Anda di halaman 1dari 13

BAB II

SUMBER DAYA YANG DIKELOLA MANAJER

Perusahaan merupakan organisasi yang terdiri dari berbagai sumber daya


organisasi dan dikelola untuk mencapai tujuan. Kegiatan manajemen sangat
diperlukan untuk mengoordinasikan pengelolaan berbagai sumber daya organisasi
suatu perusahaan agar dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara
efektif dan efisien (Stoner et.al.,1995, hal. 160).

Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab 1, suatu kegiatan manajemen


dikatakan efektif apabila kegiatan manajemen tersebut dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.Sedangkan pencapaian tujuan dikatakan efisien apabila dalam
aktivitas pencapaian tujuan tersebut, perusahaan mengeluarkan sumber daya
organisasi dalam jumlah paling minimum.

Konsep efektivitas dan efisiensi harus dipandang secara simultan dalam


pencapaian tujuan organisasi. Pencapaian efektivitas maupun efisiensi yang
terpisah satu sama lain, dapat mengakibatkan kerancuan. Misalnya, mengurangi
gaji karyawan dapat dipandang sebagai langkah efisiensi dilihat dari sisi
pengorbanan sumber daya organisasi. Tetapi pengurangan gaji karyawan akan
menimbulkan penurunan semangat kerja (morale) karyawan, sehingga akan
mempengaruhi kinerja dan berpengaruh terhadap output organisasi. Dengan
demikian, efisiensi yang dilakukan perusahaan tidak menimbulkan efektivitas
pencapaian tujuan.

Tujuan Pengelolaan Sumber Daya Organisasi

Peter drucker (1968:83) menyebutkan adanya sejumlah tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan melalui pengelolaan sumber daya yang mereka miliki. Tujuan-
tujuan tersebut adalah sebagai berikut: market standing, innovation, physical and
financial resources, profitability, manajer performance and development, worker
performance and attitude, public responsibility.

pg. 1
 Market standing Manajer akan berupaya mengelola sumber daya
organisasi perusahaan sedemikian rupa sehingga produk yang mereka
hasilkan dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan maka perusahaan akan
memperoleh pendapatan penjualan (sales revenue) dan laba (profit).
Pendapatan penjualan diperoleh dari hasil perkalian antara harga
produk dengan kuantitas produk yang terjual (Sales Revenue (SR) = P x Q
dimana P = Price (harga) dan Q = Quantity (jumlah barang yang dijual).
Sedangkan laba (profit) merupakan selisih antara pendapatan penjualan
yang diterima perusahaan dengan biaya tetap (fixedcost atau FC) dan biaya
variabel (variable cost atau VC) atau Laba = SR- (FC+VC).
Apabila produk perusahaan dapat memenuhi ekspektasi pelanggan
maka produk perusahaan akan memiliki pangsa pasar yang besar sehingga
akan menjamin aliran pendapatan penjualan dan laba dalam jangka
panjang. Pangsa pasar sendiri menunujukan persentase penjualan
perusahaan dibandingkan penjualan seluruh produk dalam suatu industri
yang sama.Sebagai contoh apabila penjualan produk rokok merek A
mencapai 10 miliar per tahun,sedangkan penjualan produk rokok secara
keseluruhan pada tahun tersebut mencapai angka 100 miliar, maka produk
A dikatakan memiliki pangsa pasar sebesar (10/100 x 100%).
 Innovation Inovasi merupakan kemampuan yang dimiliki sumber daya
manusia perusahaan untuk menjadikan ide usaha yang mereka miliki
menjadi sebuah kenyataan. Menurut Drucker (1969: 90) terdapat dua jenis
inovasi pada setiap bisnis. Pertama,inovasi produk atau jasa. Kedua,
inovasi berbagai keahlian (skills) dan aktivitas-aktivitas yang diperlukan
untuk menghasilkan inovasi jenis pertama tersebut.
Lebih lanjut inovasi berkaitan dengan penciptaan nilai (value
creation) yang akan memberi konsumen kepuasan lebih besar untuk setiap
rupiah yang dibelanjakan. Dalam hal ini harus diingat bahwa konsumen
sebagai pembeli bersedia menukar uang yang mereka dimiliki dengan
barang dan jasa, karena barang dan jasa tersebut memiliki nilai (Value).

pg. 2
Oleh sebab itu tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi adalah
menciptakan nilai pada suatu produk.
 Physical and Financial Resources . Salah satu sumber keunggulan
bersaing perusahaan adalah kepemimpinan biaya. Perusahaan dapat
mencapai kepemimpinan biaya antara lain dengan memperoleh biaya yang
rendah untuk masing-masing sumber daya organisasinya.dengan demikian
apabila perusahaan dapat memperoleh sumber daya fisik
(physicalresources seperti bahan baku) yang lebih murah dibanding
pesaing, maka perusahaan memiliki peluang lebih besar dibanding pesaing
untuk memperoleh struktur biaya yang lebih rendah. Demikian halnya
apabila perusahaan dapat memperoleh sumber daya keuangan yang
memiliki biaya modal lebih rendah dibandingkan pesaing (misalnya
perusahaan dapat melakukan penawaran saham di bursa efek), maka
perusahaan memiliki peluang untuk memperoleh struktur biaya yang lebih
rendah dibanding pesaing.
 Profitability. Perusahaan melakukan pengelolaan sumber daya organisasi
dengan tujuan agar perusahaan memperoleh keuntungan (profit). Bila
perusahaan memiliki profitabilitas (profitability) yang memadai,
perusahaan memiliki peluang untuk mempertahankan keberlanjutan
usahanya. Sebaliknya apabila perusahaan tidak memperoleh keuntungan
yang memadai dalam menjalankan usahanya bahkan mengalami kerugian,
perusahaan tersebut akan bangkrut.
 Manager Performance and Development Manajer merupakan orang
yang secara operasional bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan
organisasi. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, manajer perlu
memiliki berbagai kemampuan (skills) dan keahlian (expertise) yang
berkaitan dengan profesinya. Oleh karenanya manajer yang ada di
perusahaan harus senantiasa dikembangkan kemampuannya agar dapat
menunjukan kinerja yang baik.
Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan terus-
menerus keahlian manajer adalah melalui pelatihan (training) dan

pg. 3
pengembangan (development). Pelatihan lebih ditujukan untuk
meningkatkan technical skills dari para manajer, sedangkan aktivitas
pengembangan (development) lebih ditujukan untuk meningkatkan
conceptual skills dari para manajer.
 Worker Performance and Attitude Selain manajer, sumber daya
manusia yang harus memperoleh perhatian besar dari perusahaaan adalah
para karyawan. Satu hal penting yang harus diketahui oleh perusahaan
selain masalah kinerja karyawan, adalah sikap para karyawan terhadap
pekerjaaan dan juga perusahaan. Sikap karyawan terhadap perusahaan
antara lain dipengaruhi oleh kondisi kerja dan kompensasi yang diterima
oleh para karyawan. Oleh sebab itu untuk kepentingan jangka panjang,
perusahaan harus membuat tujuan yang spesifik berkaitan dengan
pemeliharaan dan pengembangan karyawan agar karyawan-karyawan
tersebut dapat bekerja dengan baik.
 Public Responsibility Pengelolaan sumber daya organisasi dalam
kerangka pelaksanaan usaha, harus memiliki tanggung jawab sosial seperti
memajukan kesejahteraan masyrakat, mencegah terjadinya polusi,
menciptakan lapangan kerja, dan sebagainya.
Saat ini perusahaan yang melakukan kegiatan produksi barang dan
jasa semakin didorong untuk mengadopsi suatu kebijakan environmental
sustainability yaitu pengembangan strategi usaha yang dapat memelihara
lingkungan hidup secara berkelanjutan di mana pada saat yang sama
perusahaan dapat menghasilkan laba. Pengusaha hendaknya
memperhatikan dampak pelaksanaan usaha terhadap lingkungan hidup
agar operasi perusahaan tidak memperburuk kualitas lingkungan hidup.
Seluruh perusahaan di dunia hendaknya memperhatikan isu pemanasan
global (global warming) yang disebabkan oleh pengelolaan lingkungan
hidup secara tidak bijaksana yang telah dilakukan oleh perusahaan di
lakukan oleh perusahaan di berbagai belahan dunia.
Negara mana pun di dunia, saat ini dihimbau oleh Perserikatan
Bangsa Bangsa (PBB) untuk mengadopsi konsep pembangunan

pg. 4
berkelanjutan (sustainable development) yang dirumuskan oleh The
Brundtland Comission sebagai berikut
“Sustainable development is development that meets the needs of
the present without compromising the abilitiy of future generations to meet
their own needs”

Negara yang mengadopsi konsep pembangunan berkelanjutan berharap


kepada perusahaan-perusahaan sebagai bagian dari sistem ekonomi suatu negara
agar memperhatikan dampak operasi perusahaan saat ini terhadap keberlanjutan
penyediaan berbagai sumber daya bagi generasi yang akan datang. Artinya,
generasi saat ini harus menjaga ketersediaan sumber daya bagi generasi yang akan
datang dan jangan sampai generasi mendatang tidak memperoleh sumber daya
sebagaimana yang bisa diperoleh generasi saat ini hanya karena sumber daya
tersebut telah tekuras habis akibat penggunaan yang tidak bijaksana.

Keunggulan Bersaing Perusahaan (Competitive Advantage)

Manajer mengelola perusahaan yang di dalamnya terdiri dari berbagai


sumber daya organisasi dengan tujuan mencapai hasil-hasil akhir yang telah
ditetpkan secara efektif dan efisien.

Hasil-hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan bermuara kepada tujuan


paling utama,yakni agar perusahaan memperoleh keunggulan bersaing
(competitive advantage). Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing
dibanding perusahaan lainnya, bila perusahaan memiliki profitabilitas
(profitability) yang lebih besar dibanding rata-rata profitabilitas pesaing dalam
suatu industri. Sedangkan perusahaan dikatakan memiliki keunggulan bersaing
yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage) bila perusahaan mampu
mempertahankan profitabilitas rata-rata industri selama bertahun-tahun
(Porter,1998).

Menurut Porter (1998), keunggulan bersaing perusahaan bersumber dari


dua hal, yaitu: kepemimpinan biaya (cost leadership) dan diferensiasi
(differentiation). Perusahaan akan berada pada situasi kepemimpinan biaya

pg. 5
apabila perusahaan memiliki biaya paling rendah untuk menghasilkan dan
memasarkan barang atau jasa dibanding perusahaan lain pada industri yang sama
(Porter, 1998: 12). Sumber keunggulan biaya dapat berasal dari berbagai sumber,
misalnya sumber keunggulan biaya berasal dari skala ekonomi (economies of
scale), penggunaan tekhnologi yng produktif, memiliki akses yang sangat bagus
terhadap bahan baku, dan sebagainya

Sumber keunggulan bersaing lainnya berasal dari diferensiasi. Pada suatu


perusahaan memilih strategi diferensiasi untuk memperoleh keunggulan bersaibg,
maka perusahaan akan berusaha untuk mengembangkan atribut (ciri-ciri khusus)
produk yang diangggap bernilai oleh pelanggan sehingga produk perusahaan
memiliki posisi khusus di benak konsumen. Porter (1998: 132) mencontohkan
perusahaan penghasil traktor Caterpillar melakukan diferensiasi produk melalui
segi keawetan produk (product durability), layanan purna jual, ketersediaan suku
cadang, dan sebagainya sehingga Caterpillar dianggap berbeda dengan produk
pesaing di benak konsumen.

Klasifikasi Sumber Daya Organisasi

Sumber daya organisasi yang harus di kelola oleh para manajer dapat
dibagi kedalam dua kelompok besar, yakni aset berwujud (tangible asset) dan
aset tidak berwujud (intangible assets) (Barney dan Hesterly, 2008). Yang
dimaksud dengan aset berwujud adalah aset/sumber daya yang dimiliki
perusahaan yang dapat dilihat secara kasat mata. Sebagai contoh, bangunan pabrik
dengan berbagai peralatan mesin di dalamnya merupakan aset berwujud yang
dimiliki oleh perusahaan. Sedangkan aset tidak berwujud yaitu berbagai sumber
daya nonfisik yang diciptakan perusahaan dan para karyawannya, seperti: nama
merek (brand name), reputasi perusahaan, pengetahuan dan pengalaman sumber
daya manusia perusahaan(human capital), kekayaan intelektual perusahaan yang
diwujudkan dalam bentuk paten, hak cipta, dan merek dagang (trademark) – yang
akan membantu pencapaian tujuan perusahaan. Sebagai contoh citra merek (brand
image) yang positif dari berbagai produk terkenal seperti oca Cola, Honda,

pg. 6
Indomie merupakan bentuk aset tidak berwujud yang sangat membantu
perusahaan di dalam memperoleh pendapatan penjualan.

Gambar 2.1

Persentase Aset
Tidak Berwujud
dari Nilai
Aset Tidak Berwujud/Kapitalisasi Pasar Kapitalisasi
Pasar.
100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%
1982 1992 1997 2002

Tahun
,

Sumber : Dikutip dari Robert S. Kaplan and David P.Norton, Strategy Maps: Converting
Intangible Assets Into Tangible Outcomes, Harvard Business School Press, Boston,
Massachussets, 2004 halaman 4

Diera informasi saat ini, peran aset tidak berwujud menjadi semakin besar
dibandingkan dengan peran aset/sumber daya berwujud (Kaplan and Norton, 2004
:4). Hal ini tercermin dari semakin besarnya nilai pasar (market value) aset tidak
berwujud perusahaan-perusahaan besar di amerika sebagaimana dapat dilihat pada
Gambar 2.1.

pg. 7
Klasifikasi sumber daya organisasi lainnya adalah dengan
menghubungkan sumber daya yang dimiliki perusahaan beserta fungsi organisasi
yang ada di dalam sebuah organisasi perusahaan. Berdasarkan klasifikasi ini,
sumber daya organisasi dapat dikelompokan menjadi :

1. Sumber Daya Manusia (Human Resources)

Manusia dengan berbagai keahlian yang dimilikinya sangat dibutuhkan


sangat dibutuhkan dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut Norton
dan Kaplan (1996) terdapat tiga sumber yang dapat meningkatkan
kemampuan organisasi untuk melakukan pembelajaran (learning) dan
pertumbuhan (growth). Ketiga sumber tersebut adalah :

1. Employee capabilities (kemampuan karyawan)


2. Information system capabilities (kemampuan sistem informasi)
3. Organization procedurs ( prosedur organisasi yang akan memungkinkan
karyawan motivasi dan insiatif dalam bekerja.
Kemampuan yang dimiliki oleh karyawan sebagai sumber daya
manusia menempati urutan paling tinggi sebagai sumber pembelajaran
organisasi yang memungkinkan organisasi perusahaan dapat beradaptasi
dengan perubahan lingkungan dan meraih pertumbuhan usaha.
Hal serupa terjadi di Samsung yakni pada saat perusahaan ini
dipimpin oleh Kun Hee Lee (Robbins, 2007). Pada saat itu, Lee melakukan
perubahan radikal di perusahaanya yakni mengubah orientasi Samsung
dari perusahaan yang semula menjadi produsen “mee too product” dan
selalu berada di bawah bayang-bayang perusahaan raksasa jepang seperti
Sony maupun perusahaan besar Eropa seperti Ericsson dan Nokia –
menjadi sebuah perusahaan yang memproduksi produk bertekhnologi
tinggi. Hasilnya dapat dirasakan oleh Samsung saat ini, di mana televisi
layar datar samsung mampu bersaing dengan Sony. Demikian halnya
telepon genggam merek Samsung saat ini mampu bersaing dengan Nokia
dan Ericsson.

pg. 8
2. Keuangan (Money/Capital)
Meskipun ada ungkapan “modal dengkul” , tapi pada kenyataannya hampir
tidak ada satu pun usaha yang dapat dijalankan dengan baik tanpa
menggunakan modal dalam bentuk uang (capital). Seorang wirausahawan
yang memulai bisnis baru (start-up business) dapat memulai usahanya
dengan menggunakan modal sendiri atau dengan menggunakan modal yang
berasal dari pinjaman para sahabat dekat/keluarga yang biasa dinamakan
angel investor. Setelah usahanya mengalami kemajuan, ia dapat melakukan
pinjaman ke bank dengan tujuan mendongkrak usaha yang ada agar lebih
besar lagi. Efek mendongkrak pertumbuhan usaha dengan menggunakan
pinjaman yang berasal dari bank dikenal dengan nama leverage. Sedangkan
bagi perusahaan korporasi tersedia berbagai alternatif sumber pendanaan
baik yang berasal dari saham, obligasi maupun pinjaman dari bank.
Perusahaan mana pun akan berupaya memiliki modal yang cukup untuk
menjalankan usahanya. Kekurangan modal usaha dapat menjadi pemicu
bagi munculnya tekanan finansial (financial distress) yang sering kali
diakhiri dengan terjadinya kebangkrutan usaha, kesalahan pengelolaan
keuangan perusahaan pun ditengarai sebagai penyebab kebangkrutan usaha.
Malapetaka yang menimpa kalangan usaha perbankan di indonesia akhir-
akhir ini diantaranya disebabkan oleh penyalahgunaan dana pihak ketiga,
misalnya melalui penyaluran dana bank (yang sebagian besar merupakan
dana pihak ketiga), untuk membiayai kelompok usaha bank tersebut yang
tidak memiliki kaitan apa pun dengan usaha perbankan.
Melalui kegiatan ini bank telah mengubah aset finansial(financial assets)
yang merupakan mayoritas aset bank, menjadi aset lain yang tidak likuid
sehingga pada akhirnya bank mengalami tekanan finansial untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dan akhirnya banyak yang berujang dengan
likuidasi bank

pg. 9
3. Bahan Baku Produksi (Materials)
Dalam konsep rantai nilai (value chain), bahan baku suatu industri
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan nilai
suatu produk yang dapat ditawarkan oleh perusahaan kepada
konsumen. Apabila perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan
baku yang kualitasnya sama dengan bahan baku pesaing tetapi
dengan harga yang lebih murah, perusahaan berpeluang lebih besar
memperoleh keunggulan bersaing (competitive) dibanding para
pesaingnya.
4. Mesin-mesin dan Peralatan (Machineries and Equipments)
Mesin dan peralatan berperan sangat besar dalam penciptaan
keunggulan bersaing sebuah perusahaan. Produktivitas mesin yang
tinggi akan mengakibatkan biaya per unit lebih kecil dibandingkan
mesin yang produktivitasnya rendah.
5. Teknologi (Technology)
Teknologi adalah aplikasi ilmu pengetahuan ke dalam berbagai
produk yang dapat membantu manusia dalam kehidupan ini. Ilmu
pengetahuan mengenai biologi dan rekayasa genetika saat ini telah
dimanfaatkan untuk menghasilkan berbagai produk pertanian yang
lebih tahan terhadap hama serta memiliki produktivitas hasil panen
yang lebih besar.
Teknologi merupakan pemicu terjadinya perubahan
(change drive). Hadirnya teknologi baru dapat mengubah peta
persaingan usaha kepada suatu wilayah persaingan yang sama
sekali baru. Hadirnya produk telepon seluler yang memungkinkan
para pemiliknya dapat saling berkirim pesan singkat melalui
fasilitas SMS maupun MMS telah mengakibatkan menurunya
jumlah komsumsi kartu maupun surat secara umum. Bahkan
Maynard dan Mehtrens (1993) menyebut abad ke-21 sebagai abad
munculnya gelombang keempat (the fourthwafe) The Green Wave
dan Biological Wave. Untuk perkembangan gelombang teknologi

pg. 10
yang disebut terakhir, Maynard dan Mehtrens mencontohkan
bahwa pada saat ini para ilmuwan tengah berupaya memetakan gen
manusia (human genome). Hasil penelitian ini diperkirakan akan
memberikan lompatan ilmu pengetahuan yang sangat besar di
bidang kedokteran dan akan membantu umat manusia di dalam
menemukan berbagai terapi atau obat untuk penyembuhan
penyakit yang saat ini sulit diobati seperti kanker ataupun penyakit
degeneratif lainnya.
6. Pasar (market)
Pasar terbentuk akibat adanya interaksi antara penawaran dan
permintaan produk. Suatu produk dapat ditransaksikan di pasar
karena produk tersebut memiliki nilai. Kelangsungan hidup
perusahaan sangat ditentukan oleh diterima atau tidak diterimanya
produk yang ditawarkan perusahaan oleh konsumen. Dengan
demikian perusahaan harus menawarkan produk yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Kegagalan perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar akan
mengakibatkan produk perusahaan kehilangan pasar dan konsumen
akan beralih kepada produk pesaing yang dapat lebih memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
7. Informasi (information)
Alvin Toffler menyebut era saat ini sebagai gelomabang ketiga (the
third wave) yang ditandai dengan semakin membanjirnya
informasi dibandingkan dekade-dekade sebelumnya. Hal ini
dimungkinkan oleh perkembangan teknologi informasi yang
semakin maju sehingga daur hidup informasi menjadi semakin
pendek, sementara pada saat yang sama para manajer memiliki
akses informasi yang semakin luas dengan adanya teknologi
Internet.
Perusahaan saat ini berupaya mendayagunakan informasi
semaksimal mungkin, misalnya untuk mengetahui besarnya

pg. 11
kontribusi masing-masing pelanggan terhadap keseluruhan
pendapatan penjualan. Dengan memiliki informasi ini,perusahaan
akan dapat membangun hubungan yang lebih saling
menguntungkan dengan pelanggan yang potensial.
Identifikasi pelanggan yang potensial dari sekian ribu
pelanggan perusahaan, saat ini dimungkinkan berkat
perkembangan teknologi informasi di mana perusahaan dapat
membuat data warehouse dan melakukan penambangan data (data
mining) sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Soal-Soal Latihan

1. Jelaskan yang dimaksud dengan efektivitas!


2. Jelaskan pula yang dimaksud dengan efisiensi!
3. Mengapa konsep efektivitas dan efisiensi harus dijalankan secara
simultan dalam mengejar tujuan perusahaan?
4. Jelaskan berbagai tujuan yang ingin dicapai dalam pengelolaan
sumber daya organisasi?
5. Jelaskan yang dimaksud dengan keunggulan bersaing!
6. Bagaimana kualitas sumber daya organisasi yang dimiliki oleh
perusahaan dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian
keunggulan bersaing perusahaan?
7. Jelaskan yang dimaksud dengan tangible resources dan berikan
beberapa contohnya.
8. Jelaskan pula yang dimaksud dengan intangible resources dan
berikan beberapa contohnya.
9. Mengapa intangible resources menjadi lebih penting dibandingkan
tangible resources dalam menciptakan keunggulan bersaing
perusahaan?
10. Jelaskan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi organisasi suatu
perusahaan?

pg. 12
DAFTAR PUSTAKA

Barnard, Chester I., 1982. Fungsi Eksekutif, alih bahasa Ny. Rochmulyati
Hamzah, Penerbit PT. Pustaka Binaman Presindo, Jakarta .

Baron, David P. 2006, Business and It’s Enviroment, Fifth edition, Pearson
Education Inc., Upper Saddle River, New Jersey.

Berman, Shawn L., Wicks, Andrew C., Kotha, Suresh and Jones, Thomas J.
1999 , Does Stakeholder Orientation Matter? The Relationship Between
Stakeholder Management Models and Firm Financial Performance,
Academy of Management Journal, Vol, 42, October.

Besanko, Dranove, Shanley and Schaefer, 2007. Economics of Strategy,


Fourth Edition, John Wiley & Sons.

Bollander, G., Snell, S., and Sherman, A., 2001. Managing Human Resources,
Twelfth edition, Thomson South-Western, Ohio.

pg. 13

Anda mungkin juga menyukai