Anda di halaman 1dari 10

GAMBAR ALAT ULTRASONOGRAPHY ( USG )

A. PENGERTIAN

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan


gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang
tinggi (250 kHz - 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar
monitor Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan
gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekitar
tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam
bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini
pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk
mendiagnosis suatu penyakit.

Teknologi transduser digital sekira tahun 1990-an memungkinkan


sinyal gelombang ultrasonik yang diterima menghasilkan tampilan gambar
suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan komputer pada
pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini. Gelombang ultrasonik
akan melalui proses sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima
transduser. Kemudian gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam
komputer sehingga bentuk tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor.
Transduser yang digunakan terdiri dari transduser penghasil gambar dua
dimensi atau tiga dimensi. Seperti inilah hingga USG berkembang sedemikian
rupa hingga saat ini.
B. BAGIAN-BAGIAN ALAT

C. TUJUAN PEMERIKSAAN USG

Tujuan USG adalah untuk membantu mendiagnosis perkembangan


janin pada setiap trimester. Hal itu sangat ditekankan oleh dr. Rudiyanti,
Sp.OG. Dijelaskan olehnya, pada kehamilan trimester pertama tujuan USG
adalah meyakinkan adanya kehamilan, menduga usia kehamilan dengan
mencocokkan ukuran bayi, menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan
kelainan bawaan, menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini
pada kehamilan muda (misalnya kehamilan ektopik), menentukan lokasi janin
apakah di dalam atau di luar rahim, menentukan kondisi janin jika tidak ada
denyut jantung atau pergerakan janin, dan mendiagnosis adanya janin kembar.
Sedangkan di trimester kedua dan ketiga adalah untuk menilai jumlah
air ketuban, menentukan kondisi plasenta, menentukan ukuran janin,
memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, menentukan letak
janin apakah sungsang atau terlilit tali pusat, serta untuk melihat kemungkinan
adanya tumor.

D. PRINSIP KERJA USG

Prinsip kerja USG adalah memanfaatkan gelombang suara yang


dipantulkan dan diterima oleh tranduser, transduser adalah komponen USG
yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding
perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam
transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan
gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih
dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi
kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang
elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan
dalam bentuk gambar.

Jenis tranduser yang biasa digunakkan pada alat USG :

1) Convex ( 2.0 / 3.5 / 6.0 MHz)

Digunakkan untuk pemeriksaan abdomen, GYN, OB , dan urology.


2) Endocavity ( 5.0 / 6.5 / 8.0 MHz )

Digunakkan untuk pemeriksaan endovaginal dan endorectal

3) Linear ( 5.0 / 7.5 / 10.0 MHz )

Digunakkan untuk pemeriksaan bagian-bagian yang kecil pada tubuh.

4) Micro-convec ( 2.0 / 3.5 / 6.0 MHz )

Digunakkan untuk pemeriksaan pediatric dan cardiac

5) Linear ( 5.0 / 7.5 / 10.0 MHz )


Digunakkan untuk pemeriksaan orthopedic dan breast

6) Micro-convec ( 5.0 / 6.5 / 8.0 MHz

Digunakkan untuk pemeriksaan pediatric.

E. CARA KERJA USG SECARA BLOK DIAGRAM

KETERANGAN :
1) Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang listrik,
kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara yang diteruskan
ke medium.
2) Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik
impedansi, maka gelombang suara akan dipantulkan kembali sebagai echo.
3) Didalam media (jaringan) akan terjadi atenuasi, gema (echo) yang lebih jauh
maka intensitasnya lebih lemah dibandingkan dari echo yg lebih superficial.
Dan untuk memperoleh gambaran yang sama jelasnya disemua lapisan
diperkuat dengan TGC (Time Gain Compensator).
4) Pantulan gema akan ditangkap oleh transducer dan diteruskan ke amplifier
untuk diperkuat. Dan gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar
katoda melalui recevier seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar
monitor.

F. CARA PENGOPERASIAN USG


1) Hubungkan alat dengan jala” PLN,
2) Hidupkan alat dengan menekan tombol power,
3) Masukkan identitas pasien seperti nama, umur, dan lainnya,
4) Ambil probe / tranduser yang sesuai dengan jenis pemeriksaan yang akan
dilakukan,
5) Oleskan gel pada probe / tranduser,
6) Tempelkan probe / tranduser pada bagian tubuh yang akan diperiksa,
7) Amati gambar pada monitor,
8) Simpan gambar dan print jika perlu,
9) Setelah selesai bersihkan probe / tranduser dari gel,
10) Lettakkan kembali probe / tranduser ,
11) Matikkan alat,
12) Lepas kabel power dari jala” PLN.

G. PERAWATAN RINGAN

Perawatan peralatan yang baik akan membuat hasil pemeriksaan juga tetap
baik. Hidupkan peralatan USG sesuai dengan tatacara yang dianjurkan oleh
pabrik pembuat peralatan tersebut. Panduan pengoperasian peralatan USG
sebaiknya diletakkan di dekat mesin USG, hal ini sangat penting untuk
mencegah kerusakan alat akibat ketidaktahuan operator USG.
Perhatikan tegangan listrik pada kamar USG, karena tegangan yang
terlalu naik-turun akan membuat peralatan elektronik mudah rusak. Bila perlu
pasang stabilisator tegangan listrik dan UPS.
Setiap kali selesai melakukan pemeriksaan USG, bersihkan semua
peralatan dengan hati-hati, terutama pada transduser (penjejak) yang mudah
rusak. Bersihkan transduser dengan memakai kain yang lembut dan cuci
dengan larutan anti kuman yang tidak merusak transduser (informasi ini dapat
diperoleh dari setiap pabrik pembuat mesin USG).
Selanjutnya taruh kembali transduser pada tempatnya, rapikan dan
bersihkan kabel-kabelnya, jangan sampai terinjak atau terjepit. Setelah semua
rapih, tutuplah mesin USG dengan plastik penutupnya. Hal ini penting untuk
mencegah mesin USG dari siraman air atau zat kimia lainnya.
Agar alat ini tidak mudah rusak, tentukan seseorang sebagai penanggung
jawab pemeliharaan alat tersebut.

TROUBLESHOOTING
Kerusakan Penyebab Solusi
Probe tidak menagkap - Sensor tranduser dan - Ganti yang baru
- Tambah gel
sinyal receiver rusak
- Ganti yang baru
- Gel kurang
- Kabel dalam probe putus
Monitor blank Pada blok storage ada yang rusak Ganti yang baru
USG tidak menyala - Kabel power putus - Ganti yang baru
- Power supply rusak - Ganti yang baru
Print tidak mencetak - Kertas habis - Beli lagi
- Print rusak - Ganti yang baru

DAFTAR PUSTAKA :

http://www.babehedi.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo_4697.html

http://ilmuradiologi.blogspot.com/2012/01/ultrasonography-usg.html

http://www.babehedi.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo_4697.html
ARTIKEL

USG (ULTRASONOGRAPHY)

Program Pendidikan Diploma Tiga (D-III) Teknik Elektro Medik


Pada Akademi Teknik Elektro Medik Semarang

NAMA :ALI MUALI

NIM : 014 11 009


AKADEMI TEKNIK ELEKTRO MEDIK SEMARANG
2013

Anda mungkin juga menyukai