Anda di halaman 1dari 5

WWF-Indonesia Tel: (021) 782 9461

Gedung Graha Simatupang Fax: (021) 782 9462


Tower 2 Unit C Lantai 7 Website : www.wwf.or.id
Jl. Letjen TB Simatupang
Kav 38 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
DKI Jakarta, Indonesia

Minutes of Meeting Alexandra M_Marine Tourism & Ocean Plastic Alor_MF

DATE & TIME 26 November 2019, 16.30 WITA


LOCATION Lazy Turtle Dive, Alor Kecil
ATTENDANCES WWF: Alexandra Maheswari, Haries Sukandar
Lazy Turtle: Maree, Andy
Air Dive: Willy Irawan
Nautika Dive: Agung Putra
TOPIC Diskusi hasil sementara kajian daya dukung wisata selam di Alor
AGENDA Pembahasan hasil, input terhadap data dasar (PCC) dan Management
Capacity, serta sharing kondisi terkini wisata selam Alor
POINT &  Melakukan sharing kepada dive operators, namun baru 3 dari keseluruhan 8
REVIEW dive operators di Alor yang dapat ikut serta. La Petite Kepa dan Alami masih
berhalangan hadir. Pengelola Alor Tanapi dan Javatoda sedang ada di luar
Alor. Alor Divers (Thomas) di Kalabahi dan dive operators yang berhalangan
akan ditindaklanjuti dengan diskusi terpisah (waktu akan dikonfirmasi lebih
lanjut)

 Input terhadap hasil kajian PCC/Physical Carrying Capacity dan


RCC/Real Carrying Capacity
o Available hours tidak dapat ditentukan secara rigid karena ada
perbedaan kondisi pasang-surut,
o Lokasi dive site Yellow Corner saat ini dibatasi informasinya keluar
dari Alor, namun sudah ada LOB (liveaboard) yang tahu. Sehingga
kondisinya saat season yang memungkinkan untuk dikunjungi bisa
mencapai 4-5 kapal dalam satu kali kunjungan (dilakukan sesuai
giliran yang disepakati), termasuk dengan kapal dari LOB.
o Perlu memperhatikan juga luasan area yang diselami, karena setiap
dive operators dan kunjungan yang ada memiliki perbedaan
(tergantung jenis kapal, penyelam dan kondisi pasang-surut air laut).
Sebagai contoh: penyelaman di Bama wall/dinding Bama antara La
Petite Kepa, Lazy Turtle dan Air Dive berbeda, sehingga dibutuhkan
pengumpulan data luasan penyelaman tambahan dari lebih
banyak dive operator.
o Faktor yang berbeda dan faktor alam tidak dapat diperkirakan tersebut
juga perlu dipertimbangkan masuk ke dalam faktor koreksi kajian,
agar dapat diperoleh hasil yang menyeluruh dan sesuai dengan kondisi
saat ini.

 Input terhadap Management Capacity dan Stakeholders


o Jumlah stakeholders ditambah, jika memungkinkan ditambah
wisatawan sebagai stakeholders juga
o Mempertajam kuesioner, dengan memisahkan scoop antara penilaian
terhadap dive operators dan pariwisata secara umum di Alor. Karena
banyak wisatawan yang hanya memiliki pengetahuan tentang wisata
bersama dive operator/akomodasi saja, bukan secara menyeluruh.
WWF-Indonesia Tel: (021) 782 9461
Gedung Graha Simatupang Fax: (021) 782 9462
Tower 2 Unit C Lantai 7 Website : www.wwf.or.id
Jl. Letjen TB Simatupang
Kav 38 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
DKI Jakarta, Indonesia

 Concern dari Dive operators


o Konservasi dan isu pesisir lainnya yang urgent ditangani
 Penambangan pasir masih merajalela bahkan di destinasi
wisata Alor Kecil
 Banyak hiu dan pari yang masih banyak dijual di Kalabahi dan
Alor Kecil, tidak dapat mengambil foto karena sudah
menyangkut isu sensitive
 Masih banyak penangkapan ikan dengan jaring yang sangat
besar di Alor Kecil-Kepa (informasi dari Maree Lazy Turtle) dan
di Bama (informasi dari Andy Lazy Turtle)
o Dive operators menyatakan bahwa kualitas wisata terus dijaga untuk
kelestarian alam dan keberlanjutan usaha di Alor. Dengan tidak
menaruh jangkar, membuat dan merawat sendiri mooring buoy yang
sudah ada, menjalankan SOP wisata penyelaman yang ramah
lingkungan (tidak menyentuh dan merusak karang), konsumsi (tidak
memakan hewan dilindungi), dan membuat usaha yang lestari (tidak
menambang pasir saat pembangunan tempat usaha)
o Cara pembatasan wisata di yang dilakukan oleh TNK dan WWF di
Komodo berdasarkan waktu bukan solusi terhadap wisata yang tidak
bertanggung jawab. Karena bisa jadi pihak yang memiliki akses dan
modal lebih yang dapat “membeli” kuota diving, jika Perda
pembatasan sudah ditetapkan.
o Rekomendasi dari kajian Management Capacity sudah cukup
mengakomodir, namun membutuhkan lebih banyak responden dari
dive operators dan tamu-tamu. Untuk isu mooring buoy, dari dive
operators tetap akan menginisiasinya secara mandiri, namun dari segi
pembangunan jalan dan infrastruktur toilet, serta aspek
pengawasan/personel dan aspek lainnya membutuhkan peran serta
pemerintah untuk menanganinya.
o Apa tujuan pembuatan buku profil underwater Alor? Jika untuk
promosi, hingga saat ini pihak dive operators sudah melakukan usaha
tersebut secara optimal. Pemerintah perlu memperhatikan lebih pada
aspek pengelolaan dan pengaturan terhadap kegiatan di kawasan
konservasi yang berpotensi merusak (selain pembatasan penyelaman).
o Apakah mungkin dari WWF bisa berbagi peraturan apa saja yang
berlaku di Alor? Seperti penambangan pasir, penangkapan ikan,
termasuk destructive fisihing yang berlaku

 Penyampaian dari Alexa, WWF


o Sudah ada Perda RT/RW yang mengatur tentang pelarangan
penambangan pasir. Terdapat beberapa titik kuari yang
memperbolehkan pengambilan pasir di gunung, dibandingkan
mengambil dari pantai
o Parrotfish atau ikan terumbu karang sementara ini belum ada yang
dilarang tangkap, kecuali diambil dengan cara tidak bertanggung
jawab (merusak dan tanpa ijin – bom ikan, kompresor, dsb)
o WWF Alor tidak secara langsung berhubungan dengan WWF Labuan
Bajo Komodo dalam proses kajian carrying capacity, sehingga dalam
WWF-Indonesia Tel: (021) 782 9461
Gedung Graha Simatupang Fax: (021) 782 9462
Tower 2 Unit C Lantai 7 Website : www.wwf.or.id
Jl. Letjen TB Simatupang
Kav 38 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
DKI Jakarta, Indonesia

proses di Alor, kita ingin mengawalnya se-partisipatif mungkin dengan


melibatkan dive operators dari tahapan awal. Namun karena kajian
dilakukan pada peak season, tidak semua dapat memberikan input
terhadap teknis kajian (Management Capacity) dan data dasar lainnya.
Sehingga forum diskusi seperti ini dibutuhkan untuk dapat
memperoleh masukan terhadap kelengkapan data yang diambil dan
penyempurnaan yang dapat dilakukan.
o Tanggapan dan masukan dari dive operators kita harapkan dapat
memperkaya kajian. Data yang belum sempurna masih dapat
dilengkapi, sehingga membutuhkan dukungan dive operators untuk
mendistribusikan kuesioner dan melengkapi data yang masih kurang.
FOLLOW UP & Perlu menyempurnakan kembali data bersama dive operators:
ACTION ITEMS  Panjang trek dari ke-13 dive sites (perlu dirata-ratakan dari beberapa dive
operators)
 Total available hours dari 13 dive sites, menurut keseluruhan dive operators
 Penambahan responden kuesioner Mangement Capacity dan Stakeholders;
perlu dipisah antara untuk aspek penilaian terhadap dive operators,
akomodasi dan untuk pariwisata Alor secara umum. Penyempurnaan
Management Capacity akan diproses melalui pembuatan kuesioner online
(target 30 November untuk draft 0 dan dishare ke Dive Operators)

Terkait kajian, perlu melakukan diskusi internal dengan tim WWF Alor dan LSS,
serta tim Tourism Nasional mengenai tujuan kajian carrying capacity wisata selam
di Alor dan kawasan SAP Selat Pantar dan laut sekitarnya, salah satunya dari segi
implementasi. Terdapat banyak masukan dari pihak dive operators, sehingga hasil
kajian perlu dapat mengakomodir kondisi yang ada (faktor alam yang dinamis
terkadang di luar teori/perhitungan) dan kebutuhan concern/perhatian dari
stakeholders yang representatif, sehingga hasil kajian yang didapatkan sebagai
dasar penyusunan regulasi dapat komprehensif.

Perlu mengagendakan diskusi/sharing mengenai peraturan apa saja yang ada


terkait konservasi dan pemanfaatan kawasan konservasi kepada calon asosiasi
dive operators. Harapannya dengan dilakukannya sharing tersebut dapat menjadi
informasi dan memberikan input kepada asosiasi untuk dapat mengadvokasi isu
yang ingin didorongkan kepada pemerintah Kabupaten Alor.

DOKUMENTASI
WWF-Indonesia Tel: (021) 782 9461
Gedung Graha Simatupang Fax: (021) 782 9462
Tower 2 Unit C Lantai 7 Website : www.wwf.or.id
Jl. Letjen TB Simatupang
Kav 38 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
DKI Jakarta, Indonesia
WWF-Indonesia Tel: (021) 782 9461
Gedung Graha Simatupang Fax: (021) 782 9462
Tower 2 Unit C Lantai 7 Website : www.wwf.or.id
Jl. Letjen TB Simatupang
Kav 38 Pasar Minggu, Jakarta Selatan
DKI Jakarta, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai