Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah Sekarang banyak orang yang lebih memilih merintis usaha sendiri
dibandingkan dengan harus bekerja di perusahaan orang lain. Semua aktivitas bisnis
dapat dianggap sebagai profesi. Karena dalam setiap bisnis dituntut untuk selalu
bersikap professional dan beretika. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh
manusia, selalu diikuti oleh norma-norma dan etika yang harus dipenuhi supaya tidak
mengganggu dan merugikan orang lain. Kemajuan teknologi saat ini sangat
mendukung berkembangnya sebuah bisnis. Teknologi dimanfaatkan manusia sebagai
sarana untuk memudahkan pekerjaan dan menjaga kelancaran dan keefektifan dalam
berbisnis jika teknologi digunakan sebagaimana mestinya dan sesuai etika yang ada.
Segala sesuatu yang dilakukan manusia akan berhasil baik jika dilakukan dengan cara
yang benar dan sesuai dengan aturan-aturan moral yang berlaku. Dalam bisnis diatur
beberapa kode etik yang harus diterapkan seperti kode etik sumber daya manusia,
kode etik pemasaran, kode etik keuangan, dan sebagainya, yang harus dipenuhi oleh
semua pebisnis demi kesuksesan bisnis tersebut.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu norma-norma dan etika bisnis?
b. Bagaimana indicator etika bisnis?
c. Seperti apa Relativitas norma-norma dan etika Bisnis?
d. Bagaimana sifat norma-norma dan etika bisnin?
C. Tujuan Penyusunan Makalah
a. Untuk mengetahui pengertian norma-norma dan etika bisnis
b. Untuk mengetahui bagaimana indicator etika bisnis
c. Untuk mengetahui seperti apa Relativitas norma-norma etika Bisnis
d. Untuk mengetahui bagaimana sifat norma-norma dan etika bisnis
BAB II
PEMBAHASAN

A. NORMA
1. Pengertian Norma
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada
awalnya, aturan ini dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu
disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib,
aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
Pengertian norma menurut John J. Macionis (1997) adalah segala aturan dan
harapan masyarakat yang memandu segala perilaku angota masyarakat.
a. Fungsi Norma
Norma memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan di masyarakat.
Fungsi-fungsi norma tersebut adalah seagai berikut:
a. Mengatur tingkah laku masyarakat sesuai nilai yang berlaku.
b. Membantu untuk mencapai tujuan bersama masyarakat.
c. Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam lingkungan masyarakat.
d. Sebagai dasar memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar
aturan-aturan yang terdapat dalam norma.
b. Ciri-ciri Norma
Norma memiliki beberapa ciri-ciri yang terdapat dalam masyarakat.
Ciri-ciri norma sosial adalah sebagai berikut:
a. Pada umumnya tidak tertulis.
b. Merupakan hasil dari kesepakatan.
c. Masyarakat merupakan pendukung yang menaatinya.
d. Melanggar norma sosial mendapatkan sanksi atau hukuman.
e. Menyesuaikan dengan prubahan sosial sehingga dapat dikatakan bahwa
norma sosial dapat mengalami perubahan.
f. Dibuat secara sadar.
Sebelum membahas apa yang dimaksud dari norma umum dalam berbisnis,
ada baiknya kita membahas apa yang disebut norma. norma adalah sesuatu hal yang
memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan
tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan
tindakan kita. intinya norma adalah suatu pemikiran atau paham yang menentukan
suatu tindakan baik atau buruk di mata orang lain dan pantas atau tidaknya suatu
perbuatan dilakukan.
Macam-macam dari norma terbagi menjadi 2 yaitu: norma umum dan norma
khusus. norma umum kemudian dibagi kembali menjadi 3 subpokok yaitu: norma
sopan santun, norma hukum dan norma moral. berikut ini adalah penjelasan dari
norma-norma tersebut:
Norma Khusus, adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan
yang khusus, sebagai contohnya adalah aturan dalam olah raga. peraturan yang harus
ditaati oleh pemain yang terlibat dalam satu kegiatan olahraga adalah contoh dalam
menerapkan perilaku atau tindakan dari satu kegiatan atau situasi yang khusus.
Norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat
tertentu boleh dikatakan lebih bersifat universal atau dipahami atau dijadikan
landasan menentukan perbuatan yang baik atau buruk oleh banyak orang di dunia.
norma umum ini terbagi menjadi 3 yaitu:
1. Norma Sopan santun atau Norma Etiket, yaitu adalah norma yang mengatur
pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari. Etika tidak sama
dengan Etiket. Etiket hanya menyangkut perilaku lahiriah yang menyangkut
sopan santun atau tata krama.
2. Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh
masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan
kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma hukum ini
mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota
masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan
bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik
3. Norma Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai
manusia. Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil
tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.

Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum
lainnya, yaitu:
1. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap
mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan
kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok
2. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa
tertentu. Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin
dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk.
Berbeda dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak
ditetapkan atau diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak
tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat, yang karena itu mengikat
semua anggota dari dalam dirinya sendiri
3. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh
beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense).
Norma umum dalam kaitannya hubungan dengan berbisnis adalah suatu
pedoman bagi para pelaku bisnis untuk melakukan bisnis sesuai dengan prinsip yang
dipegang oleh lingkungan di mana bisnis itu dilakukan. mengeksploitasi kekayaan
alam secara berlebihan dan mencemari lingkungan adalah salah satu kegiatan yang
sangat melanggar norma umum secara universal. setiap manusia memiliki hak yang
sama untuk menikmati kekayaan alam, namun tak juga hak tersebut dapat ‘dirampas’
oleh segelintir orang yang mempunyai kepentingan bisnis, dan memperkaya hak nya.
Di dalam praktik bisnis dikenal istilah tanggung jawab sosial, di mana
perusahaan yang sudah menghabiskan begitu banyak sumber daya diharuskan
memberikan kontribusi dalam pengembangan taraf hidup masyarakat sekitarnya,
tempat di mana suatu unit bisnis menghabiskan sumber daya.
Unit bisnis besar yang memiliki banyak cabang di berbagai negara diharuskan
memiliki kepekaan dan kepatuhan terhadap budaya masyarakat setempat dan hukum
yang berlaku. suatu unit bisnis tidak bisa mengabaikan hukum yang sudah ditetapkan
dalam satu negara, ketika suatu perusahaan menjalankan bisnisnya. suatu perusahaan
juga diwajibkan memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam satu negara karena
bagaimanapun norma moral yang berlaku adalah ‘menghormati sang tuan rumah’
agar bisnis dapat berjalan lancar dan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.

B. ETIKA BISNIS
1. Pengertian Etika
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat. Perusahaan meyakini
prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja
unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika
sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan
termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan
pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap
yang profesional.
Menurut Velasques (2002), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan
mengenai moral yangbenar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral
sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
a. Indikator Etika Bisnis
Kehidupan bisnis modern menurut banyak pengamat cenderung
mementingkan keberhasilan material. Menempatkan material pada urutan
prioritas utama, dapat mendorong para pelaku bisnis dan masyarakat umum
melirik dan menggunakan paradigma dangkal tentang makna dunia bisnis itu
sendiri. Sesungguhnya dunia binis tidak sesadis yang dibayangkan orang dan
material bukanlah harga mati yang harus diupayakan dengan cara apa yang
dan bagaimanapun. Dengan paradigma sempit dapat berkonotasi bahwa
bisnis hanya dipandang sebagai sarana meraih pendapatan dan keuntungan
uang semata, dengan mengabaikan kepentingan lainnya. Organisasi bisnis
dan perusahaan dipandang hanya sekedar mesin dan sarana untuk
memaksimalkan keuntungannya dan dengan demikian bisnis semata-mata
berperan sebagai jalan untuk menumpuk kekayaan dan bisnis telah menjadi
jati diri lebih dari mesin pengganda modal atau kapitalis.
Dari sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang baru, bahkan
secara moral keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Alasannya
adalah sebagai berikut:
1. Secara moral keuntungan memungkinkan organisasi/perusahaan untuk
bertahan dalam kegiatan bisnisnya.
2. Tanpa memperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia
menanamkan modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas
yang produktif dalam memacu pertumbuhan ekonomi.
3. Keuntungan tidak hanya memungkinkan perusahaan bertahan melainkan
dapat menghidupi karyawannya ke arah tingkat hidup yang lebih baik.
Keuntungan dapat dipergunakan sebagai pengembangan perusahaan
sehingga hal ini akan membuka lapangan kerja baru.
Implementasi etika dalam penyelenggaraan bisnis mengikat setiap
personal menurut bidang tugas yang diembannya. Dengak kata lain mengikat
manajer, pimpinan unit kerja dan kelembagaan perusahaan. Semua anggota
organisasi/perusahaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi harus
menjabarkan dan melaksanakan etika bisnis secara konsekuen dan penuh
tanggung jawab. Dalam pandangan sempit perusahaan dianggap sudah
dianggap melaksanakan etika bisnis bilamana perusahaan yang bersangkutan
telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Dari berbagai pandangan
etika bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan bahwa
seseorang atau perusahaan telah mengimplementasikan etika bisnis antara
lain adalah:
1. Indikator Etika Bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau
pebisnis telah melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber
daya alam secara efisien tanpa merugikan masyarakat lain.
2. Indikator Etika Bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku.
Berdasarkan indikator ini seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika
dalam bisnisnya apabila masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-
aturan khusus yang telah disepakati sebelumnya.
3. Indikator Etika Bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hukum
seseorang atau suatu perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika
bisnis apabila seseorang pelaku bisnis atau suatu perusahaan telah
mematuhi segala norma hukum yang berlaku dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya.
4. Indikator Etika Bisnis berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap
beretika bilamana dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk
kepada nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya.
5. Indikator Etika Bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis
baik secara individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan
bisnisnya dengan mengakomodasi nilai-nilai budaya dan adat istiadat
yang ada disekitar operasi suatu perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
6. Indikator Etika Bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila
masing-masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan
integritas pribadinya.
b. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan
oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman
agar memiliki standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam
memandang etika moral sebagai standar kerja atau operasi perusahaan.
1. Prinsip Otonomi adalah prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan
secara bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan
dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang dimilikinya. Kebijakan
yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan visi dan
misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan
karyawan dan komunitasnya.
2. Prinsip Kejujuran adalah prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-
syarat perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan
hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena
masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
3. Prinsip Tidak Berniat Jahat merupakan prinsip ini ada hubungan erat
dengan prinsip kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan
mampu meredam niat jahat perusahaan itu.
4. Prinsip Keadilan adalah perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-
pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil
kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada
konsumen, dan lain-lain.
5. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri merupakan prinsip yang mengarahkan
agar kita memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan
dan tidak akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin
diperlakukan.
PT POS INDONESIA Dalam Menerapkan Etika Bisnis. Salah satu
upaya untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan/organisasi adalah dengan
cara menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Penerapan Good
Corporate Governance (GCG) merupakan pedoman bagi Komisaris dan
Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dengan
dilandasi moral yang tinggi, kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan
yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial perseroan
terhadap pihak yang berkepentingan (stakeholders) secara konsisten.
Maksud dan tujuan penerapan Good Corporate Governance di
Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan nilai Perusahaan dengan cara meningkatkan prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil
agar Perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional
maupun internasional.
2. Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, transparan dan
efisien, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian.
3. Mendorong agar manajemen Perusahaan dalam membuat keputusan dan
menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran
akan adanya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders
maupun kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan.
4. Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian nasional.
5. Meningkatkan nilai investasi dan kekayaan Perusahaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika adalah semua norma atau aturan umum yang harus diperhatikan dalam
berbisnis yang merupakan sumber dari nilai-nilai yang luhur dan perbuatan yang
baik. Masalah yang dihadapi dalam etika bisnis, yaitu: (1) individu, (2) korporasi, dan
(3) sistematik. Pada umumnya, prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik
sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, dan prinsip-
prinsip ini sangat berhubungan erat terkait dengan system nilai-nilai yang dianut di
kehidupan masyarakat.
Norma adalah memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan
bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik
buruknya perilaku dan tindakan kita. Jenis norma dibagi menajadi dua, yaitu: (1)
norma khusus, yaitu norma-norma khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang
kegiatan atau kehidupan khusus; (2) norma umum, yaitu aturan yang berlaku yang
lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat
universal. Etika bisnis sangat tergantung kepada iktikad baik. Hanya anda sendirilah
yang mengetahui itikad baik ini, orang lain relatif sulit atau bahkan tidak akan tahu
sama sekali.

B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, serta menambah
pengetahuan tentang etika dalam berbisnis yang baik, tepat, dan benar. Makalah ini
tidak luput dari kesalahan dalam penulisan maupun dalam tata bahasa, untuk itu kami
minta kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki makalah kami, agar
kedepannya makalah kami lebih baik lagi dari makalah yang sekarang ini.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

https://lachataa.wordpress.com/2012/10/24/tugas-pengertian-etika
bisnis/http://cettaamelia.blogspot.co.id/2013/11/tugas-softskill-etika-bisnis.html
http://aloupe.blogspot.co.id/2013/01/etika-bisnis-pemasaran-produk.html
https://wahyuherdani.wordpress.com/2015/10/02/norma-dan-etika-dalam-pemasaran/
https://spidolbekas.wordpress.com/2012/11/10/norma-umum-dalam-
berbisnis/http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-norma-para-ahli-menurut-
definisi.html
http://superazlansyah.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-etika
bisnis.html?m=1https://id.m.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis

Anda mungkin juga menyukai