Materi Pengantar Mata Kuliah Perencanaan Dan Pengendalian Produksi PDF
Materi Pengantar Mata Kuliah Perencanaan Dan Pengendalian Produksi PDF
(TG434)
Kegiatan produksi merupakan aktivitas terorganisir yang mengonversi bahan mentah menjadi
produk jadi untuk didistribusikan ke konsumen sebagai produk yang dapat langsung
dikonsumsi atau sebagai bahan baku untuk produk olahan lainnya bila konsumen adalah
industri pengolahan lanjutan. Untuk menghasilkan keluaran atau output, kegiatan produksi
melibatkan beragam input yang tidak hanya berupa material bahan baku saja namun juga
berupa tenaga kerja, uang (modal), mesin, dan waktu. Pengelolaan yang baik diperlukan agar
hasil yang diperoleh optimum dengan memanfaatkan beragam input atau sumber daya yang
terbatas. Pengelolaan tersebut terdapat dalam kegiatan Perencanaan dan Pengendalian
Produksi atau Production Planning and Control (PPC).
Di era globalisasi saat ini dimana persaingan bisnis sangat kuat, strategi bersaing didasarkan
pada tiga faktor yaitu mutu, waktu dan biaya. Fokus pada strategi berbasis mutu
diterjemahkan pada orientasi yang memenuhi harapan pelanggan melalui penciptaan kualitas
produk maupun kualitas layanan. Proses perencanaan dan pengendalian produksi merupakan
salah satu elemen pendukung pada industri untuk mencapai penciptaan kualitas produk
maupun layanan. Perbaikan perencanaan dan pengendalian produksi berkontribusi pada
perbaikan kepuasan pelanggan dan efisiensi implementasi proses produksi. Rendahnya
kinerja perencanaan dan pengendalian produksi telah menjadi penyebab utama banyak
perusahaan yang mati.
Di industri, perencanaan dan pengendalian produksi dikelola oleh bagian atau departemen
PPC. Bagian PPC menjalankan peran dengan tujuan memanfaatkan sumber daya material,
manusia dan fasilitas secara efisien dengan segala upaya melalui kegiatan perencanaan,
pengkoordinasian dan pengendalian aktivitas produksi yang mengubah material mentah
menjadi produk akhir atau komponen sebagai hasil yang paling optimum. Peran yang
dilakukan oleh bagian PPC dapat dipandang sebagai sistem saraf dari operasi produksi karena
memainkan peran vital dalam koordinasi aliran material dan informasi antara pelanggan dan
pemasok serta bisnis dalam menentukan arus nilai produk (Gambar 1).
Sumber: .....................
Gambar 1. Aliran informasi dan material secara umum dalam sistem produksi serta antara sistem
produksi dan pemasaran
Proses perencanaan dan pengendalian produksi dalam memenuhi fungsinya dapat dilihat dari
tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh bagian PPC yang dikelompokkan sebagai berikut:
- Prakiraan permintaan dan pengelolaan permintaan
- Membangun rencana produksi
Rencana produksi berhubungan dengan strategi operasi yang dituangkan dalam sales
operations planning, rencana kuantitas dan Operations Planning SOP, rencana kuantitas dan
pelengkap, Master Production Schedule (MPS), Material Requirements Plan (MRP), dan
hingga pada rencana operatif.
- Perencanaan sumber daya produksi dan kapasitas, yang terdiri dari perencanaan kebutuhan
sumber daya (Resource Requirements Planning/RRP), perencanaan kebutuhan kapasitas
(Capacity Requirements Planning/CRP), dan perencanaan kapasitas kasar (Rough Cut
Capacity Planning/RCCP
- Pengendalian: pengendalian pemesanan, kendali proses manufaktur dan pengendalian
distribusi.
Jika diuraikan lebih rinci, tujuan dari proses perencanaan dan pengendalian produksi adalah
sebagai berikut.
1. Menentukan karakteristik input produksi
Untuk menghasilkan suatu produk, beragam jenis input digunakan. Kualitas produk
bergantung pada karakteristik input yang digunakan. Olehkarena itu perencanaan
dialkukan untuk menentukan karakteristik beragam jenis input dalam proses yang
kompleks.
2. Menentukan jumlah input
Untuk mencapai level produksi, penentuan kuantitas input dan komposisinya sangat
penting. Suatu produk dapat disiapkan hanya ketika terdapat estimasi yang jelas dari
komposisi input yang diperlukan.
3. Mewujudkan koordinasi yang layak
Dalam kegiatan produksi harus dipastikan bahwa koordinasi yang sesuai antara tenaga
kerja, mesin dan perlengkapan. Hal tersebut untuk mencegah limbah atau produk gagal
serta aliran produksi yang lamban.
4. Mewujudkan pengendalian yang lebih baik
Perencanaan produksi merupakan metode pengendalian. Untuk pengendalian yang lebih
baik, perencanaan merupakan prasyarat. Dengan begitu, performa kerja produksi industri
dapat dibandingkan dan dapat menghitung penyimpanan yang mengarahkan kendali
produksi.
5. Menjamin produksi tidak terhambat
Perencanaan bahan baku menjamin pasokan bahan baku dan komponen lainnya secara
rutin. Aliran material dan pasokan yang teratur menjamin produksi tidak tersendat.
6. Memanfaatkan kapasitas secara optimum
Terdapat kebutuhan utuk menggunakan sumber daya yang tersedia secara efektif yang
dapat membantu untuk menurunkan beragam biaya produksi
7. Melakukan pengiriman tepat waktu
Bila terdapat proses perencanaan dan pengendalian produksi yang baik, maka akan
terdapat kegiatan produksi yang tepat waktu dan produk akhir akan dilarikan ke pasar
pada waktunya
Disain perencanaan dan pengendalian produksi antar industri berbeda-beda dipengaruhi oleh
karakteristik industri, internasionalisasi perusahaan (perluasan pasar, permintaan yang
meningkat, lokasi dan sumber pasokan meluas, perubahan disain sistem), peran pelanggan
(integrasi pelanggan dan responsoveness melalui tingkat inventory yang rendah, respon cepat,
dan biaya transaksi rendah) serta penggunaan ITC. Industri modern menggunakan
perlengkapan kantor otomasi untuk membantu perhitungan secara akurat dan efisien. Ruang
lingkup perencanaan dan pengendalian di industri manufaktur terkait dengan jangka waktu
aktivitasnya yang dikelompokkan dalam aktivitas jangka panjang, menengah dan pendek
(Gambar 2).
Gambar 2. Aktivitas perencanaan dan pengendalian di industri manufaktur berdasarkan
periode jangka waktu
Aktivitas
Output
Rencana Pembelajaran
Pertemuan Materi
1 Kuliah Pendahuluan
2 Perancangan fasilitas
3 Disain proses produksi & perencanaan tata letak
4-5 Teknik perkiraan permintaan 1 + responsi
6-7 Teknik perkiraan permintaan 2 + responsi
8 UTS 1
9 Perencanaan Produksi Agregat
Pertemuan Materi
10 Jadwal Induk Produksi (Master Production Schedule)
11 Penjadwalan Operasi Produksi
12 Responsi materi pertemuan 2 s.d. 4
13 UTS 2
14-15 Analisis & Pengendalian Persediaan
16 UAS
No Komponen Persentase
1 UTS 1 25%
2 UTS 2 25%
3 UAS 25%
4 Tugas 25%
Persentase kehadiran minimum 80% sebagai syarat untuk bisa mengkuti ujian UTS dan UAS.
Daftar Rujukan
a. Apple, J.M. 1977. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Penerbit ITB. Bandung.
b. Maarif, S.M. dan H. Tanjung. 2003. Manajemen Operasi. Penerbit Grasindo.
c. Siagian, Y. M. 2005. Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia Bisnis. Penerbit PT
Grasindo. Jakarta.
d. Stevenson, W.J. dan S.C. Chuong. 2014. Manajemen Operasi. Penerbit Empat Salemba.
Jakarta.
e. Wignjosoebroto, S. 2009. Tata Letak dan Pemindahan Bahan. Guna Widya. Surabaya.
f. Sumber referensi lainnya seperti jurnal, dokumen industri atau sumber lain yang
terpercaya