1. Evaluasi gejala: Tinjau gejala yang dialami pasien, seperti muntah, diare, demam, sakit perut,
kelelahan, dan dehidrasi. Tanyakan juga mengenai riwayat perjalanan penyakitnya.
2. Pemeriksaan fisik: Periksa tanda-tanda vital pasien, seperti suhu tubuh, tekanan darah, denyut
nadi, dan frekuensi pernapasan. Periksa pula abdomen pasien untuk mencari tanda-tanda
peradangan atau pembesaran kelenjar getah bening.
4. Anamnesis: Tanyakan pada pasien mengenai riwayat makanan atau minuman yang dikonsumsi
sebelum timbulnya gejala, serta apakah ada kontak dengan orang yang sedang sakit.
5. Diagnosa banding: Dokter mungkin juga akan melakukan diagnosa banding untuk
mengeliminasi penyebab lain dari gejala tersebut, seperti infeksi saluran kemih, infeksi usus
lainnya, atau masalah lain di saluran pencernaan.
3. Etiologi gastroentritis ?
Jawab:
Etiologi atau penyebab gastroenteritis bisa bervariasi. Gastroenteritis biasanya disebabkan oleh
infeksi viral, bakteri, atau parasit. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum gastroenteritis:
1. Infeksi virus: Virus yang paling umum penyebab gastroenteritis adalah norovirus dan rotavirus.
Norovirus umumnya menyebabkan gastroenteritis akut dengan gejala muntah dan diare yang
intens, sedangkan rotavirus biasanya menyerang anak-anak.
Selain infeksi, gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh faktor non-infeksi, seperti reaksi alergi
makanan, efek samping obat tertentu, atau toksin yang terkontaminasi dalam makanan atau
minuman.
Penting untuk diingat bahwa diagnosis akurat dan penanganan yang tepat harus dilakukan oleh
dokter atau profesional kesehatan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium
jika diperlukan.
2. Diet: Selama episode gastroenteritis, lebih baik memberikan makanan ringan dan mudah
dicerna seperti roti, nasi, kentang rebus, atau buah-buahan seperti pisang. Hindari memberikan
makanan berlemak, berat, atau berbahan dasar susu. Setelah anak merasa lebih baik, Anda dapat
secara bertahap memperkenalkan makanan normal kembali.
3. Istirahat: Anak perlu istirahat yang cukup untuk memulihkan diri dari infeksi. Pastikan anak
cukup tidur dan tidak terlalu aktif selama fase pemulihan.
4. Konsultasikan dengan dokter: Jika gejala gastroenteritis (muntah dan diare) berlangsung lebih
dari beberapa hari, dehidrasi semakin parah, atau terdapat tanda-tanda bahaya lainnya, lebih
baik berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan membantu mendiagnosis dan memberikan
penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi anak.
Penting untuk dicatat bahwa ini bukan pengganti nasihat medis langsung. Jika Anda memiliki
kekhawatiran tentang anak Anda yang mengalami gastroenteritis, disarankan untuk berkonsultasi
dengan dokter atau tenaga medis terkait.