Ciri – Ciri
Harimau sumatra merupakan harimau yang memiliki ukuran terkecil. [4] Harimau sumatra
mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya, pola hitamnya
berukuran lebar dan jaraknya rapat dan juga berhimpitan. Harimau sumatra jantan dewasa
memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke kaki atau sekitar 250 cm panjang dari kepala
hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140 kg, sedangkan tinggi dari jantan dapat
mencapai 60 cm. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci atau sekitar 198 cm dan berat 200
pound atau sekitar 91 kg. Belang harimau sumatra lebih tipis daripada subspesies harimau lain.
Warna kulit harimau sumatra merupakan yang paling gelap dari seluruh harimau, mulai dari
kuning kemerah-merahan hingga jingga tua. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut
serta surai dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Ukurannya yang kecil
memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan
mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air, terutama
bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi hijau gelap
ketika melahirkan.
Habitat
Harimau sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra. Kucing besar ini mampu hidup di
manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat
yang tak terlindungi. Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional, dan
sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian, juga terdapat lebih kurang
250 ekor lagi yang dipelihara di kebun binatang di seluruh dunia. Harimau sumatra mengalami
ancaman kehilangan habitat karena daerah sebarannya seperti blok-blok hutan dataran rendah,
lahan gambut dan hutan hujan pegunungan terancam pembukaan hutan untuk lahan pertanian
dan perkebunan komersial, juga perambahan oleh aktivitas pembalakan dan pembangunan jalan.
Karena habitat yang semakin sempit dan berkurang, maka harimau terpaksa memasuki
wilayah yang lebih dekat dengan manusia, dan sering kali mereka dibunuh dan ditangkap karena
tersesat memasuki daerah pedesaan atau akibat perjumpaan yang tanpa sengaja dengan manusia.
Makanan
Makanan harimau sumatra tergantung tempat tinggalnya dan seberapa berlimpah
mangsanya. Sebagai pemangsa utama dalam rantai makanan, harimau mempertahankan populasi
mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya, sehingga keseimbangan antara mangsa
dan vegetasi yang mereka makan dapat terjaga. Mereka memiliki indra pendengaran dan
penglihatan yang sangat tajam, yang membuatnya menjadi pemburu yang sangat efisien.
Harimau Sumatra merupakan hewan soliter, dan mereka berburu pada malam hari, mengintai
mangsanya dengan sabar sebelum menyerang dari belakang atau samping. Mereka memakan apa
pun yang dapat ditangkap, umumnya babi hutan dan rusa, dan kadang-
kadang unggas atau ikan. Orangutan juga dapat jadi mangsa, akan tetapi mereka jarang
menghabiskan waktu di permukaan tanah, sehingga jarang ditangkap harimau. Harimau sumatra
juga gemar makan durian.
Dalam keadaan tertentu harimau sumatra juga memangsa berbagai alternatif mangsa
seperti kijang (Muntiacus muntjac), kancil (Tragulus sp), beruk (Macaca
nemestrina), landak (Hystrix brachyura), trenggiling (Manis javanica), beruang madu (Helarctos
malayanus), dan kuau raja (Argusianus argus).[5]
Harimau sumatra juga mampu berenang dan memanjat pohon ketika memburu mangsa.
Luas kawasan perburuan harimau sumatra tidak diketahui dengan tepat, tetapi diperkirakan
bahwa 4-5 ekor harimau sumatra dewasa memerlukan kawasan jelajah seluas 100 kilometer di
kawasan dataran rendah dengan jumlah hewan buruan yang optimal (tidak diburu oleh manusia)
Perkembangbiakan
Harimau sumatra dapat berbiak kapan saja. Masa kehamilan adalah sekitar 103 hari.
Biasanya harimau betina melahirkan 2 atau 3 ekor anak harimau sekaligus, dan paling banyak 6
ekor. Mata anak harimau baru terbuka pada hari kesepuluh, meskipun anak harimau di kebun
binatang ada yang tercatat lahir dengan mata terbuka. Anak harimau hanya minum air susu
induknya selama 8 minggu pertama. Sehabis itu mereka dapat mencoba makanan padat, namun
mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan. Anak harimau pertama kali meninggalkan sarang
pada umur 2 minggu, dan belajar berburu pada umur 6 bulan. Mereka dapat berburu sendirian
pada umur 18 bulan, dan pada umur 2 tahun anak harimau dapat berdiri sendiri. Harimau
sumatra dapat hidup selama 15 tahun di alam liar, dan 20 tahun dalam kurungan.
Rafflesia ( Flora )
Rafflesia adalah marga tumbuhan berbunga yang semua anggotanya
adalah parasit obligat. Evolusi yang dialami marga ini sangat terspesialisasi sehingga anggotanya
tidak lagi memiliki organ seperti akar dan batang yang jelas, melainkan menjadi berkas-berkas
yang aktif tumbuh dan menyerap nutrisi dari jaringan tumbuhan inangnya.
Anggota-anggotanya sebagian besar tumbuh alami di hutan-hutan tropis sampai subtropis Asia
Tenggara (termasuk maritim). Keseluruhan terdapat kira-kira 27 spesies (termasuk empat yang
belum sepenuhnya diketahui cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997)[butuh rujukan]. Deskripsi
mengenai Rafflesia dibuat oleh Dr. Joseph Arnold tahun 1818 berdasarkan spesimen yang
diberikan pemandunya, seorang penduduk asli Sumatera, dan dinamai berdasarkan nama Thomas
Stamford Raffles, pemberi dana ekspedisinya.
Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun, ataupun akar yang
sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat kiii
genus Tetrastigma (famili Vitaceae) yang menyebarkan haustoriumnya yang mirip serabut di
dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat
dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa spesies,
seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya mungkin lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga
10 kg. Bahkan spesies terkecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm. Bunganya
tampak dan berbau seperti daging yang membusuk, karena itulah ia disebut "bunga bangkai" atau
"bunga daging". Bau bunganya yang tidak enak menarik serangga seperti lalat dan kumbang
kotoran, yang membawa serbuk sari dari bunga jantan ke bunga betina. Sedikit yang diketahui
mengenai penyebaran bijinya. Namun, tupai dan mamalia hutan lainnya ternyata memakan
buahnya dan menyebarkan biji-bijinya. Rafflesia adalah bunga resmi negara, begitu pula
provinsi Surat Thani, Thailand.
Nama "bunga bangkai" yang dipakai untuk Rafflesia juga digunakan untuk
menyebut Amorphophallus titanum (suweg raksasa/batang krebuit) dari suku talas-talasan
(Araceae) yang juga memiliki rekor ukuran perbungaan tak bercabang terbesar di dunia.
Baik Rafflesia maupun Amorphophallus adalah tumbuhan berbunga tetapi hubungan
kekerabatan mereka jauh. Rafflesia arnoldii mempunyai bunga tunggal terbesar di dunia dari
seluruh tumbuhan berbunga, setidaknya bila orang menilai dari beratnya. Amorphophallus
titanum mempunyai perbungaan tak bercabang terbesar.
spesies
Rafflesia arnoldii
Rafflesia azlanii
Rafflesia baletei
Rafflesia banahawensis
Rafflesia bengkuluensis
Rafflesia cantleyi
Rafflesia gadutensis
Rafflesia hasseltii
Rafflesia keithii
Rafflesia kerrii
Rafflesia leonardi
Rafflesia lobata
Rafflesia manillana
Rafflesia micropylora
Rafflesia mira
Rafflesia panchoana
Rafflesia patma
Rafflesia pricei
Rafflesia rochussenii
Rafflesia schadenbergiana
Rafflesia speciosa
Rafflesia tengku-adlinii
Rafflesia tuan-mudae
Rafflesia verrucosa
Spesies yang tidak diverifikasi
Rafflesia borneensis
Rafflesia ciliata
Rafflesia titan
Rafflesia witkampii
Perbandingan sekuensi DNA mitokondria (mtDNA) Rafflesia dengan mtDNA angiosperma lain
menandakan bahwa parasit ini berevolusi dari tumbuhan fotosintetik dari ordo Malpighiales.
[1]
Studi lain pada tahun yang sama mengkonfirmasikan hasil ini menggunakan sekuensi mtDNA
dan DNA inti, dan menunjukkan bahwa tiga grup lain yang diklasifikasikan dalam Rafflesiaceae
secara tradisional tidak berkerabat.[2] Studi terbaru menemukan Rafflesia dan kerabatnya terpaut
dalam famili Euphorbiaceae, hal yang mengejutkan karena anggota famili itu umumnya
mempunyai bunga yang sangat kecil.[3] Menurut analisis mereka, tingkat evolusi ukuran bunga
lebih atau kurang konstan di seluruh famili itu kecuali pada asal mula Rafflesiaceae, dimana
bunga dengan cepat berevolusi menjadi lebih besar sebelum berbalik pada tingkat perubahan
yang lebih lambat.