Anda di halaman 1dari 7

Nama : Siti Sarah

Kelas : XI MIPA 1

Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia


1. Sariawan (stomatitis aftosa)
a. Penyebab :
 Kondisi medis tertentu, infeksi virus.
 Cedera pada lapisan dalam mulut.
 Efek samping dari obat atau metode pengobatan.
 Perubahan hormon dan beberapa faktor lainnya.

b. Gejala yang terjadi :


 Sensasi terbakar pada lidah.

 Bagian dalam mulut dan tenggorokan berwarna merah.

 Rasa tak nyaman saat menelan.

 Muncul warna kemerahan dan rasa nyeri pada bagian mulut yang terdapat
gigi

 palsu.

 Rasa tidak nyaman dalam mulut.

 Luka berwarna putih yang muncul di lidah.

 Pendarahan ringan yang terjadi saat tergores.

c. Pengobatan atau Pencegahan :


 Pengobatan : Luka di dalam mulut atau sariawan biasanya bisa sembuh
dengan sendirinya selama kurang lebih dua minggu. Bila penyebab
sariawan ditemukan, dokter bisa memberikan pengobatan untuk mengatasi
penyebab tersebut. Misalnya, untuk sariawan yang disebabkan oleh infeksi
jamur, obat-obatan anti jamur bisa diberikan. Selain itu, kamu juga dapat
menggunakan obat anti jamur dalam bentuk gel, obat kumur, atau tablet.
 Pencegahan : Berhenti merokok, membersihkan sela – sela gigi dengan
dental flos atau benang gigi, merawat dan memeriksakan kondisi mulut ke
dokter gigi,menjaga kebersihan mulut,membatasi konsumsi makanan
dengan kadar gula tinggi,merawat ,dan menjaga kebersihan gigi palsu.

2. Konstipasi (sembelit)
a. Penyebab :
 Pola makan yang buruk
 Kurang aktif bergerak
 Penyakit pada usus atau rektum
 Gangguan saraf
 Gangguan pada otot yang menggerakkan usus
 Gangguan hormon
 Efek samping konsumsi obat
 Mengabaikan keinginan untuk buang air besar
 Gangguan mental

b. Gejala yang terjadi :

 Harus mengejan saat buang air besar.


 Merasa tidak tuntas setelah buang air besar.
 Tinja terlihat kering, keras, atau bergumpal.
 Terasa ada yang mengganjal pada rektum atau bagian paling akhir dari
usus besar.
 Perut kembung
 Sakit perut.
 Perlu bantuan untuk mengeluarkan tinja, seperti menggunakan tangan
untuk mengeluarkan tinja dari anus.

c. Pengobatan atau Pencegahan :


Penanganan yang pertama dilakukan adalah dengan mengubah pola makan
atau gaya hidup. Perubahan tersebut meliputi:

 Memperbanyak konsumsi serat dan buah setiap hari, serta lebih sering
minum air putih dan menghindari minuman beralkohol.
 Lebih rutin melakukan olahraga.
 Jangan mengabaikan keinginan buang air besar dan upayakan buang air
besar secara teratur.

Jika penanganan awal tidak memperbaiki kondisi sembelit, terutama jika perut
menjadi nyeri atau kram, serta tidak bisa buang angin atau buang air besar, maka
dokter dapat memberi beberapa jenis obat pencahar, yaitu obat pencahar osmotik,
obat pencahar pelembut tinja, obat pencahar stimulan, obat pencahar stimulan,
suplemen serat, dan pelumas

Cara pencegahan :

 Memperbanyak konsumsi serat, misalnya dengan makan sayur, buah,


beras merah, sereal, biji-bijian, serta kacang-kacangan.
 Meningkatkan konsumsi cairan, setidaknya 1,5-2 liter tiap hari.
 Menghindari terlalu banyak mengonsumsi susu dan kafein. Konsumsi
terlalu banyak susu dapat meningkatkan kemungkinan konstipasi,
sedangkan kafein dapat menimbulkan dehidrasi yang bisa memicu
sembelit.
 Rutin berolahraga setidaknya 30 menit sehari.
 Jangan mengabaikan keinginan untuk buang air besar. Kebiasaan menahan
keinginan buang air besar akan meningkatkan risiko konstipasi.
 Mengatur kebiasaan buang air besar agar dapat dilakukan dengan leluasa
dan nyaman.

3. Gastritis (radang lambung)


a. Penyebab :
Gastritis terjadi akibat peradangan pada dinding lambung.Rusaknya mukus pelindung
ini dapat menyebabkan peradangan pada mukosa lambung.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan rusaknya mukus pelindung, adalah:

 Infeksi bakteri.
 Pertambahan usia.
 Berlebihan mengonsumsi minuman beralkohol.
 Terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri.
 Autoimun.
 Penyakit crohn.
 Infeksi virus.
 Kebiasaan merokok.
 Infeksi parasit.
 Refluks empedu.
 Gagal ginjal.
 Penggunaan kokain.
 Menelan zat yang bersifat korosif dan dapat merusak dinding lambung,
misalnya obat pembasmi hama.

b. Gejala yang terjadi :


 Nyeri yang terasa panas dan perih di perut bagian uluhati.
 Perut kembung.
 Cegukan.
 Mual.
 Muntah.
 Hilang nafsu makan.
 Cepat merasa kenyang saat makan.
 Buang air besar dengan tinja berwarna hitam.
 Muntah darah.

c. Pengobatan atau Pencegahan :


Untuk mengobati gastritis dan meredakan gejala-gejala yang ditimbulkan, dokter
dapat memberikan obat-obatan berupa:
 Obat antasida
 Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker)
 Obat penghambat pompa proton (PPI)
 Obat antibiotik
 Obat antidiare
Pencegahan penyakit gastritis yaitu :
 Aspirin
 NSAID seperti ibuprofen (Motrin, Advil), naproxen (Naprosyn), atau asam
mefenamat
 Merokok
 Kafein
 Alkohol

4. Diare

a. Penyebab
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi kuman di usus besar. Namun, diare
yang berlangsung lama dapat terjadi akibat radang di saluran pencernaan.

b. Gejala yang dialami

 Perut terasa mulas.


 Tinja encer atau bahkan berdarah.
 Mengalami dehidrasi.
 Pusing, lemas, dan kulit kering.

c. Pengobatan atau pencegahan


penderita diare dapat meminum cairan elektrolit, guna mengganti cairan tubuh
yang hilang akibat diare. Selama terjadi diare, konsumsi makanan yang lunak dan
antibiotik atau obat anti diare. Untuk kondisi yang lebih serius, dokter mungkin
akan memberikan obat-obatan, seperti:

 Obat antibiotik
 Obat pereda nyeri
 Obat yang dapat memperlambat gerakan usus.

Untuk mencegah diare, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan
makanan, serta hindari konsumsi makanan dan meminum air yang tidak dimasak
hingga matang.
5. Apendisitis
a. Penyebab :
 Hambatan pada pintu rongga usus buntu
 Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi
di saluran pencernaan atau di bagian tubuh lainnya
 Tinja atau pertumbuhan parasit yang menyumbat rongga usus buntu
 Cedera pada perut.
 Kondisi medis, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.

b. Gejala yang diamati :

 Nyeri pada perut


 Kehilangan nafsu makan
 Perut kembung
 Tidak bisa buang gas (kentut)
 Mual
 konstipasi atau diare
 Demam

c. Pengobatan atau pencegahan :


Langkah pengobatan utama untuk penyakit usus buntu adalah melalui prosedur
operasi pengangkatan usus buntu, atau yang dikenal dengan istilah apendektomi. Namun
sebelum dilakukan operasi, penderita biasanya diberi obat antibiotik untuk mencegah
terjadinya infeksi, terutama pada usus buntu yang belum pecah namun sudah terbentuk
abses. Sedangkan pada usus buntu yang ringan, pemberian antibiotik sebelum operasi
dapat memulihkan kondisi sebagian pasien, sehingga operasi tidak perlu dilakukan.

6. Malnutrisi
a. Penyebab :
 Pola makan buruk
 Masalah kesehatan mental
 Ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar dari tubuh
 Masalah pada sistem pencernaan
 Alkoholisme
 Kurangnya asupan ASI Ibu

b. Gejala yang dialami :


 Menurunan berat badan drastis
 Massa otot yang menurun
 Massa jaringan yang menurun
 Kehilangan lemak (jaringan adipose)
 Perut membengkak
 Pipi dan mata cekung
 Kulit dapat menjadi lebih tipis, kering, inelastis, pucat dan dingin
 Rambut rontok
 Kelelahan parah
 Waktu pemulihan luka yang lama
 Waktu pemulihan dari infeksi lebih lama
 Waktu pemulihan dari penyakit yang lebih lama
 Mudah merasa depresi dan cemas
 Mudah marah
 Sulit berkonsentrasi
 Risiko tinggi terhadap komplikasi setelah operasi
 Risiko tinggi terhadap hipotermia – suhu tubuh yang sangat rendah
 Jumlah total dari beberapa jenis sel darah putih menurun, sistem imun
melemah, meningkatkan risiko infeksi
 Rentan terhadap rasa dingin

c. Pengobatan dan pencegahan :


Pengobatan malnutrisi :
 Ganti nutrisi anda dengan makanan yang tepat
 Pelajari kebiasaan makan yang baik beserta nutrisi yang diperlukan
 Kunjungi dokter atau konsultan diet
Pencegahan Malnutrisi :
 Pahami penyebab malnutrisi
 Pelajari faktor yang menyebabkan malnutrisi
 Identifikasi semua gejala dari malnutrisi
 Cukup nutrisi dalam setiap makanan

7. Karies gigi
a. Penyebab :
 Periode usia
 Kerentanan permukaan gigi
 Bakteri
 Plak gigi
b. Gejala yang dialami :
 Sakit gigi
 Gigi sensitif
 Nyeri ringan hingga tajam saat mengonsumsi makanan manis, panas, atau
dingin
 Lubang yang terlihat pada gigi
 Noda berwarna cokelat, hitam, atau putih pada permukaan gigi
 Nyeri saat Anda menggigit makanan.
a. Pengobatan atau pencegahan :
Cara mengatasi :
 Pembersihan di dokter gigi
 Terapi fluoride
 Penambalan gigi
 Perbaikan saluran akar gigi
 Pencabutan gigi
Pencegahan karies gigi :
 Sikat gigi secara teratur
 Berkumur dengan mouthwash
 Gunakan dental floss
 Konsumsi makanan dan minuman yang aman
 Cek kesehatan gigi secara reguler

8. Parotitis ( gondongan / mumps )


a. Penyebab :
Di sebabkan oleh virus mumps yang termasuk kelompok paramyxovirus. Virus ini
sudah berada dalam air liur 1-6 hari sebelum pipi anak membengkak. Virus ini juga
sangat menular.
b. Gejala yang dialami
 Kelelahan
 Badan sakit-sakitan
 Sakit kepala
 Kehilangan nafsu makan
 Mulut terasa kering
 Nyeri di bagian perut
a. Pengobatan dan pencegahan
Pengobatan parotitis seluruhnya bersifat simptomatis. Penyakit gondongan
sebenarnya tergolong dalam self limiting disease (penyakit yang sembuh sendiri
tanpa di obati). Pasien tidak dirawat di rumah sakit kecuali jika ada komplikasi
yang memerlukan pengobatan khusus. Istirahatkan penderita selama masih demam
dan pembengkakan masih ada karena terdapat gangguan menelan atau mengunyah.
Sebaiknya diberikan makanan lunak dan hindari makanan dan minuman yang asam
karena dapat menimbulkan nyeri. Daerah pipi dan leher juga bisa di kompres
secara bergantian panas dan dingin, obat pereda nyeri (acetaminophen atau
ibuprofen) bisa digunakan untuk meredakan nyeri dan tidak enak badan.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan secara aktif dengan pemberian vaksin
parotitis. Vaksin mumps biasanya terdapat dalam bentuk kombinasi dengan
Campak dan Rubella (MMR) yang di suntikkan melalui otot paha atau lengan atas..

Anda mungkin juga menyukai