Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

          Pada zaman sekarang ini banyak sekali tanaman/ tumbuhan yang bisa
dimanfaatkan,salah satunya bawang bawang daun.hampir setiap orang mengenal
bawang daun.

Bawang dau merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang,yang biasanya sering
digunakan dalam berbagai jenis masakan sperti martabak telur,sop,dll

Tanaman ini mengandung sapoin.tanin dan minyak atsiri yang bermanfaat untuk
merendahkan perut kembung,flu,batuk,sesak nafas,diurerik,nyeri sendi dan anti
radang,diaforetik,menghilangkan bengkak kerena busul,dan menghilangkan bekas
gigitan serangga. Mengingat banyaknya manfaat bawang daun, saat ini tanaman ini
terus di budidayakan.

Dalam ekosistem komponen biotik dan abiotik saling membutuhkan (saling


ketergantungan). Kelembaban merupakan salah satu komponen abiotik dalam
tumbuhan/ekosistem, dikarenakan di wilayah kota bengkulu sulit membedakan
kelembaban udara, maka di dalam penelitian ini penulis mengambil kelembaban
tanah.

1.2  Tujuan Penelitian         


          Tujuan penelitian dan penulisan karya ilmiah ini adalah :

1. untuk mengetahui pengaruh dari kelembaban tanah pertumbuhan bawang


daun
2. untuk menghetaui kelembaban tanah yang baik untuk tanaman bawang daun
3. untuk mengetahui cara menanam bawang daun

ii
 1.3  Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan kami bahas adalah sebagai berikut:

1. apa pengaruh dari  kelembababan tanah terhadap pertumbuhan bawang daun?


2. bagaimana menentukan kelembaban tanah  yang baik untuk menanam bawang
daun?
3. bagaimana cara menanam bawang daun?

1.4  Ruang Lingkup

Adapun batasan-batasan masalah yang kami buat agar penelitian ini dapat berjalan
dengan baik adalah sebagai berikut :

1. Tanaman yang diteliti adalah bawang daun

2. Kelembaban tanah yang digunakan adalah kering, sedang, dan lembab

         

ii
BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Landasan Teori

Bawang merupakan sayuran rempah yang meskipun bukan asli indonesia,


namun penggunaannya sebagai bumbu pelezat masakan sungguh lekat dengan lidah
Indonesia. Boleh dikatakan tiada hari tanpa bawang, tiada masakan tanpa bawang
(Wibowo,2008).

Bawang daun tidak dapat membelah sendiri, tetapi bunganya ummnya dapat
bersilang terbuka. Bawang daun umumnya ditanam diatas bedengan, dan bagi
tanaman penghasil batang palsu, tanah yang remah diperlukan karena akan
membantu pemucatan. Dan tanaman ini, berongga lir-tabung yng tumbuh jagur,
memliki potongan melintang berbentk bndar; sema daun memiliki helai daun.

Bagian pangkal pelepah daun adalah jaringan lumbung, yang tunas aksilarnya
tumbuh menjadi anakan. Anakan ini dapat dipanen atau digunakan untuk
perbanyakan. Pada anakan, rizoma batang untk sementara menggandengkan tajuk
anakan di sebelahnya. Rumpun tajuk ini akhirnya terpish dari rizoma terdekat dan
tampak sebagai tanaman tunggal. Sayuran penting ini memiliki banyak kegunaan
pangan. Sayuran ini bisa dimakan mentah dan dimasak dalam berbagai salad dan
masakan lain. Bibit mudah biasa digunakan untuk resep khusus masakan tertentu.
Hanya sebagian kecil tanaman ini yang diolah, walaupun sebagian produksi tanaman
ini dikeringkan. Disamping itu tanaman ini memiliki berbagai khasiat penyembuhan.
Aroma bawang daun ini sama dengan bawang bombay. Jaringan hijau bawang daun
ini mengandung pro-vitamin A dan vitamin C berkadar tinggi. Kualitas rasa bawang
daun meningkat selama suhu rendah karena kandungan gla dan proteinnya
meningkat (Rubatzky,1998.53-55).

Bawang daun dapat tumbuh dengan subur juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti tanah serta kelembabannya, bawang daun dapat tumbuh subur ditanah
hitam yang gembur. Karena secara fisik tanah merupakan tempat tumbuh dan

ii
berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi berfungsi sebagai
gudang dan penyuplai hara atau nutrisi.

Kelembaban dan suhu sangat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman.


Fungsi utama dari kelembaban tanah adalah mengontrol pembagian air hujan yang
turun ke bumi menjadi run off ataupun infiltrasi. Kelembaban tanah sangat penting
untuk studi potensi air dan studi neraca air (Resti,2011).

2.2 Tanah

            Tanah ialah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun
dalam horizon-horison (lapisan tanah) yang terdiri dari campuran bahan mineral,
organik air dan udara dan merupakan media tumbuhnya tanaman. Salah satu peranan
tanah dalam bidang pertanian adalah sebagai tempat penyimpanan air yang sangat
penting dalam hubungan dengan kation, pelapukan bahan oraganik dan kegiatan
jasad-jasad mikro. Hal ini hanya dapat berlangsung dengan baik bilamana tersedia air
dan udara yang cukup. Oleh sebab itu kelembaban tanah menjadi salah satu faktor
penting pada pertumbuhan tanaman

            Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya
tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi
berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (baik berupa senyawa
organik maupun anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial, seperti: N, P, K, Ca,
Mg, S, Cu, Zn, Fe,Mn, B, Cl); dan secara biologis berfungsi sebagai habitat dari
organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan
zat-zat aditif bagitanaman; yang ketiganya (fisik, kimiawi, dan biologi) secara
integral mampumenunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan
produksi baiktanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hortikultura,
tanaman obat-obatan, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.

ii
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan
air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah
berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan
bagian dari tanah.

2.3 Kelembaban

Kelembapan  adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan
relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat
digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan
dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan sebuah
termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di
udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara pada tingkat
permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi 0,5%
pada 0 °C (32 °F).

2.4 Kelembaban Tanah

            Kelembaban tanah merupakan faktor penting untuk kehidupan dan sangat
menarik untuk dikaji. Fungsi utama dari kelembaban tanah adalah mengontrol
pembagian air hujan yang turun ke bumi menjadi run off ataupun infiltrasi.
Kelembaban tanah sangat penting untuk studi potensi air dan studi neraca air.

            Kelembaban dan suhu sangat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman.


Kelembaban tanah yang rendah akan berpengaruh terhadap menurunya jasad yang
berada di dalam tanah itu sendiri. Apabila hal itu terjadi maka akan mempengaruhi
proses-proses kimiawi dan aktivitas jasad-jasad yang dapat merombak unsur hara
dalam tanah yang merupakan asupan yang penting bagi proses pertumbuhan pada
tanaman.

ii
2.5 Bawang Daun

            Daun bawang merupakan jenis sayuran dari kelompok bawang yang banyak
digunakan dalam masakan. Dalam seni masak Indonesia, daun bawang bisa
ditemukan misalnya dalam martabak telur, sebagai bagian dari sop, atau sebagai
bumbu tabur seperti pada soto.

Daun bawang sebenarnya istilah umum yang dapat terdiri dari spesies yang berbeda.
Jenis yang paling umum dijumpai adalah bawang daun (Allium fistulosum). Jenis
lainnya adalah A. ascalonicum, yang masih sejenis dengan bawang merah. Kadang-
kadang bawang prei juga disebut sebagai daun bawang.

Bawang daun (allium sp) telah ditanam sejak berabad-abak yang lalu di Cina dan
Jepang. Ia merupakan tanaman perennial (tahunan) yang dibudidayakan secara
annual (semusim) atau biennial (dua musim). Tanaman bawang daun tidak
menghasilkan umbi, berdaun bulat panjang, dan berlubang seperti pipa. Struktur
bunganya sama dengan bawang merah, dengan warna bunga putih. Bijinya yang
masih muda berwarna putih dan setelah tua menjadi hitam.

2.6 Jenis Bawang Daun

Ada dua jenis bawang daun, yaitu bawang bakung (allium fistulosum) atau
bawang semprong / sibol dan bawang prei (allium porrum) atau leek. Yang pertama
memiliki umbi kecil dengan daun bulat, panjang, dan berlubang seperti pipa. Sedang
yang kedua tidak memiliki umbi dengan daun panjang, pipih berpelepah panjang,
dan liat.

2.7 Khasiat Bawang Daun

Bawang daun diketahui banyak mengandung saponin, tanin, dan minyak asiri
Dengan kandungannya tersebut, Bawang Daun berkhasiat untuk meredakan perut
kembung, batuk, flu, sesak nafas karena flu, diuretik, diaforetik, nyeri sendi dan anti
radang; menghilangkan bengkak karena bisul; serta menghilangkan bebas gigitan
serangga.

ii
Daun bawang mempunyai nilai gizi yang sama dengan bawang putih dan bawang
merah. Daun bawang sebagai penyedia asam folat, serat, vitamin B6, vitamin C, besi,
dan mangan. Sebab daun bawang tak sepadat dengan bawang putih atau bawang
merah, maka sebaiknya dikonsumsi sedikit lebih banyak daripada keduanya dengan
maksud memperoleh nilai yg sama besarnya. Penelitian menunjukkan bahwa daun
bawang (seperti bawang merah dan bawang putih) dapat meningkatkan sistem
imunitas, menurunkan kolesterol, dan memerangi kanker.

2.8 Syarat Tumbuh Bawang Daun

Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Dataran rendah yang
terlalu dekat pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun
menginginkan ketinggian sekitar 250-1.500 m dpl. Di daerah dataran rendah
produksi anakan bawang daun juga tak seberapa banyak. Curah hujan yang tepat
sekitar 1.500-2.000 mm/tahun. Daerah tersebut sebaiknya juga memiliki suhu udara
harian 18-25°C. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok untuk budi daya bawang
daun. Bila tanah bersifat asam lakukan pengapuran pada saat pengolahan tanah. Jenis
tanah yang cocok ialah andosol (bekas lahan gunung berapi) dan tanah lempung yang
mengandung pasir.

2.9 Hipotesis
1. Ada pengaruh kelembaban tanah terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
bawang daun
2. Ada pengaruh tanah kompos terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
bawang daun
3. Ada pengaruh interaksi pemberian pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman bawang daun.

ii
BAB III

PENDEKATAN PENELITIAN DAN SUMBER DATA

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Karena data dan
informasi yang peneliti kumpulkan lebih banyak bersifat keterangan-keterangan atau
penjelasan yang bukan berbentuk angka.

3.2  Sumber Data

          Sumber data dalam penelitian ini adalah dari hasil eksperimen berbagai jenis
buku yang bersangkutan dan internet.

ii
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1  Pembahasan

Dari hasil penelitian yang di lakukan, tanaman bawang daun di kelembaban 


tanah yang lembab (kompos lebih banyak dari pasir) maka tanaman  itu akan jauh
lebih panjang dibanding dengan tanaman bawang daun di kelembaban tanah yang
sedang dan kering (yang kompos nya sedikit).

Tanaman bawang daun di kelembaban tanah yang lembab (kompos nya


banyak) daun nya berwarna hijau dan subur,sedangkan yang komposnya sedikit
warnanya menjadi hijau  pucat.

            Pertumbuhan di tempat tanah yang lembab (komposnya banyak) akan lebih
cepat dibandingkan pertumbuhan bawang daun di tempat kering (komposnya sediki)

Hal di atas menunjukkan bahwa tanaman bawang daun sangat membutuhkan


kelembaban tanah yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik.

ii
BAB V

PENUTUP

5.1  Kesimpulan

Dari hasil penelitian maka dapat kami simpulkan yaitu:

1. kelembaban tanah mempengaruhi pertumbuhan bawang daun.


2. bawang daun di tempat tanah yang lembab (komposnya banyak)  mengalami
pertumbuhan lebih cepat daripada yang berada di tempat sedang dan kering.
3. tanaman di kelembaban tanah yang akan susah dan lambat untuk
tumbuh, Hipotesis atau dugaan awal di terima karena sesuai dengan hasil
eksperimen.

5.2  Saran

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Jadi, bagi
pembaca diharapkan dapat memberikan kritik dan saran, agar penulis bisa lebih baik
lagi dalam membuat/menyusun karya ilmiah.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Napitupulu,Delima.2010.Pengaruh Pemberian Pupuk K dan N pada


Bawang.ejurnal.litbang.pertanian.go.id/index.php/jhrt/article/view/749
(diakses pada tanggal 28 Desember 2015)

Okvitasari,Resti.2011.Pertumbuhan Bawang Daun.http:// karya ilmiah.Pertmbuhan


Bawang Daun-sLowLy.htm. (diakses pada tanggal 28 Desember 2015)

Rubatzky,Vincent.1998.Sayuran Dunia:prinsip,produksi dan gizi, jilid 2.


Bandung:ITB

Wibowo,Singgih.2008.Budi Daya Bawang.Jakarta:Penebar Swadaya

ii
LAMPIRAN

ii
PENGARUH KELEMBABAN TANAH
TERHADAP PERTUMBUHAN BAWANG DAUN

Proposal Penelitian ini Disusun untuk Melengkapi Tugas

Mata Pelajaran Biologi

Oleh

Anggy Elsha Monica

Kelas : X – 1 Mipa

Guru Pembimbing : Yusrafitri,S.Pd

PEMERINTAH PROVINSI ACEH


SMA NEGERI 1 MEULABOH
TAHUN 2021

ii
PRAKATA

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang
pengaruh kelembaban tanah terhadap pertumbuhan bawang daun ini dapat tepat pada
waktunya. Proposal Karya ilmiah ini di susun untuk memberikan penjelasan,semua
pengaruh dari kelembaban tanah terhadap pertumbuhan bawang daun.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam menyusun karya ilmiah ini. penulis menyadari bahwa karya ilmiah
ini masih jauh dari kata sempurna,oleh  sebab itu penulis mengharapkan kritik dan
saran pembaca dan semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membacanya.

Meulaboh, 15 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul
prakata ............................................................................................................ i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii

BAB 1 Pendahuluan
1.1 LatarBelakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................... 1
1.3 Rumusan Masalah......................................................................... 2
1.4 Ruang lingkup............................................................................... 2

BAB II Media Tanam Dan Pengenalan Tumbuhan Bawang Daun


2.1 Landasan teori............................................................................... 3
2.2 Tanah ........................................................................................... 4
2.3 Kelembaban ................................................................................. 5
2.4 Kelembaban Tanah ...................................................................... 5
2.5 Bawang Daun .............................................................................. 6
2.6Jenis Bawang Daun....................................................................... 6
2.7 Khasiat Bawang Daun.................................................................. 6
2.8Syarat Tumbuh Bawang Daun....................................................... 7
2.9 Hipotesis ...................................................................................... 7

BAB III Metode Penelitian


3.4 Pendekatan Penelitian................................................................... 8
 3.5 Sumber Data................................................................................ 8

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan


4.1 Pembahasan................................................................................ 9

BAB V Penutup
 5.1 Kesimpulan............................................................................... 10
 5.2 Saran.......................................................................................... 10

Daftar Pustaka................................................................................................ 11
Lampiran ........................................................................................................ 12

ii

Anda mungkin juga menyukai