Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khana Eland Novana Atmaja

NIM : 1404405083

ANALISA PERBAIKAN SISTEM PENTANAHAN INSTALASI LISTRIK DI TANAH


KAPUR DAN PADAS MENGGUNAKAN METODE SIGARANG
(SISTEM GROUNDING ARANG DAN GARAM)

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan saya waktu
dan tempat untuk menyelesaikan rewiew saya mengenai Jurnal ini. Juga saya ucapkan terima kasih
pada pihak – pihak yang telah membantu saya baik lahir maupun batin, khususnya kedua orang
tua saya.

Jurnal terbit pada bulan November 2019 memiliki 5 halaman dipublikasi oleh Jurnal
Program Studi Teknik Elekro JE-Unisla ISSN:2502-0986. dengan margin kiri, atas, kanan dan
bawah masing-masing 2cm, 1cm, 2cm, 1cm berformat TNR font 12 pt. Pemilik journal yakni
Zainal Abidin bersama dengan 2 rekannya urutan kedua sebagai dosen serta urutan ketiga sebagai
mahasiswa dari Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan.

Jurnal ini bertujuan untuk meneliti perlakuan secara kimiawi apakah dapat efektif
memperkecil nilai resistansi atau tahanan pentanahan pencampuran air arang dan garam terhadap
elektroda pentanahan di tanah kapur.

Adapun usaha pemberian sigarang (air arang dan garam) pada tanah kapur dengan
konsentrasi masing-masing air, garam, dan arang dengan ukuran 5:2:1 menghasilkan nilai rata-
rata nilai tahanan 1,52 Ω pada tanah padas dan untuk kondisi tanah basah menghasilkan rata-rata
nilai tahanan 2,43 Ω pada tanah kapur kondisi basah. Rata-rata Sigarang pentanahan nilai rata-rata
pada tanah padas 3 Ω dan pada tanah kapur 3,5 Ω. Hasil yang didapat pentanahan menggunakan
air, garam dan arang (Sigarang) dapat menghasilkan efisiensi pentanahan sebesar 75 % pada tanah
kapur dibandingkan pada tanah padas hanya efisiensi rata-rata sebesar 65% tanpa sigarang.

Metode yang digunakan ialah metode perhitungan dan pengukuran lapangan terhadap data
resistivitas tanah yang diberikan perlakuan kimiawi berupa pemberian air, arang dan garam dengan
langkah awal pembuatan lubang penelitian elektroda pentanahan sedalam 2,5 inchi digunakan
peralatan manual. Selanjutnya, mempersiapkan zat aditif yang diolah yakni air, arang dan garam.
Cara mengolah dengan mencampurkan seluruh zat aditif tersebut dengan konsentrasi
perbandingan 5:2:1 lalu diaduk hingga menjadi larutan. Setelah itu, pengukuran dengan metode
dua elektroda dan metode tiga titik menggunakan alat ukur earth tester dengan ketentuan letak
Nama : Khana Eland Novana Atmaja
NIM : 1404405083

sentris alat dan elektroda di tengah-tengah lokasi yang diukur. Dimana metode tiga titik merupakan
1 batang elektroda memiliki 2 buah titik atau pasak bantu. Adapun metode perlakuan terhadap
tanah diawali dengan mengukur langsung tanah tanpa perlakuan kimiawi dilanjutkan dengan 3
variasi komposisi zat aditif (perlakuan), diukur sebanyak 5 kali untuk mendapatkan hasil yang
terbaik.

Penambahan sigarang (air, garam, arang) pada tanah padas dan kapur dapat membantu
menurunkan resistansi pentanahan sebesar dengan masing-masing nilai tanah padas kering, tanah
padas basah, tanah kapur kering, tanah kapur basah secara berturut-turut yakni 114,4 Ω.m;
95,5 Ω.m; 188,5 Ω.m; 152,7 Ω.m.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Bang Torus di 11:22 PM Friday, April 13, 2012, tentang tanah kapur
[2] Elektro Indonesia Nomor 24, Tahun V, Januari 1999
[3] Novia Malinda di 22.04, tentang Makalah earth tester
[4] Oka et al, 2002 metode pentanahan netral pada sistem distribusi
[5] PUIL 2000 persyaratan Umum Instalasi Listrik tentang pembumian.
[6] http://www.bukupr.com/2012/09/asam-basa-dan-garam_22.html

Anda mungkin juga menyukai