Laporan 3 Struktur Geologi
Laporan 3 Struktur Geologi
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Umumnya bentuk relief muka bumi dipengaruhi oleh bentuk struktur
batuan yang telah ada. Batuan dikatakan tersingkap bila ketinggiannya sama
dengan permukaan bumi. Bila setiap singkapan batuan yang sama dihubungkan
dengan batas yang jelas pada peta maka akan terlihat suatu bentuk penyebaran
batuan.
Bentuk penyebaran tersebut dikenal dengan pola singkapan. Dari adanya
singkapan batuan inilah dapat diketahui keadaan geologi suatu daerah dan juga
dapat dibuat peta singkapan batuan geologi yang menggambarkan tentang
keadaan daerah tersebut, meliputi suatu penyebaran batuan atau litologi,
penyebaran tersebut diatas disebut juga dengan peta dasar geologi.
Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan
tubuh batuan, penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan
hubungan antar satuan batuan serta merangkum berbagai data lainnya. Peta
geologi umumnya dibuat di atas suatu peta dasar (peta topografi/rupabumi)
dengan cara memplot singkapan-singkapan batuan beserta unsur struktur
geologinya di atas peta dasar tersebut. Pengukuran kedudukan batuan dan struktur
di lapangan dilakukan dengan menggunakan kompas geologi. Kemudian dengan
menerapkan hukum-hukum geologi dapat ditarik batas dan sebaran batuan atau
satuan batuan serta unsur unsur strukturnya sehingga menghasilkan suatu peta
geologi yang lengkap.
Maka dari itu dilakukan praktikum tentang peta geologi agar mahasiswa
mengerti tentang pembacaan kontur dan litologi yang terdapat pada peta geologi,
serta memahami cara pembuatan penampang geologi berdasarkan peta geologi.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui persebaran batuan dalam peta geologi.
2. Mengetahui cara membuat penampang pada peta geologi.
DASAR TEORI
Peta adalah gambaran suatu permukaan datar dari seluruh atau sebagian
permukaan bumi untuk memperlihatkan kenampakkan fisik, politik atau yang
lainnya yang di hubungkan oleh titik-titik dengan skala dan proyeksi tertentu. Peta
geologi adalah gambaran penyebaran satuan batuan di permukaan bumi. Sehingga
dalam peta geologi harus mencakup kedudukan dan struktur batuan yang di
lengkapi dengan urutan batuan, gambaran bawah permukaan (Asikin, 1995).
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa batuan di bumi terdiri dari
batuan yang terbentuk di dalam permukaan bumi (Plutonik) dan batuan yang
terbentuk di permukaan bumi (Vulkanik). Selain itu terdiri dari berbagai macam
jenis yang mana memiliki ciri tersendiri dalam mengidentifikasikannya. Beberapa
jenis di antaranya yaitu Batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
Ketiganya memiliki struktur permukaan yang berbeda-beda utamanya dalam
gambaran pada peta geologi. Perbedaan ini di tandai dengan pemberian warna
yang berbeda-beda dan memiliki ciri warna yang telah di sepakati dan sudah di
tetapkan. Dalam menggambarkan bentuk sebaran batuan salah satu jenis batuan
yang membutuhkan pengukuran yang teliti dan di perlukan kedisiplinan dalam
melakukannya adalah dalam mengukur strike dan dip dari suatu batuan. Hasil dari
pengukuran akan menjadi data dan di tuangkan dalam bentuk symbol strike dan
dip. Pemberian symbol ini di maksudkan agar menjadi pelengkap dalam
menentukan struktur batuan yang ada baik yang ada di permukaan maupun yang
ada di dalam permukaan.
Untuk mengetahui formasi dari kerak bumi, para ahli geologi membutuhkan
informasi-informasi tentang formasi geometri dari suatu batuan. Dalam penentuan
bentuk luar dari batuan, maka digunakan dua pengukuran yaitu pengukuran
terhadap strike dan dip. Hal ini sangat penting bagi seorang geologi, karena dalam
pembuatan peta geologi, setiap data-data inilah yang akan disusun nantinya, dan
di bentuk menjadi sebuah peta geologi yang sudah benar-benar tepat. Strike
4.1 Data
No Posisi Strike / dip Litologi
1. Kedudukan 1 N 1150 E/450 Lempung-pasir
2. Kedudukan 2 N 1350 E/250 Pasir-lanau
3. Kedudukan 3 N 1500 E/180 Lanau-gamping
6.1 Kesimpulan
1. Persebaran batuan yang terdapat dalam peta geologi yang telah dibuat
adalah Batupasir (kuning), Lempung (hijau tua), Lanau (hijau) dan juga
Batugamping (biru).
2. Penampang geologi dibuat dengan cara menentukan sayatan pada peta
yang telah diberi kedudukan dan sebaran batuan kemudian ditentukan
kontur yang berpotongan terhadap garis sayatan serta nilai dari setiap
konturnya dan kemudian dibuat penampangnya dengan nilai dari setiap
kontur yang berpotongan dengan garis sayatan.
6.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya diharapkan lebih tenang dalam
menjelaskan sehingga kami praktikan dapat menerima penjelasan materi
dengan baik.