Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR PENDARAHAN POST

PARTUM ( HPP )
No. Dokumen : /KPMH/X/2019
No Revisi :
SPO Tanggal Terbit : /X/ 2019
Halaman :1/2
KLINIK PRATAMA dr. Eko Yulianto
MARGA HUSADA Pembina NIP
Jln. P. Sudirman No. 77a 196707121999031001
Pati

PENGERTIAN 1. Kehilangan darah lebih 500 ml, setelah anak lahir pada
persalinan pervaginam
2. Kehilangan darah yang potensial mengakibatkan
ketidakstabilan hemodinamik yang terjadi setelah anak lahir
TUJUAN Umum : menurunkan angka mordilitas dan mortalitas ibu
Khusus : 1. Menghentikan pendarahan
2. Memperbaiki ketidakstabilan hemodinamik
KEBIJAKAN Keputusan Kepala Klinik Pratama Marga Husada Pati

PROSEDUR Dasar diagnosa :


1. Adanya perdarahan lebih dari 500 ml yang terjadi setelah
anak lahir, terjadi dalam 24 jam pertama
2. Adanya perdarahan yang terjadi setelah anak lahir dan
disertai gangguan ketidak stabilan henodinamik yang
ditandai : tekanan darah turun, nadi cepat, ekstremitas
dingin, penderita tampak lemah dan pucat dan kesadaran
menurun, nafas cepat, syok
Pemeriksaan penunjang :
1. Darah rutin
2. Waktu perdarahan dan waktu pembukaan
Penatalaksanaan :
1. a. Mintalah bantuan, siapkan fasilitas gawat darurat
b. Bicara / memberikan instruksi sambil observasi pasien
c. Pasang infus cairan kristaloid dengan abocath no 16/18
d. Berikan O2 4-6 liter / menit
e. Ambil darah vena untuk pemeriksaan darah dan cross
macth (transfusi)
2. Jika plasenta belum lahir lakukan manual plasenta
a. Raba fundus uteri, jika lembek lakukan massage
bimanual
b. Kosongkan kandung kencing
Tahap 1 dan 2 di tangani secara simultan (bersamaan)
Jangan lupa melakukan resusitasi (SBC)
1. Jika kontraksi uterus masih jelek :
a. Berikan 5 ui oksitosin bolus iv atau 10 ui dalam 500 ml
NaCl / RL guyur
b. Bila infus sulit di lakukan, berikan oksitosin 10 ui intra
myometrium
2. Jika konstruksi uterus tetap jelek :
Lakukan eksplorasi untuk mengeluarkan sisa plasenta atau
bekuan darah, singkirkan kemungkinan rupture uteri /
inversio uteri
PROSEDUR PENDARAHAN POST
PARTUM ( HPP )
No. Dokumen : /KPMH/X/2019
No Revisi :
SPO Tanggal Terbit : /X/ 2019
Halaman :2/2

3. Jika kontraksi uterus tetap jelek :


a. Berikan ergometrin (metergin) iv. Dosis maksimum
1,25 mg (5 ampul)
b. Berikan misoprostol (cytotek) 800 mcg / 4 tablet rectal
(kontra indikasi pada penderita asma bronkhiale)
4. Jika kontraksi uterus sudah baik, perdarahan terus mengalir,
lakukan eksplorasi untuk melihat adanya perlukaan jalan
lahir, (vagina, cerviks, dll)
5. Jika kontraksi uterus baik, tidak ada perlukaan jalan lahir,
perdarahan masih, evaluasi faktor pembukaan :
6. Jika abnormal lakukan koreksi faktor koagulasi (trombosit,
darah segar)
7. Jika faktor pembukaan darah normal, siapkan cito laparotomi
a. Rupture uteri : Hysterorapi atau hysteraktomi
Tidak ada ruptur : Ligasi Uterina atau hypograstrika
atau hysterektomi
UNIT TERKAIT 1. UGD
2. Labolatorium
3. Ruang Bersalin
4. Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai