Anda di halaman 1dari 2

Tutor 1 blok 2

1. kenapa pada pasien gastroenteritis terjadi gejala mata cekung?


Jawab:
Gangguan mata yang terlihat cekung pada pasien dengan gastroenteritis bisa disebabkan oleh
dehidrasi yang terjadi akibat muntah dan diare yang berkepanjangan. Apabila pasien kehilangan
banyak cairan dan tidak mendapatkan penggantian cairan yang cukup, tubuh akan mengalami
dehidrasi. Salah satu tanda dehidrasi adalah kulit dan jaringan di sekitar mata yang terlihat
cekung.

2. Apa yang harus dilakukan untuk menilai gastroentritis ?


Jawab :
Untuk menilai gastroenteritis, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Evaluasi gejala: Tinjau gejala yang dialami pasien, seperti muntah, diare, demam, sakit perut,
kelelahan, dan dehidrasi. Tanyakan juga mengenai riwayat perjalanan penyakitnya.

2. Pemeriksaan fisik: Periksa tanda-tanda vital pasien, seperti suhu tubuh, tekanan darah, denyut
nadi, dan frekuensi pernapasan. Periksa pula abdomen pasien untuk mencari tanda-tanda
peradangan atau pembesaran kelenjar getah bening.

3. Pemeriksaan laboratorium: Dapat dilakukan pemeriksaan tinja untuk mencari tanda-tanda


infeksi atau gangguan pencernaan. Pemeriksaan darah juga bisa dilakukan untuk memeriksa
keseimbangan elektrolit dan tingkat kehidratan.

4. Anamnesis: Tanyakan pada pasien mengenai riwayat makanan atau minuman yang dikonsumsi
sebelum timbulnya gejala, serta apakah ada kontak dengan orang yang sedang sakit.

5. Diagnosa banding: Dokter mungkin juga akan melakukan diagnosa banding untuk
mengeliminasi penyebab lain dari gejala tersebut, seperti infeksi saluran kemih, infeksi usus
lainnya, atau masalah lain di saluran pencernaan.

3. Etiologi gastroentritis ?
Jawab:
Etiologi atau penyebab gastroenteritis bisa bervariasi. Gastroenteritis biasanya disebabkan oleh
infeksi viral, bakteri, atau parasit. Berikut ini adalah beberapa penyebab umum gastroenteritis:

1. Infeksi virus: Virus yang paling umum penyebab gastroenteritis adalah norovirus dan rotavirus.
Norovirus umumnya menyebabkan gastroenteritis akut dengan gejala muntah dan diare yang
intens, sedangkan rotavirus biasanya menyerang anak-anak.

2. Infeksi bakteri: Beberapa bakteri dapat menyebabkan gastroenteritis, seperti Salmonella,


Campylobacter, Escherichia coli (E. coli), dan Shigella. Bakteri ini seringkali ditularkan melalui
makanan atau air yang terkontaminasi.
3. Infeksi parasit: Parasit seperti Giardia lamblia, Cryptosporidium, dan Entamoeba histolytica
dapat menyebabkan gastroenteritis. Infeksi parasit sering terjadi akibat konsumsi air yang
terkontaminasi atau kebersihan yang buruk.

Selain infeksi, gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh faktor non-infeksi, seperti reaksi alergi
makanan, efek samping obat tertentu, atau toksin yang terkontaminasi dalam makanan atau
minuman.

Penting untuk diingat bahwa diagnosis akurat dan penanganan yang tepat harus dilakukan oleh
dokter atau profesional kesehatan berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium
jika diperlukan.

4. Tata laksana gastroentritis ?


jawab:
Untuk tata laksana gastroenteritis pada anak, berikut adalah beberapa langkah yang dapat
dilakukan:

1. Rehidrasi: Gutierrez, Gomez, and Sammapundo. (2021) menekankan pentingnya rehidrasi


karena kehilangan cairan yang berlebihan akibat muntah dan diare. Anda dapat memberikan
cairan rehidrasi oral yang mengandung elektrolit dan glukosa atau larutan oralit yang tersedia di
apotek. Penting untuk memperhatikan tanda-tanda dehidrasi seperti mulut dan lidah kering,
produksi air seni yang berkurang, dan kurangnya air mata saat menangis.

2. Diet: Selama episode gastroenteritis, lebih baik memberikan makanan ringan dan mudah
dicerna seperti roti, nasi, kentang rebus, atau buah-buahan seperti pisang. Hindari memberikan
makanan berlemak, berat, atau berbahan dasar susu. Setelah anak merasa lebih baik, Anda dapat
secara bertahap memperkenalkan makanan normal kembali.

3. Istirahat: Anak perlu istirahat yang cukup untuk memulihkan diri dari infeksi. Pastikan anak
cukup tidur dan tidak terlalu aktif selama fase pemulihan.

4. Konsultasikan dengan dokter: Jika gejala gastroenteritis (muntah dan diare) berlangsung lebih
dari beberapa hari, dehidrasi semakin parah, atau terdapat tanda-tanda bahaya lainnya, lebih
baik berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan membantu mendiagnosis dan memberikan
penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi anak.

Penting untuk dicatat bahwa ini bukan pengganti nasihat medis langsung. Jika Anda memiliki
kekhawatiran tentang anak Anda yang mengalami gastroenteritis, disarankan untuk berkonsultasi
dengan dokter atau tenaga medis terkait.

Anda mungkin juga menyukai