LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Kompetensi Keahlian :
Nautika Kapal Niaga (NKN)
Oleh :
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui;
Kepala Sekolah
SMK Negeri 4 Probolinggo Ketua Kompetensi Keahlian NKN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas karunia-nya,Tugas akhir yang bejudul
“KAJIAN MANAJEMEN OPRASIONAL PELABUHAN PENYEBRANGAN PADA
PELABUHAN KETAPANG BANYUWNGI” ini dapat selesai dengan baik.Tidak
lupa,pada kesempatan ini,penulis juga ingin mengucapkan trimah kasih kepada pihak-
pihak ini,yaitu:
1. Bapak Agus Yudianto,S.pd,MM selak kepala sekolah SMK Negri 4 Probolinggo yang
telah mentujui kegiatan Praktek krja lapangan (PKL) ini.
2. Bapak Dwi Iswanto,S.pi selaku keta kopetensi keahlian nautka kapal niaga
(NKN)yang telah membantu ememfasilitasi penyelesaian laporan in.
3. Bapak Dwi Iswanto,s.pi, A.Md.pel selaku pembibing laporan yang telah membantu
dan mengarahkan sampai tersusunnya laporan ini.
4. Bapak Zaenal Fanani,A.Md.pi selaku wali kelas yang selalu memberi motivasi.
5. Seluruh pejabat dan karyawan yang bertugas di PT DUTA BAHARI MENARA LINE
selak pembimbing saya sewaktu melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL)
6. Kedua orang tua saya selalu memberi semangat .
7. Semua pihak yang telah member dorongan dan dukungan sehingga tersusunnya
laporan ini.
Penulis sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga kritik
dan saran bersifat membangun sangat diharapkan.Ahir kata semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.
iii
ABSTRAK
Dengan laju peninggkatan perekonomian yang cukup tinggi ikut memacu
meningkatnya jumlah penyeberangan sehingga perlunya penambahan sarana kapal
laut dan pelebaran pelabuhan penyeberangan.Dipihak lain ruang pelabuhan
penyeberangan semakin berkurang yang di sebabkan terpakaianya ruang yang ada
untuk penambahan gedung dan juga luas lahan yang terbatas.supaya penyeberangan
lebih optimal dengan ruang atau lahan yang ada,maka dalam studi ini menkaji
berkenan manajemen operasional pelabuhan penyeberangan.Dari hasil penelitian
menunjukkan jumlah kendaraan yang terangkut tidak sebanding dengan kendaraan
yang berdatangan,mengakibatkan antrean tidak tertampung di areal parker dan
meluber di jalan raya .Hal tersebut terjadi pada saat saat lebaran dan liburan,jumlah
kendaaan lebih besar dari pada daya muat kapal seingga tidak dapat ditampung dan
dilayani oleh pihak ASDP sehingga penyebabkan antrian atau kemacetan.Demikian
juga untuk areal parkir ASDP,pada saat liburan dan lebaran kendaraan tidak dapat di
tampung di areal parkir ASDP.Kapal tidak beroprasi tidak dapat memadai dengan
kapasitas angkut dan sering mengalami kerusakan serta dermaga pontoon yang saat ini
di oprasikan,kondisi juga memprihatinkan dan daya dukungnya di batasi
.Penyeberangan yang tepat,diantaranya pengaturan dan penataan letak serta waktu
parkirkapal dan kendaraan baik di kapal,dermaga maupun ruang parkir pelabuhan.
BAB I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan Negara maritim yang terdiri dari banyak pulaudan kepulauan
yang di pisahkan oleh laut serta lautan.Sehingga peranan pelayaran sangat penting untung
menghubungkan antar pulau tersebut.Bidang pelayaran sangatlah luas yang meliputi
angkutan dan barang ,penjaga pantai,hidografi dan lainnya.Deikian juga adalah pelayaran
yang berupapenyeberangan angkutan penupah antar pulau yang di pisahkan oleh selat ,salah
satu penyeberangan antara pulau jawa dan bali,yang penyeberangan mlewati pelbuhan
ketapang di isi pulau jawa dan pelabuhan gilimanuk di isi pulau bali.
iv
Prasarana yang mendukung adalah keberadaan pelabuhan penyeberangan itu
sendiri.Pelabuhan penyeberangan dalam yang dalamoperasionalnya di lengkapi fasilitas
dermaga,bongkar muat barang,tempat untuk perkantoran untuk mengelolah pelabuhan
penyeberangan serta fasilitas yang lainnya.
a. Latar belakang
Indonesia merupakan Negara maritim yang terdiri dari banyak pulaudan kepulauan
yang di pisahkan oleh laut serta lautan.Sehingga peranan pelayaran sangat penting untung
menghubungkan antar pulau tersebut.Bidang pelayaran sangatlah luas yang meliputi
angkutan dan barang ,penjaga pantai,hidografi dan lainnya.Deikian juga adalah pelayaran
yang berupapenyeberangan angkutan penupah antar pulau yang di pisahkan oleh selat ,salah
satu penyeberangan antara pulau jawa dan bali,yang penyeberangan mlewati pelbuhan
ketapang di isi pulau jawa dan pelabuhan gilimanuk di isi pulau bali.
b. Tujuan
v
mekaji yang berkenan dengan manajemen oprasional pelabuhan penyeberangan pada
pelabuhan ketapang banyuwangi.
Angkutan penyeberangan atau Feri adalah sarana utama yang harus dimiliki oleh
setiap pelabuhan penyeberangan.Angkutan ini menghubungkan dua ujung jalan raya yang
dipisahkan oleh sungai yang besar atau laut yang tidak begitu besar atau laut yang tidak
begitu lebar. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh JICA (1993), pelayanan feri dapat
diklasifikasikan menurut berapa criteria:
– Regional trunk : rute yang menghubungkan dua tempat, salah satunya adalah
ibukota propinsi.
– Inter regional Route : rute yang menghubungkan dua pulau utama dan cenderung
merupakan rute long haul.
– Short Cut Route : rute yang merupakan perpendekan dari angkutan jalan raya
– High Demand Route : rute dengan enam trip/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.
– Mediun Demand Route : rute dengan 2-6 trip/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.
– Low Demand Route : rute lebih kecil dari trip/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.
vi
Fasilitas Sandar Dermaga
Breasthing Dolphin
Breasthing dolphin direncakan untuk dapat disandari oleh feri secara aman pada
segala kondisi perairan dan londisi muatan feri. Jumlah Breasthing Dolphin tergantung pada
macam tipe kapal yang merapat di dermaga tersebur. Jika kapal laut yang merapat hannya
satu tipe saja, Breasthing Dolphin yang dibutuhkan adalah dua buah.
Fender
Fender berfungsi untuk menyerap energy yang timbul akibat benturan dari kapal
laut yang bersandar . Ukuran dan tipe dari fender di hitung dengan mempertimbangkan
kecepatan arus dan kecepatan sandar kapal laut pada saat kapal kosong.
Mooring Dolphin
Mooring dolphin dibutuhkan untuk melawan gaya pada kapal laut akibat angin
dan arus pada arah memanjang dan melintang kapal laut pada saat sandar. Untuk itu
dibutuhkan dua buah mooring dolphin. Masing-masing diletakan kea rah haluan dan buritan
kapal pada saat sandar dengan pendekatan bawa tali tambat mempunyai sudut 30-45
terhadap garis lambat.
Movable bridge berfungsi untuk menghubungkan kapal laut dengan fasilitas darat
agar dapat dilalui kendaraan pada setiap kondisi tinggi permukaan air laut. Ada dua tipe
jembatan gerak berdasarkan penggeraknya, yaitu tipe bergerak natural (pontoon) dan tipe
bergerak mekanikal (Hidrolis dan elektrik).
Trestel
Gedung Terminal
Gedung terminal adalah luas ruang tunggu yang dibutuhkan untuk menampung
penumpang maupun pengantar atau penjemput.
vii
Digunakan untuk pemberhentian sejenak atau antri bagis kendaraan darat yang
mengangkut baik barang maupun penumpang yang akan menyebrang.
Perkantoran
Yang bergerak dalam bidang jasa angkutan penyeberangan ini adalah perorangan
atau unit usaha swasta atau perusahaan. Perusahaan yang beroprasi di Pelabuhan ketapang
ini adalah ASDP.Prum ASDP adalah unit Badan Usaha Milik Negara yang menyelenggarakan
angkutan sungai,danau dan penyeberangan.Perum ASDP di bentuk berdasarkan keoutusan
menteri perbuhubungan nomor KM 128/OT.002/phb -1966.Dialam melaksanakan misi
Yang bergerak dalam bidang jasa angkutan penyeberangan ini adalah perorangan atau
unit usaha swasta atau perusahaan. Perusahaan yang beroprasi di Pelabuhan ketapang ini
adalah ASDP.Prum ASDP adalah unit Badan Usaha Milik Negara yang menyelenggarakan
angkutan sungai,danau dan penyeberangan.Perum ASDP di bentuk berdasarkan keoutusan
menteri perbuhubungan nomor KM 128/OT.002/phb -1966.Dialam melaksanakan misi
perusahaan adalah dengan memperhatikan perinsip-perinsip ekonomi dan terjaminya
keselamatan kekayaan Negara dalam penyelenggaraan pelayanan angkutan sungai,danau
penyeberangan serta jasa pelabuhan penyeberangan.
viii
Sarana
Angkutan penyeberangan atau Feri adalah sarana utama yang harus dimiliki oleh
setiap pelabuhan penyeberangan.Angkutan ini menghubungkan dua ujung jalan raya yang
dipisahkan oleh sungai yang besar atau laut yang tidak begitu besar atau laut yang tidak
begitu lebar. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh JICA (1993), pelayanan feri dapat
diklasifikasikan menurut berapa criteria:
– Regional trunk : rute yang menghubungkan dua tempat, salah satunya adalah
ibukota propinsi.
– Inter regional Route : rute yang menghubungkan dua pulau utama dan cenderung
merupakan rute long haul.
– Short Cut Route : rute yang merupakan perpendekan dari angkutan jalan raya
– High Demand Route : rute dengan enam trip/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.
– Mediun Demand Route : rute dengan 2-6 trip/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.
– Low Demand Route : rute lebih kecil dari trip/hari dalam satuan kapal 300-500 GRT.
b. Data kapal
Lokasi Penelitian
Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data. Dan dalam proses
pengumpulan data tersebut akan menggunakan satu atau beberapa metode. Jenis metode yang
dipilih dan digunakan dalam pengumpulan data tentunya harus sesui dengan sifat dan
krateristik penelitian yang dilakukan. Data yang di ambil berupa data jumla kapal,
penumpang, data lalu lintas kendaraan serta ruang penempatan kapal, tunggu dan parkir
[kendaraan.
Dari data primer dan skunder kemudian di analisis sebagai berikut ini.
Jumlah kapal
Frekuensi pelayanan yang dibutuhkan ditentukan bedasarkan dua tipe demand, yaitu
oermintaan penumpang dan barang. Untuk kepentingan perencanaan digunakan frekuensi
pelayanan yang terbesar diantara dua pendekatan atau metode. Metode perhitungan yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Semua analisis ini bertujuan untuk menentukan beberapa karalteristik yang harus di penuhi
saat ini serta untuk masa lima (5) tahun mendatang
xi
c. Pengoprasian
Breasthing Dolphin
Breasthing dolphin direncakan untuk dapat disandari oleh feri secara aman pada
segala kondisi perairan dan londisi muatan feri. Jumlah Breasthing Dolphin tergantung pada
macam tipe kapal yang merapat di dermaga tersebur. Jika kapal laut yang merapat hannya
satu tipe saja, Breasthing Dolphin yang dibutuhkan adalah dua buah.
Fender
Fender berfungsi untuk menyerap energy yang timbul akibat benturan dari kapal
laut yang bersandar . Ukuran dan tipe dari fender di hitung dengan mempertimbangkan
kecepatan arus dan kecepatan sandar kapal laut pada saat kapal kosong.
Mooring Dolphin
Mooring dolphin dibutuhkan untuk melawan gaya pada kapal laut akibat angin
dan arus pada arah memanjang dan melintang kapal laut pada saat sandar. Untuk itu
dibutuhkan dua buah mooring dolphin. Masing-masing diletakan kea rah haluan dan buritan
kapal pada saat sandar dengan pendekatan bawa tali tambat mempunyai sudut 30-45
terhadap garis lambat.
Movable bridge berfungsi untuk menghubungkan kapal laut dengan fasilitas darat
agar dapat dilalui kendaraan pada setiap kondisi tinggi permukaan air laut. Ada dua tipe
jembatan gerak berdasarkan penggeraknya, yaitu tipe bergerak natural (pontoon) dan tipe
bergerak mekanikal (Hidrolis dan elektrik).
Trestel
Gedung Terminal
Gedung terminal adalah luas ruang tunggu yang dibutuhkan untuk menampung
penumpang maupun pengantar atau penjemput.
Digunakan untuk pemberhentian sejenak atau antri bagis kendaraan darat yang
mengangkut baik barang maupun penumpang yang akan menyebrang.
Perkantoran
d.Biaya oprasional
Yang bergerak dalam bidang jasa angkutan penyeberangan ini adalah perorangan
atau unit usaha swasta atau perusahaan. Perusahaan yang beroprasi di Pelabuhan ketapang
ini adalah ASDP.Prum ASDP adalah unit Badan Usaha Milik Negara yang menyelenggarakan
angkutan sungai,danau dan penyeberangan.Perum ASDP di bentuk berdasarkan keoutusan
xiii
menteri perbuhubungan nomor KM 128/OT.002/phb -1966.Dialam melaksanakan misi
perusahaan adalah dengan memperhatikan perinsip-perinsip ekonomi dan terjaminya
keselamatan kekayaan Negara dalam penyelenggaraan pelayanan angkutan sungai,danau
penyeberangan serta jasa pelabuhan penyeberangan.
Frekuensi yang pelayanan yang di butuhkan ditentukan berdasarkan dua tipe dimend, yaitu
permintaan penumpang dan barang. Untuk kepentingan perencanaan digunakan frekuensi
pelayanan yang terbesar diantara dua pendeketan atau metode.Metode perhitungan yang
digunakan adalah sebagai berikut.
𝑝
NC = 𝑇𝑥365𝑥𝑁𝑋𝑂𝑋𝑀 (rumus umum)
Keterangan:
NC = 81,4 grekuensi/hari
= 2524 trip/bulan
xiv
5 Mei 107.3 3327
6 Juni 93.9 2817
7 Juli 103.6 3211
8 Agustus 105.2 3261
9 September 107.7 3231
10 Oktober 105.1 3258
11 November 111.4 3342
12 Desember 110.5 3424
Jumlah 37689
2417914
NC =
7,25𝑥356𝑥0,4𝑥0,6𝑥36
𝑝
NP =
𝐴𝑥𝑁𝑥𝑂𝑥𝑀
Keterngan :
Untuk selengkapnya bisa dilihat dalam tabel berikut ini Tabel 2 jumlah kapal berdasarkan
jumlah permintaan penumpang
Total perhitungan frekuensi kapal berdasarkan jumlah permintaan penumpang selama satu
tahun = 11646 trip/tahun
0723275
NP =
365𝑥0,9𝑥0,6𝑥577
NP = 24 frekuensi
= 8760 trip/tahun
Jadi hasil yang digunakan adalah nilai yang terbear dari perhitungan antaran jumlah
permintaan barang dengan jumlah permintaan penumpang. Dari hasil perhitungan di atas,
maka hasil yang kita gunakan untuk menentukan frekuensi kapal feri berdasarkan permintaan
barang, yaitu sebesar 137,65 frekuensi/hari atau 50245 trip/tahun.
Pola oprasi adalah penetapan jumlah kapal dan jumlah frekuensi yang diperlukam pada tiap
lintasan sesuai dengan jenis kapal dan jarak limtasan.
JK : Jumlah kapal
H : headway
xvi
𝐶𝑇 120𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
JK = 𝐻
= 16𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
=7,5 kapal << 8 kapal
Jadi kapal yang dioerlukan pada saat keadaan normal (bukan hari lebaran
Jadi kapal yang diperlukan pada saat keadaan hari lebaran sebanyak 12 buah
kapal.Perhitungan daya muat maksimal kapal berdasarkan data harian kendaraan roda 4 di
pelabuhan penyeberangan ketapang-gilimanuk.
Keterangan :
1. Keadaan normal
246
Mh11 = 11
x80%x81 = 1439 kendaraan
Untuk 1 kapal ; K = 1439/81 =17 kendaraan
2. Kendaraan lebaran
249
Mh11 = 11
x80%x121 = 2067 kendaraan
Untuk 1 kapal ; K = 2067/121 =17 kendaraan
3. Kendaraan liburan
249
Mh11 = x80%x98 = 1235 kendaraan
11
Untuk 1 kapal ; K = 1235/98 = 13 kendaraan
Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa pada saat lebaran maupun kiburan jmlah
kendaraan roda empat meningkat dari keadaan normal sehingga kapal yang beroprasi saat itu
tidak mampu memuat kendaraan roda empat yang akan menggunakan jasa pelabuhan
xvii
penyeberangan ketaoang-gilimanuk .Hal ini mengakibatkan terjadinya antrian kendaraan yang
panjang dan membutuhkan areal parkir yang luas.
Berdasarkan dari presentasi kenaikan kendaraan roda empat di pelabuhan
penyeberangan ketapang-gilimanuk 5 tahun kedepan sebesar 4.063.924
Kendaraan,dengan kondisi arana dan prsasarana seperti saat ini,maka akan kemacetan yang
cukup tinggi baik dalam keadaan normal, liburan maupun lebaran.
METEOROLOGI PENILITIAN
star
Studi Pustaka
Jumlah penumpan
Jumlah kapal
Jumlah kapal
Frekuensi yang pelayanan yang di butuhkan ditentukan berdasarkan dua tipe dimend, yaitu
permintaan penumpang dan barang. Untuk kepentingan perencanaan digunakan frekuensi
pelayanan yang terbesar diantara dua pendeketan atau metode.Metode perhitungan yang
digunakan adalah sebagai berikut.
xix
𝑃
NC = (rumus umum)
𝑇𝑥365𝑥𝑁𝑋𝑂𝑋𝑀
keterangan:
NC = 81,4 grekuensi/hari
= 2524 tip/bulan
Sarana
xx
Bab IV. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data,diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Jumlah kendaraan yang terangkut tidal sebanding dengan kendaraan yang berdatangan,
mengakibatkan antrian tidak terampung diarea parkir dan meluber di jalan raya
Pada saat normal,Julah kendaraan : 48147 kendaraan Daya muat kapal : 52681 Kendaraan
sehingga dapat ditampung dan dilayani oleh pihak ASDP. Pada saat lebaran, Jumlah
kendaraan : 53459 kendaraan. Daya muat kapal : 53153 Kendaraan sehingga tidak dapat
ditampung dan dilayani oleh pihak ASDP sehingga menyebabkan antrian atau
kemacetan.Pada saat libursn , Jumlah kendaraan : 37261 Kendaraan sehingga tidak dapat
ditampung dan dilayani oleh pihak ASDP sehingga menyebabkan antrian atau kemacetan.
2. Untuk luas area parkir disekitar ASDP
Keadaan normal memerlukan area seluas 2533 m², sedangkan luas lahan parkir ASDP
seluas 8302 m² . Hal ini berarti kendaraan masih dapat ditampung area pakir ASDP
dengan seluas.
Keadaan liburan memerlukan area seluas 8563m².Hal ini berarti pada keadaan liburan
kendaraan tidak dapat ditampung diarea parkir ASDP.
Keadaan lebran memerlukan area seluas 8302 m². Hal ini berarti pada keadaan lebaran
kendaraan tidak dapat ditampung diarea parkir ASDP.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Banyuwangi 1999
xxii
Morlok,Edward K. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.Erlangga.
Jakarta. 1988.
1996
Jakarta 1989
xxiii