Gejala Gastroenteritis
Gejala utama gastroenteritis adalah diare dan muntah yang muncul 1–3 hari setelah terinfeksi.
Gejala biasanya berlangsung selama 1–2 hari, tetapi bisa juga sampai 10 hari.
Selain muntah dan diare, penderita gastroenteritis atau muntaber juga berisiko mengalami gejala
tambahan, berupa:
Penyebab Gastroenteritis
Sebagian besar muntaber atau gastroenteritis disebabkan oleh infeksi virus. Ada dua jenis virus yang
menjadi penyebab utama gastroenteritis, yaitu Norovirus dan Rotavirus. Selain kedua jenis virus ini,
gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh Adenovirus dan Astrovirus.
Gastroenteritis dapat menular melalui kontak langsung, misalnya berjabat tangan dengan penderita
atau tidak sengaja menghirup cipratan air liur yang keluar saat penderita bersin. Virus juga bisa
menular melalui makanan, minuman, dan benda yang telah terkontaminasi virus.
Kebiasaan tidak mencuci tangan setelah buang air atau sebelum makan juga dapat meningkatkan
risiko terjadinya gastroenteritis. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum
makan atau setelah beraktivitas di luar ruangan.
Diagnosis Gastroenteritis
Gastroenteritis mudah diketahui dari tanda yang muncul, yaitu muntah dan diare. Jika gejalanya
bersifat ringan dan hanya berlangsung singkat, maka pemeriksaan ke dokter tidak perlu dilakukan,
karena kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan jika muncul gejala yang parah. Pada kondisi ini, dokter akan
menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik pada pasien, seperti mengukur
tekanan darah, denyut nadi, dan suhu tubuh
Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan feses untuk memastikan penyebab dari
diare dan muntah.
Pengobatan Gastroenteritis
Sebagian besar gastroenteritis atau flu perut tidak memerlukan pengobatan khusus, karena dapat
sembuh dengan sendirinya. Langkah pengobatan gastroenteritis lebih bertujuan untuk menghindari
gejala makin memburuk dan mencegah terjadinya dehidrasi, terutama pada anak-anak.
Metode penanganan utama gastroenteritis adalah memperbanyak minum air putih dan
mengonsumsi makanan bernutrisi. Penderita dianjurkan untuk makan dalam porsi yang lebih sedikit,
tetapi lebih sering.
Agar gejala tidak makin memburuk, hindari mengonsumsi susu, yogurt, kopi, alkohol, keju, serta
makanan pedas, berserat tinggi, atau tinggi lemak.
Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, penderita dapat mengonsumsi oralit. Larutan ini
mengandung elektrolit dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Meski oralit dapat dibeli secara
bebas, pastikan untuk mengikuti anjuran pemakaian atau tanyakan dahulu kepada dokter.
Jika diperlukan, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan gejala yang disebabkan
oleh gastroenteritis. Jenis obat yang diberikan adalah:
Pencegahan Gastroenteritis
Langkah pencegahan utama gastroenteritis adalah rajin mencuci tangan, terutama sebelum makan,
setelah beraktivitas di luar rumah, dan setelah buang air kecil atau buang air besar.
Cucilah tangan Anda sampai ke celah jari dan kuku menggunakan sabun dan air hangat selama 20
detik, kemudian bilas hingga bersih. Jika tidak tersedia air dan sabun, gunakan hand sanitizer.
1. Tidak berbagi penggunaan peralatan makan dan mandi dengan orang lain
2. Membersihkan barang yang diduga telah terkontaminasi virus atau bakteri
3. Menghindari konsumsi makanan mentah atau belum terlalu matang
4. Membersihkan kamar mandi dan dapur secara rutin, terutama gagang pintu, dudukan toilet,
peralatan masak, dan lantai dapur
5. Mengonsumsi air minum kemasan dan menghindari penggunaan es batu saat Anda sedang
bepergian
6. Menggunakan air kemasan untuk menggosok gigi saat bepergian
Tujuan Diet
Tujuan DIET pada penyakit Gastroenteritis yaitu bertujuan untuk membantu mengatasi masalah
pencernaan yang dialami dan meringankan gejala
DIET yang diberikan kepada pengidap Gastroenteritis bisa sebagai berikut
1.Makanan Berkuah
Saat mengalami diare, disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat yang berkuah. Jenis makanan
ini bisa membantu mengganti cairan tubuh yang hilang saat diare, sehingga risiko dehidrasi alias
kekurangan cairan tubuh bisa dihindari. Jenis makanan berkuah yang bisa dikonsumsi saat
mengalami diare adalah sup atau kaldu ayam dan sapi.
Selain makanan berkuah, pola makan yang harus diterapkan saat diare adalah banyak minum air
putih. Saat mengalami penyakit ini, risiko terjadinya dehidrasi akan semakin tinggi karena tubuh
kehilangan banyak cairan dan ion atau elektrolit tubuh.
Pada awal-awal diare, atau selama 24 jam pertama, disarankan untuk mengonsumsi makanan
sederhana tanpa bumbu. Selain itu, disarankan juga untuk mengonsumsi makanan atau minuman
yang mengandung probiotik.
Salah satu pola makan yang disebut baik untuk pengidap diare adalah diet BRAT. Istilah ini
merupakan singkatan dari banana (pisang), rice (nasi), applesauce (saus apel atau apel yang
dihaluskan), dan toast (roti panggang). Keempat makanan di atas memang menjadi jenis makanan
yang disarankan karena memiliki kandungan serat dan protein yang tinggi, serta rendah lemak
sehingga bagus untuk saluran pencernaan.