Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolism dengan penggunaan energi
yang dilepaskan oleh oksidasi nutrient untuk menghasilkaan ATP,dan mereduksi gas oksigen menjadi air. Agar terjadi fosforilasi oksidatif, maka harus tercapai 2 kondisi, yaitu: Inner membrane mitokondria harus sempurna sehingga proton hanya dapat masuk melalui proses ATP sintesis dan pada luar inner membrane mitokondria, konsentrasi proton harus tinggi. Energi dari gradient proton dikenal dengan nama potensial chemiosmotic. Potensial ini merupakan jumlah dari (perbedaan konsentrasi proton antar membran) & (perbedaan tegangan listrik antar membran) ATP synthase. Pada praktikum ini menyiapkan 5 tabung inkubasi. (Tabung 1&2 sebagai tabung didih, tabung 3,4&5 sebagai tabung reaksi) : + Incubation medium + Sodium hydrogen glutamate (0,2 M) + 2,4-Dinitrophenol (5mM) + Methylene blue (25mg/dl) + Potassium sianida (50mM) + Water + Sukrosa + Suspensi mitokondria yang telah dicuci dengan sukrosa 2x. Selanjutnya penentuan fosfat dengan menyeimbangkan tabung 1&2 pada suhu 37 C Pada 0 menit memasukkan mitokondria, dan mencampurkan. Fakta yang terjadi pada tabung 1tidak diberikan 2,4-Dinitrophenol jadinya reaksinya berjalan dengan normal Karena normal terjadi fosforilasi ADP + Pi ATP. Karena semua Pi bereaksi dengan ADP,sehingga tidak ada Pi berlebih. Maka ammonium fosfomolibdat tidak terbentuk dan tetep bening. Fakta yang terjadi pada tabung 2 diberikan 2,4-Dinitrophenol (Uncoupler Agent) Kerja Uncoupler Agent sebagai asam lemah lipofilik yang akan mengikat proton pada luar inner membrane mitokondria masuk bersama melalui inner membrane melepas proton dalam mitokondria. Proton masuk kedalam mitokondria tanpa melewati ATP synthase sehingga tidak terbentuk ATP. Karena 2,4-DNP akan memisahkan antara reaksi respirasi dengan fosforilasi oksidatif. Karena ATP tidak terbentuk maka akan menumpuk Pi. Dan ketika uji newmann akan terbentuk ammonium fosfomolibdat berwarna kuning. Pada penentuan respirasi seluler didapatkan hasil tabung 3 warna biru memudar/jernih sedangkan tabung 4 warna hijau memudar/jernih dan tabung 5 warna biru memudar/jernih Penambahan KCN, untuk menghambat aliran electron dengan menghambat sitokrom oksidase. Sehingga aliran electron berjalan ke jalur metylene karena jalur ubiquinon terhambat maka warna MB (metilen biru) akan memudar karena tereduksi oleh H . Namun karena dalam matriks terdapat O2, maka O2 akan mengoksidasi MB sehingga warnanya menjadi biru kembali. Perubahan warna yang bolak-balik ini akan terus terjadi hingga O2 habis. o Hal ini dapat singkat ditulis dalam reaksi + yang terjadi pada tabung 3: MB + 2H MBH2 (jernih) + O2 MB (biru) yang terjadi pada tabung 4 Penambahan 2,4-DNP, untuk menghambat rantai transport electron untuk mengatasinya maka terjadi respirasi maksimum dengan pompa H karena permeabilitas + + membrane yang tinggi H tidak mampu menembus ATP tidak terbentuk O2 menurun H menumpuk mereduksi MB menjadi MBH2 warna larutan memudar. Tabung yang tidak ditambahkan inhibitor ataupun uncoupler agent sehingga reaksi yang terjadi pada tabung 5 berjalan normal. Walaupun berjalan normal, O2 akan habis karena digunakan dalam respirasi, dan H akan mereduksi MB membentuk MBH2 berwarna pudar.