Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN IMPLEMENTASI

PROYEK PERUBAHAN

OPTIMALISASI LABUH JANGGAR DI PULAU NIPA YANG


BERTARAF INTERNASIONAL

Oleh
Jon Kenedi, M.Mar.Eng, MM

PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL


TINGKAT II
ANGKATAN V TAHUN 2021
iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN DAN JUDUL


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR BAGAN
DAFTAR TABEL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN PERSETUJUAN MENTOR
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………... 2
1.3 Area dan Fokus Perubahan …………………………………………….
1.3.1 Area Proyek Perubahan …………………………………….
1.3.2 Fokus Proyek Perubahan …………………………………..
1.4 Ruang Lingkunp Proyek Perubahan ……………………………………
BAB II CAPAIAN TAHAPAN RENCANA STRATEGIS ……………….
2.1 Tujuan dan Tahapan (Milestone) Proyek Perubahan …………………..
2.2 Capaian dan Hasil Tujuan Proyek Perubahan…………………………..
2.2.1 Target Capaian Kinerja ……………………………………….
2.2.2 Hasil Tujuan Proyek Perubahan ………………………………
2.2.3 Output …………………………………………………………
BAB III IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING …………………..
3.1 Implementasi Strategi Marketing ……………………………………….
3.2 Tahapan Perubahan Strategi …………………………………………….
3.3 Marketing Sektor Publik …………………………………………………
3.4. Capaian Mailstone Proyek Perubahan …………………………………..
3.4.1 Progres Report ………………………………………………….
3.4.2 Hasil Kepuasan Pelanggan/Pengguna Jasa …………………….
3.5 Identifikasi Potensi Kendala Proyek Perubahan …………………………

ii
BAB IV PEMBERDAYAAN ORGANISASI PEMBELAJARAN …………..
4.1 Pemberdayaan Organisasi …………………………………………………
4.1.1 Merubah Mindset/ Pola Pikir ……………………………………
4.1.2 Strategi Peningkatan Proses Pelayanan …………………………

BAB V PENUTUP ……………………………………………………………


5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………….
5.2 Lesson Learn ……………………………………………………………...

iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan Implementasi Proyek Perubahan sesuai jadwal yang
telah di tentukan, tak lupa Shalawat beserta salam kami hadiahkan kepada
Baginda Rasulullah yang. Laporan Implementasi proyek perubahan merupakan
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelatihan Kepemimpinan
Nasional Tingkat II (PKN II) Angakatan V Tahun 2021 yang diselenggarakan
Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia
Laporan Implementasi Proyek Perubahan merupakan aktualisasi
pembelajaran kepemimpinan strategis dan manajemen strategis yang dipelajari
dalam PKN II. Pasa kesempatan ini kami melaporkan Implementasi Proyek
Perubahan yaitu “ OPTIMALISASI LABUH JANGKAR PULAU NIPA
YANG BERTARAF INTERNASIONAL”.

Sistematika Laporan Implementasi Proyek Perubahan ini terdiri dari


Pendahuluan, Capaian Tahapan Rencana Strategis, Implementasi Stategi
Marketing, Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran , dan Penutup.

Sebagai Penutup, ucapan terimaksaih kai sampaikan kepada semua pihak


yang telah membembantu dalam penyelesaian Laporan Implementasi proyek
perubahan ini, khususnya kepada Mentor dan pembimbing, atas bimbingan dan
arahannya dalam mempersiapkan Laporan Implementasi Proyek Perubahan.
Kami juga menyampaikan terimakasih kepada xxxxxxxxx yang telah membantu
sesuai peran masing – masing dalam penyusunan Laporan Implementasi Proyek
Perubahan . Kami menyadari bahwa Laporan Implementasi Proyek Perubahan ini
masih jauh dari sempurna. Untuk itu masukan dan saran untuk perbaikan dan
pengembangan Laporan Proyek Perubahan ini sangat diharapkan

Batam, 3 Agustus 2021


Peserta Diklat PIM II

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laut selalu menjadi fokus utama bagi kehidupan umat manusia dan dalam
konteks hubungan internasional. Laut menjadi penting karena sumber daya yang
terkandung di dalamnya, kegunaannya sebagai alat transportasi dan perdagangan,
menjadi alat pertukaran informasi serta posisinya sebagai sumber kekuatan dan
kekuasaan (Till 2009).Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang
kaya akan potensi kemaritiman dan keunggulan geostrategis dan geoekonomi
yang harus dikelola untuk kemajuan dan keberlanjutan Bangsa. Posisi Indonesia
dalam perlintasan hubungan pelayaran Internasional mendatangkan Indonesia
berbagai peluang pengembangan jasa lingkungan dan kelautan yang sangat
bernilai. Transportasi laut sangat penting dalam memacu peningkatan
pertumbuhan dan pemerataan pembangunan daerah. Dalam konteks ini layanan
Labuh Jangkar dan ship to ship menjadi teramat penting karena merupakan salah
satu layanan dasar transportasi laut internasional yang bernilai investasi tinggi dan
memiliki demand yang sangat tinggi dari para operator pelayaran.
Potensi jasa-jasa lingkungan dan kelautan Indonesia menjadi teramat
penting, dikarenakan Indonesia memiliki posisi geografis yang sangat strategis.
Sebagai negara perlintasan hingga 45% pelayaran laut Internasional yang
memperdagangkan barang, komoditas dan produk di dunia. Nilai perdagangan
tersebut mencapai 1.500 triliun dollar AS per tahun yang dikapalkan melalui
ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) (UNCTAD, 2011)
Provinsi Kepulauan Riau secara geografis berbatasan langsung dengan
Vietnam, Malaysia, Kamboja dan Singapura (Leste, n.d.). Tak heran posisinya ini
membuat Kepri berada di posisi yang strategis karena merupakan lintasan dunia
yang menghubungkan antara mediterania hingga ke Asia Pasifik. Kapal yang
melewati alur pelayaran selat Malaka di perairan Singapura melewati halaman
depan kepulauan Riau, sehingga kota-kota di kepulauan Riau seperti Batam,
Karimun dan Tanjung Pinang atau di pulau Bintan merupakan potensi yang sangat
besar untuk turut melakukan layanan atau pengembangan jasa kepelabuhanan,
salah satunya adalah Pulau Nipa

v
Pulau Nipa merupakan salah satu titik labuh jangkar dan ship to ship yang
di tetapkan pemerintah. secara geografis pulau Nipa terletak pada koordinat 01-09
13 U dan 103-3911 T Pulau Nipa memiliki luas sekitar 0,5 Ha sebelum reklamasi
namun setelah reklamasi luasnya mencapai 60 Ha Pulau ini mempunyai nilal yang
sangat strategis karena berada di jalur pelayaran internasional dan dan menuju
Pelabuhan Singapura.
Pulau ini terletak di alur pelayaran lalu antas internasional, kapal yang
menuju pelabuhan Singapura dari arah barat berlayar di alur pelayaran sebelah
bawah Pulau Nipa, sebaliknya kapal dan pelabuhan Singapura menuju ke arah
barat berlayar di alur sebelah atas dengan frekuensi pelayaran 100 kapal/hari.
Potensi dan arah pengembangan yang ada dipulau Nipah Sebagai salah satu pulau
yang berada dalam kawasan Special Economic Zone (SEZ) Batam, Pulau Nipa
secara regional berada dalam peta kerjasama kawasan IMS GT (Indonesia
Malaysia Singapura Growth Triangle) serta mempunyai kedekatan dengan
kawasan ASEAN lainnya Konsekuensi dan posisi regional ini, kawasan Pulau
Nipa dapat menempati posisi stategis dalam aliran barang dan jasa antar negara,
terutama dengan negara ASEAN lainnya.

Kawasan Pulau Nipa dapat dikembangkan menjadi pintu gerbang


internasional Indonesia dalam memasuki perdagangan bebas karena berhadapan
langsung dengan alur pelayaran internasional melewati Selat Malaka menuju
Singapura Statistik menunjukkan bahwa arus bongkar muat peti kemas dan ke
pelabuhan Singapura tingkat pertumbuhannya 6%, 5% per tahun padahal area laut
di Singapura sangat terbatas, sehingga terdapat peluang untuk membangun
fasilitas dermaga dengan fasilitas peralatan pelabuhan untuk melayani limpahan
volume peti kemas/kapal-kapal di pelabuhan Singapura.

Pemanfaatan Pulau Nipa sebagai lokasi transit kapal dapat mengatasi


permasalahan lingkungan laut akibat tidak adanya lokasi khusus dimana kapal-
kapal tersebut dapat melakukan kegiatan pencucian tanki kapal. Zona labuh
jangkar dan ship to ship yang dibangun di Pulau Nipa memerlukan fasilitas khusus
agar dapat mencegah potensi pencemaran, dan kontrol terhadap kegiatan
operasional kapal seperti pencucian kapal yang dapat meningkatkan penerimaan

vi
negara bukan pajak. Dengan dibuatnya zona labuh jangkar dan ship to ship
dimana kapal dapat melakukan transit sekaligus pencucian tanki kapal sebelum
melanjutkan pelayaran maupun memasuki wilayah Singapura, pencucian tanki
kapal secara illegal di kawasan Selat Malaka dapat dikurangi. Selain manfaat
terhadap lingkungan, manfaat ekonomis dan strategis juga akan didapatkan
dengan adanya pemanfaatan kawasan Pulau Nipa.

Labuh Jangkar merupakan suatu keadaan dimana kapal dalam keadaan


berlabuh dengan menggunakan jangkar di laut dengan maksud menunggu pandu
sebelum masuk ke area pelabuhan untuk melakukan kegiatan. Dengan
menerapkan layanan labuh jangkar dan ship to ship, maka pemerintah akan
mendapatan manfaat seperti layanan jasa. Pemanfaatan layanan labuh jangkar dan
ship to ship dari kapal internasional dihadapkan dengan banyak tantangan,
Indonesia khususnya kepulauan riau menghadapai persaingan dengan negara –
negara tetangga yang menawarkan layanan serupa. Potensi penerimaan dari
layanan labuh jangkar dan ship to ship memang sangat menjanjikan dalam
peningkatan penerimaan negara bukan pajak dari sektor transportasi laut.

Potensi pulau Nipa sebagai lokasi labuh jangkar dan ship to ship belum
optimal dilakukan, padahal dengan lokasi geografisnya yang strategis sudah
selayaknya banyak kapal yang labuh jangkar dan ship to ship di kawasan tersebut,
beberapa hal yang menjadi permasalahan adalah belum dikenalnya perairan nipa
di dunia internasional, belum adanya layanan adminsitrasi terintegrasi, belum
yakinnya pengguna jasa terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran pada
Pulau Nipa, tumpang tindih regulasi.

1.2 Rumusan Masalah


Kondisi yang diinginkan dari implementasi proyek perubahan adalah
merupakan upaya mengoptimalkan labuh jangkar dan ship to ship di pulau Nipa
yang bertaraf internasional dengan melaksanakan :
1. Strategi promosi kegiatan labuh jangkar dan ship to ship di dalam negeri
maupun luar negeri yang bertaraf internasional melalui strategi yang dapat
dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan informasi (intelligent
marketing) ,hasil kinerja yang menjadi tolak ukur penilaian keberhasilan dalam

vii
hal ini dititik beratkan dengan bertambahnya Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP);
2. Tumpang tindihnya kewenangan yang akan menghambat kegiatan layanan jasa
labuh kepada kapal – kapal yang berlabuh jangkar dan ship to ship sehingga
dibutuhkan integrasi dari elemen – elemen terkait sehingga dapat memangkas
waktu pengurusan kegiatan;
3. Layanan adminsitrastif yang memanfaatkan sistem informasi digital terintegrasi
untuk memudahkan layanan administratif;
4. adanya komitmen bersama pemangku kepentingan terkait untuk mewujudkan
keselamatan dan keamanan pelayaran pada pulau Nipa;
5. adanya satuan tugas terpadu untuk penganggulangan pencemaran pada area
pulau Nipa.

1.3 Area dan fokus proyek perubahan


1.3.1 Area Proyek Perubahan
Terciptanya keamanan terkait pengelolaan Nipa Anchorage Area sebagai pusat
aktifitas Ship to ship yang bertaraf internasional dan dikelola secara
profesional dan ramah lingkungan
1.3.2 Fokus Proyek perubahan
Peningkatan pelayanan pengelolaan yang terintegrasi, dengan Sumber Daya
Manusia yang kompeten, sehingga pelanggan mendapatkan pelayanan yang
responsif
1.3.3 Ruang Lingkup Proyek perubahan
Mengingat keterbatasan waktu dalam proyek perubahan ini dan untuk
menghindari adanya multi tafsir dalam penulisan ini, maka ruang lingkup
penulisan ini adalah belum dikenalnya perairan nipa di Indonesia maupun
dunia internasional dan terlaksananya sistem administrasi terintegrasi dengan
menghasilkan rancangan sistem dan data terintegrasi untuk mewujudkan
akuntabilitas layanan dan memberikan kemudahan akses bagi kapal – kapal di
anchorage area nipa yang bertaraf intenasional.

viii
BAB II
CAPAIAN TAHAPAN RENCANA STRATEGIS

2.1 TUJUAN DAN TAHAPAN (MILLESTONE) PROYEK PERUBAHAN

1. Tujuan Proyek Perubahan

Terwujudnya sistem administrasi yang terintegrasi untuk meningkatkan


kualitas pelayanan dalam mengimplementasikan Good Governance dan
memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan yang
akuntabel dan mudah untuk diakses oleh pengguna jasa.
Adapun kegiatan implementasi pada proyek perubahan di jabarkan talam
label rancangan waktu kerja jangka pendek, jangka menengah dan rencana waktu
kerja jangka panjang.
a. Tujuan Jangka pendek
Mengenalkan Lokasi Anchorage Area Nipa kepada pelaku pasar Indonesia
maupun dunia internasional
1. Merubah mindset pada area perubahan (Orang, Proses, strategi, teknologi
dan struktur)
2. Mempercepat promosi kegiatan yang ada di Nipa Anchorage Area melalui
media sosial dan email ke pelaku pasar serta mengundang via zoom
meeting.

Tabel 2.1 Milestone ke 1 (Jangka Pendek)


No Nama Kegiatan BULAN – Ke KET
1 2 3
Membentuk tim Efektif
Project Leader selaku
penanggung jawab proyek
perubahan
Pokja : Tim Efektif
1 (Perancang, Pengembang
dan Evaluasi). Staff Bidang
dan kepala seksi selaku
unsur pendukung utama
terlaksananya proyek
perubahan
2 Menyusun TOR Perubahan
dan melakukan diskusi
strategis dengan

9
stakeholder,
menyusun TOR bersama
tim efektif, membuat
undangan rapat untuk dialog
strategis, membuat notulen
rapat sebagai bahan
masukan untuk TOR dan
RPP
Melakukan dialog strategis
dengan pihak terkait untuk
3
mengintegrasikan layanan
administratif
Menyusun draft sop
4 pelayanan adminstratif
terintegrasi
Meninjau ulang
ketersediaan sarana dan
prasarana pendukung
seperti SDM, jaringan
5
internet, ketersediaan
infrastuktur penunjang
kegiatan labuh jangkar dan
ship to ship
Menyusun rencana tindak
lanjut dan pengusulan
6
pemenuhan sarana dan
prasarana pendukung

b. Tujuan Jangka Menengah


Menarik pasar Internasional untuk berkegiatan di lokasi Nipa anchorage area
1. Mendorong adanya deregulasi terkait pembiayaan, dan kewenangan
Administrasi
2. Menginventarisir kekuatan yang berada di pulau Nipa untuk menjadi nilai
jual kepada konsumen. Jasa layanan apa saja yang dapat diberikan dalam
labuh jangkar dan ship to ship di pulau Nipa
3. Mempromosikan kegiatan labuh jangkar dan ship to ship di dalam dan di
luar negeri melalui pembuatan web khusus KSOP Tanjung Balai Karimun

Tabel 2.1 Milestone ke 2 (Jangka Menengah)


No Nama Kegiatan BULAN - Ke KET
3 4 5 6 7 8
1 Meninjau ulang
SOP pelayanan
administratif
terintegrasi

10
dengan meminta
masukan dari
berbagi pihak
terkait
2 Menetapkan SOP
pelayanan
administratif
terintegrasi
3 Membuat web
KSOP Tanjung
Balai Karimun,
sebagai wadah
promosi
Mempersiapkan
sumber daya /
operator
pelaksana
promosi
4 Pemantauan
pelaksanaan SOP
pelayanan
administratif
terintegrasi
5 Implementasi
sistem
pelaksanaan
pelayanan
administratif ter
integrasi

c. Tujuan Jangka Panjang


1. Mempertahankan dan meningkatkan penerimaan bukan pajak
2. Menjaga kegiatan Anchorage Area Nipa tetap diminati dunia Internasional
dengan membangun citra positif operator pengelola pelabuhan
3. Bekerja sama dengan pemerintah singapura dalam hal ini Port Authority
of singapore
4. Memberikan jaminan keamanan kapal – kapal yang berkegiatan di pulau
Nipa
5. Menjaga lingkungan perairan tetap bersih dan terhindar dari pencemaran.

11
Tabel 2.1 Milestone ke 2 (Jangka Panjang)
No Nama Kegiatan 2022 KET

1 Melaksanakan regulasi
yang telah di keluarkan
pemerintah terkait
pengelolaan dan retribusi
labuh jangkar dan ship to
ship
2 Meningkatkan citra
pelayanan pengelola
pelabuhan dengan
menerapkan SOP yang
bertaraf internasional
3 Melakukan komunikasi dan
kerjasama dengan
Singapura dalam hal in
Port Authority of
Singapore

4 Memperkuat penegakan
hukum dengan mendorong
pemberian insentif bagi
aparatur penegakan hukum
di laut

Pulau Nipa,
12Kepulauan Riau
2.2. CAPAIAN DAN HASIL TUJUAN PROYEK PERUBAHAN

2.2.1 Output
Output dari proyek perubahan ini adalah :
1. 1.Jangka Pendek: Terwujudnya sistem administrasi yang terintegrasi melalui
adanya SOP Pelayanan;
2. Jangka Menengah, adanya promosi labuh jangkar dan ship to ship melalui
Intelligent marketing adalah dengan sebuah strategi yang dapat dilakukan oleh
perusahaan untuk mendapatkan informasi. Informasi tersebut dilakukan dengan
pengumpulan data dan analisis pasar yang sesuai dengan keadaan saat ini. Hal
ini dapat diukur dari peningkatan respon balasan dari email yang dikirimkan
kepada stakeholder atau umpan balik lainnya. Dengan padatnya kegiatan labuh
jangkar dan ship to ship di pulau Nipa maka akan memberikan daya tarik bagi
calon customer, sehingga kondisi ini akan meningkatkan ketertarikan para
calon customer untuk memanfaatan labuh jangkar dan ship to ship di pulau
Nipa;
3. Jangka Panjang, pelayanan terintegrasi untuk mewujudkan akuntabilitas layanan
dan memberikan kemudahan akses bagi kapal – kapal di Ancorage Area Nipa
yang bertaraf Internasional yang tersertifikasi.

2.2.2 Outcome
1. Ramainya perairan Nipa untuk berkegiatan Labuh Jangkar,ship to ship dan alih
bongkar muat yang akan meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak;
2. Pengelolaan Layaan administrasi yang trasparan dan akuntabel sehingga
membuat pelayanan jasa STS banyak dikenal oleh dunia Internasional;
3. Persaingan Harga yang kompetitif antara negara – negara tetangga yang akan
berkegiatan di pulau Nipa.

13
BAB III
IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING

3.1 Implementasi Strategi Marketing


Implementasi proyek perubahan ini dapat dilihat dari millestone yang
telah dilalui sesuai dengan rancangan proyek perubahan, analisis stakeholder
dan strategi komunikasi marketing. Sesuai dengan rancangan proyek
perubahan yang telah disusun maka kriteria keberhasilan proyek perubahan ini
adalah terwujudnya sistem administasi yang terintegrasi dengan menghasilkan
rancangan sistem dan data, untuk mewujudkan akuntabilitas layanan dan
kemudahan akses bagi pengguna.
Kunci Keberhasilan proyek perubahan ini adalah :
1. Komitmen Pilot Leader merupakan hal utama dalam keberhasilan proyek
perubahan ini;
2. Dukungan Mentor dan tim efektif dalam proyek perubahan dan
stakeholder yang jugan menerima manfaat / keuntungan dari proyek
perubahan ini;
3. Adanya komitmen dan dukungan untuk melakukan perubahan dari para
stakeholder yang menerima manfaat hasil proyek perubahan ini;
4. Komunikasi dan koordinasi yang baik antara anggota tim efektif dan
Project Leader dalam meningkatkan proses layanan administrasi yang
terintegrasi.

3.2 Tahapan Perubahan Strategi


Dalam strategi marketing ini adalah project leader
3.3 Marketing Sektor Publik
Strategi marketing yang dapat diterapkan yaitu :
a. Product
Layanan administrasi terintegrasi yang akuntabel dan mudah di akses
pengguna , product yang dihasilkan adalah “model alur pelayanan
administrasi” yang membutuhkan rancangan sistem dan data yang
terintegrasi

14
b. Place
Pengurusan layanan administrasi terintegrasi dilaksanakan di KSOP pulau
Nipa
c. Price
Dengan adanya pengembangan layanan administrasi terintegrasi maka ada
revisi anggaran yang perlu dikeluaran untuk menunjang pengembangan ini
termasuk tenaga ahli. Karena dengan adanya sistem administrasi
terintegrasi maka akan menghemat waktu, biaya dan proses pelayanan.
d. Promotion
Layanan administrasi terintegrasi ini dilaksanakan dengan branding sistem
pelayanan yang akuntabel dan kemudahan akses
e. Customer
Customer pada KSOP khusus Pulau Nipa adalah para pengguna jasa labuh
jangkar dan ship to ship di Anchorage Area Nipa

Dengan diterapkannya strategi marketing 4P (Product, Place, Price,


Promotion) + 1C (Customer) maka marketing saktor publik dapat tercapai
dan pelayanan labuh jangkar dan ship to ship di pulau Nipa dapat berjalan
baik sesuai yang diharapkan.

3.4 CAPAIAN MAILSTONE PROYEK PERUBAHAN


3.4.3 Progress Report
Laporan Pengembangan Proyek Perubahan
Tabel 3.1 Progress Report Jangka Pendek

NO TANGGAL KEGIATAN EVIDANCE MILESTONE KETERANGAN


SK
pembentukan
TIM Proyek
Membuat
perubahan Jangka
1 Minggu 1 Sususan SK Lampiran 1
No : pendek
tim efektif
KP.001/10/21
/KSOP.TBK/
2021
Rapat
Rapat bidang
Internal Jangka Lamppiran 2 : Foto
2 Minggu 1 dan tim
Bidang dan pendek dan daftar Hadir
Efektif
tim efektif

15
Gambaran
umum dan
penjelasan
Menyusun mengenai Jangka
3 Minggu 2 Lampiran 3 : TOR
TOR proyek Pendek
perubahan
yang akan
dilaksanakan
Minggu 2 Pengesahan Jangka
4 TOR Lampiran 3
TOR Pendek
Undangan
no :
UM.001/14/0
1/21/KSOP.T
BK/2021
Membuat Undangan
undangan no :
Jangka Lampiran 4 :
5 Minggu 3 dialog UM.001/14/0
pendek undangan
kepada pihak 2/21/KSOP.T
terkait BK/2021
Undangan
no :
UM.001/14/0
2/21/KSOP.T
BK/2021
Menyusun
draft SOP
Jangka
6 Minggu 3 integrasi Draft SOP Lampiran 5
Pendek
pelayanan
administratif
Rapat
peninjauan
ulang Inventrasis
Jangka Lampiran 6 : Laporan
7 Minggu 3 ketersediaan sarana dan
Pendek inventarisasi
sarana dan prasana
prasarana
pendukung
Menyusun
rencana
tindak lanjut
dan membuat
Surat Usulan Jangka
8 Minggu 3 usulan Lampiran 7
no : Pendek
pemenuhan
sarana dan
prasarana
pendukung

16
Tabel 3.2 Progress Report Jangka Menengah

NO TANGGAL KEGIATAN EVIDANCE MILESTONE KETERANGAN


Rapat
peninjauan
ulang SOP
pelayanan Daftar
administratif Hadir , foto Jangka
1 Bulan Ke 2 Lampiran 10
terintegrasi kegiatan dan Menengah
dan menindak notulen rapat
lanjuti
masukan dari
pihat terkait
Pengesahan
SOP SK
Jangka
4 Bulan Ke 2 pelayanan pengesahan Lampiran 11
Menengah
administrasi SOP
terintegrasi
Membuat Web KSOP
WEB KSOP Tanjung Jangka
5 Bulan Ke 3 Lampiran 12
tanjung balai Balai Menegah
karimun Karimun
Menentukan
strategi dan
pelayanan jasa
terkait labuh Rencana Jangka
6 Bulan ke 3 Lampiran 13
jangkar dan Strategis Menengah
ship to ship
sebagai bahan
promosi
Menetapkan
operator
SK. Jangka
7 Bulan ke 3 pengelola Web Lampiran 14
Penempatan Menegah
KSOP Tg.
Balai karimun
Persiapan
pelaksanaan
SOP
8 Bulan ke 4
pelayanan
administratif
terintegrasi
Pelaksanaan
SOP
9 Bulan ke 4 pelayanan
administratif
terintegrasi

17
Tabel 3.3 Progress Report Jangka Panjang

NO TANGGAL KEGIATAN EVIDANCE MILESTON KETERANGAN


E
Melaksanakan
regulasi yang
telah di
keluarkan
pemerintah
1
terkait
pengelolaan
PNBP labuh
jangkar dan
Ship to ship
Meningkatka
n citra
pelayanan
pengelola
pelabuhan
2
dengan
menerapkan
SOP yang
bertaraf
internasional
Melakukan
komunikasi
dan kerjasama
dengan
Singapura
3
dalam hal in
Port
Authority of
Singapore

Memperkuat
penegakan
hukum
dengan
mendorong
4
pemberian
insentif bagi
aparatur
penegakan
hukum di laut

18
3.5 IDENTIFIKASI POTENSI KENDALA PROYEK PERUBAHAN

Dalam pelaksanaan Implementasi proyek perubahan yang telah dilaksanakan


di KSOP pulau Nipa di bidang Labuh Jangkar, ada beberapa kendala yang di
hadapi yaitu :
Tabel 3.4 Potensi Kendala Proyek Perubahan
N Potensi Kendala / Tindakan
Resiko
O Hambatan Antisipasi
Koordinasi dengan
semua pihak yang
terkait, dan
meyakinkan
bahwa proyek
Proyek perubahan tidak
perubahan akan
Regulasi yang bertumpang berjalan dengan baik
1 memberi dampak
tindih dan ada kemungkinan
yang positif dalam
gagal
pengoptimalan
labuh jangkar dan
ship to ship yang
bertaraf
internasional
Saling memberi
motivasi bahwa
keberhasilan
proyek perubahan
hanya bisa dicapai
Semangat kerja tim Kegiatan tidak berjalan
2 dengan kerja tim
menurun sesuai jadwal
yang solid dan
kesuksesan
merupakan
kebanggaan
bersama
Pengaturan jadwal
Pencapaian target
3 Durasi Waktu yang singkat secara efektif dan
sasaran tidak tercapai
efisien
Tumpang tindih antara
Pembagian tugas
Pelaksanaan proyek pekerjaan harian
dan jadwal tim
perubahan bersamaan dengan proyek
4 efektif terencana
dengan pelaksanaan tugas perubahan sehingga
dan tersusun
harian di kantor berpotensi terjadi
secara jelas
kegagalan

19
20
BAB IV
PEMBERDAYAAN ORGANISASI PEMBELAJARAN

4.1 Pemberdayaan Organisasi


Pemberdayaan organisasi merupakan suatu sistem yang memiliki berbagai
komponen yang saling berkaitan dan mempengaruhi antara komponen satu
dengan komponen yang lainnya untuk menciptakan suatu output. Sistem dapat
dianalisis sehubungan dengan input – output. Input dianggap sebagai sebab
berinteraksi guna menghasilkan output.
Proyek Perubahan ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
Proses pelayanan di bidang labuh jangkar dan ship to ship. Prinsip pokok
perubahan organisasi terpisahnya antara Unit Penyelenggara Pelabuhan yang
dilaksanakan oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP) , Sedangkan KSOP Kelas I
Tanjung Balai Karimun mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai Keselamatan
dan Keamanan Pelayaran.
Pada fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran terdapat pelayanan
labuh jangkar dan ship to ship. Untuk itu perlu pemberdayaan atau lesson learnt
dari pengalaman serta aturan konvensi maritim yang ada sesuai dengan safety of
life at sea.
Berikut hal yang terkait dengan pemberdayaan organisasi pembelajaran:

4.1.1 Merubah Mindset (Pola Pikir ) SDM KSOP yang ada


Manajemen perubahan organisasi sebagai transformasi dan modifikasi
seluruh / sebagian organisasi dalam upaya mempertahankan dan/atau
mengoptimalkan efektifitas, produktivitas dan daya saing pasar. Pola pikir
menjadi hal utama yang menjadi akar dan dasar pola perilaku aparatur.
Dengan membangun pondasi melalui perubahan pola pikir maka pengelolaan
SDM dapat menjadi benteng bagi stakeholder untuk menjaga eksistensinya
dalam mencapai tujuan.
4.1.2 Strategi Peningkatan Layanan

21
Strategi optimalisasi labuh jangkar ship to
ship di Anchorage Area Nipa menggunakan stategi pelayanan :

1. Terintegrasi
Pelayanan 1 (satu) pintu dan adanya sinkronisasi data antar bidang dengan
menggunakan sistem yang saling terkoneksi, termasuk memperkuat
keamanan dan keselamatan di laut
2. Akuntabel
Dengan adanya regulasi peraturan, maka setiap keputusan yang dihasilkan
dapat dipertanggungjawabkan
3. Akses mudah dan cepat
4. Bertaraf Internasional
Dengan menata kelola labuh jangkar dan ship to ship melalui kesiapan
infrastruktur dan SDM yang berkualitas, akuntabel dan berintegritas.

22
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan proyek perubahan optimaslisai labuh jangkar dan
ship to ship di pulau Nipa yang bertaraf internasional , dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Outcome dari Proyek Perubahan ini adalah ramainya perairan pulau Nipa
untuk berkegiatan labuh jangkar, ship to ship dan alih bongkar muat yang
akan meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak.
2. Pengelolaan layanan administrasi yang transparan dan akuntabel sehingga
membuat pelayanan jasa seperti ship to ship dan alih bongkar muat banyak
dikenal oleh dunia Internasional.
3. Persaingan harga yang kompetitif antara negara-negara tetangga yang akan
berkegiatan di Nipa Labuh Jangkar dan ship to ship merupakan sebuah
fasilitas kecil yang berdampak besar, merupakan tempat labuh sementara
bagi kapal-kapal berbobot besar (gross tonnage), dengan komoditas triliunan
USD.
4. Menata kelola labuh jangkar pulau Nipa dengan cermat dan baik akan
meningkatkan daya saing secara signifikan dengan memperbaiki infrastuktur
dan SDM yang berkualitas. Dengan Menata kelola labuh jangkar dan ship to
ship di pulau Nipa akan menjadi pintu masuk investor untuk lebih mengenal
pulau Nipa sehingga pulau Nipa dapat berdaya saing secara internasional.

4.2 Lesson Learnt

23
1. Kantor KSOP Khusus Tanjung Balai Karimun di masa industry 4.0
menghasilkan “Organisasi Cerdas” di bidang pelayanan dengan
meningkatkan labuh jangkar dan ship to ship di pulau Nipa yang bertaraf
Internasional.
2. Pemimpin adaptif harus memiliki kemampuan dasar menjadi leader dengan
cara berkomunikasi yang baik, cepat mengambil keputusan, serta memilih
dan membangun tim adaptif organisasi serta berani, mau menerima,
mendorong dan memotivasi tim adaptif untuk memberikan feedback
terhadap kepemimpinannya demi kemajuan bersama.
3. Sumber daya manusia yang konsisten mendukung kepemimpinan pada
proyek perubahan ini dan berkomiten melaksanakan pengembangan
berkelanjutan dari organisasi adaptif yang terbentuk sebagai wujud dari
kebijakan yang berkelanjutan.
4. Melakukan sebuah strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
mendapatkan informasi (intelligent marketing), akan dapat mempromosikan
pulau Nipa sebagai Anchorage Area yang sekaligus sebagai pelabuhan yang
dijadikan sebagai role model dalam labuh jangkar dan ship to ship.

24

Anda mungkin juga menyukai