(C2) KELAS X
Penulis :
Arum Fajar Vebrianingtyas, S.Pd
Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe
Photoshop CS3.
Font isi menggunakan Myriad (10 pt)
B5 (17,6 × 25) cm
vi + 155 halaman, ilustrasi
© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun
tanpa izin tertulis
Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karuniaNya sehingga penyusunan buku kejuruan SMK Teknik Pengukuran Tanah ini
dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai rencana.
Buku ini disusun dari tingkat pemahaman dasar tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dalam pengukuran tanah, jenis-jenis alat ukur sederhana, dan alat ukur mekanik. Untuk alat
ukur yang wajib dan banyak digunakan oleh orang yang berkecimpung dalam disiplin ilmu
geomatika atau survei dan pemetaan. Di buku ini juga dibahas secara detail, dari pengertian,
macam-macam peralatan ukur tanah, cara kerja alat, langkah keamanan penggunaan, cara
menggunakan, perawatan dan perbaikan peralatan serta pemeliharaannya. Sedangkan untuk
aplikasi lanjut pembahasan dititikberatkan hasil pengukuran, proses pengecekan kebenaran
data pengukuran, teknik staking out, menganalisis data hasil pengukuran, mengevaluasi
hasil pengukuran.
Penyusunan ini terselesaikan tidak lepas dari dukungan beberapa pihak, dalam
kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan rasa terimakasih kami kepada:
1. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional.
2. Kepala Pusat PPPPTK BOE Malang beserta staf yang telah banyak memberikan
bimbingan, pengarahan, dan dukungan hingga terselesaikannya penulisan buku.
3. Rekan-rekan pengajar dan civitas academica SMK Negeri 7 Semarang, khususnya Jurusan
Teknik Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan yang telah membantu kelancaran
proses penulisan buku.
4. Tim Kuantum Buku Sejahtera atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk
menyusun buku ini.
5. Keluarga tercinta yang telah memberikan ruang dan waktu untuk penulis dapat berkarya.
Tak ada yang sempurna kecuali Dia yang memiliki segala puji. Oleh karena itu, masukan
dan saran penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan ini, atas saran dan masukannya
diucapkan banyak terima kasih.
Penulis
iii
Daftar Isi
Bab 4 Teknik Pengoperasian Alat Sipat Datar (Leveling) dan Alat Sipat Ruang
(Teodolit)............................................................................................................. 69
A. Prosedur Pengukuran Jarak Dua Titik atau Lebih dengan
Menggunakan Alat Sipat Datar Mekanik dan Teodolit.......................................... 71
B. Prosedur Pengukuran Luas Bidang Tanah dengan Menggunakan Alat
Sifat Datar Mekanik dan Teodolit................................................................................... 72
C. Prosedur Pengukuran Beda Tinggi Dua Titik atau Lebih dengan
Menggunakan Alat Sipat Datar Mekanik dan Teodolit.......................................... 73
D. Prosedur Menentukan Sudut Dua Titik atau Lebih dengan Menggunakan
Teodolit................................................................................................................................... 76
iv
E. Prosedur Membuat Laporan Hasil-Hasil Pengukuran............................................ 77
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 80
v
vi
B AB
Kompetensi Dasar
3.1 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan bangunan.
4.1 Melaksanakan K3LH pada pekerjaan bangunan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 1
Tujuan Pembelajaran
1. Menerapkan prosedur keselamatan kerja pada pekerjaan pengukuran tanah.
2. Menerapkan prosedur kesehatan kerja pada pekerjaan pengukuran tanah.
3. Menerapkan prosedur menjaga lingkungan hidup pada pekerjaan pengukuran tanah.
4. Melaksanakan keselamatan kerja pada pekerjaan pengukuran tanah.
5. Melaksanakan kesehatan kerja pada pekerjaan pengukuran tanah.
6. Melaksanakan menjaga lingkungan hidup pada pekerjaan pengukuran tanah.
Peta Konsep
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 3
tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembang, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. SMK3 tersebut meliputi
penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, pemantauan serta evaluasi K3,
dan peninjauan serta peningkatan K3.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 5
2) Peralatan keselamatan kerja tersebut juga harus dipakai atau digunakan selama
pekerja, di sini adalah siswa dan guru yang berada di dalam bengkel kerja, baik mereka
sedang praktik kerja maupun pada saat di bengkel tersebut tidak praktik kerja dan alat
keselamatan kerja tersebut harus selalu dirawat dengan baik sesuai dengan standar
operasionalnya.
3) Penilaian tingkat perlindungan peralatan keselamatan kerja itu sendiri buat para
siswa dan guru yang memakainya, yang dimaksud dengan menggunakan peralatan
keselamatan kerja tersebut maka baik siswa maupun guru akan merasa aman serta
terlindungi keselamatannya dalam bekerja di lapangan.
4) Peralatan keselamatan kerja yang digunakan tersebut seharusnya dapat dirasa nyaman
dan dapat dipakai oleh para siswa saat praktik kerja, sehingga menimbulkan rasa aman
dan nyaman bagi mereka pada waktu bekerja di lapangan maupun di bengkel.
Konsep dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Alat Pelindung Diri pada Pekerjaan
Survei dan Pemetaan, yaitu setiap pekerjaan apaun pekerjaannya memiliki sebuah risiko,
baik risiko yang besar maupun risiko sekecil apapun. Dari situlah penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) dalam sebuah pekerjaan sangat diperlukan dalam setiap profesi dan
pekerjaan, tidak terkecuali untuk mereka yang berkecimpung di bidang Survei Pemetaan.
Walaupun sekilas tidak berbahaya, namun kenyataannya profesi Survei Pemetaan tidak
sesederhana kelihatannya. Banyak kondisi yang berpotensi menyebabkan luka, penyakit,
cacat, bahkan kematian pada pekerja dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan.
Pekerjaan survei dan pemetaan yang menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja
harus mampu mengoperasikan dengan benar alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, serta
memperhatikan keselamatan kesehatan kerja dan melengkapi diri dengan alat pelindung
diri. Dimulai dari pekerjaan kantor dan pekerjaan lapangan.
1. Tim pengukuran/personel
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan tenaga-tenaga survei yang
berpengalaman. Personel yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:
1) Ketua Tim (Team Leader/Geodetic Engineer)
2) Survei (Chief Surveyor)
3) Pelaksana Survei (Surveyor)
4) Asisten Pelaksana Survei (Asisten Surveyor)
5) Pengelola Data (Data Processing)
6) Tim Survei (Crew Survey)
2. Peralatan survei
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu peralatan
yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis
yang ada sehingga data pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah
dikalibrasi).
Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain:
1) Alat ukur tanah seperti waterpass instrumen, theodolite, total station yang
mempunyai ketelitian pembacaan sudut terkecilnya hingga 1 (satu) detik dan
akurasi pengukuran terhadap jaraknya adalah 5+3 ppm serta perlengkapannya,
tergantung dari pekerjaan yang dilakukan. Beserta dengan kelengkapan lainnya,
seperti statif dan lainnya.
2) Komputer (hardware dan software), printer ukuran A3 (di kantor).
3) Kamera
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 7
4. Tujuan kesehatan dan keselamatan kerja
Dari pemahaman di atas sasaran keselamatan kerja adalah:
1) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
2) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
3) Mencegah/mengurangi kematian.
4) Mencegah/mengurangi cacat tetap.
5) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat
kerja, mesin-mesin, instalasi, dan sebagainya.
6) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin
kehidupan produktifnya.
7) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat, dan sumber-sumber produksi
lainnya.
8) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman, dan aman sehingga dapat
menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
9) Memperlancar, meningkatkan, dan mengamankan produksi industri serta
pembangunan dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja yang ditujukan bagi:
a. Manusia (pekerja dan masyarakat), benda (alat, mesin, bangunan, dan lain-lain).
b. Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan).
Perlengkapan badan yang harus digunakan pada pekerjaan konstruksi adalah sebagai
berikut:
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 9
5) Rompi Pelampung
Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau
di permukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur
keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi tenggelam
(negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 11
C. Menjaga Lingkungan Hidup pada Pekerjaan Pengukuran Tanah
Geomatika merupakan sebuah istilah ilmiah yang lahir pada era modern kini. Geomatika
yang berarti pendekatan yang terpadu dalam mengukur, menganalisis, dan mengelola
deskripsi dan lokasi data-data kebumian, yang pada umumnya disebut sebagai data spasial.
Geomatika mempunyai aplikasi dalam disiplin ilmu yang berhubungan dengan data spasial,
misalnya studi lingkungan, perencanaan wilayah dan kota, kerekayasaan, navigasi, geologi,
geofisika, dan pengelolaan pertanahan. Oleh karena itu, geomatika sangat fundamental
terhadap semua disiplin ilmu kebumian yang menggunakan data spasial, salah satunya
ilmu ukur tanah (pemetaan).
Ilmu ukur tanah (pemetaan) adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara
pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau
absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi
kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah. Aplikasi pemetaan
dalam dunia teknik sipil sangat berkaitan erat terutama dalam kerja lapangan teknik sipil.
Aplikasi tersebut misalnya dalam membantu suatu pekerjaan untuk konstruksi jalan, navigasi,
perencanaan, analisis data spasial (salah satunya perhitungan volume), sebagai data informasi,
serta membantu dalam pembuatan suatu desain bangunan.
Disiplin ilmu geomatika khususnya dalam pendekatan ilmu ukur tanah di bidang teknik
sipil menggunakan alat khusus guna untuk mendapatkan suatu data spasial. Data tersebut
berasal dari berbagai sumber, dari satelit-satelit yang mengorbit bumi, sensor-sensor laut
dan udara, dan peralatan ukur di daratan. Alat yang digunakan tersebut antara lain kompas
yang digunakan untuk mengukur azimut atau besaran sudut berdasarkan magnetis utara
bumi. Klinometer untuk menghitung bidang datar pada area permukaan bumi yang tidak
datar. GPS (Global Positioning System) untuk menghitung atau menentukan lokasi dari daerah
yang diaktifkan GPS tersebut. Receiver GPS Garmin 12XL alat penerima GPS yang gunakan
untuk pemetaan partisipasif. Peralatan teknologi informasi yang mutakhir menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teodolit adalah salah satu alat ukur tanah
yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut vertikal dan sudut horizontal.
Rangkuman
1. Keselamatan dan kecelakaan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya, serta
cara-cara melakukan pekerjaan.
2. Beberapa faktor-faktor penyebab dari kecelakaan kerja antara lain seperti penyebab
langsung kecelakaan kerja, penyebab tidak langsung kecelakaan kerja, dan
penyebab dasar kecelakaan kerja.
3. Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan
kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu
gerbang bagi keamanan tenaga kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 13
4. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), perawatan
mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi. Pendapat lain mengatakan
Keselamatan (safety) meliputi: (1) Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control
of accident loss) dan (2) Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan
(mengontrol) risiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate
unacceptable risks).
5. Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu: (1) aturan berkaitan
dengan keselamatan dan kesehatan kerja; (2) diterapkan untuk melindungi tenaga
kerja; (3) risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
6. Keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja merupakan salah satu aspek
penting yang harus diperhatikan. Setiap orang yang bekerja di tempat kerja
seharusnya memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.
7. Sistem Manajemen K3 mempunyai pola Pengendalian Kerugian secara Terintegrasi
(Total Loss Control) yaitu sebuah kebijakan untuk menghindarkan kerugian bagi
perusahaan, properti, personel di perusahaan dan lingkungan melalui penerapan
Sistem Manajemen K3 yang mengintegrasikan sumber daya manusia, material,
peralatan, proses, bahan, fasilitas, dan lingkungan dengan pola penerapan prinsip
manajemen yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (do), pemeriksaan (check),
peningkatan (action).
8. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat
kerja, mesin-mesin, instalasi, dan lain sebagainya.
9. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin
kehidupan produktifnya.
10. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat, dan sumber-sumber produksi
lainnya.
11. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman, dan aman sehingga dapat
menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
12. Alat Pelindung Diri (APD) merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
13. Pekerjaan survei yang menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja harus
mampu mengoperasikan dengan benar alat dan perlengkapan yang
dibutuhkan, serta memperhatikan keselamatan kesehatan kerja dan melengkapi
diri dengan alat pelindung diri.
14. Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga
data pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi).
15. Ilmu ukur tanah (pemetaan) adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-
cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi
relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya,
dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu
daerah.
16. Lingkungan kerja tambang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Pada
gambar diilustrasikan lingkungan kerja surveyor tambang.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 15
8. Berikut ini adalah alat yang digunakan mencari beda tinggi, yaitu…
a. Selang ukur d. Roskam
b. Meteran e. line bobin
c. Unting-unting
9. Alat untuk mengukur jarak langsung di lapangan yang Anda anggap teliti dan akurat
adalah…
a. Meteran atau pita ukur terbuat dari fiberglass
b. Meteran atau pita ukur terbuat dari plastik
c. Meteran atau pita ukur terbuat dari kain
d. Meteran atau pita ukur terbuat dari baja dilapisi fiberglass
e. Meteran atau pita ukur terbuat dari kayu
10. Alat yang dianggap paling teliti untuk mengukur beda tinggi adalah…
a. Theodolite d. Selang plastik
b. PPD/WI e. Rambu ukur
c. Barometer
C. Soal Uraian
1. Jelaskan alat untuk mengukur jarak langsung di lapangan yang Anda anggap teliti dan
akurat!
2. Jelaskan kelemahan waterpas selang plastik!
3. Anda adalah karyawan PT TKGSP Bagian She Induction, divisi Anda kebetulan sedang
menangani proyek pembangunan gedung 15 lantai. Sebutkan 8 poin terkait K3LH
kepada tamu saat berkunjung pada lokasi proyek Anda!
4. Sebutkan 4 (empat) macam pekerjaan ukur tanah di bidang teknik sipil!
5. Sebutkan 3 (tiga) syarat yang harus dipenuhi agar alat tersebut dapat digunakan!
Coba sebutkan macam-macam peralatan ukur tanah sederhana dan alat ukur tanah mekanik:
Alat Pengukuran Tanah Peralatan Ukur Tanah Sederhana Alat Ukur Tanah Mekanik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 17