Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BAHASA INDONESIA

“MAKALAH TEKS NEGOSIASI”

DISUSUN OLEH :
ERVINA AULIA PUTRI
NAURA CHINTYA BELLA
FATWA KHAIRUNNISA FAADHILAH
M. GHABRIL BATISTUTA
FARDIAN FAHREZI

KELAS : X – 3

SMA NEGERI 1 KOTO GASIB


TP. 2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas
mata pelajaran Bahasa In donesia ”Teks Negosiasi”.

Kami telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan
saya, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya.

Tak lupa ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Guru Bahasa Indonesia atas
bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan InsyaAllah sesuai yang
kami harapkan. Dan saya ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak
yang terkait dalam penyusunan makalah ini.

Pada dasarnya makalah yang saya sajikan ini khusus mengupas tentang Teks
Negosiasi. Untuk lebih jelas simak pembahasannya dalam makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus


pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.

Koto Gasib, Februari 2020


Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................
1.2 Rumusa Masalah ...........................................................................................................
1.3 Tujuan ...........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Teks Negosiasi.............................................................................................
2.2 Tujuan Teks Negosiasi...............................................................................................
2.3 Ciri-Ciri Teks Negosiasi............................................................................................
2.4 Manfaat Teks Negosiasi.............................................................................................
2.5 Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi..........................................................................
2.6 Struktur Teks Negosiasi.............................................................................................
2.7 Unsur-Unsur Teks Negosiasi.....................................................................................
2.8 Jenis-Jenis Teks Negosiasi.........................................................................................
2.9 Contoh Teks Negosiasi..............................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanpa kita sadari, setiap hari kita sesungguhnya selalu melakukan negosiasi.
Negosiasi adalah sesuatu yang kita lakukan setiap saat dan terjadi hampir di setiap aspek
kehidupan kita. Selain itu negosiasi adalah cara yang paling efektif untuk mengatasi dan
menyelesaikan konflik atau perbedaan kepentingan. Kita memperoleh apa yang kita inginkan
melalui negosiasi.

Jadi kita semua pada dasarnya adalah negosiator. Beberapa dari kita melakukannya
dengan baik, sedangkan sebagian lagi tidak pernah memenangkan negosiasi. Sebagian kita
hanya menjadi pengikut atau selalu mengikuti dan mengakomodasi kepentingan orang lain.
Negosiasi dilakukan oleh semua manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya. Mulai
dari anak kecil sampai orang tua, semua lapisan dari kalangan sosial terbawah sampai dengan
kaum elit di kalangan atas.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apakah yang dimaksud dengan teks negosiasi?
b. Sebutkan jenis-jenis teks negosiasi!
c. Bagaimanakah unsur kebahasaan dalam teks negosiasi?
d. Bagaimana contoh teks negosiasi yang dikonversi?

1.3. Tujuan
a. Mengetahui dan memahami teks negosiasi.
b. Mengetahui dan memahami jenis-jenis teks negosiasi.
c. Mengetahui dan memahami unsur kebahasaan dalam teks negosiasi.
d. Mengetahui contoh teks negosiasi yang dikonversi
e. Menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Teks Negosiasi

Teks Negosiasi adalah teks yang berisi proses tawar-menawar dengan jalan berunding
guna mencapai kesepakatan bersama antar satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi lain).

2.2. Tujuan Teks Negosiasi

Yang membedakan teks negosiasi dengan teks lainnya karena negosiasi mempunyai
ciri-ciri diantaranya:

 Menghasilkan kesepakatan (yang saling menguntungkan).


 Mengarah pada tujuan praktis.
 Memprioritaskan kepentingan bersama.
 Merupakan sarana untuk mencari penyelesaian.
 Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win to win).

2.3. Ciri Ciri Teks Negosiasi

Adapun tujuan dilakukan negosiasi dalam hal bisnis, beberapa diantaranya untuk:

 Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan


persetujuan.
 Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.
 Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win
solution).

2.4. Manfaat Teks Negosiasi

Manfaat teks negosiasi yaitu untuk menciptakan jalinan kerja sama antara institusi,
badan usaha, maupun perorangan dalam melakukan suatu usaha dan kegiatan bersama atas
dasar saling pengertian.
2.5. Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Kaidah kebahasaan yang biasanya digunakan dalam teks negosiasi diantaranya:

 Menggunakan bahasa yang santun.


 Terdapat ungkapan persuasif (bahasa untuk membujuk).
 Berisi pasangan tuturan.
 Kesepakatan yang dihasilkan tidak merugikan dua belah pihak.
 Bersifat memerintah dan memenuhi perintah.
 Tidak berargumen dalam 1 waktu.
 Didasari argumen yang kuat disertai fakta.
 Minta alasan dari pihak mitra negosiasi (mengapa ya/tidak).
 Jangan menyela argumen.

2.6. Struktur Teks Negosiasi


a. Orientasi
Biasanya berupa ucapan salam fungsi memulai negosiasi
b. Pengajuan
Mengajukan suatu hal berupa barang atau jasa yang ingin dibeli oleh pembeli
c. Penawaran
Puncaknya negosiasi yang terjadi, kedua pihak saling tawar menawar
d. Persetujuan
Kesepakatan antara kedua belah pihak terhadap negosiasi yang telah dilakukan.

2.7. Unsur Unsur Teks Negosiasi


 Adanya pengajuan/penawaran
 Adanya partisipan
 Ketidaksepakatan
 Perbedaan kepentingan
 Adanya persetujuan atau kesepakat
2.8. Jenis Jenis Teks Negosiasi
Negosiasi Berdasarkan Situasi
1. Negosiasi Formal
Negosiasi formal merupakan negosiasi yang terjado dalam situasi formal. Ciri-ciri
negosiasi formal adalah adanya perjanjian atau hitam di atas putih yang sah secara
hukum. Oleh karena itu, pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati dapat
diperkarakan ke ranah hukum. Contoh negosiasi formal adalah negosiasi antar dua
perusahaan.
2. Negosiasi Non Formal atau Informal
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering bernegosiasi. Negosiasi dapat terjadi
kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja. Misalnya negosiasi antara ayah dan
anak. Negosiasi ini tidak membutuhkan perjanjian khusus yang melibatkan hukum.

Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator


1. Negosiasi dengan Pihak Penengah
Negosiasi dilakukan oleh dua negosiator atau lebih dan pihak penengah. Negosiator
saling memberikan argumentasi. Pihak penengah bertgas memberikan keputusn akhir
dalam negosiasi tersebut. Contoh negosiasi jenis ini adalah sidang di pengadilan. Pihak
penggugat dan tergugat adalah pihak yang bernegosiasi. Hakim berperan sebagai pihak
penengah.
2. Negosiasi tanpa Pihak Pengengah
Negosiasi dilakikan oleh dua negosiator atau lebih. Negosiasi dilakukan tanpa pihak
penengah, sehingga keputusan negosiasi tergantung pada pihak yang bernegosiasi.
Salah satu contoh negosiasi jenis ini adalah negosiasi antara perwakilan OSIS dan
pihak sponsor.

Negosiasi Berdasarkan Untung Rugi


1. Negosiasi Kolaborasi (win-win)
Dalam negosiasi kolaborasi, para negosiator berusaha mencapai kesepakatan dengan
menggabungkan kepentingan masing-masing.
Contoh :
Penjual : Ada yang bisa dibantu mas?
Pembeli : Baju yang ini ukuran L ada enggak?
Penjual : Ada mas, sebentar saya ambil.
Pembeli : Iya.
Penjual : Ini mas yang ukuran L.
Pembeli : Berapa harganya mas?
Penjual : Itu 300 ribu, pas nya 290 ribu
Pembeli : langsung saya beli.
Penjual : Iya baiklah.

2. Negosiasi Dominasi (win-lose)


Dalam negosiasi ini, negosiator mendapatkan keuntungan besar dari kesepakatan yang
dicapai. Sementara itu, pihak lawan negosiasi mendapat keuntungan lebih kecil.
Contoh :
Suatu hari ada seorang siswa sekolah menengah pertama pergi ke toko buku bekas.
Dia datang ke sebuah toko buku bekas untuk mencari buku dengan tahun yang lama.
Setelah beberapa menit mencari, dia tidak juga menemukan buku yang ia cari.
Karena bingung, tidak menemukan di rak buku, dia mendatangi seorang penjaga
yang sedang menata buku di sudut ruangan.
Suatu hari ada seorang siswa sekolah menengah pertama pergi ke toko buku bekas.
Dia datang ke sebuah toko buku bekas untuk mencari buku dengan tahun yang lama.
Setelah beberapa menit mencari, dia tidak juga menemukan buku yang ia cari.
Karena bingung, tidak menemukan di rak buku, dia mendatangi seorang penjaga
yang sedang menata buku di sudut ruangan.
Anak : Permisi, selamat siang, orientasi
Penjaga : Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, nak?
Anak : Iya, saya mencari buku novel Siti Nurbaya ada?
Penjaga : Sudah mencari di rak novel? (Permintaan)
Anak : Sudah Pak, tapi tidak ada.
Penjaga : Baiklah, saya coba carikan di gudang silakan tunggu di ruang
tunggu ya.
Anak : Baik Pak, terima kasih.
Penjaga : Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya.
(Pemenuhan)
Anak : Berapa harga buku ini Pak?
Penjaga : Rp. 58.000 saja nak.
Anak : Harga itu terlalu mahal untukku Pak, bolehkan saya menawar?
Penjaga : Boleh, silakan saja. (Penawaran)
Anak : Bisa tidak Pak harga jadi Rp 45.000 saja Pak?
Penjaga : Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah.
Anak : Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya
harap bapak mau
membantu. Ini untuk tugas sekolah saya.
Penjaga : Itu terlalu murah, bagimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah
termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi.
Anak : Tapi uang saya hanya Rp 50.000.
Penjaga : Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000.
Bagaimana? (Persetujuan)
Anak : Baiklah Pak! Saya beli bukunya.
Penjaga : Ini bukunya.
Anak : Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya.
(Pembelian)
Penjaga : Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
Anak : Selamat siang, Pak. (Penutup)
Penjaga : Selamat siang.

3. Negosiasi Akomodasi (lose-win)


Dalam negosiasi akomodasi, negosiator mendapatkan keuntungan sangat kecil bahkan
kerugian. Sementara itu, pihak lawan negosiasi mendapat keuntungan sangat besar
bahkan memperoleh 100% keuntungan. Kerugian ini dikarenakan kegagalan
negosiator dalam bernegosiasi sehingga tidak memperoleh keuntungan.
Contoh:
Suatu hari di lokasi di jalan raya, oknum polisi menilang pengendara motor yang tidak
menggunakan helm.
Pembukaan
Polisi : (meniup peluit…prit…prit)…Menepi mas…menepi mas…
Pengendara : (menepi) Kenapa ya pak?
Isi
Polisi : Maaf ya mas, itu mas nggak pakai helm.
Pengendara : Astagfirulloh, maaf banget pak, saya lupa, tadi buru-buru soalnya,
mau ujian.
Polisi : Masnya punya SIM gak?
Pengendara : Punya kok pak.
Polisi : Surat kendaraannya lengkap?
Pengendara : Lengkap juga pak.
Polisi : Boleh saya periksa?
Pengendara : Boleh sih pak, tapi saya terburu-buru nih.
Polisi : Maaf sekali mas, tapi ini sudah kewajiban saya.
Pengendara : Ini SIM dan STNKnya.

Polisi : Ya, sudah lengkap mas, tapi mohon maaf masnya tetap saya tilang
karena tidak menggunakan helm di jalan raya.

Pengendara : Aduh pak…maaf, ini juga karena buru-buru kalau jalan damai saja
gimana pak?

Polisi : Damai gimana maksudnya mas?

Pengendara : Ya saya bayar uang tilang di sini.

Polisi : Wah, Mmhon maaf mas, sekarang ini untuk pembayaran tilang cuma
bisa lewat ATM, gampang dan lebih cepat kok mas, mas tinggal transfer ke no
rekening ini, terus bukti transer langsung diserahkan ke saya, saya tugas di pos sampai
jam 12 mas. Semisal saya nanti sedang tidak ada di pos, bisa lewat rekan saya juga
boleh. Sementara itu SIM masnya saya tahan dulu, ngambilnya tetap di pos jaga.

Pengendara: Masak nggak bisa sih pak, bayar langsung ke bapak saya nggak
keberatan kok.

Polisi : Maaf sekali mas, saya tidak ada hak untuk itu.

Pengendara : Ya sudah, saya pasrah aja pak.

Polisi : Ini surat tilang buat mas, nanti setelah transfer, silahkan ke pos jaga
lagi buat ambil SIM punya masnya.

Pengendara : Tapi nanti tiba-tiba saya ketilang lagi gimana dong pak?

Polisi : Ya makanya jangan lupa pakai helm.


Penutup

Pengendara : Ya udah deh pak, saya pergi ke kampus dulu, lalu saya ke pos polisi
nemui bapak.

Polisi : Siap Mas, sekali lagi maaf, dan saya akan tunggu di pos jaga.

Pengendara : Permisi ya pak.

Polisi : Hati-hati di jalan ya mas, di sebrang ada toko helm silahkan beli aja
nanti malah di tilang polisi yang ada di pos selanjutnya…

Pengendara : Iya pak, terimakasih pak.

4. Negosiasi Menghindari Konflik (lose-lose)


Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang muncul. Akibatnya,
kedua pihak tidak bersepakat untuk menyelesaikan konflik.
Contoh:
Penjual : “Pagi mbak, silahkan cari apa?”

Pembeli : “Selamat pagi juga bu, saya mau beli piano yang ini, berapa ya
harganya?”

Penjual : “Itu piano yamaha original mbak, harganya 20 juta mbak”

Pembeli : “Boleh kurang gak bu harganya?”

Penjual : “Hmmm, gimana ya mbak. Mbak mau nawar berapa?”

Pembeli : “17 juta boleh bu?”

Penjual : “Wah, tidak bisa mbak kalo harga segitu, soalnya ini piano
original mas”

Pembeli : “Hmm, kalau 17,5 juta boleh bu?”

Penjual : “Harganya naikin dikitlah mbak, 18 juta deh ibu lepas”

Pembeli : “Iya deh bu, nanti kalau saya cocok saya kembali kesini lagi mbak.”
2.10. Contoh Teks Negosiasi

Tawar menawar harga pena


- Struktur
- Orientasi : Seorang pelanggan memasuki toko alat tulis
- Permintaan : Pembeli menanyakan sebuah pena
- Pemenuhan : Penjual menyarankan sebuah pena pada si pembeli
- Penawaran : Penjual menawarkan harga dari pena tersebut
- Persetujuan : Penjual dan pembeli sepakat dengan harganya
- Pembelian : Pembeli menerima pena tersebut dari penjual
- Penutup : Penjual berterima kasih kepada pembeli

Dialog
Penjual : “Selamat malam,dek”
Pembeli : “Selamat malam bang”
Penjual : “Selamat datang di toko kami, dek, mau beli apa ?”
Pembeli : “Ada pena yang merknya ‘masinis’ yang warnanya pink disini, Kang ?”
Penjual : “ada dek, mau beli berapa ?”
Pembeli : “Saya mau beli satu aja, Bang”
Penjual : “Ok siap, Dek, Saya cari dulu”
Pembeli : “Ya, silahkan, bang, cari dulu aja”
Penjual : “Maaf, dek, adanya juga yang warnanya ungu polkadot, yang warna pinknya
Udah habis, gimana nih, Gan ?”
Pembeli : “Ohh, boleh saya lihat dulu ?”
Penjual : “Iya boleh, ini lihat dulu aja, dek”
Pembeli : “Saya coba dulu boleh, bang ?”
Penjual : “Ya, silahkan”
Pembeli : “Ini bagus, Bang.Berapa harganya ?”
Penjual : “Murah Dek, Cuma 3000 an aja”
Pembeli : “Bisa diturunin dikit jadi 2000 an aja,ya, Bang ?”
Penjual : “Aduh, dek maaf, gak bisa ! dari pasarnya juga gak segitu.Nanti saya bisa
rugi, gimana kalau 2800 aja ?”
Pembeli : “Masih kemahalan itu mah,bang. Bisa turunin dikit lagi gak ?”
Penjual : “2700 gimana, dek?”
Pembeli : “Sama aja kalau segitu mah, bang.Kalau gitu ambil tengah-tengahnya aja
kang ? 2500 aja ?”
Penjual : “Tambahin dikit lah, dek ?”
Pembeli : “Saya Cuma punya uangnya pas 2500, bang ?”
Penjual : “Ya udah deh, Dek. Ini penanya !”
Pembeli : “Iya, ini uangnya, Bang”
Penjual : “Ya udah, terima kasih ya, Dek, semoga berguna !”
Pembeli : “Iya sama-sama, bang
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Teks Negosiasi adalah teks yang berisi proses tawar-menawar dengan jalan berunding
guna mencapai kesepakatan bersama antar satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi lain).

3.2. Saran
 Dalam melakukan negosiasi diperlukan seorang yang mampu melihat peluang, sabar,
dan memiliki daya sensitifikasi sosial yang tinggi.
 Sebelum melakukan negosiasi sehendaknya seorang negosiator mempelajari situasi
yang ada.
 Dalam bernegosiasi seorang negosiator jangan memberikan harga yang tinggi dari
harga yang sebenarnya, dan negosiator janganlah menawar harga jauh lebih murah
dari harga yang ditawarkan.

DAFTAR PUSAKA

https://www.yuksinau.id/teks-negosiasi-pengertian-struktur-tujuan/
http://bapabapa666.blogspot.co.id/2014/05/contoh-surat-penawaran-negosiasi.html,
http://www.materikelas.com/2015/10/teks-negosiasi-pengertian-struktur-teks.html,

Anda mungkin juga menyukai