Anda di halaman 1dari 75

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

DUSUN KRAJAN dan DUSUN KARANG ANOM DESA


SERUT KECAMATAN PANTI KABUPATEN JEMBER
MELALUI KEGIATANKULIAH KERJA
NYATA (KKN) TEMATIK POSDAYA

LAPORAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK POSDAYA

Kelompok 111
Disusun Oleh:
1. Anggia Permata (F. Hukum/Ilmu Hukum)
2. Ferdi Saputra Rahma Wijaya ( F. Ekonomi/IESP)
3. Pigy Sukma Amanda (F. ISIP/Adm. Negara)
4. Desy Chardilla (F. Pertanian/Agroteknologi)
5. Ulin Nuha Jazmin ( F. Kedokteran/Pend. Dokter )
6. Vita Okta Fatmawati ( F. Pertanian/Agribisnis)
7. Ulfiatul Khomariah (F. Sastra/Sastra Indonesia)
8. Firdaus Hidayatul Iman (F. Ekonomi/Manajemen)
9. Ahmad Karimullah (F. Teknologi Pertanian/Teknik
Pertanian)
10.Achmad Fitoyo (F. Teknik/Teknik Mesin)

KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
SEPTEMBER 2016
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKN

a. Judul Kegiatan : Peningkatan Kualitas Sumber Daya


Manusia Dusun Krajan dan Dusun Karang
AnomDesa Serut Kecamatan Panti
Kabupaten Jember Melalui Kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya
b. Kelompok : 111
c. Pelaksana :
Nama Koordinator Desa/NIM : Anggia Permata/ 120710101352
Anggota 1/NIM : Ulin Nuha Jazmin/132010101085
Anggota 2/NIM : Firdaus Hidayatul Iman/130810201266
Anggota 3/NIM : Ahmad Karimullah/131710201072
Anggota 4/NIM : Achmad Fitoyo/131910101057
Anggota 5/NIM : Desy Chardila/131510501052
Anggota 6/NIM : Ulfiatul Khomariah/130110201041
Anggota 7/NIM : Ferdi Saputra Rahma W/120810101188
Anggota 8/NIM : Vita Okta Fatmawati/131510601049
Anggota 9/NIM : Pigy Sukma Amanda/130910201043
d. Lokasi KKN
Dusun : Krajan dan Karang Anom
Desa : Serut
Kecamatan : Panti
Kabupaten : Jember
e. Waktu PelaksanaanKKN : 18Juli - 1September 2016

ii
Jember, September 2016
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Koordinator Desa Kuliah Kerja
Nyata

Julian Adam Ridjal, SP., MP. Anggia Permata


NIP. 19820710 200812 1 003 NIM. 120710101352

Menyetujui,
Kepala Pusat Pengelolaan dan Pengembangan KKN
LPM Universitas Jember

Gaguk Jatisukamto, S.T., M.T.


NIP. 19690209 199802 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Tematik Posdaya serta menyelesaikan laporan KKN dengan
lancar.Penyusunanlaporan akhir ini, diajukan guna memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan mata Kuliah Kerja Nyata (KKN). Penyusunan laporan akhir ini
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu kami selaku pembuat
laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Posdaya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs.Moh.Hasan, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Jember yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan KKN.
2. Drs.Anwar, M.Si., selaku Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)
Universitas Jember yang telah mengarahkan kami untuk melaksanakan KKN
dengan baik.
3. Julian Adam Ridjal, SP., MP, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang
senantiasa mengarahkan dan membimbing kami dalam menjalankan kegiatan
program KKN.
4. Bapak Camat Panti yang telah memberikan izin dan dukungan kepada
mahasiswa KKN Universitas Jember.
5. Bapak Abdul Asis selaku Kepala Desa Serut yang telah memberikan izin
kepada kami untuk menjalankan program KKN di Desa Serut.
6. Pak Carik selaku Sekretaris Desa Serut
7. Seluruh perangkat Desa Serut dan semua pihak desa yang telah membantu
kelancaran pelaksanaan selama berlangsungnya KKN.
8. Orang tua dan keluarga kami tercinta yang senantiasa memberikan dukungan
kepada kami.
9.Pak Ilyas selaku Ketua Posdaya Karang Anom
10.Pak Slamet selaku Ketua Dusun Karang Anom
11.Ibu Kiptiah selaku Ketua Pengajian Dusun Krajan
12.Pak Sugik selaku Ketua Dusun Krajan

iv
13. Seluruh anggota KKN kelompok 111 (Anggi, Pigy, Desy, Vita, Ulin, Ulfi,
Ferdi, Otoy, Firdaus dan Karim) yang selalu bekerja sama dalam melaksanakan
kegiatan yang telah diprogramkan selama KKN dan saling mendukung dalam
segala hal.
14.Teman-teman KKN satu Kecamatan Panti.
Dalam laporan KKN di Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom Desa
Serut Kecamatan Panti ini kami memaparkan berbagai masalah yang kami
temukan selama proses KKN berlangsung. Selain itu berbagai pemecahan
masalah yang telah kami laksanakan semuanya terdokumentasi dalam laporan
KKN ini.
Semoga dengan laporan KKN di Dusun Krajan dan Dusun Karang
Anom Desa Serut Kecamatan Panti ini bermanfaat bagi masyarakat maupun bagi
mahasiswa/i yang akan melaksanakan KKN di Desa Serut Kecamatan Panti
berikutnya.
Demikin laporan KKN DesaSerut Kecamatan Panti Kabupaten Jember
ini kami buat. Kami mohon maaf apabila dalam pelaksanaan maupun dalam
penyusunan laporan KKN ini terdapat hal yang kurang berkenan kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Jember, 31 Agustus 2016

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KKN ………………………………...ii


KATA PENGANTAR ........................................................................... …………ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... ………...vi

BAB I. PENDAHULUAN .....................................................................………….6

1.1 Analisis Situasi .............................................................................................. 6

1.2 Analisis Data ................................................................................................. 7

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 8

1.4 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 9

1.4.1 Tujuan .....................................................................................................9

1.4.2 Manfaat .................................................................................................10

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN…………………………………….. . 12

2.1 Tempat dan Waktu ...................................................................................... 12

2.2 Khalayak Sasaran ........................................................................................ 14

2.3 Jenis Kegiatan dan Metode ......................................................................... 15

2.3.1 Jenis Kegiatan .......................................................................................15

2.3.2 Metode ..................................................................................................15

2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat ............................................................ 23

2.4.1 Faktor pendukung .................................................................................23

2.4.1 Faktor penghambat................................................................................27

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya ............................................................ 31

2.5.1 Bidang Pendidikan ................................................................................31

2.5.2 Bidang Kesehatan .................................................................................32

2.5.3 Bidang Ekonomi ...................................................................................33

2.5.4 Bidang Lingkungan ...............................................................................34

vi
2.5.5 Biaya Lain-lain......................................................................................35

2.5.6 Pemasukan ............................................................................................36

2.5.7 Total Biaya (Pemasukan-Pengeluaran) .................................................36

BAB III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN………………………..37

3.1 Bidang Pendidikan ...................................................................................... 37

3.2 Bidang Kesehatan........................................................................................ 44

3.3. Bidang Ekonomi ........................................................................................ 49

3.4. Bidang Lingkungan .................................................................................... 51

3.5 Kegiatan Lainya .......................................................................................... 58

BAB IV. PENUTUP .............................................................................. …..……64

4.1 Kesimpulan ................................................................................................. 64

4.2 Saran ............................................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ ………..67

LAMPIRAN……………………………………………………………………..69

vii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


1.1.1 Latar Belakang
Dalam pembangunan dan perkembangan di indonesia dari tahun-ketahun
samakin maju dan semakin menigkat pula penduduknya, pada era globalisasi saat
ini menuntut adanya sebuah dorongan supaya di negeri ini semakin maju dan
semakin berkembang dalam menghadapi persaingan global antar negara lain.
Pemerataan pendidikan dan kesejahteraan rakyat adalah salah satu bentuk upaya
untuk meningkatkan dan memajukan negara Indonesia, untuk memahamami
berbagai ilmu, yang meliputi ilmu pengetahuan, teknologi serta seni, guna
diperlukan untuk mencapai kehidupan rakyat yang makmur dan sejahtera.
Pembangunan nasional perlu didasarkan pada tuntutan tersebut, dengan melihat
potensi yang dimiliki oleh warga. Dimana perkembangan nasional tersebut dapat
meningkatkan aktualisasi warga, sehingga dapat bersaing dalam cakupan global.
Dalam situasi tersebut sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di
daerah pedesaan dengan tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah, tingkat
kesehatan yang masih rendah serta keterbatasan sarana dan prasarana kepentingan
umum yang kurang memadai apabila dibandingkan dengan penduduk Indonesia
yang tinggal di perkotaan. Sehingga untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat
tersebut diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun
masyarakat itu sendiri. Mahasiswa sebagai kaum intelektual dapat memberikan
perannya sebagai motivator dan dinamisator pembangunan yang turut serta dalam
proses pembangunan tersebut dan dalam hal ini dilakukan melalui kuliah kerja.
Dimana kuliah kerja adalah kegiatan yang melibatkan beberapa fakultas/program
studi dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk
hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, secara langsung untuk
mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi
dalam meningkatkan pemahaman dan kemampuan bagi nilai tambah yang lebih
besar bagi pendidikan tinggi.

1
Dalam penerjunan Kuliah kerja nyata mahasiswa Universitas Jember tahun
ajaran 2015/2016 gelombang II (18 Juli s/d 1 September 2016) di Desa Serut,
Kecamatan Panti, Kabupaten Jember merupakan salah satu perwujudan dari
pengabdian kepada masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi permasalahan,
guna menunjang pembangunan desa sehingga dapat mendekatkan perguruan
tinggi terhadap masyarakat serta memberikan pemahaman tentang cara berfikir
yang lebih maju serta berbagi pengalaman mahasiswa yang ikut dalam kuliah
kerja Nyata.
Dalam hal ini mahasiswa kuliah kerja Universitas Jember dituntut untuk
terjun ke masyarakat guna mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh
selama di bangku kuliah, kedalam kehidupan nyata yang berada ditengah-tengah
masyarakat sesuai disiplin ilmunya. Kami sebagai mahasiswa Universitas Jember
akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi bagian dari masyarakat Desa
Serut dan melaksanakan program-program POSDAYA guna membantu dalam
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat secara material dan spiritual. Di
Dusun Karang Anom Desa Serut memiliki POSDAYA yang sebagian besar
kegiatannya berjalan pada bidang pertanian. Seperti, pembuatan pupuk, cara
merawat tanaman, pembasmian hama, dan lain-lain. Dimana untuk kelancaran
kegatan ini tidak terlepas dari partisipasi seluruh masyarakat, perangkat kelurahan
dan pihak-pihak yang terkait dengan program ini sangat kami butuhkan agar
program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan lancar.
Untuk mendorong semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa Universitas Jember tidak terlepas dari saranadan lembaga pendidikan
di Desa Serut guna untuk memenuhi dari tingkat PAUD, TK, SD/MI,MTs,
Sekolah Lansia.Dalam bidang pendidikan juga terdapat beberapa permasalahan,
yaitukurangnya motivasi belajar dari murid SD/MI dan kurangnya dukungan dari
orang tua murid. Hal ini membuat kurangnya kualitas anak SD/MI di bidang
akademik khususnya dalam pemahaman suatu materi. Beberapa sekolah
mengalami permasalahan terkait kurangnya tenaga pengajar dengan jumlah siswa
yang cukup banyak.

2
Serangkaian observasi menunjukan bahwa perlu kiranya penerapan dari
berbagai disiplin ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi
masyarakat desa pada umumnya. Berdasarkan struktur keadaan masyarakat
DesaSerut ini, maka beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan;
2. Upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan pengolahan sumber daya
alam yang ada;
3. Upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan;
4. Upaya meningkatakan kesejahteraan ekonomi masyarakat;
5. Upaya menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih;
Jika dilihat dari kondisi tersebut maka permasalahan pokok yang muncul
adalah bagaimana upaya yang dilakukan guna meningkatkan sumber daya
manusia dan pengelolahan sumber daya alam yang di Dusun Krajan dan Dusun
Karang Anom, DesaSerut, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.

1.2 Analisis Data


a. Letak Wilayah
Desa Serut terletak di Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Desa Serut
adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Panti, Kabupaten
Jember.Berdasarkan kondisi geografis, luas Desa Serut adalah 490,929 Ha.Jumlah
penduduk Desa Serut sebanyak 8.001 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebesar
2.273.Deskripsi penduduk Desa Serut, antara lain 4.027 pria dan 3.973
wanita.Desa Serut memiliki enam dusun, yaitu Dusun Mencek, Dusun Badean
Wetan, Dusun Badean Kulon, Dusun Karang Anom, Dusun Kasian, dan Dusun
Krajan.Dari ketiga dusun tersebut kelompok kami bertugas untuk melaksanakan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik POSDAYA di Dusun Krajan dan
Dusun Karang Anom Desa Serut Kecamatan Panti.
Desa Serut berbatasan dengan Desa Suci dan Desa Kemiri di sebelah
utara, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dukuh Mencek, sebelah timur
berbatasan dengan Desa Sukorambi, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa
Panti dan Desa Pakis .Luas wilayah Desa Seut adalah 490,929 Ha. Luas lahan

3
yang ada terbagi dalam bentuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian,
perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.

Gambar Peta Desa Serut Kec. Panti Kab. Jember


Desa Serut memiliki perekonomian yang dititikberatkan pada sektor
pertanian, perkebunan, dan sebagian di perdagangan. Namun yang paling
diutamakan di Desa Serut pada sektor pertanian dan perkebunan.Padi dan
berbagai tanaman perkebunan merupakantanaman yang menjadi unggulan dalam
peningkatan pendapatan masyarakat Serut. Keberhasilan dalam budidaya tanaman
padi dan perkebunan menjadi tolak ukur pendapatan masyarakat disana, apabila
tanaman padi dan atau tanaman perkebunan rusak atau gagal panen
mengakibatkan perekonomian mereka terganggu, apabila tanaman padi terserang
hama wereng yang bisa berdampak mengakibatkan produktivitas menjadi
menurun.

4
Selain itu, jenis tanah di Desa Serut yang subur membuat banyak sekali
jenis tanaman yang tumbuh lebat dan menciptakan suasana rindang di lingkungan
Desa Serut. Hal ini belum dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk
menanam berbagai tanaman yang dapat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari.
Padahal dengan ketersediaan jenis tanah yang cukup baik seharusnya mampu
memberikaan ketersediaan berbagai kebutuhan masyarakat terkait dengan
tumbuh-tumbuhan.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil observasi terhadap kondisi wilayah dan masyarakat
Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom Desa Serut, dapat diketahui beberapa
permasalahan yang dipecahkan baik dari segi pendidikan, kesehatan, lingkungan
dan ekonomi. Maka dari itu adapun permasalahan yang ditemukan diantaranya:
1. Bidang Pendidikan
a. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pola hidup
sehat untuk mencegah hipertensi?
b. Bagaimana cara agar masyarakat mengurangi pengeluaran untuk membeli
pupuk dengan cara membuat pupuk dari bahan organik?
c. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan dan pemahaman mata pelajaran
pada anak SD ?
d. Bagaimana cara membiasakan hidup bersih dan sehat sejak usia dini?
2. Bidang Kesehatan
a. Bagaimana cara mengoptimalkan kegiatan posyandu baik posyandu lansia
maupun posyandu balita yang telah berjalan di Desa Serut?
b. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran warga Dusun Krajan, Karang
Anom, dan Kasiandalam hal kesehatan khususnya mengenai hipertensi dan
mempraktekan pola hidup sehat untuk pencegahan hipertensi?
3. Bidang Lingkungan
a. Bagaimana cara pemanfaatan pekarangan/lahan kosong di rumah warga?
b. Bagaimana cara menjaga kelestarian lingkungan desa ?
c. Bagaimana cara meningkatkan pertanian organik pada masyarakat?

5
4. Bidang Ekonomi
a. Bagaimana cara meningkatkan nilai tambah dari daun pepaya dan menggali
potensi untuk menambah perekonomian yang ada di Dusun Krajan dan
Dusun Karang Anom di Desa Serut?
b. Bagaimana cara mendapat keuntungan dari pupuk organik yang telah dibuat
oleh masyarakat?
Berdasarkan berbagai permasalahan diatas, diperlukan upaya untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Penyelesaian masalah tersebut
diharapakan mampu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat
sehingga potensi yang tersedia di Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom Desa
Serut Kecamatan Panti Kabupaten Jember dapat bermanfaat secara optimal.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Tujuan
Dari permasalahan diatas di dapatkan tujuan sebagai berikut:
a. Bidang pendidikan
1) Untuk memberi informasi pada masyarakat mengenai pilar lingkungan,
kesehatan, dan ekonomi kreatif.
2) Untuk memberi informasi mengenai hipertensi kepada masyarakat.
3) Untuk memberi informasi mengenai cara pembuatan pupuk dari bahan dasar
organik (EM-4 dan POC)
4) Untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman akan mata pelajaran di
sekolah dengan diadakan bimbingan belajar bagi siswa-siswi Sekolah Dasar.
5) Untuk membiasakan hidup bersih dan sehat sejak usia dini
b. Bidang Kesehatan
1) Untuk mengoptimalkan kegiatan posyandu baik posyandu lansia maupun
posyandu balita yang telah berjalan di Desa Serut.
2) Untuk meningkatkan kesadaran warga Dusun Krajan, Karang Anom, dan
Kasiandalam hal kesehatan khususnya mengenai hipertensi dan
mempraktekan pola hidup sehat untuk pencegahan hipertensi.
c. Bidang Lingkungan

6
1) Untuk memanfaatan pekarangan/lahan kosong di rumah warga dengan
penanaman TOGA/apotek hidup di pekarangan rumah warga.
2) Untuk menjaga kelestarian lingkungan desa agar tetap lestari.
3) Untuk meningkatkan pertanian organik dan petani lebih mandiri untuk
dapat melakukan pembuatan pupuk dengan memanfaatkan bahan yang ada
di lingkungan
d. Bidang Ekonomi
1) Untuk meningkatkan nilai tambah dari daun pepaya dan menciptakan
kreativitas warga dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada
di Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom.
Berdasarkan berbagai permasalahan diatas, diperlukan upaya untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Penyelesaian masalah tersebut
diharapakan mampu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat
sehingga potensi yang tersedia di Dusun Krajan Desa Serut Kecamatan Panti
Kabupaten Jember dapat bermanfaat secara optimal.

1.3.2 Manfaat
Manfaat pelaksanaan program kegiatan jika dilihat dari sudut pandang
mahasiswa, universitas, masyarakat dan pemerintah adalah sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
a. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya nalar mahasiswa dalam
melakukan penelaah, perumusan, dan pemecahan masalah secara ilmiah;
b. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam menerapkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama studinya untuk membantu memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat.
c. Memperoleh pengalaman berharga secara langsung dalam kehidupan
bermasyarakat.
2. Bagi Universitas
a. Sebagai feedback dari hasil pengintegrasian mahasiswa ditengah masyarakat
dan pemerintah dengan berbagai permasalahan guna penyempurnaan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah;

7
b. Meningkatkan, memperluas dan mempercepat kerjasama dengan masyarakat
dan pemerintah.
3. Bagi Masyarakat dan Pemerintah
a. Memperoleh bantuan berupa tenaga dan pemikiran untuk merencanakan dan
melaksanakan pembangunan sehingga dapat mendorong percepatan
pembangunan dalam upaya meningkatkan kemajuan sosial dan ekonomi
masyarakat;
b. Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran secara kritis dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi bagi masyarakat dan pemerintah;
c. Menambah wawasan masyarakat dengan berbagai ilmu pengetahuan dan
teknologi;
d. Mengarahkan masyarakat desa untuk melakukan pembangunan bagi diri dan
desa secara umum;
e. Memperoleh informasi baru tentang perkembangan pemikiran dan teknologi
yang berkaitan dengan pembangunan masyarakat desa.

8
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Tempat dan Waktu


Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Jember
Gelombang II Tahun Ajaran2015/2016Kelompok 111 dilaksanakan di Desa Serut,
Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Desa Serut memiliki enam dusun yaitu
Dusun Krajan, Dusun Karang Anom, Dusun Kasian, Dusun Mencek, Dusun
Badean Kulon, dan Dusun Badean Wetan. Untuk Kelompok 111 melakukan
kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom dengan
Posdaya Dusun Karang Anom yang telah terbentuk ditahun 2015. Tempat
kegiatan disesuaikan dengan jenis kegiatan yang ditentukan.Pelaksanaan program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan mulai tanggal 18 Juli 2016 s.d 1
September 2016.
PILAR KEGIATAN TEMPAT TANGGAL WAKTU
Kesehatan Pendampingan Rumah Bapak 21 Juli 2016 08.00-11.00
Posyandu Lansia Ilyas
Dusun Karang
Anom
Screening tensi Rumah Bapak 21 Juli 2016 08.00-11.00
darah Ilyas
Screening tensi Rumah Bapak 4Agustus 2016 18.30-20.00
darah Imam
Pendampingan Rumah 9 Agustus 2016 09.00-11.00
Posyandu Anak
Dusun Kasian
Screening tensi Musholla Dusun 9 Agustus 2016 18.30-20.30
darah Kasian
Pemberian Obat TK Dharma Agustus 2016 08.00-11.00
Cacing untuk Anak Wanita Serut,
Sekolah SDN 02 Serut,
MI Serut
Pendidikan BimbinganBelajar Balai Desa Serut (28, 29 Juli 14.00-16.00

9
Untuk Murid- 2016) dan (1, 3,
Murid Kelas 1, 2, 3, 5, 08, 10, 12,
4, 5, Dan 6 SD dan 19, Agustus
Serut 02 2016)
Penyuluhan tentang Rumah Bapak 21 Juli 2016 08.00-11.00
Hipertensi Ilyas
Penyuluhan tentang Rumah Bapak 4Agustus 2016 18.30-20.00
Hipertensi Imam
Penyuluhan tentang Musholla Dusun 9 Agustus 2016 18.30-20.30
Hipertensi Kasian
Kelas Impian untuk SDN Serut 2 18 Agustus 09.30-11.00
siswa kelas 6 SDN 2016
2 Serut
Ekonomi Penyuluhan Kantor PKK 16 Agustus 09.00-10.00
pembuatan sosis Balai Desa Serut 2016
daun pepaya
Penyuluhan Rumah Pak 13 Agustus 15.30-16.15
perhitungan BEP, Ilyas (Ketua 2016
HPP dan Targeting posdaya durun
pada produk EM Karang Anom)
dan POC yang
dibuat sendiri oleh
warga Karang
Anom.
Penyuluhan Rumah Pak 13 Agustus 16.15-17.00
Pemasaran, Ilyas (Ketua 2016
Pacaging dan posdaya durun
Perijinan Produk Karang Anom)
serta SPT Produk
Lingkungan Pembuatan EM-4 Rumah Bapak 14 Agustus 15.30-17.00
dan Pupuk Organik Ilyas Dusun 2016
Cair (POC) Karanganom
Desa Serut

10
Kerja bakti Dusun Kasian 5 agustus 2016 20.00-23.00
pengecoran masjid, Desa Serut 14 agustus 2016 07.00-10.00
pelebaran pematang 15 Agustus
sawah dan 2016 15.00-16.30
pembersihan
Sungai
Pemanfaatan Lahan Dusun 12 agustus 2016 16.00-17.00
kosong produktif Karanganom, 21 Agustus
Dusun Badean, 2016
Dusun Kasian
dan Dusun
Kerajan Desa
Serut

2.2 Khalayak Sasaran


Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan untuk membantu proses
pembangunan masyarakat Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom, Desa Serut.
Adapun khalayak sasaran Kuliah Kerja Nyata Gelombang II Tahun Akademik
2015/2016 yang dilaksanakan di Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom, Desa
Serutyaitu :
a. Anak-anak di Dusun Krajan, Desa Serut
b. Siswa-siswi sekolah yang berada di Dusun Krajan, DesaSerut
c. Remaja Karang Taruna
d. Ibu-ibu PKK dan posyandu
e. Pengelola POSDAYA
f. Kelompok Tani
g. Seluruh perangkat DesaSerut
h. Seluruh masyarakat Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom, Desa Serut

11
2.3 Jenis Kegiatan dan Metode
A. Tahap Persiapan
1) Survey Lokasi
Dalam kegiatan survey lokasi dilakukan penelusuran jalan Dusun Krajan
dan Dusun Karang Anom untuk menggali potensi-potensiyang dapat
dikembangkan dan dijadikan rencana kegiatan selanjutnya. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengetahui sasaran, situasi dan kondisi topografi serta sosial
budaya masyarakat Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom.
2) Lokakarya dengan Masyarakat
Kegiatan lokakarya dengan masyarakat perlu dilakukan dalam pelaksanaan
program KKN. Dalam kegiatan ini dilakukan diskusi dan musyawarah antar
mahasiswa KKN kelompok 111 dengan perangkat desa, warga Desa Serut di
Balai Desa Serut serta pengurus Posdaya Karang Anom. Kegiatan ini
bertujuan untuk menjalin silaturahmi yang baik dengan seluruh aspek
masyarakat Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom serta merupakan ajang
diskusi untuk membahas permasalahan yang ada serta solusi dan program
yang dapat dilakukan.

B. Tahap pelaksanaan
1.Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar Anak SD
Kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah survei ke SD Negeri 02 Serut untuk
mengetahui perlu tidaknya bantuan tenaga pendidik untuk masing-masing SD
tersebut. Setelah mendapat informasi yaitu SD yang paling membutuhkan bantuan
tenaga pendidik adalah SDN Serut 02, maka kami pun melanjutkan survei untuk
mengetahui mata pelajaran apa yang merasa perlu di bantu oleh mahasiswa KKN.
Setelah mendapatkan informasi yang cukup, dilanjutkan dengan persiapan yang
berupa: jadwal bimbingan belajar, materi yang dibutuhkan, dan media
pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini ialah
dengan diskusi dan tanya jawab secara langsung dengan para siswa.

12
a. Penyuluhan tentang Hipertensi
Penyuluhan ini dilakukan pada saat screening hipertensi pada masyarakat
Dusun Krajan, Dusun Karang Anom, dan Dusun Kasian Desa Serut, Kecamatan
Panti. Penyuluhan yang dilakukan yaitu memberi informasi tentang pengertian
dari hipertensi, klasifikasi dari hipertensi, penyebab, cara mencegah hipertensi,
dan cara mengontrol jika terkena hipertensi. Penyuluhan ini juga bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana masyarakat mengetahui tentang hipertensi untuk itulah
diberikan test pada awal sebelum penyuluhan dan screening tensi darah dimulai.
b. Penyuluhan Pupuk
Penyuluhan pupuk merupakan penyuluhan sekaligus praktek pembuatan
pupuk di hadapan masyarakat Dusun Karang Anom, Desa Serut yang bertujuan
untuk memberikan informasi dan pengetahuan juga membantu kelompok tani
mengenai cara dan manfaat menggunakan pupuk organik serta petani menjadi
mandiri tentang pupuk.
c. Praktek Pembuatan Sosis dari Daun Pepaya
Praktek pembuatan sosis dari daun pepaya dilakukan di hadapan
masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi kreatif pada masyarakat
Dusun Karang Anom dan Dusun Krajan Desa Serut Kecamatan Panti.Mahasiswa
juga membantu untuk menghitung modal dan penghasilan yang didapat jika
menjual sosis dari daun pepaya.
d. Kelas Impian
Kelas impian dilakukan untuk anak kelas 6 SDN 2 Serut yang bertujuan
untuk memotivasi siswa kelas 6 SD sejak dini untuk terus bersemangat dan
membuka wawasan yang luas guna menggapai mimpi-mimpi mereka. Mahasiswa
memberikan gambaran yang luas pula mengenai banyaknya profesi yang
bermanfaat bagi bangsa dan masyarakat yang bisa dijadikan sebagai salah satu
mimpi mereka. Selepas memberikan motivasi serta gambaran tentang banyaknya
profesi yang bermanfaat, para siswa menuliskan mimpinya di selembar kertas dan
menanamnya bersama dibawah pohon impian, bertujuan pula dengan menjaga dan

13
merawat pohon impian mereka dengan semangat dan usaha nantinya mimpi akan
tercapai dengan kerja keras serta usaha yang dilakukan.
e. Penyuluhan Cuci Tangan
Penyuluhan cuci tangan dilakukan di TK Dharma Wanita Serut yang
bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak tentang bagaimana
cara mencuci tangan yang baik dan benar. Selain itu mahasiswa KKN juga
memberikan pemahaman mengenai pentingnya cuci tangan dan kapan harus
mencuci tangan dengan cara memberikan video menarik kenapa harus cuci tangan
dan pentingnya cuci tangan untuk kesehatan, bernyanyi bersamalagu cuci tangan,
dan mempraktikkan cara cuci tangan yang benar secara bersama-sama.
Mahasiswa KKN juga melakukan pembagian susu gratis ke murid-murid TK
Dharma Wanita Serut.

2. Bidang Kesehatan
a. Pendampingan Posyandu Desa Serut
Posyandu merupakan kegiatan rutin yang diadakan di Desa Serut. Kegiatan
ini dilakukan dengan bantuan bidan dan pengurus posyandu di Desa Seut. Metode
yang digunakan adalah memberikan pelayanan langsung kepada ibu hamil, balita,
anak, dan lansia. Pada saat posyandu, mahasiswa KKN membantu kader dalam
kegiatan posyandu balita seperti memberikan vitamin A pada anak usia diatas 6
bulan, memberikan obat cacing pada anak usia diatas 2 tahun, menimbang berat
badan, dan lain sebagainya. Pada saat Posyandu Lansia, mahasiswa KKN
membantu kader dalam memeriksa tekanan darah, pencatatan hasil pemeriksaan,
pembagian obat, dan menimbang berat badan. Selain itu, mahasiswa KKN juga
membantu kader dalam pembagian obat cacing pada siswa TK dan SD.
b. Screening Hipertensi
Screening hipertensi adalah kegiatan pengukuran tekanan darah gratis.
Screening hipertensi dilakukan pada tiga dusun, yaitu Dusun Krajan, Dusun
Karang Anom, dan Dusun Kasian. Screening dilakukan dengan mengukur tekanan
darah pada masyarakat pada saat pengajian dan posyandu lansia. Kegiatan ini
dilakukan dua kali. Hari pertama dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan pada

14
hari berikutnya dilakukan pengukuran kembali untuk masyarakat yang memiliki
tekanan darah diatas normal pada saat pemeriksaan pertama. Apabila tekanan
darah tetap diatas normal pada pemeriksaan kedua, berarti menderita hipertensi.
Masyarakat yang menderita hipertensi dianjurkan untuk memeriksakan diri ke
puskesmas terdekat dan menggunakan kartu BPJS. Screening hipertensi dilakukan
dengan maksud agar dapat mengetahui seberapa banyak masyarakat Serut yang
memiliki hipertensi. Screening hipertensi juga dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk rutin mengontrol kesehatan khususnya tekanan darah ke
puskesmas terdekat.

3. Bidang Ekonomi
a. Penyuluhan Perhitungan BEP, HPP dan Targeting pada Produk EM dan
POC yang Dibuat Sendiri Setelah Praktek Pembuatan EM dan POC
Bersama-Sama.
Kegiatan penyuluhan perhitungan BEP, HPP dan Targeting pada produk
EM dan POC yang dibuat sendiri oleh warga setelah penyuluhan dan pelatihan
pembuatan EM dan POC yang dilaksanakan pada tanggal 13 agustus 2016 di
rumah Pak Ilyas selaku ketua posdaya Dusun Karang Anom Desa Serut untuk
memberikan pembelajaran tentang penerapan dan manfaat pembuatan EM dan
POC di bidang ekonomi seperti penjualannya. Dari analisis kami di Dusun Karang
Anom yang sebenarnya SDM disana sangat mendukung semua kegiatan kita dan
mau untuk belajar dan mampu untuk menerapkan tentang apa yang sudah
diajarkan. Dan melihat kondisi perekonomian warga yang sebagian besar adalah
petani akan sangat membantu untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia dengan
pupuk organik yang lebih efisien dengan membuat sendiri EM dan Pupuk Organik
Cair atau bahkan bisa dijual ke kelompok tani di dusun Karang Anom tersebut
dan di luar Dusun Karang Anom.
Berdasarkan pengamatan kami, maka diperlukannya suatu penyuluhan dan
pelatihan tentang perhitungan BEP, HPP dan Targeting Produk EM dan POC
yang dibuat sendiri oleh warga setelah praktik langsung. BEP yaitu Break Even
Point adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau

15
jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi
biaya-biaya yang timbul serta untuk mendapatkan profit. Rumus BEP itu sendiri
yaitu (Mulyadi, 2001):

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡


𝐵𝐸𝑃 =
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡 − 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐶𝑜𝑠𝑡

Harga pokok penjualan adalah semua biaya yang muncul dalam rangka
menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap untuk dijual. Berdasarkan
bahasa sederhana, harga pokok penjualan atau biasa disingkat HPP merupakan
biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi barang dan jasa yang dapat
dihubungkan secara langsung dengan aktivitas proses yang membuat produk
barang dan jasa siap jual. Sedangkan targeting itu sendiri dihitung dengan tujuan
memberi gambaran dan motifasi kepada warga untuk menjual dengan jumlah
tertentu agar mendapatkan hasil tertentu dengan margin yang telah disesuaikan
atau ditentukan. Rumus targeting yaitu (Mulyadi, 2001):

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡 + 𝐸𝐵𝑇𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡


𝑋=
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛

b. Pengembangan nilai pangan maupun nilai ekonomi dari daun pepaya


Program kerja atau kegiatan yang mahasiswa KKN lakukan dalam pilar
ekonomi adalah penyuluhan tentang pengembangan nilai pangan maupun nilai
ekonomi dari daun pepayayaitu penyuluhan pembuatan sosis daun pepaya.
Sebelum memutuskan untuk mengadakan kegiatan tersebut, mahasiswa KKN
melakukan survey lokasi di Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom.Dari hasil
survey tersebut, mahasiswa KKN banyak menemukan pohon-pohon pepaya yang
secara liar maupun sengaja ditanam oleh warga Dusun Krajan dan Karang Anom
tersebut.Dan dari hasil survey kami ke beberapa warga dari kedua dusun tersebut,
mereka biasanya hanya mengolah daun pepaya menjadi kulupan atau sayuran
pelengkap saja. Sehingga berdasarkan hasil survey tersebut mahasiswa KKN
memiliki ide dan inisiatif untuk mengolah daun pepaya yang awalnya hanya
dijadikan kulupan menjadi bahan pangan yang lebih variatif, bercita rasa tinggi

16
serta menjadi salah satu bahan untuk para warga Krajan dan Karang Anom
berwirausaha dengan kreatifitas yang tinggi dan memotivasi para warga untuk
tetap mengembangkan usaha sosis daun pepaya.
Berdasarkan hasil survey tersebut juga dapat mahasiswa KKN ketahui
bahwa para warga belum mengetahui olahan daun pepaya lainnya selain dijadikan
sebagai kulupan atau sayuran pelengkap.Sehingga penyuluhan pembuatan sosis
daun pepaya ini bertujuan untuk memotivasi warga mengolah daun pepaya
menjadi sosis yang memiliki cita rasa tinggi dan nilai ekonomis serta menambah
penghasilan bagi warga yang mengembangkan usaha tersebut. Metode yang
digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah mempraktikkan cara pembuatan
sosis daun pepaya, diskusi seputar pembuatan sosis daun pepaya, diskusi
mengenai faktor penghambat pengembangan usaha pembuatan sosis daun pepaya
beserta solusinya.

4.Bidang Lingkungan
Program kerja atau kegiatan yang mahasiswa KKN lakukan dalam pilar
lingkungan adalahkerja bakti dilingkungan desa, penanaman bibit buah,
pemanfaatan lahan kosong produktif serta pembuatan pupuk organik cair (POC)
dan pembuatan EM4.Kegiatan kerja bakti terdiri dari tiga jenis kegiatan yaitu
pembersihan sungai, pelebaran pematang sawah serta membantu dalam
pengecoran masjid.
a. Kerja bakti di lingkungan desa
Kegiatan kerja bakti pembersihan sungai dilakukan dalam rangka
meningkatkan kebersihan Desa Serutserta meningkatkan kesadaran warga Desa
Serut untuk membuang sampah pada tempatnya dan pentingnya kebersihan aliran
sungai. Dimana aliran sungai yang terdapat di desa serut terutama di dusun kasian,
aliran sungai sebagian besar digunakan untuk perairan di sawah, sehingga
menjaga kebersihan sungai sangatlah penting bagi warga masyarakat, terutama
yang di aliri sungai tersebut.
Untuk kesadaranwarga masyarakat dalam hal kebersihan sungai masih
sangatlah minim sehingga kami melakukan suatu metode dengan cara mengawali

17
terlebih dahulu untuk membersihkan sungai. Dengan melakukan bersih-bersih
sungai serta membersihkan sebagian dari lingkungan di sekitar aliran sungai,
banyak warga masyarakat yang pamrih atas hal tersebut.Dari ide-ide kecil yang di
kembangkan oleh mahasiswa-mahasiswa KKN 111 Universitas Jember, maka
lingkungan yang dulunya banyak sampah-sampah yang berada di aliran sungai,
kini menjadi bersih dan terlihat asri.Dimana para mahasiswa dianggap sebagai
penggerak bagi warga masyarakat disekitar.Oleh sebab itu kami memberi contoh
positif untuk membangun desa yang bersih serta nyaman untuk di tempati.
b. Pemanfaatan lahan kosong produktif
Kegiatan pemanfaat lahan kosong produktif dilakukan karena pada saat
mahasiswa KKN melakukan survey banyak terdapat lahan kosong sekitar rumah
warga serta di sekitar kantor Balai Desa Serut yang dapat dimanfaatkan untuk
penanaman berbagai macam tanaman sayuran dan buah-buahan. Alasan
penanaman tanaman sayuran dan buah-buahan sendiri adalah karena wilayah desa
serut memiliki tanah yang subur serta letaknya yang berada didataran tinggi cocok
digunakan untuk penanaman tanaman tersebut. Tanaman sayuran juga telah
banyak ditanam oleh petani Desa Serut di pesawahan, tanaman yang banyak
ditanam ialah sayur kubis dan sayur sawi, sedangkan tanaman buah hanya ada
satu dua orang yang menanam, belum dapat digunakan untuk menambah
penghasilan masyarakat. Tujuan kegiatan ini sendiri ialah jelas untuk
memanfaatkan lahan kosong yang banyak terdapat di sekitar Desa Serut
khususnya di lingkungan sekitar balai Desa Serut yang terletak di Dusun Badean,
Dusun Kasian, Dusun Krajan dan Dusun Karang Anom dengan baik serta
bermanfaat bagi warga itu sendiri. Pemilihan tanaman sayur sendiri bertujuan
untuk memberikan manfaan kususnya bagi kebutuhan tanaman sayuran
masyarakat sehari-hari. Adanya tanaman sayuran di sekitar rumah dapat
mengurangi pengeluaran untuk keperluan belanja masyarakat, mereka hanya perlu
merawat dan menggunakannya untuk keperluan sehari-hari, sehingga secara tidak
langsung dapat membantu perekonomian masyarakat. Penanaman tanaman
sayuran juga dapat membantu penghijauan di sekitar rumah masyarakat itu
sendiri. Penanaman tanaman buah-buahan dipilih agar dapat digunakan untuk

18
meningkatkan perekonomian masyarakat dengan membudidayakan tanaman yang
dapat dijual. Diharapkan dengan banyaknya tanaman buah, daerah desa Serut
dapat dijadikan sebagai sentra buah-buahan.
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah pembagian
bibit tanaman sayuran dan buah-buahan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di
beberapa dusun di Desa Serut antara lain Dusun Karang Anom, Dusun Krajan,
Dusun Kasian, dan Dusun Badean. Bibit tanaman sayuran yang dibagikan adalah
bibit cabai, bibit terong, bibit marokot, sedangkan bibit buah yang dibagikan ialah
bibit buah durian, mangga kelengkeng, sirsak dan buah naga. Bibit-bibit tersebut
didapat dari berbagai sumber, bibit cabai didapat dari penanaman benih yang
dibeli oleh mahasiswa KKN, bibit tanaman terong di dapat dari mahasiswa KKN
yang telah berupa bibit, bibit tanaman marokot yang didapat dari penanaman
benih yang diberikan oleh Kepala Desa Serut dan bantuan bibit dari hasil
pengajuan kepada Dinas Pertanian dan Dinas Perkebunan Kabupaten Jember.
Tanaman sayuran juga dibagikan dengan media tanam didalam polybag yang
disediakan oleh masyarakat. Tanaman sayuran yang dibagikan berjumlah kurang
lebih 1500 tanaman, terdiri dari kira-kira 400 tanaman cabai, 100 tanaman terong,
dan lebih kurang 1000tanaman marokot. Tanaman buah yang dibagikan berjumlah
kurang lebih 150 tanaman, terdiri dari 5 bibit buah durian, 5 bibit buah mangga, 2
bibit buah kelengkeng, 100 bibit buah sirsak dan 150 bibit buah naga.
c. pembuatan pupuk cair organik (POC) dan EM
Pembuatan pupuk cair organik dan pembuatan EM4 dilakukan di Dusun
Karang Anom Desa Serut. Pembuatan pupuk organik cair ini memiliki tujuan
karena banyak warga yang memiliki pekerjaan sebagai petani ingin bertani secara
organik dan mereka ingin melakukan produksi pupuk sendiri. Kegiatan
pembuatan pupuk organik cair dan EM4 dilakukan oleh mahasiswa KKN bersama
warga dan dilakukan di posdaya di Dusun Karang Anom. Alasan dibuatnya POC
dan EM adalah warga ingin mandiri terhadap penggunaan pupuk dan tidak ingin
bergantung kepada penggunaan pupuk kimia.

19
2.4 Faktor Pendukung dan Penghambat
2.4.1 Faktor Pendukung
Dalam pelaksanaan program kerja Mahasiswa KKN Tematik Posdaya di
Dusun Mrapen Desa Serut, banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak,
sehingga program kerja yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan batas waktu pelaksanaan yang telah ditentukan. Adapun faktor - faktor
pendukung selama melaksanakan program kerja di lokasi KKN dari masing-
masing bidang program Posdaya, yaitu :
2.4.1.1 Bidang Pendidikan
a. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar yang dilakukan di Balai Desa Serut adalah untuk
menggali potensi siswa-siswi SD dan menambah wawasan belajar siswa. Adanya
kegiatan bimbingan belajar karena dukungan dari kepala sekolah SDN 02 Serut
agar siswa-siswinya menjadi lebih pandai, dan juga antusias dari orangtua siswa
yang menitipkan anak-anaknya agar diberikan bimbingan belajar. Adapun
beberapa mata pelajaran yang diberikan kepada siswa-siswi yaitu Bahasa Inggris,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, dan Bahasa Arab. Minat siswa untuk belajar
bersama juga sangat tinggi sehingga mereka meminta untuk diberikan bimbingan
belajar setiap hari.
b. Penyuluhan tentang Hipertensi
Penyuluhan tentang hipertensi diberikan kepada masyarakat yang telah
dewasa di Desa Serut. Kegiatan dilakukan pada saat posyandu dan pengajian rutin
masyarakat. Penyuluhan dilakukan bersamaan dengan screening tensi darah pada
masyarakat. Kegiatan dilakukan karena masih kurangnya pemahaman masyarakat
terkait dengan hipertensi. Masyarakat Desa Serut juga banyak yang memiliki
tekanan darah di atas normal. Selain itu minat masyarakat Desa Serut untuk
screening hipertensi juga tinggi sehingga dilakukan penyuluhan sekaligus
screening tensi darah.
c. Kelas Impian
Kelas impian dilakukan kepada siswa kelas 6 SDN 2 Serut, adapun
kegiatan berjalan dengan baik dan lancar dengan aktifnya siswa dalam

20
kelas.Kegiatan ini berjalan dengan baik berkat dukungan dari kepala sekolah SDN
2 Serut yang mempersilahkan dan memberikan izin dan kesempatan bagi
mahasiswa untuk melaksanakan kelas impian. Serta didukung antusias dari siswa
yang begitu aktif dalam kegiatan dan tak lupa sarana yang mendukung untuk
melakukan kegiatan kelas impian berupa proyektor serta sound yang disediakan
oleh pihak sekolah.
d. Penyuluhan Cuci Tangan
Video tentang kenapa harus cuci tangan sangat menarik sehingga murid-
murid TK tertarik dan bisa memahami isi yang disampaikan video tersebut. Selain
itu lagu yang dinyanyikan juga bagus dan tepat untuk murid-murid TK karena
lagu yang bagus dan penyanyi yang menyanyikan lagu cuci tangan dengan bagus
juga. Serta kebutuhan murid-murid TK akan pentingnya kebersihan dan kesehatan
yang belum diberikan oleh guru-guru TK menjadikan penyuluhan cuci tangan ini
diterima semua murid di TK Dharmawanita.
2.4.1.2 Bidang Kesehatan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang kesehatan ada dua macam,
yaitu pendampingan posyandu Desa Serut danscreening hipertensi. Dalam
melaksanakan kegiatan pendampingan posyandu terdapat beberapa faktor yang
mendukung kelancaran kegiatan tersebut, yaitu adanya partisipasi yang aktif dari
bidan Serut, kader posyandu, dan adanya sarana posyandu yang mempermudah
mahasiswa dalam melaksanakan pendampingan posyandu.Dalam kegiatan
screening hipertensi juga terdapat beberapa faktor yang mendukung kelancaran
kegiatan, yaitu minat masyarakat dalam pemeriksaan tekanan darah cukup tinggi,
banyak masyarakat yang memiliki tekanan darah diatas normal, dan permintaan
masyarakat untuk dilakukannya pemeriksaan tekanan darah.

2.4.1.3 Bidang Ekonomi

21
Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi adalah penyuluhan
pembuatan sosis daun pepaya. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, mahasiswa
KKN mendapatkan adanya faktor pendukung seperti banyak tersedianya daun
pepaya di sekitar Balai Desa Serut maupun disekitar rumah warga Dusun Krajan.
Selain itu bahan yang digunakan dalam pembuatan sosis daun pepaya sangatlah
mudah didapat dan harga yang murah. Selain itu cara pembuatan tidak
membutuhkan peralatan yang rumit, hanya membutuhkan piring, pisau, panci,
wajan dan sutil saja. Antusiasme yang tinggi dari warga Dusun Krajan juga
menjadi salah satu faktor pendukung diadakannya kegiatan penyuluhan
pembuatan sosis dari daun pepaya ini.Selain itu adanya bantuan atau partisipasi
dari Ibu-Ibu untuk mahasiswa KKN melakukan penyuluha menjadi faktor
pendukung yang penting. Beliau juga membantu kami dalam mempersiapkan
segala macam peralatan yang mahasiswa KKN butuhkan selama kegiatan
berlangsung.
Selanjutnya, Kegiatan penyuluhan perhitungan BEP, HPP dan Targeting
ini didukung dengan adanya kelebihan produksi EM dan POC itu sendiri dan
kelebihan produksi itu harus di jual agar tidak menimbulkan biaya tambahan
untuk media penyimpanan. Selain itu, antusias warga untuk membuat EM dan
POC yang diperjual belikan sangat besar karena mudahnya pembuatan dan pasar
yang jelas yaitu anggota dari kelompok tani di dusun Karang Anom maupun
dusun-dusun yang lain. Dan dengan rumus yang sangat mudah dipahami oleh
masyarakat menjadikan penyuluhan ini berjalan dengan lancar dan mendapat
respon positif dari masyarakat Dusun Karang Anom

2.4.1.4 Bidang Lingkungan


Pelaksanaan kegiatan di bidang lingkungan ada beberapa macam kegiatan
yaitu bersih-bersih lingkungan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk penanaman
tanaman sayuran dan buah serta pembuatan pupuk organik cair dan EM4. Adapun
beberapa faktor yang mendukung kegiatan pembuatan POC dan EM4 yaitu biaya
pembuatan EM4 organik lebih murah sehingga menguntungkan petani, banyak
petani yang ingin belajar membuat EM4 sendiri, serta petani yang menginginkan

22
menggunakan pupuk organik. Kegiatan pemanfaatan lahan kosong produktif
didukung oleh beberapa faktor antara lain penyediaan media tanam dari
masyarakat, penyediaan sebagian benih oleh masyarakat yang di semai mahasiswa
KKN, dan yang terpenting adalah tersedianya banyak lahan kosong produktif
yang dapat dimanfaatkan di sekitar lingkungan rumah. Faktor yang mendukung
kegiatan bersih-bersih lingkungan ialah kesadaran masyarakat terhadap
lingkungan masih kurang, hal ini dapat terlihat dari banyaknya masyarakat yang
masih membuang sampah sembarangan. Selain itu, rasa gotong royong
masyarakat di Desa Serut yang masih tinggi dapat terlihat dari beberapa kegiatan
seperti pelebaran jalan, pengecoran masjid, dan sebagainya. Rasa gotong royong
masyarakat Serut tidak untuk hal bersih lingkungan, masyarakat beranggapan
kegiatan bersih lingkungan tidak memberikan hasil yang tampak. Masyarakat
cenderung memilih untuk membayar orang untuk membersihkan lingkungan
daripada gotong royong untuk membersihkan lingkungan.
Disamping faktor pendukung internal ada juga faktor pendukung eksternal
yaitu respon dari pemerintah Desa Serut yang bersedia menerima kedatangan
mahasiswa KKN dan siap menerima keluhan – keluhan apabila ada hal-hal yang
mengganggu selama mahasiswa berada di lokasi.Selain itu juga, peran dosen
pembimbing sangat membantu kelancaran program kerja mahasiswa KKN. Dosen
pembimbing yang berkunjung untuk memonitoring dan mengevaluasi penyusunan
dan pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN serta perkembangan posdaya
yang ada di Dusun Karang Anom. Dosen pembimbing banyak memberikan
arahan-arahan kepada mahasiswa, usulan-usulan dan nasehat-nasehat, serta solusi
yang terbaik bagi permasalahan yang dialami selama melaksanakan program
kegiatan KKN.
Dari faktor - faktor tersebut di atas, salah satu hal yang penting juga sangat
menunjang dan membantu terlaksananya setiap kegiatan yang telah disepakati
bersama yaitu adanya kerja sama yang baik antar mahasiswa dalam satu posko
pada khususnya dan antar seluruh mahasiswa peserta KKN di Kecamatan Panti,
Kabupaten Jember pada umumnya. Seiring berjalannya waktu, tuntutan tugas dan
tanggung jawab, kepentingan yang sama, serta rasa tanggung jawab yang tinggi

23
dari setiap mahasiswa KKN maka dapat terjalin rasa persaudaraan dan kerja sama
antar sesama peserta KKN tanpa memandang perbedaan latar belakang disiplin
ilmu yang berbeda-beda. Peran koordinator kecamatan dan koordinator desa
sangat mendukung, karena banyak memberikan informasi-informasi penting dan
juga pengarahan.

2.4.2 Faktor Penghambat


2.4.2.1 Bidang Pendidikan
Beberapa program kerja pada pilar pendidikan adalah:
a. Bimbingan Belajar siswa SD Serut 2, Desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten
Jember
Kegiatan bimbingan belajar sudah berjalan dengan lancar setiap 3 kali dalam
seminggu. Namun dibalik lancarnya kegiatan pastilah ada suatu faktor yang
menghambat jalannya kegiatan. Faktor penghambat dari adanya bimbingan
belajar diantaranya, rendahnya daya tangkap siswa dalam menerima mata
pelajaran yang diberikan, tempat siswa dari rumah ke balai desa lumaya jauh
sehingga siswa harus diantar jemput, dan juga siswa susah diatur ketika diberikan
pelajaran sehingga sering main sendiri.
b. Penyuluhan tentang Hipertensi
Kurangnya minat masyarakat pada saat dilakukan materi penyuluhan, karena
waktu yang bertepatan dengan pengajian pada saat malam hari. Selain itu, tempat
dan suasana yang kurang mendukung pada saat pemberian penyuluhan yang
menyebabkan penyampaian materi kurang maksimal. Bahasa sehari- hari yang
digunakan oleh masyarakat selain Bahasa Jawa adalah Bahasa Madura sehingga
kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
c. Kelas Impian
Kelas impian berjalan dengan lancer karena terdapat factor pendukung, namun
dibalik itu pula terdapat factor penghambat dimana kelas impian tidak dapat
berjalan 100% sempurna, terdapat beberapa factor penghambat diantaranya yaitu,
beberapa materi yang disampaikan oleh mahasiswa tidak dapat terserap dengan
baik oleh siswa karena kurangnya alat peraga secara langsung dan membuat siswa

24
sedikit berfikir dan meraba raba pandangan kedepannya. Kemudian minimnya
persiapan oleh mahasiswa karena waktu yang sedikit mengingat berdekatan
dengan kegiatan yang lainnya.Terakhir, factor penghambat dari belum
sempurnanya kegiatan kelas impian adalah video yang disajikan beberapa kurang
menarik bagi siswa karena kualitas gambar yang kurang baik serta durasi video
yang terlalu lama sehingga membuat siswa bebrapa saat merasa jenuh.
d. Penyuluhan Cuci Tangan
Kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan lancar meskipun ada beberapa
kendala yaitu tingkah murid TK yang susah diatur dan rame. Tapi keseluruhan
acara berjalan dengan lancar dan perlahan murid-murid TK yang awalnya sangat
ramai jadi bisa diatur.

2.4.2.2 Bidang Kesehatan


Faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan dibidang kesehatan adalah
dana untuk kegiatan terbatas, tenaga yang masih kurang dari kader posyandu,
minat masyarakat kurang dalam mengikuti kegiatan Posyandu, tempat dan
suasana yangkurang mendukung ketika melakukan screening hipertensi, dan
beberapa warga yang hanya dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Madura
sehingga mahasiswa KKN cukup kesulitan ketika berkomunikasi secara langsung.
Dari beberapa faktor penghambat diatas, mahasiswa KKN berusaha untuk
meminimalisirnya, yaitu dengan membantu kader posyandu pada saat posyandu
balita maupun lansia, meminta bantuan teman yang dapat berbahasa madura saat
berkomunukasi dengan masyarakat yang tidak dapat berkomunikasi menggunakan
bahasa Indonesia, dan membangun suasana yang lebih mendukung ketika
melakukan screening hipertensi sehingga kegiatan yang dilakukan dapat berjalan
seperti yang diharapkan.

2.4.2.3 Bidang Ekonomi


Faktor penghambat dalam pelaksanaan bidang ekonomi adalah para warga
Dusun Krajan yang masih belum mengerti dan memahami Bahasa Indonesia

25
dengan baik dan benar sehingga apa yang disampaikan ole mahasiswa KKN
belum sepenuhnya dapat dimengerti oleh para warga.
Faktor penghambat yang ada dalam pelaksanaan pembuatan sosis dari
daun pepaya yaitu mahasiswa KKN tidak menemukan tekstur sosis yang tepat.
Tekstur sosis yang tidak sesuai dengan sosis yang terdapat di pasaran membuat
mahasiswa KKN tidak percaya diri untuk melakukan pemasaran sosis tersebut,
sehingga kegiatan pembuatan sosis daun pepaya ini hanya melakukan penyuluhan
kepada ibu-ibu. Solusi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut yaitu dengan melakukan percobaan beberapa kali untuk menemukan
tekstur dan rasa yang tepat. Setelah melakukan percobaan beberapa kali
Mahasiswa KKN sudah menemukan rasa yang tepat dan tekstur yang sedikit
sesuai dengan tekstur yang ada di pasar.
Setelah dilaksanakannya penyuluhan perhitungan BEP, HPP dan Targeting
kami mendapat hambatan yang sebenarnya adalah faktor domino dari pembuatan
EM dan POC itu sendiri yaitu belum dicobanya produk EM dan POC yang telah
kami buat karena terhambat masalah lahan yang belum tersedia, masalah ini
berujung pada belum bisa menjual produk EM dan POC kami sehingga
perhitungan BEP, HPP dan Targeting kami masih belum bisa diterapkan. Kami
juga terkendala masalah waktu jika masih menunggu diuji cobanya produk EM
dan POC kami. Jadi, penerapan dari penyuluham kami yaitu tentang perhitungan
BEP, HPP dan Targeting kami masih belum bisa.

2.4.2.4 Bidang Lingkungan


Persoalan yang dihadapi selama proses kegiatan pada pilar lingkungan
terutama pada kegiatan pembersihan sungai adalah sulitnya mengajak masyarakat
untuk ikut didalam kegiatan kerja bakti. Hal ini dikarenakan masyarakat masih
sangat minim kepeduliannya terhadap lingkungan.Kondisi ini terbukti dari
banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sungai.Masyarakat kurang
peduli terhadap lingkungan diakibatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga
kebersihan dan lingkungan masih minim di kalangan masyarakat dusun Krajan,
hal ini ditambah karena pengaruh budaya masyarakat sekitar.

26
Persoalan yang muncul selama kegiatan yang berada didalam pilar
lingkungan seperti yang dijelaskan di atas dapat diantasi dengan melakukan
pendekatan yang lebih baik dan melakukan pendekatan terhdapat tokoh
masyarakat dusun Krajan.Jalan keluar yang kami ambil selain melakukan
pendekatan terhadapat tokoh masyarakat juga dengan melakukan bersih-bersih
sungai oleh mahasiswa KKN secara mandiri, hal ini dilakukan untuk memberikan
contoh kepada masyarakat serta menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat
terhadap kebersihan lingkungan.Walau karena dilakukan secara mandiri oleh
mahasiswa KKN mengakibatkan munculnya permasalahan yang baru yaitu tidak
dapat berjalannya proker secara penuh karena kurangnya tenaga.
Beberapa persoalan yang dihadapi dalam melaksanakan program
pemanfaatan lahan kosong produktif antara lain pemantauan bibit susah karena
lahan penanaman bibit berada jauh dari posko, alat penanaman dan perawatan
bibit yang kurang lengkap, dan pemilik lahan yang digunakan sebagai pembibitan
kurang dapat berkoordinasi dengan mahasiswa. Persoalan susahnya pemantauan
bibit menyebabkan bibit yang ditanam tidak tumbuh dengan baik dan ada
sebagian bibit yang mati. Alat penanaman dan perawatan bibit yang kurang
memadai disebabkan karena dari pihak desa tidak menyediakan alat-alat yang
dibutuhkan untuk pembibitan dan Mahasiswa KKN juga tidak memiliki alat yang
lengkap. Pemilik lahan yang digunakan sebagai pembibitan kurang dapat
berkoordinasi dengan Mahasiswa, hal ini menyebabkan sering terjadinya
perbedaan pendapat antara mahasiswa KKN dengan pemilik lahan. Mahasiswa
KKN juga mengalami kesulitan pada transportasi yang digunakan untuk
mengambil bantuan bibit yang letaknya cukup jauh dari desa Serut.
Permasalahan yang menghambat pelaksanaan program pemanfaatan lahan
kosong produktif dapat diselesaikan dengan beberapa solusi. Susahnya
pemantauan bibit yang ditanam dapat diatasi dengan lebih sering melakukan
pengecekan terhadap bibit yang ditanam serta koordinasi yang baik dengan
pemilik lahan untuk ikut merawat bibit yang ditanam. Kurang memadainya alat
dapat diatasi dengan meminjam dari masyarakat sekitar seperti cangkul, sabit,
timba dan lain sebagainya.Kurangnya trasportasi untuk pengambilan bibit bantuan

27
dari dinas dapat diatasi dalam beberapa cara, akan tetapi cara yang dianggap
paling sesua ialah dengan menggunakan kendaraan pribadi Mahasiswa KKN.
Sering terjadinya selisih paham antara mahasiswa KKN dengan pemilik lahan
yang merasa tidak sesuai dengan pemikiran mahasiswa diatasi dengan komunikasi
yang baik. mahasiswa KKN terus berusaha memberikan arahan dan pengertian
kepada pemilik lahan dengan diselingi diskusi pendapat, yang akhirnya akan
ditemukan tindakan yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
Persoalan lain yang muncul dalam pilar lingkungan adalah saat program
kerja pembuatan EM4 dan POC. Hambatan yang muncul yaitu warga yang datang
hanya sedikit karena pelaksanaan pembuatan POC dan EM dilakukan pada hari
minggu yang bertepatan dengan adanya kegiatan warga secara rutin sehingga
banyak yang tidak dapat hadir. Hambatan lain yaitu waktu pelaksanaan terlalu
mundur.

2.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya


2.5.1 BidangPendidikan
Tabel 2.1 RencanaBiayaBidangPendidikan
Kebutuhan Jumlah Harga Total
1. Bimbingansiswa SD - Rp -
2. Kelas Impian
- Bolpoint 2 pack Rp. 25.000
- Fotocopy materi 40 lembar Rp. 7.000
- Kertas origami 2 pack Rp. 10.000
- Pohon Cemara 1 pohon Rp. 25.000
TOTAL Rp. 67.000

Tabel 2.2 RealisasiBiayaBidangPendidikan


Kebutuhan Jumlah Harga Total
1. Bimbingansiswa SD - Rp -
- Snack 2 pack Rp. 20.000

28
2. Kelas Impian
- Ball Point 2 pack Rp. 25.000
- Fotocopy materi 40 lembar Rp. 7.000
- Kertas Origami 2 pack Rp. 5.000
- Pohon Cemara 1 pohon Rp. -
3. Penyuluhan Cuci Tangan
- Sabun cuci tangan 1 buah Rp 10.000
- Susu kotak 35kotak Rp. 75.000
TOTAL Rp 142.000

2.5.2 BidangKesehatan
Tabel 2.4 RealisasiBiayaBidangKesehatan
Kebutuhan Jumlah Harga Total
1. Pendampingan POSYANDU - Rp -

2. Screeening Hipertensi - Rp -
TOTAL Rp. -

2.5.3 BidangEkonomi
Tabel 2.5RencanaBiayaBidangEkonomi
Kebutuhan Jumlah Harga Total
1. Penyuluhan pembuatan Sosis Daun - Rp -
Pepaya
- Daun Pepaya - Rp. -

- Telur 2 biji Rp. 3000

- Ayam ¼ kg Rp. 7500

- Tepung Terigu 1 Ons Rp. 3000

- Tepung Tapioka 2 Ons Rp. 5000

- Tepung Roti ¼ kg Rp. 6000

- Bumbu-Bumbu - Rp. 3000

- Plastik 1 pack Rp. 5000

29
2. Pembuatan POC
- Botol untuk hasil POC 4 buah Rp. 10000
- Sticker untuk POC 6 buah Rp. 6000
TOTAL Rp. 48.500

Tabel 2.6 Realisasi Biaya Bidang Ekonomi


Kebutuhan Jumlah Harga Total
1. Penyuluhan pembuatan Sosis Daun Pepaya - Rp -
- Daun Pepaya - Rp. -

- Telur 2 biji Rp. 3000

- Ayam ¼ kg Rp. 7500

- Tepung Terigu 1 Ons Rp. 1000

- Tepung Tapioka 2 Ons Rp. 2000


- Tepung Roti ¼ kg Rp. 2000

- Tahu ½ kg Rp. 5000

- Bumbu-Bumbu - Rp. 3000

- Plastik 1 pack Rp. 1000

2 Pembuatan POC
- Botol untuk hasil POC 4 buah Rp. 10000

- Sticker untuk POC 6 buah Rp. 6000


TOTAL Rp. 40.500
Praktek pembuatan sosis daun pepaya ini dilakukan sebanyak tiga kali
untuk menemukan tekstur yang tepat dan menghilangkan rasa pahit dari daun
pepaya tersebut. Satu kali pembuatan sosis daun pepaya biaya yang digunakan
sebesar Rp. 24.500. Kegiatan pembuatan sosis daun pepaya dilakukan sebanyak
tiga kali sehingga total biaya yang digunakan untuk kegiatan pembuatan sosis
daun pepaya ini sebesar Rp.73.500

30
2.5.4 BidangLingkungan
Tabel 2.7 RencanaBiayaBidangLingkungan
Kebutuhan Jumlah Harga Total
1. Bersih-bersih lingkungan - Rp -

2. Pembuatan POC dan EM4


- POC 5 Rp. 50.000
- EM4
3. Pemanfaatan lahan kosong produktif
- Bibit cabai 1 bungkus Rp. 60.000
- Bibit terong 100 bibit Rp. 40.000

- Bibit marokot 1 bungkus -


50 bibit -
- Bibit durian
50 bibit -
- Bibit manggis
50 bibit -
- Bibit kelengkeng
TOTAL Rp. 150.000

Tabel 2.8RealisasiBiayaBidangLingkungan
Kebutuhan Jumlah Harga Total
1. Bersih-bersih lingkungan - Rp -

2. Pembuatan POC dan EM4


- POC 5 Rp. 8000
1. Batang pisang 4Kg -

2. Molase 1L Rp. 8.000


3 -
3. Tong bekas
1Kg -
4. Jerami
5L -
5. Air kelapa
1L -
6. Air Cucian Beras
150Ml -
7. Em4
- EM4 2 kali Rp. 49.000
1. Kulit Nanas 1kg -
1kg -

31
2. Kulit Pisang 0,5Kg Rp.7. 000
3. Kacang Panjang Segar 1Kg -

4. Sayuran Busuk 2L Rp. 16.000


2L -
5. Molase
3 Rp. 1.500
6. Air Kelapa
7. Kantong Plastik
3. Pemanfatan lahan kososng produktif
- Bibitcabai 1 bungkus Rp. 60.000
- Bibit terong 100 bibit -

- Bibit marokot 1 bungkus -


5 bibit -
- Bibit durian
2 bibit -
- Bibit kelengkeng
5 bibit -
- Bibit mangga
100 bibit -
- Bibit sirsak
150 bibit -
- Bibit buah naga
TOTAL Rp. 125.000

KET : pembuatan EM4 dilakukan dua kali


2.5.5 Biaya Lain-lain
Tabel 2.9TabelBiaya Lain-lain
Kebutuhan Jumlah Harga Total
1. Banner Posko 1 Rp 37.500
2. Persuli 2 Rp. 100.000

3. Print Rp. 130.000

4. Mapping Rp. 12.000

5. Spidol Rp. 24.000

6. Perpisahan Rp. 500.000

7. Foto Studio Rp. 100.000

8. Vandel (Cinderamata) 8 Rp. 200.000

9. Doorprise 17 agustusan 3 Rp. 60.000

32
10. Konsumsi penyuluhan Rp. 98.000

11. Banner kegiatan karnaval 1 Rp. 32.000


12. ID Card Panitia Kegiatan Karnaval 35 Rp. 19.000
TOTAL Rp. 1.312.500

2.5.6 Pemasukan
Tabel 2.10Pemasukan
Rincian Jumlah
Iuran Mahasiswa Rp 2.000.000
TOTAL Rp 2.000.000

2.5.7 Total Biaya (Pemasukan-Pengeluaran)


Tabel 2.11 Total Biayaselamapelaksanaan KKN
Rincian Jumlah
Pemasukan Rp 2.000.000
Pengeluaran Rp 1.620.000
TOTAL Rp 380.000

33
BAB III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil dan realisasi pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Gelombang II tahun ajaran 2015/2016 kelompok 111di Desa Serut Kecamatan
Panti adalah sebagai berikut :

3.1. Bidang Pendidikan


3.1.1 Bimbingan Belajar Anak-anak SDN Serut 02
Dengan terbatasnya jumlah pengajar di SDN Serut 02, Mahasiswa
berkesempatan untuk menggunakan ilmu yang didapatkannya di bangku kuliah
untuk diterapkan dan diajarkan kepada siswa-siswi SDN Serut 02. Dalam
bimbingan belajar kami mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika,
Bahasa Indonesia, IPA, dan Bahasa Arab untuk mata pelajaran yang biasanya di
gunakan serta sesuai dengan kurikulum saat ini. Jadwal mahasiswa dalam
mengajar tiap minggunya setiap hari senin, rabu, dan jum’at.
Dari kegiatan mengajar yang mahasiswa lakukan tiap minggunya, antusias
siswayang datang untuk belajar bersama di Balai Desa sangat tinggi. Untuk hari
pertama memberikan bimbel ada 15 siswa yang hadir, dan hari selanjutnya disusul
banyak siswa yang juga berasal dari MI Serut.
Tabel 3.1 Jadwal Bimbel Siswa-Siswi di Balai Desa Serut
MATA PENANGGUNG
NO. WAKTU TEMPAT PESERTA
PELAJARAN JAWAB
1. 28 Juli Balai Desa Siswa Bahasa Inggris Ulfiatul
2016 Serut Kelas 3, 5, Khomariah
(14.00- dan 6 (semua anggota
16.00) berperan)
2. 29 Juli Balai Desa Siswa kelas Bahasa Ulfiatul
2016 Serut 3, 5, dan 6 Indonesia Khomariah
(14.00- (semua anggota
16.00) berperan)
3. 01 Balai Desa Siswa Matematika Ulfiatul
Agustus Serut Kelas 2, 3, Khomariah
2016 dan 5 (semua anggota

34
(14.00- berperan)
16.00)

4. 12 Balai Desa Siswa kelas Bahasa Arab Ulfiatul


Agustus Serut 2,3, dan 5 Khomariah
2015 (semua anggota
(09.30- berperan)
11.30)
5. 03 Balai Desa Siswa kelas IPA Ulfiatul
Agustus Serut 3,4, dan 5 Khomariah
2016 (semua anggota
(14.00- berperan)
16.00)
6. 05 Balai Desa Siswa Bahasa Inggris Ulfiatul
Agustus Serut Kelas Khomariah
2016 1,2,3,4 (semua anggota
(14.00- berperan)
16.00)
7. 09 Balai Desa Siswa Bahasa Ulfiatul
Agustus Serut Kelas 2,3,5 Indonesia Khomariah
2016 (semua anggota
(14.00- berperan)
16.00)
8. 10 Balai Desa Siswa Matematika Ulfiatul
Agustus Serut Kelas 1,3,5 Khomariah
2016 (semua anggota
(14.00- berperan)
16.00)
9. 12 Balai Desa Siswa Bahasa Arab Ulfiatul
Agustus Serut Kelas Khomariah
2016 1,2,3,4,5 (semua anggota
(14.00- berperan)
16.00)

35
Selama diadakannya kegiatan bimbingan belajar, kemampuan siswa dalam
pelajaran mulai bertambah terutama dalam bidang mata pelajaran Matematika dan
Bahasa inggris. Antusias peserta bimbel juga tinggi, setiap hari yang mengikuti
bimbel semakin bertambah, mulai dari siswa-siswi SD disusul siswa-siswi MI.
Adanya bimbingan belajar juga untuk membantu siswa-siswi dalam mengerjakan
tugas-tugas sekolah sehingga mampu mendongkrak kemampuan mereka dalam
belajar.

3.1.2 Penyuluhan Hipertensi


Penyuluhan hipertensi dilakukan pada tanggal 21 Juli 2016, 4 Agustus
2016, dan 9 Agustus 2016. Penyuluhan dilakukan saat ada kegiatan pengajian
rutin masyarakat dan pada saat posyandu lansia. Penyuluhan dilakukan di dusun
Krajan, dusun Kasian dan dusun Karang Anom, dimana di dusun Krajan dan
Kasian dilakukan disaat pengajian rutin dan di dusun Karang Anom dilakukan
saat kegiatan posyandu lansia.
Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan teori komunikasi Model
Lasswell. Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling
terkenal adalah Harold Laswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948
mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering diikuti oleh banyak
orang yakni : Siapa(Who), berbicara apa (says what), dalam saluran yang mana
(in which channel), kepada siapa (to whom), dan pengaruh seperti apa (what the
effect) (Littlejhon,1996).

36
Sebelum penyuluhan dilakukan dilakukan test untuk mengetahui seberapa
jauh masyarakat mengetahui informasi mengenai hipertensi.Pada saat dilakukan
test banyak masyarakat yang salah mengira bahwa hipertensi bisa disembuhkan,
padahal pada kenyataanya hipertensi tidak dapat disembuhkan melainkan hanya
dapat dikontrol dengan cara mengatur pola makan, pola hidup, mengukur tekanan
darah secara rutin, dan mengkonsumsi obat yang diberikan dokter secara rutin.
Kegiatan penyuluhan dan screening tensi darah masyarakat antusias
karena beberapa dari mereka memiliki tekanan darah di atas normal. Mereka tidak
segan bertanya jika ada yang belum dimengerti. Namun kegiatan penyuluhan dan
screening tekanan darah pada saat pengajian rutin terkendala waktu karena
pengajian diadakan malam hari, sehingga mahasiswa melakukan penyuluhan dan
screening tensi darah secara bersamaan agar tidak terlalu banyak membuang
waktu dan dilakukan seringkas mungkin.
Masyarakat yang terlibat dalam penyuluhan hipertensi tidak semua dapat
berbicara Bahasa Indonesia, banyak dari masyarakat yang hanya bisa berbicara
Bahasa Madura atau Bahasa Jawa. Salah satu anggota yang dapat berbicara
Bahasa Madura membantu berkomunikasi dan menerjemahkan penyuluhan ke
Bahasa Madura atau Bahasa Jawa. Sehingga, penyuluhan berjalan lancar dan
terkendali.

37
3.1.3 Kelas Impian
Setiap orang tentunya memiliki keinginan atau cita-cita yang ingin tercapai,
baik dalam jangka waktu dekat maupun panjang. Setiap orang memerlukan tujuan
hidup yang baik, baik dalam segala hal agar hidupnya dan orang sekitarnya pun
menjadi baik. Oleh karena itu, memotivasi diri sendiri dan mencari informasi
mengenai cita-cita tentunya sangat penting. Agar apa yang kita dampakan
nantinya kita mengetahui secara detail dan baik. Maka dari pada itu, kami
berinisiatif untuk melakukan motivasi dan mengambaran beberapa impian dan
profesi yang ada, diantaranya adalah dokter, hakim, pertanian, enjiner serta
pengusaha dengan metode bertemu langsung dikelas dan langsung bertatap muka
dalam kegiatan “Kelas Impian”.
Kelas impian tepat dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2016 jam 09.30 -
11.00.Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 6 SDN 2 Serut.Kegiatan dimulai
dengan memberikan motivasi kepada siswa kemudian diberikan gambaran
mengenai profesi dari beberapa profesi yang ada yaitu dokter, keteknikan,
pertanian dan pengusaha.Para siswa antusias dengan kegiatan ini dibuktikan
dengan keaktifan mereka didalam kelas dalam menyimak penjelasan dari
mahasiswa dan menyimak video yang dipaparkan dengan baik. Diadakannya
kelas impian juga untuk terus memotivasi para siswa sejak dini untuk terus
menggapai cita-cita mereka guna masa depan yang lebih baik. Karena nasib suatu
bangsa ada pada generasi penerusnya, sehingga perlu untuk diadakan kelas impian
sehingga masa depan bangsa dapat terus terjaga dan menjadi lebih baik.
Kelas impian pula mendapat support yang begitu baik dari kepala sekolah
berta guru guru dengan memberikan izin kegiatan dan sarana. Sehingga kegiatan
kelas impian ini berjalan dengan baik.Kemudian antusias dari para siswa juga
terlihat saat penanaman pohon impian mereka, mereka saling bekerjasama untuk
menanam pohon tersebut dengan usaha mereka, karena untuk mecapai mimpi
diperlukan usaha, kerja keras dan do’a.

38
3.1.4 Penyuluhan 7 Langkah Cuci Tangan
Perilaku hidup bersih dan sehat sangatlah penting dan harus ditanamkan
pada usia dini sehingga dapat menjadi kebiasaan. Dengan diterapkannya perilaku
hidup bersih dan sehat diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesehatan setiap
individu. Salah satu contohnya adalah mencuci tangan. Cuci tangan dengan cara
yang benar dapat meminimalisir bakteri masuk ke dalam tubuh yang dapat
menyebabkan berbagai penyakit.
Kegiatan penyuluhan cuci tangan dengan pembagian susu segar berjalan
dengan lancar. Lancarnya acara karena murid-murid sangat tertarik tentang apa
yang telah disampaikan melalui video, lagu, yang kemudia dinyanyikan bersama
oleh mahasiswa KKN dan diikuti oleh murid-murid TK, setelah melihat video dan
mendengarkan lagu tentang curi tangan murid-murid TK diarahkan untuk praktek
bersama-sama sehingga hasil yang diharapkan yaitu murid-murid TK
Dharmawanita dapat berperilaku bersih, sehat dengan cuci tangan tersampaiakan
dan diterapkan dengan sangat baik.
Para murid sangat antusias dengan kegiatan cuci tangan yang diadakan
oleh mahasiswa, mereka bergantian mencuci tangan sesuai dengan arahan yang
telah diajarkan oleh mahasiswa KKN. Setelah kegiatan cuci tangan selesai,
mahasiswa membagikan susu kotak untuk murid-murid TK

39
3.2 Bidang Kesehatan
3.2.1 Pendampingan Posyandu
Posyandu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di Desa Serut dan
posyandu tersebut berada di tiga dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Kasian, dan
Dusun Karang Anom.Kegiatan ini dilakukan dengan bantuan bidan dan juga
kader-kader posyandu di Desa Serut.Kegiatan ini meliputi beberapa kegiatan
yakni menimbang berat badan balita, memberi imunisasi, mengukur tinggi badan
balita, pemberian vitamin A, pemeriksaan pada lansia, dan penyuluhan kesehatan
pada lansia.Program pendampingan posyandu ini dilaksanakan 4 kali dengan
lokasi yang berbeda, 1 kali posyandu lansia dan 2 kali posyandu anak.
KEGIATAN TEMPAT TANGGAL WAKTU
Pendampingan Rumah Bapak Ilyas 21 Juli 2016 09.00-11.00
Posyandu Lansia
Pendampingan Posyandu Rambutan 3 Agustus 2016 09.00-11.00
Posyandu Anak Krajan

40
Pendampingan Posyandu Rambutan 5 Agustus 2016 09.00-11.00
Posyandu Anak Kasian

Parameter untuk pengukuran ini adalah terbantunya kader posyandu


dengan penambahan tenaga SDM dari mahasiswa KKN sehingga pelayanan prima
yang cepat dan baik dapat tersampaikan pada masyarakat yang mengikuti
posyandu.

Pembagian obat cacing di TK Dharma Wanita

Posyandu Anak

Posyandu Lansia

41
3.2.2 Screening Hipertensi
Sampai saat ini hipertensi masih menjadi salah satu masalah utama pada
dunia kesehatan karena prevalensi yang terus meningkat, masih banyaknya pasien
hipertensi yang belum mendapat pengobatan maupun pasien hipertensi yang telah
mendapat pengobatan tetapi tekanan darahnya belum mencapai target, serta
adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang dapat meningkatkan morbiditas
dan mortalitas. Data epidemiologis menunjukkan bahwa dengan semakin
bertambahnya populasi usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi
kemungkinan besar juga akan bertambah, dimana pada lebih dari separuh orang
yang berusia lebih dari 65 tahun menderita hipertensi. Hipertensi adalah keadaan
dimana tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90
mmHg. Hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita dan
merupakan salah satu faktor resiko utama dari stroke, penyakit vaskuler, gagal
jantung kongestif, dan penyakit ginjal kronik. Faktor resiko yang dapat
mendorong timbulnya kenaikan tekanan darah adalah diet dan asupan garam,
stres, ras, obesitas, merokok, dan genetis. Faktor lain seperti sistem saraf simpatis,
endotel pembuluh darah, dan pengaruh dari sistem otokrin juga dapat
mempengaruhi kenaikan tekanan darah (Sudoyo dkk, 2009).
Sebagian besar masyarakat Desa Serut mengkonsumsi kandungan garam
yang tinggi karena mayoritas sangat menyukai rasa asin. Selain itu, masyarakat
Desa Serut sangat menyukai makanan yang berlemak dan berkolesteraol tinggi.
Hal tersebut sangat berpotensi menyebabkan masyarakat memiliki tekanan darah
diatas normal. Screening hipertensi dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah
pada warga Dusun Krajan, Dusun Karang Anom, dan Dusun Kasian.
Kegiatan screening di Dusun Karang Anom dilaksanakan bersamaan
dengan posyandu lansia pada tanggal 21 Juli 2016. Pada screening ini diikuti oleh
24 lansia dimana hampir seluruhnya memiliki tekanan darah yang tinggi. Hal ini
selain karena faktor makanan dan pola hidup yang kurang baik, juga karena faktor
usia. Kegiatan screening di Dusun Krajan dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus
2016 saat pengajian muslimatan. Pada screening ini diikuti oleh 41 orang dimana
hampir setengahnya memiliki tekanan darah yang tinggi. Kegiatan screening di

42
Dusun Kasian dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2016 di musholla pada saat
pengajian muslimatan. Screening ini diikuti oleh 30 orang dan hampir 10 orang
yang memiliki tekanan darah diatas normal.
Banyak masyarakat Desa Serut yang masih banyak mengkonsumsi garam
meskipun telah mengetahui bahwa mereka adalah penderita hipertensi. Dua
minggu setelah penyuluhan hipertensi dan dilakukan screening kembali untuk
melihat perkembangan selama dua minggu, hasilnya masih banyak masyarakat
yang tekanan darah tinggi karena konsumsi garam berlebih dan tidak meminum
obat secara rutin. Mahasiswa kembali mengingatkan untuk selalu menjaga pola
makan, terutama dengan mengurangi konsumsi garam dan kafein dan tidak
mengkonsumsi rokok, dan alkohol. Selain itu, jika penderita hipertensi tidak
meminum obat secara rutin mahasiswa mengingatkan untuk selalu mengkonsumsi
obat secara rutin dan check up rutin sebulan sekali. Jika masyarakat ada yang
memiliki tekanan darah di atas 130 dan belum pernah check up di dokter atau
rumah sakit, mahasiswa menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan
berlanjut terkait dengan tekanan darah yang tinggi.
Tingkat keberhasilan program screening hipertensi mencapai 100%, hal ini
dapat diukur melalui antusiasme masyarakat Desa Serut dalam mengikuti kegiatan
pengukuran tekanan darah yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. Masyarakat
Desa Serut yang mengikuti kegiatan screening hipertensi berjumlah ±95 orang.
Namun, lain halnya dengan tingkat keberhasilan dalam pengendalian pola makan,
masih banyak masyarakat penderita hipertensi yang mengkonsumsi garam secara
berlebihan setiap hari.

Screening hipertensi pada posyandu lansia

43
Screeninghipertensi pada pengajian muslimatan Krajan

Screening hipertensi pada pengajian muslimatan Kasian

3.3 Bidang Ekonomi


3.3.1 Penyuluhan Pembuatan Sosis Daun Pepaya
Pemilihan Penyuluhan Pembuatan sosis daun pepaya ini dikarenakan
banyak sekali tumbuhan pepaya di sekitar rumah warga di Desa Serut. Daun
pepaya biasanya hanya dikonsumsi sebagai lalapan saja, atau dibuang karena
hanya pepayanya saja yang diambil untuk dikonsumsi karena daun pepaya
memiliki rasa pahit. Untuk meningkatkan nilai dari daun pepaya , maka
mahasiswa KKN berupaya membuat olahan dari daun ini dan menghilangkan rasa
pahit dari daun ini. Tercetuslah sosis dari daun pepaya. Tujuan lain dari
pembuatan sosis daun pepaya ini untuk meningkatkan minat masyarakat untuk
mebuat olahan dari daun pepaya. Adanya pengetahuan tentang pembuatan sosis
dari daun pepaya ini maka masyarakat dapat membuat home industry. Sehingga
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Serut, karena dengan

44
adanya home industry dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat
sekitar.
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 16 Agustus 2016 pukul 08.00-09,30.
Kegiatan penyuluhan sosis daun pepaya ini dilakukan di Aula PKK Desa Serut.
Peserata dari penyuluhan sosis daun pepaya ini adalah Wali Murid dari TK atau
Ibu-Ibu. Pemilihan sasaran tersebut dikarenakan Ibu-Ibu dianggap lebih mudah
untuk menerima materi penyuluhan dan juga peserta Ibu-Ibu lebih antusias untuk
mengikuti atau mempraktekkannya. Alasan lain yang mendukung untuk
pemilihan peserta penyuluhan adalah Ibu-Ibu karena sosis dari daun pepaya ini
merupakan makanan sehat yang cocok untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan
meningkatkan minat anak-anak terhadap sayuran, sehingga dapat meningkatkan
konsumsi sayuran pada anak-anak.

Cara pembuatan sosis daun pepaya yaitu diawali dengan memilih daun
pepaya yang masih segar. Kemudian merebus daun pepaya dengan tanah liat
untuk menghilangkan rasa pahit dari daun pepaya tersebut, kemudian merebus

45
daun pepaya tersebut sampai matang.Daun pepaya yang telah direbus dan dicuci
bersih kemudian dihaluskan menggunakan blender, setelah daun pepaya yang
dihaluskan kemudian ayam telah dicuci dan dicincang dimasukkan kedalam
blender untuk dihaluskan. Bahan-bahan yang telah dihaluskan kemudian
dicampurkan dengan tahu yang telah dihancurkan, tepung terigu, tepung tapioka,
bumbu-bumbu yang telah dihaluskan, aduk campuran bahan tersebut hingga
merata. Adonan yang telah tercampur merata kemudian dicetak atau dikemas
menggunakan plastik. Setelah dikemas atau dicetak, kemudian adonan tersebut
dikukus selalma 30 menit.

Gambar Sosis Daun Pepaya

Gambar 3.3 Penyuluhan Sosis Daun Pepaya

46
3.4 Bidang Lingkungan
3.4.1 Pembuatan EM dan Pupuk Organik Cair (POC)
Pembuatan pupuk organik cair dan Em dilakukan di Posdaya Dusun
Karang anom desa serut dengan warga yang hadir adalah 10 orang. Pembuatan
dilakukan dalam satu waktu dengan cara mengumpulkan warga dirumah ketua
posdaya. Warga berkumpul dirumah ketua posdaya pada hari minggu sekitar
pukul 16.00, kegiatan ini dilakukan dengan alasan warga ingin membuat pupuk
organik secara mandiri dan mereka ingin melakukan pertanian secara organik.
Pembuatan POC dan EM dilakukan dengan menggunakan bahan yang
mudah didapatkan dilingkungan warga. Bahan POC dan EM merupakan bahan-
bahan organik yang ramah lingkungan serta tidak berbahaya bagi lingkungan dan
pertanian. Bahan pembuatan POC dan EM didapatkan langsung dengan mencari
dilingkungan warga. Bahan-bahan yang digunakan seperti sayuran dan buah
dicacah lalu dicampur dengan air kelapa dan tetes tebu. Proses pembuatan POC
dan EM membutuhkan waktu 1minggu untuk mengetahui hasilnya, sehingga saat
pelaksanaan pembuatan POC dan EM juga dibawa sampel dari POC dan EM agar
masyarakat mengetahui secara tepat bagaiaman POC dan EM yang telah jadi.
Kegiatan pembuatan POC dan EM mendapatkan respon yang positif dari
warga yang datang untuk melakukan pembuatan POC dan EM. Warga memiliki
antusias dan memiliki banyak pertanyaan saat program berjalan. Setelah selesai
dilakukan program tersebut warga yang datang khususnya ibu-ibu rumah tangga
yang juga petani langsung ingin mencoba membuat sendiri di rumah masing-
masing. Mereka juga mengambil contoh POC dan EM yang telah dibuat oleh
mahasiswa kkn sebelum pelaksanaan pembelajaran POC dan EM bersama warga.
Respon lain dari warga yaitu ingin mencoba secara langsung penggunaan POC
dan EM yang dibuat secara bersama.
Dalam kegiatan pembuatan POC dan EM ini mahasiswa juga melakukan
pendampingan terhadap warga hingga mereka mengetahui hasil akhir dari POC
dan EM yang telah dibuat sehingga warga mengetahui bagiamana saat POC dan
EM telah jadi dibuat. Kegiatan pendampingan dilakukan untuk lebih meyakinkan
warga tentang manfaat dari POC dan EM4 yang dibuat mahasiswa yang mampu

47
menggantikan penggunaan pupuk kimia. Respon kurang percaya masyarakat akan
hasil dari POC dan EM4 yang dibuat mahasiswa berusaha di atasi dengan
menerapkan teori agenda seting, dimana mahasiswa KKN berusaha memberikan
penekanan pada pendampingan hasil akhir POC dan EM4 yang dibuat sehingga
masyarakat akan menganggap penting peristiwa tersebut. Dalam proses belajar,
penekanan terhadap suatu peristiwa dapat menimbulkan rasa percaya yang tinggi
terhadap peristiwa tersebut. Jadi mahasiswa KKN berusaha menekankan peristiwa
pendampingan hasil agar respon kurang percaya masyarakat dapat diatasi.

3.4.2 Pemanfaatan Lahan Kosong Produktif


Kegiatan pemanfaatan lahan kosong produktif diawalidengan kegiatan
penyiapan bibit dan pengajuan proposal pada dinas. Mahasiswa KKN melakukan
penanaman dan penyemaian benih sendiri yang akan dibagikan kepada
masyarakat dibeberapa dusun didesa serut. Benih yang disemai pertama kali ialah

48
benih cabai pada tanggal 27 juli 2016 di pekarangan rumah bapak kepala desa
serut, menggunakan alat yang disediakan oleh kepala desa. Yang kedua ialah
penanaman bibit terong ke dalam polybag yang disediakan oleh masyarakat, bibit
terong didapat dari mahasiswa KKN dan dilanjutkan dengan penyemaian benih
marokot yang diberikan oleh kepala desa. Pengajuan proposal bantuan bibit
pertama kali diajukan kepada Dinas Kehutanan Kabupaten jember yang
mengajukan bantuan bibit durian, manggis, dan kelengken. Akan tetapi Dinas
kehutanan hanya bersedia memberikn 5 bibit durian, 5 bibit mangga dan 2 bibit
kelengkeng. Pengajuan bantuan bibit yang kedua dilakukan kepada dinas
pertanian berupa bibit sayuran, toga dan buah-buahan. Bibit yang tersedia di dinas
pertanian hanya bibit buah-buahan berupa bibit buah naga dan bibit sisrsak,
diberikan sejumlah kurang lebih 300 bibit.
Pembagian bibit untuk kegiatan pemanfaatan lahan kosong produktif tidak
dilakukan dalam satu kali kegiatan akan tetapi dlam beberapa kali kegiatan
tergantung ketersediaan dan kesiapan bibit. Pembagian bibit pertama kali
dilakukan pada tanggal 12 agustus 2016 di dusun kasian, yang dibagikan ialah
bibit yang didapatkan dari dinas kehutanan yaitu berupa bibit buah durian, bibit
buah mangga dan bibit buah kelengkeng. Pembagian bibit selanjutnya dilakukan
di dusun badean kulon dimana yang dibagikan ialah bibit marokot, bibit cabai dan
bibit terong. Pembagian ini dilakukan pada tanggal 18 agustus 2016. Pada dusun
kasian, pembagian bibit cabai dilakukan pada tanggal 19 agustus 2016 diawali
dengan pemindahan bibit kedalam polybag sebelum dibagikan pada masyarakat.
Bibit buah naga dan sirsak didapatkan pada tanggal 22 agustus 2016 dan sebagian
dibagikan di dusun krajan dengan memanfaatkan kegiatan peringatan
kemerdekaan pada hari jumat tanggal 26 agustus 2016 sebagai hadiah doorprise.
Sebagian dibagikan di dusun badean wetan yang diwakili oleh ketua posdaya
sekaligus ketua dusun badeanwetan pada tanggal 27 agustus 20016.
Pembagian bibit ditiap dusun tidak diberikan dengan pemberian bibit yang
sama. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan dari masyarakat ditiap
dusun.Seperti di dusun badean barat yang diberikan bibit sayura dikarenakan
permintaan dari masyarakat dan tersedianya alat dan bibit. Sama halnya di dusun

49
karang anom yang sebagian besar masyarakatnya telah memiliki tanaman buah
naga sehingga bibit buah naga tidak dIbagikan di dusun tersebut. Di dususn
badean wetan juga dilakukan penanaman dengan cara yang berbed sesuai dengan
keinginan masyarakat. Bibit yang dibagikan selanjutnya akan ditanan di
pekarangan warga khususnya yang berada di pinggir jalan. Hal ini dilakukan
karena menyesuaikan keinginan dari kepala dusun yang menginginkan
penanaman dilakukan di pinggir jalan raya agar area sekitar jalan lebih rindang.
Mahasiswa KKN menyesuaikan dengan keadaan disetiap dusun, keinginan dan
ketersediaan bibit yang dalam realisasinya dapat berubah-ubah dari rencana awal
yang telah disusun.

Proses penyemaian cabai proses penyemaian morakot

Bibit cabai, terong dan marokot

50
Proses pembagian bibit buah

3.4.3 Kerja Bakti Lingkungan


Kerja bakti membersihkan lingkungan awalnya dimulai dari kegiatan
gotong royong untuk melebarkan jalan di tengah-tengah sawah, yang dilakukan
pada tanggal 14-16 Agustus 2016. Dari sini kita mengetahui bahwa besar sekali
pengaruh kehadiran dari anak-anak KKN. Disamping itu kami juga mengetahi
bahwa jiwa sosial orang-orang di pedesaan ternyata sangatlah tinggi, disana kita
disambut dengan senang hati, dan terasa sangat dihargai. Untuk kegiatan
pelebaran jalan tersebut, banyak warga Desa Serut yang berantusias untuk
kegiatan tersebut. Selain dari warga Desa Serut sendiri, ada dari perwakilan TNI
yang terjun dalam kegiatan tersebut.
Dengan rasa syukur kegiatan kerja bakti untuk pelebaran jalan di Desa
Serut berjalan dengan lancar. Sehingga para penduduk yang bertempat tinggal di
seberang sawah, akhirnya bisa menikmati hasil kerja keras dari warga sekitar. Dan
untuk menuju ke Kota, penduduk yang berada di seberang sawah tidak lagi
kesulitan untuk mengendarai sepeda motor.
Setelah melakukan kerja bakti untuk melebarkan jalan, kami pun
mengadakan kegiatan yang masuk dalam program kerja kami yaitu,
membersihkan aliran sungai yang terdapat di Dusun Kasian Desa Serut. Dimana
aliran sungai yang terdapat di Desa Serut terutama di dusun kasian, aliran sungai
sebagian besar digunakan untuk perairan di sawah, sehingga menjaga kebersihan
sungai sangatlah penting bagi warga masyarakat, terutama yang di aliri sungai
tersebut.

51
Kami selaku anak-anak KKN yang berada di Desa Serut mengadakan
suatu kegiatan yang membangun jiwa sosial dan kebersihan lingkungan warga
Desa Serut lebih meningkat lagi. Yaitu dengan melakukan membersihkan aliran
sungai, yang diawali dengan teman-teman KKN. Dengan mekanisme sampah-
sampah yang berada di sungai kami bawa naik, kemudian kita bikin suatu lubang
yang nantinya akan jadi tempat pembuangan sampah yang bersumber dari sungai
tersebut, dan kemudian kita timbun sampah-sampah yang telah terkumpul dari
aliran sungai.

Gambar Kerja bakti melebarkan jalan.

52
Gambar Pembersihan Aliran sungai

53
Gambar Hasil pembersihan aliran sungai.

3.5 Kegiatan Lain-Lain


Semua kegiatan yang dilakukan selama KKN dapat dijadikan sebagai
bentuk pengabdian Mahasiswa KKN kelompok 111 pada Desa Serut. Selain
menjalankan program kerja Posdaya, mahasiswa KKN juga melakukan dan
berpartisipasi dalam beberapa kegiatan yang diadakan di Desa Serut. Berikut
penjelasan dari kegiatan-kegiatan tersebut.
3.5.1 Mengikuti Sekolah Lansia
Dusun Karang Anom Desa Serut memiliki sekolah lansia yang diadakan
seminggu dua kali setiap hari Kamis dan Jumat malam yang telah diadakan tiga
bulan terhitung dari bulan Mei.Kegiatan sekolah lansia ini dilakukan di sebuah
gedung yang biasanya dipakai untuk sekolah TK. Peserta kegiatan sekolah lansia
ini ialah ibu-ibu usia rata-rata diatas 50 tahun keatas dengan jumlah peserta sekitar
15 sampai dengan 20 orang. Terdapat dua orang staf yang mengajar ibu-ibu lansia
yang berasal dari kecamatan panti.

54
Kegiatan ini pada dasarnya yaitu kegiatan dari pemerintah daerah
Kabupaten Jember yang tidak lain dari dinas Sosial dan Dinas Pendidikan. Pada
sekolah lansia diajarkan cara membuat kreatifitas-kreatifitas yang sekiranya
memiliki nilai jual yang nantinya dapat mengembangkan ekonomi kreatif para
lansia di Dusun Karang Anom.Setiap minggu, lansia dibimbing untuk membuat
suatu barang yang baru. Lansia dibimbing untuk membuat berbagai barang
kerajinan, seperti kotak tissue dan toples makanan dengan menggunakan pelepah
pisang dan kain flannel. Lansia juga diajarkan untuk menulis dan berbicara
Bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena bahasa sehari-hari lansia adalah
Bahasa Madura dan Bahasa Jawa. Pada saat kelas lansia berlangsung, biasanya
para lansia tidak boleh berbicara menggunakan bahasa sehari-hari mereka,
melainkan menggunakan Bahasa Indonesia.
Mahasiswa berpartisipasi dalam sekolah lansia selama tiga minggu
sebelum sekolah lansia berakhir. Mahasiswa membantu guru sekolah lansia untuk
memberi bimbingan kepada lansia yang berpartisipasi dalam sekolah lansia.
Beberapa hal yang diajarkan Mahasiswa KKN dalam sekolah lansia ialah
membmbing menulis dengan baik, membaca dengan baik, bernyanyi bersama,
serta memberikan pelajaran tentang keterampilan-keterampilan yang nantinya
akan dipraktekkan. Mahasiswa turut serta dalam pemberian bimbingan pembuatan
bakso dan praktek pembuatan bakso yang diadakan pada minggu ke-3 mahasiswa
KKN di Desa Serut. Pada acara praktek pembuatan bakso terdapat juga acara
menonton film bersama-sama dengan warga Karang Anom.Selain kegiatan yang
memberikan keterampilan kepada lansia, lansia juga diberikan kegiatan hiburan
yaitu bernyanyi bersama-sama lagu-lagu yang mudah diingat. Lagu yang mudah
diingat ini kebanyakan adalah lagu anak-anak yang mudah untuk dinyanyikan
kembali oleh para lansia.
3.5.2 Pelatihan Tari anak-anak SD di Dusun Karang Anom
Pelatihan tari anak-anak SD di Dusun Karang Anom merupakan salah satu
kegiatan yang berhubungan dengan perayaan 17 Agustus di Dusun Karang Anom.
Pada acara puncak 17 Agustus yang diadakan oleh Karang Taruna Dusun Karang
Anom terdapat pertunjukan tari tradisional oleh anak-anak SD yang dilatih oleh

55
salah satu anggota KKN. Pelatihan tari tradisional tersebut diadakan empat hari
sebelum acara puncak di Dusun Karang Anom. Pelatihan tari tradisional
ditanggapi antusias oleh orang tua dan anak-anak SD.Pelatihan tari berjalan
dengan lancar, anak-anak dengan cepat dapat beradaptasi dengan berbagai macam
gerakan tarian tradisional meskipun hanya dilatih selama empat hari.
Pertunjukkan tari tradisional pada acara puncak Dusun Karang Anom berjalan
dengan lancar. Dengan pertunjukan anak-anak yang telah dilatih tari oleh anggota
KKN Serut dengan lagu Cublek-Cublek Suweng dapat sambutan meriah dari
warga Karang Anom yang menyaksikan acara puncak 17 Agustus di lapangan
Dusun Karang Anom.
3.5.3 Mengikuti Pengajian Rutin
Di desa Serut terdapat kegiatan pengajian rutin untuk ibu-ibu
muslimatan.Mahasiswa KKN mengikuti kegiatan pengajian rutin sebagai bentuk
pengenalan dan silaturahmi serta pendekatan kepada masyarakat sekitar dan dapat
menjalin hubungan persaudaraan sesama muslim. Keikutsertaan mahasiswa KKN
dalam kegiatan pengajian rutin juga dimanfaatkan untuk melakukan penyuluhan
kepada peserta pengajian. Pengajian rutin ini dilaksanakan pada hari Kamis
malam yang bertempat di rumah-rumah warga Dusun Krajan secara
bergantian.Selain hari Kamis Malam pengajian ibu-ibu muslimatan juga
dilaksanakan pada hari Selasa Malam yang bertempat di Musholla Dusun Kasian.
Dengan rutinnya mengikuti pengajian rutin ini, anggota KKN Serut bisa dikenal
warga dan mudah membaur dengan warga sehingga kegiatan-kegiatan KKN yang
berhubungan dengan warga mudah dijalankan.
3.5.4 Perayaan 17 Agustus di Karang Anom
Di Dusun Karang Anom memiliki Karang Taruna yang aktif dibanding
dusun-dusun lainnya. Mahasiswa KKN diminta oleh Karang Taruna untuk
berpartisipasi menjadi panitia acara Perayaan 17 Agustus dan diminta untuk
menjadi paduan suara pada saat upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia
17 Agustus yang diadakan di lapangan Karang Anom. Mahasiswa pada saat
menjadi panitia membantu pemasangan bendera merah putih dan umbul-umbul di
sekitar lapangan Karang Anom sehari sebelum peringatan 17 Agustus. Setelah

56
upacara peringatan 17 Agustus dilanjutkan dengan acara jalan sehat yang dimulai
dari lapangan Dusun Karang Anom dan diakhiri disana pula.
Tanggal 21 Agustus terdapat acara puncak peringatan 17 Agustus di
Karang Anom dan mahasiswa KKN diundang sebagai tamu pada acara tersebut.
Peringatan 17 Agustus di Dusun Karang Anom diramaikan dengan acara
penampilan tari anak-anak Dusun Karang Anom serta artis dangdut dari
Banyuwangi. Acara tersebut berlangsung sampai pukul 23.00 dan berjalan sangat
meriah. Acara tersebut juga bertepatan dengan acara peringatan 17 Agustus di
Dusun Krajan, oleh karena itu mahasiswa KKN menghadiri acara peringatan 17
Agustus di Karang Anom terlebih dahulu kemudian menghadiri acara peringatan
17 Agustus di Dusun Krajan.
3.5.5 Perayaan 17 Agutus di Dusun Krajan
Perayaan 17 Agustus di Dusun Krajan diadakan tanggal 21 Agustus dan
26 Agustus, oleh Kepala Dusun Krajan mahasiswa KKN juga diminta untuk
menjadi panitia dalam acara tersebut. Pada tanggal 21 Agustus di Dusun Krajan
diadakan acara pentas seni oleh warga Dusun Krajan. Pementasan seni ini diisi
dengan penampilan tari oleh anak-anak SD di Dusun Krajan. Pentas seni ini juga
diisi oleh bintang tamu Reog dari Lumajang yang menampilkan seni khas kota
Ponorogo ini. Pada malam hari juga diisi oleh organ tunggal dari Dusun Krajan
juga.
Tanggal 26 Agustus merupakan acara puncak Dusun Krajan, mahasiswa
KKN bertugas untuk membuat banner kegiatan, ID card untuk panitia, menjadi
juri dalam lomba patrol,juri dalam lomba tari,dan ikut serta mengawal
carnaval.Para peserta karnaval berasal dari anak-anak, pemuda sampai orang
dewasa di Dusun Krajan. Pada malam hari diadakan pementasan lomba tari anak-
anak dusun Krajan dilanjutkan dengan pembagian hadiah pemenang lomba patrol,
pembagian doorprise, dan dihibur dengan bintang tamu hadrah dan kelompok
musik patrol yang sudah juara di Kabupaten Jember. Mahasiswa menyediakan
beberapa doorprize untuk para peserta yang memenangkan lomba dan juga
membagikan bibit Sirsak dan bibit Buah Naga untuk masyarakat Dusun Krajan
yang berpartisipasi pada carnaval.

57
Acara karnaval di Dusun Krajan dimulai dr pukul 13.00 sampai pukul
16.30 kemudian dilanjutkan pukul 18.00 sampai 22.00. Pada siang hari tiga
mahasiswa dibagi di tiga titik untuk menilai musik patrol, karnaval per kelompok,
dan karnaval per orangan. Tujuh mahasiswa lainnya turut serta dalam karnaval
yang dimulai dari lapangan Serut sampai dengan gang di depan KUD Marem,
Krajan.
Karnaval selesai pukul 15.00 dilanjutkan dengan pembacaan doorprize dan
pemenang musik patrol, mahasiswa mendampingi acara hingga selesai pukul
17.00. Acara dilanjutkan pukul 18.00 dengan agenda lomba tari yang dinilai oleh
mahasiswadengan jumlah peserta lomba yaitu 13 peserta dengan berbagai aliran
tarian yang ditampilkan, pengumuman pemenang lomba tari, karnaval per
orangan dan karnaval per kelompok. Acara puncak adalah penampilan dari musik
pratol Jember.
3.5.6 Karnaval Tahunan Perayaan 17 Agustus di Desa Serut
Setiap satu tahun sekali Desa Serut mengadakan karnaval untuk
memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Peserta acara karnaval ini
meliputi seluruh RT yang ada di Dusun Mencek. Karnaval dimulai dari Mencek
bagian Timur berjalan menuju balai desa, dan kembali menuju garis finish di
mencek timur.
Acara dimulai dari pukul 07.30 sampai siang hari. Karnaval ini merupakan
karnaval besar Desa Serut, biasanya dalam karnaval terdapa arak-arakan ogoh-
ogoh, patrol,patung-patung besar yang diarak, dan masih banyak lainnya. Peserta
terdiri dari berbagai kalangan dan usia, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Peserta sangat berantusias dalam mengikuti kegiatan karnaval ini dengan
menggunakan kostum yang bervariasi dan kreatif, mulai dari kostum adat, TNI,
hantu, dan lain-lain.
Mahasiswa KKN oleh pihak desa diminta untuk berpartisipasi dalam
karnaval tahunan ini dengan mengikuti perjalanan karnaval dari Mencek bagian
Timur sampai Balai Desa Serut. Mahasiswa KKN berpartisipasi bersama dengan
staf desa menjadi barisan pembuka dalam karnaval ini. Barisan ini terdiri dari
kepala desa beserta istri, sekretaris desa beserta istri, kepala dusus dan mahasiswa

58
KKN. Karena telah menjadi acara rutin setiap tahun, masyarakat sangat
berantusias mengikuti karnaval sebagai peserta maupun sebagai penonton.

59
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Serut, Kecamatan
Panti, Kabupaten Jember selama 45 hari dari tanggal 18 Juli 2016 sampai tanggal
1 September 2016 dapat disimpulkan bahwa:
1. Tingkat kesehatan di Desa Serut cukup baik. Dari bidang kesehatan mahasiswa
telah melakukan program yang direncanakan yaitu pendampingan posyandu
baik balita maupun lansia dan screening hipertensi dengan persentase
keberhasilan sebanyak 100%.
2. -Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Serut sudah cukup bagus, masyarakat
yang diberi penyuluhan mudah menangkap informasi yang diberikan oleh
mahasiswa KKN. Masyarakat antusias dalam menerima penyuluhan-
penyuluhan yang diberikan oleh mahasiswa.
-Masyarakat Desa Serut memiliki semangat untuk belajar hal-hal baru sehingga
memudahkan mahasiswa dalam menyampaikan informasi-informasi.
-Untuk anak-anak SD Desa Serut kesulitan dalam pelajaran Bahasa Inggris,
sehingga mahasiswa KKN harus benar-benar memberi bimbingan dari dasar
untuk pelajaran Bahasa Inggris. Beberapa anak SD yang ikut serta dalam
bimbingan belajar yang diadakan mahasiswa KKN susah menangkap yang
diajarkan oleh mahasiswa KKN dan susah berkonsentrasi dalam menerima
bimbingan dari mahasiswa.
3. Tingkat ekonomi masyarakat cukup bagus. Dari bidang ekonomi Mahasiswa
KKN melakukan program yang direncanakan yaitu pembuatan sosis dari daun
pepaya dan perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan) dari Pupuk Organik
Cair (POC) dan EM4 dengan persentase keberhasilan sebanyak 100%.
4.Lingkungan menjadi salah satu fokus mahasiswa KKN dalam membuat program
kerja. Kesadaran masyarakat Desa Serut terutama di Dusun Karang Anom, Dusun
Krajan, dan Dusun Kasian sedikit rendah dan kurang tanggap dengan lingkungan
sekitar mereka. Masyarakat biasanya lebih memilih membayar oang lain untuk

60
membersihkan lingkungan sekitar dibanding dengan bekerja bakti membersihkan
lingkungan. Mahasiswa KKN harus memberi aksi terlebih dahulu membersihkan
sungai di belakang balai desa agar masyarakat sadar bahwa kebersihan lingkungan
sangat berperan penting untuk kehidupan masyarakat sendiri.

4.2 Saran
Berdasarkan rangkaian program KKN yang telah kami laksanakan di Dusun
Krajan, Karang Anom, dan Kasian Desa Serut Kecamatan Panti dapat
memberikan pengalaman kepada mahasiswa KKN. Berikut saran ataupun
rekomendasi yang dapat kami berikan untuk lebih meningkatkan kinerja dan
pembangunan pada ketiga Dusun di Desa Serut tersebut, antara lain :
1. Agar di setiap kegiatan Posdaya dapat berjalan dengan baik maka
diperlukan dukungan dari masyarakat. Oleh karena itu perlu
dilakukannya pengenalan mengenai keberadaan maupun fungsi Posdaya
kepada masyarakat sehingga diharapkan selain masyarakat mengerti
mengenai apa itu Posdaya, kegiatanmaupun program-program Posdaya
mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Desa Serut.
2. Dalam meningkatkan mutu pendidikan yang baik, masyarakat Dusun Karang
Anom dan Dusun Krajan Desa Serut diperlukan motivasi untuk belajar lebih
giat lagi agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
3. Lebih meningkatkan kreativitas untuk meningkatkan kewirausahaan mereka
dan menambah keahlian dalam membuat industri rumahan sendiri. Untuk
melaksanakan hal tersebut perlu bantuan dari perangkat desa dan pemerintah
setempat untuk memfalisitasi kegiatan tersebut. Lebih mengutamakan para
pemuda yang pengangguran untuk dibuatkan lapangan kerja.
4. Selain potensi alam yang besar warga Desa Serut harus bisa mampu untuk
menjaga dan mengembangkan lingkungannya sehingga tercipta lingkungan
yang produktif dan sehat. Masyarakat Desa Serut lebih meningkatkan
kesadaran tentang kebersihan liingkungan dan pola hidup. Dapat diadakan
penyuluhan tentang kesehatan tiap bulannya atau membuat bulan sehat agar
masyarakat selalu ingat pentingnya lingkungan bagi mereka.

61
LAMPIRAN

Gambar 1.Persiapan Kegiatan Upacara 17 Agustus

Gambar 2. Kegiatan Upacara 17 Agutus di Dusun Karang Anom

62
Gambar 3. Malam Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun RI Ke-71

Gambar 4. Persiapan Malam Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun RI Ke-71

63
Gambar 5. Pembagian Hadiah Pemenang Lomba

Gambar 6. Kegiatan Karnaval di Dusun Mencek

64
Gambar 7. Kegiatan Karnaval di Dusun Krajan

Gambar 8. Pembagian Doorprize di Dusun Krajan

65
Gambar 9. Kegiatan Karnaval di Dusun Mencek

Gambar 10. Sosialisasi Buku II KUHP di Balai Desa Serut

66
DAFTAR PUSTAKA

Budianta, Aziz. 2010. Pengembangan Wilayah Perbatasan Sebagai Upaya


Pemerataan Pembangunan Wilayah di Indonesia. SMARTEK 1 (8) : 1-7.

Haryanto, Rohandi. 2007. Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan


Posdaya.Jakarta : Balai Pustaka.

Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UNEJ. 2014. Pedoman KKN


Mahasiswa.Jember: LPM UNEJ.

Muljono, Pudji Burhanuddin Yannefri Bakhtiar. 2009. Upaya Pemberdayaan


Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan Melalui Model Posdaya (Pos
Pemberdayaan Keluarga).Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen : Kosep, Manfaat, dan Rekayasa.


Yogyakarta : Bagian Penerbitan UGM.

Profil DesaSerut. 2015. Profil Desa Serut Kecamatan Panti Kabupaten Jember
Tahun 2015.

Romunda, Sona. 2013. Materi Presentasi Microsoft Exel


2007.http://www.slideshare.net/takengon/materi-presentasi-microsoft-
exel-2007.SMAN 1 Takengon.

Sudoyo, dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Interna Publishing.

UPT Penerbitan UNEJ. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember :


University press.

67

Anda mungkin juga menyukai