Anda di halaman 1dari 21

KARYA TULIS ILMIAH

PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI (PILMAPRES)


PROGRAM SARJANA TAHUN 2019

PENERAPAN AKUNTANSI DALAM RUMAH TANGGA SEBAGAI


DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PERENCANAAN JANGKA
PANJANG BERBASIS EKONOMI SYARIAH
(Studi fenomenalogis pada ibu rumah tangga di Kabupaten Temanggung)

Oleh :

Nurul Mahmudah (1810104034)

UNIVERSITAS TIDAR

MAGELANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan
kesempatan-Nya sehingga karya tulis ini berhasil diselesaikan. Tema dalam karya
tulis ini adalah ekonomi, dengan judul Penerapan Akuntansi Dalam Rumah Tangga
Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Dan Perencanaan Jangka Panjang Berbasis
Ekonomi Syariah (Studi Fenomenalogis pada Ibu Rumah Tangga Di Kabupaten
Temanggung)

Penulisan karya tulis ini bertujuan memberikan deskripsi atas penelitian


pada fenomena yang terjadi pada masyarakat serta masalah-masalah akuntansi
sederhana sekaligus memberikan solusi dan rekomendasi sederhana terhadap
penerapan akuntansi dalam rumah tangga. Penerapan akuntansi pada sektor
perekonomian paling kecil ini sering dianggap tidak penting sehingga karya tulis
ini diharapkan dapat menjawab pentingnya penggunaan akuntansi dalam rumah
tangga.

Penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan, dukungan dan


kerjasama dari semua pihak. Penulis menyadari adanya keterbatasan waktu dan
pelaksanaan wawancara yang kurang mendalam, sehingga karya tulis ini masih
banyak kekurangan serta masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu kritik dan
saran membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan dan kemajuan bersama.
Semoga karya tulis ini bermanfaat.

Magelang, 08 Maret 2019

Penulis

ii
ABSTRAK

Akuntansi dalam disisiplin ilmunya merupakan pengolahan keuangan untuk


menghasilkan laporan keuangan bagi pihak yang membutuhkan dalam perusahaan.
Semakin pesatnya zaman, banyak peneliti yang menerapkan akuntansi dalam
bidang usaha kecil menengah bahkan rumah tangga. Karya Tulis ini bertujuan
untuk memaparkan perencanaan keuangan keluarga yang berorientasi pada ibu
rumah tangga di Kabupaten Temanggung dengan berbagai latar belakang. Adapun
focus dalam observasi ini adalah untuk menjawab permasalahan yang terjadi dalam
keuangan rumah tangga secara sederhana. Dengan metode penulisan kualitatif serta
studi fenomena karya tulis ini membahas perilaku manusia khususnya pada
pengelolaan keuangan dalam rumah tangga dimulai dari pencatatan, penganggaran,
pengambilan keputusan dan perencanaan jangka panjang. Penerapan akuntansi
dalam keluarga masih belum tepat apabila tidak dilibatkan dengan prinsip-prinsip
islami yang telah mengatur secara rinci. Perencanaan jangka panjang berbasis
Syariah merupakan salah satu metode penganggaran efektif yang dapat diterapkan
dalam keluarga.

Kata kunci: akuntansi, rumah tangga, penganggaran.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
BAB – I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................. 3
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Akuntansi ............................................................................................. 4
2.2 Menurut Akuntansi Dalam Rumah Tangga ......................................... 5
2.3 Empat Praktik akuntansi ...................................................................... 5
2.4 Pengelolaan dan Perencanaan
Keuangan Jangka Panjang Berbasis Syariah ........................................ 8

BAB III METODE PENULISAN

2.1 Metode Penelitian ................................................................................. 10


2.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan .................................................... 10
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian ................................................... 11
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................... 11
4.3 Penerapan Akuntansi dan
Pengelolaan keuangan keluarga berbasis Syariah ................................ 14

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan............................................................................................... 16
5.2 Rekomendasi ....................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan akan barang dan jasa setiap manusia tentu semakin meningkat
seiring dengan kemajuan zaman. Sehingga manusia tidak lepas dari suatu benda
yang dinamakan uang. Sebagai salah satu alat utama dalam kehidupan, uang
harus dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Rumah merupakan poros bagi kehidupan. Tempat beristirahat ternyaman
juga tempat timbulnya keromantisan dan keharmonisan dalam keluarga. Selain
itu, sebagai tempat produksi dan konsumsi sehari-hari. (Nur Eka, 2012)
berpendapat bahwa rumah sebagai suatu tempat tinggal untuk hidup dalam
membentuk keluarga yang saling memiliki hubungan sosial antar anggota
keluarga didalamnya. Diperlukan tata kelola yang baik, teratur, dan terkonsep
dalam kehidupan dalam berumah tangga mengingat hal itu sangatlah kompleks.
Jika salah satu dari ketiga hal tersebut tidak terpenuhi, maka stabilitas
rumah tangga pasti akan terganggu dan dapat mengakibatkan ketidaksesuaian
dalam kehidupan rumah tangga. Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan
baik bukan hal yang mudah, permasalahan keuangan keluarga biasanya bukan
berasal dari penghasilan yang kurang, namun penyebab utama adalah cara
pengelolaan keuangan keluarga yang kurang tepat (Nur Eka,2012).
Rumah tangga juga harus dibangun atas dasar agama. Agar terjadi
kesinambungan hubungan antar manusia dan Tuhanya. Dr. Husein Syahatah
dalam karyanya Iqtishadil Baitil Muslim fi Dau’isy Syari’atil-
Islamiyyah menyatakan tujuan perekonomian rumah tangga Islami adalah
untuk menciptakan kehidupan keluarga yang sejahtera di dunia dan
keberuntungan dengan mendapat ridha Allah di akhirat.
Dewasa ini akuntansi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Para peneliti memberikan inovasi modern yang menunjang kinerja akuntan.
Akuntansi adalah disiplin ilmu yang memiliki hasil akhir yaitu laporan
keuangan berupa laporan laba/rugi, posisi perusahaan, perubahan ekuitas dan

1
posisi arus kas. Laporan tersebut berguna tidak hanya bagi perusahaan tetapi
harus di terapkan dalam berbagai bidang. Kini akuntansi telah merambah ke
usaha kecil menengah hingga rumah tangga. Hal itu tentu memberikan
kemudahan dan efektifitas dalam pengambilan keputusan dan perencanaan.
Keluarga adalah institusi sosial pertama yang sebagai fondasi terbentuknya
karakter dan pendidikan dini, sehingga perlu adanya tatanan dan cara
pengaturan yang baik. Begitu juga pengelolaan keuangan, agar tidak terjadi
defisit yang memberikan kerugian dalam pembentukan karakter.
Penganggaran merupakan hal yang dianjurkan bagi setiap orang termasuk
penganggaran di dalam rumah tangga, penganggaran merupakan suatu teknik
yang memfasilitasi suatu tindakan untuk mengontrol terhadap perencanaan
keuangan, pengendalian, dan pengelolaan asset keluarga serta merupakan suatu
elemen terpenting dalam pencapaian tujuan – tujuan kolektif keluarga ( Nickel
et al, 1976 : 274 dan Oppenheim, 1976:131). Dalam pengelolaan keuangan
keluarga, sangat dibutuhkan cara perencanaan yang baik agar tidak terjadi hal-
hal di luar kendali. Dalam konteks ilmu akuntansi modern, Roslender
sebagaimana dikutip oleh Sukarsono (1998) mengatakan: “Modern
accountancy is a highly relevant subject study at the present time. Having
designated it as an institution… In this way accountancy is being seen as the
equivalent of the other major social institutions such as the family, religion,
work, education, art and literature, and science and technology”.
Akuntansi merupakan kajian yang relevan untuk mempelajari fenomena
saat ini. Sehingga dapat dijajarkan pada intuisi sosial seperti keluarga, agama,
pekerjaan, Pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Penerapan akuntansi
dalam keluarga mencakup pencatatan yang dilakukan istri atas pemasukan dan
pengeluaran keluarga, perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek dan
juga pengendalian keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hal tersebut, permasalahan yang sering timbul dalam rumah
tangga adalah tidak stabilnya kondisi keuangan, karena tata kelola yang kurang
baik serta belum adanya kesadaran setiap rumah tangga untuk menggunakan

2
akuntansi, sehingga karya tulis ini akan mengkaji bagaimana penerapan
akuntansi dalam rumah tangga berdasarkan studi fenomenalogis.

1.3 Tujuan
Tujuan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Memaparkan fenomena pengelolaan keuangan keluarga berdasarkan
data responden dalam praktik rumah tangga
1.3.2 Memaparkan penerapan akuntansi dan pengelolaan berbasis syariah
dalam rumah tangga.
1.3.3 Memaparkan urgensi akuntansi dalam pengelolaan keuangan rumah
tangga.

1.4 Manfaat Penulisan


Karya tulis ini diharapkan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun
praktis, yakni:
1. Secara teoritis
a. Karya tulis ini diharapkan dapat dijadikan referensi ilmu
pendidikan dan memberikan informasi tentang penerapan akuntansi
dalam rumah tangga sebagai dasar pengambilan keputusan dan
perencanaan jangka panjang berbasis syariah.
b. Untuk memperkuat penelitian sebelumnya bahwa sebuah rumah
tangga membutuhkan akuntansi sebagai dasar pengambilan
keputusan.
c. Untuk menjabarkan dan mengkaji lebih dalam pengelolaan
keuangan pada rumah tangga sesuai data informan.
2. Secara praktis
a. Bagi masyarakat, menambah pengetahuan mengenai urgensi
penerapan akuntansi dalam rumah tangga dengan tepat agar tercipta
perencanaan jangka panjang yang terperinci.
b. Bagi penulis, menambah pengalaman dan pemikiran tentang karya
tulis dalam bidang akuntansi.

3
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1 Akuntansi
Menurut Drs. M. Manulang akuntansi merupakan proses
pengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi
untuk memungkinkan pemberian kebenaran dan keputusan oleh pengguna
informasi tersebut. Akuntansi memuat aktivitas pencatatan, penganggaran,
pengambilan keputusan dan perencanaan jangka panjang. Penelitian ini
membahas bagaimana mengelola akuntansi dalam rumah tangga dan
perencanaan berbasis ekonomi syariah.
Artinya, dalam setiap aktivitas keuangan rumah tangga didasari
dengan ilmu akuntansi juga Ilmu Ekonomi Islam. Akuntansi yang
dipraktikkan dalam suatu wilayah negara sebenarnya tidak terjadi begitu
saja secara alamiah, tetapi dirancang dan dikembangkan secara sengaja
untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi dipengaruhi oleh
faktor lingkungan (sosial, ekonomi, dan politik) tempat akuntansi
dijalankan (Suwardjono, 2010 : 1). Praktik akuntasi di suatu wilayah juga
mengalami seharah dan perkembangan yang unik sesuai dengan
perkembangan ekonomi, sosial,dan politik suatu wilayah. Dibalik praktik
akuntansi sebenarnya terdapat seperangkat gagasan-gagasan yang
melandasi praktik tersebut berupa asumsi-asumsi dasar, konsep-konsep,
deskriptif dan penalaran yang keseluruhannya membentuk bidang
pengetahuan akuntansi (Suwardjono, 2010 : 2).
Meskipun pengertian akuntansi identik dengan proses
pengidentifikasian, pencatatan, pengukuran dan penyajian informasi guna
pengambilan keputusan pada suatu entitas bisnis, namun penelitian ini tidak
dibatasi akan hal tersebut. Suatu entitas memiliki kepentingan yang berbeda,
dalam hal ini rumah tangga melakukan aktivitas akuntansi yaitu pencatatan
penghasilan dan pengeluaran, pengambilan keputusan dalam investasi,
menabung, serta perencanaan keuangan untuk biaya pendidikan anak.

4
Sehingga saat ini akuntansi sudah dibutuhkan dalam skala entitas terkecil
yaitu rumah tangga.

2.2 Akuntansi Dalam Rumah Tangga


Rumah tangga adalah unit terkecil dalam perekonomian yang
melakukan praktik-praktik akuntansi secara sederhana. Kesatuan unit sosial
yang mengikat setiap anggotanya dalam kesatuan ekonomi dan sosial juga
merupakan bentuk dalam rumah tangga. Rumah tangga bisa juga berarti
sekelompok orang yang berbagi rumah atau tempat tinggal dan berbagi
pendapatan atau seseorang yang tinggal sendiri, keluarga batih, keluarga
inti, atau sekelompok orang yang tidak saling berhubungan, tentu setiap
orang mendambakan rumah tangga atau keluarga yang harmonis (Sri
Habsari, 2011 : 89).
Hal ini dapat tercapai apabila setiap individu dalam menggunakan
penghasilan sesuai kebutuhan dengan pencatatan dan pengalokasian kepada
hal yang penting serta mendesak. Dalam rumah tangga dibutuhkan
komunikasi yang baik antara suami istri dalam pengelolaan keuangan. Hal
ini tentu mencerminkan praktik akuntansi yaitu kejujuran, transparansi dan
tanggung jawab.

2.3 Empat Praktik akuntansi yang ditentukan dalam kehidupan berumah


tangga (Deryl dan Bill, 2000)

2.3.1 Penganggaran
Perencanaan penganggaran merupakan suatu konsep yang
sangat dibutuhkan ibu rumah tangga dalam menetukan dan
mentaksir berbagai aktivitas keuangan keluarga agar terlaksana
sesuai kemampuan penghasilan. Menurut Suharsimi (2010:1),
“Anggaran yaitu suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit
kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka waktu periode tertentu
yang akan datang”.

5
Sedangkan Nafarin (2013:11), mendifinisikan bahwa
“Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan
suatu organisasi yang dinyatakan dalam suatu uang, tetapi dapat juga
dinyatakan dalam satuan barang/jasa”. Dalam kehidupan berumah
tangga perlu adanya cadangan anggaran yang matang untuk
menghindari pembengkakan pada setiap kebutuhan.
Perencanaan penganggaran bukan hanya dibutuhkan oleh
keluarga yang sudah dikaruniai anak saja, pasangan baru pun sangat
butuh adanya perencanaan yang matang. Peneliti Northcott dan Bill,
(2000) menemukan bahwa akuntansi dalam rumah tangga
memberikan manfaat dalam pencapaian tujuan keluarga, dimana
penganggaran dan pencatatan yang dilakukan dapat memberi rasa
aman.

2.3.2 Pencatatan
Pencatatan merupakan sebuah realisasi dari penganggaran
untuk mempertahankan serta mengetahui berapa jumlah dan
seberapa penting penganggaran yang telah dibuat. Penggunaan
pencatatan akuntansi ini sangat baik dilakukan sehingga ibu – ibu
rumah tangga dapat meminalisir setiap kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan terlebih agar dapat mengetahui jumlah pengeluaran di
dalam setiap harinya sehingga dapat diketahui besarnya pengeluaran
selama sebulan ( McRae, 1997 ).
Menurut Allen ( 1977, : 23 ; Wright, 1988:21 dalam
Walker,2000) ada beberapa manfaat yang diperoleh dalam melakukan
pencatatan terhadap pengeluaran-pengeluaran rumah tangga
diantaranya: untuk melihat kembali kemana saja uang tersebut
dibelanjakan, untuk menilai boros tidaknya dalam melakukan
pengeluaran.
2.3.3 Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan proses yang sangat
penting dalam sebuah perencanaan penganggaran keuangan rumah
tangga karena itu dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam

6
penangananya. Setiap pribadi memiliki pemikiran dan cara
tersendiri dalam mengambil keputusan tetapi harus dilakukan
dengan cara yang benar agar tidak menimbulkan kerugian keuangan.
Dalam satu contoh apabila terjadi kelebihan anggaran, perlu adanya
koordinasi dan pengambilan keputusan baik untuk ditabung sebagai
savety atau di belanjakan untuk kebutuhan substitusi pun apabila
kekurangan anggaran diperlukan pula pengambilan keputusan yang
tepat untuk meminjam maupun berhutang.
Pengambilan keputusan yang benar artinya individu dapat
memilih mana yang memang dibutuhkan dan tidak. Tentu sulit bagi
ibu rumah tangga karena seringkali banyak kebutuhan-kebutuhan
diluar perkiraan misalnya salah satu anggota keluarga sakit maupun
diskon-diskon di pusat perbelanjaan. Northcott dan Bill, (2000)
menyatakan bahwa ada tiga hal yang menjadi kategori
pengambilan keputusan yaitu: pertama, keputusan menabung
kedua, keputusan pendanaan jangka pendek dan jangka panjang
dan ketiga keputusan untuk pengeluaran atau pembelian yang
sifatnya besar.

2.3.4 Perencanaan Jangka Panjang


Perencanaan jangka panjang merupakan bentuk investasi
sebagai kepedulian di masa yang akan datang. Perencanaan disini
sangat diperlukan untuk asset ketika pension maupun berhenti
bekerja. Pasangan yang baru saja menikah pun sangat membutuhkan
perencanaan jangka panjang guna menghindari penggunaan dana
yang tidak sesuai kebutuhan.
Dalam kehidupan berumah tangga tentu perlu dipikirkan
dan direncanakan untuk memiliki rumah layak huni, asuransi
kesehatan serta jaminan hari tua. Dalam kata lain perencanaan
jangka panjang dapat dilakukan melalui asuransi. Investasi yang
perlu dilakukan bisa berbentuk benda baik, emas, berlian, tanah,
maupun bentuk tabungan deposito. Hal itu dilakukan sebagai

7
penghindaran terhadap hutang pada hari tua. Sangat penting
diadakanya perencanaan jangka panjang untuk keluarga yang sudah
di karuniai anak. Misalnya, investasi sebagai dana Pendidikan anak.
Perencanaan mengharuskan setiap keluarga melakukan
penghematan dalam mengelola keuangan keluarga. Friedman (1957)
pendapatan yang tetap menunjukkan bahwa kehidupan seseorang
terkadang tidak sesuai dengan setiap kebutuhan yang dialaminya.
Terkadang kebutuhan yang terlalu berlebihan diluar dari perencanaan
keuangan perlunya pengawasan keuangan yang sangat ketat guna
menghindari pengeluaran – pengeluaran yang terlalu besar sehingga
mampu menghindari setiap utang – utang yang terjadi baik terhadap
bank maupun rentenir. Penerapan akuntansi dalam rumah tangga
sangatlah penting sebagai dasar acuan pengelolaan dan perencanaa
keuangan. Investasi, asuransi serta tabungan jangka panjang
dapatlah tersusun dengan lebih siap dan terencana.

2.4 Pengelolaan dan Perencanaan Keuangan Jangka Panjang Berbasis


Syariah
Sebelum melakukan pengelolaan keuangan dengan prinsip islam,
harus terlebih dahulu mengetahui pandangan islam mengenai harta benda,
serta proses mendapatkan rezeki setelah itu baru menentukan skala prioritas
maupun anggaran pembelanjaan. Harta benda menurut pandangan islam
terdapat beberapa kategori, harta merupakan cobaan, harta titipan Allah dan
manusia hanya diberi amanah, harta yang digunakan secara bijak dan
dermawan, harta yang halal dan harta yang haram atau kotor.
Jaminan rezeki memberikan pengertian bahwa Allah menjamin
rezeki setiap hambanya. Dengan tetap berusaha memanfaatkan sarana yang
telah di ciptakan untuk memperoleh rezeki. Skala prioritas merupakan
kegiatan mendahulukan yang paling penting dengan proporsi yang tepat.
Tidak mendahulukan yang akhir serta tidak mengecilkan yang besar begitu
juga sebaliknya. Para ulama membagi skala prioritas menjadi kebutuhan
primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.

8
Pengelolaan keuangan keluarga secara islam bukan sebatas
mengatur kekayaan saja, tetapi juga memiliki definisi luas berkaitan dengan
tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi dan memanfaatkan nikmat
Allah sesuai dengan syariat islam. Perencanaan secara syariah artinya
mendahuluhan perintah agama, misalnya dalam penyusunan anggaran
rumah tangga ditentukan pula zakat yang harus dibayar maupun berbagi
kepada orang lain yang tidak mampu.

9
BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Metode Penelitian


Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode kualitatif yang
mengangkat fenomena yang terjadi dalam rumah tangga atau menggunakan
teori fenomenalogis. Dalam sebuah kutipan dipaparkan bahwa Penelitian
fenomenologi merupakan suatu penelitian yang membawa kita untuk terlibat
langsung dalam setiap keadaan atau pengalaman dengan cara memasuki sudut
pandang orang lain dan ikut merasakan dan memahami kehidupan dari objek
penelitian (Christine dan Immy, 2001:228).
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan
naturalistic untuk menemukan pemahaman mengenai fenomena dalam suatu latar
belakang berkonteks khusus. (Maleong: 2000) dari konteks tersebut, penelitian
kualitatif bertujuan untuk memahami obyek secara mendalam berdasarkan
fenomena yang dihadapi.

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan


Sumber data yang diperoleh berasal dari hasil wawancara dengan informan,
pendalaman latar belakang juga catatan dan fakta yang masih berhubungan
dengan penelitian. Informan merupakan orang yang telah bersedia memberikan
informasi yang di perlukan dalam penelitian ini. Strategi yang dilakukan dalam
pengumpulan data adalah studi kasus berupa penelitian yang bersumber dari
kehidupan rumah tangga secara nyata dengan terlibat secara langsung,
mengikuti kehidupan sehari-hari.
Disamping itu penulis juga mengumpulkan data berupa bahan tulisan yang
bersumber dari buku, jurnal, penelitian terdahulu, artikel, karya ilmiah dan lain
sebagainya. Data yang dikumpulkan melalui telaah pustaka berupa teori-teori
yang memiliki keterkaitan.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian


Informan pada penelitian ini adalah beberapa keluarga di wilayah
Kabupaten Temanggung. Penulis terlebih dahulu memilih informan dengan
berbagai latar belakang pekerjaan maupun status sosial. Kriteria pertama adalah
seseorang yang usia pernikahan kurang dari enam bulan. Kriteria kedua adalah
seseorang yang telah menikah dan memiliki keturunan. Kriteria ketiga adalah
beberapa orang yang berpenghasilan sendiri dan kriteria yang keempat adalah
seseorang yang telah dikenal baik oleh penulis sehingga dapat mengikuti
kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Informan yang pertama, pasangan suami istri Bapak Wasono Saputro dan
Ibu Badriyah merupakan sepasang suami istri yang menikah sejak 2017 dan
sudah memiliki anak. Keduanya bekerja sebagai pegawai swasta. Informan
yang kedua Ibu Isnaini Latifah merupakan ibu rumah tangga yang menikah
sejak tahun 2018. Memiliki peternakan ayam sebagai sumber penghasilan.
Informan yang ketiga sepasang suami istri Bapak Zain dan Ibu Nurul Hidayah
yang memiliki usia pernikahan 5 bulan. Informan yang ke empat merupakan
pasangan suami isti yang menikah sejak 1998 dan keduanya bekerja sebagai
petani yakni Bapak Waluyo dan Ibu Retifah.
Berdasarkan data diatas terdapat perbedaan latar belakang maupun
Pendidikan sehingga tercermin bagaimana akuntansi dalam rumah tangga
tersebut berjalan.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian


Penulis mengelompokan hasil penelitian menjadi beberapa bidang yaitu
peran akuntan dalam rumah tangga, menentukan skala prioritas, pembuatan
anggaran belanja dan perencanaan jangka panjang.

11
4.2.1 Peran Akuntan dalam Rumah Tangga
Akuntan rumah tangga tentu berbeda dengan akuntan perusahaan yang
menyajikan laporan keuangan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Akuntansi rumah tangga bersifat fleksibel, karena tidak ada aturan maupun
ketentuan yang mengatur secara rinci. Setiap ibu rumah tangga secara sadar
maupun tidak, telah mejadi akuntan yang mengelola, merencanakan,
menganggarkan, mencatat dan melaporkan keuangan keluarga. Sebagian
besar informan tidak menyadari telah melakukan kegiatan akuntansi dalam
keluarga, hal itu merupakan reaksi normal anggota masyarakat karena masih
melihat akuntansi sebatas disiplin ilmu yang baku.
Dalam pencatatan belanja bulanan misalnya, secara tidak langsung
informan telah melakukan aktivitas akuntansi yaitu pencatatan. Kendali
keuangan keluarga sebagian besar dipegang oleh ibu rumah tangga maka
secara tidak langsung memegang peranan sebagai akuntan yaitu kendali atas
pengelolaan, perencanaan dan penganggaran keuangan keluarga.

4.2.2 Menentukan Skala Prioritas


Setiap anggota keluarga perlu adanya skala prioritas, hal ini sebagai
dasar pengambilan keputusan. Kebutuhan setiap rumah tangga berbeda
berdasarkan kemampuan daya beli dan status sosial. Dalam menentukan
skala prioritas, informan lebih mengutamakan kepada kebutuhan primer
yaitu konsumsi sehari-hari. Adapun informan yang berprofesi sebagai
petani sehingga memproduksi makanan sendiri, lebih memprioritaskan
kepada kebutuhan pendidikan anak.
Pasangan suami istri yang baru saja menikah cenderung lebih santai,
seharusnya dibutuhkan perencanaan yang lebih matang misalnya, siapa
akuntan dalam keluarga, bagaimana sistem nafkah dan lain sebagainya.
Dapat disimpulkan, penentuan skala prioritas lebih menuju kepada
kebutuhan sehari-hari sesuai pengalaman yang telah dialami.

12
4.2.3 Pembuatan Anggaran Belanja
Membuat anggaran belanja merupakan aktivitas yang sangat penting
dalam kelangsungan keuangan keluarga. Hasil wawancara informan
menyebutkan pembentukan anggaran terbatas pada pikiran dan
perencanaan, tidak pernah melakukan pencatatan. Bahkan tidak pernah
mencatat pengeluaran maupun pemasukan secara rinci dengan melampirkan
bukti fisik kepada suami yang bisa disebut stakeholder dalam sebuah rumah
tangga. Pencatatan penganggaran sangat penting guna menunjang efektifitas
dan ketepatan dalam membelanjakan uang.
Informan yang telah diwawancara menyebutkan bahwa dalam
mengelola keuangan, istri hanya sebatas membelanjakan sesuai dengan
uang yang ada. Tidak ada proporsi yang tepat antara kebutuhan yang
memang harus di beli ataupun sebatas keinginan. Faktor yang memengaruhi
tidak dilakukan penganggaran belanja secara rinci, antara lain ketersediaan
dana yang kurang maupun asumsi diri bahwa istri akan menerima
penghasilan suami sebatas apa yang sudah di anggarkan saja.
Informan yang diwawancara sering mengalami keuangan yang tidak
stabil, yakni tidak ada cadangan keuangan ketika defisit serta ketika surplus
cenderung di alokasikan kepada kebutuhan yang kurang utama tidak di
alokasikan pula untuk tabungan sebagai dana cadangan.

4.2.4 Perencanaan Jangka Panjang


Beberapa informan memiliki pendapat dan karakteristik yang berbeda
mengenai pandangan terhadap akuntansi sebagai perencanaan jangka
panjang. Informan lebih menerapkan akuntansi sebagai pengelolaan dalam
kehidupan sehari-hari. Perencanaan jangka panjang belum diterapkan dalam
pengelolaan keuangan keluarga informan, karena tidak adanya rencana
terperinci serta cara untuk pencapaian hal tersebut. Sehingga asuransi,
investasi, tabungan yang cukup untuk dana pendidikan anak belum
diusahakan pemenuhanya, sebatas keinginan dimasa yang akan datang.
Praktik yang dilakukan informan dalam menyimpan dana sebatas uang
sisa dari pembelanjaan kebutuhan pokok. Belum adanya perencanaan

13
jangka panjang menyebabkan informan tidak siap atas kebutuhan mendesak
yang jumlahnya besar, sehingga salah satu keputusanya adalah dengan
meminjam atau berutang. Namun kembali lagi, perencanaan jangka panjang
dapat dilakukan ketika semua kebutuhan pokok terpenuhi, tetapi tetap perlu
di usahakan sedemikian rupa guna tercapainya keuangan keluarga yang
sehat.

4.5 Penerapan Akuntansi dan Pengelolaan Keuangan Keluarga Berbasis


Syariah
Penerapan akuntansi dan keuangan keluarga berbasis syariah lebih
mengacu pada penerapan akuntansi sederhana dalam rumah tangga dengan
prinsip-prinsip islami. Praktik akuntansi yang dilakukan adalah membuat list
data yang akan menjadi pilihan prioritas.
Manajemen keuangan islami menekankan bahwa Allah adalah penentu
rezeki dengan melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan keluarga guna
menunjang kegiatan ibadah yang khusyu. Rasulullah bersabda: “Barang siapa
berusaha dari yang haram kemudian menyedekahkannya, maka ia tidak
mempunyai pahala dan dosa tetap di atasnya.”. Artinya penghasilan yang
diperoleh harus berasal dari hal yang baik. Seorang akuntan dalam mengelola
keuangan diprioritaskan untuk mengetahui terlebih dahulu sumber dana yang
dikelola.
Demikian pula dalam pengelolaanya Firman Allah yang memuji hamba-
Nya yang baik: “..Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-
Furqan:67)
Pembelanjaan dan konsumsi keuangan keluarga diutamakan dengan nilai
islami. Syariat islam mengajarkan beberapa aturan mengenai pembelanjaan
keluarga muslim yakni: pemenuhan dana dan kebutuhan adalah kewajiban
suami, kewajiban menafkahi orang tua yang membutuhkan, istri diperbolehkan
membantu keuangan keluarga, dan istri bertanggung jawab mengatur keuangan
keluarga.

14
Berikut adalah model pencatatan akuntansi sederhana:

Rincian anggaran satu bulan: Rencana Anggaran Jangka Panjang:

• Belanja harian • Motor


• Dikirim ke orang tua • Investasi tanah
• zakat • Pendidikan anak
• Uang saku anak • Renovasi rumah
• Listrik (PLN) • Umroh
• Air (PDAM) • Biaya kesehatan
• Lain-lain

Dicatat dalam
Pengeluaran sebuah buku,
disertai bukti atau di tempet di
transaksi, nota, tempat yang
kuitansi. mudah diingat.

Pencatatan tersebut merupakan cara yang paling sederhana.


Anggaran setiap bulan dicatat kemudian disertakan dengan bukti transaksi
sebagai laporan terhadap suami yang mengindikasikan pelaporan tanggung
jawab seorang istri dalam mengatur keuangan keluarga, sehingga dapat di
ketahui cash flow yang dibutuhkan dalam perencanaan keuangan
kedepanya.
Adapun perencanaan jangka panjang adalah catatan berupa referensi
agar saat terjadi surplus bisa menjadi pengingat akan kebutuhan yang harus
di prioritaskan.

15
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Simpulan
Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran
akuntansi dalam keuangan rumah tangga sangat penting. Akuntansi
membantu proses perencanaan, pencatatan, pengambilan keputusan
serta perencanaan jangka panjang menjadi lebih terarah.
Akuntansi dalam praktiknya merupakan suatu bentuk tata kelola
sederhana untuk menghindari hutang kepada kreditur dan penggunaan
keuangan yang berlebilan. Peran istri dalam tata kelola keuangan
keluarga menjadi yang paling utama dalam perencanaan kebutuhan
keluarga, menyeleksi kebutuhan pokok dan meminimalisir
pembelanjaan yang tidak sesuai anggaran.
Para informan belum sepenuhnya sadar bahwa penerapan akuntansi
dalam rumah tangga secara disiplin sangat diperlukan untuk
memperlancar keutuhan keluarga. Tidak terbatas kepada pasangan yang
sudah memiliki anak saja. Pasangan baru justru lebih membutuhkan
rencana anggaran dan menggabungan penghasilan secara detail guna
menghindari kesalahpahaman terhadap keuangan keluarga.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan simpulan diaatas, dapat direkomendasikan kepada
informan untuk menerapkan akuntansi dengan perencanaan, pencatatan,
pengambilan keputusan serta perencanaan jangka panjang dalam sector
rumah tangga secara disiplin. Juga melakukan pelaporan dengan
mengumpulkan bon, kuitansi, nota dan lain sebagainya sebagai bukti
fisik kemudian dilaporkan kepada suami. Hal ini sebagai bentuk
tanggungjawab akuntan keluarga sehingga mempermudah dalam
pengambilan keputusan kedepanya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Nur Eka Setiowati. 2012. “Perempuan, Strategi Nafkah dan Akuntansi


Rumah Tangga”. Jurnal Ekonomi Vol 2. No 3, Maret 2012 : 298-304

Sukarsono, E. Ganis. 1998. Accounting in a “new History: A Discplinary


Power and Knowledge of Accounting, Internasional Journal of Accounting and
Bussiner Society”, Vol, 6 No. 2

Suwardjono. 2010. Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan”.


Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Mochamad Dimas Pratama. 2017. “Peran Akuntansi Dalam Menentukan Strategi


Mengelola Keuangan Rumah Tangga (Fenomena Pada Ibu Rumah Tangga Di
Surabaya)”. Jurnal Ekonomi 2017.

https://www.academia.edu/26323607/MAKALAH_HOME_AKUNTAN

http://sir.stikom.edu/347/6/BAB%20III.pdf

http://eprints.polsri.ac.id/3341/3/BAB%20II.PDF

Drs. M. Manulang. 2008. Pengantar Bisnis. Yogyakarta. Gadjah Mada University


Pers.

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJA/article/download/4040/3183

http://syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/amwal/article/download/664/545

17

Anda mungkin juga menyukai