Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KISTA OVARIUM

A. Pengkajian
1) Biodata, meliputi identitas pasien, identitas penanggung jawab dan
identitas masuk.
2) Riwayat kesehatan, meliputi keluhan utama, riwayat kesehatan
sekarang, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga dan
riwayat sosial ekonomi.
3) Status Obstetrikus, meliputi :
- Menstruasi : menarche, lama, siklus, jumlah, warna dan bau
- Riwayat perkawinan : berapa kali menikah, usia perkawinan
- Riwayat persalinan
- Riwayat KB
4) Pengkajian pasca operasi rutin, menurut (Ingram, Barbara, 1999)
- Kaji tingkat kesadaran
- Ukur tanda-tanda vital
- Auskultasi bunyi nafas
- Kaji turgor kulit
- Pengkajian abdomen
- Inspeksi ukuran dan kontur abdomen
 Auskultasi bising usus
 Palpasi terhadap nyeri tekan dan massa
 Tanyakan tentang perubahan pola defekasi
 Kaji status balutan
- Kaji terhadap nyeri atau mual
- Kaji status alat intrusive
- Palpasi nadi pedalis secara bilateral
- Evaluasi kembalinya reflek gag
- Periksa laporan operasi terhadap tipe anestesi yang diberikan dan
lamanya waktu di bawah anestesi.
- Kaji status psikologis pasien setelah operasi
5) Pemeriksaan fisik
- Kaji keadaan umum, kesadaran, berat badan atau tinggi badan dan
tanda – tanda vital.
- Kepala : Kaji adanya keluhan pusing atau sakit kepala, warna rambut,
keadaan, distribusi rambut, dan kebersihan rambut.
- Mata: Kaji kesimetrisan mata, warna konjungtiva, sklera, kornea, dan
fungsi penglihatan.
- Hidung : Kaji kesimetrisan, keadaan kehersihan hidung, dan fungsi
penciuman.
- Mulut: Kaji kelembaban mukosa mulut dan bibir, keadaan gigi, fungsi
pengecapan, keadaan mulut dan fungsi menelan.
- Telinga: Kaji adanya kelainan bentuk, keadaan, dan fungsi
pendengaran.
- Leher: Kaji adakah pembekakan, pembesaran kelenjar tiroid, distensi
vena jugularis, pebesaran kelenjar getah bening.
- Daerah dada: Kaji adanya keluhan sesak nafas, bentuk, nyeri dada,
auskultasi suara jantung, bunyi jantung, frekuensi nadi, dan tekanan
darah.
- Abdomen: Kaji adanya massa pada abdomen, distensi, bising usus,
bekas luka, nyeri tekan, karakteristik nyeri, kondisi hepar dan kandung
kemih.
- Genitalia Eksterna: Kaji adanya pengeluaran sekret dan perdarahan,
warna, bau, keluhan gatal dan kebersihan.
- Anus: Kaji adanya keluhan konstipasi, dan inspeksi adanya hemoroid
eksterna.
- Ektremitas: Kaji kekuatan otot, varises, kontraktur pada persendian,
refleks - refleks, dan kesulitan pergerakan.
6) Data penunjang
Pemeriksaan laboratorium : pemeriksaan darah lengkap (NB, HT,
SDP). Terapi : terapi yang diberikan pada post operasi baik injeksi
maupun peroral
B. ANALISA DATA
N Masalah
Data Penunjang Etiologi
o Keperawatan
1. DS: Ketidakseimbangan dan Nyeri akut
Pasien mengeluh nyeri kegagalan salah satu
pada bagian perut hormon yang
bawah mempengaruhi indung
telur
DO: ↓
Pasien tampak Fungsi ovarium abnormal
menyeringai ↓
Penimbunan folikel yang
terbentuk secara tidak
sempurna

Folikel gagal mengalami
kematangan, gagal
berinvolusi dan gagal
mereabsorpsi cairan

Terbentuk kista ovarium

Adanya cairan dalam
jaringan didaerah ovarium

Klien merasa nyeri pada
perut bagian bawah

Nyeri akut
2. DS :   Klien mengatakan Ovarium Ketidakseimban
mual, muntah. gan nutrisi
Infeksi ovarium
kurang dari
DO :
kebutuhan
Sekresi progesterone dan
tubuh
- Klien tampak tidak hcg meningkat
nafsu makan
Hiperstimulasi ovarium
- BB menurun   degenerative

Tidak terjadi ovulasi


degenerative pada
kelenjar adrenal folikel dan
menurunnya ovulasi

Kista Ovarium

Pembesaran ovarium

Menekan organ perut

Rasa sebah di perut

Anoreksi, mual, muntah

Intake tidak adekuat

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh

3. DS: Ketidakseimabangan Risiko


-pasien mengeluh nyeri esterogen dan perdarahan
diabdomen progesteron, pertumbuhan
-pasien mengeluh keluar folikel yang tidak
darah padahal tidak terkontrol, degenerasi
menstruasi ovarium, gaya hidup tidak
DO: sehat (konsumsi alkohol,
-pasien tampak anemis merokok)
-hasil usg menunjukan ↓
adanya pemecahan Infeksi ovarium
pada kista ↓
Sekresi progesteron dan
hcg meningkat

Hiperstimulasi ovarium
degenerativ

Tidak terjadi ovulasi
degenerative pada
kelenkar adenal folikel dan
menurunya ovulasi

Kista ovarium

Pembearan ovarium

Kista pecah

Terjadi perdarahan sekita
ovarium tuba falopi dan
uterus

Nyeri pada abdomen

Keluarnya darah
pervaginam

Resiko perdarahan
4. DS : Factor pencetus dan factor Ansietas.
- Klien mengatakan predisposisi
bahwa tidak ↓
mengetahui tentang Ovarium
penyakit yang ↓
dideritanya Infeksi ovarium
- Klien mengatakan ↓
takut akan tindakan Sekresi hormon
yang akan progesterone meningkat
dijalaninya ↓
DO : Hiperstimulasi ovarium
- Klien terlihat degeneratif
khawatir dan cemas ↓
- Klien tampak tegang Tidak terjadi ovulasi
- hasil TTV : degenerative pada
- Nadi : kelenjar adrenal foolikel
takikardi/brakikardi ↓
- Nafas : Menurunnya ovulasi
takipneu/bradipneu ↓
- TD : Terbentuknya kista
hipertensi/hipotensi/ ↓
- Konstipasi Kista ovarium

Direncanakan operasi

Kurang informasi

Kurang pengetahuan

Ansietas
5. Faktor resiko : 1) Ketidakseimbangan Risiko
Hipotensi. 2) Hipovolemi hormon estrogen dan Ketidakefektifan
3) Hipoksemia 4) progesteron Perfusi Jaringan
Hipoksia 5) Infeksi 6) ↓
Sepsis 7) Sindrom Degenerasi ovarium
respon inflamasi ↓
sestemik Kista Ovarium

Gejala/Tanda

Pembesaran Ovarium

Ruptur ovarium

Resiko perdarahan

Risiko Ketidakefektifan
Perfusi Jaringan

Prioritas Diagnosa :
1. Nyeri akut b.d. agen injuri biologi
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakcukupan pemenuhan kebutuhan metabolic ditandai dengan
mual , muntah, anoreksia
3. Risiko perdarahan b.d rentannya penurunan volume darah yang
mengganggu kesehatan ditandai dengan trauma akibat pecahnya kista
atau pembesaran kista
4. Ansietas. b.d. kurangnya informasi tentang proses atau tindakan
operasi.
5. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan b.d rupture ovarium

Rencana Asuhan Keperawatan

DX 1 : Nyeri akut b.d. agen injuri biologi.


a Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
. keperawatan, diharapkan nyeri dapat
berkurang.
b Kriteria : Pada evaluasi didapatkan
. hasil peningkatan skor sesuai dengan
indikator dibawah
NOC : Kontrol Nyeri
No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Mengenali kapan nyeri terjadi
2. Melaporkan nyeri yang terkontrol

3. Menggambarkan faktor
penyebab
4. Mengenali apa yang terkait
dengan gejala nyeri
Keterangan :
1 : Tidak pernah menunjukkan
2 : Jarang menunjukkan
3 : Kadang-kadang menunjukkan
4 : Sering menunjukkan
5 : Secara konsisten menunjukkan

NOC : Tingkat Nyeri


No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Nyeri yang dilaporkan
2. Panjangnya episode nyeri
3. Ekspresi nyeri wajah
4. Mengerang dan menangis

Keterangan :
1 : Berat
2 : Cukup berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada

NIC : Manajemen Nyeri


1) Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas/beratnya nyeri,
dan faktor-faktor pencetus
2) Observasi isyarat-isyarat  verbal dan non verbal dari
ketidaknyamanan, meliputi ekspresi wajah, pola tidur, nasfu
makan, aktitas dan hubungan sosial.
3) Kolaborasi pemberian analgetik sesuai dengan anjuran.
Pemberian analgetik harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut : prinsip pemberian obat 6 benar (benar nama, benar
obat, benar dosis, benar cara, benar waktu pemberian, dan benar
dokumentasi)
4) Gunakan komunikiasi terapeutik agar pasien dapat
mengekspresikan nyeri
5) Kaji pengalaman masa lalu individu tentang nyeri
6) Evaluasi  tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang
telah digunakan
7) Berikan dukungan terhadap pasien dan keluarga
8) Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa lama
terjadi, dan tindakan pencegahan
9) Ajarkan penggunaan teknik non-farmakologi (seperti: relaksasi,
guided imagery, terapi musik, dan distraksi)
10) Modifikasi tindakan mengontrol nyeri berdasarkan respon pasien
11) Anjurkan klien untuk meningkatkan tidur/istirahat
12) Anjurkan klien untuk melaporkan kepada tenaga kesehatan jika
tindakan tidak berhasil atau terjadi keluhan lain

Dx. 2 : Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d


ketidakcukupan pemenuhan kebutuhan metabolic ditandai dengan mual ,
muntah, anoreksia
Tujuan : Setelah dilaukan perawatan selam 2x24 jam diharapkan
nutrisi pasien adekuat
Kriteria Hasil : Sesuai dengan indicator NOC

NOC : Status nutrisi


No. Indikator 1 2 3 4 5
1 Asupan gizi
2 Asupan makanan
3 Asupan cairan
4 energi
5 Rasio bb/tb
6 Hidrasi
Ket :
1: deviasi berat dari normal 4: deviasi ringan dari
normal
2: deviasi cukup berat dari normal 5: tidak ada deviasi
dari normal
3: deviasi sedang dari normal

NIC : terapi nutrisi dan monitor nutrisi


1. Buat perencanaan makan dengan pasien untuk dimasukkan ke dalam
jadwal makan
2. Dukung anggota keluarga untuk membawa makanan kesukaan pasien
dari rumah
3. Tawarkan makanan porsi besar disiang hari ketika nafsu makan tinggi
4. Pantau masukan dan pengeluaran dan timbang berat badan secara
periodic
5. Kaji turgor kulit pasien
6. Pantau nilai laboratorium, seperti Hb, albumin, dan kadar glukosa
darah
7. Kolaborasi dengan ahli gizi penentuan diet klien

DX 3 : Resiko perdarahan b.d rentannya penurunan volume darah yang


mengganggu kesehatan ditandai dengan trauma akibat pecahnya kista
atau pembesaran kista
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan klien tidak
terjadi perdarahan
Kriteria Hasil : sesuai dengan indikator NOC
NOC : status sirkulasi
No Indikator status sirkulasi 1 2 3 4 5
1 Tekanan darah sistol
2 Tekanan darah diastol
3 Nadi
4 Sao2
5 Urin output
6 Edema perifer
7 Wajah pucat
8 Kelelalahan
Ket : 1: berat, 2: cukup berat, 3: sedang, 4: ringan, 5: tidak ada

NIC : Pencegahan Perdarahan


1) Monitor dengan ketat risiko terjadinya perdarahan apda pasien.
2) Monitor tanda dan gejala perdarahan lengkap.
3) Pertahankan agar pasien tetap tirah baring jika terjadi perdarahan
aktif.
4) Berikan produk-produk penggantian darah dengan cara yang tepat.
5) Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor tanda-tanda
perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi
perdarahan.

DX 4 : Ansietas b.d. kurangnya informasi tentang proses atau tindakan


operasi.
a Tujuan : Setelah dilakukan tindakan
. keperawatan, diharapkan cemas
berkurang dan pasien paham
terhadap proses penyakit atau operasi
dan harapan operasi.
b Kriteria : Pada evaluasi didapatkan
. hasil peningkatan skor sesuai dengan
indikator dibawah
NOC : Tingkat Kecemasan
No Indikator 1 2 3 4 5
.
1. Tidak dapat beristirahat
2. Distress
3. Perasaan gelisah
4. Rasa takut yang disampaikan
secara lisan
5. Rasa cemas yang disampaikan
secara lisan

Keterangan :
1 : Berat
2 : Cukup berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada

NIC : Pengurangan Kecemasan


1) Tenangkan pasien dan kaji tingkat kecemasan pasien
2) Jelaskan seluruh prosedur tindakan kepada pasien dan perasaan
yang mungkin muncul pada saat melakukan tindakan
3) Berusaha memahami keadaan pasien (rasa empati)
4) Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan dengan
komunikasi yang baik
5) Mendampingi pasien untuk mengurangi kecemasan dan
meningkatkan kenyamanan
6) Dorong pasien untuk menyampaikan tentang isi perasaannya
7) Ciptakan hubungan saling percaya
8) Bantu pasien menjelaskan keadaan yang bisa menimbulkan
kecemasan
9) Bantu pasien untuk mengungkapkan hal hal yang membuat cemas
dan dengarkan dengan penuh perhatian
10) Ajarkan pasien teknik relaksasi
11) Anjurkan pasien untuk  meningkatkan ibadah dan berdoa
12) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat-obatan yang
mengurangi kecemasan pasien

DX 5 : Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan b.d rupture ovarium


Tujuan :Setelah dilakukan perawatan selama 2x 24 jam diharapkan risiko
terminimalisir
Kriteria hasil : Sesuai indikator dibawah
NOC : Perfusi Jaringan
Indikator 1 2 3 4 5
Aliran darah melalui pembuluh darah pada
tingkat sel
Aliran darah melalui pembuluh perifer
Aliran darah melalui pembuluh darah
gastrointestinal

NIC : Perawatan Sirkulasi : insufisiensi vena


1. Lakukan penilaian sirkulasi perifer secara komprehensif (misalnya;
mengecheck nadi perifer, udem, waktu pengisian kapiler, warna dan
suhu kulit)
2. Monitor level ketidaknyamanan atau nyeri
3. Berikan obat antiplatelet atau antikoagulan dengan cara yang tepat
4. Pertahankan hidrasi yang cukup untuk menurunkan viskositas darah

DAFTAR PUSTAKA :
Gloria, Bulecheck, dkk. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Ed.6.
Mosby Year Book: St. Louis: Elsevier.
Sue, Moorhead, dkk. 2013. Nursing Outcome Classification (NOC). Ed.5. Mosby
Year Book. St. Louis: Elsevier.
T. Heather Herdman, dkk. 2015. Nursing Diagnosis: Definition & Classification
2015-2017. Ed. 10. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai