Anda di halaman 1dari 6

PARADIGMA DALAM ILMU ARKEOLOGI

Sondang M. Siregar
Balai Arkeologi Sumatera Selatan
sondangmartini70@gmail.com
ABSTRAK
Arkeologi merupakan ilmu yang mempelajari masa lampau melalui benda
yang ditinggalkannya. Pada mulanya muncul dari kegemaran orang
mengumpulkan harta karun selanjutnya berkembang dengan rasa ingin tahu
yang besar mengenai masa lampau. Kajian arkeologi tidak dapat berdiri
sendiri karena memerlukan ilmu bantu di dalam penelitian arkeologi yang
bertujuan menyusun sejarah kebudayaan, memahami perilaku manusia dan
mengetahui proses perubahan kebudayaan. Maka penelitian dianggap
berhasil apabila semakin banyak para ahli dalam berbagai disiplin ilmu
terlibat dalam penelitian arkeologi.
Kata Kunci: paradigma, ilmu, arkeologi
ABSTRACT
Archeology is the study of the past through the objects it left behind. In the
beginning, arises from the passion of people collecting treasure and then develop
with great curiosity about the past. Archeological studies cannot stand alone
because they require knowledge in archeological research aimed at compiling
cultural history, understanding human behavior, and knowing the process of
cultural change. Then the research is considered successful if more and more
experts in various disciplines are involved in archeological research.
Keywords: paradigm, science, archeology

PENDAHULUAN Arkeologi muncul dari hobi atau


Arkeologi berasal dari kata kegemaran mengoleksi benda-
archaeos (purbakala) dan logos benda masa lalu atau barang-
(ilmu) yang artinya ilmu yang barang antik dari masa Yunani,
mempelajari masa lalu melalui Romawi kuna. Pada masa itu terjadi
benda-benda yang ditinggalkan. perburuan barang-barang antik

200
201

sehingga banyak kubur-kubur Bangsa Eropa memiliki rasa ingin


dibongkar, piramida-piramida tahu yang tinggi dan tertarik
dibom, dirusak atau dibom untuk mempelajari Renaisans, filsafat dan
diambil patung, perhiasan dan lain- matematika, tertarik mempelajari
lain kemudian diperdagangkan tentang lingkungan termasuk dan
pada pasar lelang dunia. lingkungan di luar bangsa Eropa
Kegemaran mengoleksi dan semakin menyadari bahwa
barang antik menyebabkan pasar banyak kebudayaan lain di dunia
barang antik dunia menjadi ramai (Djaya, 2012).
dikunjungi orang pada abad ke-15 HASIL DAN PEMBAHASAN
Masehi. Orang-orang Eropa Perkembangan Ilmu Arkeologi
mengoleksi barang-barang sebagai Pada tahun 1492 sampai
gengsi atau menaikkan derajat dengan tahun 1840, lahir konsep
apalagi mengoleksi kesusastraan perbedaan bentuk kebudayaan,
Yunani. Selanjutnya Bangsa Eropa tidak hanya disebabkan oleh
tidak hanya sekedar mengoleksi perbedaan waktu tetapi perbedaan
kesusastraan Yunani namun juga ruang (geografik). Selanjutnya
mempelajari dipelajari Sejarah orang mengenal konsep 3 zaman
Yunani. Hal ini akhirnya yang teorinya dicetuskan oleh
mendorong minat dan Thomson dari Denmark. Teori
kecenderungan orang untuk tersebut adalah menyebutkan
mempelajari ilmu pengetahuan di bahwa zaman dahulu manusia
Italia khususnya di pusat terlah mengenal teknologi yang
perdagangan Venesia dan Genoa. disebut 3 zaman terdiri dari zaman
Para pedagang Genoa dan Venesia batu (yang tetua), zaman perunggu,
mengambil kesempatan pergi ke dan zaman besi. Konsep 3 zaman
negara-negara Eropa dan bukan memberikan arti bahwa masa lalu
Eropa dan pulangnya membawa telah memiliki teknologi
benda dan kisah dari negara- pembuatan alat-alat kerja dari
negara yang telah dikunjungi. manusia. Pada masa itu tercipta

Paradigma dalam Ilmu Arkeologi


202

Hukum Worsae yaitu benda-benda luar negeri untuk mencari barang-


yang terkubur bersama dalam 1 barang antik dan mempelajari
kubur atau 1 area diasumsikan kisah dari barang-barang antik
sebagai benda-benda yang tersebut dan dikarenakan sumber
digunakan pada waktu yang sama pengetahuan bangsa Eropa sangat
karena itu pertanggalannya sama terbatas maka kesimpulannya
(Mundarjito, 2007) mirip dongeng. Kesusastraan
Bangsa Eropa masih Yunani dan Romawi memberikan
mengagumi filsafat Yunani sampai catatan singkat tentang masa lalu
akhir abad ke-17 Masehi. Bahkan tetapi sangat singkat dan tersebar
berkembang minat untuk dari berbagai sumber, namun
mempelajari budaya bangsa lain sumber-sumber banyak diabaikan
dan mengumpulkan barang ke oleh bangsa Eropa . (Munandar,
museum. Museum dikelola orang- 2011)
orang terpelajar dan secara berkala Pada abad ke-18 Masehi
berdiskusi tentang barang-barang muncullah kesadaran bahwa
yang disimpan di museum dan kebudayaan muncul dari berbagai
selalu menghubungkan dengan tahap dan munculnya ilmu-ilmu
cerita dan kisah kesusastraan lain untuk membantu pengertian
Yunani dan Romawi. Orang Eropa tentang masa lalu. Arkeologi
mulai menyusun cerita masa muncul di beberapa negara Eropa
lampau dari kesusastraan Yunani dengan adanya berbagai temuan
dan Romawi, walaupun dengan seperti fosil, gigi halilintar (beliung
uraian yang terbatas, bahkan orang persegi), tulang-tulang namun
Eropa menggunakan sumber kitab dengan belum ditemukannya
Injil. Selain itu orang Eropa metode menghitung umur lapisan
berusaha mencari pengetahuan bumi. Umur lapisan tanah baru
tentang bangsanya sendiri pada diketahui setelah muncul ilmu
masa itu. Rasa ingin tahu geologi modern.
mendorong bangsa Eropa pergi ke

ISTORIA, September 2019, Vol. 15, No. 2


203

Pada tahun 1914 sampai dipertanggungjawabkan oleh


dengan 1940 kemudian banyak orang (Colin, 1997)
berkembang Teori Deposisi Tahun 1940 sampai tahun
Stratigrafik (Lyell) dan teori 1960, kajian dimensi bentuk, ruang
Evolusi Biologis (Darwin) yang dan waktu mulai berkembang
kemudian berkembang menjadi khususnya kajian jejak-jejak
Teori Evolusi Budaya dan Teori distribusi budaya. Selanjutnya
Evolusi Masyarakat (Tylor dan setelah tahun 1960 semakin
Morgan). Pada masa ini yaitu masa banyak data dan interpretasi
klasifika historical, muncul arkeologi yang mempengaruhi
apresiasi terhadap sains dengan sikap dari pada arkeolog dalam
rasionalismenya yaitu mengkaji upaya menghubungkan
perkembangan industrialisasi di antara tujuan untuk memahami
Eropa dan Amerika. Teori Lyell proses budaya dan merekonstruksi
menyebutkan bahwa manusia telah sejarah dari kebudayaan. Pada
ada di masa lalu yaitu pada zaman masa ini muncul paradigma New
yang sudah tertimbun di dalam Archaeology yang memberi
tanah dan membentuk lapisan pengaruh perkembangan Historical
tertentu, apabila lapisan tersebut Archaeology (Soekmono, 1973)
dapat dihitung yaitu ketika Arkeologi Butuh Ilmu Bantu
manusia purba masih hidup dapat Selanjutnya orang melalui
diketahui. Konsep-konsep yang kebudayaan masa lalu melalui
muncul di Eropa memberikan kajian sistematis atas data benda
makna yang sederhana dengan yang ditinggalkan manusia seperti
tujuan memberikan makna kultur- penemuan, dokumentasi, analisis
historis kepada benda-benda data interpretasi berupa situs,
arkeologi yang selanjutnya diolah artefak, ekologi, fitur. Tujuan
dan dipelajari sehingga arkeologi beragam dan menjadi
mendapatkan model yang bisa perdebatan dalam waktu yang
lama, di antaranya disebut dengan

Paradigma dalam Ilmu Arkeologi


204

paradigma arkeologi yaitu benda-benda peninggalan masa


memiliki tujuan menyusun sejarah lalu, maka arkeologi memerlukan
kebudayaan, memahami perilaku kelestarian benda-benda sebagai
manusia dan mengetahui proses sumber data arkeologi. Maka
perubahan kebudayaan. Oleh kemudian berkembang disiplin
karena ilmu arkeologi bertujuan ilmu lain seperti ilmu pengelolaan
memahami budaya manusia maka sumber daya arkeologi
dikenal dengan menjadi ilmu (Archaeological Resources
humaniora. Maka ilmu arkeologi Management) atau dikenal dengan
membutuhkan berbagai ilmu batu nama pengelolaan sumber daya
dalam pelaksanaan penelitian di budaya (Culture Resouces
antaranya sejarah, antropologi, Management) (Mundarjito, 2007).
geologi, geografi, arsitektur, Begitupula ilmu arkeologi
paleoantropologi, bioantropologi, berkembang karena kebutuhan
fisika, ilmu metalurgi dan mempublikasikan hasil-hasil
filoenetika dari fosil tersebut, penelitian baik melalu media cetak
begitu juga pakar kimia yang dan media elektronik sehingga
mengkaji usia fosil publik (masyarakat) tahu
Arkeologi mempelajari perkembangan hasil penelitian
budaya pada masa lalu yang baik yang dilakukan oleh para arkeolog,
yang berasal dari masa Prasejarah maka ilmu tersebut arkeologi
(sebelum mengenal tulisan) dari publik (Public Archaeology). Ilmu
masa Protosejarah (masa transisi arkeologi juga berkembang untuk
antara Prasejarah dan Sejarah) dan mempelajari budaya masa lalu
masa Sejarah (manusia sudah yang masih digunakan masyarakat
mengenal tulisan). Pada masa sekarang seperti pembuatan alat
sekarang, arkeologi melakukan terbuat bahan batu contohnya alat
kajian budaya bendawi modern kapak (beliung persegi).
(modern material culture). Oleh Masyarakat Irian (suku Dani)
karena arkeologi mempelajari masih membuat peralatan batu,

ISTORIA, September 2019, Vol. 15, No. 2


205

merupakan kebudayaan dai masa terlibat dalam penelitian arkeologi


Prasejarah, atau para pengunjung khususnya membantu dalam
dari Desa Kebur (Lahat) membuat menganalisis berbagai macam
wadah-wadah terbuat dari bahan temuan arkeologi maka penelitian
tanah liat seperti tempayan, kendi, tersebut dianggap berhasil dan
periuk yang merupakan sering kali memperoleh
kebudayaan dari masa bercocok kebaharuan dalam perkembangan
tanam (Prasejarah). Ilmu yang ilmu arkeologi.
mempelajari benda-benda masa DAFTAR PUSTAKA
lalu (arkeologi) yang dipakai oleh Djaya, Wahyudi. 2012. Sejarah
Eropa : Dari Eropa Kuno
masyarakat sekarang disebut
hingga Eropa Modern:
etnoarkeologi. Yogyakarta: Ombak.
PENUTUP Koentjaraningrat, 2007. Sejarah
Ilmu arkeologi pada Teori Antropologi I. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
dasarnya tidak dapat berdiri
Munandar, Agus Aris, 2011.Sejarah
sendiri, tetapi memerlukan ilmu Permuseuman di Indonesia.
lain dalam menganalisis temuan Jakarta: Direktorat
Permuseuman Indonsia.
arkeologi. Penelitian-penelitian
arkeologi yang memiliki anggaran Mundarjito, 2007. Paradigma
dalam Arkeologi Maritim.
besar, umumnya menyediakan Wacana. Vol. 9 (1).
anggaran untuk membayar honor Renfrew, Colin and Bahn, Paul,
para pakar ilmu lain yang terlibat 1997.Archaeology,
Tehories, Methods and
dalam penelitian arkeologi. Practise. Thames and
Sehingga umumnya tim penelitian Hodson: London
arkeologi beranggotakan banyak Soekmono, R. 1973. Pengantar
Sejarah Kebudayaan
orang yang berasal dari berbagai
Indonesia I. Yogyakarta:
bidang ilmu. Semakin banyak para Kanisius.
ahli dari luar bidang arkeologi

Paradigma dalam Ilmu Arkeologi

Anda mungkin juga menyukai