Anda di halaman 1dari 22

ILMU RESEP

R/
Oleh:
Heru Sasongko, S.Farm.,Apt.

Materi Kuliah Ilmu Resep


D3 Farmasi
UNS
dr. Hermanto
Sip: 77/d703/89
Alamat : Jl.Jawa No.13. Solo
Tgl :

R/ Resorcini 1
Sulfur praecip 3
Cetylalkohol 6
Ol. Cacao 4
Ol.Sesami 4
Vaselin alb. 7
m.f.ungt. 15 gr
s.b.d.d.loc.aeger

R/ Kloramphenikol 2%
Lanolin 8
Ol.Olivae 1
Vaselin Album 11
m.f.ungt da 15 gr
s.u.e

R/Amoxycillin IX
s.3.dd.1.cp

Pro : Bp. Basuki Umur : 30 th


Alamat : Jl.Jalak 66, solo
Ilmu Resep : ilmu yang mempelajari tentang cara
menyediakan, mempersiapkan, membuat,
mengubah dan mengemas suatu bahan obat,
obat menjadi suatu bentuk tertentu yang siap
digunakan sebagai obat.
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter,
dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker
pengelola apotik untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi penderita sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Resep mrp perwujudan hubungan dokter, farmasi, pasien


Ketentuan umum tentang Resep :

• Satu Resep umumnya hanya diperuntukkan bagi satu pasien.


Resep dituliskan diatas suatu kertas resepmenggunakan bhs latin.
Ukuran ideal L 10-12 P 15-18 cm.

• Jumlah obat yang ditulis dlm R/ dihindari memakai angka desimal


- obat yg diberikan dlm jml < 1 gr ditulis dlm miligram. C/: 500 mg, tidak 0,5 gram
- obat yg diberikan dlm jml < 1 miligram ditulis dlm micogram
• Dokter hewan hanya diperbolehkan menulis R/ yang ditujukan untuk
penggunaan pada hewan.

• Dokter gigi boleh menulis segala macam obat dengan cara per parenteral (injeksi)
atau cara-cara pemakaian yang lain, khusus untuk mengobati penyakit gigi dan mulut.
Bahasa latin dalam resep

Resep ditulis dalam bahasa latin :


- Bahasa universal, bahasa mati, bahasa
medical science
- Menjaga kerahasiaan
- Menyamakan persepsi (dokter dan
apoteker)

9/24/2012 5
• Resep yang mengandung narkotika tidak boleh diulang (iter), nama pasien
ditulis, tidak boleh m.i = mihi ipsi (untuk dipakai sendiri). Alamat dan aturan pakai
(signa) jelas, tidak boleh ditulis u.c = usus cognitus.

• Bahan obat/obat yang termasuk narkotika penulisan di dalam resep harus


diberi tanda garis bawah/tanda merah.

• Apoteker tidak boleh mengganti obat generik yang ditulis di dalam resep dengan
obat paten.

• Untuk penderita yang segera memerlukan obatnya, dokter menuliskan


Cito (segera),Statim(penting), Urgent (penting).
P.I.M = periculum in mora = berbahaya bila ditunda.
Dokter -anamnesis, dx,
- terapi Terapi tanpa obat

Terapi dengan obat

Menyediakan & menyerahkan


Apoteker
peracikan

Pasien

Asisten Apoteker.....??? D3 Farmasi......??????


AA/TTK : mereka yg berdsrkan per UU yg berlaku,
berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sbg TTK
(PP 51 Th 2010)

UU kesehatan no.36 th 2009


Pekerjaan kefarmasian : pembuatan termasuk pgendalian mutu sdn farmasi,
pngamanan, pgadaan,penyimpanan dan distribusi obat, pgelolaan obat,
playanan obat atas r/ dr, playanan informasi ob serta pgembangan obat,
bhn obat dan obat tradsnl.
Aspek Legal dan Obat

1. UU No.36 Th 2009 tentang Kesehatan


2. Permenkes No. 919/Menkes/Per/X/1993, tentang Obat yg dpt
diserahkan tanpa resep
3. Kepmenkes No. 924/Menkes/PER/X/1993, tentang OWA No. 2
4. Kepmenkes No. 925/Menkes/PER/X/1993, tentang perubahan gol.
obat No.1
5. UU No. 5 Th 1997, tentang Psikotropika
6. UU No.22 Th 1997, Tentang Narkotika.
7. PP No. 51 Th 2010, Tentang Pekerjaan Kefarmasian.
Aspek Etika mengenai R/ dan obat

1. Rahasia R/, adl rahasia antara dr, farmasi & pasien.


2. Dokter tidak menjual obat kepada penderita
3. Dokter tidak menyarankan pasien mengambil obat diapotek ttt
4. Penulisan resep harus rasional
- tidak banyak Macam obat dlm satu R/
- Jumlah obat dlm satu R/ tdk banyak
Nama dan alamat Dokter
Komponen dalam Resep
Bagian-bagian resep
Resep harus memuat :
 Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter,
dokter gigi, atau dokter hewan.
 Tanggal penulisan resep
(superscriptio/inscriptio)
 Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan
resep, nama setiap obat atau komposisi obat
(invocatio/inscriptio)
 Aturan pemakaian obat yang tertulis
(signatura)
 Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
(subscriptio)
 Jenis hewan dan nama serta alamat
pemiliknya untuk resep dokter hewan
 Tanda seru atau paraf dokter untuk resep yang
mengandung obat yang jumlahnya melebihi
dosis.
9/24/2012 13
Dr. Ibrahim Santoso, Sp.A
SP. 2235/P/XI/2005
–Nama dokter, Alamat lengkap dan
Praktek Rumah
Jl. Diponegoro 11 Perum Damai Hati 3a
– Nomor izin praktek
Solo. 0271-663377 Solo. 0271.855111

SOLO, 24-11-08 –Tanggal penulisan resep (inscriptio)

–Tanda R/ pd bagian kiri setiap penulisan resep.


R/ Parasetamol 150 mg –(invocatio)
SL qv –Nama obat, jumlah dan cara pembuatannya
m.f.pulv. dtd. No XX –(praescriptio atau ordinatio)
s.3 dd.pulv. I
–Aturan pemakaian obat dalam resep (signatura)

Pro : An. Bita Umur/BB : 7 Th


Alamat : Palur RT 5/1, No 29 –Nama pasien, umur dan alamat

ibrm –Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep(subcriptio)

(Kepmenkes N0.1027/Menkes/SK/IX/2004)
–Obat dalam resep

–Jenis obat yg ditulis pd R/ dpt berupa :


–- Obat baku, obat paten, generik /
– campuran dari bbrp obat yg mrp komposisi
– dari dr. Sendiri.
–Yg dpt mgd satu zat tunggal dan berkhasiat
–Obat atau penunjang, koringens, dan vehikulum

–Nama obat dlm R/ ditulis :


–1. nama resmi obatnya (anonim)
– c/ Acethaminophen
–2. nam generik obat, INN
– c/ Asam Mefenamat
–3. Nama paten
– c/. Ponstan, sanmol
–4. sinonimnya
– c/. Phenobarbital = luminal
Resep Mengandung bahan narkotika

Contoh :
a. Codein HCl 1. Diberi garis bawah merah
b. Pulvis doveri 2. Ditanyakan Alamat pasien
c. Opii Tincture
3. Tanda peringatan Resep tidak boleh
diulang tanpa resep asli dokter
4. Alamat dokter penulis resep harus jelas
5. Jumlah obat ditulis dengan huruf (bukan
angka)
Komponen menurut fungsi bahan obatnya :
1. Obat berkhasiat utama (Remidium Cardinal)
2. Obat berkhasiat menunjang/meningkatkan/melengkapi
bekerjanya obat utama (Remidium Ajuvans)
3. Coringens, zat tambahan.
a. Coringens Actionis, digunakan memperbaiki kerja
zat berkhasiat utama.
b. Coringens Odoris, digunakan untuk memperbaiki
bau dari obat.
c. Coringens Saporis, digunakan untuk memperbaiki
rasa dari obat.
d. Coringens Coloris, digunakan untuk memperbaiki
warna obat.
e. Coringens Solubolis, digunakan untuk memperbaiki
kelarutan obat utama.
f. Constituens, digunakan sebagai zat tambahan,
bersifat netral dipakai sebagai bahan pengisi,
pemberi bentuk.
Dr. Ibrahim Santoso, Sp.A
SP. 2235/P/XI/2005

Praktek Rumah
Jl. Diponegoro 11 Perum Damai Hati 3a
Solo. 0271-663377 Solo. 0271.855111

SOLO, 24-11-08

(Remidium Cardinal)
R/ Codein 10 mg
(Remidium Cardinal)
GG 10 mg
CTM 4 mg (Remidium Ajuvans)
SL qs (Coringens Saporis)

m.f.pulv.dtd.No.X

S.t.d.d.Pulv.I –Aturan pemakaian obat dalam resep (signatura)

Pro : An. Ima (8Th)


Dr. Ibrahim Santoso, Sp.A
SP. 2235/P/XI/2005

Praktek Rumah
Jl. Diponegoro 11 Perum Damai Hati 3a
Solo. 0271-663377 Solo. 0271.855111

SOLO, 24-11-08

R/ Acetaminopen 1,5 (Remidium Cardinal)


Papaverin Hcl 0,5
Menthol 0,1 Coringens Saporis
Natrii bicarbonat 5,5
Coringens Solubolis
m.f.pulv.No.X
S.t.d.d.Pulv.I

Pro : An. Ridwan (5Th)


Kesimpulannya :

Ilmu Resep : ilmu yang mempelajari tentang


cara menyediakan, mempersiapkan, membuat,
mengubah dan mengemas suatu bahan obat,
obat menjadi suatu bentuk tertentu yang siap
digunakan sebagai obat.

Anda mungkin juga menyukai