Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

NEGOSIASI
“NEGOSIASI DI PASAR
PALASARI”

Disusun Oleh:
 Azmi Afif Algifari
 Haura Khodijah Hendriana
Mutawaqil
 Novianti Ekaputri Rahmawati
 Saniyyah Nadzirah Fasya
 Ujang Muhammad Syafi’i

X IPA A
MAN 1 KOTA BANDUNG
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat ALLAH Yang Maha Esa, karena
berkat kemurahanNya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok Negosiasi Mata Pelajaran
B.Indonesia ini dengan lancar dan tepat waktu. Adapun tugas observasi ini berisikan
tentang hasil negosiasi kami mengenai “Negosiasi Buku di Pasar Palasari” .
Kami menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang masih terbatas, sehingga
masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah hasil negosiasi ini dan hasilnya
belum dapat dikatakan sempurna. Oleh karena itu, masukan, kritik dan saran yang sifatnya
membangun kami nantikan dalam rangka kesempurnaan makalah ini.Dan dengan ini kami
berharap makalah ini dapat memberikan dampak baik bagi para pembaca semua.

BANDUNG, Februari 2018

Penyusun
I

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
 Latar Belakang
 Rumusan Masalah
 Tujuan Negosiasi
 Alasan Negosiasi
 Manfaat Negosiasi
 Hal-Hal Yang Dilakukan
BAB II PEMBAHASAN
 Praktik Negosiasi
 Pembahasan Hasil Negosiasi
 Tehnik atau gaya Negosiasi
 Materi Negosiasi
BAB III PENUTUP
 Kesimpulan
 Saran
 Rekomendasi
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Siapa yang tak kenal dengan buku bumi karya tere liye?Buku yang satu ini
pasti disukai banyak orang, isi dan maknanya yang khas membuat para pecinta novel
jatuh cinta dengan buku ini.Penulis buku ini, yaitu tere liye seolah selalu menjadi
sorotan para pecinta buku fiksi, bakatnya menulis sebuah cerita tak perlu diragukan
lagi.Tere liye berhasil menernitkan buku-buku terbaiknya, salah satu yang paling
menarik adalah novel serial bumi sesi ke satu dari beberapa novelnya seperti matahari,
bulan dan bintang.Buku novel seolah menjadi kebutuhan penting bagi penyuka buku
yang berbau fiksi.Di perpustakaan maupun toko buku, kita dapat menemukan banyak
novel ataupun buku fiksi lainnya dengan penulis yang menyajikan irri khasnya
masing-masing.Untuk itu, kami berkeinginan membeli buku tersebut dengan kualitas
yang baik serta harga yang murah.
Pasar buku Palasari adalah salah satutempat penjualan buku yang kami kunjungi dan
melakukan negosiasi.Kami melakukan negosiasi kepada salah satu pedagang buku
dari sekian banyak pejual di pasar tersebut. Lokasinya berada di jalan palasari n0.35,
turangga, lengkong,Kota Bandung, jawa barat 40262, tepatnya didepan sekolah
menengah pertama kamala bhayangkari bandung.Di toko tersebut banyak novel-novel
terkenal dan bekualitas diantaranya; karya boy Chandra, tere liye, dan
sebagainya.Kami tertarik untuk melakukan negosiasi buku bumi karya tere liye
karena buku ini salah satu karyanya yang paling laris dan terkenal.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana penjelasan mengenai negosiasi?

2. Hal apakah yang menjadi bahan yang akan dinegosiasi?

3. Dimana letak atau tempat negosiasi?

4. Bagaimana persiapan yang dilakukan sebelum negosiasi?

5. Bagaimana sikap yang harus dimiliki ketika negosiasi?

6. Bagaiamana pembukaan sampai penutupan yang dilakukan ketika negosiasi?

7. Faktor apa saja yang menyebabkan negosiasi berhasil?

8. Apa taktik atau metode yang digunakan ketika negosiasi?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai negosiasi

2. Untuk mengetahui sesuatu yang akan dinegosiasi

3. Untuk mengetahui dimana letak atau tempat negosiasi dilaksanakan

4. Untuk mengetahui runtutan persiapan yang dilakukan sebelum negosiasi

5. Untuk mengetahui sikap yang harus dimiliki ketika negosiasi

6. Untuk mengetahui runtutan pembukaan sampai penutupan yang dilakukan ketika


negosiasi?

7. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan negosiasi berhasil

8. Untuk mengetahui taktik atau metode yang digunakan ketika negosiasi


1.4 ALASAN MELAKUKAN NEGOSIASI

 Untuk menyelesaikan tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

 Untuk menyelaraskan kesamaan kepentingan dari pihak negosiator dan pihak


lawan agar keduanya mengalami keuntungan

 Kami ingin memberikan informasi kepada pembaca tentang negosiasi yang benar
dan baik

 Untuk menyelesaikan perselisihan dari suatu pihak

 Untuk mengatasi dan menyesuaikan perbedaan

 Karena kami ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan murah

 Kami juga ingin mendapatkan buku-buku pegetahuan yang engkap tapi terjamin
kualitas dan harganya

 Kami ingin mengetahui teknik negosiator dalam melakukan negosiasi.

2
1.5 MANFAAT

 Kami dapat mengetahui dan menambah pengetahuan mengenai negosiasi


 Dapat mengetahui teknik bernegosiasi yang cocok untuk keuntungan bersama.
 Pembaca dapat mengetahui seperti apa runtutan dan metode dalam melakukan

1.6 HAL-HAL YANG DILAKUKAN

1. Yang pertama kali kami lakukan yaitu berdiskusi mengenai apa yang akan
dinegosiasikan
2. kami menentukan tempat untuk negosiasi yaitu pasar buku palsari
3. Kami mencari dan melakukan survey berbagai buku yang ada di tempat tersebut.
4. Akhirnya kami memilih buku-buku karya tere liye.
5. Disana kami mendapati berbagai macam buku karya tere liye, diantaranya bumi,
bulan, matahari, bintang, hujan, pelangi, dan lain-lain.
6. Kemudian kami memilih untuk membeli buku bumi seri kesatu
7. Yang pertama kali dilakukan, kami berbasa-basi tentang penjualan buku di
palasari
8. Lalu kami menjelasakan kepentingan kami datang ke pasar tersebut.
9. Kami melakukan tawar-menawar ketika keadaan dan suasana yang
memungkinkan untuk melakukan penwaran
10. Selanjutnya kami melakukan berbagai taktik negosiasi.
11. Akhirnya setelah sekian lama, kesepakatan dari kedua belah pihak terjadi.
12. Setelah melakukan pembayaran, kami berjabat tangan dengan penjual dan
mengucapkan salam ketika akan pergi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PRAKTIK NEGOSIASI

2.1.1 Persiapan
Langkah pertama dalam melakukan negosiasi adalah langkah persiapan.
Persiapan yang baik merupakan fondasi yang kokoh bagi negosiasi yang akan
kita lakukan. Hal tersebut akan memberikan rasa percaya diri yang kita
butuhkan dalam melakukan negosiasi. Yang pertama harus kita lakukan dalam
langkah persiapan adalah menentukan secara jelas apa yang ingin kita capai
dalam negosiasi. Kami melakukan perencaan, seperti memperkirakan harga
pasaran dari suatu barang agar semakin mudah melakukan negosiasi, mencari
tahu sebanyak mungkin informasi mengenai produk dan penjual,
merencanakan teknik atau gaya negosiasi yang akan kami gunakan,
melakukan survey mengenai harga, peminat, dan sebagainya terhadap barang
yang akan dinegosiasi, kemudian melakukan perancangan dialog ketika
negosiasi. Tujuan ini harus jelas dan terukur, sehingga kita bisa membangun
ruang untuk bernegosiasi.Tanpa tujuan yang terukur, kita tidak memiliki
pegangan untuk melakukan tawar-menawar atau berkompromi dengan pihak
lainnya.
Hal kedua dalam persiapan negosiasi adalah kesiapan mental
kita.Usahakan kita dalam kondisi relaks dan tidak tegang.Cara yang paling
mudah adalah dengan melakukan relaksasi agar kita menjadi lebih siap dan
percaya diri.Kami mempersiapkan kesiapan mental dan taktik, seperti
bagaimana sikap ketika negosiasi sulit berhasil, harus sabar menangani lawan,
berpikir keras.

2.1.2 Kontak Pertama/Awalan


Mengawali sebuah negosiasi tentunya tidak semudah membalikan tangan.
Kita harus mampu menciptakan suasana yang tepat sebelum proses negosiasi
dimulai. Hal yang pertama harus dimilik agar negosiasi berjalan baik dan
benar adalah memiliki sikap percaya diri, tenang, dan kejelasan tujuan
melakukan negosiasi. Ada beberapa sikap yang kami terapkan dalam
mengawali negosiasi, yaitu : sopan santun, selalu senyum agar tidak
menimbulkan sikap kurang bersahabat dan akan memberikan rasa nyaman
bagi kedua belah pihak, menyenangkan, tidak berpikiran plinplan, dan teguh
dalam pendirian atau istiqamah.

Berikut ada beberapa tahapan yang kami lakukan dalam mengawali sebuah
negosiasi:

1) Mengucapkan salam untuk menunjukan sikap sopan santun


2) Ulurkan tangan untuk berjabat tangan terlebih dulu
3) Jabat tangan dengan tegas dan singka
4) Berikan senyum dan katakan sesuatu yang pas untuk mengawali
pembicaraan
5) Selanjutnya, memulai pembicaraan dengan membangun kesamaan
kepentingan dari kedua belah pihak agar terjalin kepercayaan.

2.1.3 Proses Negosiasi

Langkah pertama dalam memulai proses negosiasi adalah menyampaikan


apa yang menjadi keinginan kita.

Hal-hal Yang kami lakukan dalam proses penyampaian tujuan tersebut


adalah:
1) Menunggu saat yang tepat bagi kedua pihak untuk memulai pembicaraan
negosiasi.
2) Menyampaikan pokok-pokok keinginan negosiator dengan jelas, singkat
dan penuh percaya diri;
3) Menekankan bahwa negosiator berkeinginan untuk mencapai suatu
kesepakatan dari kedua belah pihak
4) Konfrontasi
Tahap ini saling berargumentasi terhadap segala sesuatu yang akan
dinegosiasikan.kami berargumentasi mengenai kualitas, harga, alasan
membeli buku tersebut, dan meyakinkan pihak lawan dengan beberapa
fakta agar memberi harga yang murah .kami melakukan sedikit
perdebatan dan meredam emosi agar negosiasi berjalan dengan baik.
Adanya suatu perbedaan dan potensi perdebatan yang semakin memanas
dan tidak terkendali dapat saja terjadi jika masing-masing pihak tidak
dapat mengendalikan emosi.
5) Memulai tawar-menawar dalam negosiasi.
 Konsiliasi dan Solusi/Tawar-Menawar
Melakukan tawar menawar dan proses ini diperlukan untuk
memperoleh titik temu yang betul-betul disepakati dan bermanfaat
bagi kedua belah pihak, seperti halnya proses tawar menawar yang
dilakukan seorang penjual dan pembeli.

Taktik atau teknik yang kami lakukan saat tawar-menawar


adalah mengajukan tawaran harga dari yang paling murah, hingga
mencapai titik temu (harga mentok).Hal ini tentunya sudah menjadi
keputusan dari kedua belah pihak.Kemudian, kedua belah pihak mulai
saling menerima dan memberi, dengan mengembangkan sikap
relasional yaitu sikap yang selalu berorientasi untuk menanggung
bersama dan selalu menumbuhkan sikap saling memberi solusi terbaik
bagi kedua belah pihak.

6) Menyampaikan alsan-alasan yang membuktikan dan menegaskan barang


tersebut agar berhasil ditawar dengan, sehingga mereka mengerti dengan
jelas apa yang harus mereka berikan.
7) Melakukan berbagai teknik atau gaya dalam bernegosiasi, seperti misalnya
bagaimana mengartikan gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Usahakan
selalu membangun kontak mata dengan penjual dan kita berada dalam
kondisi yang relaks namun penuh perhatian. Kami melakukan beberapa
taktik negosiasi, yaitu ;
 Mengernyit (the wince) atau biasa disebut terkejut (flinch) merupakan
reaksi negative terhadap tawaran seseorang. Dengan kata lain,
bertindak terkejut saat negosiasi yang diakdakn pihak negosiator
berjalan dengan keinginan pihak lain.
 Ikan haring merah (red herring) yaitu tim lawan akan menyeret dan
membaur mengalihkan perhatian dari isu utama bahasan.
 Berdiam (the silence) yaitu jika anda tidak menyukai apa kata
seseorang, atau jika anda baru saja membuat tawaran dan anda sedang
menunggu jawaban, diam bisa menjadi pilihan terbaik anda.
Kebanyakan orang tidak bisa bertahan dalam kesunyian panjang (“dide
air time”). Mereka menjadi tidak nyaman jika tidak ada percakapan
untuk mengisi kekosongan antara anda dan pihak lain.

2.1.4 Membangun Kesepakatan Antara Kedua Belah Pihak

Babak terakhir dalam proses negosiasi adalah membangun kesepakatan


dan menutup negosiasi. Ketika tercapai kesepakatan biasanya kedua pihak
melakukan jabat tangan sebagai tanda bahwa kesepakatan (deal or agreement)
telah dicapai dan kedua pihak memiliki komitmen untuk melaksanakannya.
Kami melakukan jabat tangan dan pergi dengan mengucapkan salam setelah
melakukan kesepakatan dan pembayaran yang dialkukan pihak negosiator
dengan pihak lawan.

Yang perlu kita ketahui dalam negosiasi tidak akan pernah tercapai
kesepakatan kalau sejak awal masing-masing atau salah satu pihak tidak
memiliki niat untuk mencapai kesepakatan. Kesepakatan harus dibangun dari
keinginan atau niat dari kedua belah pihak, sehingga kita tidak bertepuk
sebelah tangan.

2.1.5 Pasca Negosiasi/Penyelesaian

Tahap terakhir ini melakukan konsul bagi kedua belah pihak, apakah
masing-masing pihak benar-benar memiliki komitmen atas segala yang telah
disepakati bersama?. Kedua belah pihak menunjukan hasil kesepakatan ke
dalam suatu tindakan yang nyata, misalnya pihak negosiator kembali bertanya
“benar ya pak, harganya segitu?”.Dengan seperti itu, keduanya telah
bersepakat mengenai hasil negosiasi.

Jika proses tawar-menawar matang maka masing-masing pihak akan


mengakui bahwa persetujuan itu sudah memasuki tahap penyelesaian
perjanjian

2.1.6 Penutupan
Setelah kesepakatan berhasil dilakukan, lakukanlah pembayaran di
tempat. Ketika sebuah kesepakatan dalam negosiasi tercapai, maka untuk
berpartisipasi, lakukanlah jabat tangan, dan pergi setelah mengucapkan salam.
2.2 PEMBAHASAN HASIL NEGOSIASI
2.2.1Tempat dan Waktu

Tempat
Pasar Buku Bekas Palasari di Jalan Palasari N0.35, Turangga, Lengkong,
Kota Bandung, Jawa Barat 40262, tepatnya di depan Sekolah Menengah
Pertama Kamala Bhayangkari Bandung.
Waktu
Sabtu, 27 Januari 2018

2.2.2Barang Negosiasi

Barang yang kami negosiasi adalah buku novel “Bumi” karya Tere Liye.

2.2.3Harga Barang

o Harga awal : Rp 75.000,-


o Harga akhir/negosiasi : Rp 25.000,-

2.2.4Gaya Negosiasi
Kami melakukan gaya atau metode negosiasi, sebagai berikut:
o Mengernyit (the wince) atau terkejut (flinch)
o Berdiam (the silence)
o Ikan harring merah (red herring)

2.2.5Cara Negosiasi Yang Dilakukan


o Menunjukan sikap sopan santun, tanggung jawab, dan jujur.\
o Tidak tergesa-gesa dan bertindak santai dalam negosiasi
o Mencari tahu informasi mengenai produk dan penjual
o Memberikan harga yang paling maksimal
o Jangan emosional.

2.2.6Jenis Negosiasi
o Kami melakukan negosiasi informal atau nonformal sehingga tidak
membutuhkan perjanjian khusus yang melibatkan hukum.
o Negosiasi yang kami lakukan tidak memerlukan pihak menengah (seperti
pengacara atau hakim) karena negosiasi tergantung pada kedua pihak
yang melakukan negosiasi.
o Hasil akhir negosiasi yang kami lakukan adalah negosiasi kolaborasi
(win-win) dengan menggabungkan kepentingan kedua pihak agar
mencapai kesepakatan bersama.
2.3 TEKNIK ATAU GAYA NEGOSIASI
Beberapa teknik atau gaya negosiasi agar berhasil, diantaranya:

2.3.1Keterampilan Bernegosiasi

1) Conventional skills

a) Menggunakan pertanyaan terbuka,

b) Menafsirkan atau merumuskan kembali perkataan negosiator lawan


dengan kata-kata anda sendiri,

c) Diam setelah suatu pertanyaan atau tepat setelah suatu pertanyaan


dibuat oleh pihak lawan,

d) Menyimpulkan dari waktu ke waktu untuk mencatat poin-poin


penting yang tersamar selama negosiasi,

e) Menyatakan perasaan dan emosi untuk meredakan ketegangan dan


membentuk rasa percaya

2) Non-Conventional skills

a) Menunjukkan salah pengertian tentang maksud pihak lawan, dengan


perumusan ulang, pertanyaan atau kesimpulan yang salah,

b) Membesar-besarkan apa yang dikatakan negosiator lawan,

c) Kata-kata yang digunakan misalnya selalu, tidak pernah, tidak


mungkin, tak seorangpun, semua orang, sangat.

d) Gerakan yang tak terduga, dimana anda mengatakan atau melakukan


sesuatu yang tidak sesuai dengan hal yang sedang didiskusikan. Misal
anda beralih ke hal lain tanpa diduga.

e) Menghujani pihak lawan dengan banyak pertanyaan atau terlalu


banyak informasi.

2.3.2 Gaya Bernegosiasi

1) Quick style

a) Gaya negosiasi dalam keterburu-buruan,


b) Digunakan ketika anda tidak akan benegosiasi lagi dengan lawan
negosiasi anda ini,

c) Mendapatkan persetujuan yang terbaik tanpa memperhatikan


kemenangan pihak lain.

2) Deliberate style

a) Gaya yang digunakan dalam hubungan jangka panjang,

b) Meliputi kerjasama dan pembangunan hubungan untuk mencapai


persetujuan,

c) Membutuhkan lebih banyak persiapan dan kerja keras,

d) Ada kemungkinan berlangsung tidak teratur.

2.4 MATERI NEGOSIASI

2.4.1 Pengertian
Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi)
dan pihak (kelompok atau organisasi) lain.

2.4.2 Tujuan
 Mengatasi atau menyesuaikan perbedaan
 Untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat dipaksakan)
 Untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak
dalam melakukan transaksi
 Menyelesaikan sengketa atau perselisihan pendapat.
9
2.4.3 Manfaat
 Usaha untuk mendapatkan atau mencapai jalinan kerja sama antar badan
usaha atau institut
 Menjalin hubungan yang lebih luas atau peningkatan penjualan dan
kemajuan
 Mengatasi sebuah perbedaan
 Mencapai kesepakatan bersama

2.4.4 Ciri-ciri
 Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan)
 Mengarah pada tujuan praktis
 Memprioritaskan kepentingan bersama
 Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.

2.4.5 Kaidah
 Melibatkan dua pihak atau lebih
 Komunikasi secara langsung
 Mengandung konflik atau pertentangan
 Penyelesaiannya: adu tawar-menawar atau tuka-menukar
 Tentang sesuatu yang bellum terjadi
 Penentuan bersepakat atau tidak
 Klimaks

2.4.6 UNSUR KEBAHASAAN


1) Tidak menyajikan lebih dari tiga argumen dalam satu waktu.
2) Mulai dengan argumen yang paling kuat dan didukung dengan fakta.
3) Bangun argumen secara logis, rapat, mengikat, dan hati-hati.
4) Jelaskan pandangan anda, buat kesimpulan dari pandangan tersebut,
kemudian anda dapat mengatakan apabila anda tidak setuju dengan mitra
negosiasi.
5) Jabarkan kembali pokok bahasan pihak mitra negosiasi untuk menunjukan
bahwa anda telah mengerti.
6) Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/mengapa tidak).
7) Jangan menyela argumentasi dari pihak mitra negosiasi, dengarkan, dan
cari titik lemahnya.

2.4.7 Cara Negosiasi


a) Anda harus bernegosiasi apapun dan segalanya
b) Anda harus menunjukkan kejujuran dalam proses negosiasi
c) Jangan terburu-buru dalam bernegosiasi
d) Cari tahu sebanyak mungkin informasi mengenai produk dan penjual
e) Berikan harga maksimal dan sopan
10
f) Anda harus menghindari ikatan emosional dengan apa yang dijual atau
beli.

2.4.8 Faktor Keberhasilan Negosiasi


 Kesediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain
 Tidak ada pihak yang dirugikan
 Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan
 Alasan yang disertakan mampu mempengaruhi pihak lain.

2.4.9 Taktik-taktik Negosiasi


 Mengernyit (the wince) atau biasa disebut terkejut (flinch) merupakan
reaksi negative terhadap tawaran seseorang. Dengan kata lain, bertindak
terkejut saat negosiasi yang diakdakn pihak negosiator berjalan dengan
keinginan pihak lain.
 Ikan haring merah (red herring) yaitu tim lawan akan menyeret dan
membaur mengalihkan perhatian dari isu utama bahasan.
 Berdiam (the silence) yaitu jika anda tidak menyukai apa kata seseorang,
atau jika anda baru saja membuat tawaran dan anda sedang menunggu
jawaban, diam bisa menjadi pilihan terbaik anda. Kebanyakan orang tidak
bisa bertahan dalam kesunyian panjang (“dide air time”). Mereka menjadi
tidak nyaman jika tidak ada percakapan untuk mengisi kekosongan antara
anda dan pihak lain.
 Kelakuan menghina (outrageous behavior) memiliki tujuan untuk
menggertakan orang-orang yang terlibat dalam negosiasi.
 Yang tertulis (the wrotten word) adalah persyaratan ditulis dalam
perjanjian yang tidak dapat diganggu gugat, biasanya menggunakan
materai.
 Pertukaraan (the trade-off) digunakan untuk tawar-menawar dan hanya
menawarkan konsesi.
 Ultimatum (ancaman), penggunaan ultimatum kadang-kadang efektif
sebagai taktik pembuka dalam negosiasi.
 Berjalan keluar (walking out) bertujuan untuk memberikan tekanan pada
pihak lain.

2.4.10 Keuntungan Negosiasi


 Mengetahui pandangan pihak lawan
 Kesempatan mengutarakan isi hati untuk didengar pihak lawan
 Memungkinkan sengketa searah bersama-sama
 Mengupayakan solusi terbaik yang dapat diterima oleh kedua belah pihak
 Dapat diadakan dan diakhiri suatu waktu
 Tidak terikat kepada kebenaran fakta atau masalah hukum.

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan
pihak (kelompok atau organisasi) lain. Negosiasi sudah hampir setiap hari
dilaksanakan di dalam kehidupan setiap manusia di bumi ini jadi hendaklah kita
bernegosiasi dengan cara yang baik sesuai dengan yang telah diajarkan dengan
memandang tingkat kesopanan dan keramah-tamahan yang tinggi.

3.2 SARAN
Dalam makalah ini kami hanya membahas sebatas apa pengertian teks
negosiasi, jenis-jenis teks negosiasi, dan lain-lain. Sebenarnya masih banyak hal yang
perlu dibahas.Oleh karena itu diharapkan pembaca untuk membahas mengenai hal-hal
diatas. Sehingga, pengetahuan kita tentang teks negosiasi ini bertambah luas dan
bersifat membangun.

Karena itu, dengan adanya makalah ini kami berharap agar kita dapat
mengubah cara negosiasi kita yang salah agar menjadi lebih baik lagi sehingga juga
dapat meningkatkan akhlak manusia menjadi lebih baik lagi.

3.3 REKOMENDASI

Berdasarkan hasil negosiasi diatas, maka kelompok kami membuat


rekomendasi yang mana dapat sebagai motivasi/saran dalam bernegosiasi agar
menjadi lebih baik. Paparannya sebagai berikut :

1. Dahulukan persiapan yang akan dilakukan saat negosiasi


2. Menyusun strategi yang akan digunakan saat negosiasi
3. Bersikap sopan santun ketika memulai negosiasi
4. Memberikan pujian kepada pihak lawan (taktik negosiasi)
5. Merayu pihak lawan saat melakukan penawaran
6. Sok kenal sok dekat in syaa allah negosiasi akan berhasil

12

Anda mungkin juga menyukai