Anda di halaman 1dari 129

Auskultasi Bunyi

dan Bising Jantung


-q
ir.t
',1
I
*s

Pedoman Pnaktis

Auskultasi Bunyi
dan Bising Jantung

Banbara Erickson, ph.D.r R.N., M.S.N., C.G.R.N.


Asisten Pnofeson llmu Perawatan
Youngstown States University
Youngstown, Ohio
Dengan 59 ilustnasi

Alih bahasa:
Dn. Hendarto Natadidiaja, Sp.pD
Kepala Bagian llmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti
Jakarta-lndonesia

Editor:
Dr. Lyndon Saputra

BINARUPA AKSARA Publlgher


Judul:
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Alih Bahasa: Dr. Hendarto Natadidjaja, Sp. PD


Editor: Dr. Lyndon Saputra
Layout: Manina Susilowati

O BINARUPA AKSARA Publisher @ahasa Indonesia)

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

Dilarang memperbanyak, mencetak, ataupun


menerbitkan sebagian maupun seluruh isi buku ini
tanpa rzin tenulis dari penerbit.

BINARUPA AKSARA Publisher


(K.elompok KARISMA Publishing)
Gedung Karisma, Jl. Moh. Toha No. 2 Pondok Cabe
Ciputat - Tangerang 15418
E-Mail: info@karismabookstore.com
Fax: (02 1) 7 47 0-928 1, 7 elp. 027-7 444-5 55 ext. 1.05 / 123
D edikasi untuk:
Leonard P. Caccamo, M.D., F.A.C.P., F.A.C.C.,
pembimbing, teman dan inspirasi
dan
Frank C. Tiberio, M.D
Ahli Klinik dan Auskultasi
KATA PENGANTAR
Program ini dimaksudkan untuk para pemul^yarlg ingin mempelajari
dasar-dasar mendengar dan menafsirkan bunyi-bunyi jantung. Bagi
mereka yang berada di tingkat yang lebih lanjut, program ini juga
berguna untuk mengingat kembali dasar-dasar auskultasi.
Bentuk alaran seperti ini adalah salah satu carayangtelah terbukti
berhasil dalam mengajarkan teknik mendengar bunyi jantung selama
lebih dari sepuluh tahun. Informasi dasar dalam buku ini disertai dengan
CD rekaman suara jantung. Dengan mula-mula membaca teks yang
terdapat dalam buku dan kemudian dilanjutkan dengan mendengarkan
suara dari CD, siswa akan memperoleh informasi pentinB yang diperlu-
kan untuk memahami dan mengenali bunyi-bunyi jantung normal dan
bunyibunyi jantung abnormal yang paling sering dijumpai.
Buku ini dimaksudkan sebagai suatu pengantar dan pedoman untuk
mempelajari bunyi jantung. Untuk memperoleh kemahiran dalam
klinik, siswa harus mendengarkan bunyi jantung yang asli sesering
mungkin. 'Walaupun rekaman bunyi jantung pada CD ini mungkin
amat baik, namun ia tidak dapat menggantikan pengalaman mendengar
bunyi jantung yang sesungguhnya. Ingatlah bahwa bunyi-bunyi jantung
pada CD ini dibuat demikian, untuk memudahkan siswa belajar.
Bunyi-bunyLyangberasal dari jantung yang asli sebenarnya mirip tetapi
tidak sejelas seperti yang terdengar pada CD ini.
CD ini dibuat dengan simulator bunyi pada studio rekaman.

6.
UCAPAN TERIMA KASIH
Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Leonard \7. Fagnano,
supervisor audio-visual pada Youngstown State University, atas jerih
payahnya memproduksi rekaman untuk keperluan program ini. Saya
bersy"rkur atas bantuan Leonard P.Caccamo, M.D., F.A.C.P., F.AC.C.,
untuk memeriksa simulasi bunyi-bunyi jantung tersebut pada CD dan
untuk banyak saran-sarannyayangberharga. Ucapan terima kasih saya
sampaikan pula kepada Mary Ann Bodnark, supervisor disain, dan
Denise Donnan ahli lukis dari Pusat media Youngstown State University
yangtelah memperbaiki gambar-gambar yang saya buat.
%i

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

PETUNJUK CARA MEMAKAI


BUKU INI
1. Bacalah informasi dasar yang ada di dalam teks ini mengenai bunyi
yang bersangkutan.
2. Dengarkan bunyi tersebur pada CD yang menyertai buku ini. CD
ini harus didengar berulang-ulang hingga Anda mengenal dengan
baik bunyi yang dimaksud. Sebelum mempelajari bab berikutnya,
Anda harus telah memabami dan mengenal setiap bunyi yang
diperdengarkan.
3. Dengarkan suara cD dengan memakai stetoskop sekitar 4 inci jarak-
nya dari pengeras suara. Sebaiknya CD ini diputar pada CD-player
yang berkualitas baik, agar memudahkan Anda untuk mendengar
perbedaan-perbedaan halus dari masing-masing bunyi jantung.
4. Dengarkan bunyi jantung yang sesungguhnya. Latihlah mendengar
bunyi jantung berulang-ulang untuk memperoleh kemahiran dan
pengalaman.
5. Ujilah pengetahuan Anda mengenai tiap-tiap bab dengan:
a. Membandingkan sasaran perilaku yang ingin dicapai yang
tercantum pada permulaan setiap bab dengan kemampuan yang
Anda peroleh setelah mempelajari bab tersebut. Jawablah soal-
soal latihan padabagran akhir dari tiap-tiap bab dan,
b. Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawabannya.
Latihlah mendengar bunyi "y^ng tidak diketahui" pada CD di
bagian akhir setiap bab dan cocokkan jawaban Anda dengan kunci
jawabannya.
''q

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN. ..15
SasaranBelajar .....15
Persyaratan-persyaratan untuk Melakukan Auskultasi. . . . . t6
SiklusJantung ......20
Hubungan antara Bunyi Jantung dengan Siklus Jantung . . .22
Daerah-daerahKatupJantung ......23
PembentukanBunyiJantung ......24
PenghantaranBunyi .......26
Klasifikasi Bunyi dan Bising (Murmur) . . . . .28
MenggambarkanBunyiJantung ....29
Soal-soallatihan ....32
Jawaban Soal-soal Latihan . . .34

BAB 2
BUNYI JANTUNG PERTAMA (Sr) . . .36
SasaranBelajar ......36
Komponen-komponenSr... ......37
SrTerpecah (Split) ...38
IntensitasSr:... ....40
Membedakan Sr dari Sz . . . .43
KorelasiKlinik ....45
Latihan Mendengar Bunyi Jantung
"Yang Tidak Diketahui" 45
.":_i:;s

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Soal-soallatihan ... 46
Jawaban Latihan Mendengar Bunyi Jantung
"YangTidakDiketahui" .......47
JawabanSoal-soalLatihan ........47

BAB 3
Bunyi Jantung Kedua (Sz) ....48
SasaranBelajar .....48
Komponen-komponenS-" ........49
$; TerpecahFisiologik .....49
Auskultasi$:padaBerbagaiTempat ......50
Intensitas$;.... ....51
.$i dan S: Normal . . . 52
KorelasiKlinik .....52
Latihan Mendengar Bunyi Jantung
"YangTidakDiketahui" .......52
Soal-soallatihan ...53
Jawaban Latihan Mendengarkan Bunyi Jantung
"YangTidakDiketahui" .......54
JawabanSoal-soalLatihan ........54

BAB 4
BunyiJantungKeempat (Sa) ......55
SasaranBelajar .....55
Komponen-komponen$+ ........56
Membedakan $r dari 51 Terpecah (1.{L f r) ....... . 58

10
Daftar lsi

Korelasi Klinik 59
Latihan Mendengarkan Bunyi Jantung
"YangTidakDiketahui" .......60
Soal-soallatihan ...62
Jawaban Latihan Mendengarkan Bunyi Jantung
"Yang Tidak Diketahui"
Jawaban Soal-soal Latihan

BAB 5
Bunyi Jantung Ketiga (SS) . 64
Sasaran Belajar 64
;
Komponen-komponen 65
Membedakan 5: dari 5, 66
Korelasi Klinik 66
Latihan Mendengar Bunyi Jantung
"Yang Tidak Diketahui" 67
Soal-soal Latihan 69

Jawaban Latihan Mendengar Bunyi Jantung


"Yang Tidak Diketahui" 7T

JawabanSoal-soalLatihan ........71

BAB 6
Bising Jantung (Murmur)-lnformasi Umum . . . . .72
SasaranBelajar .....72
CiriciriBisingJantung ....73
Latihan Mendengar Bising Jantung
"YangTidakDiketahui". .......77
11
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Soal-soallatihan ....78
Jawaban Latihan Mendengar BisingJantung
"Yang Tidak Diketahui" 79

Jawaban Soal-soal Latihan . . . . . . . .79

BAB 7
Bisingsistolik ....8O
SasaranBela1ar .....80
MekanismeTerjadinya ....81
Korelasi Klinik 85
Latihan Mendengar Bising Jantung
"YangTidakDiketahui". .......86
Soal-soallatihan ...86
Jawaban Latihan Mendengar Bising Jantung
"YangTidakDiketahui" .......88
JawabanSoal-soalLatihan ........88

BAB 8
BisingDiastolik ...89
SasaranBela,lar .....89
MekanismeTerjadinya .....90
KorelasiKlinik .....94
Latihan Mendengar Bising Jantung
"YangTidakDiketahui". .......95
Soal-soallatihan ...95
Jawaban Latihan Mendengar Bising Jantung
"YangTidakDiketahui" .......97
12
"-
'i,.4m

Daftar lsi

BAB 9
Bunyi-bunyi Sekitar Sr . . 98
' SasaranBelqar ......98
SrTerpecahlebar ........99
Bunyi Ejeksi (Ejection Sounds) . . . .99
"Click" Pada Pertengahan Sistolik
KorelasiKlinik ....102
Latihan Mendengar Bunyi Jantung
"YangTidakDiketahui" ......104
Soal-soallatihan ..106
Jawaban Latihan Mendengar Bunyi Jantung
"YangTidakDiketahui" ......107
JawabanSoal-soalLatihan .......107

BAB 1O
Bunyi-bunyi sekitar Sz . 1O8
SasaranBelajar ....108
$:terpecahyangparadoks .......109
$:terpecahlebar ...110
$: Terpecah yang Tetap ("fixed") . . 111
S:TerpecahSempit ......LI2
"Opening Snap"
Membedakan 5; dari "Opening Snap" . . . . 114
KorelasiKlinik ....114
Latihan Mendengar Bunyi Jantung
"YangTidakDiketahui" ......115
Soal-soallatihan ...117

'13
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Jawaban Latihan Mendengar Bunyi Jantung


"Yang Tidak Diketahui" 118

Jawaban Soal-soal 118

BAB 11
Bunyi Gesek (Friction Rubs)-
Pleura
Perikarddan ...119
SasaranBelajar ....tI9
BunyiGesekPerikard ....I20
BunyiGesekPleura ......L22
Ikhtisar Perbedaan Bunyi Gesek Pleura dan Perikard . . . .124
KorelasiKlinik ....t24
Latihan Mendengar Bunyi Jantung
"YangTidakDiketahui" ......t25
Soal-soal Latihan . .126
Jawaban Latihan Mendengar Bunyi Jantung
"YangTidakDiketahui" ......126
JawabanSoal-soalLatihan .......1,27

Kepustakaan . . .128

14
BAB 1

PENDAHULUAN

SASARAN BELAJAR
Setelah memp elqaribab ini dan menjawab soal-soal latihan, siswa mampu:
1. Menerangkan persyaratan-persyaratan untuk melakukan auskul-
tasi jantung yang sebaik-baiknya.
2. Menerangkan perbedaan penggunaan stetoskop bel dan stetoskop
diafragma.
3. Menerangkan dua mekanisme dasar pembentukan bunyi jantung.
4. Menerangkan empat sifat-sifat dasar dari bunyi.
5. Menerangkan p erb ed aarl antar a bunyi berfrekuensi tinggi den gan
bunyi berfrekuensi rendah.
6. Menerangkan tiga faktor yang mempengaruhi penghantaran bunyi.
Z. Menentukan tempat yang tepat di dada untuk auskultasi suatu
bunyi jantung tertentu.
8. Menerangkan perbedaan antara sistole ventrikel, diastole
ventrikel, dan sistole atrium.
9. Menerangkan hubungan antara bunyi jantung dengan siklus
jantung.
10. Menggambarkan bunyi jantung dalam bentuk grafik dengan
menggunakan klasifikasi yang berskala satu sampai enam.

15
tq

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

PERSYARATAN.PERSYARATAN U NTU K
MELAKUKAN AUSKULTASI
Auskultasi merupakan salah satu aspek yang penring dalam pemerik-
saan jantung.
Untuk melakukan auskultasi yang sebaik-baiknya, kita harus:
1. Berada dalam ruangan yang hangat, berpenerangan cukup dan
tidak berisik.
Untuk mempermudah mendengar bunyi jantung, suara-suara yang
mengganggu harus tidak boleh terdengar. Jadi, pintu harus ditutup,
radio dan TV dimatikan dan jangan adayangberbicara. Sayangnya
ruangan yang tidak berisik kadang-kadang sulit dicari. Ruangan
harus berpenerangan cukup sehingga pemeriksaan jantung secara
inspeksi dapat dilakukan dengan baik. Banyak bunyi yang berasal
dari jantung dapat dilihat dan diraba selain didengar. Ruanganyang
hangat mencegah pasien menggigil yang menimbulkan bunyi-bunyi
yang tidak dikehendaki terdengar melalui stetoskop.
2. Pasien harus membuka pakilanseperlunya.
Stetoskop harus diletakkan langsung pada dinding dada. Keba-
nyakan bunyi-bunyi jantung yang abnormal tidak akan terdengar
dengan berpakaian karena frekuensinya rendah dan lebih perlahan
daripadabunyi jantung yang normal. Di samping itu, menden garkan
melalui pakaian akan menyebabkan distorsi bunyi yang diakibatkan
oleh gesekan stetoskop pada pakaian.
3. Memeriksa pasien dalam tiga posisi-terlentang, duduk, dan
berbaring miring pada sisi kfui (lihar Gambar 1-1).
Mendengarkan dalam berbagai posisi akan dapat mendengar bunyi
jantung tertentu, terurama yang abnormal. Misalnya, bunyijantung

16
Pendahuluan

f
Gambar 1-'l . P*sisl-p*:i:;i rl;ls*r pada aulk*lta:i .j*ntung. J{. *i.;duk #. ?*r1*ntar:g
C. S*rfu*ring rniring pada sisi kiri.

ke tiga (S) dapat terdengar apabila pasien disuruh berbaring miring


pada sisikirinya.
4. Periksalah pasien dari sebelah sisi kanannya.
Berada pada sisi kanan pasien akan membuat pemeriksa mere-
gangkan selang stetoskopnya unruk meletakkan ujung stetoskop
pada daerahjantung. Hal ini akan mencegah bunyi yang tidak dike-
hendaki yang berasal dari benturan selang stetoskop dengan benda-
benda lain (dindingdada, sisi tempat tidur dan sebagainya).
5. Pergunakanlah stetoskop yang memiliki uiung, baik yang
berbentuk bel maupun diafragma.
Hal ini penting untuk melakukan auskultasi jantung dengan
lengkap.
a. Mempergunakan stetoskop bel
Jika stetoskop bel diletakkan dengan ring*n (hingga tidak
meninggalkan bekas pada dada), maka ia akan menangkap
bunyibunyi yang b*rfr*lew*nsi. rendah "

17
q1i

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Bila stetoskop bel ditekankan kuat-kuat pada dada, akan menye-


babkan kulit dindingdada di bawahnya teregang dan seolah-olah
akan berfungsi sebagai diafragma (tihat Gambar L-2).

Gambar 'l-2. A. Penekanan ringan pada kulit (tidak menimbulkan bekas di kulit)
menghantarkan frekuensi suara rendah. B. Penekanan kuat pada kulit (meninggalkan
bekas di kulit) hingga kulit dinding dada di bawahnya teregang seolah-olah berfungsi
sebagai diafragma, menghantarkan frekuensi suara tinggi.

b. Mempergunakan stetoskop diafragma

Jika diafragma ditekank an !: : : :t:.- itt'; t:i (hingga menimbulkan bekas


pada kulit dinding dada) maka ia akan menangkap bunyi yang
i. "..."f)"..;."........" ".:,. ;....,. _ :
' " .! ' "" -,. __ -- -r)4-"

Membedakan frekuensi bunyi


Frekuensi sesuatu bunyi akan mudah dibedakan berdasarkan
ujung stetoskop mana bunyi tersebut lebih jelas terdengar. Bila
suatu bunyi terdengar lebih jelas dengan mempergunakan bel
yang diletakkan dengan ringan maka bunyi tersebut ber-
frekuensi rendah. Bila bunyi tersebut lebih jelas terdengar
dengan mempergun akan diafragma yang ditekankan kuat-kuat
pada dinding dada, maka bunyi tersebut berfrekuensi tinggi.
Carayangsederhana, yaitu mula-mula mendengar dengan bel
yang diletakkan secara rtngan kemudian dengan ditekankan

18
Pendahuluan

kuat-kuat pada dinding dada akan dapat menentukan frekuensi


dari bunyi yang sedang kita dengarkan. Hal ini penting untuk
diingat.
6. Mendengarkan pada setiap daerah auskultasi.
Dengarkan pada setiap daerah (tempat) dengan mula-mula mem-
pergunakan diafragma, kemudian dengan bel (lihat Gambar 1-3).
a. Padagaris sternalis kiri (tepi kiri sternum)zPadasela iga ke empat
ft.i 4).Bunyi-bunyiyangberasal dari katup trikuspid dan jantung
kanan akan terdengar paling jelas.

Gambar 1-3. Kedudukan-kedudukan Auskultasi: A,. Garis sternalis krr (bunyi-bunyi yang
berasal dari katup trikuspid dan jantung kanan akan terdengar paling jelas); B. Apeks
(bunyi-bunyi yang berasal dari katup mitral dan jantung kiri akan terdengar paling jelas);
C. Basrs kanan (bunyi-bunyi yang berasal dari katup aorta akan terdengar paling jelas);
D. Easrs klri (bunyi-bunyi yang berasal dari katup pulmonal akan terdengar paling jelas).

b. Apeks: Pada sela iga ke lima (s.i 5) pada garis medioklavikular.


Bunyi-bunyiyangberasal dari katup mitral dan jantung kiri akan
terdengar paling jelas.
Basis kanan: Pada sela iga ke dua G.i. 2) pada sisi kanan sternum.
Bunyi-bunyi yang berasal dari katup aorta akan terdengar paling
jelas.

19
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

d. Basis kiri: Pada sela iga ke dua (s.i. 2) pada sisi kiri sternum.
Bunyi-bunyi yang berasal dari katup pulmonal akan terdengar
paling jelas.
7.. Melakukan auskultasi dengan urutan yang tetap.
Setiap kali Anda mendengarkan jantung, selalu mulailah pada daerah
yang sama. Dengarkan pada keempat daerah dengan urutan yang
sama setiap kali. Dengan demikian akan membentuk kebiasaan pada
diri Anda; Anda akan dengan sendirinya mendengarkan keempat
daerah tersebut setiap kali melakukan auskultasi.
8. Dengarkan secara selektif.
Dengarkan hanya satu bunyi setiap kali. Jika sedang mendengarkan
bunyi jantungpertama (S1), jangan memperhatikan bunyi jantungke
dua (S). Jika sedang mendengarkan bunyi-bunyi pada fase sistole,
jangan memperhatikan bunyi-bunyi yangberada pada fase diastole.
Berdasarkan pengalaman, Anda akan mampu menilai bunyi-bunyi
jantung secara keseluruhan

SIKLUS JANTUNG
Siklus jantung terdiri dari dua periode yaitu kontraksi (sistole) dan
relaksasi (diastole). Selama sistole jantung memompa darah keluar dan
selama diastole jantung terisi kembali oleh darah. Keadaan ini dapat
terlihat pada kurva tekanan Qihat Gambar l-4).
Sistole ventrikel terjadi setelah penurupan katup-katup mitral dan
trikuspid. Periode sistolik dibagi menjadi dua fase:
1. Bagian pertama dari periode sistolik terdiri dari dua sub bagian:
a. Periode ini dimulai dengan bagian perrama dari naiknya rekanan
ventrikel setelah penutupan katup-katup mitral dan trikuspid.
Periode ini dikenal juga sebagai fase kontraksi isovolume.

20
Pendahuluan

K i. i Rl? Fl::,1i1: KAN:\ N


Kili.ui; ac$a
.rAlrTLthifi JRt
l{*tup a*rt* rfrlulrlp
--z -+,P*niikit]-i:111

J
le: huki3 iltfli)

pentkan:ri:
Krtr.rp *rilrul
1*E1rlt)l
venl; ik*i
pe*eki:*aa

/-_:'-::

iale p*;i*isi*rr
rl'p*l laffi{t*t

Gambar 'l*4. saat terjadi bermacam-macam hubungan jantung. Dari atas ke bawah:
A. kurva tekanan jantung sebelah kiri-aorta, ventrikular, dan atrial; B. Bunyi jantung-
normal [51, 52] dan abnormal [S4, fase pengisian (E = ejection), opening snap (OS), dan
S:l; C. siklus jantung-sistole dan diastole ventrikel; D. elektrokardiogram (EKG)

b. Kemudian diikuti oleh pemompaan ventrikel dengan cepat


(rapid venrricular ejection) y^ngterjadi pada saar tekanan di
ventrikel melampaui tekanan di aorra dan arteri pulmonalis.
Hal ini membuat katup-katup aorra dan pulmonal terbuka dan
menyebabkan darah dipompa ke luar dari ventrikel dengan cepar.
2. selama bagian akhir dari sistole ventrikel, tekanan ventrikel menu-
run dan pemompaan venrrikel berkurang. Periode ini berlangsung
hinggapemompaan venrrikel berhenti dan diastole ventrikel dimulai.

Diastole ventrikel terjadi setelah penutupan katup-katup aorta dan


pulmonal. Periode diastole ini terbagi dalam tiga fase:

21
_u

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

1. Sepertiga bagian pertama dari periode diastolik mempunyai dua sub


bagian:
a. Mula-mula, dalam periode ini tidak ada darah yang memasuki
ventrikel dan oleh karena itu, tidak menambah volume. Fase ini
dikenal sebagai fase relaksasi isovolumik.
b. Ketika tekanan atrium melampaui tekanan ventrikel, katup-
katup mitral dan trikuspid membuka dan darah dengan cepat
memasuki ventrikel. Fase ini dikenal juga sebagai fase pengisian
cepat (rapid filling phase).
2. Selama sepertiga bagian tengah dari periode diastolik, aliran masuk
ke dalam ventrikel hampir tidak ada. Ini adalah periode pada saat
baik atrium maupun ventrikel berelaksasi.
3. Selama sepertiga bagian akhir dari periode diastolik, kontraksi arrium
atau "tendangan atrium" terjadi dan darah yang tersisa di dorong ke
luar dari atrium. Fase ini dikenal juga sebagai fase pengisian akhir
(ate filling phase).

Sistole atrium terjadi selama sepertiga bagian akhir dari diastole


ventrikel. Sistole atrium dapat mengisi 2Oolo sampai 25o/o ventrtkel.
Jumlah ini lebih sedikit bila frekuensi jantung lebih cepat (100 denyut
per menit atau lebih).

HUBUNGAN ANTARA BUNYI JANTUNG


DENGAN SIKLUS JANTUNG
Bunyi-bunyi jantung diberi nama menurut urutan terjadinya dan
dihasilkan pada saat-saat tertentu dalam siklus jantung. Bunyi jantung
yang paling awal terdengar adalah bunyi iantung pertama atau 51.
Bunyi ini terjadi pada permulaan sistole ventrikel saar volume ventrikel

22
sai

Pendahuluan

mencapai maksimum. Bunyi yang terjadi pada akhir sistole ventrikel


adalah bunyi jantung kedua atau 52. Periode antara Sr dan Sz
menyatakan sistole ventrikel; periode setelah 52 hingga 51 berikutnya
menyatakan diastole ventrikel (lihat Gambar l-4).

DAERAH.DAERAH KATUP JANTUNG


Bunyi-bunyiyang berasal dari katup jantung (mitral, trikuspid, aorra
dan pulmonal) terdengar pada daerah-daerah terrentu di dinding dada.
1. Bunyi-bunyi katup mitral dan bunyi-bunyi lain yang berasal dari
bagian sebelah kiri jantung, paling jelas didengar di apeks.
2. Bunyi-bunyi katup trikuspid dan bunyi-bunyi lain yang berasal
dari bagian sebelah kanan jantung paling jelas didengar di tepi kiri
sternum (eft lateral sternal border = LLSB).
3. Bunyi-bunyi katup aorta paling jelas didengar pada basis kanan
jantung.
4. Bunyi-bunyi katup pulmonal paling jelas didengar padabasis kiri
jantung.

Lokasi anatomik dari katup dan daerah auskultasi (daerah yang


paling jelas untuk didengar) tidaklah sama (lihat Gambar 6-1).
Banyaknya energi di balik terjadinya bunyi jantung merupakan
faktor yang berperan pada daerah auskultasi. Karena bunyi-bunyi dari
jantung sebelah kiri memiliki lebih banyak enerji pada pembentukan-
nya, maka bunyi-bunyi itu dapat didengar di mana-mana pada daerah
prekordium. Bunyi-bunyi dari jantung sebelah kanan karena lebih
sedikit energi pada pembentukannya, biasanya hanya terdengar paling
baik hanya pada satu daerah-yaitu ke tempat bunyi itu menjalar.

23
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

PEMBENTUKAN BUNYI JANTUNG


Pembentukan bunyi jantung merupakan akibat dari paling sedikit dua
buah mekanisme dasar:
1. Percepatan atau perlambatan yang mendadak dari darah yang
tenrtama dipengaruhi oleh:
a. Pembukaan dan penutupan katup-katup jantung
b. Regangan yang mendadak dari strukrur-struktur di dalam
jantung (korda tendine, otot-oror papilaris atau dinding-
dinding ruang jantung).
2. Aliran darah yang bersifat turbulen, yang dihasilkan bila secara
antomik terdapat:
Penonjolan unilateral ke dalam aliran darah
^.
b. Penyempitan yang melingkar
c. Aliran ke ruang yang diameternya lebih besar
d. Aliran ke ruang yang diameterny^ lebih kecil
e. Aliran yang cepat
f. Hubungan abnormal (defek septum ventrikular, defek septum
artrial dan sebagainya).

Keadaan-keadaan tersebut dapat menyebabkan gerakan berpusar (tur-


bulen) dalam sistem pembuluh darah dan menghasilkan get^ran y^ng
dapat didengar (libat Gambar 1-5).

Ciri-ciri bunyi
Empat ciri dasar dari bunyi yang perlu diingat:
(1) frekuensi;
(2) intensitas;
(3) kualitas;
(4) lamanya.

24
''q!.i

Pendahuluan

A B

-rts-?p
\-\
E

Gambar 1-5. Faktor-faktor yang membuat turbulensi: A. Penonjolan unilateral ke dalam


aliran; B. Penyempitan yang melingkar; C. Ruang distal yang lebih besar dari proksimal;
D. Ruang distalyang diameternya lebih kecil dari proksimal; E. Kecepatan aliran tinggi;
F. Hubungan yang tidak normal (mis: VSD)

1. Frekuensi adalah banyaknya siklus gelombang yang dihasilkan per


detik oleh suatu benda yang bergetar. Gerakan bergetar dari suatu
objek yang bergerak yang memulai siklus gelombang bunyi,
ditangkap oleh stetoskop. Frekuensi menentukan nada (pitch), yaitu
perasaan subjektif darryang mendengarkan, apakah suara tersebut
letaknya tinggi atau rendah pada skala musik.
a. Frekuensi tinggi-makin besar jumlah siklus gelombang per
detik, makin tinggi frekuensi dan nadanya. Bunyi yang berfre-
kuensi tinggi paling jelas didengar dengan menggunakan steros-
kop bel yang ditekankan kuat-kuat (hingga meninggalkan bekas)
pada dinding dada.
b. Frekuensi rendah-makin kecil jumlah siklus gelombang per
detik, makin rendah frekuensi dan nadanya. Bunyi yang ber-
frekuensi rendah paling jelas didengar dengan menggunakan
stetoskop bel yang diletakkan secara ringan (angan sampai
meninggalkan bekas) pada dinding dada.

25
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

2. Intensitas berkaitan dengan tinggi gelombang bunyi yang dihasilkan


oleh suatu objek yang bergetar. Intensitas menentukan kerasnya
bunyi yang didengar. Gelombang beramplitudo tinggi dihasilkan
bila suatu objek bergetar dengan energi yang besar; ia akan terdengar
sebagai bunyi yang keras. Gelombang beramplitudo rendah
dihasilkan bila terdengar sebagai bunyi yang perlahan.
3. Kualitas membedakan dua bunyi yang sama frekuensi maupun
intensitasny a, yangberasal dari sumber-sumber yang berbeda (piano
dengan biola atau bunyi jantung dengan bunyi pernapasan).
4. Lamanya ialah waktu selama bunyi berlangsung. Bunyi jantung 51

dan 52) berlangsung singkat. Bising jantung atau bunyi gesekan (rub)
berlangsung lama.

Semua ciri di atas harus diingat pada saat mendengarkan bunyi jantung.

PENGHANTARAN BUNYI
Ada tiga faktor yang mempengaruhi penghantaran bunyi dari sumber-
nya ke telinga yang melakukan auskultasi:
1.jenis laringan yang dilalui bunyi;
2. kualitas stetoskop; dan
3. telinga manusia.

1. Jenis jaringan
a. Tulang adalah penghantar bunyi yang amat baik.
b. Darah dan otot penghantar bunyi yang sedang
c. Udara adalahpenghantar yang buruk. Oleh karena itu paru-paru
yangdalam keadaan normal terisi udara, merupakan penghantar
bunyi yang buruk.

26
'%i

Pendahuluan

Pada auskultasi jantung, bunyi janrung akan amar jelas didengar pada
orang yang kurus karena bunyi akan dihantarkan rerurama oleh darah,
otot atau tulang. Auskultasi jantung akan lebih sulit pada individu yang
gemuk. Obesitas at^u ad^nya banyak jaringan lemak bawah kulit akan
mengurangi penghantaran bunyi seperri juga pada keadaan yang
menyebabkan bertamb ahnya diameter A-P karena terperangkapnya
udara (penyakit paru obstruktif kronik).

2. Kualitas Stetoskop
Stetoskop yang digunakan harus baik kualitasnya dan hendaknya mem-
punyai ujung baik dalam bentuk bel maupun diafragma. Kualitas bunyi
yang dihantarkan dipengaruhi oleh disain dan struktur dari stetoskop.
Bagian telinga dari stetoskop harus pas dengan liang telinga. Selang dari
stetoskop hendaknya tidak terlalu panjangdan cocok untuk digunakan
secara rutin.

3. Telinga manusia
Setiap individu berbeda dalam kemampuannya untuk mendengar.
Telinga manusia normal mampu mendengar bunyi dengan frekuensi
yang berkisar ,1i: hingga :-.i:.:iiil: siklus per detik dan yanglamanyahanya
detik. Karena sifat teliriga manusia, bunyi yang berfrekuensi tinggi
'i:.1.,:
seolah lebih keras terdengarnya dibanding suara yang berfrekuensi
rendah walaupun intensitasnya sama. Juga, bunyi yangamatkeras dapat
memekakkan telinga untuk sementara. Karena itu, kita akan mendapat
kesulitan untuk mendengar bunyi yang perlahan bila sebelum itu
mendengar bunyi yang keras.

Kemampuan pendengaran terhadap bunyi berfrekuensi tinggi


menurun dengan bertambahnya usia, tetapi hal ini tidak terlalu

27
&;

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

mengganggu dalam auskultasi jantung karena bunyi-bunyi jantung


berfrekuensi rendah. Ini berarti bahwa kemampuan mendengar bunyi
jantung akan menjadi lebih baik dengan bertambahnya usia pemeriksa.

KLASIFIKASI BUNYI DAN BISING (MURMUR)


Bunyi dan bising (murmur) dapat diklasifikasikan dalam skala satu
sampai enam sebagai berikut:
1. Tidak terdengar selama beberapa detik pertama auskultasi, baru
terdengar setelah pemeriksa menyesuaikan diri.
2. Terdengar segera tetapi samar-samar.
3. Terdengar jelas tanpa terabanya denyutan ("thrust") atau getaran
("thri11").
4. Terdengar keras disertai dengan terabanya ("thrust") dan getaran
("thrill").
5. Terdengar keras disertai dengan terabanya denyutan dan getaran,
walaupun ujung stetoskop hanyasekedar menyentuh dinding dada.
6. Terdengar keras dengan terabanya denyutan dan getaran walaupun
stetoskop tidak menyentuh dinding dada.

"Thrust" adalah denyutan yang ' ".' : -k:::risr;; (intermiten) teraba


(bahkan kadang dapat dilihat) pada daerah yang diauskultasi. Pada
perabaan, mirip dengan waktu meraba titik tempat denyut teraba
maksimal (point of maximal impulse) dari apeks jantung. "Thrill"
adalah getaranyangteraba secara !;;,,i:il,r',,'t: seperti jika kita merasakan
get^r^n bila ada mobil lewat.
Untuk menggambarkan dalam bentuk grafik bunyi dan bising,
dipakai angka pecahan (ii'{' ataulil.'Vi). Pembilang dari pecahan adalah
skala dari bunyi yang didengar, sedangkan penyebutnya menyatakan

28
-qq

Pendahuluan

besarnya skala yang dipakai. Jadi bila suatu bunyi digambarkan dengan
pecahan 3/6,berurti bahwa bunyi tersebut terdengarnya keras tanpa
"thrust" maupun "thrill" (yang diketahui dari pembilangnya yang
menyatakan angka 3),yangdiuraikan berdasarkan sistem yang berskala
6 (penyebut nf a = 6).

MENGGAMBARKAN BUNYI JANTUNG


Ini adalah untuk menunjukkan gambara nyangdidengar pada keempat
daerah auskultasi. Termasuk juga deskripsi tentang frekuensi, intensi-
tas, kualitas dan lamanya bunyi yang terdengar. Sebagai tambahan,
gambar tersebut juga harus mencakup:
1. Daerah auskultasi-tepi kiri bawah sternum (LLSB), apeks, basis
sebelah kanan, basis sebelah kiri
2. Frekuensi jantung
3. Posisi pasien-telentang, duduk, berbaring miring pada sisi kiri, dan
seterusnya
4. Deskripsi dari $r dan $;
5. Terdengarnya bunyi-bunyi lain-terpecah (split), bunyi ejeksi,
"click", 5:, S1
6. Terdengarnya bising jantung (murmur)-dengan mencatar hal-hal
berikut:
a. Lokasi daerah katup di mana bising paling jelas terdengar
b. Intensitas dengan menggunakan klasifikasi yang berskala satu
hingga enam
c. Frekuensi (nadalpitch)-rendah, sedang, atau ringgi
d. Kualitas-sepertitiupan (blowing), "harsh", "rough" atau "rumble"
e. Saat terdengarnya-sistolik atau diastolik

29
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

f. Perincian saat terdengarnya-pada awal, pertengahan atau pada


akhir.
g. Penyebaran-daerah-daerah lain di mana bising masih'dapat
didengar
h. Bertambah atau berkurangnya bising pada pernapasan, arau
posisi, ata:u cara tertentu, atau karena obat-obatan
7. Tipe ujung stetoskop yangdipakai-bel atau diafragma
8. Efek dari pernapasan atau cara/gerakan tertentu-inspirasi,
ekspirasi, berdiri, jongkok, valsalva dan sebagainya.

Penggambaran bunyi-bunyi jantung dengan metode grafik (auskulto-


gram) adalah salah satu metode yang paling mudah. Auskultogram
memberikan gambar yang mudah dimengerri renrang apayangdidengar
selama auskultasinya jantung. Auskultogram mencakup hal-hal berikut:
L. Gambar dada dengan tanda pada daerah-daerah auskultasi.
2. Balok-balok yang bersusun enam.
(Untuk menggambarkan skala satu hingga enam).
3. Sr dan 52 /ang digambarkan oleh garis-garis vertikal yang dibuat pada
balok-balok tadi.
4. 53, Sa, bunyi terpecah (split), "click" dan ejeksi (ejection) bila ter-
dengar.
5. Bising (murmur) digambarkan oleh gelombang-gelombang yang:
a. Lebar-lebar untuk frekuensi rendah
b. Garis-garis vertikal seperri pagar untuk frekuensi tinggi.

Intensitasnya digambarkan oleh tingginya gelombang/garis dalam


skala satu sampai enam Qibat Gambar 1-6).

30
Pendahuluan

Sr Sz Sr
Ita.rr F
.b= = tl
i;i:.r-, *
=
i4.'\: tltl H
I'i ri =|

ir;.,H = =i -
a
= =
.E
,1.,r 1.--, R =
''T
= =
Nyatakan kerasnya S1 dan 52 pada masing-masing daerah auskultasi dengan membuat
garis-garis vertikal di dalam kotak dengan menggunakan skala satu hingga enam: (Setiap
kotak menyatakan satu tingkat dalam klasifikasi. "1" kotakyang terbawah, dan "6" kotak
teratas)
1. Tidak terdengar pada detik-detik pertama auskultasi
2. Terdengar segera tetapi samar-samar
3. Keras tetapi tanpa"thrust atau thrill"
4. Keras dengan thrust atau thrill
5. Keras dengan thrust atau thrill dan terdengar dengan ujung steteskop menempel
di dada
6. thrust atau thrill dan terdengar dengan ujung stetoskop tidak
Keras dengan
menyentuh dinding dada
Gambarkan bunyi tambahan [yaitu 53, 54, bunyi ejeksi (E) atau "click" (c)] bila ada.
Gambarkan bising pada siklus yang tepat.
Gunakan lambang untuk menyatakan frekuensi / kualitas sebagai berikut:

Frekuensi tinggi tiltlllilnat


(Blowing)
Frekuensi rendah t*plrit
(Rumbling)
Campuran HJilt*t

Gunakan skala satu hingga enam untuk menyatakan kerasnya bising dengan lambang
tersebut dengan tinggi yang sebanding dengan kerasnya bising.

Gambar 1-6. Auskultogram metode grafik untuk mencatat bunyi dan bising jantung

31
- .,ifrH

Auskultasi Bunyi dan. Bising Jantung

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf pada jawabanyangbenar atat berikan keterangan yang
diminta. Bandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada akhir
dari bab ini. Baca kembali bab ini agar isinya dikuasai benar-benar.

1. Sebutkan lima dari delapan syarat yang diperlukan untuk melaku-


kan auskultasi jantung dengan baik.
a,

b.
L.

d.
e.

2. Bunyi-bunyi jantung dan bising jantung yang berfrekuensi rendah


dapat didengar jelas dengan menggunakan:
a. ujung stetoskop dialragma
b. stetoskop monaural
c. ujung stetoskop bel
d. baik dengan ujung stetoskop diafragma maupun bel

3. Dua mekanisme dasar yang menimbulkan bunyi jantung ialah:


a.

b.

4. Jumlah gelombang yang dihasilkan per detik oleh suatu benda yang
bergetar akan memberi ciri bunyi dalam hal:
a. kualitas
b. intensitas
c. frekuensi
d. lamanya

32
Pendahuluan

5. Jenis jaringan yang paling baik sebagai penghantar bunyi ialah:


a. darah
b. lemak
c. udara
d. tulang

6. Frekuensi yang dipersepsi menunrn karena usia ialah


a. rendah
b. sedang
c. tinggi
d. tidak ada

7. Pada daerah mana di dada bunyi katup mitral atau bunyi jantung kiri
paling baik dideng arnya?
a. tepi kiri sternum (I-LSB)
b. apeks
c. basis sebelah kanan
d. basis sebelah kiri

8. Fase pengisian cepat (rapid filling phase), saat karup mitral dan
trikuspid terbuka, dan darah dengan cepat memasuki ventrikel,
adalah bagian dari:
a. sistole atrium
b. diastole atrium
c. sistole ventrikel
d. diastole ventrikel
9. Bunyi jantung yang terjadi pada permulaan sistole ventrikel pada
saat volume ventrikel maksimum disebut:

33
q
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

a. bunyi jantung pertama (S1)

b. bunyi jantung kedua (S2)

c. bunyi jantung ketiga (S)


d. bunyi jantung keempat (Sa)
10. Gambarkan secara grafik bunyi jantung yang keras tetapi tanpa
thrill, dengan memberi arsir hingga tinggi yang sesuai pada balok
berikut:

T
H
U
L_l
L_l

JAWABAN SOAL.SOAL LATIHAN


1.. Semua hal di bawah ini adalah benar:
Dalam ruangan yanghangat, berpenerangan yang cukup dan
tidak berisik.
Pasien membuka pakaian secukupnya.
Memeriksa pasien dalam ketiga posisi-telentang, duduk dan
berbaring miring pada sisi kiri.
Memeriksa pasien dari sebelah sisi kanannya.
Menggunakan stetoskop yang berujung bel maupun diafragma.
Mendengarkan pada daerah auskultasi
Menggunakafl carayang berurutan pada waktu auskultasi.
Mendengarkan secara selektif.
2.c

34
Pendahuluan

Perlambatan atau percepatan mendadak dari darah


Aliran darah y ang turbulen
c
d
a

b
d
a

35
"q

BAB 2

Bunyi Jantung Pertama (Sr )

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
soal-soal latihan pada akhir bab ini dan latihan mendengarkan bunyi
jantung "y^ngtidak diketahui" pada suara CD, Anda akan mampu:
1. Menerangkan teori klasik mengenai terbentuknya bunyi jantung
pertama.
2. Membedakan bunyi jantung pertama (5') tunggal dengan bunyi
jantung pertamayang"terpecah" (split) (}.f r'i') yang normal.
3. Mengenali 51 normal pada berbagai daerah auskultasi.
4. Menyebutkan faktor-faktor fisiologik y^ng mempengaruhi
intensitas $r. i

5. Menyebutkan cara-cara untuk membedakan 51 dari bunyi


jantung kedua (li;).

35
Bunyi Jantung Pertama ( 5, )

KOMPONEN-KOMPONEN Sr

Teori klasik yaqg diterima umum mengenai pembentukan $1


secara
adalah bahwa 5 berhubungan dengan penutupan katup mitral (h3 ) dan
'
katup trikuspid (T';). Teori klasik ini adalah salah satu yang paling
mudah untuk menghubungkan bunyi-bunyi jantung yang didengar di
klinik dan karena itu, merupakan teori yang dipakai dalam buku ini.
Karena 5, disebabkan oleh menutupnya d:ua katup yang berlainan,
maka kedua katup tadi harus diingat bila mendengarkan bunyinya.
5t1, adalah komponen $1 yang lebih dahulu terdengar. Dalam
keadaan normal komponen ini terdengar lebih dahulu (gerak mekanik
sebelah kiri terjadi lebih dahulu daripadagerak mekanik sebelah kanan).
M1 terdengar tepat setelah penutupan katup mitral. Hal ini terjadi
kira-kira *.f-1 hingga ')"i;] detik setelah tekanan di ventrikel kiri sama
dengan tekanan di atrium kiri. l',1, mempunyai intensitas dan frekuensi
sedikit lebih tinggi dibanding "f r dan dapat terdengar padaseluruh daerah
auskultasi tetapi paling jelas terdengar di apeks. Karena bunyi itu ber-
frekuensi tinggi, maka paling baik apabila didengar dengan mengguna-
kan stetoskop diafragma yang ditekankan kuat-kuat pada dinding dada.
J'r adalah komponen kedua dari :i:. Dalam keadaan normal
terdengar setelah 5'f i, tepat setelah penutupan katup trikuspid. Karena
energi yang menimbulkan bunyi ini lebih sedikit, maka bunyi ini hanya
dapat didengar pada tepi bawah kiri sternum yaitu tempat T1 paling
jelas terdengar. Dan karena bunyi ini berfrekuensi tinggi, maka juga
paling jelas didengar apabila menggunakan stetoskop diafragma yang
ditekankan kuat-kuat.

37
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Sr TERPECAH (SPLIT)

Jika kedua komponen yang membentuk Sr (M, dan T) dapat dibedakan


dengan jelas, hal ini
disebut bunyi terpecah arau "splir". Pada Sr
terpecah yang normal, komponen-komponen yang membentuk 51
berbeda waktunya kira-kira *,*? detik (libat Gambar 2-I).
Perbedaan ini harus paling sedikit *"*? detik untuk dapat dikenali
oleh telinga manusia sebagai dua bunyi yang terpisah. Karena jarak
normal antar^ fu{r dan T1 hanya *,*1 detik, maka li: terpecah yang
normal sulit terdengar. Telinga kita mungkin hanya akan menangkap

{, {-
r1 {ir qa

f r;n;ir,:1 i;rt ;:,11 T,rnar:ai {l*rn,ri.r


A B

iir ?r 5S L4t Tt 52
Terpecah ::orman Terp*c*h l*bar
C D
Gambar 2-1. Perpecahan bunyi jantung pertama (St): A. bunyi tunggal
pertama lebih keras daripada yang kedua; B. 51 lebih lemah daripada 52;
C. perpecahan bunyi pertama (Mt Tt) normal 0,02 detik; D. perpecahan
bunyi pertama lebar (Mt T1) 0,04 detik.

38
a*

Bunyi Jantung Peftama ( S, )

sebagai suatu bunyi y^ng r, j ! ^ ,,, : atal, r, ,, dan bukan sebagai dua
bunyi yang terpisah.
* Dengarkan sekarang pada $; yang terpecah pada berbagai jarak
waktu. Mula-mula yang berbeda *,')f detik-telinga kita akan men-
dengar dua bunyi yang jelas terpisah. Sedikit demi sedikit perbedaan
waktu makin kecil-l,ilii detik; lalu lr,',)'i detik; lalu *,'ll detik (per-
bedaan dari terpecahnya $1 /ang normal). Latihlah mendengarnya
hingga Anda dapat membedakan 5i /ang tunggal (hanya satu kom-
ponen yang terdengar) dari $1 yang terpecah (kedua komponen
terdengar).
Pada jantungyaflg normal, $1 terpecah dapat terdengar hanya saat
mendengarkan pada daerah komponen yang lebih perlahan bunyinya,
yaitu pada tepi bawah sebelah kiri sternum. 'Walaupun $; terpecah
sering dijumpai padaanak-anak, tetapi pada orang dewasa normal hanya
separuhnya. $i terpecah dianggap normal bila 3,4' dan Tr mempunyai
frekuensi tinggi dan terdengar hampir berimpit-terpisah il,*i detik. $r
terpecah tidak banyak terpengaruh oleh pernapasan. Bila terdengar,
maka akan terdengar secara konsisten.

* Dengarkan sekarang 51 pada berbagai tempat:


1. Tepi bawah sebelah kiri sternum-dapat mendengar S1 yang
terpecah atau tunggal.
2. Apeks-dapat mendengar ii1 tunggal
3. Basis jantung sebelah kanan-dapat mendengar Li1 tunggal
4. Basis jantung sebelah kiri-dapat mendengar 51 tunggal

39
*e-

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

INTENSITAS Sr:
Intensitas atau kerasnya Sl juga berubah rergantung pada tempar yang
diauskultasi. 51 selalu sedikit lebih keras dari pada Sz, baik pada tepi
bawah kiri sternum maupun di apeks. (I(omponen M1 dari 51 rerdengar
paling baik di tepi bawah kiri sternum) Sr lebih perlahan dari 52 pada
basis baik sebelah kiri maupun sebelah kanan. (I(omponen ,\1 dari 52
paling baik didengar pada basis sebelah kanan; komponen Pr dari Sz

paling baik didengar pada basis sebelah kiri).


.t' Jika bunyi yang keras diikuti oleh bunyi yang perlahan, telinga akan
menangkapnya seolah turun pada tangg nada. Bila bunyi yang per-
lahan diikuti oleh bunyi yang keras, telinga akan menangkap bunyi
tersebut seolah naik pada tangga nada.

* Dengarkan 51 normal pada berbagai tempat:


1. Tepi bawah kiri sternum-S1 agak lebih keras dibanding 52
2. Apeks-S1 agak lebih keras dibanding 52
3. Basis sebelah kanan-Sl lebih perlahan sedikit dibanding 52
4. Basis sebeiah kiri-Sr lebih perlahan sedikit dibanding 52.

* Pada waktu mendengarkan Sr yang normal, hal berikut didapatkan


pada masing-masing tempatr
1. Tepi bawah kiri sternum-S1 tunggal atau terpecah; 51 lebih keras
daripada 52

2. Apeks-S1 tunggal; Sr lebih keras daripada 52


3. Basis sebelah kanan-Sl tunggal; Sr lebih perlahan daripada 52
4. Basis sebelah kiri-Sr tunggal dan lebih perlahan daripada 52.

40
Bunyi Jantung Pertama ( S, )

Intensitas 51 dapat dipengaruhi juga oleh faktor.faktor fisiologik


sebagai berikut:
1. Anatomi dada. Bunyi-bunyi lebih mudah untuk didengar'dan
terdengar lebih keras pada orang yangdadanya kurus. Sebaliknya
akan lebih perlahan pada orang gemuk.
2. Kekuatan kontraksi ventrikel. Bunyi-bunyi akan lebih keras
terdengar jika dihasilkan dengan energi yang lebih besar, seperti
pada takikardia. Dan sebaliknya bila energi yang menghasilkan-
nya kecil, seperti misalnya pada kerusakan otot (infark miokard).
3. Posisi katup pada saat dimulainya kontraksi ventrikel. Jika
katup-katup sedang terbuka lebar ketika dipaksa menutup,
seperti bila terdapat interval P-R yang memendek, akibatnya
adalah bunyi yang keras. Jika katup-katup hampir menutup saat
mereka dipaksa menutup, seperti pada keadaan dengan interval
P-R yang memanjang, akrbatnya adalah bunyi yang terdengar
perlahan.
4. Perubahan patologik dari struktur katup ftekakuan katup).
Jika lubang katup tertutup dan tidak bergerak, bunyi yang keras
akan terdengar. Jika lubang katup terbuka dan tidak bergerak,
bunyi yang perlahan akan terdengar.
Sebagai ringkasan dari pengaruh faktor-faktor fisiologik terhadap
intensitas dan tipe 51 yang diakibatkan nya, libat T abel 2-1.

41
, Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Tabel 2:1 . Faktor-faktor fisiologik yang mempengaruhi intensitas S,

1. &n*t*mi daela l];lda van* kurus Cr:'riis**r* {b*rrei


cn,.6{l
uu{:1tt4i1
LiLr*i perik;:rdial
ild**r* di*ding rl*da

:" hu[uc, tdt I K*r*:akan gt*t


omnc, hi*a"+ivnini *kst*nsi{ {rnis*l:
*J*rn;i}m inf*rh niickerd)
11 i p*r-l.*nsi 5lsl*s) k !

t. P*sirl katup P* p*ndek {k*cn;rli F* p*nj*ng ketika ll,l*bit: I {v*riahilit*:;


^-J".-'+ WYI:Vl k{itikJ lqatilr katup h*mplr *r"l*yi berur*t*n
nlulainv* t*r*ria l*!:*t' m*fiLit*f: rle*g*n s*{ara ter*tilr}
l,-^i--L-: triPl!i,a!l iariL pen*t*p** scrng:it Fibrilasi ;rtri*m
ventrikel iika ftJD
lJ,.rrutul,df I yd{;\j
katup elapaf hb*r *is$ri*ri A*V
L-"".^- - l" A5S ketik* trik*spid {v*ri*bi{it*s *r-rr:yi
t*rbula lehar ticlak teietur)
,-i,L
l jlil?A ^^.'",:-;--
lql:|11' J
l$,c!

v*lilrrle
/l L'at r !h 3E 1^ qin-,..i. *i-"-li l1*6r;git*si katup
p*tolcgii* dari vrnn ftialul mifr*i ycr"rg
qrr!lltl!. !.^lrr^ babk** *rifislurYl m*r:yeb**:kar:
tetap t*rtutup d*n *ri{isi*m tetap
{;"i -l- t-.,.-^.-L tcrb*ka dan ?i*:lak

* lika 51 mengeras dan frekuensi jantung normal, maka ingatlah stenosis mitral.

42
b,

Bunyi Jantung Pertama ( S, )

MEMBEDAKAN ST DARI Sz

Jika mendengarkan bunyi jantung normal, Sr dan 52, penting untuk


dapat membedakan yangman Sr dan yangmanas2. Cara-cara berikut
akan membantu.
Pada frekuensi denyut 80 kali per menit atau kurang, 51 rerdengar
setelah interval yang lebih panjang. (Interval antara Sr dan 52 [sistole]
lebih pendek daripada interval antara Sz dan 51 fdiastole]). Pada
frekuensi denyut lebih dari 80 kali per menit atau lebih, fase diastolik
memendek, hingga sama lamanya dengan fase sistolik, sehingga perlu
cara lain untuk membedakan Sr dari Sz.
Pada jantungyang normal, Sz selalu lebih keras terdengarnya diban-
ding Sl di basis jantung. Karena itu, mendengarkan di basis jantung dan
menetapkan bunyi yang lebih keras, berarti menentukan 52. Kemu-
dian sedikit-sedikit ujung stetoskop dipindahkan ke tepi bawah kiri
sternum sambil terus mengingat-ingat yang mana 51.

Caralain untuk membedakan Sr dari 52, terutama pada frekuensi


denyut yangcepat, adalah dengan memperhatikan stetoskop Anda pada
saat melakukan auskultasi. Stetoskop dapat terdorong keluar bila dile-
takkan pada titik impuls maksimal (point of maximal impulse = PMI)
dan bunyi yang terdengar bersamaan waktu dengan terdorongnya
stetoskop, merupakan S1.
51 juga terdengar bersamaan dengan denyut pada arteri karotis yang
diraba sambil melakukan auskultasi. (Denyut nadi perifer tidak. dapat

43
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

dipakai untuk menetapkan bunyi jantung karena tidak bersamaan


waktunya dengan sistole sebab terdapat waktu ant^rayangagaklama).
Ringkasan dari cara-cara untuk membedakan Sr dari 52 digam-
barkan dalam algoritma pada Gambar 2-2."
Suatu kelemahan mempelaprr bunyi jantung dari suara CD adalah
karena tiadanya denyut arteri karotis yang dapat diraba, karena itu lebih
sulit. Karena itu, untuk mempermudah, frekuensi denyut pada suara
CD dibuat 60 kali per rnenit kecuali bila dikatakan lain.
F
lli;r*t*Ne lebi* l*nr* 5u*r* pertama <liikuti
R
E
d*rig:nda Sist*le inlervai y;rng ie[:ih pxnj;rng
K
U nian*r*rii .^" r. ' :?;
E
N
*t*metis -------------| "lu*" "dr-ri:" "1ub"
s
sist*le diet*le
I

Pind*h ke h*rlr
I i:. - "- )LJdl{i
Ulrtl.llld . He*ali bunyi j;;in{*!.lS
0 P,*rtfima
Ftuue, tt01tt fteId5
K
A
L 1al* '"*f$il1" k*txbaii k* LL5{} scrrlbil menEingnt-ingat 5,
I

A lioril:r^*nrn Su*r"r *e.rarla !-rer b*rengan


T
d*ngar: *ienyxl -------------) denq,:rn PMI
A
U rilhs.LJilulutvi
a.-.;r1fsn., a- Su;lra ilijrla tni] s*retl l*ir
K
U /.tann.n donffin dn,1'rlrf
R I A DnT!{ KAHCTIS
A
N
G
-
?

Gambar 2-2. Algoritma untuk membedakan 51 dari 52.

44
ftL;

Bunyi Jantung Peftama ( St )

KORELASI KLINIK
Bila telah memahami benar can-cara untuk mengenali 51, Anda harus
melatihnya dengan mendengar sebanyak mungkin bunyi jantung yang
sebenarnya. Dengarkan pada pasien-pasien yang kurus maupun yang
gemuk, orang dewasa maupun anak-anak, jika memungkinkan. Perhati-
kan kesamaaflnya maupun perbedaannya. Cobalah mengenali 51 /ang
runggal maupun yang terpecah. Perhatikan perbedaan intensitas pada
masing-masing tempat auskultasi. Dapatkah Anda membedakan Sr dari
52 dengan indikator denyut arteri karotis? Cobalah dengarkan hanya
pada 51, dan yang lain abaikan untuk sementara. Latihlah mencatat 51

dengan auskultogram.

LATIHAN MENDENGAR BUNYI JANTUNG


"YANG TIDAK DIKETAHUI'
* Pada suaraCD, dengarkan dan kenali bunyi jantung yang diberikan.
Cocokan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada akhir bab ini.
Dengarkan CD ini berulang-ulang sampai Anda mahir.
1. Apakah 51 tunggal atau terPecah?
2. Apakah 51 tunggal atau terPecah?
3. Apakah Sr lebih lemah atau lebih keras dari Sz?
4. Apakah Sr lebih lemah atau lebih keras dari Sz ?
5. Dengarkan Sr di apeks, dengan ujung stetoskop bel, kemudian
dengan diafragma. Apakah 51 normal atau abnormal?

45
"q

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf dari )awaban yang benar. Cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawaban pada akhir bab ini. Pelalari kembali bab ini
sehingga Anda menguasainya benar-benar.

1. Sr disebabkan oleh
a. membukanya katup mitral dan trikuspid
b. menutupnya katup mitral dan trikuspid
c. membukanya katup aorta danpulmonal
d. menutupnya katup aorta danpulmonal
2. Intensitas 51 akan lebih keras jika
a. dinding dada membesar
b. kekuatan kontraksi ventrikel melemah
c. interval P-R pendek
d. orifisium katup mitral terbuka dan tidak bergerak
3. Pada 51 /ang terpecah normal, berapakah perbedaan waktu antara
bunyibunyi tersebut?
a. ( 0,01 detik
b. 0,02 hingga 0,03 detik
c. 0,03 hingga 0,04 detik
d. > 0,04 detik
4. 51 /ang terpecah normal, paling jelas terdengar di
a. basis sebelah kanan
b. basis sebelah kiri
c. apeks
d. tepi bawah kiri sternum (LLSB)
5. Untuk membedakan 51 dari S2,fangmana dari persyaratandi bawah
ini yang benar?

46
Bunyi Jantung Pertama ( St )

(1) Pada frekuensi denl"ut jantung 80 kali per menit atau kurang, Sr

terdengar setelah interval yang lebih panjang.


(2) 52 selalu paling jelas didengar pada basis jantung.
(3) Dengan stetoskop yang diletakkan pada titik yang berdenyut
maksimal (point of maximal impulse), bunyi yang terdengar ber-
barengan dengan terdorongnya keluar ujung stetoskop adalah 51.
(4)Bunyi yang terdengar bersamaan waktu dengan denyut arteri
karotis yangdiraba adalah Sr
a. semua yangdi atas benar
b.hanyat dan3
c.hanya3 dan4
d.hanya2 dan4

JAWABAN LATIHAN MENDENGAR BUNYI


JANTUNG "YANG TIDAK DIKETAHUI''
1. 51 tunggal
2. 51 terpecah
3. Sl men$eras
4. Sr melemah
5. Sr normalyangdidengar pada apeks

JAWABAN SOAL.SOAL LATIHAN


1.b
2.c
3.b
4.d
5.a

47
q

BAB 3

Bunyi Jantung Kedua (Sz)

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
soal-soal latihan pada akhir bab ini, dan latihan mendengarkan bunyi
jantung "y^ngtidak diketahui" pada suara CD, Anda akan mampu:
1. Menerangkan teori klasik renrang terjadinyafa.
2. Membedakan 52 tunggal dengan $: normal yang rerpecah yang
bersifat fisiologik (Ariu, ).
3. Menerangkan fisiologi dari $1 normal yang terpec ahyangbersifat
fisiologik.
4. Mengenali $: normal pada berbagai daerah auskultasi.
5. Membedakan $1 dari 5: pada berbagai daerah auskultasi.

48
%,i,

Bunyi Jantung Kedua ( 5r)

KOMPONEN-KOMPONEN Sz

Teori klasik dan yang diterima secara umum tentang terjadinya 52


adalah akibat penutupan katup aorra (A2) dan katup pulmonal (P).
Seperti pada Si, bagian sebelah kiri memiliki energi mekanik yang
lebih besar pada penutupan katupnya (Az) dibanding jantung sebelah
kanan (P) dan karena itu terdengar lebih keras. Di samping itu, secara
normal Az mendahului Pz. Komponen A2 dapat didengar pada semua
daerah auskultasi tetapi paling baik didengar pada basis j,antung sebelah
kanan, yaitu tempat bunyi aorta terpusat. Karena berfrekuensi tinggi
maka terbaik didengar dengan diafragma yang ditempelkan kuat-kuat
pada dindingdada.
P2yaitnkomponen kedua yang membentuk Sz, lebih perlahan (ebih
lemah terdengarnya) dibanding A2dan biasanya hanya terdengar pada
basis jantung sebelah kiri, pada tempat terpusatnya bunyi yang berasal
dari katup pulmonal. Bunyi ini juga berfrekuensi tinggi dan terbaik
diden gar dengan diafr agma yan g ditemp elkan kuat-kuat.

Sz TERPECAH FISIOLOGIK
Jika kedua komponen yang membentuk 52 dapat dibedakan, maka ini
dikenal sebagai 52 terpecah yang bersifat fisiologik. 52 terpecah
fisiologik yang normal terdengar pada inspirasi; sedangkan pada
ekspirasi menghilang sehingga menjadi bunyi tunggal. Jadi respirasi
secara normal akan mempengaruhi 52 terpecah (lihat Gambar 3-1).

49
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

AP
*kspirrsr
f
./\
I

Gambar 3-1 Perpecahan yang bersifat fisiologik dari bunyi jantung kedua
(sz)'

L2 danP2terpisah kira-kira 0,03


Pada 52 terp ecahyangbersifat fisiologik,
detik. @ada waktu inspirasi, terdapat penurunan tekanan intra- toraks
yang menyebabkan peningkatan pengembalian darah dari vena ke
atrium kanan. Peningkatan darah pada atrium kanan menyebabkan
sistole ventrikel kanan menjadi lebih lama dan penutupan katup pul-
monal lebih lambat. Sehingga P2 akan terjadi jauh setelah ,{2 dan 52

terpecah akan jelas terdengar.)


Dengarkan sekarang 52 terpecah fisiologik-S2 terpecah akan
terdengar pada inspirasi dan menghilang pada ekspirasi. Sz terpecah
normal atau bersifat fisiologik, yaitu jtka 52 terdengar terpecah pada
inspirasi dan menghilang sehingga terdengar bunyi tunggal pada
ekspirasi. Jika tidak terdengar terpecah (tunggal) juga dianggap normal.
Dengarkan lagi pada 52 terpecah dan Sz yang tidak terpecah atau tunggal
(t any a komponen ao rta y terdengar).
^ng
AUSKULTASI Sz PADA BERBAGAI TEMPAT
Sekarang dengarlah 52 /ang normal pada berbagai daerah auskultasi:
1. Tepi bawah sternum sebelah kiri-Sz tunggal.
2. Apeks-S2 tunggal.
Bunyi Jantung Kedua ( Sr)

3. Basis jantung sebelah kanan-S2 tunggal.


4. Basis jantung sebelah kiri-Sz terpecah pada inspirasi, tunggal
pada ekspirasi.

Kerasnya atau intensitas 52 juga


tergantung pada tempat auskultasi.
Sz selalu paling keras pada basis jantung sebelah kanan atau kiri. Sz lebih

lemah terdengar dibandingkan dengan Sl pada tepi bawah kiri sternum


dan pada apeks.

INTENSITAS Sz
* Dengarkan kekerasan 52 yang normal pada berbagai tempat auskul-
tasi:
1. Tepi bawah kiri sternum-Sz lebih lemah daripada 51

2. Apeks-Sz lebih lemah daripada 51


3. Basis jantung sebelah kanan-S2lebih keras daripada 51
4. Basis jantung sebelah kiri-Sz lebih keras daripada 51

.f. Pada waktu mendengarkan 52, pada tempat-tempat tertentu akan


didapatkan:
1. Tepi bawah kiri sternum-S2 tunggal; 52lebih lemah daripada 51

2. Apeks-S2 tunggal; Sz lebih lemah daripada 51


3. Basis jantung sebelah kanan-S2 tunggal; Sz lebih keras daripada
Sr

4. Basis jantung sebelah kiri-Sz terpecah pada inspirasi (A2P2); 52

tunggal pada ekspirasi (atau selalu tunggal); 52 lebih keras


daripada 51.

51
qtj

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Sr dan Sz NORMAL
Ikhtisar Sr dan 52 normal pada masing-masing tempat:
5r S2
Iil*6q*i ;1,i!i'l*rs*r3li; ?r-:nE*x1, i*hilr !*nr**

lr"rrg;;:1; l*i:it: ir*rrr Tu*Ep*l; !*b1h l**rll!:


r!,i,r,'..; l,- ', r :r-,'....t T:;r:qt*]; !e*rh k*r*s
.".- . .,. 1,.^. ,..^..
t. 1r:Jrrr;!;r,
?*rp*crh p*** 'r'v*ktu
t*tpirati, tu*gg*1 p*da
r";;rLtr *krp!r*l!;
;a l, 11 I nt ,\t

KORELASI KLINIK
Bila Anda telah yakin akan kemampuan Anda untuk mengenali 52,
latihlah di klinik. Seperti yang telah dilakukan dengan 51, dengarkan
pada sebanyak-banyaknya pasien-muda, tua, kurus, gemuk dan seterus-
nya. Beri perhatian khusus pada 52. Dapatkah Anda membedakan 52
yang tunggal dari yang terpecah secara fisiologik? Perhatikan perbedaan
intensitas pada tempat auskultasi yang berbeda. Dapatkah Anda mem-
bedakan Sz dari 51? Dengarkan khusus 52 tetapi juga 51. Latihlah
mencatat Sr dan 52 pada sebuah auskultogram.

LATIHAN MENDENGAR BUNYI JANTUNG


'YANG TIDAK DIKETAHUI''
* Pada suara CD, dengarkan bunyi jantung dan kenali bunyi jantung apa.
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada dkhir bab ini.
Dengarkan berulang-ulang suara CD ini sehingga Anda benar-benar
menguasainya.
1. Apakah 32 tang terdengar tunggal atau terpecah secara fisio-
logik ?

52
Bunyi Jantung Kedua ( 5r)

2. Apakah 52 /ang terdengar tunggal atau terpecah secara fisiologik ?


3. Apakah 51 atau 52 terpecah?
4. Apakah 51 atau 52 terpecah?
5. Dengarkan pada 52 pada basis sebelah kanan dengan ujung
stetoskop bel lalu dengan diafragma. Apakah 52 normal atau
abnormal?

SOAL-SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf dari jawaban yang benar. Cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawaban pada akhir bab ini. Pelajari kembali bab ini
hingga Anda benar-benar memahami isinya.

1. 52 /ang normal dihasilkan oleh


a. pembukaan katup aorta dan katup pulmonal
b. penutupan katup aorta dan katup pulmonal
c. pembukaan katup mitral dan katup trikuspid
d. penutupan katup mitral dan katup trikuspid
2. 52terpecah fisiologik, selama inspirasi rerdapatpada
a. penutupan katup pulmonal diperlambat
b. pembukaan katup pulmonal diperlambat
c. penutupan katup aorta diperlambat
d. pembukaan katup aorta diperlambat
3. Pada jantung yang normal, bila mendengar pada basis jantung
sebelah kanan, 51 terdengar tunggal; 52 terdengar,
a. terpecah dan lebih lemah dari Sr

b. terpecah dan lebih keras dan Sr


c. tunggal dan lebih lemah dari Sr
d. tunggal dan lebih keras dari Sr

53
"fr

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

4. Pada jantung yang normal, bila mendengar pada basis jantung


sebelah kiri, Sz terpecah fisiologik akan terjadi selama:
a. inspirasi
b. ekspirasi
c. baik pada inspirasi maupun ekspirasi
d. tidak pada inspirasi maupun ekspirasi
5. Pada jantung yang normal, Sz lebih keras dari 51 pada
a. tepi bawah kiri sternum
b. apeks
c. basis jantung sebelah kanan atau kiri
d. hanya pada basis jantung sebelah kiri

JAWABAN LATIHAN MENDENGARKAN BUNYI


JANTUNG "YANG TIDAK DIKETAHUI'
1. 52 tunggal
2. 52 terpecah fisiologik
3. 51 terpecah
4. 52 terpecah
5. 52 normal pada basis jantung sebelah kanan

JAWABAN SOAL.SOAL LATIHAN


1.b
2.a
3.d
4.a
5.c

54
BAB 4

Bunyi Jantung Keempat


(S+)

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
soal-soal latihan dan latihan mendengarkan bunyi jantung "yang tidak
diketahui" pada suara CD, Anda akan mampu:
1. Menyebutkan ciri-ciri Sa.

2. Menerangkan fisiologi bagaimana Sa dihasilkan.


3. Memilih ujung stetoskop yang tepat untuk mendengarkan Sa.
4. Membedakan Sa yang berasal dari ventrikel kanan dengan Sa /ang
berasal dari ventrikel kiri.
5. Membedakan Sl yangterpecah normal dengan Sa.

55
ru

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

KOMPONEN-KOMPONEN S4

S+ adalah bunyi berfrekuensi rendah yang terdengar tepat sebelum Sr.


Karena berfrekuensi rendah, maka paling baik bila didengar dengan
stetoskop bel yang diletakkan pada dinding dada secara ringan. Sa adalah
akibat berkurangnya kelenturan ventrikel atau bertambahnya volume
pengisian. Ini merupakantanda dari stres ventrikel.
bunyi diastolik yang terjadi selama fase pengisian akhir
S+ adalah
diastolik (pada saat "tendangan" atrium terjadi). Ventrikel yang mene-
rima darah tambahan ini dari atrium mungkin menyebabkan getaran
yang berfrekuensi rendah-$t. Hal ini terjadi jika ventrikel menurun
kapasitasnya atav menerima volume diastolik yang bertambah. $.1 tidak
terjadi kecuali atrium berkontraksi. Karena itu, tr; tidak pernah
terdengar pada fibrilasi atrium.
S+ bisa terdengar dan dianggap normal pada orang-orang yang
berusia kurang dari 20 tahun karena bertambahnya volume diastolik
normal terjadi pada orang-orang muda. Sa juga bisa merupakan indikasi
ketidaknormalan jantung (infark miokard berkaitan dengan berku-
r a kapasitas ventrikel).
^ngny
Sa dapat berasal dari ventrikel kiri atau ventrikel kanan. Sa /ang
berasal dari ventrikel kiri paling jelas terdengar di apeks pada saat eks-
pirasi dengan posisi pasien berbaring telentang atau miring pada sisi kiri-
nya. (Bunyi-bunyi yang berasal dari jantung sebelah kiri menyebar ter-
utama ke apeks. Posisi pasien yang berbaring telentang, akan menam-
bah volume darah di dalam ventrikel dan membuat Sa menjadi lebih

56
qsi

Bunyi Jantung Keempat ( So)

keras. Pasienyangdibaringkan miring pada sisi kirinya akan menyebab-


kan letak jantung lebih dekat ke dinding dada sehingg a juga akanmembuat
Sa terdengar lebih keras). Penyebab-penyebab Sa yang berasal dari
ventrikel kiri yang umum adalah hiperrensi berar, srenosis katup aorta,
penyakit miokardium primer, penyakit arteri koroner, dankardiomio-
pati. Sa juga terdengar pada keadaan-keadaan meningkatnya curah
jantung dan "stroke volume" seperri pada tirotoksikosis dan anemia. Karena
S+ adalah bunyi yang berfrekuensi rendah, maka paling baik bila dide-
ngar dengan stetoskop bel yang diletakkan pada dinding dada secara ringan.

/ang berasal dari ventrikel kanan terdengar paling jelas pada tepi
Sa

bawah kiri sternum dan diperkeras dengan inspirasi. (Bunyi-bunyiyang


berasal dari jantung kanan menyebar terutama ke tepi bawahkiri sternum.
Selama inspirasi terdapat peningkatan volume darah yang kembali ke
atrium kanan dan ventrikel kanan, hingga membuar S+ lebih keras.) Sa
dapat menunjukkan adanya obstruksi pada katup pulmonal, stenosis
katup pulmonal, atau hipertensi pulmonal. Karena S+ adalah bunyi yang
berfrekuensi rendah, maka paling jelas didengar bila menggunakan
stetoskop bel yang diletakkan pada dindingdadasecara ringan.
Disritmia juga dapat mempenganrhi ada atau tidaknya Sa. Sa dapat
terdengar bila terdapat perpanjangan interval P-R (0,22 detik atau lebih)
dan biasa terdengar pada blok A-V derajat perrama, kedua atau ketiga.
Dengan interval P-R yang memanjang 53 tidak terkubur pada Sl arau
terdengar bersamaan dengan sr. S+ tidak pernah terdengar pada fibrilasi
atrium karena pada keadaan disritmia ini tidak ada kontraksi atrium.
Sekarang dengarkan Sa. Mula-mulahanya akan terdengar Sl dan 52,
lalu Sa ditambahkan. Dengarkan Sa dengan stetoskop bel yang
diletakkan secara ringan; lalu dengan stetoskop bel yang ditekankan
kuat-kuat pada dinding dada (perhatikan, Sa jadi menghilang).

57
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

MEMBEDAKAN Se DARI Sr TERPECAH (MrTr)

Sa mempunyai ciri-ciri berikut:


1. Berfrekuensi rendah, terdengar sebelum $1
2. Terdengar paling jelas dengan stetoskop bel yang diletakkan
secara ringan pada dindingdada
3. Penekananpadastetoskop bel yang diletakkan pada dinding dada
akan menyebabkan melemah atau menghilangnya Sa

S1/ang terpecah (l{:'i' ) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


1. Berfrekuensi tinggi
2. Terdengar paling jelas dengan stetoskop diafragmaatau bel yang
ditekan kuat-kuat pada dinding dada
3. Kedua bunyi berjarak,-1,*l detik

diperlemah dengan mengurangi darah yang kembali ke


i"1. dapat
atrium (dengan berdiri). 1:i"1 dapat diperkeras dengan meningkatkan
darahyangkembali ke atrium (batuk, jongkok, atau mengangkat tung-
kai) atau dengan membuat jantung lebih dekat ke stetoskop (dengan
membaringkan pasien miring pada sisi kirinya). Jika :;,a terladi dari
ventrikel kanan maka bunyinya akan terdengar lebih nyaring pada
waktu inspirasi.
* li1 yang terpecah dapat diperkeras dengan berdiri tetapi tidak
terpengaruh oleh cara/ manufer lain.
Dengarkan lagi ii.1 dan bandingkan dengan i; yang terpecah.
Dengarkan li; /ang tunggal; lalu 5: yang terpecah; lalu '!:a yang
Bunyi Jantung Keempat ( Sn)

terdengai sebelum 51 /ang terpecah. Lalu 51 yang rerpecah dengan dan


tanpa Sa.

KORELASI KLINIK
Praktik mendengarkan Sa dalam klinik dapat dilakukan dengan
memilih pasien-pasien yang mempunyai kemungkinan besar memiliki
Sa. Pasien-pasien dengan penyakit miokardium primer, penyakit arteri

koroner, kardiomiopati, stenosis katup aorta, atau hipertensi berat,


mungkin memperdengarkan Sa /ang berasal dari ventrikel kiri yang
paling jelas didengar di apeks. Sa/ang berasal dari ventrikel kanan dapat
didengar pada pasien yang menderita obstruksi pada katup pulmonal,
stenosis katup pulmonal, atau hiper-tensi pulmonal. Sa ini paling jelas
terdengar pada tepi bawah kiri
sternum. Unit perawaran jantung
koroner banyak merawat pasien-pasien yang memperdengarkan Sa
(tetapi ingat bahwa pasien-pasien yang menderita fibrilasi atrium, tidak
memperdengarkan Sa). Juga dengarkan pada anak-anak atletik yang
mungkin memperdengarkan Sa /ang normal. Ciriciri pada auskultasi
dari S+ yang normal pada anak-anak dengan Sa yang patologik adalah
sama. Riwayat penyakitlah yang membedakan antaira Sa /ang normal
dari Sa yang patologik.
Janganlah berkecil hati jika Anda mengalami kesulitan dalam men-
dengarkan S+ di klinik. bunyi jantung yang paling sulit
Sa adalah
didengarkan karena hampir berada di luar kemampuan telinga kita. Untuk
mendengar Sa kadang-kadang pasien harus melakukan sedikit perge-
rakan badan seperti batuk atau miring ke kiri. Membaringkan pasien
pada sisi kirinya juga akan membuat jantung berada lebih dekat pada
dinding dada hingga lebih mudah didengar. Juga dengarkan Sr dan
S+ 52.
Latihlah mencatat S1, 52 dan Sa pada sebuah auskultogram.

59
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

LATIHAN MENDENGARKAN BUNYI JANTUNG


..YANG TIDAK DIKETAHUI''
i. Pada suara CD, dengarkan bunyi jantung "y^ng tidak diketahui" dan
kenalilah bunyi tersebut. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci
jawaban padabagian akhir bab ini. Dengarkan berulang-ulang hingga
Anda menjadi mahir.

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung di tepi bawah kiri sternuml


Letakkan stetoskop bel secara ringan, apayangAnda dengar ?

Tekankan stetoskop bel kuat-kuat, apayang Anda dengar ?

Gunakan stetoskop diaf.ragma, apayangAnda dengar ?

1. Apakah 51 tunggal atau terpecah ?

Apakah terdengar Sa ?

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung di tepi bawah kiri sternum:


Letakkan stetoskop bel secara ringan, apay^ngAnda dengar ?

Tekankan stetoskop bel kuat-kuat, apayang Anda dengar ?

Gunakan stetoskop diaf.ragma, apayangAnda dengar ?

2. Apakah 51 tunggal atau terpecah ?

Apakah terdengar Sa ?

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung di daerah apeks:


Letakkan stetoskop bel secara ringan, apakahyangAnda dengar ?

Tekankan kuat-kuat stetoskop bel pada dinding dada, apakah


yang Anda dengar ?
Gunakan stetoskop diaf.ragma, apakah yang Anda dengar ?

60
Bunyi Jantung Keempat ( Sn)

3. Apakah 51 tunggal atau terpecah ?

Apakah terdengar Sa ?

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung di daerah apeks:


Letakkan stetoskop bel secara ringan, apakah yang Anda dengar ?

Tekankan kuat-kuat stetoskop bel pada dinding dada, apakah


yang Anda dengar ?

Gunakan stetoskop diafragma, apakah yang Anda dengar ?

4. Apakah Sl tunggal atau terpecah ?

Apakah terdengar Sa ?

Andasedangmendengarkan bunyi jantungdi tepi bawah kiri sternum:


Letakkan stetoskop bel secara ringan, apakah yang Anda dengar ?

Tekankan kuat-kuat stetoskop pada dinding dada, apakah yang


Anda dengar ?

Gunakan stetoskop diaf.ragma, apakah yang Anda dengar ?

5. Bila mendengarkan dengan stetoskop bel yang diletakkan secara


ringan:
Apakah Sl tunggal atau terpecah ?

Apakah terdengar Sa ?

61
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf dari lawaban yang benar. Cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawaban di bagian akhir bab ini. Pelajari bab ini ber-
ulang-ulang hingga Anda menguasainya benar-benar.

1. Apakah Sa:

a. berfrekuensi rendah
b. berfrekuensi tinggi
c. berfrekuensi sedang
d. berfrekuensi kasar

2. Pada fase apakah dari siklus bunyi jantung Sa itu terdengar ?

a. padafase awal pengisian sistolik


b. pada fase akhir pengisian sistolik
c. pada fase awal pengisian diastolik
d. pada fase akhir pengisian diastolik

3. Anda sedang mendengarkan bunyi jantung pasien dengan fibrilasi


atrium. Anda tahu bahwa pada pasien demikian Sa n/a:
a. lebih keras daripada normal
b. lebih lemah daripada normal
c. selalu terdengar
d. tidak pernah terdengar

4. Bagaimanakah cara untuk mendengarkan 54 yang paling baik ?

a. dengan stetoskop bel yang ditekankan kuat-kuat


b. dengan stetoskop bel yang diletakkan secara ringan
c. dengan stetoskop diafragma yang ditekankan kuat-kuat
d. dengan stetoskop diafragma yang diletakkan secara ringan

62
Bunyi Jantung Keempat ( So)

5. Sa /ang berasal dari ventrikel kiri akan paling jelas didengar pada:
a. basis jantung sebelah kanan
b. basis jantung sebelah kiri
c. apeks
d. tepi bawah sternum kiri

JAWABAN LATIHAN MENDENGARKAN BUNYI


JANTUNG "YANG TIDAK DIKETAHUI''
1. Si terpecah; tidak terdengar Sa

2. 51 tunggal; dengan Sa

3. 51 tunggal; tidak terdengar Sa

4. 51 tunggal; dengan Sa

5. 51 terpecah; dengan Sa

JAWABAN SOAL.SOAL LATIHAN


l.a
2.d
3.d
4.b
5.c

63
*4

BAB 5

Bunyi Jantung Ketiga


(Ss)

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
ini, dan latihan mendengarkan
soal-soal latihan pada bagian akhir bab
bunyi jantung "y^ng tidak diketahui" pada suara CD, Anda akan
mamPu:
1. Menyebutkan ciriciri 53.
2. Menerangkan fisiologi dari pembentukan 53.
3. Memilih ujung stetoskop yangteP^t untuk mendengarkan 53'
4. Membedakan 53 yang berasal dari ventrikel kanan dengan 53 /ang
berasal dari ventrikel kiri.
5. Membedakan 52 (ArPt) yang terpecah secara fisiologik dengan 53.
6. Membedakan 53 dengan Sa.

64
%i

Bunyi Jantung Ketiga ( 5r)

KOMPONEN-KOMPONEN Sa

5, ialah bunyi yang bernada rendah yang terdengar tep^t setelah -t;.
Karena nadanya rendah, terdengar paling baik bila menggunakan
stetoskop bel yang diletakkan ringan di dada. *., r.erjadi akibat dari
menurunnya kapasitas ventrikel atau bertambahnya volume diastolik
ventrikel. Hal ini mungkin merupakan tanda dari adanya gangguan
ventrikel seperti pada payahjantung kongestif. $r ialah bunyi diastolik
yang terjadi selama fase pengisian awal yang cepat dari pengisian
ventrikel.
normal pada anak-anak dan dewasa muda karena pada mereka
:1.',

terdapat volume diastolik yang besar. I terdengar pada penderita-


penderita penyakit jantung koroner, kardiomiopati, inkompetensi katup,
hubungan (shunt) dari kiri ke kanan, (defek sekat ventrikel = VSD
(ventrikular septal defects), atau duktus arteriosus yang paten dan pada
tanda-tanda awal dari gagal jantung kongestif). Keadaan-keadaan itu
dapat menyebabkan penunrnan kapasitas ventrikel, meningkatnya
volume diastolik ventrikel atau keduanya.
:,r dapat berasal dari ventrikel kanan atau kiri. 53 /ang berasal dari
ventrikel kiri lebih sering dijumpai, dan paling jelas didengar di apeks.
(Bunyi-bunyiyangberasal dari jantung sebelah kiri paling jelas didengar
di apeks).
!,. yangberasal dari jantung sebelah kanan paling jelas didengar pada
tepi kiri sternum bagian bawah atau daerah xifoid. (Bunyi-bunyryang

6s
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

berasal dari jantung sebelah kanan paling jelas dideng ar padatepi kiri
sternum bagian bawah atar daerahxifoid).
Dengarkan sekarang S:. Mula-mulahanyaterdengar Sr dan 52; lalu 53
terdengar.

MEMBEDAKAN 53 DARI Sa

lia $r

Berdasarkan waktu terdengarnya, 53 dapat dibedakan dari Sa:

1. 53 terdengar setelah 52.


2. Sa terdengar sebelum 51.

Pada individu-individu tertenru, baik S: maupun Sa bisa terdengar. Bila


frekuensi jantung normal, (60-100 kali per menit), dan kedua bunyi 53
maupun 54 terdengar, maka terdapatlah iramakuadrupel (irama empat
bunyi). Pada frekuensi jantung yang cepat, S: dan Sa dapat berhimpit
dan terdengar sebagai sebuah bunyi diastolik yang keras dan dikenal
sebagai bunyi derap sumasi (summation gallop).
Ringkasan dari berbagai bunyi yang terdengar sekitar 52 dan cara
membedakannya satu dengan yanglain,lihat Tabel 10-1.

KORELASI KLINIK
Praktik dalam klinik untuk mendengarkan 53 dapat dilakukan dengan
mendengarkan bunyi jantung pasien-pasien yang paling mungkin
mempunyai 53. Seperti untuk mendengarkan 54, unit perawatan

66
\l

Bunyi Jantung Ketiga ( S, )

koroner I merupakan salah satu tempat yang paling baik untuk mene-
mukan pasien-pasien yang mempunyai 53 yang patologik. Ingatlah bahwa
53 merupakan tanda klinik pertama dari gagal jantung kongestif. 53
normal terdapat pada anak-anak dan dewasa muda. Ciriciri pada
auskultasi /ang normal dan yang patologik adalah sama. Yang
^ntaraS3
membedakannya adalah riwayat penyakit. S: lebih mudah didengar
dibanding Sa, tetapi S: akan lebih mudah lagi ditangkap dengan
menyuruh pasien melakukan sedikit gerak badan ringan seperri batuk
atau memiringkan pasien pada sisi kirinya. Mengubah posisi pasien dari
duduk menjadi telentang bisa juga menyebabkan 53 menjadi terdengar.
(F{al ini berlaku juga untuk Sa). Juga dengarkan 51, 52 dan Sa. Dapatkah
Anda membedakan /ang terpecah dari Sa; 52 terpecah fisiologik dari
51
S:; S+ dari 53? Latihlah mencatat Sr, Sz, Sl dan Sa pada sebuah
auskultogram.

LATIHAN MENDENGAR BUNYI JANTUNG


..YANG TIDAK DIKETAHUI'
* Dengarkanpadasuara CD bunyi-bunyi jantung "y^ngtidak diketahui"
dan kenalilah bunyi-bunyi itu. Cocokkan ja'vaban Anda pada kunci
jawaban yang ada pada bagian akhir bab ini. Dengarkanlah suara CD
berulan g-ul ang agar Anda memahaminya benar-b enar.

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung pada apeks:


Dengan menggunakan stetoskop bel yang diletakkan ringan,
apakah yang Anda dengar ?
Dengan menggunakan stetoskop bel yang ditekankan kuar-kuat,
apakah yang Anda dengar ?

Dengan menggunakan stetoskop diafragma, apakah yang Anda


dengar ?

67
q
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

1. 52 apakah tunggal, terpecah, atau ada 53 ?

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung pada basis kiri jantung:


Dengan menggunakan stetoskop bel yang diletakkan secara
ringan, apakah yang Anda dengar ?

Dengan menggunakan stetoskop bel yang ditekankan kuat-kuat,


apakah yang Anda dengar ?

Dengan menggunakan stetoskop diafragma, apakah yang Anda


dengar ?

2. 52 apakah tunggal, terpecah atau ada 53 ?

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung pada apeks:


Dengan menggunakan stetoskop bel yang dlletakkan secara
ringan, apakah yang Anda dengar ?

Dengan menggunakan stetoskop bel yang ditekankan kuat-kuar,


apakah yang Anda dengar ?

Dengan menggunakan stetoskop diafragma, apakah yang Anda


dengar ?

3. Apakah itu Sa atau 53 ?

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung pada apeks:


Dengan menggunakan stetoskop bel yang diletakkan secara
ringan, apakah yang Anda dengar ?

Dengan menggunakan stetoskop bel yang ditekankan kuar-kuat,


apakah yang Anda dengar ?

Dengan menggunakan stetoskop diafragma, apakah yang Anda


dengar ?

6B
Bunyi Jantung Ketiga ( St)

4. Apakah itu S+ atau S: ?

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung pada apeks:


Dengan menggunakan stetoskop bel yang diletakkan secara

;:il:;"nHJ,1tr"::3#i;'ot"'r",,*ditekankankuat-kuat,
apakah yang Anda dengar ?

Dengan menggunakan stetoskop diafragma, apakah yang Anda


dengar ?

5. Apakah itu S+ atau S: ?

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf dari jawaba n yang benar. Cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawabany^ngada dibagian akhir bab ini. Bacalah kembali
bab ini berulang-ulang hingga Anda memahami benar-benar isinya.

1. S: adalahbunyi yangberfrekuensi rendah yang paling jelas didengar


dengan ujung stetoskop yangmana?
a. bel, yang diletakkan secara ringan
b. bel, yang ditekankan kuat-kuat
c. diafragm^y^ngdiletakkan secara ringan
d. diafragma y^ngditekankan kuat-kuat
2. Sr adalah akibat dari---kapasitas ventrikel atau---dari volume
diastolik ventrikel
a. peningkatan; peningkatan
b. penurunan; peningkatan
69
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

c. peningkatan; penunrnan
d. penurunan; penurunan

3. 53 terdengar pada seorang anak laki-laki berusia 8 tahun tanpa


tanda-randa klinik abnormal lainnya. Anda memikirkan hal ini
sebagai
a. abnormal, perlu konsultasi
b. abnormal, harus diobservasi dengan teliti
c. tidak pernah normal
d. normal pada anak-anak
4. 53 /ang berasal dari ventrikel kiri akan paling jelas didengar pada
a. basis jantung kanan
b. basis jantung kiri
c. apeks
d. tepi bawah kiri sternum
5. Tanda pertama dari gagaljantung kongestif ialah
a. S+
b. 51 yang terpecah amat jelas $ebxr/*'id*)
c. Sr
d. 52 yang terpecah amat jelas (i*b*r,iivide)

70
Bunyi Jantung Ketiga ( Sz)

JAWABAN LATIHAN MENDENGAR BUNYI


JANTUNG 'YANG TIDAK DIKETAHUI''
1. 52 tunggal dengan 53

2. 52terpecah fisiologik
3. S+
4. s:
5. S+ dan S:

JAWABAN SOAL.SOAL LATIHAN


L-a
2.b
3.d
4.c
5.c

71
q

BAB 6

Bising Jantung (Murmur)


Umum
-lnformasi
SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
soal-soal latihan pada akhir bab, dan mempelajari bising "yang tidak
diketahui" pada suara CD, Anda akan mampu:
1. Memberi definisi bising jantung (murmur).
2. Mener anekan sebab-seb ab umum terjadiny a bisin g j antung.
3. Menerangkan enam ciri-ciri yang harus diperhatikan pada bising
jantung.
4. Membedakan bising jantung yang berfrekuensi tinggi, sedang dan
rendah.
5. Membedakan bising jantung yang mempunyai sifat (<ualitas)
"seperti tiupan (rl*x.)", "kasar (h*rsh), "parau (r*x6h) atau
"menderu" (,r:un:hl *).

6. Membedakan antara murmur sistolik dan diastolik.

72
'Ebj

Bising Ja ntu ng (M u rmu r)-l nformasi U mu m

CIRI.CIRI BISING JANTUNG


Definisi bising jantung ialah bising yang terdengar dalamwaktu sistole,
diastole, atau pada kedua waktu tersebut.
Penyebab umum terjadinya bising antara lain regurgitasi balik
(katup yang bocor, defek septum, atau hubungan arterivena); aliran
yang melalui katup yang menyempit atau rusak; aliran darah yang amat
cepat; yang melalui katup baik normal maupun abnormal; getaran dari
struktur-struktur lepas di dalam jantung (korda tendine); dan aliran
yang kontinyu melalui hubungan A-V.
Untuk mengenali suatu bising, ada enam ciri yang harus diingat:
1. Lokasi-daerah katup tempat bising paling jelas terdengar
2. Kerasnya (intensitas)-memakai sistem skala satu sampai enam
3. Frekuensi (nada)-rendah, sedang atau tinggi
4. Kualitas-seperti tiupan (blowing), kasar (harsh) ,parau (rough), atau
menderu (rumble)
5. Saat terdengarnya-sistolik atau diastolik
6. Penyebaran-ke tempat lain bising dapat didengar

Lokasi Bising
Lokasi bising, seperti juga bunyi jantung normal yang berasal dekat
suatu katup. Anda harus mendengarkan pada keempat daerah utama
yangtelah dibicarakan ditambah daerah kelima yang biasa dinamakan
titik Erb, yang terdapat di sela iga ketiga sepanjang tepi bawah kiri
sternum (lihat Gambar 6-I).
Untuk menetapkan lokasi bising, dengarkan pada semua daerah
utama dan tentukan pada daerah mana bising itu paling jelas terdengar.
Bising dari katup-katup tertentu cenderung akan paling jelas terdengar
sepanjang aliran yang berasal dari katup sebagai berikut:

73
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Gambar 6-'l . Daerah katup: Area anatomik digambarkan sebagai garis hitam. M=katup
mitral; f =(61up trikuspid; A:katup aorta; P = katup pulmonal. Daerah auskultasi (daerah
di mana bunyi jantung terdengar paling jelas) digambarkan sebagai anak panah. Bintang
(*) adalah titik Erb.

Katup Paling jelas terdengar di


1. Mitral Apeks
2. Trikuspid Tepi bawah kiri sternum (LLSB)
3. Pulmonal Basis kiri jantung
4. Aorta (sistolik) Basis kanan jantung
Aorta (diastolik) Titik Erb
Kerasnya Bising
Kerasnya (intensitas) bising ditentukan dengan menggunakan sistem
skala satu hingga enam sepertiyangtelah dibicarakan.

Frekuensi Bising
Frekuensi (nada) bising dapat tinggi, sedang atau rendah. Hal ini mudah
ditentukan karena bising yang frekuensinya tinggi paling jelas rerdengar
bila dengan stetoskop diafragma; sedangkan bising yang berfrekuensi
rendah paling jelas terdengar dengan stetoskop bel yang diletakkan

74
Bising Jantung (Murmur)-lnformasi Umum

secara ringan; danyangberfrekuensi sedang dapat jelas terdengar dengan


keduanya.
* Dengarkan sekarang pada bising yang dianggap berfrekuensi tinggi,
sedang dan rendah.

Kualitas Bising
Kualitas sangat erat hubungannya dengan frekuensi dan digambarkan
sebagai "seperti tiupan (blowing)" (terutama frekuensi tinggi); "kasar
(harsh)" atau "parau (rough)" (frekuensi sedang-campuran antara fre-
kuensi rendah dengan frekuensi tinggi); dan "menderu (rumble)" (rer-
vtama frekuensi rendah).
t Dengarkan sekarang pada bising yang digambarkan sebagai "meniup
ftlowing)", "kasar ftarsh)" atau"parat (rough)", dan "menderu (rumble)".
Untuk membedakan bising yang sering terdapat berdasarkan frekuensi
dan kualitasnya,lihat Tabel 6-1.

Tabel 5*1. Perbedaan kelainan jantung yang umum berdasarkan


nada dan kualitas bising

ile*rrr'*lt;l:ti n.litr*i
i{*;i:rr;r1r:;i lril,*rpi*
il*r; r-; : * I i;:l:;i i;*rll:

il{,11*.".1.t t\l11.:: l{** il,+-* ir* *'r*


fi lqiri*1ir:ri i:i:1*r*na!

;:{ 1 ::: , .,.r:4,..d ltl rt/


1;:r.i;: 1;u i r:-ri:::;l I i
ii1.*tr:li:.:rrtrrl

75
%.,

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Saat Terdengarnya Bising


Anda dapat mengetahui apakah suatu bising terdengar ant^ra 5; dan
*;-yaitu bising sistolik; atav antara 51 dan Sr-yaitu bising diastolik.
Pada beberapa kelainan, bising akan terdengar baik pada saat sistole
maupun diastole.
.:. Dengarkan sekarang jantung yang berdenqt {}* kali per menit.
Mula-mula bising sistolik yang seperti tiupan (blow) akan diperdengar-
kan, lalu diganti dengan bising diastolik yang bersifar menderu
(rumble). Bising-bising dengan frekuensi dan kualitas yang berbeda
sengaja dipilih untuk membantu Anda untuk dapat membedakan
terdengarnyapada saat sistole atau diastole.
Sebagai pemula, Anda barangkali belum mampu untuk lebih merinci
saat terdengarnya bising tersebut selain daripada terdengar pada saat
sistole atau diastole. Namun, dengan pengalaman, Anda akan mampu
membedakan "saat terdengarnya bising" yang lebih repat (pada saar
awal, pertengahan, akhir atau sepanjang suatu siklus). Suatu bising
dikatakan terdengar "pada awal, (early)" sistole atau diastole jika inten-
sitas puncaknya terdengar pada awal siklus, "pada perrengahan (mid)"
jika intensitas puncaknyaterdengar pada pertengahan siklus; dan "pada
akhir (ate)" jika puncak intensitasnya terdengar pada akhir siklus. Jika
bising terdengar sepanjang suatu siklus dengan intensitas yang sama,
maka ia disebut sebagai bising "pan" atau "holo".
* Dengarkan sekarang jantung yang berdenyur 60 kali per menit.
Kemudian akan diperdengarkan suatu bising pada periode sistolik: pada
awal (early), pada pertengahan (mid), pada akhir (ate) dan sepanjang
(pan)sistolik.

76
ei

Bising Jantung (Murmur)-lnformasi Umum

a Dengarkan sekarang jantung yang berdenyut 60 kali per menit.


Kemudian suatu bising akan diperdengarkan dalam periode diastolik:
pada awal (early), pada pertengahan (mid), pada akhir (ate) dan sepan-
jang (pan) diastolik.

Penyebaran Bising
Penyebaran bising ditentukan dengan mendengarkan bising ditempat-
tempat lain selain di daerah yang paling jelas terdengar. Setiap kelainan
jantung mempunyai pola penyebaran bising yang khas. Lihat Gambar
7-1 dan 8-1 yang memperlihatkan pola-pola penyebaran bising dari
kelainan-kelainan jantung yang umum.

LATIHAN MENDENGAR BISING JANTUNG


'YANG TIDAK DIKETAHUI''
* Pada CD, dengarkan bising jantung "yang tidak diketahul'dan kenali bunyi
tersebut. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban pada bagian
akhir bab ini. Dengarkan suara CD berulang-ulang hingga Anda mahir.
Tentukan frekuensi bising jantung berikut:
1. Bising ini terdengar paling jelas dengan menggunakan stetoskop
diafragma yang ditekankan kuat-kuat.
2. Bising ini terdengar sama jelasnya dengan menggunakan stetoskop
bel maupun diafragma.
3. Bising ini terdengar paling jelas bila menggunakan stetoskop bel
yang diletakkan secara ringan.
4. Bising ini terdengar pahng jelas dengan menggunakan stetoskoP
diafr agma yang ditekankan kuat-kuat.
5. Bising ini terdengar paling jelas bila menggunakan stetoskop bel
yang ditekankan secara ringan.

77
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf yangterletak di depan jawabanyang benar atau berikan
informasi yang diminta. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci
jawaban pada akhir bab ini. Pelajarilah bab ini berulang-ulang hingga
Anda benar-benar memahami isinya.
1. Suatu bising yang terdengar selama periode sistole, diasrole, atau
keduanya dinamakan
a. bising sistolik
b. bising diastolik
c. bising jantung (murmur)
d. blow (tiupan)
2. Sebutkan dua penyebab umum yang menimbulkan bising jantung
a.

b.

3. Sebutkan 6 ciri-ciri yang harus diperhatikan pada bising jantung


a.

b.
c.
d.
e.

f.
4. Jika bising terdapat antara 51 dan 52, maka bising ini disebut bising:
a. sistolik
b. diastolik
c. regurgitan
d. ejeksi

7B
q
Bisi ng J antu ng (Murmu r)-l nformasi U mu m

JAWABAN LATIHAN MENDENGAR BISING


JANTUNG "YANG TIDAK DIKETAHUI''
1. Frekuensi tinggi
2. Frekuensi sedang
3. Frekuensi rendah
4. Tiupan ftlow)
5. Menderu (rumble)

JAWABAN SOAL.SOAL LATIHAN


1.c
2. Semua yangdt bawah ini:
Regurgitasi balik
Aliran yang melalui katup yang menyempit atau rusak
Aliran darah yang amat cepat melalui katup yang normal
maupun yang abnormal
Getaran dari struktur-struktur lepas di dalam jantung (korda
tendine)
3. - Lokasi
Kerasnya
Frekuensi
Kualitas
Saat terdengarnya
Penyebaran
4.a

79
BAB 7

Bising Sistolik
( = Systolic Murmursl

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
soal-soal latihan pada bagian akhir bab, dan latihan mendengarkan
bising jantung "y^ng ridak diketahui" pada suara CD, Anda akan
mamPu:
1. Memberikan definisi bising sistolik.
2. Menjelaskan mekanisme yang menyebabkan terjadinya bising
sistolik.
3. Menjelaskan ciri-ciri dari bising pada awal (early), bising pada
pertengahan (mid), bising pada akhir (late) sistolik dan bising
pansistolik.
4. Membeda-bedakan bising (murmur) 'o*arly',, "$rid,,, ,,1*c*,'
dan
pansistolik
5. Menjelaskan kelainan-kelainan yang umum terdapat pada orang
dewasa yang memb eri gejala bising sistolik.

80
'q,i

Bising Sistolik (= Systolic Murmurs)

Bising sistolik adalah bising yang terdengar antara Sr dan 52. Pada
beberapa orang, bising sistolik mungkin normal. Terurama bila ter-
dapat pada bayi atau anak-anak karena dinding dada mereka yang ripis.
Pada orang dewasa bising sistolik yang "normal" mungkin disebabkan
oleh bertambah cepatny a aliran darah, seperri pada orang hamil.

MEKANISME TERJADINYA
Bising sistolik terjadi selama periode sistole ventrikel. Aliran darah
melalui katup aofia atav katup pulmonal, atau aliran regurgitasi yang
kembali melalui katup mitral atau katup trikuspid, dapat menyebabkan
bising sistolik. Katup-katup itu mungkin normal (tetapi dengan aliran
yang berkecepatan tinggi) atau abnormal. Bising sistolik dapat terdengar
pada anak-anak yang normal atau pada seorang wanita hamil. Kelainan-
kelainan yang umum dapat memberi gejala bising sistolik antara lain
insufisiensi katup mitral, insufisiensi katup trikuspid, stenosis aorra,
stenosis pulmonal dan defek septum interventrikular.

Bising pada Awal Sistolik

f,

Suatu bising pada awal sistolik dimulai dengan Sr dan puncaknya pada
sepertiga bagian pertama dari sistole. Ia dapat disebabkan oleh suatu
bising regurgitasi karena aliran balik yang melalui katup yang
inkompeten, defek septum atau suaru hubungan A-V abnormal.
Penyebab yang umum adalah defek septum venrrikular yangkecil atau
bising inosen pada anak-anak.

81
"q'

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

* Dengarkan sekarang denyut jantung yang {,1) kali per menit.


Kemudian suatu bising pada awal sistolik akan diperdengarkan.
suatu bising sistolik yang inosen biasanya suatu bising pada fase
awal atau suatu bising ejeksi (ejection) (lihat bising pada pertengahan
sistolik). Derajatnyaadalah |.t'i:u ataukurang. Bising itu umum normal rer-
dapat pada anak-anak, dan tidak ditemukan lesi janrung (innocent) apapun.
Bising dinyatakan normal atau inosen jika:
f . ii; terpecah normal terdengar (1i,, terdengar terpecah pada inspirasi;
tunggal pada ekspirasi).
2. Yenajugularis dan denyut karotis normal.
3. Pulsasi prekordium normal.
4. Tidak ada kelainan dalam riwayat penyakir, sinar tembus dada (sinar-X)
dan EKG.

Penyebab-penyebab yang umum ialah


1. Bising saluran keluar pulmoner (ejeksi)
2. Getaran (mendengung ("humming" atatr musikal)-terdengar pada
anak-anak (2 sampai 7 tahun) pada tepi bawah kiri sternum.
* Dengarkan sekarang jantung yang berdenyut 60 kali per menit.
Kemudian suatu bising pada awal sistolik yang inosen akan diper-
dengarkan. Bising pada awal sistolik itu akan dibandingkan dengan
suatu bising pada pertengahan sistolik.

Bising pada Pertengahan Sistolik


I
l+'ut4l,iln*rl
'" tl t tt'
l. ,.

Bising pada pertengahan sistolik dimulai tidak lama setelah 51,


memuncak pada pertengahan sistole dan tidak terdengar sampai pada s2.

82
%'

Bising Sistolik (= Systolic Murmurs)

Inidikenal sebagai bising ejeksi ("ejection murmur"). Bising ini


merupakan bising kresendo-dekresendo ("diamohd-shaped") yang
menaik dan menurun secara simetrik. Bising ini dapat disebabkan oieh
aliran darah yang melalui katup yang sempir arau iregular seperti yang
dijumpai pada stenosis katup aorr.a atau stenosis katup pulmonal.
* Dengarkan sekarang jantung yang berdenyut {:* kali per menir.
Kemudian suatu bising pada pertengahan sistolik akan diperdengarkan;
Frekuensinya sedang dan kualitasnya kasar (harsh).

Bising pada Akhir Sistolik

Bising pada akhir sistolik dimulai setelah pertengahan sistole, memun-


cak pada sepertiga bagian akhir sistole hingga pada 52. Bising itu adalah
suatu bising regurgitan karena aliran balik melalui suatu katup yang
inkompeten. Biasanya terdengar pada kelainan-kelainan otot papilaris
dan pada sindrom prolaps katup mitral.
t Dengarkan sekarang jantung yang berdenyut l* kali per menit. Lalu
suatu bising pada akhir sistolik akan diperdengarkan; frekuensinya
tinggi dan kualitasnya seperti tiupan (blowing).

Bising Pansistolik (atau Holosistolik)

,]i

Bising pansistolik (atau holosistolik) terdengar terus sepanjang sistole.


Dimulai dengan Sr dan berakhir dengan 52. Karena rekanan di ruang

83
stli

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

yang mengirim tetap lebih tinggi dibanding tekanan di ruang yang


menerima, maka bising terdengar terus menerus. Bising ini terdengar
biasanya pada regurgitasi katup mitral, regurgitasi trikuspid, dan defek
septum ventrikular. '
tat' Dengarkan sekarang jantung yang berdenyut 50 kali per menit. Lalu
suatu bising pansistolik (holosistolik) akan diperdengarkan; frekuensi-
nya tinggi dan kualitasnya seperti tiupan (blowing).
Ikhtisar kelainan-kelainan pada orang dewasa yang memberi gejala
bising sistolik, lihat Gambar 7-I.

*ilirtq

Gambar 7-1 . Kelainan-kelainan jantung yang umum terdapat yang memberi gejala bising
sistolik. Tempat bising yang paling jelas terdengar diberi lingkaran; daerah penyebaran
bising yang biasa diberi tanda.

84
Bising Sistolik (= Systolic Murmurs)

KORELASI KLINIK
Salah satu cara yang paling mudah untuk mendapatkan pengalaman
klinik mendengarkan bising sistolik adalah mencari pasien-pasie n y^ng
diketahui memberi gejala bising sistolik. Di antaranyaialah regurgitasi
katup mitral, regurgitasi katup trikuspid, stenosis katup aorta dan
stenosis katup pulmonal. Pasien-pasien dengan prolaps katup mitral
dapat memberi gejala bising pada akhir sistolik. Bising sistolik dapat
didengar pada jantungyang normal seperti bising inosen pada anak-
anak atau wanita hamil. Mula-mula, cobalah untuk menentukan apakah
bising itu pada sistole atau diastole. Dengan latihanlatihan, Anda akan
dapat membedakan apakah bising itu pada awal, pada pertengahan atau
pada akhir sistole. Juga tentukan:
(1) lokasi-daerah katup yang terdengar paling jelas;
(2) kerasnya;
(3) frekuensi;
(4) kualitas; dan
(5) penyebarartnya.

Latihlah mencatat bising sistolik pada sebuah auskultogram. Juga


latihlah menulis deskripsi bising sistolik yang didengar.

85
,e,

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

LATIHAN MENDENGAR BISING JANTUNG


..YANG TIDAK DIKETAHUI''
* Dengarkan bising jantung "y^ng tidak diketahui" pada suara CD dan
kenali bising itu. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di
bagian akhir bab ini. Dengarkan suara CD berulang-ulang sehingga
Anda benar-benar dapat memahaminya.
Dengarkan bising sistolik berikut ini.
1. Apakah bising tersebut pada awal (early), pada penengahan (mid),
pada akhir (ate) sistolik atau merupakan bising pansistolik ?
2. Apakah bising tersebut pada awal (early), pada pertengahan (mid),
pada akhir (late) sistolik atau merupakan bising pansistolik ?

3. Apakah bising tersebut pada awal (early), pada pertengahan (mid),


pada akhir (late) sistolik atau merupakan bising pansistolik ?

4. Apakah bising tersebut pada awal (early), pada pertengahan (mid),


padaakhir (ate) sistolik atau merupakan bising pansistolik ?
5. Apakah kualitas bising pada akhir sistolik ini seperti tiupan (blow)
atau menderu (rumble) ?

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf dimuka lawaban yang benar. Cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawaban di bagian akhir bab ini. Pelajarilah bab ini
berulang-ulang hingga Anda benar-benar dapat memahaminya.
1. Bising yang terdengar antara Sr dan 52 adalah:
a. bising sistolik
b. bising diastolik
c. bunyi ejeksi
d. bunyi gesek (friction rub)

86
Bising Sistolik (= Systolic Murmurs)

2. Darah regurgitasi yang melalui katup apayangakan menyebabkan


bising sistolik ?

a. mitral dan aorta


b. mitral dan trikuspid
c. trikuspid dan pulmonal
d. pulmonal dan aorta.

3. Aliran darah maluyang melalui katup ap^y^ngakan menyebabkan


bising sistolik ?

a. mitral dan aorta


b. mitral dan trikuspid
c. trikuspid dan pulmonal
d. pulmonal dan aorta

4. Kelainan-kelainan yang sering dijumpai pada orang dewasa dengan


bising sistolik adalah:
a. insufisiensi katup mitral dan insufisiensi katup aorta
b. stenosis katup mitral dan insufisiensi katup aorta
'c. insufisiensi katup mitral dan stenosis katup aorta

d. stenosis katup mitral dan stenosis katup aorta

5. Bising yang segera terdengar setelah 51, m€muncak pada pertengahan


sistole, dan tidak terdengar sampai pada 52 adalah
a. bising pada permulaan sistolik
b. bising pada pertengahan sistolik
c. bising pada akhir sistolik
d. bising pansistolik

87
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

JAWABAN LATIHAN MENDENGAR BISING


JANTUNG "YANG TIDAK DIKETAHUI''
1. Bising pada permulaan sistolik
2. Bising pada pertengahan sistolik
3. Bising pansistolik
4. Bising pada akhir sistolik
5. Seperti tiupan (blow)

JAWABAN SOAL.SOAL LATIHAN


L.a
2.b
3.d
4.c
5.b

88
qq

BAB 8

Bising Diastolik

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
soal-soal latihan di bagian akhir bab, dan latihan mendengarkan bising
jantung "y^ngtidak diketahui" pada suara CD, Anda akan mampu:
L. Memberikan definisi bising diastolik.
2. Meneranskan mekanisme terjadinya bising diastolik.
3. Menerangkan ciri-ciri bising pada permulaan (early), pada
pertengahan (mid), dan pada akhir (ate) diastolik, serta bising
pandiastolik.
4. Membedakan antara bising pada permulaan (early), pada per-
tengahan (mid), pada akhir (late) diastolik serta bising pan-
diastolik.
5. Menerangkan kelainan-kelainan yang sering dijumpai pada orang
dewasa dengan bising diastolik.
5. Membedakan antara bising sistolik dengan bising diastolik.

89
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Bising diastolik adalah bising yang terdengar ant^ra 52 dan 51

berikutnya. Berbeda dengan bising sistolik, bising diastolik biasanya


harus dianggap patologik dan tidak normal.

MEKANISME TERJADINYA
Ada tiga mekanisme utama yangdapat menyebabkan terjadinya bising
diastolik:
1. Inkompetensi katup rorta atau katup pulmonal. Selama
diastole ventrikel, tekanan di dalam ventrikel-ventrikel lebih
kecil daripada tekanan di aorta atau arteri pulmonalis. Jika katup
aorta at^u katup pulmonalis inkompeten, darah beregurgitasi
balik ke dalam ventrikel. Bising akibat regurgitasi ini adalah
bising diastolik.
2. Stenosis katup mitral atau stenosis katup trikuspid. Selama
fase pengisian cepat pada diastole ventrikel, jika darah dipaksa
melalui katup-katup yang stenotik masuk ke dalam ventrikel,
' maka bising diastolik akan terjadi.
3. Bertambahnya aliran darah yang melalui katup mitral atau
katup trikuspid. Jika terdapat pertambahan volume atau kece-
patan aliran darahyangmelalui katup mitral atau katup trikuspid
selama diastole ventrikel, maka terjadilah bising diastolik.

Bising pada Awal (Early) Diastolik

90
=+i

Bising Diastolik

Suatu bising pada awal diastolik mulai bersamaan dengan 51 dan


memuncak pada sepertiga bagian perrama dari fase diastole. Biasanya
merupakan bising regurgitasi dari aliran yang berbalik melalui suatu
katup yang inkompeten. Penyebab-penyebab yang paling sering adalah
regurgitasi aorta dan regurgitasi pulmonal.
t Sekarang dengarkan jantung yang berdenyur 4* kali per menit. Lalu
akan diperdengarkan suatu bising pada awal diastolik yang berfrekuensi
tinggi dan mempunyai kualitas seperri tiupan (blowing).

Bising pada Pertengahan (Midl Diastolik

Bising pada pertengahan (mid) diastolik dimulai setelah h: dan


memuncak pada pertengahan diastole. Penyebab-penyebab yang paling
sering adalah stenosis katup mitral dan stenosis katup trikuspid. Bising
tersebut berfrekuensi rendah dan mempunyai kualitas menderu
(rumbling).
* Sekarang dengarkan jantung yang berdenyut {:l kali per menit. Lalu
suatu bising pada pertengahan diastolik akan diperdengarkan dengan
frekuensi yang rendah dan berkualitas menderu.

Bising pada Akhir (Late) Diastolik

91
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Bising pada akhir (late) diastolik mulai pada setengah bagian akhir dari
fase diastolik, memuncak pada sepertiga bagian akhir dari fase diastolik,
hingga pada $;. terdengar bersih; li1 sulit untuk di dengar). Bising ini
($;;

juga dikenal sebagai bising prasistolik. Biasanya merupakan kom-


ponen dari bising pada stenosis katup mitral atau stenosis katup trikus-
pid. Bising ini berfrekuensi rendah dan berkualitas menderu (rumbling).
{. Sekarang dengarkan jantung yang berdenyut tll kali per menit. Lalu
akan diperdengarkan bising pada akhir diastolik yang berfrekuensi
rendah dan berkualitas menderu. Kemudian dengarkan jantung yang
berdenyut {i* kali per menit berikutnya. Lalu suatu bising pada per-
tengahan diastolik dan suatu bising pada akhir diastolik akan diper-
dengarkan, yang masing-masing frekuensinya rendah dan berkualitas
menderu.

Bising Pandiastolik

Bising pandiastolik mulai bersamaan dengan $; dan berlangsung


sepanjang periode diastolik ($.; dan tr; kedua-duanya sulit untuk
didengar). Duktus arteriosus paten, prototip dari hubungan aorta dan
arteri pulmonalis, merupakan contoh klasik dari bising ini. Keadaan ini
jarang ditemukan pada orang dewasa karena biasanya telah diobati
semasa masih kanak-kanak. Biasanya terdengar paling jelas pada basis
kiri jantung dan memiliki kedua komponen sistolik maupun diastolik.
Oleh karena itu, dikenal sebagai bising kontinyu. Paling jelas didengar
dengan menggunakan stetoskop bel.

92
Bising Diastolik

* Berikutnya dengarkan jantung yang berden) rt 60 kali per menit.


Kemudian suatu bising pandiastolik berfrekuensi rendah akan diper-
dengarkan.
t Akhirnya, dengarkan bising yang khas dari duktus arteriosus yang
paten yang memiliki kedua komponen sistolik maupun diastolik.
Sebagai ringkasan dari kelainan-kelainan yang umum terdapat pada
orang dewasa dengan bising diastolik, lihat Gambar 8-1.

ll iq in" r

{ }*, ," .. i.

Gambar 8-'1 . Kelainan jantung yang umum terdapat yang menyebabkan bising diastolik;
tempat di mana bising paling jelas terdengar, diberi lingkaran; daerah penyebaran bising
yang biasa. diberi tanda.

93
Tq
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

KORELASI KLINIK
Untuk melatih diri dalam mendengarkan bising diastolik, dengar-
kanlah pada pasien-pasien yang diketahui mempunyai bising diastolik.
Kelainan yang umum terdapat yang menyebabkan bising ini adalah
stenosis katup mitral, stenosis katup trikuspid, regurgitasi aorta, dan
regurgitasi pulmonal. Mula-mula, cobalah menentukan apakah bising
itu terdapat pada fase diastole atau sistole. Juga tentukan:
(1)lokasinya;
(2) intensitasnya;
(3) frekuensi;
(4) kualitas;
(5) penyebaran.

Latihlah membedakan bising sistolik dari bising diastolik. Juga latihlah


mencatat bising diastolik pada sebuah auskultogram. Sebagai tambahan,
tulislah deskripsi dari bisin g diastolik y ang ter dengar.

94
"rd

Bising Diastolik

LATIHAN MENDENGAR BISING JANTUNG


'YANG TIDAK DIKETAHUI''
* Pada suara CD, dengarkan bising jantung yang ridak diketahui dan
kenalilah bising itu. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
yangada di bagian belakang bab ini. Dengarkan berulang-ulang hingga
Anda mahir.
Dengarkan pada bising diastolik berikut.
1. Apakah itu bising pada awal, pada pertengahan, pada akhir, atau
bising pandiastolik ?
2. Apakah itu bising pada awal, pada pertengahan, pada akhir, atau
bising pandiatolik ?
3. Apakah itu bising pada awal, pada perteneahan, pada akhir, atau
bising pandiastolik ?
4. Apakah itu bising pada awal, pada pertengahan, pada akhir, atau
bising pandiastolik ?
5. Bagaimana kualitas dari bising pada penengahan diastolik ini ?

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf jawaban yangbenar. Cocokkan jawaban Anda dengan
kunci jawaban yang ada di bagian akhir bab ini. Pelajarilah bab ini
berulang-ulangag r Anda benar-benar dapar memahaminya.
'Bising
1. yang terdengar ant^r^Sz dan 51 ialah
a. bising sistolik
b. bising diastolik
c. bunyi ejeksi
d. bunyi gesek

95
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

2. Aliran darah regurgitasi yang melalui katup apa yang akan


menyebabkan bising diastolik
a. mitral dan aorta
b. mitral dan trikuspid
c. trikuspid dan pulmonal
d. pulmonal dan aorta
3. Aliran darah maju yang melalui katup abnormal yang mana yang
akan menyebabkan bising diastolik
a. mitral dan aorta
b. mitral dan trikuspid
c. trikuspid dan pulmonal
d. pulmonal dan aorta

4. Kelainan-kelainan yang umum terdapat pada orang dewasa yang


akan menyebabkann bising diastolik antara lain
a. stenosis katup mitral dan insufisiensi katup aorta
b. stenosis katup mitral dan stenosis katup aorta
c. insufisiensi katup mitral dan insufisiensi katup aorta
d. insufisiensi katup mitral dan stenosis katup aorta

5. Suatu bising yang mulai bersamaan dengan Sz dan memuncak pada


sepertiga bagian pertama fase diastolik ialah suatu
a. bising pada awal diastolik
b. bising pada pertengahan diastolik
c. bising pada akhir diastolik
d. bising pandiastolik

96
Bising Diastolik

JAWABAN LATIHAN MENDENGAR BISING


JANTUNG :'YANG TIDAK DIKETAHUI'
1. Bising pada pertengahan diastolik
2. Bising pada awal diastolik
3. Bising pada akhir diastolik
4. Bising pandiastolik
5. Kualitas menderu ("rumble")

JAWABAN SOAL'SOAL LATIHAN


1.b
2.d
3.b
4.a
5.a

97
4

BAB 9

Bunyi-bunyi Sekitar Sr

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
soal-soal latihan di bagian akhir bab ini, dan latihan mendengarkan
bunyi "y^ngtidak dikerahui" pada suara CD, Anda akan mampu:
1. Membedakan 51 terpecah (split) yang normal (&,gr'3') dari 51
terpecah yang lebar (i.!t1I'i).
2. Membedakan bunyi ejeksi pulmonal dari bunyi ejeksi aorta.
3. Menerangkan ciriciri "click" pada perten gahansistolik.
4. Mengenali:
a. 5r terpecah (splir) normal
b. $1 terpecah lebar
c. Bunyi ejeksi aorra atau ejeksi pulmonal
d. "Click" pada pertengahan sistolik
e. $+

98
'\ri

Bunyi-bunyi Sekitar S,

Sr TERPECAI'I LEBAR

yang abnormal dapat disebabkan oleh kelainan listrik atau


51 terpecah

mekanik. Ventrikel yangmenjadi tidak sinkron sebagai efeknya, menye-


babkan bunyi penutupan katup mitral dan katup trikuspid menjadi
terpisah lebih jauh lamanya berkisar *,14-*.;:$ detik yang dalam
keadaan normal 51 terpecah berkisar *"ili detik. Bunyi yang demikian
dikenal sebagai /ang terpecah lebar. Kelainan-kelainan listrik antara
$1

lain gangguan konduksi seperti blok cabang jaras kanan (Right Bundle
Branch Block : RBBB), denyut premarur ventrikel (terutama yang
kiri), takikardia ventrikular, dan blok jantung derqat ketiga dengan
ir ama idioventrikular, dan kadan g-kad ang ir amayan g dipacu. Kelainan-
kelainan mekanik antara lain penutupan katup mitral yang terlambat
yang mungkin menyebabkan lir terpecah lebar termasuk stenosis katup
mitral, anomali Ebstein, dan miksoma arrium kanan atau kiri.
Dengarkan .$1 terpecah lebar yang dibandingkan dengan 51 terpecah
yang normal, dan $; tunggal.

BUNYI EJEKSI (EJECT:ON SOUNDSI

Bunyi ejeksi adalah bunyi "detak" ("clicking") yang berfrekuensi tinggi


yang terdengar segera setelah 51. Biasanya terdengar pada basis kanan

99
Br;

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

atau basis kiri jantung. Bunyi ini dapat berasal dart itt;i"ii:t atau dari a:':'tt'i.
;;t;itr:*t:,;!i.,t dan dihasilkan ketika darah disemprotkan keluar dari ven-
trikel kanan atau ventrikel kiri, melalui katup yang stenotik arau ke dalam
ruangan yang berdilatasi. Bunyi ini paling jelas terdengar dengan ste-
toskop diafragma yang ditekankan kuat-kuat karena frekuensinya tinggi.
Bunyi ejeksi pulmonal terdengar paling jelas pada basis kiri jantung
tetapi dapat terdengar dimanapun sepanjang tepi kiri sternum LLSB
Qihat Gambar 9-LL). Bunyi ini diperluas dengan ekspirasi dan diper-
lemah dengan inspirasi pada pasien yang menderita srenosis katup
pulmonal. Sebab yang pasti dari variasi dengan pernapasan ini, tidak
diketahui. Mungkin berhubungan dengan perubahan tekanan/volume
kanan dan arteri pulmonalis pada respirasi atau karena
^nt^r^ventrikel
terbukanya katup pulmonal yang stenotik yang menimbulkan bunyi
(opening snap).
Selain terdengar pada stenosis katup pulmonal, bunyi ejeksi
pulmonal juga dapat didengar pada hipertensi pulmonal, defek seprum
atrial, emboli pembuluh darah paru, hipertiroidisme, atau pada
keadaan-kea daan y ang menyebabkdn pembesa r an arterl pulmonalis.
* Sekarang dengarkan perbedaan bunyi ejeksi pulmonal dengan 51

tunggal.
Bunyi efeksi aorta terdengar paling jelas di apeks tetapi dapat pula
didengar sepanjang garis lurus dari basis kanan jantung ke apeks. Bunyi
ini tidak terpengaruh oleh pernapasan. Bunyi ini terdengar pada ste-
nosis katup aorta, insufisiensi katup aorta, koarktasi aorta, dan
aneurisma aorta asenden (lihat Gambar 9-18).
t Sekarang dengarkan perbedaan bunyi ejeksi aorta dengan S1 runggal.

100
Bunyi-bunyi Sekitar S,

-)--!=
(;c_) F
[!( ]FrRA1,i l{J: P:P.s5. J;K5TiRA5I th:sriR&51

o-i [, f ii, f , i'f, i, i'1, i'


Gambar 9-1 . tJ*er*h ausk*lt*si r:r:t*k *unyi *j*ir*: {f} rlsn *iel ci*ri p*rr:*par**: & . $*n34
e;*&sr p*l*r*,r*J {HJ, yen6 *erkL;r*r:g ir:t*n:!t*sny* p*d;l inspirasi d** berfarnb*ir in{en
sita*ny* peci* *kspir*si: ffi" **nyi *;"*isi **r{* {s}, yrnE titiak terpenEar*h eiengan
peiildp*seil "

..GLICK'PADA PERTENGAHAN stsroLlK

llr
(. (.

"Click" (detak) adalah bunyi yang berfrekuensi tinggi dapat tunggal


'$Talaupun "click" biasanya terdengar pada pertengahan
atau multipel.
sistole, ia dapat terjadi pada permulaan sistole atau pada akhir sistole.
Terdengar sedikitnya 0,14 detik setelah Sr.
Penyebab paling umum dari "click" pada pertengahan sistolik ialah
"ballooning" salah satu dari daun-daun katup mitral ftiasanya yang
posterior) ke dalam atrium kiri pada saat ejeksi maksimal ventrikel.
"Click" terdengar bila korda tendine yang mungkin lebih paniang dari
keadaaan normal, mendadak menghentikan "ballooning" dari daun katup
tersebut. Ini adalah gambaran dari prolaps katup mitral dan merupakan
penyebab yang paling umum dari "click" pada pertengahan sistolik.

101
.+ai

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Karena "click" biasanya berasal dari katup mirral, maka paling jelas
terdengar di apeks. Atau dapat juga terdengar ke arah batas tepi kiri
sternum jika terutama daw katup posterior mengalami kelainan.
* Sekarang dengarkan perbedaan bunyi "click" midsistolik dengan 51
tunggal.
* Faktor-faktor yang mengurangi volume ventrikel (berdiri, valsava,
takikardia atau amyl nitrite) akan menyebabkan "click" bergerak
mendekati 51. (Bila volume ventrikel mengecil, katup mitral akan
menutup lebih cepat setelah Sr dan karena iru "click,, bergerak
mendekati S).
Faktor-faktor yang memperbesar volume ventrikel (berjongkok,
bradikardia, propranolol, presor) akan menyebabkan "click" bergerak
rnenjauhi 51. Dengan bertambahnya volume ventrikel, penurupan
katup mitral terjadi lebih lambat dan karena itu "click" bergerak lebih
menjauhi lagi dari 51 (libat Gambar 9-2).
Sebagai ikhtisar dari berbagai bunyi yang terdengar sekitar sr dan
cara untuk membedakannya,lihat Tabel 9-1.

1t't {. ,;-

& tlq:lun:* lrli:rmai x3 \l*!r: *:r, i.,ll*n*r":l; i il ?*l;ry;l* il*ri*ry:***

Gambar-92. Korelasi antara jarak "click" terhadap s1 dan volume ventrikel: A. volume
ventrikel normal ("click" pada peftengahan sistole); B. volume ventrikel mengecil ("click'
Iebih dekat ke St); C. volume ventrikel beftambah ("click,' menjauh dari Sl.

102
5Y.

Bunyi-bunyi Sekltar 5t

taAfJrtlxs "tl
-r;i l:: 1: F )-

!a{tr}
tl {:t :1} ft)

d"+t.*

G
E
6
o
o-
o)
=
c
6
c
5
6
f
;/,
o
'=
c
:J
.o
c
J
::il
o ll
a5
ii:l
CJ
_o {
a) ::
-
01
I .:i
'::
6
lt
:t

FG

103
',i

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

KORELASI KLINIK
Perhatikan secara khusus sr dan pada bunyi-bunyiyangterdengar di
sekitar s1. Dapatkah Anda membedakan s1 rerpec ah yang normal,
dengan S1 rerpecah yang lebar; dengan "click" pada perten gahansistolik;
dengan bunyi ejeksi aorta atau ejeksi pulmonal; dengan Sa? Gunakan
T abel 9-1 untuk membanru Anda.

LATIHAN MENDENGAR BUNYI JANTUNG 'YANG


TIDAK DIKETAHUI''
Pada suaracD, dengarkan bunyi jantung "y^ngtidak diketahui" dan
kenali bunyi itu. cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di
bagian akhir bab ini. Dengarkan berulang-ulang sehingga Anda mahir.
Anda sedang mendengarkan bunyi jantung di basis kiri dengan
steto skop dialr agma yang ditekankan kuat-kuat.
1. Apakah 51 terpecah normal atau lebar?
Anda sedang mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop
diafragma yang ditekankan kuat-kuat:
Pada tepi bawah kiri sternum, apayangAnda dengar?
Pada apeks, apayangAnda dengar?
Pada basis kanan, apayangAnda dengar?
Pada basis kiri, apa yang Anda dengar?

2. Bunyr yang Anda dengar sekitar 51 ialah suaru:


a. 51 terpecah normal
b. 51 terpecah lebar
c. bunyi ejeksi aorta
d. bunyi ejeksi pulmonal

104
Bunyi-bunyi Sekitar S,

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop


diafragma yang ditekankan kuat-kuat:
Pada tepi bawah kiri sternum, apayarrgAnda dengar?
Pada apeks, ap^yangAnda dengar?
Pada basis kanan, dengar?
^p^y^ngAnda
Pada basis kiri, apa yang Anda dengar?

3. Bunyi yang Anda dengar sekitar Sr ialah suatu:


a. Sl terpecah normal
b. 51 terpecah lebar
c. bunyi ejeksi aorta
d. bunyi ejeksi pulmonal
Anda sedang mendengarkan bunyi jantung dengan stetoskop dia-
fragma yang ditekankan kuat-kuat:
Pada tepi bawah kiri sternum, apayangAnda dengar?
Pada apeks, dengar?
^pay^ngAnda
Pada basis kanan, apayalgAnda dengar?
Pada basis kiri, apa yang Anda dengar?

a. Biiny!'yang Anda dengar sekitar Sr ialah suatu:


a. 51 terpecah normal
b. 51 terpecah lebar
c. bunyi ejeksi aona
d. "click" pada pertengahan sistolik
Anda sedang mendengarkan bunyi jantung pada apeks:
Memakai stetoskop bel yang diletakkan secara ringan, yaug
^pa
Anda dengarl
Memakai stetoskop bel yang ditekankan kuat-kuat, y^ng
^p^
Anda dengar?

105
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Memakai sretoskop diafragma yang ditekankan kuat-ku at, apa


)'ang Anda dengar?
5. Bunyi yang Anda dengar sekitar Sr ialah:
a. S1 terpecah normal
b. bunyi ejeksi aorta
c. S+

d. "click" pada pertengahan sistolik

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf dari jawaban yang Anda anggap benar. Cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada di bagian akhir bab ini.
Pelajarilah bab ini sehingga Anda dapat benar-benar menguasainya.

1'. Pada blok cabang jaras kanan (RBBB) atau takikardia ventrikular,
bunyi yangman yang akan terdengar?
a. 51 te{pecah normal
b. 51 terpecah lebar
c. bunyi ejeksi pulmonal
d. "click" pada perrengahan sistolik

2. Bunyi berfrekuensi tinggi yang terdengar segera setelah Sr dan


terdengar sepanjang garis yang menghubungkan basis kanan jantung
ke apeks memberi gambaran suatu
a. 51 terpecah lebar
b. "click" pada pertengahan sistolik
c. bunyi ejeksi aorta
d. bunyi ejeksi pulmonai

3. Pada "click" pada pertengahan sistolik, faktor-faktor yangmengu-


rangi volume ventrikel akan menyebabkan "click"

't06
Bunyi-bunyi Sekitar S,

a. hilang
b. mengeras
c. bergerak menjauhi 51

d. bergerak mendekati Sr
4. 51 terpecah lebar terdengar paling jelas pada
a. basis kanan
b. basis kiri
c. apeks
d. tepi bawah kiri sternum
5. "Click" pada pertengahan sistolik terdengar paling jelas pada
d. basis kanan
b. basis kiri
c. apeks
d. tepi bawah kiri sternum
JAWABAN LATIHAN MENDENGAR BUNYI
JANTUNG 'YANG TIDAK DIKETAHUI''
1. 51 terpecah lebar
2.c
3.d
4.d
5.c
JAWABAN SOAL.SOAL LATIHAN
1.b
2.c
3.d
4.d
5.c

107
BAB 1O

Bunyi-bunyi sekitar Sz

SASARAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
ini, dan latihan mendengarkan
soal-soal latihan pada bagian akhir bab
bunyi "y^ngtidak diketahui" pada suara CD, Anda akan mampu:
1. Menerangkan ciriciri 52 terpecah yang paradoks (F2.41 selama
ekspirasi).
2. Menerangkan ciriciri $; terpecah lebar (42F7).
3. Menerangkan ciri-ciri 52 terpecah y^ngterap (fixed) (:11I\).
4. Menerangkan ciri-ciri $; terpecah sempit (.At'r.
5. Mengenali:
a. 52 terpecah fisiologik
b. 52 terpecah yang paradoks
c. 52 terpecah lebar
d. 52 terpecah yang tetap
e. 52 terpecah sempit
f. Sr

g. "Opening snap"

108
Bunyi-bunyi sekitar S,

Sz TERPECAH YANG PARADOKS


(PARADOXICAL SPLIT)

*,]1

Jika penutupan katup aorta tertunda, maka bisa terjadi penutuPan


secara normal katup pulmonal (P) yang akan berlangsung mendahului
penutupan katup aorta (A2) (libat Gambar 10-1).

MT 9.k:pir;r:' AP PA
llr
S' /\' S, I
I

rl\s./
!
S'
t'l
ttl1

I "i
rr
I

I lns;:lr*11
1i
Itit
& ! leri;lOcar: !i l "{i bt'r}'f 1t I n s*car* p*r*dnks
i'siolsg;q {N*' m"riJ I

Gambar 10*1 . 52 terpr:*afr y*ng p*rad*kr; A. $; {erp*cah tisi*l*gik, y*n# terpe{*h p.rd*
r*s;:lr*:i, *li*andingkan d*ng*r K" 52 terp***h y*ng p*r;ed*ks. y;lng terpr:*a* pa<ia
*ispiresi.

52 terpecah yang paradoks dikenal secara klinik bila selama


inspirasi terdengar 52 tunggal dan selama ekspirasi terdengar 52
terpecah. 52 terpecah secara paradoks atau terbalik bisa terjadi bila
volume atau tekanan ventrikel kiri bertambah (stenosis katup aorta
berat, regurgitasi aorta berat, dan duktus arteriosus Paten yang besar).
Dengan bertambahnya volume di dalam ventrikel kiri, pengosongan
ventrikel menjadi tertunda, sehingga memperlambat penutupan katup

109
ei

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

aorta. Jrrg" terjacli pada defek konduksi y^ng memperlambat


depolarisasi ventrikel kiri (blok cabang jaras kiri : LBBB yang lengkap)
= Complete left bundle branch block. Defek konduksi yang mem-
perlambat depolarisasi ventrikel kiri juga memperlambat pengosongan
ventrikel kiri jadi, juga memperlambat penurupan katup aorta.
* sei:arang dengarkan 52 rerpecah yang paradoks-pada ekspirasi
terdengar terpecah; pada inspirasi terdengar tunggal.

Sz TERPECAH LEBAR (WIDE SPLTT)

r|l
I

l"

52 terpecah fisiologrk y.1.ng


normal dapat diperhebat oleh keadaan.
keadaan yang dapar menyebabkan penurupan katup pulmonal
diperlambat secara abno-rrnal. Lima keaCaar seperti itu ialah:
1. Bertambahnyavolume di dalam ventrikel kanan bila dibandingkan
dengan yang kiri (defek seprum arrial, defek seprum ventrikular).
2. obstruksi kronik aliran pada ventrikel kanan (stenosis katup
pulmonal).
3. Dilatasi akut atau kronik ventrikel kanan yang disebabkan oleh
nalknya tekanan pada arteri pulmonalis secara mendadak (emboli
paru).
4. Hambatan impuls atau aktivasi dari ventrikel kanan (blok cabang
jaras kanan lengkap = RBBB complete right bundle branch block).
5. Menurunnya daya lenting dart arterr pulmonalis (dilatasi idiopatik
arteri pulmonalis).

110
Bunyi-bunyi sekitar St

Bunyi terpecah yanglebar berlangsung antaf,a 0,04 hingga 0,05 detik.


Bunyi terpecah yang fisiologik (normal) adalah 0,03 detik (lihat Gambar
r0-2A).
* Sekarang dengarkan 52 terpecah lebar. Bandingkan dengan 52
terpecah normal dan Sz tunggal.

AP AP
I E!.:i:t".rst I I I TI
Sr trl s1
\s, \
\ \\
r * : frh!/
J T I IT
AP
Lt-",;, ..; t
T
S, r\ s,
Ikspin*si

l*snir;ls!

{- }i'lIrtsilll
JI I hspir*si

i.-ir rsra$OKs

Gambar 1O-2. 32 yang terpecah: A. lebar; B. yang tetap; C. sempit; D. paradoks.

Sz TERPECAH YANG TETAP ('FIXED SPLIT")

lrr
lir A: |':

Bunyi terpecah yang tidak berubah jaraknya pada inspirasi atau ekspi-
rasi disebut bunyi terpecah yang tet ap (libar Gambar 10-28). Terjadinya
ialah bila ventrikel tidak berubah volumenyapadapernaPasan. Hal ini

111
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

dapatterjadi pada gagal janrung kongestif, kardiomiopati, defek seprum


atrial, atau defek septum ventrikular. Pada gagal jantung kongestif,
paru-paru yang mengalami bendungan tidak dapat menahan banyak
darah dari ventrikel kiri selama inspirasi, jadi volume ventrikel kiri
tidak amat terpengaruh oleh pernapasan. Fakror lain adalah bahwa
ventrikel kiri yang berdilatasi dan kapasitasnya amar berkurang yang
biasa terjadi pada gagaljantung kongestif atau kardiomiopati, bisa tidak
memberi respons terhadap perubahan-perubahan kecil dalam volume.
Defek septum atrial atau defek septum ventrikular, akan mencegah
ventrikel kiri itu sendiri dari perubahan ukuran pada saat pernapasan
atau akan terjadi pemendekan waktu ejeksi ventrikel kiri pada
penutupan katup aorta dini yang terjadipada insufisiensi katup mitral
atar; pada defek septum ventrikular.
* Sekarang dengarkan pada 52 rerpec ahyangtetap. Bandingkan dengan
S2 terpecah fisiologik.

52 TERPECAH SEMPIT (NARROW SPLIT)

:i, j'.
Sz terpecah sempit dapat terdengar",pada keadaan-keadaan yang
menyebabkan bertamb ahnyavolume ventrikel kiri tanpa berpengaruh
besar terhadap sisi yang kanan (duktus arreriosus paren ranpa kom-
plikasi yang disenai regurgitasi aorta). Bunyi ini juga dapat didengar
pada keadaan-keadaan yang menyebabkan obstruksi aliran dari ven-
trikel kiri (stenosis katup aorta atav hambatan impuls seperti yang
terjadi pada blok cabang jaras kiri LBBB). Keadaan-keadaan itu akan

112
qq

Bunyi-bunyi sekitar S,

memperlambat penutupan katup aorta tetapi tidak memperlambat


penutupan katup pulmonal (A2 mendekati P2).
Dengan bertambah tuanya usia, komponen pulmonal datang lebih
dahulu, dan bunyi terpecah itu menyempit. Hal ini terjadi karena
terdapat darahyanglebih sedikit di dalam paru (A2 mendekati P2) dan
pengembalian darah vena yang kurang (P2 mendekad At Qibat Gambar
1o-2C).
* Sekarang dengarkan 52 terpecah sempit. Bandingkan dengan 52

terpecah fisiologik.

..OPENING SNAP''

. ; ,.'
Dalam keadaan normal, pembukaan katup mitral tidak terdengar,
tetapi pada keadaan-keadaan tertentu, pembukaan itu dapat terdengar
dan dikenal sebagai "opening snap"-bunyi detak pendek yang ber-
frekuensi tinggi yang terdengar setelah 52. Bunyi ini berasal dari
pembukaan katup mitral yang terdengar karena kekakuan (stenosis
katup mitral) atau bertambahnya aliran (defek septum ventrikular atau
duktus arteriosus paten). Paling jelas terdengar di antara apeks dan tepi
bawah kiri sternum dengan menggunakan stetoskop diaf.ragma yang
ditekankan kuat-kuat. Pada inspirasi "opening snap" menjadi lebih
lembut (karena berkurangnya darah yang kembali ke ventrikel kiri).
Dengan benambahnya ahran yang melalui trikuspid, seperti pada
defek septum atrial, "opening snap" dari katup trikuspid mungkin
terdengar. Bunyi ini merupakan bunyi berfrekuensi tinggi yang
terdengar paling jelas di tepi bawah kiri sternum dengan menggunakan

113
ttrr

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

stetoskop diafragma yang ditekankan kuat-kuar. "Opening snap" dari


trikuspid akan mengeras pada inspirasi.
.t. Sekarang dengarkan 52 /ang diikuti dengan opening snap.

MEMBEDAKT\N S2r DAR! "OPENING SNAP'

* "Opening snap" terjadt lebih awal setelah 52 dan mempunyai frekuensi


tinggi sehingga paling jelas didengar dengan menggunakan sreroskop
diafragma yang ditekan kuat-kuar. 53 rerdengar lebih lamb at dari
"opening snap", setelah 52, dan berfrekuensi rendah hingga paling jelas
didengar dengan menggunakan sretoskop bel yang diletakkan secara
ringan.
bunyi yang daparterdengar sekitar
Sebagai ringkasan dari berbagai 52
dan cara untuk dapat membeda-bedakan nya, libat Tabel 10-1.

KORELASI KLINIK
Dalam klinik, berikan perhatian khusus terhadap Sz dan bunyi-bunyi
yang terdengar di sekitarnya.Daparkah Anda membedakan 52 rerpecah
fisiologik dengan 52 terpecah yangparadoks; dengan 52 rerpecah lebar
dengan 52 terpecah yang tetap; membedakan dengan 52 rerpecah yang
sempit; dengan 53; dengan "opening snap"? Gunakan Tabel 10-1 untuk
membantu Anda membedakannya.

114
Bunyi-bunyi sekitar S,

Tabel 10-1. Perbandingan bunyi-bunyi sekitar S,

*
..,-.",.. .^ L
;-,.,.i :1: ' tr r,"1r.: r . ..
ttl;r.1 ,*-n,ll
i)
:! I :- rrr/

lJa?nu! iilllllarlf) :JJr;l!. li]


. .-..- ..-- ^:.

.; :
.',1,]L': lrrli*r:;:::r r:i:; l"j

'''".ri^:..':,r; .;,.| .".L !: i]


!rrt,ri: !r:ri

5; ir":r-l l ljfi:lri ;,iir.i; i*l:i *


''_ - _'l- r':

it-rr,' i111

"-'.-,r :,",. { r r.- -.- 1.,-. -:

11s
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

LATIHAN MENDENGAR BUNYI JANTUNG "YANG


TIDAK DIKETAHUI''
{. Pada suara CD, dengarkan bunyi jantung yang tidak diketahui dan coba
kenali bunyi itu. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawabanyang
terdapat pada bagian akhir bab ini. Dengarkan suara CD berulang-
ulang, hingga Anda mahir. Anda sedang mendengarkan bunyi jantung
pada basis kiri jantung dengan memakai stetoskop diafragma yang
ditekankan kuat-kuat:
1. Apakah 52 terpecah secara fisiologik atau secara paradoks ?

2. Apakah 52 terpecah secara fisiologik atau secara paradoks ?

3. Apakah Sz lebar atau sempit ?

Anda sedang mendengarkan jantung di apeks:


Dengan memakai stetoskop bel yang diletakkan secara ringan,
apakah yang Anda dengar ?

Dengan memakai stetoskop bel yang ditekankan kuat-kuat,


apakah yang Anda dengar ?

Dengan memakai stetoskop diafragma yang ditekankan kuat-


kuat, apakahyangAnda dengar ?
4. Apakah yang terdengar, 53 atau 52 terpecah yang lebar ?

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung di apeks:


Dengan memakai stetoskop bel yang diletakkan secara ringan,
apakah yang Anda dengar ?

Dengan memakai stetoskop bel yang ditekankan kuat-kuat,


apakah yang Anda dengar ?

Dengan memakai stetoskop diafragma yang ditekankan kuat-


kuat, apakahyangAnda dengar ?
5. Apakah yang terdengar, 53 atau "opening snap"

116
Bunyi-bunyi sekitar S,

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf dimuka jawaban yang benar. Cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawabanyangada di bagian akhir dari bab ini. Pelajarilah
bab ini berulang-ulang hingga Anda benar-benar mengu asainya.

L. Menutupnya katup pulmonal (P2) yang berlangsung lebih dahulu


sebelum menutupnya katup aorta (A2), yang merupakan kebalikan
dari keadaan normal, digambarkan sebagai:
a. 52 terpecah fisiologik
b. 52 terpecah yangparadoks
c. 52 terpecah lebar
d. 52 terpecah sempit
2. Perlambatan abnormal dari penutupan katup pulmonal (P,
digambarkan sebagai:
a. 52 terpecah fisiologik
b. 52 terpec ah yangparadoks
c. 52 terpecah lebar
d. 52 terpecah sempit
3. 52 terpecah yang lebarnya tidak berubah pada inspirasi atau
ekspirasi, digambarkan sebagai:
a. 52 terpecah fisiologik
b. 52 terpec ah yangparadoks
c. 52 terpecah tetap
d. 52 terpecah sempit
4. 52 terpecahyangkomponen pulmonalnya (P2) terdengar lebih awal
dari pada normal digambarkan sebagai:
a. 52 terpecah fisiologik

117
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

b. 52 terpec ah yangparadoks
c. 52 terpecah tetap
d. 52 terpecah sempit
5. Bunyi pendek, berfrekuensi tinggi yang terdengar setelah 52 dan
yang sebagai akibat dari pembukaan katup mitral yang kaku
digambarkan sebagai:
a. 52 terpecah fisiologik
b. 52 terpecah yangparadoks
c. 52 terpecah tetap
d. "Opening snap" setelah Sz

JAWABAN LATIHAN MENDENGAR BUNYI


JANTI.'NG "YANG TIDAK DIKETAHUI"
L. 52 terpecah fisiologik
2. 52 terpecah yangparadoks
3. 52 terpecah lebar
4. Sr
5. "Opening snap"

JAWABAN SOAL.SOAL
1.b
2.c
3.c
4.b
s.d

118
BAB 11

Bunyi Gesek
(Friction Rubs)-
Perikard dan Pleura

SASARA]V BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, mendengarkan suara CD, menjawab
soal-soal latihan pada bagian akhir bab ini, dan latihan mendengar
"bunyi yang tidak diketahui" pada suara CD, Anda akan mampu:
L. Menerangkan etiologiyangumum dari bunyi gesek perikard.
2. Menerangkan tanda-tanda pada auskultasi suatu bunyi gesek
perikard.
3. Menerangkan ciri-ciri bunyi gesek perikard.
4. Menerangkan etiologi yang umum dari bunyi gesek pleura
5. Menerangkan tanda-'ianda parda auskultasi suatu bunyi gesek
pleura.
6. Menerangkan ciri-ciri bunyi gesek pleura.
7. Membedakan bunyi gesek perikard dari bunyi gesek pleura.

119
-'"

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

Untuk membedakarl antara bunyi gesek perrikard dan pleura, kita


harus mengingat faktor-faktor berikut.

BUNYI GESEK PERIKARD

Etiologi
Bunyi gesek perikard merupakan tanda inflamasi perikardium. Etiologi
yang umum adalah
1. Perikarditis infektif
Banyak organisme dapat menyebabkan perikarditis infektif.
Yang sering antara lain virus, kuman piogenik, tuberkulosis dan
jamur.
2. Pertkarditis non infektif
Infark miokard, uremia, neoplasma, miksedema, operasi jantung
terbuka, dan trauma oleh beberapa penyebab non infektif.
3. Penyakit-penyakit autoimun
Demam reumatik, penyakit vaskular kolagen, obat-obatan (misal-
nya Prokainamid), dan pasca infark (sindrom Dressler) merupakan
penyebab-penyebab bunyi gesek perikard autoimun.

Tanda-tanda pada Auskultasi


Tanda-tanda bunyi gesek perikard adalah satu bunyi sistolik dan dua
bunyi diastolik. Bunyi sistolik (antara Sr dan 52) bisa terdengar di
mana-mana pada fase sistole. Kedua bunyi diastolik, terdengar pada saat
ventrikel teregang waktu diastole:
t. Pada awal diastole dekat akhir pengisian awal diastolik. (|adi sama
dengan saat terjadinya St.

120
rul

Bunyi Gesek (Friction Rubs)-Perikard dan Pleura

2. Pada akhir diastole, ketika kontraksi atrium menyebabkan pere-


gangan mendadak ventrikel. (]adi sama dengan saat terjadinya St.
Jika tidak terjadi kontraksi atrium, seperti pada fibrilasi atrium,
maka bunyi diastolik yang kedua tidak terdengar.

Giri-ciri Bunyi Gesek


1. Bunyi gesek perikard mempunyai kualitas seperti mengkerit, ber-
derik atau mencicit, seperti kulit yang bergesek.
2. Bunyi gesek perikard mempunyai frekuensi tinggi dan karenanya,
terdengar paling baik bila memakai stetoskop diafragma yang
ditekankan kuat-kuat.
3. Bunyi gesek perikard cenderung mengeras pada inspirasi. Hal ini
mungkin disebabkan karena:
a. Tarikan ke bawah diafragma pada perikardium waktu inspirasi
y^ng menyebabkan perikardium tertarik lebih keras terhadap
jantung waktu inspirasi.
b. Paru-paru yang mengembang menekan perikardium.
c. Perikardium lebih teregang waktu inspirasi karena ekspansi
ventrikel kanan lebih besar waktu inspirasi dibanding ventrikel
kiri waktu ekspirasi.
4. Bunyi gesek perikard mungkin paling jelas terdengar pada beberapa
pasien pada waktu ekspirasi paksa dalam posisi condong ke muka
atau ke dalam posisi merangkak. (Dalam posisi itu udara di antara
perikardium dan stetoskop lebih sedikit dan jantung lebih dekat ke
dinding dada).
5. Bunyi gesek perikard cenderung terdengar sepintas atau tidak
konstan. Berarti ada dan hilangnya mendadak.

121
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

6. Bunyi gesek perikard bisa terdengar di mana sala pada perikardium,


tetapi sering paling keras di tepi bawah kiri sternum.
7. Kebanyakan pasien dengan bunyi gesek perikard |uga menderita
takikardia.

* Dengarkan bunyi gesek perikard pada jantung yang berdenyut 60


kali per menit.
t Dengarkan bunyi jantung yang berden)"ur 60 kali per menit. Lalu
komponen sistolik dari bunyi gesek akan diperdengarkan.
1. Dengarkan bunyi jantung yang berdenyut 60 kali per menit. Lalu
komponen diastolik dari bunyi gesek akan diperdengarkan.
t Sekarang dengarkan bunyi jantung yang berdenyur 60 kali per
menit. Mula-mula komponen sistolik dari bunyi gesek akan diper;
dengarkan lalu komponen-komponen diastoliknya.
* Sekarang dengarkan bunyi gesek perikardial pada jantung yang
berdenyut 120kali per menit.

BUNYI GESEK PLEURA

Etiologi
Bunyi gesek pleura merupakan tanda inflamasi pleura dan menyatakan
permukaan parietal dan viseral pleura bergesek. Etiologi yang umum
adalah:
1. Pneumonia
2. Infeksi virus
3. Tuberkulosis
4. Emboli paru

122
B!,

Bunyi Gesek (Friction Rubs)-perikard dan pleura

Tanda-tanda pada Auskultasi


Tanda-tanda bunyi gesek pleura adalah satu bunyi pada inspirasi dan
satu bunyi pada ekspirasi (yang tidak selalu terdengar).

Giri-ciri Bunyi Gesek


1. Bunyi gesek pleura terdengar seperti berderik atau mencicit sama
seperti bunyi gesek perikard.
2. Bunyt gesek pleura berfrekuensi ti.r6j dan karenanya paling jelas
terdengar bila memakai stetoskop rlt.ti{;l:t:l:;.tayartg ditekankan kuat-kuat.
3. Bunyi gesek pleura rerdengar pada inspirasi dan kadang-kadang pada
ekspirasi (komponen ekspirasi mungkin tidak ada).
4. Bunyi gesek pleura umumnya terdengar di bagian anterolateral
bawah dinding dada (tempatyangpaling mobil pada toraks) pada sisi
pleura yang meradang.
5. Bunyi gesek pleura melemah jika
gerakan paru berkurang. Dan
menghilang jika menahan napas.
6. Bunyi gesek pleura sifatnya superfisial. Kedengarannya lebih dekat
ke permukaan dibanding dengan bunyi gesek perikard.

1. Dengarkan bunyi gesek pleura.


Dengarkan sekarang bunyi gesek pleura pada jantung yang ber-
denyut {i* kali per menit.
n Bandingkan bunyi gesek pleura di atas dengan bunyi gesek perikard
pada jantung yang berdenyut {:* kali per menit.
Dengarkan lagi bunyi gesek pleura dengan jantung yang berdenprt
60 kali per menit.
Bandingkan lagi bunyi gesek pleura di atas dengan bunyi gesek
perikard pada jantungyangberdeny'ut l;ij kali per menit.

123
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

IKHTISAR PERBEDAAN BUNYI GESEK PLEURA


DAN PERIKARD
Perikard Pleura
lr*k**nsi tinggi l1nggi
KL;nlit*: rc*nqkerit, il*rC*rih, l:t.t*r'rl{'. i-rrr',ii{!l
,r',*,-ii*it
1t*1.,:,',trrp V":1i.1 iurb.:,k c{i*fr;*glx;l di*fr*g*:*
.u:rru"
-.!..i..*-.^;,.-^^-
r:-'"rui ' rjdt

! rar Ia:i.:fnEarnyd 1r;tir hunv. q:r:,rl;k' nt;a :aiu br n Jr ,rttprr';rsr, s,:1'r


h,rn,,'r.:1ri: ( l;r:;iy. i,kspr:elt irqilnq{ir:
tldaL **lel
repint*s EeFrntir: i:+'.api lidak
ier l.:ir", rrrilnri;rU.ll )

iit1:1.1r.1.
..,".. -. r'lY
-..^,t.. .r' .... ,. Ir,";'r'lIrr
t .. ,-:
{r;r.*;:] rni^rnlllti,rl
rufri9'rl\r ,. Jt"!".dx lrt': t,..- .,. ,.....:n
n.rr.i,, ir.,r
re*:*l*h Jsiri) d*d,: .rt:el*h iriri *t*l
xinij$
df,1ffnil
i/,!ri"]: i ;i!$ l0{Jres fr1r.i." : l: :,,;,1t1 fi+l{jrn.lil ji..' il+ln*F.:S
l*r*fr;:*ri*n r:crla\l:'.. h::a rg 4*ngan
r'*rnshfin n*ps5
i3t;
(tJ{ra*i],.:,1,'y,1 ;E.ik;r*ir g;1 grr'i,;1.r+,ir. :ilnpt{ i,dr. AUak ddtd:
L;h;ii.,,l..1dei C*:rg*r porrt:.rt:an

KORELASI KLINIK
Dalam klinik carilah pasien dengan bunyi gesek perikard dan pleura.
Gunakanlah ikhtisar di atas untuk membantu Anda membedakannya.
Bandingkan bunyi gesek dengan bising sistolik dan bising diastolik.
Latihlah menggambarkan apa yang Anda dengar.

124
'*::;{&

Bunyi Gesek (Friction Rubs)-Perikard dan Pleura

LATIHAN MENDENGAR BUNYI JANTUNG "YANG


TIDAK DIKETAHUI''
t Pada suara CD, dengarkan bunyi jantung "yangtidakdiketahui" dan
kenali bunyi itu. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawabanyang
akhir bab ini. Dengarkan berulang-ulang pada CD hingga
ada di bagian
Anda menjadi mahir.
Anda sedang mendengarkan bunyi jantung pada tepi bawah kiri
sternum. Anda mendengar bunyi berikut:

1. Anda mengenali bunyi itu sebagai:


a. bunyi gesek perikard
b. bunyi gesek pleura
c. bising sistolik
d. bising diastolik

Anda sedang mendengarkan bunyi jantung pada apeks. Anda


mendengar bunyi berikut:

2. Andamengenali bunyi itu sebagai:


a. bunyi gesek perikard
b. bunyi gesek pleura
c. bising sistolik
d. bising diastolik

125
"q

Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

SOAL.SOAL LATIHAN
Pilihlah huruf di muka jawaban yang benar. Cocokkan jawaban Anda
dengan kunci jawaban di bagian akhir bab ini. Pelajarilah berulang-
ulang bab ini hingga Anda benar-benar memahaminya.
l. Sebutkan dua etiologi yang umum dari bunyi gesek perikard
a.

b.
2. Satu bunyi diastolik dari bunyi gesek perikardial terden gar padaawal
diastole; satunya lagi pada
a. pertengahan diastole
b. akhir diastole
c. pengisian cepat diastolik
d. bukan salah satu di atas
3. Sebutkan dua etiologi yang umum dari bunyi gesek pleura pada awal
diastole
a.

b.
4. Ciriciri ap^yangpaling dapat membantu membedakan bunyi gesek
perikard dari bunyi gesek pleura ?

a. kualitas
b. frekuensi
c. penahanan napas
d. tempat

JAWABAN LATIHAN MENDENGAR BUNYI


JANTUNG *YANG TIDAK DIKETAHUI''
1.. a

2.b

126
._:1._=]%

Bunyi Gesek (Friction Rubs)-perikard dan pleura

JAWABAN SOAL.SOAL LATIHAN


1. Dua dariyangberikut:
- Infektif (virus, tuberkulosis dan sebagainya)
- Non infektif (infark miokard dan sebagainya)
- Autoimun (demam reumarik dan sebagainya)
2.b
3. Dua dari yangberikut:
Pneumonia
-
Infeksi virus
-
-Tuberkulosis
- Emboli paru
4.c

127
Auskultasi Bunyi dan Bising Jantung

KEPUSTAKAAN
'Williams, SM: Core Curriculum
Alspach, JG and for Critical Care
Nwrsing ed 3. Philadelphia,'WB. Saunders.
Caccamo, L and Erickson, B: Cardiac Auscubation. Youngstown, Ohio,
St. Elizabeth Hospital Medical Center.
Constant, I Bedside Cardiology. Boston, Little, Brown.
Erickson, B: DetectingAbnormal Heart Sounds. NursingSS, hal. 58-63.
Flarris, A, dkk (eds)t Plrysiological and Clinical Aspects of Cardiac
Auscuhation Philadelphia, J.B. Lippincott.
Partridge, SA: Cardiac Auscultation. Dimensions in Critical Care
Nursinghal. 152'156.
Taylor,DL: Assesing Heart Sounds. Nursing 85, hal. 5l-53.
Visich, M: Knowing'$7hat You Hear: A Guide to Assesing Breath and
Heart Sounds. Nursing 8 1, hal. 64-7 6.

128

Anda mungkin juga menyukai