I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bawang batak (Allium chinense) berasal dari Asia tengah, di antara nya
Cina dan Jepang yang beriklim subtropik. Menyebar ke seluruh Asia, Eropa,
oleh masyarakat adalah Allium. Genus Allium terdiri lebih dari 280 spesies
yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa spesies dari genus Allium bernilai
ekonomi tinggi dan telah dimanfaatkan sejak lama. Allium berguna untuk
bumbu, sayuran, obat dan tanaman hias. Kebutuhan pasar dunia akan jenis
diimpor seperti bawang merah, bawang putih dan bawang Bombay (Naibaho
et al, 2015).
Untuk data produksi bawang batak tidak ada sama sekali. Karena
samapai saat ini budidaya tanaman bawang batak belum berkembang. Salah
khasiat dari tanaman bawang batak terutama terhadap Kesehatan. Selain itu,
umbi dari bawang batak yang berukuran kecil, sehingga dalam budidaya yang
2
Nilai ekonomi bawang batak masih sangat rendah. Dari hasil peninjauan
dengan pedagang bawang batak, untuk harga dimulai dari Rp. 5.000,00
hingga Rp. 8.000,00 perikat dengan jumlah tanaman sekitar 5-7 tanaman.
kalah dengan jenis bawang dan daun bawang lainnya. Daun bawang batak
juga memasok vitamin C dan K, kalsium, serat, folat, dan zat besi. Vitamin K
B6, asam folat likopen, kalium, dan zeaxanthin. Bawang batak sebagai
Komposisi kandungan unsur hara yang terdapat pupuk majemuk NPK adalah
(Sinaga, 2012)
kekurangan air bagi tanaman. Cekaman air pada tanaman dapat disebabkan
oleh dua yaitu: (1) kekurangan air di dareah perakaran, (2) laju
tanaman sehingga kebutuhan air pada daun lebih tinggi. Penyerapan air oleh
tekanan difusi air tanah ke akar, dan keadaan protoplasma tanaman (Kramer
1979).
tentang uji adaptasi ekologis dan produksi tanaman bawang batak (Allium
chinense G. Don) terhadap pemberian pupuk npk mutiara pada kondisi tanah
tekanan kekeringan.
B. Tujuan Penelitian
C. Hipotesis
3. Ada interaksi antara pemberian pupuk NPK mutiara 16:16:16 pada kondisi
batak.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan penulisan skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam
Universitas Asahan.
bawang batak.
5
Bawang batak merupakan tanaman obat dan juga dikenal sebagai bahan
Kingdom : Plantae
Divisio : Tracheophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Amarylidaceae
Genus : Allium
1. Akar
bentuk daun yang sempit berwarna cerah yang menyatu dengan tangkai
tangkai bunga memanjang dan benang sari menjulur keluar. Umbi Allium
chinense berwarna putih keabuan hingga ungu yang terbungkus oleh kulit
2. Daun
Panjang daun 30-60 cm. Umbi akan berkemabang memanjang pada awal
musim semi dan akan mengalami dormansi pada awal musim panas.
Biasanya umbi pada tanaman ini berwarna abu-abu atau ungu, memiliki
kulit tipis yang transparan dengan bentuk agak oval. Pada perbungaannya
3. Bunga
4. Umbi
Dalam satu umbi bawang batak mengandung kurang lebih 109 kkal
energi, 70,1 gram air, 0,8 gram protein, 0,1 gram lemak, 27,7 gram
karbohidrat 0,4 gram serat, 1,3 gram abu, 26 miligram riboflavin 0,7
B. Adaptasi Ekologis
1. Keadaan iklim
a. Suhu udara
kematian.
b. Kelembaban udara
2. Keadaan tanah
c. Ketinggian tempat
tekanan turgor. Hasil penelitian ( Naiola, 2000) rendahnya potesial air akan
besar kecilnya nilai pontesial air pada suatu spesies tanaman menunjukkan
chouni, 2010) dan salah satunya adalah kematian skala besar di semua kelas
hanya tanaman yang telah teruji mempunyai kemampuan adaptasi tinggi pada
menurunnya kecepatan fotosintesis dan luas daun. Pada tingkat seluler dan
Salah satu jenis pupuk anorganik yang digunukan yaitu NPK Mutiara
memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman, baik unsur hara makro maupun
mengandungan unsur hara makro N,P dan K serta mikro Mg,S,Bo,Mn dan Zn
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari pupuk tunggal
N, P dan K. kandungan unsur hara pada pupuk NPK sangat cepat diserap
(Marlina, 2012)
Hasil penelitian Edy (2016) perlakuan dosis 250 kg/ha pupuk NPK
variable jumlah anakan umur 28 hst dan berpengaruh nyata terhadap variable
umur panen tanaman bawang batak. Ada kecenderungan perlakuan pada dosis
40 g/plot.
bentuk ion Ammonium dan sisa ammonium akan di ubah menjadi nitrit dan
dapat langsung serap tanaman. Lingga dan marsono juga mejelaskan bahwa
dan memberikan warna hijau pada daun tanaman yang sanngat berguna dalam
Sebagian bahan dasar protein (ATP dan ADP), membantu asimilasi dan
12
pemasakan biji dan buah (Marsono dan Sigit, 2004)., sehingga tanaman dapat
khususnya akar-akar lateral dan sekunder (jumin, 2002). Peranan ini berkaitan
bagian dari inti sel yang berperan penting dalam pembelahan sel dan
±23 m dpl yang dilaksanakan pada bulan januari s/d maret 2023.
1. Bahan
2. Alat
celurit, garu, plastik, meteran, gergaji, papan/riplek, tali rapia, patok kayu,
paku, kayu, timbangan, gembor, ember, alat tulis, kalkulator dan alat lain
C. Metode Penelitian
N0 = 0 g/ plot
N1 = 30 g/ plot
N2 = 60 g/ plot
N0 C0 N1 C0 N2 C0
N0 C1 N1 C1 N2 C1
N0 C2 N1 C2 N2 C2
N0 C3 N1 C3 N2 C3
Panjang plot : 50 cm
15
Lebar plot : 75 cm
Jarak tanam : 25 cm x 25 cm
dipergunakan adalah :
Σijk = Efek galat perlakuan pada kondisi tekanan kekeringan taraf ke-j
dan pupuk npk mutiara 16:16:16 taraf ke-k pada blok ke-i
Jika analisis sidik ragam menunjukkan nyata atau sangat nyata, maka
uji dilanjutkan menbggunakan uji BNJ jika KK < 10%, uji BNT jika KK 10%
D. Pelaksanaan Penelitian
daya tumbuh yang baik dan ditaburkan diatas persemaian yang telah
diatas diatas plot dengan tinggi ± 1,5 dapat disesuaikan dengan kebutuhan
memiliki 3 helai daun. Jarak tanam yang digunakan bawang batak adalah
30 g/plot (300 kg/ha), (N2) 60 g/plot (600 kg/ha) dan, Aplikasi pupuk npk
perakaran.
6. Pemeliharaan tanaman
a. Penyiraman
di siram.
b. Penyulaman
mati, busuk atau yang pertumbuhannya tidak normal, tidak seumur bibit
c. Penyiangan gulma
7. Panen
setelah tanam, ditandai dengan ujung daun bawang yang mulai layu dan
E. Peubah Amatan
2. Jumlah Daun
A. Hasil Penelitan
batak umur 2, 4, dan 6 minggu setelah tanaman dapat dilihat pada lampiran
Dari hasil sidik ragam dapat dilihat bahwa pemberian pupuk NPK
bawang batak pada umur 2 MST. Serta menujukkan pengaruh yang sangat
pengaruh yang tidak nyata terhadap tinggi tanaman bawang batak pada
umur 2 MST dan 4 MST serta menunjukkan pengaruh yang sangat nyata
pada umur 6 MST. Interaksi pupuk NPK 16;16;16 dan waktu penyiraman
menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada umur 2 MST, 4 MST dan 6
MST.
terhadap tinggi tanaman bawang batak umur 6 MST setelah tanaman dapat
N/C C0 C1 C2 C3 Rataan
tinggi tanaman tertinggi yaitu 26,60 cm, tidak berbeda nyata dengan
tanaman tertinggi yaitu 25,70 cm, tidak berbeda nyata dengan perlakuan
C2,C3 dan C0. Demikian juga dengan perlakuan C3 dan C0 saling tidak
batak umur 6 MST dapat lihat pada kurva Gambar 2 di bawah ini.
22
bawang batak umur 6 MST cediperoleh kurva regresi linier dengan persamaan Ŷ
2. Jumlah daun
Data pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun tanaman bawang
batak umur 2,4 dan 6 MST dapat dilihat pada lampiran 13,14,15,16,17,18 dan 19,
20,21.
.Dari hasil analisis sidik ragam dapat lihat bahwa pemberian pupuk Npk
16:16:16 menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap jumlah daun bawang
batak pada umur 2 MST. Serta menunjukkan pengaruh yang sangat nyata pada
umur 4 MST dan 6 MST. Waktu penyiraman menunjukkan pengaruh yang tidak
nyata terhadap jumlah daun bawang batak pada umur 4 MST. Serta menunjukkan
23
pengaruh sangat nyata pada umur 2 MST dan 6 MST. Interaksi pupuk Npk
16:16:16 dan waktu penyiraman menunjukkan pengaruh yang tidak nyata pada
Hasil uji beda rata-rata pengaruh pupuk Npk 16:16:16 dan waktu
penyiraman terhadap jumlah daun tanaman bawang batak umur 6 MST dapat
Tabel 2. Hasil uji beda Rataan Pengaruh Pemberian Pupuk Npk 16:16:16 dan
Waktu Penyiraman Jumlah Daun Bawang Batak Umur 6 MST.
N/C C0 C1 C2 C3 Rataan
N0 9,33 13,87 15,33 14,43 13,24c
N1 16,00 16,20 16,90 17,30 16,60ab
N2 16,23 16,13 17,33 17,83 16,88a
Rataan 13,86c 15,40ab 16,52ab 16,52a KK=10,61%
Keterangan : Angka-angka yang diikutin oleh huruf yang sama pada baris atau
kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 %
dengan menggunakan Uji BNJ.
dosis 60 g/plot (N2) yaitu 16,88 helai tidak berbeda nyata dengan perlakuan dosis
30 g/plot (N1) yaitu 16,60 helai tetapi berbeda nyata dengan dosis 0 g/plot (N0)
Dari tabel 2 juga dapat dilihat bahwa waktu penyiraman bawang batak
dengan perlakuan disiram 3 hari sekali (C3) yaitu 16,52 helai tidak berbeda nyata
dengan perlakuan disiram 2 hari sekali (C2) yaitu 16,52 helai dan perlakuan
disiram 1 hari sekali (C1) yaitu 15,40 tetapi perlakuan C3,C2 dan C1 berbeda
nyata dengan perlakuan disiram 0 hari sekali (C0) yaitu 13,86 helai.Interaksi
24
Pengaruh pupuk Npk 16:16:16 terhadap jumlah daun helai bawang batak
Gambar 3. Kurva Respon Pemberian pupuk Npk 16:16:16 terhadap Jumlah Daun
Bawang batak Umur 6 MST.
daun tanaman bawang batak umur 6 MST diperoleh kurva regresi linier dengan
di atas.
tanaman bawang batak umur 6 MST diperoleh kurva regresi lininer dengan
gambar 4 di atas.
Data pengamatan dan analisis disi ragam jumlah umbi tanaman bawang
batak pada lampiran 22,23,24. dapat diketahui bahwa pemberian pupuk NPK
umbi.
Hasil uji beda rata-rata dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pengaruh
Tabel 5. Hasil uji beda rataan pengaruh pemberian pupuk NPK 16:16:16 dan
waktu penyiraman jumlah umbi bawang batak umur 10 MST.
N/C C0 C1 C2 C3 Rataan
N0 3,67 3,53 4,43 5,20 4,21b
N1 5,73 5,23 5,03 5,70 5,43a
N2 4,80 6,10 6,07 4,27 5,31a
KK =
Rataan 4,73a 4,96a 5,18a 5,06a 19,96%
Keterangan : angka -angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris
menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf
Dari tabel 5 dapat diketahui pada perlakuan pada dosis 60 g/plot (N2)
yaitu 5,31 umbi tidak berbeda nyata dengan dosis 30 g/plot (N1) yaitu 5,43 umbi
tetapi berbeda nyata dengan dosis 0 g/plot (N0) yaitu 4,21 umbi.
Dari tabel 5 juga dapat dilihat bahwa waktu penyiraman bawang batak
Pengaruh pupuk Npk 16:16: terhadap jumlah umbi bawang batak batak
Gambar 6. Kurva Respon Pemberian pupuk Npk 16:16:16 terhadap Jumlah umbi
Bawang batak Umur 10 MST.
umbi tanaman bawang batak 10 MST diperoleh kurva regresi linier dengan
di atas.
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam pada lampiran 25,26,27. dapat
Hasil uji beda rata-rata dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pengaruh
Tabel 7. Hasil uji beda rataan pengaruh pemberian pupuk Npk 16:16:16
N/C C0 C1 C2 C3 Rataan
N0 5,33 5,30 4,53 3,77 4,73a
N1 5,47 5,37 5,73 6,23 5,70a
N2 5,70 5,77 5,47 5,80 5,68a
Rataan 5,50a 5,48a 5,24a 5,27a Kk = 19,08%
Keterangan : angka- angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan
Dari tabel 7 dapat diketahui pada perlakuan pada dosis 30 g/plot (N1)
yaitu 5,70 tidak berbeda nyata dengan dosis 60 g/plot (N2) yaitu 5,68 tidak
Dari tabel 7 juga dapat dilihat bahwa waktu penyiraman bawang batak
Pengaruh pupuk Npk 16:16:16 terhadap produksi perplot (g) pada umur 10
produksi perplot tanaman bawang batak 10 MST diperoleh kurva regresi linier
gambar 9 di atas.
B. Pembahasan
tanaman umur 2,4 dan 6 minggu setelah tanam, sangat berpengaruh nyata
30
terhadap jumlah daun umur 4 dan 6 minggu setelah tanam, serta berpengaruh
pengaruh yang sangat nyata ,untuk produksi umbi per plot menunjukkan pengaruh
bawang batak diduga karna pemberian pupuk NPK sangat respon terhadap
karena perkembangan dan pertumbuhan tanaman sudah mulai sempurna ter utama
morfologi akar yang kerepatan dan jangkauannya telah tersebar dalam tanah,
sehingga unsur hara yang terkandung dalam pupuk NPK lebih banyak diserap
oleh akar tanaman,baik dari larutan tanah maupun dari kompleks serapan pada
Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim, dkk (2006) bawah banyakmya
jumlah unsur hara yang dapat diserap oleh akar tanaman dipengaruhi oleh bentuk
marfologi akar yaitu panjang akar, luas sebaran akar, kecepatan tumbuh akar,
serta kemampuan akar mengadakan kontak dengan partikel tanah serta keragaman
bangun akar.
Unsur K dalam tanaman yang berbentuk ion (K+), hal ini menjadikan K
untuk memacu translokasi hasil fotosintesis dari daun ke bagian lain. Penimbunan
Laju fotosintesis yang tinggi akan menyebabkan lancarnya suplai makanan (hasil
sifat fisiologis tanaman, tindakan kultur teknis dan bentuk morfologi tanaman.
setelah tanam, sangat berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 2 dan 6
minggu setelah tanam, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi dan
Menurut Jumin dan Hayati (2002), menyatakan bahwa kondisi defisit air dapat
umur 2 dan 6 minggu setelah tanam berpengaruh sangat nyata. Pemberian waktu
penyiraman disiram 3 hari sekali. Menurut (Darwati, 2002) Cekaman air juga
dapat mengakibatkan transpor unsur hara dan proses biokimia tanaman terganggu,
unsur hara di tanah. Tanah yang kering akan menurunkan kemampuan akar dalam
bawang batak.
tersebut, hal ini menujukkan bahwa interaksi antara pemberian pupuk NPK
pola aktivitas fisiologi tanaman secara interval, walaupun diantara perlakuan yang
A. Kesimpulan
1. Respon pemberian pupuk Npk 16:16:16 berpengaruh nyata pada umur 2,4
B. Saran
35
DAFTAR PUSTAKA
Allen, C. D., Macalady, A. K., Chenchouni, H., Bachelet, D., Mcdowell, N.,
Kitzberger, T., … Mcdowell, N. (2010). A global overview of drought and
heat-induced tree mortality reveals emerging climate change risks for
forests.https://doi.org/10.1016/j.foreco.2009.09.001
Ashraf, M., and M.R. Fooland. (2007). Roles of glycine betaine and proline in
improving plant abiotic stress resistance. Environmental and Experimental
Botany, 59(2), 206-216.
Edy, S. 2016. Pengaruh Dosis Pupuk Anorganik NPK Mutiara (16:16:16) dan
Pupuk Organik Mashitam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Bawang Merah (Allium ascolonicum L.) Varietas Bangkok Thailand.
Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri.
Kramer PJ & Kozlowski TT. 1979. Photosynthesis to the importance of water and
the process of transpiration, dalam : Physiology of woody plants.
Academic Press, London. 163-444.
Lin, Y. P, L.Y, Lin, H.Y, Yeh, C.H, Chuang, S.W, Tseng. 2016,
Antihyperlipidemic activity of Allium chinense bulbs. Online
pada:http://www.jfda-online.com/article/S1021-. Diakses September 2019.
36
Marlina, D. 2012 Pengaruh urin sapi dan NPK (16:16:16) pada Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Mentimun Hibrida. Prodi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Universitas Islam Riau. Pekanbaru
Naiola, B.P.(2005). Akumulasi dan regulasi osmotik dalam sel tumbuhan pada
kondisi stress Air. Berita Biologi, 7(6),333-340.
Yehuda, F. 2017. Pemberian Berbagai Jenis Pupuk Organik dan NPK 16:16:16
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium
ascalonicum Lin ). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau.
Pekanbaru.