Laporan Kertas Kerja Wajib ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
Program BPAT Tahun 2019 PT.PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
Oleh :
Adam Dwipratama Hartanto – 08 / BPAT – PDSI / 2019
Jurusan : Drilling
Marsono Suherna
Pembimbing I
Penguji II Penguji I
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan KKW dengan tema “Maintenance Drawworks”, di
Rig PDSI # 12.3 / N110 - M ( JAS – 018 ). KKW ini merupakan resume dari proses OJT yang
dilaksanakan di Rig N110/M3 yang sedang melaksanakan pengeboran di lokasi JAS – 018.
Dalam penyelesaian Kertas Kerja Wajib ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak baik berupa sumbangan pemikiran, waktu, dan tenaga. Oleh karena itu melalui
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :
1. Terima kasih kepada PT. Pertamina Drilling Services Indonesia atas kesempatan yang
diberikan untuk dapat mengikuti program BPAT 2019.
3. Bapak Zulhasnil dan Robby.A, selaku Rig Superintendent N110/M3 yang selalu sabar
memberikan arahan dan masukan selama penulis OJT.
4. Bapak Marsono dan Ibu Suherna, selaku pembimbing pada program Bimbingan Praktis Ahli
4. Bapak Deddy Reza, selaku pembimbing KKW yang senantiasa sabar dalam memberikan
bimbingan KKW hingga selesai.
5. Seluruh rekan Toolpusher, Driller, dan kru Rig N110/M3 atas kerjasamanya dan arahan yang
diberikan kepada penulis di sela – sela kesibukan bekerja.
6. Seluruh rekan seperjuangan BPAT/PDSI/2019 yang senantiasa bersama – sama dalam suka
dan duka.
Penulis menyadari bahwa KKW ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu diharapkan
saran dan masukan dari berbagai pihak agar penulis dapat menjadi lebih baik lagi. Dengan
segala kerendahan hati, penulis berharap KKW ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.4. Metode Pendekatan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. OJT / Praktek di lapangan, yaitu melakukan proses pembelajaran dan pemahaman
mengenai fungsi komponen Hoisting System selama berada di lingkungan Rig
pengeboran.
b. Studi literatur, yaitu penggunaan buku-buku yang berhubungan dan berkaitan erat
dengan materi dan permasalahan yang akan ditulis.
c. Wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dan konsultasi langsung baik dengan Rig
Superintendent, maupun orang-orang yang menguasai permasalahan yang sedang
diteliti.
1.5. Sistematika
Laporan tugas akhir ini dibuat dalam beberapa pembahasan agar sistematis sebagai
berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang materi, ruang lingkup pembahasan, maksud dan tujuan, metode
pendekatan serta sistematika penulisan yang digunakan.
Berisikan uraian singkat yang sistematis tentang permasalahan yang ditemui pada Komponen
Hoisting System, yaitu Drawworks National N-110/M3.
Berisikan tentang pembahasan lebih lanjut serta cara pengatasan dan perbaikan terhadap
masalah yang telah teridentifikasi.
Berisikan kesimpulan dari hasil tulisan yang disajikan serta saran-saran dari penulis.
2
BAB II. LANDASAN TEORI
Drawworks adalah salah satu komponen yang berada di atas floor, yang memiliki
peranan yang sangat penting dalam operasi rig khususnya dalam hal hoisting system.
Drawworks memiliki beberapa komponen alat yang sangat penting akan tetapi yang utamanya
adalah berupa drum yang berisi gulungan drilling line (Wire Rope) , wire rope ini berhubungan
dengan sheaves dari travelling block, crown block, dan terakhir di dead line ancor.
Kinerja drawworks sangat dipengaruhi oleh performa dari Prime over yang
menggerakanya, bisa berupa engine maupun motor elektrik. Melalui drawworks ini seorang
driller melakukan dan mengatur operasi pengeboran. Di dalam drawworks terdapat suatu
sistem transmisi yang kompleks, dan terkoneksi dengan prime over yang digunakan sehingga
dapat melaksanakan proses hoisting dengan baik.
3
2.2 Komponen Utama Drawworks
Terdapat beberapa komponen utama dalam pengoperasian drawworks, agar alat tersebut
dapat bekerja sesuai fungsi yang diinginkan, seperti :
Hoisting Drum berfungsi untuk meneruskan torsi yang dibutuhkan untuk mengangkat
atau mengerem melalui drilling line yang tergulung dalam hoisting drum. Terdapat 2 jenis
Hoisting Drum pada Drawworks, yaitu :
Sandreel Drum
Merupakan suatu drum yang biasanya terletak di atas dari main drum, memiliki fungsi
yang sama yaitu untuk melakukan proses hoisting akan tetapi wire rope yang digulung di drum
ini relatif lebih kecil daripada wire rope yang ada di main drum, dan biasa disebut sebagai sand
line. Drum ini akan digunakan untuk melakukan proses hoisting dengan beban yang relatif
lebih rendah daripada main drum, biasanya digunakan pada saat proses swabbing.
4
2.2.2 Brake System.
Sistem pengereman pada drawworks terdiri dari rem mekanis utama dan auxiliary
brake yang bertujuan untuk memperlambat atau menggerakan putaran drum untuk menggulung
ataupun reverse drilling line (wire rope).
A. Rem utama mekanis (Main mechanical Brake).
Merupakan suatu komponen drawworks yang paling penting dari sistem hoisting.
Rem ini memiliki kemampuan untuk menghentikan atau memperlambat proses
penggulungan wire rope. Faktanya kebanyakan sistem pengereman ini terletak di kanan
maupun di kiri dari drum dan saling berhubungan.
Konstruksi dari rem mekanis ini pada dasarnya terdiri dari sabuk baja yang lentur
yang biasa disebut brake band yang dibagian sisi dalamnya dipasang shoe / brake block
dan di satu ujung brake band di clamp tetap, sedangkan sisi yang lain dihubungkan dengan
mekanisme tuas pengereman (brake lever) sehingga apabila brake lever ditekan maka shoe
/ brake block dapat menekan brake rims pada drum flange dikanan maupun dikiri dari
drawworks untuk melakukan pengereman. Brake flange (brake rim) akan terjadi kontak
dengan brake block saat brake lever ditekan sehingga kedua komponen ini lama kelamaan
akan mengalami keausan.
5
B. Rem Pembantu (Auxiliary Brake)
Hydromatic brake merupakan rem hidrolis yang membantu meringankan tugas rem
mekanis pada waktu bekerja dengan beban-beban yang berat pada sumur yang dalam. Rem
pembantu ini dipakai hanya untuk mengatur kecepatan penurunan pipa dan apabila bekerja
sendiri, ia tidak dapat memberhentikan beban rangkaian pipa pengeboran.
Hydromatic brake atau water brake, berkonstruksi dari rotor yang dihubungkan
dengan drum drawworks dengan jaw dan over running clutch dan housing / stator nya
dijangkarkan di skid drawworks. Prinsip dasar operasinya adalah meredam torsi putar
dengan memanfaatkan gesekan dan adukan air yang tersirkulasi melalui brake ini. Pocket
rotor bergerak terlempar keluar karena gaya centrifugal. Kemudian air tersebut mengalir
dengan bertekanan ke dalam vane pocket dari stator. Air yang berada dalam vane pocket
stator tersebut akan ditendang masuk ke rotor pocket kembali, dan inilah yang
menghasilkan pengereman.
Kejadian ini akan terjadi terus menerus selama rotor berputar. Terbentuknya
adukan / gesekan air menghasilkan hambatan melawan putaran rotor, dan selanjutnya akan
merubah energi mekanis menjadi panas. Untuk putaran poros drum ke belakang hanya akan
mendapat tahanan yang kecil.
6
2.2.3 Sistem Pemindah Tenaga
Sistem pemindah tenaga merupakan suatu sistem atau gabungan unit-unit yang
memiliki fungsi meneruskan putaran (rpm) dan daya (HP) dari mesin (engine) menuju final
drive. Pada dunia pengeboran dan well services, drawworks menggunakan beberapa sistem
pemindah tenaga, seperti :
A. Tranmisi
Transmisi yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi
untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi pembebanan.
Pada drawworks yang modern memiliki transmisi pengatur kecepatan sehingga dengan
putaran engine yang tinggi dengan torsi rendah akan dapat dihasilkan suatu putaran
lebih rendah dengan torsi yang lebih tinggi.
Terdapat 3 (tiga) type transmisi yang dipakai untuk mengatur kecepatan dan
arah putaran di dalam drawworks :
• Selective Transmission Chains and Sprocket
Type ini banyak dipakai sebagai selective transmission mulai dari Rig
menengah sampai rig dengan HP yang besar. Dengan mengatur ukuran-ukuran
diameter dari sprocket-sprocket yang terpasang maka kecepatan putaran dapat di
atur /dirubah sesuai dengan beban yang akan ditarik oleh drawworks.
7
B. Kopling (Clutch)
Clutch adalah komponen mekanis yang berfungsi untuk menghubungkan atau
melepas elemen yang bergerak berputar dan elemen lain yang digerakkan. Apabila
clutch berhubungan (menggigit) akan membuat element yang digerakkan ikut berputar
dan sebaliknya, apabila clutch dilepas maka elemen yang digerakkan akan diam
sementara elemen penggerak dapat berputar bebas.
8
Gambar 2.6 Jaw Clutch
• Friction Clutch :
1. Drum Clutch
Merupakan jenis friction clutch yang dioperasikan dengan tekanan
udara. Diaphragma akan mengembang bila mendapat tekanan dan friction
shoe akan menempel pada element yang digerakkan. Type ini dipakai pada
engine, pada drum drawworks dan pada compound.
9
2.2.4 Drawworks Control Cabinet
- Meneruskan tenaga dari penggerak-penggerak mula ke unit travelling block sewaktu proses
pengangkatan dan penurunan rangkaian pengeboran putar. Penurunan dan pengangkatan
ini disebut “Trip-in”, “Trip-out” atau sekedar “tripping”.
- Meneruskan tenaga dari penggerak-penggerak mula ke rotary drive sprockets
- Meneruskan tenaga dari penggerak-penggerak mula ke cat head untuk menyambung
(making up) atau melepas (breaking out) bagian-bagian rangkaian pipa bor.
10
Deskripsi fungsi gambar 2. Drawworks Control Cabinet :
1. Master Clutch : Berfungsi untuk menghubungkan atau melepas putaran dari engine
menuju transmisi atau compound drive.
2. Inertia Brake : Mengaktifkan pengereman pada drawworks, ketika melepas putaran
dari engine masih terdapat energi sisa yang biasa disebut efek inertia. Maka dari itu
diperlukan adanya inertia brake untuk menghentikan putaran dari efek inertia tersebut.
3. Group – 1 / Group – 2 Throttles : Tuas yang berfungsi untuk mengaktifkan clutch pada
engine 1 atau 2 menuju transmisi ( compound drive ).
4. Drawworks Indicator : Merupakan komponen yang menunjukkan nilai atau kondisi
parameter yang ada pada drawworks, sepert ;
• Tekanan Air ( Cooling System )
• Tekanan Oli ( Lubricating System )
• Tekanan Udara ( Air Supply System )
• Drum ( Tekanan udara pada clutch )
5. Drum Low – high : Tuas untuk mengaktifkan kopling Low atau High driven sprocket,
dengan mengaktifkan tuas pada posisi low maka akan didapatkan kecepatan rendah
namun torsi yang besar begitu juga sebaliknya.
6. Breakout Cathead : Fungsi yang digunakan untuk mengaktifkan clutch cathead saat
membuka koneksi pada drill string.
7. Rotary : Merupakan fungsi yang digunakan menghubungkan atau melepas clutch dari
drum shaft menuju rotary table.
8. Make up Cathead : Fungsi yang digunakan untuk mengaktifkan clutch cathead saat
membuka koneksi pada drill string.
9. Throttle Group Selectors : Selector yang berfungsi menaikkan atau menurunkan
kecepatan putaran engine ( Rpm).
10. Gear Selector ( Neutral / Low / Second / High / Reverse ) : Tuas untuk mengaktifkan
Neutral, Reverse, Low atau High driven sprocket, dengan mengaktifkan tuas pada
posisi low maka akan didapatkan kecepatan rendah namun torsi yang besar begitu juga
sebaliknya. Sementara posisi netral menandakan gear dalam posisi tidak digunakan dan
reverse digunakan untuk memutar berlawanan arah.
11. Drum On / Off : Tuas untuk mengaktifkan atau menonaktifkan gear yang terhubung
pada drum drawworks.
11
2.3 Komponen Pendukung Drawworks
Untuk menunjang pengoperasian drawworks diperlukan beberapa komponen
pendukung lainnya, seperti :
2.3.1 Cathead
12
2.3.2 Sistem Pendinginan
Terdapat 2 jenis brake flange pada rem, yaitu brake flange yang memiliki ruangan air
pendingin di bagian bawah flange yang dipakai pada rig menengah sampai besar. Brake flange
yang lainnya tidak memiliki ruang air, yang umum dipakai pada Rig-Rig kecil, menengah
sampai besar. Brake flange yang lain adalah tidak memiliki ruang air, yang umum dipakai pada
Rig-rig yang kecil dimana karena kecil beban pengeremannya. Panas yang ditimbulkan oleh
pengereman cukup didinginkan dengan udara.
Pendinginan rem mekanis yang tidak baik akan berakibat brake lining dan brake flange
cepat aus. Brake drum cooling water pump harus memiliki tenaga penggerak sendiri (motor
listrik AC) terpisah dari Compound. Karena engine compound pada saat pekerjaan menurunkan
pipa dalam keadaan idling (kecepatan rendah). Padahal waktu tersebut memerlukan
pendinginan sewaktu mengerem.
Selain dari pada itu sistem pipa air saluran di design sekaligus untuk hydromatic brake,
dan pendingin drum. Oleh karena itu saluran tekan dari pompa harus cukup besar. Air
pendingin yang mengandung larutan garam, kapur (hard water) akan dapat membentuk kerak
di pipa saluran dan di brake flange. Karena adanya kerak panas tidak dapat segera diambil oleh
air yang disirkulasi, akibatnya brake flange akan menjadi panas, brake lining dan brake flange
akan cepat aus.
13
2.3.3 Safety Shut Down Device (Crownomatic Brake)
14
2.3.4 Sistem Pelumasan
Tujuan Lubricating System pada drawworks ialah untuk memelihara ketahanan logam,
bagian-bagian drawworks yang selalu bergesek atau bersentuhan satu sama lain dalam gerakan-
gerakannya. Dengan adanya pelumasan, logam-logam bagian drawworks tersebut dapat
bertahan lama dalam pemakaiannya/tidak lekas rusak/aus.
Hal-hal pokok yang dilakukan oleh system pelumasan untuk tujuan tersebut diatas ialah :
1. Mengurangi gesekan (friction), menyediakan (terus-menerus) lapisan-lapisan minyak
(oil film) antara kedua logam bagian mesin yang bergesek, sehingga kedua logam
tersebut tidak langsung bersentuhan dalam gerakan-gerakannya.
2. Mendinginkan suhu panas yang dapat ditimbulkan oleh logam bagian mesin yang
bergesek dapat diserap oleh minyak yang melumasi bagian-bagian tersebut
3. Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada logam bagian mesin yang
dilumasi dapat terbawa dan ada yang larut dalam minyak pelumas
4. Melicinkan bagian-bagian yang dalam gerak-gerakannya bergesek satu sama lain.
Jalannya dapat diperlancar oleh karena sifat minyak pelumas yang punya daya pelicin.
Pada umumnya terdapat dua cara system pelumasan yang digunakan pada peralatan /
mesin di dunia industri, yaitu :
• Cara tekanan (Pressure System)
• Cara Percikan (Splash System)
Khususnya pada peralatan angkat seperti drawworks ini menggunakan sistem tekanan
untuk pendistribusian pelumasan pada setiap komponennya. Pressure system merupakan
sistem pelumasan yang pendistribusiannya menggunakan pompa oli untuk menaikkan tekanan
sehingga pelumas dapat bergerak menuju bagian – bagian yang membutuhkan pelumasan.
15
BAB III. MAINTENANCE DRAWWORKS
MAINTENANCE
PLANNED UNPLANNED
MAINTENANCE MAINTENANCE
PREVENTIVE EMERGENCY
MAINTENANCE MAINTENANCE
16
2. Pemeliharaan Tak Terencana (Unplanned Maintenance)
Pemeliharaan tak terencana yaitu pemeliharaan yang dilakukan tanpa
menggunakan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa. Biasanya
pemeliharaan tak terencana berupa pemeliharaan terhadap kerusakan, seperti :
• Pemeliharaan Perbaikan (Corrective Maintenance) adalah perawatan yang
dilakukan untuk mengembalikan kondisi suatu peralatan atau mesin ke kondisi
standar melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau adjustment (penyetelan).
Pemeliharaan Perbaikan hanya dilakukan setelah komponen atau mesin telah
menunjukan adanya gejala.
17
Diagram alir diatas menggambarkan sistematis proses perbaikan. Berikut akan
dijelaskan mengenai proses metodologi selanjutnya :
18
3.3 Spesifikasi Drawworks di Rig PDSI #12.3/N 110 M (JAS - 018 )
Drawworks yang digunakan pada Rig PDSI #12.3 merupakan Drawworks dari
National Oilwell yang bertipe mekanik karena digerakkan oleh mesin diesel dari
Caterpillar tipe D – 3512 yang ditransmisikan menggunakan transmisi bertipe rantai.
19
Tabel 3.2 Kemampuan mengangkat beban Drawworks 110 – M di Rig PDSI # 12.3 / JAS- 18
1. Perawatan Harian
20
2. Perawatan Bulanan
3. Perawatan 3 Bulanan
4. Perawatan 6 Bulanan
5. Perawatan Tahunan
21
6. Perawatan 3 tahunan
Pada tanggal 10 desember 2018 tepatnya pukul 17.30 WIB, rig sedang beroperasi cabut
string BHA 8 ½” dan kondisi rangkaian LWD di kedalaman 78 meter dari permukaan. Terjadi
anomali vibrasi tinggi dan bunyi yang kasar, hal tersebut dilaporkan oleh driller kepada team
maintenance. Mengetahui hal tersebut pengoprasian drawworks dihentikan dengan dilanjutkan
pengecekan secara menyeluruh pada drawworks dan didapati banyak serpihan gram / potongan
besi halus di area bearing jack shaft bagian driller side.
22
Gambar 3.4 Serpihan besi halus (gram)
Dari hasil penyelidikan lanjutan didapatkan bahwa selang atau hose ukuran ¼” pecah
sehingga bearing tidak terlumasi dengan baik, karena hal tersebut bearing dan shaft mengalami
gesekan yang berlebihan. Gesekan berlebihan tersebut mengakibatkan panas yang membuat
rolling element pada bearing memuai menekan bagian inner bearing sehingga clearance pada
bearing berada pada nilai yang dianjurkan dan mengakibatkan kerusakan pada bearing.
23
3.5.2 Tindak lanjut pada permasalahan :
1 2
3 4 5
24
3.5.3 Analisa koreksi
Bearing adalah komponen yang digunakan pada seluruh komponen berputar, yang
memiliki tujuan untuk meminimalisir gesekan antara komponen satu dengan lainnya. Bearing
sendiri merupakan komponen penting pada drawworks. Selain untuk meminimalisir gesekan
yang terjadi pada drawworks bearing juga menjadi komponen yang menahan gaya axial
maupun radial ketika drawworks bekerja. Pada kejadian yang telah dijelaskan sebelumnya
penulis mendapatkan beberapa permasalahan yang timbul diantaranya :
25
3.5.4 Alternatif pemecahan masalah
Dari analisa diatas penulis memiliki beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan
permasalahan itu terjadi, oleh sebab itu untuk mengindari kejadian yang sama terulang kembali
penulis memiliki alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan. Berikut beberapa
alternatif pemecahan masalah agar hal serupa tidak terjadi lagi :
1. Prosedur re – greasing
Melihat pentingnya proses lubrikasi pada sebuah bearing, hal tersebut patut menjadi
perhatian penting dalam hal perawatan. Karena bearing merupakan tumpuan dari
komponen yang berputar, proses lubrikasi menjadi sangat penting untuk mengurangi
gesekan sekaligus menjaga umur pemakaian bearing.
26
BAB IV. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Hoisting System merupakan salah satu dari antara komponen-komponen utama dari Rig
yang berfungsi untuk membantu sistem alat-alat pemutar di dalam mengebor sumur dengan
menyediakan alat-alat yang sesuai serta ruang kerja yang dibutuhkan untuk mengangkat dan
menurunkan drill string, casing string dan peralatan subsurface (bawah tanah) lainnya dari dan
ke lubang sumur. Salah satu komponen utama dari Hoisting System itu sendiri adalah
drawworks. Tugas utamanya yaitu: Meneruskan tenaga dari penggerak-penggerak mula ke unit
travelling block sewaktu proses pengangkatan dan penurunan rangkaian pengeboran putar.
Penurunan dan pengangkatan ini disebut “trip-in”, “trip-out” atau sekedar “tripping”.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh penulis pada drawworks Rig – PDSI#12.3 N –
110M, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
• Tugas drawworks seperti yang diuraikan diatas perlu juga memiliki alat pengaman agar
proses kerja peralatan dapat bekerja secara halus dan aman. Sehingga perlu adanya
beberapa perlengkapan tambahan seperti crown-o-matic sensor dan hydromatic brake.
27
4.2 Saran
Setelah mengikuti seluruh rangkaian evaluasi pada Drawworks ini, penulis memiliki
saran-saran antara lain sebagai berikut :
28
DAFTAR PUSTAKA
29
LAMPIRAN