dekat sehingga dulunya dianggap sebagai subspesies yang sama.

Untuk kepulauan Sunda, harimau Jawa menjadi subspesies terbesar, diikuti harimau Sumatera dan
Bali. Dari analisis hasil pengukuran tengkorak dan karakter fisik, diketahui bahwa harimau Jawa dan
Bali memiliki kemiripan yang sangat tinggi. Sedangkan harimau Sumatera dianggap sebagai bentuk
hibrid alami dari harimau Jawa dan harimau Kontinental. Hal ini dimungkinkan karena pulau
Sumatera dan Jawa pernah menyatu dengan daratan Asia (Mazak, J. H. 2010).

Harimau (dalam bahasa latin: Panthera tigris) merupakan spesies kucing terbesar di dunia, dan
masuk dalam genus Panthera bersama dengan singa, leopard, jaguar, dan snow leopard. Harimau
terdiri dari beberapa subspesies yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda juga,
namun pada umumnya bisa dikenal dengan kulit dan bulu lebat berwarna oranye kemerahan
dengan strip vertikal berwarna gelap, serta sisi yang lebih cerah dibagian bawahnya. Dan harimau
dewasa merupakan hewan yang cenderung hidup menyendiri dan menjaga teritorinya.

Ada beberapa subspesies dari harimau itu sendiri dan sekiranya 3 dari subspesies tersebut sudah
punah jutaan tahun yang lalu, yakni Wanhsien tiger (P.t. acutidens), Trinil tiger (P.t. trilinensis), dan
Ngandong tiger (P.t soloensis). Subspesies yang bertahan (atau disebut subspesies modern) masih
terus hidup setidaknya sampai pertengahan abad ke-20, karena pada akhirnya, 3 subspesies lagi
dinyatakan punah. Seperti yang bisa dilihat diatas, penyebaran harimau menyebar luas di penjuru
Asia, mulai dari Caucasus (daerah di Eropa timur dan Asia barat) sampai ke Siberia, dan juga di
Indonesia (Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera). Bahkan, berdasarkan fosil, beberapa pihak menyebutkan
bahwa harimau juga pernah hidup di Pulau Kalimantan dan Palawan.

Namun disaat abad ke-20, harimau mulai punah di wilayah Asia barat dan akhirnya menyebabkan
hilangnya beberapa subspesies harimau dibeberapa wilayah lainnya.

Oke, mungkin sudah cukup informasi umum yang ringkas mengenai harimau ya. Dan kali ini seperti
yang sudah disinggung diatas, ane ingin men share apa-apa saja subspesies dari harimau itu sendiri,
baik secara karakteristik dan juga status konservasi nya. Serta, varian warna dan hasil hybrid cross
lainnya.

Mengapa ukuran harimau sumatera menjadi yang paling kecil dibandingkan subspesies harimau
lainnya? Sebuah pertanyaan sederhana yang cukup menarik dikaji. Sebagaimana kita ketahui,
harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) merupakan subspesies harimau yang
paling kecil dibanding kedelapan subspesies lainnya (termasuk yang telah punah).

Ukuran panjang tubuh harimau sumatera ‘hanya’ 160 – 200 cm (jantan) dan 150 – 190 cm (betina).
Berat tubuhnya ‘hanya’ 90 – 140 kg (jantan) dan 80 – 90 kg (betina). Ukuran panjang harimau
sumatera ini jauh lebih kecil dibanding dengan harimau Amur atau Siberia (Panthera tigris altaica)
yang panjang tubuhnya mencapai 270 – 330 cm (jantan) dan 240 – 275 cm (betina).

Bahkan dibanding dengan harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dan harimau bali (Panthera tigris
balica), dua subspesies harimau yang juga pernah hidup di Indonesia, harimau sumatera masih kalah
besar.

Selengkapnya lihat tabel perbandingan ukuran masing-masing subspesies harimau berikut ini.

Perbandiangan Ukuran Harimau


Perbandingan Ukuran Harimau di Dunia

REPORT THIS AD

Di samping ukuran tubuh, harimau sumatera pun menjadi subspesies harimau paling ‘ringan’ kedua
setelah harimau bali. Berhubung harimau bali telah dinyatakan punah, saat ini, harimau sumatera
menjadi harimau dengan berat badan paling ringan. Berat tubuhnya hanya sepertiga dari harimau
siberia.

Mengapa harimau sumatra bisa memiliki ukuran tubuh yang kecil? Harimau Sumatera dipercaya
terasing dari kerabat dekatnya di daratan Asia pada 6.000 hingga 12.000 tahun silam. Saat itu
permukaan air laut meningkat sehingga memisahkan pulau-pulau di Indonesia, termasuk Sumatera,
dari daratan Asia. Hal ini lah yang kemudian menjadikan harimau sumatera harus berdaptasi dengan
kondisi pulau Sumatera yang salah satunya adalah berkurangnya ukuran tubuh harimau sumatera.

Menurut para ahli ada beberapa hipotesa yang kemudian menyebabkan harimau sumatera
beradaptasi menjadi jenis kucing besar yang paling kecil dibanding saudara-saudaranya yang lain.

Penyesuaian dengan suhu udara rata-rata

Menurut Teori Bergmann (Bergmann’s Rule, Biolog Jerman) tentang mekanisme adaptasi organisme
untuk menjaga atau memancarkan panas tubuh. Organisme, khususnya yang berdarah-panas seperti
unggas dan mamalia, yang hidup di daerah beriklim dingin, cenderung memiliki ukuran tubuh yang
lebih besar dibandingkan individu dari jenis yang sama yang tinggal di daerah panas.

Hal ini karena organisme yang memiliki tubuh besar mempunyai rasio yang lebih antara permukaan
tubuh dengan volumenya. Akibatnya panas yang dikeluarkan per volume tubuh akan lebih kecil
untuk satwa yang bertubuh besar. Hal ini sangat diperlukan untuk hidup di daerah dingin. Sebaliknya
satwa yang hidup di daerah beriklim panas, perlu dapat mengeluarkan panas hasil metabolisme
tubuhnya secara lebih efisien dan membantu menyejukkan.

Ukuran luas pulau yang dihuni

Menurut teori biogeografi, semakin besar ukuran pulau, maka semakin besar pula daya dukung
lingkungannya. Pulau yang besar mampu mendukung kehidupan jenis-jenis satwa untuk tumbuh
menjadi besar. Meskipun pada teori ini dapat disangkal dengan keberadaan harimau jawa (yang juga
telah dinyatakan punah) yang memiliki ukuran tubuh lebih besar ketimbang harimau sumatera.
Padahal pulau Jawa lebih kecil dibanding pulau Sumatera.

7 Penyebab Kelangkaan Harimau Sumatera

Harimau Sumatera

Seperti yang anda ketahui semua bahwa harimau merupakan salah satu binatang buas. Akan tetapi
harimau tergolong menjadi hewan yang dilindungi, dan sayangnya saat ini keberadaannya memang
terancam punah. Seperti yang akan disampaikan pada kesempatan ini yaitu penyebab kelangkaan
Harimau Sumatera, apa saja?

Sedang pengetahuan mengenai harimau secara umum, merupakan salah satu jenis hewan tergolong
dalam filum Chordata, subfilum vertebrata, kelas mamalia, pemakan daging (karnivora), keluarga
felidae (kucing), genus panthera, dan tergolong dalam spesies tigris. Bisa dibilang bahwa harimau
termasuk sebagai jenis kucing terbesar dari spesiesnya, bahkan lebih besar dari singa.

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut, dapat disimak mengenai perbedaan Singa dan Harimau.
Disamping itu, harimau juga termasuk kucing tercepat kedua dalam berlari, setelah citah. Dalam
keseluruhan karnivora, harimau adalah kucing karnivora terbesar dan karnivora terbesar ketiga
setelah beruang kutub dan atau juga beruang coklat. Untuk ciri-ciri beruang kutub sebelumnya
sudah sempat disampaikan, bisa anda simak kembali.

Biasanya harimau berburu mangsa besar seperti rusa sambar, kijang, babi, atau kancil. Akan tetapi,
harimau akan memburu hewan kecil seperti landak apabila mangsa yang agak besar itu tidak ada.
Harimau Sumatera atau (Panthera tigris sumatrae) merupakan satu dari enam sub-spesies harimau
yang masih bertahan hidup sampai dengan saat ini. Harimau Sumatera mempunyai tubuh yang
relatif paling kecil dibandingkan semua sub-spesies harimau yang hidup dan ada saat ini. Untuk soal
warna, kulit harimau sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning
kemerah-merahan sampai dengan oranye tua. Lantas apa penyebab kelangkaan harimau Sumatera?

1. Hilangnya Habitat

Sebagai kucing besar yang liar dan hidup di hutan, sebagai masyarakat perlu tetap mempertahankan
keberadaannya. Kepunahan yang terjadi pada harimau sumatera disebabkan lantaran mereka
kehilangan habitat, dipicu oleh tingginya laju deforestasi dan konversi / alih fungsi hutan. Semakin
mengecilnya atau sempit dari luas habitat karena aktivitas pembukaan lahan, membuat mereka
semakin terancam punah.

2. Ulah Perdagangan Ilegal

Mengapa dikatakan demikian? Karena masih cukup banyak terjadi perdagangan ilegal yang
memburu sang harimau untuk kemudian diambil bagian-bagiannya. Misalnya yakni kulit harimau
yang kemudian dijual dengan harga tingi. Jangankan seekor harimau, pembunuh sadis kucing biasa
pun bisa mendapatkan kecaman dan hukuman jika diketahui melakukan hal-hal seperti itu. Untuk
tips-tips kucing biasa, beberapa yang sudah di paparkan pada kesempatan sebelumnya adalah cara
bermain dengan kucing dirumah dan arti kucing mengeong di depan rumah yang bisa disimak
kembali.

Bicara kembali mengenai Penyebab Kelangkaan Harimau Sumatera yang dipicu oleh perdagangan
ilegal, banyak yang menjual lantaran bukan saja dijadikan benda-benda seperti tas kulit, dompet
kulit atau barang-barang yang lainnya tetapi percaya sebagai obat tradisional. Hal ini harus
dikondisikan untuk mempertahankan keberadaan harimau sumatera.

3. Perubahan Hutan

Kerusakan habitat harimau sumatera ini tentu diakibatkan oleh manusia sendiri. Adapun misalnya
yakni terjadi pembalakan liar hutan untuk perkebunan kelapa sawit yang menyebabkan harimau
sumatera di hutan sana kehilangan tempat tinggalnya. Bagaimana tidak punah, jika kerusakan
habitat merupakan faktor penting penyebab hampir punahnya harimau sumatera. Spesies yang
habitatnya rusak tidak memiliki tempat untuk hidup tenang dan mencari makan, dan berkembang
biak. Seperti yang diketahui semua, bahwa dikawasan Sumatera sana cukup banyak perkebunan
kelapa sawit jika dibandingkan yang ada di Jawa.

4. Perburuan

Tidak semua perburuan dikarenakan mempunyai tujuan pasti seperti yang sudah disampaikan di
atas yaitu untuk perdagangan. Melainkan perburuan liar bisa juga menjadi salah satu ajang hobi
untuk mengasah atau meningkatkan kemampuan membidik mangsa. Misalnya yakni latihan
menembak atau yang lainnya. Tentu saja perburuan liar ini dianggap sebagai salah satu dari
Penyebab Kelangkaan Harimau Sumatera.

5. Banyak Anggapan Harimau Simbol Kekuasaan

Penyebab yang lainnya dari punahnya harimau Sumatera adalah fikiran atau anggapan jika kucing
besar ini menjadi simbol kekuasaan. Sehingga mindset yang berfikiran seperti itu akan berupaya
keras untuk membidiknya, entah akan dijual atau dikemanakan.

6. Perambahan hutan

Penyebab penurunan populasi harimau di Sumatera yang lainnya masih cukup beragam. Akan tetapi,
yang utama ialah perambahan hutan dan konversi lahan ke perkebunan sawit dan tempat-tempat
lainnya.

7. Pemelihara Tak Bertanggung Jawab

Terkadang banyak juga yang memelihara tanpa tanggung jawab, sehingga hal itu menjadi salah satu
pemicu dari meningkatnya punah sang harimau Sumatera. Misalnya kurang perhatian, menyebabkan
harimau sakit dan kelaparan yang berujung mati. Jika terus menerus seperti ini maka populasi tidak
dapat berkembang biak dan menyebabkan keberadaan jumlah harimau Sumatera di ujung kritis.

Nah, itulah ketujuh dari Penyebab Kelangkaan Harimau Sumatera yang harus anda ketahui.
Melestarikan binatang buas bukan hal yang salah, karena semua makhluk mempunyai habitat
masing-masing. Apalagi harimau mempunyai peran penting di dalam rantai makanan. Keberadaan
harimau atau si kucing besar ini memang tidak seperti kucing yang anda ketahui sehari-hari.

Kucing yang anda temui sehari-hari tergolong spesies kecil yang jinak, mungkin anda
memeliharanya? Simak anak kucing mengeong terus menerus jika hal itu pernah anda alami.
Demikian yang bisa disampaikan, semoga bermanfaat!
Ciri-ciri Fisik

Harimau Sumatera memiliki tubuh yang relatif paling kecil dibandingkan semua sub-spesies harimau
yang hidup saat ini.

Jantan dewasa bisa memiliki tinggi hingga 60 cm dan panjang dari kepala hingga kaki mencapai 250
cm dan berat hingga 140 kg. Harimau betina memiliki panjang rata-rata 198 cm dan berat hingga 91
kg.

Warna kulit Harimau Sumatera merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari kuning
kemerah-merahan hingga oranye tua.

Anda mungkin juga menyukai