Anda di halaman 1dari 27

TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN DAN TIK

S1 PTM 2018

KELOMPOK 7 :
FEBI ANDRIYANTO 18050524026
ACHMAD SYAIFUDIN .A 18050524023

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK UNESA
2020
RANGKUMAN MEDIA PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR 1

 Fungsi media dalam pembelajaran


Media pembelajaran diartikan sebagai suatu alat atau bahan yang mengandung
informasi atau pesan pembelajaran ditujukan untuk memperlancar jalannya
komunikasi dalam proses pembelajaran. Alasan pentingnya media
pembelajaran:
1)Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif
Penggunaan foto dan video dapat menarik perhatian siswa bila
dibandingkan hanya
menggunakan deskripsi
2)Pembelajaran menjadi lebih konkret dan nyala
3)Mempersingkat proses penjelasan materi pembelajaran
4)Materi pembelajaran menjadi lebih terstandarisasi
5)Mendorong siswa belajar secara mandiri
6)Belajar dan mengajar dengan memanfaatkan aneka sumber belajar
KEGIATAN BELAJAR 2

 Perkembangan pemanfaatan media dalam pembelajaran


Secara formal penggunaan media untuk pembelajaran sudah dimulai yaitu
dengan menatar guru-guru pada tahun 1950.Pada masa itu,para guru
mengikuti kursus untuk mendapatkan sertifikat.Media yang digunakan sejalan
dengan teknologi yang berkembang pada masanya.
 Mengapa memanfaatkan media dalam pembelajaran?
Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantoro memiliki keyakinan
bahwa mendidik anak kecil bukan atau belum memberi pengetahuan akan
tetapi baru berusaha akan sempurnanya rasa fikiran.Latihan panca indra itu
pekerjaan lahir untuk mendidik batin (fikiran,rasa,kemauan,nafsu dan lain-
lain).Didalam kutipan diatas bersifat bahwa segala bentuk kegiatan yang
dilakukan anak lewat permainan dan alat-alat adalah dapat dikatakan sebagai
sarana belajar mengajar.
Dalam bentuk yang sederhana,Edgar Dak menggambarkan urutan
pengalaman belajar siswa sebagai berikut:
-pengalaman langsung
-pengalaman yang diamati langsung
-pengalaman yang diciptakan
-pengalaman yang diamati lewat media
-pengalaman lewat simbol-simbol (tulisan,gambar)
 Jenis pemanfaatan media pembelajaran
Dibagi menjadi 2 yaitu:
-pemanfaatan media yang didesain khusus (by design)
-pemanfaatan media yang sudah tersedia (by utili zation)
Media yang didesain khusus adalah media yang secara sengaja dan
terencana dikembangkan untuk mencapai tujuan atau kompetensi
pembelajaran tertentu.Pada masa sekarang pemanfaatan media pembelajaran
sudah banyak kita lihat disekolah dan ditempat-tempat pembelajaran
lainnya.Melalui indra penciuman anda dapat mengajarkan anak untuk
membedakan berbagai aroma yang dapat mereka temui dalam kehidupan
sehari-hari. Demikian pula pada indra kulit dan peraba.Dan tenaga atau energi
melimpah yang dimiliki setiap mengeksplorasi alam dengan
berlari,bermain,memanjat,mengukur,memotong dan mewarnai.
Di Indonesia media pembelajaran berbasis teknologi telah pula
dimanfaatkan.Kondisi yang serba terbatas terutama dari segi sarana dan
prasarana dan budaya masyarakatnya tidak menyurutkan keinginan pihak
sekolah dalam memanfaatkan media pembelajaran yang ada tersebut (baik
dipasaran maupun dilingkungan sekitar.Salah satu faktor ikut berperan dalam
hal ini adalah:
-rendahnya keberadaan guru dalam memanfaatkan media
-belum terbentuknya budaya belajar mandiri pada guru dan siswa
-belum adanya kebijakan sekolah yang mendorong pemanfaatan media dalam
pembelajaran
-terbatasnya sarana dan prasarana
-siswa yang malas untuk belajar
-kurang tegaknya aturan sekolah.

KEGIATAN BELAJAR 3
 Media sebagai bagian terpadu dalam pembelajaran
Suparman menyebutkan bahwa salah satu kemampuan yang diperlu
dilakukan guru
atau pengajar sebelum melaksanakan pembelajaran adalah mengembangkan
strategi pembelajaran yang terdiri dari komponen urutan kegiatan
pembelajaran.Metode pembelajaran dan waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelajaran.Mengembangkan strategi pembelajaran sendiri
dapat dikatakan sebagai inti dari suatu proses pembelajaran karena berkaitan
sangat erat dengan bagaimana suatu pembelajaran akan berlangsung.
 Dalam kajian terhadap enam model pengembangan pembelajaran yang telah
dilakukan oleh Knirk dan Gustafson (1986), disimpulkan bahwa keenam
model tersebut mempunyai komponen umum yang sama dan digambarkan
dalam skema dibawah ini:
-menentukan kemampuan awal siswa
-penentuan tujuan atau kompetensi atau tes untuk kerja
-prosedur pemilihan metode dan media pembelajaran
-prosedur implementasi,evaluasi dan revisi pembelajaran
PERTANYAAN:
1.Apa yang dimaksud media pembelajaran?
2.Apa saja alasan penting dalam media pembelajaran?
3.Bagaimana Edgar Dak menggambarkan urutan pengalaman siswa?
4.Sebutkan jenis pemanfaatan media pembelajaran?
5.Sebutkan salah satu faktor yang ikut berperan dalam memanfaatkan media
pembelajaran?

JAWABAN:
1. Media pembelajaran diartikan sebagai suatu alat atau bahan yang mengandung
informasi atau pesan pembelajaran ditujukan untuk memperlancar jalannya
komunikasi dalam proses pembelajaran
2. -Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif
-Pembelajaran menjadi lebih konkret dan nyala
-Mempersingkat proses penjelasan materi pembelajaran
-Materi pembelajaran menjadi lebih terstandarisasi
-Mendorong siswa belajar secara mandiri
-Belajar dan mengajar dengan memanfaatkan aneka sumber belajar
3. -pengalaman langsung
-pengalaman yang diamati langsung
-pengalaman yang diciptakan
-pengalaman yang diamati lewat media
-pengalaman lewat simbol-simbol (tulisan,gambar)
4. -pemanfaatan media yang didesain khusus (by design)
-pemanfaatan media yang sudah tersedia (by utili zation)
5. -rendahnya keberadaan guru dalam memanfaatkan media
-belum terbentuknya budaya belajar mandiri pada guru dan siswa
-belum adanya kebijakan sekolah yang mendorong pemanfaatan media dalam
pembelajaran
-terbatasnya sarana dan prasarana
-siswa yang malas untuk belajar
-kurang tegaknya aturan sekolah
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan pendidikan : SMKN 2 Lamongan

Mata Pelajaran : Teknik Pengelasan

Kelas/semester : X (Sepuluh) / I (Satu)

Program : Teknik mesin

Materi pokok : Teknik Pengelasan Busur Manual (SMAW)

Alokasi waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi inti
KI 3 KI4
Memahami,menerapkan,menganalisis Melaksanakan tugas
, dan mengevaluasi tentang spesifik,dengan
pengetahuan faktual,konseptual, menggunakan
operasional dasar,dan metakognitif alat,informasi, dan
sesuai dengan bidang dan lingkup prosedur kerja yang
kajian Teknik Pengelasan pada lazim dilakukan serta
tingkat teknis, spesifik, detil, dan menyelesaikan masalah
kompleks, berkenaan dengan ilmu sederhana sesuai
pengetahuan, teknologi,seni, budaya, dengan lingkup kajian
dan humaniora dalam konteks Teknik Pengelasan.
pengembangan potensi diri sebagai Menampilkan kinerja di
bagian dari keluarga, sekolah, dunia bawah bimbingan
kerja,warga masyarakat nasional, dengan mutu dan
regional, dan internasional. kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar.
Menunjukkan
keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif,
produktif,kritis,
mandiri,
kolaboratif,komunikatif
, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait
dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Menunjukkan
keterampilan
mempersepsi, kesiapan,
meniru,membiasakan
gerak mahir,menjadikan
gerak alami, dalam
ranah konkret terkait
dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya
di sekolah, serta
mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar

KD 3 KD 4
3.1 Menerapkan teknik pengelasan 4.1 Melakukan pengelasan pelat
pelat dengan pelat pada dengan pelat pada sambungan
sambungan sudut posisi di sudut posisi di bawah tangan
bawah tangan dengan las busur dengan las busur manual
manual (SMAW). (SMAW).

Indikator Pencapaian Kompetensi

IPK KD 3 IPK KD 4
3.1.1 Menjelaskan bentuk-bentuk 4.1.1 Melaksanakan teknik
Sambungan Las. pengelasan SMAW
3.1.2 Menjelaskan bentuk-bentuk sambungan sudut dalam
Kampuh las. 4.1.2 Melaksanakan teknik
3.1.3 Menjelaskan aplikasi symbol pengelasan SMAWsambungan
Las. sudut luar
4.1.3 Melaksanakan teknik
pengelasan SMAW sambungan
sudut bawah tangan (1F).
4.1.4 Melaksanakan teknik
pengelasan SMAW sambungan
sudut posisi mendatar (2F).

C. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan :
1. Setelah mengkaji berbagai sumber belajar Siswa dapat menjelaskan
dan mengidentifikasi teori pengelasan pelat dengan berbagai bentuk
sambungan las dengan baik.
2. Setelah mengkaji berbagai sumber belajar,Siswa dapat menjelaskan
berbagai bentuk kampuh las dengan benar.
3. Setelah mengkaji berbagai sumber belajar,Siswa dapat menjelaskan
aplikasi symbol las dengan benar.
Keterampilan :

1. Setelah mengkaji sumber belajar, siswa dapat menerapkan teknik


pengelasan SMAW sambungan sudut dalam sesuai SOP.
2. Setelah mempelajari sumber belajar, siswa dapat menerapkan teknik
pengelasan SMAWsambungan sudut luar sesuai SOP.
3. Setelah mempelajari sumber belajar, siswa dapat Melaksanakan
teknik pengelasan SMAW sambungan sudut bawah tangan (1F)
sesuai SOP.
4. Setelah mempelajari sumber belajar, siswa Melaksanakan teknik
pengelasan SMAW sambungan sudut posisi mendatar (2F)
sesuai SOP.

D. Materi Pembelajaran
1. Elektroda
2. Alat dan perlengkapan mengelas
3. Sambungan dalam
4. Sambungan luar
5. sambungan sudut bawah tangan (1f)
6. sambungan sudut posisi mendatar (2F)
7. bentuk kampuh las
8. aplikasi simbol las

E. Pendekatan,Model, dan Metode pembelajaran


Pendekatan :saintifik
Model : MPL (Model Pembelajaran Langsung)
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Penugasan,
Presentasi

F. Media Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media pembelajaran
- Power point
2. Alat dan Bahan
- Laptop
- LCD proyektor
- Whiteboard
- spidol
G. Kegiatan Pembelajaran

N Langkah – langkah Kegiatan


O
1 Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberikan salam dan
(20 menit) meminta salah satu peserta didik
untuk memimpin doa
b. Guru mengecek keharidan
peserta didik
c. Guru mengecek kesiapan ruang
belajar
d. Guru memberikan apersepsi
dengan cara mengeksplorasi
sejauh mana peserta didik
mengenal pengelasan
menggunakan las busur manual
(SMAW)

Communication :
Merangsang peserta didik untuk
menyebutkan definisi pengelasan
2 Kegiatan Inti (140 Fase 1 Menyampaikan tujuan dan
menit) motivasi peserta didik
a. Guru menyampaikan kompetensi
dan tujuan mempelajari materi
memahami prinsip pengelasan
SMAW
b. Guru menjelaskan pentingnya
materi terkait KD 3.1 agar
peserta didik dapat memahami
dengan benar mengenai teknik
pengelasan pelat dengan
pelat pada sambungan sudut
posisi di bawah tangan
dengan las busur manual
(SMAW).
c. Guru memotivasi peserta didik
untuk aktif dalam pembelajaran

Fase 2 Mempresentasikan
Pengetahuan dan Ketrampilan
a. Guru memberikan stimulus
kepada peserta didik dengan cara
menampilkan jenis alat- alat
teknik pengelasan melalui
proyektor
b. Guru memerintahkan peserta
didik untuk mengamati secara
seksama tayangan pada mesin
las busur manual SMAW.
c. Guru memberikan penjelasan
terkait fungsi dan kegunaan serta
nama bagian-bagian las busur
SMAW.

Fase 3 Memberikan Latihan


Terbimbing
a. Guru memberikan latihan
terbimbing dengan cara
memberikan tugas untuk
mengamati dan mengidentifikasi
alat-alat yang akan di gunakan
untuk mengelas
b. Setelah mengamati alat tersebut
guru menugaskan pada peserta
didik menuliskan proses teknik
pengelasan pelat dengan
pelat pada sambungan sudut
posisi di bawah tangan
dengan las busur manual
(SMAW).
c. Guru bersama peserta didik
menjawab tugas yang diberikan

Fase 4 mengecek pemahaman dan


umpan balik
a. Guru melakukan umpan balik
dengan cara memberikan
pertanyaan terkait materi
pengelasan pelat dengan
pelat pada sambungan sudut
posisi di bawah tangan
dengan las busur manual
(SMAW).

b. Guru memberikan kesempatan


kepada peserta didik untuk
bertanya apabila masih kudang
dalam memahami materi yang
diberikan

Fase 5 Latihan lanjutan dan transfer


ketrampilan
a. Guru memberikan latihan
lanjutan dengan cara membagi
peserta ddik ke dalam kelompok
– kelompok kecil dan
membagikan Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) kepada
masing masing kelompok
b. Masing – masing kelompok
berdiskusi untuk menyelesaikan
tugas yang terdapat pada LKPD
c. Masing- masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
dan membandingkan hasil yang
didapat dengan kelompok lain

Literasi :
Peserta didik menyimak
Critical Thinking :
Peserta didik menyimak, mengamati dan
menyimpulkan hasil pengamatan
(terhadap video/media pembelajaran)
Pemantapan Karakter :
Membiasakan diri peserta didik dengan
sungguh – sungguh dan berani bertanya
dan atau menyampaikan pendapat
3 Kegiatan Penutup (20 a. Guru bersama peserta didik
menit) merangkum dan menyimpulkan
hasil pembelajaran hari ini
b. Guru melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
c. Guru memberikan tugas kepada
peserta didik untuk membawa
peralatan dan kelengkapan sesuai
mengenai materi untuk
pertemuan berikutnya
d. Guru memberikan gambaran
kepada peserta didik terkait
materi pembelajaran akan
dilaksanakan pada pertemuan
berikutnya
e. Guru menutup kegiatan
pembelajaran dengan mengucap
salam
H. Sumber Belajar
1. The Science and Practice of Welding Volume 1 Welding
Science and Technology. A.C Davies
2. Buku teknik las SMAW 2 untuk smk kelas 10

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

Prosedur penilaian : Post test


Bentuk penilaian : Tes Tertulis

J. Tindak lanjut (Remidial dan/atau Pengayaan)

1. Kegiatan Remidial dilakukan setelah dilakukan kegiatan penilaian


dengan mengacu pada hasil penilaian yang ada.
2. Kegiatan Remidial diberlakukan terhadap peserta didik yang belum
mencapai ketuntasan kompetensi
3. Kegiatan Pengayaan diberlakukan terhadap semua siswa (jika waktu
memungkinkan)

Mengetahui Lamongan,29
Februari 2019
Kepala SMK Guru mata
pelajaran,

Muki Spd,.Mpd. Febi


Andriyanto

MATERI PEMBELAJARAN
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas pada modul ini peserta
diharapkan mampu :
1. Siswa dapat menjelaskan dan mengidentifikasi teori pengelasan pelat
dengan berbagai bentuk sambungan las menggunakan las busur
manual.
2. Siswa dapat Menjelaskan berbagai bentuk kampuh las.
3. Setelah mengkaji berbagai sumber belajar,Siswa dapat menjelaskan
aplikasi symbol las
4. Siswa dapat Melaksanakan teknik pengelasan SMAW
sambungan sudut bawah tangan (1F).

B. URAIAN MATERI
Persiapan Sambungan dan Kampuh Las
Sebelum kita melakukan persiapan sambungan dan kampuh las
kita bahas terlebih dahulu macam – macam bentuk sambungan las.
Beragam bentuk pekerjaan las dan fabrikasi logam, menuntut agar
suatu sambungan yang dikerjakan dapat sesuai dengan desain dan kekuatan
yang diharapkan. Karena itu bentuk-bentuk sambungan harus dirancang
sedemikian rupa supaya memenuhi kebutuhan tersebut.
Bentuk-bentuk Sambungan Las
Secara umum sambungan las ada dua macam, yaitu sambungan
sudut (fillet) dan sambungan tumpul (butt). Adapun macam-macam
bentuknya adalah sebagai berikut :

 Sambungan sudut dalam (T-joint atau L-joint)

 Sambungan sudut luar ( Corner joint)

 Sambungan tumpang (lap joint)

 Sambungan sumbat (Plug joint)

 Sambungan celah (Slot joint)

 Sambungan tumpul (Butt joint)

Bentuk-bentuk Kampuh Las.


Kampuh las adalah bentuk persiapan pada suatu sambungan. Umumnya
hanya ada pada sambungan tumpul, namun ada juga pada beberapa bentuk
sambungan sudut tertentu, yaitu untuk memenuhi persyaratan kekuatan
suatu sambungan sudut.
Bentuk kampuh las yang banyak dipergunakan pada pekerjaan las dan
fabrikasi logam adalah :

 Kampuh I (Open square butt)


 Kampuh V (Single Vee butt)

 Kampuh X (Duoble Vee butt)

 Kampuh U (Single U butt)

 Kampuh K/Sambungan T dengan


penguatan pada kedua sisi (Reinforcemen
on T-butt weld )

 Kampuh J/ Sambungan T dengan penguatan


satu sisi ( Single J-butt weld )

Berikut ini adalah gambar bentuk-bentuk sambungan dan


kampuh las.

Sambungan T ( T-Joint ) Sambungan Sudut ( Corner Joint )

Sambungan Tumpang ( Lap Joint )

Sambungan Slot( SlotJoint ) Sambungan Tumpul ( Butt Joint ) T- Butt Joint

Gambar Kampuh Las


Kampuh I Kampuh U

Kampuh V Kampuh K

Kampuh X Kampuh J

Aplikasi Simbol Las


Pada pekerjaan las dan fabrikasi logam gambar kerja sangat memegang
peranan penting, terutama tentang simbol las, karena dengan adanya simbol las
seorang pekerja akan dapat menentukan konstruksi sambungan yang akan
dikerjakan. Oleh karena itu pemahaman tentang simbol-simbol las sangat perlu
dikuasai oleh seseorang yang bekerja di bidang las dan fabrikasi logam.
Berikut ini adalah macam-macam simbol las secara umum/ dasar yang digunakan
dalam berbagai konstruksi pengelasan :
Bentuk
Pengelasan Gambar Simbol

Sambungan
Sudut ( Fillet )

Jalur Las

Penebalan
Permukaan
Sambungan ( Penetrasi penuh pada
Tumpul sambungan tumpul )
(umum)

Sambungan
Tumpul
( Kampuh I )

Sambungan
Tumpul
( Kampuh V )

Sambungan T
( di bevel )

Sambunga
n Tumpul
( Kampuh U )

Sambungan
T ( Kampuh
J)
5. Langkah kerja dan cara kerja las SMAW
Besar kecilnya amper las terutama tergantung pada besarnya diameter elektroda
dan tipe elektroda. Kadang kala juga terpengaruh oleh jenis bahan yang dilas dan oleh
posisi atau arah pengelasan. Biasanya, tiap fabrik pembuat elektroda mencantumkan tabel
variabel penggunaan arus las yang disarankan pada bagian luar kemasan elektroda.
Di lain fihak, seorang operator las yang berpengalaman akan dengan mudah
menyesuaikan arus las dengan mendengarkan, melihat busur las atau hasil las. Namun
secara umum pengaturan amper las dapat mengacu pada ketentuan berikut :

DIAMETER ELEKTRODA BESAR ARUS

1/16 Inchi 1,5 mm 20 – 40 Amper


5/64 Inchi 2,0 mm 30 – 60 Amper
3/32 Inchi 2,5 mm 40 – 80 Amper
1/8 Inchi 3,2 mm 70 – 120 Amper
5/32 Inchi 4,0 mm 120 – 170 Amper
3/16 Inchi 4,8 mm 140 –240 Amper
1/4 Inchi 6,4 mm 200 – 350 Amper

Prosedur Pemasangan Las Listrik Manual

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diijinkan, misalnya kerusakan atau kecelakaan
yang ditimbulkan oleh aliran listrik, maka dalam memasang/setting perangkat las listrik
harus mengikuti aturan-aturan keselamatan kerja, sehingga kerusakan/kecelakaan fatal
dapat dicegah / dihindari.
Dibawah ini skema yang menggambarkan setting perangkat las listrik yang paling
mendasar ;
5
9
8
3

6
7 2

Keterangan :
1. Stop kontak ke jaringan listrik umum
2. Sumber arus las ( mesin las )
3. Kabel penghantar arus las (untuk elektroda)
4. Kabel penghantar arus las (untuk benda kerja)
5. Penegang elektroda
6. Meja kerja
7. Klem benda kerja
8. Benda kerja
9. Elektroda

Catatan :
 Stop kontak, kabel penghantar listrik dan pemegang
elektroda harus terisolasi dengan baik.
 Klem benda kerja harus kuat jepitannya.

Memulai dan menghentikan pengelasan


Penyalaan busur las dapat dilakukan dengan menyentuhkan ujung elektroda dengan
benda kerja, sebaliknya untuk memadamkan busur las dengan cara menjauhkan ujung
elektroda dari benda kerja. Benar tidaknya penyalaan dan pemadaman busur las akan
memepengaruhi mutu lasan terutama pada sambungan alur las.

Penyalaan busur listrik:


salah Benar, dinyalakan  20 mm dari ujung
alur las.

Sentuhkan dan angkat setinggi


diameter elekroda ( a  d)
Menghentikan las
Untuk mendapatkan sambungan alur las yang baik, sebelum mengangkat elektroda
sebaiknya panjang busur dikurangi dengan merapatkan elektroda baru kemudian elektroda
ditarik agak miring. Pemadaman busur las sebaiknya tidak dilakukan di tengah - tengah
kawah las tetapi diputar sedikit kembali kemudian ditarik.
Menjalankan Elektroda :
Setelah diperoleh busur las maka kemudian elektroda dijalankan pada kecepatan tertentu
untuk membentuk alur las.Menjalankan elektroda boleh ditarik lurus maupun diayun dengan selalu
menjaga busur las pada ukuran yang stabil. Sudut elektroda terhadap benda kerja tergantung posisi
pengelasan.
Sudut Elektroda pada las tumpul

Gerakan ayunan elektroda

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT ALAT PERAGA

Alat dan Bahan :

1. Kertas duplex
2. Lem tembak
3. Gunting
4. Pengaris
5. Kertas bufallo
6. Lem kertas
7. Tali rafia
8. Cutter

Langkah pembuatan

1. Buat desain gambar pada kertas duplex seperti gambar di bawah ini,
2. Setelah membuat desain gambar, lalu potong dengan cutter sesuan dengan gambar.
3. Untuk desain bagian depan dipotong menjadi dua bagian agar bisa dimiringkan.
4. Rekatkan samping kanan,kiri,bawah dan belakang terlebih dahulu dengan lem
tembak.
5. Kemudian pasang kabel di bagian belakan untuk dicolokan listrik dan pasang lubang
untuk kabel klem massa dan holder.
6. Pasang pemutar untuk amper meter.
7. Lanjut ke pemasangan bagian atas dan depan dengan lem tembak
8. Buat dua buah pegangan untuk holder dan klem massa.
9. Buat desain seperti gambar pada kertas bufallo.
10. Kemudian tempelkan dengan lem kertas pada media mesin las sebagai cover.
11. Setelah terpasang cover, tuliskan angka pada pemutar amper meter,
12. Media alat peraga mesin las siap di gunakan .

MEDIA LAS LISTRIK SMAW

Nama bagian dan fungsinya:


No Nama bagian Fungsi
.
1 Mesin las digunakan untuk membagi tegangan
supaya mendapatkan busur nyala yang
memberikan panas untuk digunakan
mencairkan logam yang akan di
las/disambung.

2. Kabel elektroda Kabel yang berfungsi menghantarkan


listrik dari mesin las ke holder.
3. Kabel massa Kabel yang berfungsi untuk
menghubungkan aliran listrik dari mesin
las ke benda kerja
4. holder Sebagai pemegang kawat las (elektroda)
5. Klem massa Alat penghubung kabel massa ke logam
induk
6. elektroda Bahan untuk mengelas
7. Kabel stopkontak Berfungsi untuk menghubungkan mesin las
ke sumber listrik

LANGKAH PENGOPERASIAN MESIN LAS SMAW


Langkah – langkah:
1. Menyiapkan mesin las dan perlengkapannya pada tempatnya.
2. Memasang kabel-kabel arus las (lengkap dengan pemegang elektroda dan
klem benda kerja sesuai keperluan) pada mesin las. Pilih panjang las.
3. Menggelar kabel-kabel las (tidak boleh dalam keadaan gulungan).
4. Menempatkan pemegang elektroda pada tempatnya
(tidak menyebabkan hubungan pendek).
5. Mengikatkan klem benda kerja dengan kuat dan diikat dengan daerah
pengelasan.
6. Memasang stop kontak ke jaringan Listrik Umum.
7. Menghidupkan mesin
8. Menyetel amper
9. Memasang elektroda
10. Pengelasan siap dilaksanakan.

Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian dari kampuh las!
2. Sebutkan tiga sumber arus las dan hasil dari arus las tersebut!
3. sebutkan Persyaratan sumber arus las yang harus dipenuhi oleh mesin las!
4. jelaskan pengertian Duty cycle ?
5. Sebutkan 5 macam bentuk sambungan las!
JAWABAN

1. Kampuh las adalah bentuk persiapan pada suatu sambungan. Umumnya hanya ada pada
sambungan tumpul, namun ada juga pada beberapa bentuk sambungan sudut tertentu, yaitu
untuk memenuhi persyaratan kekuatan suatu sambungan sudut.
2. Sumber arus listrik dan hasilnya
a. Transformator Las menghasilkan arus bolak - balik
b. Penyearah Las menghasilkan arus searah
c. Generator Las menghasilkan arus searah
3. Syarat yang harus dipenuhi
 Tegangan las rendah (  15 sampai dengan 100 volt)
 Arus las tinggi (  15 sampai dengan 400 ampere)
 Arus las dapat distel
 Jaminan keamanan terhadap hubungan pendek lingkaran arus las
 Kerugian arus las selama pengelasan, sekecil mungkin
4. Duty cycle adalah persentase penggunaan mesin las dalam periode 10 menit, di mana suatu
mesin las dapat beroperasi dalam besaran arus tertentu secara efisien dan aman tanpa
mengalami beban lebih (overload).
5. macam bentuk sambungan las

a. Sambungan sudut dalam (T-joint atau L-joint)


b. Sambungan sudut luar ( Corner joint)
c. Sambungan tumpang (lap joint)
d. Sambungan celah (Slot joint)

e. Sambungan tumpul (butt joint

LANGKAH-LANGKAH PEMASANGAN

5
9
8
3

6
7 2

Keterangan :
10. Stop kontak ke jaringan listrik umum
11. Sumber arus las ( mesin las )
12. Kabel penghantar arus las (untuk elektroda)
13. Kabel penghantar arus las (untuk benda kerja)
14. Penegang elektroda
15. Meja kerja
16. Klem benda kerja
17. Benda kerja
18. Elektroda

Catatan :
 Stop kontak, kabel penghantar listrik dan pemegang
elektroda harus terisolasi dengan baik.
 Klem benda kerja harus kuat jepitannya.

Langkah - langkah pemasangan :

1. Menyiapkan mesin las dan perlengkapannya pada tempatnya.


2. Memasang kabel-kabel arus las (lengkap dengan pemegang elektroda dan
klem benda kerja sesuai keperluan) pada mesin las. Pilih panjang las.
3. Menggelar kabel-kabel las (tidak boleh dalam keadaan gulungan).
4. Menempatkan pemegang elektroda pada tempatnya
(tidak menyebabkan hubungan pendek).
5. Mengikatkan klem benda kerja dengan kuat dan diikat dengan daerah
pengelasan.
6. Memasang stop kontak ke jaringan Listrik Umum.
7. Menghidupkan mesin
8. Menyetel amper
9. Memasang elektroda
10. Pengelasan siap dilaksanakan
RANGKUMAN

Bentuk-bentuk Sambungan Las

 Sambungan sudut dalam (T-joint atau L-joint)

 Sambungan sudut luar ( Corner joint)

 Sambungan tumpang (lap joint)

 Sambungan sumbat (Plug joint)

 Sambungan celah (Slot joint)

 Sambungan tumpul (Butt joint)

Bentuk-bentuk Kampuh Las

Kampuh las adalah bentuk persiapan pada suatu sambungan.

Bentuk kampuh las yang banyak dipergunakan pada pekerjaan las dan fabrikasi
logam adalah :

 Kampuh I (Open square butt)

 Kampuh V (Single Vee butt)

 Kampuh X (Duoble Vee butt)

 Kampuh U (Single U butt)

 Kampuh K/Sambungan T dengan penguatan pada kedua sisi


(Reinforcemen on T-butt weld )
 Kampuh J/ Sambungan T dengan penguatan satu sisi ( Single
J-butt weld )

TABEL PEMAKAIAN ELEKTRODA

DIAMETER ELEKTRODA BESAR ARUS

1/16 Inchi 1,5 mm 20 – 40 Amper


5/64 Inchi 2,0 mm 30 – 60 Amper
3/32 Inchi 2,5 mm 40 – 80 Amper
1/8 Inchi 3,2 mm 70 – 120 Amper
5/32 Inchi 4,0 mm 120 – 170 Amper
3/16 Inchi 4,8 mm 140 –240 Amper
1/4 Inchi 6,4 mm 200 – 350 Amper

Alat-alat las SMAW dibedakan menjadi 3 kelompok :


1. alat utama
2. alat bantu dan
3. alat keselamatan kerja

 Alat utama las SMAW yaitu :


1. Kabel tenaga
2. Trafo las (generator)
3. Kabel massa
4. Kabel elektroda
5. Pemegang elektroda
6. Penjepit massa

 Alat batu las SMAW antara lain :


1. Meja las
2. Palu terak
3. Palu konde
4. Gerinda tangan
5. Mistar baja
6. Sikat baja
7. Ragum
8. Kikir
9. Penjepit benda kerja

 Alat keselamatan kerja las antara lain :


1. Helm las (topeng las)
2. Kaca las hitam
3. Kaca las putih
4. Apron (pelindung dada)
5. Baju kerja
6. Sarung tangan
7. Sepatu kulit kapasitas 2ton
8. Masker
Ada tiga macam sumber arus las dan menghasilkan dua macam arus las:
a. Transformator Las menghasilkan arus bolak - balik
b. Penyearah Las menghasilkan arus searah
c. Generator Las menghasilkan arus searah

Anda mungkin juga menyukai