Anda di halaman 1dari 24

I.

PENDAHULUAN
A . L at ar Belakang
Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang tergolong sayuran

rempah. Sayuran rempah ini banyak dibutuhkan terutama sebagai pelengkap

bumbu masakan guna menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Hampir

setiap masakan menggunakan bawang merah sebagai pelengkap bumbu

penyedapnya. Selain sebagai bumbu masak, bawang merah juga digunakan

sebagai obat tradisional yang banyak bermanfaat untuk kesehatan (Rahayu dan

Berlian, 2!". Sebagai bahan obat, bawang merah dapat menyembuhkan luka

luar maupun dalam, penyakit maag, masuk angin, menurunkan kadar gula dan

kolesterol (Samadi dan Bambang, 2#".

$usat %ata dan &nformasi $ertanian ( 2  ' ! " menyebutkan bahwa, konsumsi

bawang merah dalam rumah tangga selama periode tahun 22  2  ' ) relatif

berfluktuasi namun cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Selama periode tahun 22 * 2  ' ) , konsumsi bawang merah terbesar terjadi pada

tahun 2+ yang mencapai  ,  ' ! kg-kapita-tahun, sedangkan konsumsi terendah

terjadi pada tahun 2  ' sebesar 2,)# kg-kapita-tahun. ahun 2  '# besarnya

konsumsi bawang merah sekitar  , !! ' kg-kapita-minggu atau 2,

kg-kapita-tahun atau naik  ,  ! / dari tahun 2  ' ! . %ari data di atas dapat dilihat

bahwa budidaya bawang merah memiliki prospek pasar yang baik karena

kebutuhannya selalu meningkat setiap tahunnya.

$roduksi0itas bawang merah di &ndonesia pada tahun 2' masih tergolong

rendah yaitu dari luas lahan '  1 . )  ! ha produksinya hanya ' . ! .1  ! ton, rata

rata produksi per hektarnya yaitu 1,#+ ton (%epartemen $ertanian, 2'2". Salah
satu penyebab rendahnya produksi0itas bawang merah adalah ketersediaan benih

bermutu yang belum mencukupi secara tepat, baik waktu maupun jumlahnya

( 3i guna, 2'". 4enurut Rubat5ky dan 6amaguchi ('11", bawang merah

memiliki masa dormansi yang berlangsung ! hingga 1 minggu, sehingga

umumnya dilakukan penyimpanan beberapa bulan sebelum ditanam. 4aemunah

(2'" menyatakan bahwa kondisi dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap

kualitas benih setelah ditanam di lapangan, berkaitan dengan habisnya masa

dormansi benih itu sendiri.

Hasil percobaan Soedomo ('112", umbi bawang merah yang telah disimpan

selama  bulan tanpa pemotongan ujung umbi, menghasilkan pertumbuhan dan

bobot hasil yang terbaik, dibandingkan dengan penyimpanan selama ' , 2, dan !

bulan. 7ama penyimpanan erat kaitanya dengan pecahnya masa dormansi dalam

waktu tertentu. Salah satu kegiatan yang ada di B 8 7&  S8 adalah budidaya

produksi umbi benih bawang merah. 4enurut 4aemunah (2'", penggunaan

benih yang bermutu tinggi merupakan langkah awal peningkatan produksi.

9eterbatasan benih sumber yang dibutuhkan oleh petani menyebabkan petani

menanam benih apa adanya dengan mutu rendah, akibatnya kualitas dan produksi

umbi yang dihasilkan pun rendah.

B . Tujuan Praktik Kerja Lapangan


' . 4 en ge tahui struktur organisasi dan kegiatan utama di B al ai $enelitian

anaman Sayuran 7embang, Bandung.


2. 4engetahui teknik budidaya produksi umbi benih bawang merah di Bal ai

$enelitian anaman Sayuran 7embang, Bandung.


. 4engetahui kendala yang dihadapi dalam produksi umbi benih bawang

merah di Balai $enelitian anaman Sayuran 7embang, Bandung.

C . Manfaat P r a kt i k K e r ja Lapangan

' . 4endapatkan pengetahuan tentang teknik produksi umbi benih bawang

merah yang dilakukan di Balai $enelitian anaman Sayuran, 7embang,

Bandung.

2. 4endapatkan pengetahuan tentang kendala dan permasalahan dari produksi

umbi benih bawang merah serta cara mengatasinya.

. 4endapatkan informasi tentang teknik pengujian kualitas umbi benih bawang

merah secara langsung oleh petani dan pembimbing $ 9 7 di lapangan.

II. TINJAUAN PUS TAKA

A . Sejara Tan a ! a n B a " an g Mera


%i kawasan : rop a Barat dan : rop a imur, diduga tanaman i ni

dibudidayakan '. tahun yang lalu, kemudian menyebar ke 8merika terutama

8merika Serikat. %alam penyebaran selanjutnya, bawang merah ini berkembang

sampai ke timur jauh dan 8 s i a Selatan. $ada tahun '1+#, ;epang memproduksi

bawang merah sebanyak ' juta ton dari  ribu hektar, sehingga menjadi produsen

nomor dua di dunia. Bawang merah menjadi salah satu tanaman komersial di

berbagai negara di dunia antara lain ;epang, < S 8 , Rumania, &talia, dan 4eksiko

(%ewi, 2'2". 3i bo w o (2#" menambahkan bahwa : r op a Barat dan : r o pa

imur terlambat dalam mengenal bawang merah. 8 d a yang menduga, sekitar a bad

ke. dari belahan benua ini bawang merah mulai menyebar luas hingga daratan

8merika, 8 si a imur, dan enggara. $enyebaran ini berhubungan dengan

perburuan rempahrempah oleh bangsa :ropa ke wilayah timur jauh, yang

kemudian sampai dengan pendudukan kolonial Belanda di &ndonesia.

%i &ndonesia, sentra budidaya dan juga sebagai daerah penyebaran bawang

merah adalah egal, = irebon, $ekalongan, 3at es , Brebes dan Sol o.

$erkembangan selanjutnya, bwang merah menyebar luas dengan cukup pesat,

hampir diusahakan di seluruh propinsi di &ndonesia kecuali Riau, %9& ;akarta,

9alimantan Barat dan 9alimantan imur. $ada tahun ' 1 1 ' , luas panen bawang

merah menempati urutan ketiga dari '  jenis sayuran komersial di &ndonesia,

yakni setelah cabai dan kacang panjang (Rukmana, '11!".

B . B#tani T an a ! an Ba"ang Mera


$. Tak%#n#! i
4 enur ut Rahayu dan B erli an ( '111 " tanaman bawang merah dapat

diklasifikasikan sebagai berikut>

9ingdom > $lantae

%i0isio > Spermatophyta

Subdi0isio > 8ngiospermae

9elas > 4onocotyledonae

?r do > 7iliales

@amily > 7iliacea

Aenus > 8llium

Spesies > Allium ascalonicum 7.

Bawang merah tergolong genus 8llium, yang mempunyai lebih dari #

spesies. amun, yang selama ini dikenal dan banyak dibudidayakan adalah

Allium cepa 7 . (bawang bombai", Allium sativum 7 . (bawang putih", Allium

ampeloprasum 7 . (bawang prei", Allium schoenoprasum 7. (bawang 9ucai", dan

Allium fistulosum 7. (bawang bakung" (Samadi dan Bambang, 2#".

&. M#rf#l#gi

Bawang merah termasuk jenis tanaman semusim berumur pendek dan

berbentuk rumpun. inggi tanaman berkisar antara '#2# cm, berbatang semu,

berakar serabut pendek yang berkembang di sekitar permukaan tana, sehingga

bawang merah tidak tahan terhadap kekeringan (Samadi dan Bambang, 2#".

Secara morfologis, bagianbagian tanaman bawang merah terdiri dari akar, batang,

daun, bunga, buah dan biji.


Akar. anaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran

dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara '#2 cm di dalam

tanah. ;umlah perakaran tanaman bawang merah dapat mencapai 22 akar.

%iameter ber0ariasi antara 2# mm. 8 k a r cabang tumbuh dan terbentuk antara #

akar ( 8 8 9 , 2!". 4enurut $itojo (2" akar tanaman bawang merah terdiri

atas akar pokok (primary root) yang berfungsi sebagai tempat tumbuh akar

ad0entif (adventitious root) dan bulu akar yang berfungsi untuk menopang tubuh

tanaman serta menyerap air dan 5at5at hara dari dalam tanah.

Batang. anaman bawang merah batangnya berbentuk seperti cakram

(discus), beruasruas, dan diantara ruasruas terdapat kuncupkuncup. Bagian

bawah cakram merupakan tempat tumbuh akar. Bagian atas batang sejati

merupakan batang semu, berupa umbi lapis ( bulbus" yang berasal dari modifikasi

pangkal daun bawang merah. $angkal dan sebagian tangkai daun menebal, lunak,

dan berdaging yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan ($itojo,

2".

Daun. anaman bawang merah daunnya berbentuk silindris k ecil

memanjang antara #+ cm, berlubang dan bagian ujungnya runcing, berwarna

hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya

relatif pendek (%ewi, 2'2". Setelah tua daun menguning, tidak lagi setegak daun

yang masih muda dan akhirnya mengering dimulai dari bagian bawah tanaman.

Setelah kering dijemur, daun tanaman bawang merah melekat relatif kuat dengan

umbi sehingga memudahkan pengangkutan dan penyimpanan ($itojo, 2".


Bunga. Bunga bawang merah terdiri atas tangkai bunga dan tandan bunga.

angkai bunga berbentuk ramping, bulat, dan berukuran panjang le bih dari # cm.
$angkal tangkai bunga bagian bawah agak menggelembung dan tangkai bagian

atas berukuran lebih kecil. $ada bagian ujung tangkai terdapat bagian yang

berbentuk kepala dan berujung agak runcing, yaitu tanda bunga yang masih

terbungkus seludang. Setelah seludang terbuka, secara bertahap tandan akan

tampak dan muncul kuncupkuncup bunga dengan ukuran tangkai kurang dari 2

cm ($itojo, 2". %ewi (2'2" menambahkan bahwa setiap ujung tangkai bunga

terdapat #2 kuntum bunga yang tersusun melingkar seolah berbentuk payung.

iap kuntum bunga terdiri atas satu putik dengan #) helai daun bunga berwarna

putih atau kekuningkuningan dan bakal buah berbentuk hampir segitiga.


Buah dan Biji . Bakal buah bawang merah tampak seperti kubah, terdiri atas

tiga ruang yang masingmasing memiliki dua bakal biji. Buah bawang merah

berbentuk bulat, di dalamnya terdapat biji yang berbentuk agak pipih dan

berukuran kecil. $ada waktu masih muda biji berwarna putih bening dan setelah

tua berwarna hitam ($itojo, 2".

' . (arieta% B a" a ng M era

Beberapa 0arietas bawang merah yang dominan diusahakan petani di

daerahdaerah sentra produksi maupun daerah pengembangan adalah 0arietas

Bima Brebes, 4edan, 9ling dan 4 a j a =ipanas. Sedangkan 0arietas bawang merah

unggul lokal yang banyak diusahakan petani adalah 9uning, 9uning Aombong,

dan Sumenep ($utrasamedja dan Suwandi, '11 ) " .

Varietas Bima Brebes. Carietas ini berasal dari daerah lokal Brebes. <mur

tanaman )  hari setelah tanam. inggi tanaman 2#!! cm, banyak umbi +'2 per

rumpun. $roduksi umbi 1,1 ton-ha. Susut bobot umbi 2 ' ,# / . =ukup tahan

terhadap penyakit busuk umbi ( Botrytis alli". $eka terhadap penyakit busuk ujung
daun (Phytophthora porri". Carietas ini baik dibudidayakaan di dataran rend ah

($utrasamedja dan Suwandi, '11 ) " .

Varietas Medan. Carietas ini berasal dari lokal Samosir, umur panen adalah

+ hari. inggi tanaman berkisar antara 2 ) ,1  !' ,  cm dengan jumlah umbi

berkisar antara )  ' 2 per rumpun. <m bi berbentuk bulat dengan ujung meruncing.

3 a r n a umbi merah, produksi umbi kering +,! ton per hektar. Susut umbi 2 ! , + / .

=ukup tahan terhadap penyakit busuk umbi ( Botritis alli". $eka terhadap penyakit

busuk daun (Phytophthora porri". Carietas ini baik untuk dataran rendah dan

dataran tinggi ($utrasamedja dan Suwandi, '11 ) " .

Varietas eling. Carietas ini berasal dari lokal 4 a j a , dipanen pada umur +

hari setelah tanam. inggi tanaman berkisar antara ,2!,! cm dengan

banyaknya umbi +' per rumpun. 3 a r n a umbi merah muda. $roduksi umbi +,1

ton per hektar umbi kering. Susut bobot umbi ' ! , 1 / . =uk up tahan terhadap

penyakit busuk umbi ( Botritis alli". $eka terhadap penyakit busuk ujung daun

(Phytophthora porri" . Carie ta s i ni ba ik diusahakan d i dataran rendah

($utrasamedja dan Suwandi, '11 ) " .

Varietas Maja !ipanas" Carietas ini berasal dari lokal =ipanas, masa

panennya mencapai umur )  hari setelah tanam. inggi tanaman berkisar antara

2!,!,+ cm, dengan jumlah umbi )  ' 2 per rumpun. Bentuk umbi bulat dengan

warna merah tua. $roduksi umbi kering '.1 ton-ha dan susut bobot umbi 2 ! , 1 / .

=ukup tahan terhadap busuk umbi ( Botrytis alli". $eka terhadap penyakit busuk

ujung daun (Phytophthora porri". Carietas ini baik untuk dataran rendah dan

dataran tinggi ($utrasamedja dan Suwandi, '11 ) " .


kering berkisar antara '2,  '1 ,+ ton-ha dengan susu t bobot umbi sekitar 2,#

persen. anaman bawang merah ini tahan terhadap penyakit @usarium, bercak

ungu (8lternaria porri" dan antraknose (=olletotrichum spp." dan cocok ditanam

di dataran rendah sampai dataran medium atau dataran tinggi ($utrasamedja dan

Suwandi, '11 ) " .

C . E k # l #g i Tan a ! an B a " an g Mera


4enurut Samadi dan Bambang (2#", tanaman bawang merah tidak dapat

tumbuh dan berproduksi dengan baik di sembarang tem pat atau daerah. anaman

menuntut persyaratanpersyaratan tertentu, terutama persyaratan ekologi.

9egagalan akan terjadi apabila budidaya yang dilaku kan tidak memperhatikan

lingkungan yang sesuai dengan sifat tanaman.


$. Tana

anaman bawang merah menyukai tanah yang subur, gem bur dan banyak

mengandung bahan organik. anah yang gembur dan subur akan mendorong

perkembangan umbi sehingga hasilnya lebih maksimal. ;enis tanah yang paling

baik untuk bawang merah adalah tanah lempung berpasir atau lempung berdebu.

;enis tanah ini mempunyai aerasi dan drainase yang baik karena mempunyai

perbandingan yang seimbang antara fraksi liat, pasir dan debu (Rahayu dan

Berlian, '111". %ewi (2'2" mengatakan bahwa tanama n bawang merah tumbuh

baik pada tanah yang subur, gembur dan banyak dan banyak mengandung bahan

organik dengan jenis tanah lempung berpasir atau lempung berdebu. %erajad

kemasaman tanah (pH" tanah antara #,#),#, tata air dan tata udara dalam tanah

berjalan baik, tidak boleh tergenang.

&. I k l i !
%i &ndonesia bawang merah dapat ditanam di dataran rendah sampai

ketinggian ' m di atas permukaan laut. 9etinggian tempat yang optimal untuk

pertumbuhan dan perkembangan bawang merah adalah !# m di atas

permukaan laut. anaman bawang merah masih dapat tumbuh dan berumbi di

dataran tinggi, tetapi umur tanamnya menjadi lebih panjang ,#' bulan (Sutarya

dan Arubben '11#". anaman bawang merah lebih cocok tumbuh di daerah

beriklim kering. anaman bawang merah peka terhadap curah hujan yang tinggi,

serta cuaca berkabut. anaman ini membutuhkan penyinaran cahaya matahari

minimal +  / , suhu udara 2#2D=, dan kelembaban nisbi #   +/ (a5aruddin,

'111". 4enurut Samadi dan Bambang (2#", curah hujan yang sesuai untuk

pertumbuhan tanaman bawang merah adalah antara 2# mm per tahun.

anaman bawang merah dapat membentuk umbi di daerah yang suhu

udaranya ratarata 22D=, tetapi hasil umbinya tidak sebaik di daerah yang suhu

udara lebih panas. Bawang merah akan membentuk umbi lebih besar bilamana

ditanam di daerah dengan penyinaran lebih dari ' 2 jam. ? l e h karena itu, tanaman

bawang merah lebih menyukai tumbuh di dataran rendah dengan iklim yang cerah

(Rismunandar ' 1  ) " . 8ngin merupakan faktor iklim yang berpengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman bawang merah. Sistem perakaran yang sangat dangkal,

maka angin kencang yang berhembus terusmenerus secara langsung dapat

merusak tanaman (%ewi, 2'2".

D. T ek n i k B u )i ) a * a Pr # ) u k % % i U! + i Beni Ba "an g M era


Berikut merupakan langkahlangkah dalam teknik produksi umbi benih

bawang merah>

$. P e r% i ap a n M e) i a Tan a !

4enurut %ewi (2'2", pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk

menciptakan lapisan tanah yang gembur, memperbaiki drainase dan aerasi tanah,

meratakan permukaan tanah, dan mengendalikan gulma. Samadi dan Bambang

(2#", pengolahan tanah dilakukan dengan cara dibajak atau dicangkul pada

kedalaman ' # cm, kemudian dibuat bedengan selebar ' cm, tinggi 2

cm, jarak antar bedengan 2# cm sebagai jalan. $anjang bedengan disesuaikan

dengan kondisi lahan. 8pabila p H tanah kurang dari #,) diberi dolomit dengan

dosis ' , # ton-ha, disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu

biarkan 2 minggu. 4enurut Hidayat (2!", pemberian pupuk dasar dilakukan

setelah pengolahan tanah. $upuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik

yang sudah matang seperti pupuk kandang sapi dengan dosis '2 ton-ha atau

pupuk kandang ayam dengan dosis #) ton-ha, atau pupuk kompos dengan dosis

! # ton-ha. $emberian pupuk organik tersebut untuk memelihara dan

meningkatkan produkti0itas lahan.

&. U ! + i Beni

< m b i yang baik untuk benih berukuran sedang #' g. $enampilan umbi

benih harus segar dan sehat, bernas, padat, tidak keriput, dan warnanya cerah.

< m b i benih sudah siap ditanam apabila telah disimpan selama 2 * ! bulan sejak

panen, dan tunasnya sudah sampai ke ujung umbi. =ara penyimpanan umbi yang
Aambar ' . Struktur ?rganisasi B 8 7 &  S 8 .

9eterangan Struktur ?rganisasi

9epala Balai > %r. 7iferdi, S.$., 4 . S i .

9 a . Sub ata <saha > 4astur, S.$.

9epegawaian > Sugyartini, 8 . 4 d .

Rumah angga > Aunawan

9euangan > 3 i d a Rahayu, S . : .

Seksi ;asa $enelitian > %rs. 7uthfy

9erjasama > Hadis ;ayanti, S.$., 4 . $.

%iseminasi & > &r. onny 9oestoni 4oekasan

$ustaka > Suaibatul 8slamiah, B.Sc.

Seksi $elayanan eknik > Rinda 9irana, S.$., 4 . $.

9ebun > Subarlan

<$BS > Rinda 9irana, S.$., 4 . $.

7aboratorium > &mas Suraya %ewi

9elti $emuliaan, K $lasma utfah > 9usmana, S.$.

9elt i :kofi siologi > %r. ikardi Aunadi, 4 . S .

9elti Hama dan $enyakit > %r. 7aksminiwati $rabaningrum, 4 . S .

. J u !l a  Staff ) an Kualifika%i Staff

Sumber daya manusia yang ada di B 8 7 &  S 8 terdiri atas Struktural yang

berjumlah ! ?rang, peneliti yang terdiri dari S ' L ! 2 orangM S2 L ' # orangM S  L
' orang, teknisi L !  orang dan administrasi L # orang. B 8 7 &  S 8 7embang

dipimpin oleh seorang 9epala dan terdiri dari Sub Bagian ata <saha, Seksi ;asa

$enelitian, Seksi $ela yanan eknik, dan 9elompok ;abatan @ungsional. Setiap sub

bagian memiliki tugas pokok masingmasing.

Sub bagian ata <saha adalah bagian yang melaksanakan urusan tata usaha

dan rumah tangga. ugas pokok sub bagian tata usaha yaitu memberikan

pelayanan tekhnis dan administrasi. $elayanan tersebut diberikan kepada semua

satuan unit dibidang ketatausahaan meliputi perencanaan, pelaporan,

kepegawaian, keuangan rumah tangga, perlengkapan serta peralatan kantor.

Seksi ;asa $enelitian adalah bagian yang mempunyai tugas melakukan bahan

penyiapan kerjasama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan

pendayagunaan hasil penelitian tanaman sayuran. 9onsumen benih yang

diproduksi oleh B 8 7&  S8 yaitu B $ $, %inas $ertanian, perusahaan untuk

dipasarkan, serta perorangan untuk penelitian. Benih yang dihasilkan oleh

B 8 7 &  S 8 tidak dijual semuanya, tetapi disisakan sebagian untuk produksi tahun

berikutnya dan untuk dikembangkan atau diteliti. Benih yang dipasarkan oleh

Balitsa tidak memiliki kriteria tertentu, benih tersebut langsung bisa dipasarkan

apabila telah lolos standar dan sertifikasi dari B $ SB . Selain itu, seksi ;asa

$enelitian juga membawahi bagian $ranata 9omputer dan $ustakawan. $ranata

komputer bertugas mengurusi bagian ilmu teknologi dan juga sistem

komputerisasi di B 87 & S8 . $ustakawan mengurus bagian perpustakaan

mengenai bukubuku yang ada di B 87 & S8 dan juga mengurus tentang

peminjaman buku serta mendata para pengunjung yang datang ke perpustakaan


untuk kebutuhan membaca. $erpustakaan B 8 7&  S8 sendiri sudah memiliki

banyak koleksi buku, jurnal, serta laporanlaporan hasil penelitian.

Seksi $elayanan eknis adalah bagian yang memberika n pelayanan teknis

pada penelitian tanaman sayuran. $elayanan eknis terdiri dari kebun,

laboratorium, dan juga < $ B S . 7aboratorium terdiri dari > :ntomologi dan

@itopatologi, Cirologi, 9ultur ;aringan, Benih, @isiologi Hasil, :kofisiologi.

Balitsa memiliki  kebun percobaan yang terletak di 7embang ( J ' . 2 #  m dpl"

seluas !,# ha, Subang ( J '   m dpl" seluas '1,+ ha dan Berastagi ( J ' .  !  m dpl"

seluas 2# ha.

9elompok ;abatan fungsional adalah bagian yang melaksanakan kegiatan

fungsional yang dilakukan di B 87 & S8 berupa kegiatan penelitian yang

didukung oleh kelompok peneliti pemuliaan dan plasma nutfah, hama dan

penyakit, ekofisiologi dan pasca panen. @asilitas penunjang utama yang tersedia

yaitu kebun percobaan seluas # hektar, laboratoriu m, rumah kasa atau kaca,

gudang tempat penyimpanan benih dan ruangan lainnya .

9egiatan yang dilakukan di B 8 7&  S8 meliputi kegiatan penelitian yang

menyangkut permasalahanpermasalahan dalam bercocok tanam tanaman sayur.

Hasil penelitian tersebut nantinya akan disosialisa sikan kepada petani sayur yang

ada di seluruh &ndonesia. 9egiatan penelitian tersebut meliputi 9egiatan $eneliti

$emuliaan dan $lasma utfah, 9egiatan $eneliti Hama dan $enyakit, 9egiatan

$eneliti :kofi siologi dan 9egiatan $eneliti $ascapa nen.

9egiatan $eneliti $emuliaan dan $lasma utfah adalah kegiatan yang

dilakukan oleh kelompok peneliti pemuliaan dan plasma nutfah. 4 e la k uk a n


petani langsung ke supermarket besar seperti Hero, Hypermart, =arrefour, Aiant,

7ottemart untuk kawasan ;akarta, Bandung, =irebon, $ekalongan, dan Semarang.

$roduk yang dipasarkan oleh Bimandiri adalah produk sayuran yang memiliki

grade 8.

Beberapa perusahaan benih besar seperti $anah 4 e r a h dan Riawan ani

termasuk mitra Balitsa. Selain perusahaan besar, kelompok tani di sekitar

7embang juga menggunakan benih tanaman sayuran dari Balitsa, kelompok tani

tersebut antara lain &kamaja, $asir 7angu, ;aya 4akmur, 7embang 8gri, dan lain

lain. 9elompok tani yang juga bermitra dengan Balitsa adalah kelompok tani

4 e ka r ;aya. 4 e ka r ani ;aya bergerak dalam bidang agribisnis dan dalam

pelaksanaannya diusahakan secara kolektif. 4 e k a r ani ;aya sendiri terdiri dari

beberapa anggota kelompok seperti 7entera 8sri, 4 a d y a ani Sejahtera, 4 e k a r

ani ;aya, 4 e k a r ani &, 4 e k a r ani &&, Aapura ani, 6anNs @ruit, ;hotani, Bakti

4andiri, 4 e k a r Rahayu, 4 e k a r Saluyu, $rima ani, ;ian 8gro, Saung ?rganik,

3 a r g i Harum, 7embang @resh. Sampai sekarang jumlah keanggotaannya adalah

+2 orang.

Selain mitra dalam pemasaran benih, Balitsa bekerja sama pula dengan

berbagai pihak dala m hal penelitian. 4 i t r a kerja sama internasional Balitsa antara

la in !entro 0nternational de Potatoes.0nternational Potato !enter (=&$" yang

merupakan sebuah lembaga bertaraf international, yang mana fungsi =&$ adalah

untuk menyediakan bahan genetika kentang. Selain =&$ adapula H?R& dan

Australian !entre for 0nternational Agricultural /eserch ( 8 =& 8 R" yang


merupakan kerja sama yang dilakukan oleh BalitsaBalitbio dan 1ueensland

niversity di 8ustralia.

B. Tek ni k P r# )u k% i U !+ i B en i Ba "a ng Mera 5 A l l i u m ascalonicum L.6

D i Balai Penelitian T a n a ! a n Sa*uran

Bawang merah merupakan salah satu jenis tanaman sayuran utama yang

dibudidayakan di Balai $enelitian anaman Sayuran ( B 87 & S 8 ". 4 e s ki p un

bawang merah merupakan tanaman yang umumnya ditanam di dataran rendah

namun kenyataannya di B 8 7&  S8 dengan kondisi tempat yang berada pada

ketinggian '2# mdpl tanaman bawang merah dapat dibudidayakan dengan baik

namun umur panennya lebih lama dibandingkan dengan bawang merah yang

ditanam di dataran rendah. Semua kegiatan budidaya bawang merah yang ada di

B 8 7 &  S 8 diusahakan untuk mendapatkan umbi benih bawang merah, tidak untuk

umbi konsumsi. <m bi benih bawang merah yang dihasilkan nantinya akan dijual

kepada penangkar atau didistribusikan ke dinas pro0insi yang membutuhkan.

9egiatan produksi umbi benih bawang merah di B 8 7 &  S 8 juga bertujuan untuk

menjaga ketersediaan benih 0arietas0arietas yang digunakan untuk bahan

persilangan atau bahan penelitian. eknik produksi umbi benih bawang merah di

B 8 7 &  S 8 secara umum meliputi persiapan lahan, persiapan benih, penanaman,

pemeliharaan, panen dan pasca panen.

$. Per%iapan L a an

$ersiapan lahan untuk produksi umbi benih bawang merah yang ada di

Balai $enelitian anaman Sayuran dimulai dengan membersihkan rerumputan


pada lahan bekas pertanaman sebelumnya. Hal ini bertujuan agar lahan yang

akan digunakan sebagai pertanaman bawang merah benarbenar bersih dari

tanaman lain terutama bersih dari gulma. $embersihan tersebut juga dapat

digunakan untuk memutus siklus hidup penyakit atau hama yang berasal dari

pertanaman sebelumnya yang memanfaatkan rerumputan sebagai inang

sementaranya. Suwandi ('11", menyatakan bahwa beberapa jenis gulma

dapat menjadi inang bagi hama dan penyakit tanaman.


$engolahan tanah dilakukan setelah lahan bersih dari gulma yaitu

dengan menggunakan cangkul atau menggunakan traktor roda empat dengan

implemen bajak piring dan singkal pada kekalaman  cm. ujuan

pengolahan tanah adalah membalik dan memecah lapisan top soil tanah

menjadi tanah yang remah dan gembur untuk memperbaiki aerase dan

drainase tanah, selain itu juga untuk mencabut akar gulma yang masih
tujuan dilakukanya pruning adalah agar penyerapan nutrisi tanaman digunakan

untuk pertumbuhan dan perkembangan umbi.

Aambar ' ) . $roses pruning


- . Panen
$roses panen memegang peran penting dalam menghasilkan benih yang

berkualitas. $emanenan bawang merah haruslah dengan hatihati, jangan

sampai merusak umbi. Hal ini dikarenakan kerusakan pada umbi seperti memar

dan luka akan menurunkan kualitas. < m bi bawang merah yang akan dijadikan

benih dipanen pada saat sudah masak fisiologis. <m bi bawang merah yang

sudah mengalami masak fi siologis biasanya bisa dilihat dari umur tanaman.

$anen bawang merah yang sudah cukup masak fi siologi biasanya dilakukan

pada umur )+ hari di dataran rendah dan +1 hari didataran tinggi, dua

minggu lebih lama dari umur panen untuk umbi konsumsi. < m bi bawang

merah yang telah masak fi siologis dapat dilihat dari tandatanda sebagai

berikut> leher umbi kosong atau hampa, + / daun berwarna kuning dan

rebah, sudah terjadi pembentukan pigmen merah dan timbulnya bau bawang

yang khas, sebagian umbi tersembul diatas permukaan tanah dan warna umbi

merah tua, merah keunguan atau merah muda.


Aambar ' + . Bawang

merah siap panen.


. Pa%7a Panen
7angkah pertama penanganan pasca panen adalah membersihkan umbi

bawang merah dari dari kotoran yang melekat setelah proses pemanenan yang

telah dilakukan sebelumnya kemudian bersama daunnya masing masing diikat

sebanyak '   ' # rumpun dan dijemur beralaskan rikar bambu (gedheg" atau

karung kandi. $roses penjemuran dilakukan dalam 2 tahap. ahap pertama

adalah proses pelayuan yang dilakukan selama 2 hari pertama setelah panen

dengan bagian daun berada di bagian atas. ujuan penjemuran tahap pertama

ini adalah untuk mengeringkan daun. ahap kedua, penjemuran dilakukan

selama +  ' ! hari dengan bagian umbi menghadap ke atas, yang harus

diperhatikan adalah hindari penjemuran di bawah matahari langsung karena

sengatan radiasi sinar matahari langsung akan merusak umbi benih, umbi jadi

keriput dan tidak timbulnya warna mengkilat sehingga warna kulit menjadi

pudar. ujuan penjemuran kedua adalah mengurangi kadar air umbi bawang

merah sehingga kadar air umbi tersebut berada pada batas dimana

perkembangan mikroorganisme dan kegiatan en5imatis dapat terhambat

sehingga tidak terjadi kerusakan benih. $roses penjemuran dihentikan apabila

umbi sudah mencapai kondisi kering askip dengan kadar air umbi # / atau

dapat ditandai dengan kulit bawang merah yang terlihat mengkilap dan jika

digesekkan satu sama lain terdengar suara gemersik.


Aambar '  . $enjemuran umbi bawang merah.
7angkah kedua penanganan pasca panen adalah proses sortasi dan

pengikatan bawang merah. 9egiata n sortasi bertujuan untuk memisahkan umbi

bawang merah yang utuh, sehat dan tidak kriput dari umbi yang mengalami

kerusakan. Sortasi dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan tangan

dan selanjutnya setelah disortasi bawang dibersihkan dari kulit umbi yang telah

kering lalu dikelompokan untuk diikat menggunakan tali rafia. $embersihan

dan pengikatan tersebut bertujuan agar bawang terlihat rapih dan untuk

memudahkan dalam proses pengangkutan serta penyimpanan.

Aambar ' 1 . Sortasi dan pengikatan bawang merah.


7angkah ketiga dalam proses pasca panen adalah pengapuran. < m bi benih

bawang merah yang telah diikat selanjutnya diberi kapur dolomit dengan cara

ditaburkan pada ikatan bawang secara merata. ujuan dari pengapuran tersebut

adalah untuk menurunkan kelembaban di selasela bagian dala m ikatan bawang


%irektorat $erlindungan anaman Hortikultura. 2. Pengenalan dan
Pengendalian *ama &anaman $ayuran Prioritas . %irektorat ;endral
Hortikultura, ;akarta. ' ) ! Halaman.

Hidayat, 8 . 2!. Budidaya bawang merah. Beberapa hasil penelitian di


abupaten Brebes, %irektorat ana Sayuran dan B i o @armaka, Brebes. #+
Halaman.

9orlina, : . '111. Pengendalian *ama &erpadu Pada &anaman Baang Putih"


Balai $engkajian eknologi $ertanian, ; awa imur. 2 ! Halaman.

4aemunah. 2'. Ciabilitas dan Cigor Benih Bawang 4 e ra h pada Beberapa


Carietas Setelah $enyimpanan. 8ournal Agroland" ' + ( ' " > '  * 22.

a5aruddin. '111. Budidaya Dan Pengaturan Panen $ayuran Dataran /endah .


$enebar Swadaya, ;akarta. ' ! 2 Halaman.

$itojo, S . 2. Penangkaran Benih Baang Merah. 9anisius, 6ogyakarta. 1


Halaman.

$riyantono, : . , : . 8nd i dan 8drianton. 2'. Cigor < m bi Bawang 4e rah ( Allium
ascallonicum 7." Carietas $alasa %an 7embah $alu $ada Berbagai 9ondisi
Simpan. 8urnal Agrotekbis" ' ( ' " >   ' ) .

$usat %ata dan Sistem &nformasi $ertanian. 2  ' ! . Buletin 9onsumsi $angan.
$ekretariat 8enderal ementerian Pertanian. # ('"> '.

$utrasamedja, S. dan Suwandi. ' 1 1 ) . Varietas Baang Merah di 0ndonesia" Balai


$enelitian anaman Sayuran, 7embang. 2 Halaman.

Rahayu, : . %an .C.8. Berlian. '111. Baang Merah. $enebar Swadaya, ;akarta.
1 ! Halaman.

PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP. 2!. Baang Merah. $enebar Swadaya, ;akarta.


1 ! Halaman.

Rajiman. 21. $engaruh $emupukan  $ 9 erhadap Hasil Bawang 4 e r a h %i


7ahan $asir $antai. 8urnal 0lmu6ilmu Pertanian. # ('"> #2).

Rauf, 8. '111. %inamika $opulasi $podoptera e%igua (Hubner"


(7epidoptera> octuidae" $ada $ertanaman Bawang 4e rah di %ataran
Rendah. Buletin *ama dan Penyakit &umbuhan && (2"> 1 * !+.

Rismunandar. ' 1  ) . Membudidayakan , i m a 8enis Baang . Sinar Baru, Bandung.


' 2  Halaman.

Rubat5ky,C.: dan 6amaguchi.'11. $ayuran Dunia+ Prinsip+ Produksi+ dan #i2i+


alih bahasa ! a t ur *erison . &B, Bandung. ' 1 ) Halaman.
Rukmana, R . ' 11 !. Baang Merah Budidaya dan Pengolahan Pacapanen .
9anisius. 6ogyakarta. +2 Halaman.

Samadi, B., dan B . =ahyono. 2#. Baang Merah 0ntensifikasi saha &ani.
9anisius, 6ogyakarta. ! Halaman.

Santoso dan H . Budi. 2. /agam dan hasiat &anaman 9bat . 8 g r o 4 e d i a


$ustaka, ;akarta. ' ! 2 Halaman.

Sasmito, 2'" 8 p li k asi Sistem $akan < n tu k Simulasi %iagnosa Hama dan
$enyakit anaman Bawang 4 e r ah dan =abai 4enggunakan
@orward =haining dan $endekatan Berbasis 8turan. &esis. $rogram
$asca Sarjana <ni0ersitas %iponegoro, Semarang. + Halaman.

Soedomo, R . $. '112. $engaruh pemotongan umbi dan lamanya penyimpanan


umbi bibit bawang merah terhadap hasil umbi di Brebes, ;awa
tengah. 8urnal *ortikultura. 2>!!+.

. 2). $engaruh jenis kemasan dan daya simpan umbi bibit


bawang merah terhadap pertumbuhan dan hasil di lapangan. 8urnal
*ortikultura. ' ) ("> '    ' 1 ) .

Sutarya, R. , dan A . Arubben. ' 11#. Pedoman Bertanam $ayuran Dataran


/endah" Balai $enelitian Hortikultura 7embang, Bandung. 2 ) ! Halaman.

Sutopo, 7. 22. &eknologi Benih. $ Raja Arafindo, ;akarta. 2!+ Halaman.

Sumarni, ., R . Rosliani dan Suwandi. 2'2. ;arak anam dan %osis pupuk  $ 9
untuk $roduksi Bawang 4 e r a h dari Benih < m b i 4 i n i di %ataran inggi.
8urnal *ortikultura. 22 (2"> ' !   ' # # .

Suwandi, ., urtika, S. Sahat. '11+. Bercocok anam Sayuran %ataran Rendah.
Balai $enelitian Hortikultura 7embang dan $royek 88 1#, Bandung. > ' 
).

3ibo wo , S . 2#. Budidaya Baang Putih+ Merah dan Bombay" $enebar


Swadaya, ;akarta. 2 Halaman.

3 ig u na A. , &. 4 . Hidayat dan = . 8 5m i . 2'. $erbaikan eknologi $roduksi


Benih Bawang 4 e r ah 4 e la l u i $engaturan $emupukan, %ensitas,
dan Carietas. ;urnal *ortikultura. 2 (2"> '  +  ' ! 2 .
784$&R8

Anda mungkin juga menyukai