PEMBAHASAN
K.H. Abdurrahman Wahid terpilih sebagai presiden pada tanggal 20 Oktober 1999.
Abdurrahman Wahid mengungguli calon presiden lain yakni Megawati Soekarno Putri dalam
pemilihan presiden yang dilakukan melalui pemungutan suara dalam rapat paripurna ke-13 MPR.
Megawati Soekarno Putri terpilih menjadi wakil presiden setelah mengungguli Hamzah Haz
dalam pemilihan wakil presiden melalui pemungutan suara pula. Ia dilantik menjadi wakil
presiden pada tanggal 21 Oktober 1999.
Kabinet pertama Gus Dur, Kabinet Persatuan Nasional, adalah kabinet koalisi yang meliputi
anggota berbagai partai politik: PDI-P, PKB, Golkar, PPP, PAN, dan Partai Keadilan (PK).
Pada Era Orde Baru, kehidupan beragama di Indonesia diatur melalui surat edaran
Menteri Dalam Negeri No. 477/74054/B.A.012/4683/95 yang menyatakan bahwa
agama yang diakui pemerintah adalah Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, dan Budha,
sedangkan Konghucu tidak diakui sebagai agama dan tidak boleh diajarakan di
sekolah-sekolah. Untuk mengatasi hal itu, Abdurrahman Wahid menerbitkan
keputusan Presiden No. 6 tahun 2000 mengenai pemulihan hak-hak sipil penganut
Konghucu.
1
Wawasan kebangsaan yang berlandaskan relativisme ternyata masih berbenturan
dengan sebagai kelompok masyarakat yang berpaham etnosentrisme, lebih-lebih
dalam kaitanya dengan isu agama.
Proses peralihan Suharto pun dimulai. Akan tetapi, pemeriksaan tidak dapat
dilanjutkan dengan alasan kondisi kesehatan Suharto terganggu. Kejaksaan agung
akhirnya hanya mengenakan tahanan kota dan larangan bepergian ke luar negeri
kepada mantan Presiden Orde Baru tersebut. Setelah status tahanan kota berubah
menjadi tahanan rumah, pada tanggal 3 Agustus 2000 Suharto dinyatakan sebagai
terdakwa kasus korupsi yang berkaitan dengan yayasan-yayasan yang pernah
dipimpinya.
2
1.2.4 Perjalanan Luar Negeri Presiden
3
1.2.6 Pencabutan Pelarangan Marxisme dan Leninisme
4
sehingga terbentuk dua institusi, yakni TNI dan Polri. Penegasan pemisahan ini
sekaligus merupakan upaya untuk mengambil fungsi-fungsi tiap-tiap institusi
tersebut, yakni TNI sebagai alat pertahanan negara dan Polri sebagai alat keamanan
dan ketertiban masyarakat serta penegakkan hukum. Bila pada masa Orde Baru
ABRI menempati posisi sentral, pada masa reformasi ABRI harus rela memberi jalan
bagi instansi fungsional terkait untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya.
5
6
7
8
9
10
1.4 Kelemahan dan Kelebihan Kabinet Persatuan Nasional
a) Kelebihan :
11
· Iklim Politik Yang Demokratis
Semua tahu bahwa pada masa Gus Dur suasana demokratis mulai tampak
terwujud. Hal ini dapat terlihat dengan tindakan gusdur yaitu:
Ø Gus Dur terkenal dengan faham pluralismenya. Pada eranya lah kelompok
minoritas Tionghoa mendapatkan pengakuan lebih besar, seperti dalam
pengurusan dokumen kependudukan dan penetapan Imlek sebagai hari libur
nasional.
b) Kelemahan :
12
Nahdiyin (basis massa keagamann organisasi Nahdatul Ulama), Gus Dur
memang disegani kepemimpinannya. Tapi, sebagai seorang negarawan yang
harus arif dalammembuat kebijakan, Gus Dur diragukan kemampuannya.
· Tak Punya Basis Politik yang Kuat di Paremen (MPR/DPR)
· Gus Dur bukanlah tokoh dari partai yang memenangkan pemilu. Partai yang
mengusungnya saat itu (PKB), bukan partai dengan suara terbanyak.
· Proses terpilihnya Gus Dur punterbilang unik. Hasil dari lobby-lobby plitik yang
akhirnya membuat Gus Dur dipilih sebagai presiden. Akibatnya, dalam kabinet
pemerintahan yang dibentuk oleh Gus Dur, ia “terpaksa” merengkuh semua
partai tanpa melihat kesamaan platform (visi/misi) dengan dirinya.
· Dengan gaya Gus Dur yang ceplas-ceplos, membuat banyak pihak yang awalnya
menunjukkan dukungan, sedikit demi sedikit menarik dukungannya. Simpati
berubah menjadi antipati. Puncaknya, Gus Dur pun dilengserkan oleh MPR dan
“dipaksa” keluar dari Istana Negara hanya dengan celana pendek dan kaos singlet.
a) Kelebihan :
b) Kelemahan :
13
a) Kelebihan :
Dapat menciptakan kehidupan rukun antar umat beragama dan antar suku
di Indonesia.
b) Kelemahan :
a) Kelebihan :
b) Kelemahan :
a) Kelebihan :
14
menandatangani nota kesepahaman dengan GAM hingga awal tahun 2001, saat
kedua penandatangan akan melanggar persetujuan. Gus Dur juga mengusulkan
agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-Leninisme
dicabut.
b) Kelemahan :
Meskipun memimpin kurang lebih 2 tahun tepatnya 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli
2001, Gus Dur telah menuai keberhasilan pada masany namun juga mengalami kegagalan dalam
pemerintahannya di Indonesia.
1.5.1 Keberhasilan
d) Telah membawa Indonesia ke dalam taraf demokratisasi yang lebih baik lagi melalui
perdamaianny dengan Israel.
15
1.5.2. Kegagalan
Sebagian kalangan menganggap Gus Dur adalah tokoh nasional yang diakui
kecermelangannya. Sebagai sosok utama di kalangan Nahdiyin (basis masa keagamaan
organisasi Nahdatul Ulama), Gus Dur memang disegani kepemimpinannya. Tapi,
sebagai seorang negarawan yang harus arif dalam membuat kebijakan, Gus Dur
siragukan kemampuannya
Gus Dur bukanlah tokoh dari partai yang memenagkan pemilu. Partai yan
mengusungnya pada saat itu ( PKB), bukan partai dengan suara terbanyak.
Proses terpilihnya Gus Dur adalah hasil dari lobby-lobby politik yang akhirnya
membuat Gus Dur terpilih sebagai presiden. Akibatnya, dalam kabinet pemerintahan
yang di bentuk oleh Gus Dur, ia “terpaksa” merengkuh semua partai tanpa melihat
kesamaan platform (visi/misi) dengan dirinya.
Dengan gaya Gus Dur yang ceplas-ceplos, membuat banyak pihak yang awalnya
menunjukan dukungan. Simpati berubah menjadi antipati. Puncaknya, Gus Dur
dilengserkan oleh MPR dan “dipaksa” keluar dari istana Negara hanya dengan celana
pendek dan kaos singlet.
Penyebab berakhirnya kabinet Persatuan Nasional yaitu Gus Dur menjadi korban
pemakzulan. Yaitu Gus Dur terlibat skandal korupsi bulog dan dana bantuan dari Sultan
Brunei. Atau yang lebih dikenal dengan istilah Buloggate dan Bruneigate.
16
1.6.1 Intrik lawan-lawan politik Gus Dur
Adanya perlawanan dari orang-orang yang telah dipecat oleh Gus Dur. Seperti,
Jusuf Kalla (Menteri Perindustrian dan Perdagangan), Laksamana Sukardi (Menteri
Negara BUMN), Susilo Bambang Yudhoyono (Menkopolkam), Yusril Ihza
Mahendra (Menteri Kehakiman dan HAM), dan lain sebagainya. Mereka dipecat
karena dianggap tidak kompeten dan servisi dengan Presiden. Bahkan secara terang-
terangan mereka menginginkan Gus Dur mengundurkan diri.
1.6.2 Kejengahan TNI kepada Gus Dur
3. Intervensi asing.
Banyak media yang turut andil dalam mempercepat kejatuhan Gus Dur. Media
saat itu seakan menjadi corong lawan politik Gus Dur.
17
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembaharuan yang dilakukan pada masa Pemerintahan Gus Dur adalah :
o Membentuk Kabinet Kerja
Gus Dur membentuk kabinet kerja yang diberi nama Kabinet Persatuan Nasional
yang anggotanya diambil dari perwakilan masing-masing partai politik yang
dilantik pada tanggal b28 Oktober 1999.
o Bidang Ekonomi
Untuk mengatasi krisis moneter dan memperbaiki ekonomi Indonesia, dibentuk
Dewan Ekonomi Nasional (DEN).
o Bidang Budaya dan Sosial
Untuk mengatasi masalah disintegrasi dan konflik antarumat beragama, Gus Dur
memberikan kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama.
Terperosoknya Gus Dur dalam kasus demi kasus membuatnya tergeletak, tak mampu lagi
untuk bangkit. Lemahnya kemampuan administratif, kurangnya pengalaman dalam
mengorganisir dengan baik, serta banyaknya orang-orang yang menyesatkan di sekeliling
Gus Dur telah membuat Gus Dur membuta-tuli atas suara intelijen akhirnya 23 Juli, MPR
secara resmi melengserkankan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati
Sukarnoputri.
B. Saran
Pemerintahan ABDURRAHMAN WAHID yang demokratis membolehkan agama selain
Islam untuk mendapatkan haknya terutama tionghoa yang notabenenya banyak
berkecimpung di bidang ekonomi dengan seluas-luasnya
Namun, Keterbatasan fisik sehingga performa beliau dalam memimpin negeri ini kurang
maksimal yang berimbas pada bidang ekonomi
18