Anda di halaman 1dari 2

RESUSITASI JANTUNG PARU

No. Dokumen : /C/VII/SOP/Pusk.WGT/


IV/2017
SOP No. Revisi :1
Tgl. Terbit : 21 April 2017
Halaman :2

UPTD
PUSKESMAS Yohanes Eudes Panggorado
WAIGETE NIP.19720819 199303 1 008
1. Pengertian Sebuah langkah – langkah dalam melakukan resusitasi jantung paru.

2. Tujuan Pelaksanaan resusitasi jantung paru (RJP) yang ideal sehingga memaksimalkan peluang
bertahan hidupnya pasien dengan kondisi henti jantung.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waigete tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas
Waigete no. 300/C/IX/SK/WGT/VI/2017
4. Referensi 1. Standar Pelayanan Medis Dokter
2. Permenkes no. 514 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Tingkat Pertama
3. ACLS thn. 2015

5. Prosedur/langkah- 1. Panggil nama pasien untuk memastikan pasien sadar atau tidak
2. Segera panggil pertolongan / bantuan.
langkah
3. Periksa nadi karotis pasien (di leher)
4. Bila tidak ada nadi, maka lakukan RESUSITASI JANTUNG PARU.
5. Bila hanya ada 1 penolong, maka penolong harus silih berganti melakukan pijat jantung
kemudian nafas buatan melalui mulut dengan rasio 30 kompresi lalu 2 nafas buatan.
 Nafas buatan dilakukan dengan menarik dagu ke atas lalu
menempatkan mulut penolong di atas mulut pasien dan berikan dua
nafas dengan cepat dan panjang, pastikan udara tidak keluar dari sudut
– sudut bibir.
 Bila ada penolong lain dan pompa ventilasi / bag-valve mask maka
hubungkan bag-valve mask dengan oksigen aliran tinggi (10-15 lpm)
kemudian posisikan masker menutupi mulut dan hidung, tangan
dominan penolong yang memegang masker membentuk huruc “C”
dengan ibu jari dan jari telunjuk untuk menaham posisi masker, dengan
tiga jari yang lain mencekap dagu sambil menarik dagu ke atas (chin-
lift), tangan non dominan kemudian memompa bag sebanyak 2 kali tiap
30 kompresi.
6. Letakkan kedua tangan saling menumpuk di atas sternum di linea parasternal kiri.
7. Pastikan kedua lengan bawah lurus dan lakukan pijat jantung dengan kecepatan kurang
lebih 100 kali per menit.
8. Kriteria RJP yang baik :
 Kecepatan 100 kali per menit
 Kedalaman pijatan setidaknya 2 inch (4-5 cm)
 Setelah setiap kompresi biarkan dinding dada mengembang sempurna
 Minimalisir interupsi terhadap kompresi jantung
 Hindari ventilasi yang berlebihan.
6. Hal- hal yang 1. Tindakan diberikan sesuai dengan instruksi dokter
perlu 2. Bila dicurigai ada trauma servikal hindari melakukan chin lift, lakuka perasat jaw
diperhatikan thrust.
3. Di saat yang sama dengan dilakukan RJP, lakukan pemasangan akses intravena bila
belum ada dan segera siapkan rujukan.
4. Evaluasi nadi karotis pasien tiap 2 menit untuk menilai apakah sirkulasi spontan
telah kembali, proses in TIDAK BOLEH MENGHALANGI atau
MENGINTERUPSI dilakukannya kompresi jantung.
5. Unit Terkait Rawat jalan, Rawat inap umum, UGD
6. Dokumen Terkait Pedoman Pelayanan Medis
7. Rekaman Historis No Nama Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan

Anda mungkin juga menyukai