Anda di halaman 1dari 12

SAP Mentruasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TENTANG MENSTRUASI

A. Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian menstruasi

2. Proses terjadi menstruasi

3. Jenis gangguan menstruasi dan penanggulangannya

4. Perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi

5. Demontrasi cara penggunaan pembalut

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah penyuluhan tentang menstruasi, diharapkan siswi dapat mengetahui dan

memahami tentang menstruasi sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasannya dalam

menghadapi menarche.

2. Tujuan khusus

a. Siswi dapat menjelaskan pengertian menstruasi dengan bahasa sendiri.

b. Siswi dapat menjelaskan proses terjadi menstruasi dengan bahasa sendiri secara

singkat.
c. Siswi dapat mengetahui jenis gangguan menstruasi dan penanggulangannya sehingga

tidak cemas apabila saat menstruasi tiba.

d. Siswi dapat mengetahui cara perawatan vagina selama menstruasi dan setelah

menstruasi

e. Siswi mampu mempraktikan cara pemasangan pembalut

C. Waktu

Hari / tanggal : .... April 2009

Waktu : 09.00 s/d 10.00

Tempat : SDN Kelayan Timur 8 Banjarmasin

D. Sasaran

Sasaran dalam penyuluhan ini adalah seluruh siswi yang berumur antara 9-16 tahun

yang belum mengalami menstruasi di SDN Kelayan Timur 8 Banjarmasin sebanyak 35 orang

siswi.

E. Strategi

Menggunakan bahasa sendiri yang mudah dipahami yaitu bahasa Indonesia dan bahasa

Banjar.

F. Metode
1. Brainstorming

2. Simulasi

G. Media

1. Leaflet

2. LCD

H. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

Acara berjalan sesuai dengan rencana

2. Evaluasi hasil

Setelah penyuluhan

a. Siswi dapat menjelaskan pengertian menstruasi dengan bahasa sendiri.

b. Siswi dapat menjelaskan proses terjadi menstruasi dengan bahasa sendiri secara

singkat.

c. Siswi dapat menyebutkan jenis gangguan menstruasi dan penanggulangannya minimal

dua buah

d. Siswi dapat menyebutkan cara perawatan vagina selama menstruasi dan setelah

menstruasi minimal dua buah


e. Siswi mampu mempraktikan cara memasang pembalut

I. Materi penyuluhan

Terlampir

J. Kegiatan Penyuluhan

Tabel 1 : Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan penyuluhan Waktu Kegiatan peserta


1 Pendahuluan 10 menit Menjawab salam

2 a. Memberi salam 30 menit Menjawab pertanyaan

3 b. Memberi pertanyaan 5 menit Menyimak

c. Mengkomunikasikan Menyimak
tujuan penyuluhan
Menyimak
d. Mengkomunikasikan
pokok bahasan Menyimak

Kegiatan inti Bertanya

a. Memberikan penjelasan Siswi menjawab


tentang Menstruasi
Memperhatikan
b. Simulasi cara
pemasangan pembalut Menyimak dan menjawab

c. Memberikan
kesempatan bertanya

d. Memberikan
pertanyaan

Penutup

a. Menyimpulkan materi
penyuluhan bersama
siswi

b. Memberikan evaluasi
secara lisan

Daftar Pustaka

Fitria, Ana. 2007. Panduan Lengkap Kesehatan Wanita. Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta

Kissanti, Annia. 2008. Buku Pintar Wanita Kesehatan dan Kecantikan. Jakarta: Araska

Ramaiah, Savitri. 2006. Mengatasi Gangguan Menstruasi. Yogyakarta: Bookmarks Diglossia


Media
Tanpa nama. 2008. Tips Perawatan Miss V (Vagina).(Online) (www.
Harmonisex.wordpres.com, diakses 17 Maret 2009)

Lampiran

Materi Penyuluhan

1. Pengertian Menstruasi

Menstruasi atau haid adalah perubahan psikologis dalam tubuh manusia yang

terjadi segala berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi (Fitria, 2007: 1)

“Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium yang disertai dengan

pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan”

(Kissanti, 2008: 16).

“Menstruasi mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh

dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita” (Kissanti, 2008:15).

2. Proses Terjadi Menstruasi

Menstruasi adalah hasil interaksi menyeluruh antara hypotalamus, kelenjar

pituitary (di bawah otak), ovarium dan lapisan uterus. Hypotalamus adalah bagian otak

yang mengotrol gerakan tanpa sadar, kelenjar endokrin dan fungsi-fungsi tubuh seperti

suhu, rasa kantuk dan nafsu makan. Kelenjar pituytary adalah kelenjar kecil yang

menempel pada hypotalamus dan mengeluarkan banyak hormon. Hipotalamus menerima

rangsang dari lingkungan berupa nutrisi, stres, emosi, sinar, bau, bunyi dan sebagainya.

Rangsangan ini mengakibatkan keluarnya suatu hormon yang disebut Hormon Pelepas
Gonadotropin(GnRH). GnRH merangsang pituitary mengeluarkan hormon lain yang

disebut gonadotropin. Gonad adalah organ seksual (ovarium pada wanita dan testis pada

pria dalam hormon yang merangsang organ-organ ini disebut gonadotropin.

Gonadotropin pada wanita merangsang ovarium untuk menghasilkan telur. Proses

pematangan telur ovarium disebut ovulasi. Gonadotropin juga merangsang ovarium

mengeluarkan hormon-hormon wanita, estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini

merangsang lapisan uterus untuk mempersiapkan kehamilan. Bila kehamilan tidak

terjadi, lapisan uterus diluruhkan sebagai menstruasi (Ramaiah, 2006: 21)

3. Jenis Gangguan Menstruasi dan Penanggulangannya

a. Amenore

Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi. Ada dua jenis amenore yaitu:

1) Amenore primer adalah ketika menstruasi tidak terjadi pada seorang wanita sudah

berusia enam belas tahun

2) Amenore sekunder adalah ketika seorang wanita yang mengalami siklus menstruasi

selama tiga bulan atau lebih.

Penanggulanggannya :

1) Penanganan penyakit spesifik

Abnormalitas kelejar thyroid, tumor pituitary dan abnormalitas pada

kelenjar adrenal bisa ditangani dengan obat-obat yang tepat.


2) Memancing progesteron

Dalam perawatan ini diberikan progesteron oral selama tujuh hari atau 1

kali suntikan progesteron. Menstruasi biasanya dimulai ketika tingkat progesteron

tiba-tiba turun.

3) Terapi hormon

Pil hormon dianjurkan untuk gadis yang mengalami perkembangan

karakteristik seksual sekunder buruk. Biasanya hal ini mengakibatkan

perkembangan pubertas yang mendekati normal

b. Dismenore

Dismenore adalah nyeri atau keram yang amat sangat pada abdomen sebelum

atau selama menstruasi.

Penaggulangannya :

1) Memberikan konseling dan membangkitkan rasa percaya diri pada remaja putri

yang menderita dismenore primer

2) Jangan dibiasakan memakai obat apapun tanpa berkonsultasi terlebih dahulu

dengan dokter demi menghindari penyakit pada oragan reproduksi

3) Memberikan obat-obatan penghambat syntetase prostaglandin. Kelompok obat-

obatan ini menghambat produksi prostaglandin oleh rahim. Sebagain orang


memerlukan obat-obatan ini 3 hingga 4 kali sehari selama 1 atau 2 hari saat

mengalami dismenore.

c. Sindrom pramenstruasi

Ini mencakup sekelompok gejala seperti ketegangan saraf, mudah marah,

berat badan naik, sakit kepala, dan sebagainya selama beberapa hari terakhir siklus

menstruasi.

Penanggulangannya :

Jenis perdarahan ini disebabkan oleh produksi progesteron yang terbatas. Perdarahan

ini dapa diatasi dengan pemberian hormon progesteron pada hari ke 15 sampai hari ke

26 siklus menstruasi

d. Bercak di tengah siklus

Jenis perdarahan ini disebabkan penurunan tingkat estrogen setelah ovulasi.

Penanggulangannya adalah pemberian tablet estrogen oral diberikan selam 3 hari

setelah ovulasi untuk mencegah bercak di tengah siklus.

e. Bercak pasca menstruasi

Perdarahan jenis ini adalah peluruhan lapisan uterus yang terganggu.

Penaggulangannya adala pemberian tablet sodium dicolfenac atau pil kontrasepsi oral

dapat diberikan selama periode menstruasi.


4. Perawatan vagina selama menstruasi dan setelah menstruasi

Salah satu bagian pada diri wanita yang kerap kali terlupakan dalam perawatan

yaitu vagina. Ini disebabkan karena bagian ini selalu tertutupi sehingga kita

mengabaikannya. Padahal, vagina memiliki potensi berawalnya penyakit dapat bersarang

di tubuh kita, karena letaknya yang berdekatan dengan anus. Maka dari itu, perlunya

menjaga kebersihan vagina dengan perawatan yang baik. Tidak ada salahnya jika

perhatian khusus diberikan pada bagian sensitif perempuan, dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Etika Membasuh Vagina Sehabis Buang Air Kecil atau Buang Air Besar

Cara membasuh vagina yang tepat adalah dengan menyiramkan air dari arah

depan vagina ke belakang anus dan bukan sebaliknya, lalu keringkan Miss V dengan

handuk lembut atau tissu agar tidak basah.

b. Pilihlah Cairan Pembersih yang Tepat

Pemilihan cairan pembersih juga harus diperhatikan dengan memilih

pembersih khusus vagina yang kadar pH-nya 3-4 (bisa dibaca pada kemasan

botolnya) dan yang terpenting hindarilah pembersih vagina dengan kadar pH yang

tinggi karena akan mengakibatkan kulit kelamin menjadi keriput dan mematikan

bakteri baik yang mendiami vagina.

c. Melakukan Pemeriksaan Rutin Pada Wilayah Miss V

Pemeriksaan rutin juga perlu dilakukan setiap saat agar bila terjadi infeksi

dapat segera diketahui. Tanda-tanda bisa dideteksi bila terjadi perubahan warna di

daerah sekitar Miss v (menjadi lebih merah) dan kerap kali disertai bau yang kurang
sedap juga rasa gatal. Bila hal itu terjadi segeralah berkonsultasi pada ahli obstetri-

ginekologi atau dokter ahli kulit dan kelamin.

d. Pemilihan Bahan Katun Untuk Celana Dalam

Memilih bahan pada celana dalam sebaiknya mengunakan bahan Katun

karena katun dapat menyerap keringat dengan baik. Dan usahakan untuk menghindari

bahan seperti nilon, karena bahan nilon memilki sifat panas yang dapat menimbulkan

kelembapan yang berlebih dan bisa berakibat tumbuhnya jamur dan patogen di

wilayah vagina.

e. Hindari Memakai Bedak Pada Vagina

Partikel halus yang terkadung pada bedak mudah sekali terselip didalam

vagina dan bisa mengakibatkan timbulnya jamur di area sensitif itu.

f. Jangan Mengenakan Celana atau Jeans Yang Terlalu Ketat

Keringat merupakan “santapan nikmat” bagi jamur di area vagina, maka dari

itu hindarilah memakai celana yang terlalu ketat. Jika memanga ingin mengenakan

celana ketat, usahakan untuk tidak memakainya seharian dan segeralah ganti pakaian

yang longgar setibanya di rumah.

g. Penggunaan Pantyliner

Penggunaan pantyliner setiap hari sangat tidak dianjurkan karena selain dapat

menimbulkan jamur, juga bisa menghalangi sirkulasi udara pada daerah vagina. Bila

terpaksa menggunakan, sebaiknya pantyliner diganti setiap habis buang air kecil atau

buang air besar.

h. Pemilihan Pembalut yang Tepat


Dalam pemilihan pembalut, sebaiknya pilihlah pembalut yang berdaya serap

tinggi dan permukaan yang lembut, agar dapat mengurangi iritasi pada daerah kulit

vagina. Dan yang terpenting hindari pembalut yang mengandung wangi-wangian

karena bagi yang berkulit sensitif, zat kimia yang terkandung di dalamnya akan

membuat vagina jadi gatal dan iritasi

5. Demontrasi cara pemasangan pembalut

Siswi diminta untuk memperhatikan gambar cara pemasangan pembalut pada

layar di LCD setelah itu beberapa orang siswi mencoba untuk memasang pembalut pada

celana dalam yang telah disiapkan oleh peneliti seakan-akan siswi tersebut sedang

menstruasi

Anda mungkin juga menyukai