Anda di halaman 1dari 3

Laporan Wawancara

Hasil Wawancara Mengenai Sikap dan Kepribadian

Dari hasil wawancara yang telah kelompok kami lakukan dengan atlet dan pelatih diperoleh
informasi terkait dengan sikap dan kepribadian. Informasi mengetahui atlet merasa penting untuk
mempunyai karakter yang baik selain prestasi yang baik juga contohnya, mengetahui untuk cabang
olahraga tenis meja membutuhkan karakter yang seperti apa, mengetahui karakter positif yang
sudah ditunjukkan oleh atlet, mengetahui karakter negative yang sudah ditunjukkan oleh atlet.

Subjek yang pertama ialah atlet. Setelah dilakukan wawancara, subjek tersebut mengatakan bahwa
karakter yang baik juga lah penting selain memiliki prestasi yang baik agar performanya juga
seimbang . Ada beberapa karakter yang dibutuhkan untuk seorang atlet ialah sabar, disiplin, tekun,
bersungguh-sungguh, sportivitas, dan rendah hati. Kesabaran perlu dimiliki oleh seorang atlet tenis
meja karena untuk latihan setiap saat sangat dibutuhkan karena semua itu tidak mudah. Juga atlet
tenis meja harus bersungguh-sungguh karena ketika kita sedang latihan kita pastinya harus
bersungguh-sungguh untuk mencapai sesuatu teknik yang ingin diperbaiki atau dikuasai.

Atlet-atlet yang diwawancarai juga memiliki karakter yang kurang baik, yakni daya saing yang
kurang, tidak disiplin, malas, sering melawan pelatih, dan latihan yang tidak terus-menerus. Seperti
yang sudah diwawancarai subjek juga berkata bahwa ia notabenenya bukan lah seorang atlet lagi
tetapi ia berlatih saat hanya ada event saja. Karena saat ia tidak latihan ia merasa kaku saat bermain
tenis meja. Lalu juga saat kedatangan untuk latihan, tidak tepat waktu yang dikarenakan lingkungan
kurang mendukung juga dan susah untuk mengatur jadwal latihan.

Subjek yang kedua ialah pelatih. Ia bernama Adde Adhitia Adryan. Karakter yang dibutuhkan untuk
para atlet diantaranya daya focus yang tinggi dan kepercayaan diri yang tinggi. Daya focus yang
tinggi sangat diperlukan untuk cabang olahraga ini karena saat bola sudah dimainkan atlet harus
focus kemana arah bola itu dipukulkan. Kepercayaan diri yang tinggi juga sangat diperlukan karena
jika seorang atlet bermain dan itu akan terlihat dari pukulannya apakah bagus atau tidak. Karakter
positif yang terlihat ialah percaya diri yang tinggi karena saat mereka sedang bermain dan memiliki
pukulan yang bagus saat itu juga itu terlihat rasa percaya dirinya. Karakter yang negative yang sudah
terlihat dari atlet ialah mudah putus asa, karena ketika pelatih sedang memberi materi tentang
teknik yang baru lalu atlet tidak menguasai di situ terkadang mudah putus asa dapat dilihat juga
kedatang latihannya menjadi menurun.
Hasil Wawancara Mengenai Motivasi

Hasi wawancara Informasi yang kami peroleh dari atlet dan pelatih terkait motivasi. Informasi itu
ialah untuk mengetahui tujuan berlatih, penting prestise untuk atlet, kewajiban latihan untuk atlet,
keinginan atlet untuk meningkatkan potensi yang ia miliki, mengetahui latihan untuk atlet sudah
merupakan bagian dari hidupnya, mengetahui pengalaman dari atlet di dunia olahraga. Terhadap
pelatih, kami mendapatkan beberapa informasi seperti strategi untuk meningkatkan motivasi atlet
efektif maupun tidak efektif.

Subjek pertama yang kami wawancara ialah seorang atlet, ia bernama Tridinda Aprillia yang
merupakan angkatan 2014 Fakultas Ilmu Olahraga. Subjek mengatakan bahwa latihan yang ia
lakukan sangat lah penting. Latihan yang ia lakukan bertujuan untuk memperbaiki teknik saat ia
bermain, juga atlet berkata untuk meningkatkan kebugaran pada tubuhnya dan meningkatkan daya
tahan. Penghargaan untuk dirinya juga cukup penting, atlet tidak pernah ingin dinilai hebat oleh
orang lain karena ia berlatih untuk diri sendiri. Latihan untuk atlet memang sudah sebagai kewajiban
sendiri pastinya. Latihan yang subjek lakukan hanya untuk meningkatkan pukulan dan ia saat ini
berlatih jika hanya adanya perlombaan. Subjek sngat ingin meningkatkan kemampuan dan
performance melalui latihan, subjek berkata bahwa ia ingin menjadi ahli lagi dan terbaik dari
sebelumnya. Subjek merasakan bahwa olahraga sudah menjadi bagian dari dunianya karena sejak ia
duduk di bangku dasar ia senang berolahraga. Subjek memperolah kepuasaan dan pengalaman yang
menyenangkan dengan berlatih selama ini. Terlebih pada aspek fisiknya, ia menjadi lebih kuat
misalnya saat ia mengangkat suatu beban ia kuat untuk mengangkatnya, dan juga pada aspek social
maupun pekerjaan tidak hanya menjadi seorang wasit saja, seperti juga kegiatan saat event di Asian
Games juga Asian Para Games.

Subjek yang kedua ialah pelatih. Strategi meningkatkan motivasi atlet yang telah dilakukan oleh
Pelatih selama ini saat awal latihan dimulai sebelumnya adanya pemanasan selama 30 menit. Faktor
dari pemanasan ini dapat membantu motivasi diri atlet dapat mengalahkan rasa lelahnya dia atau
ada sesuatu yang kurang berkenan saat itu atlet rasakan, pelatih juga selalu meyakinkan terhadap
atlet supaya atlet percaya sama kemampuan yang mereka miliki. Ia juga memberikan punishment,
kalau sudah apa yang ia lakukan sulit untuk dilakukan lagi atau istilah kasarnya putus asa seperti
atlet harus melakukan push up. Tujuan punishment ini sendiri untuk perbaikan dalam diri masing-
masing atlet. Ketika ia melakukan yang terbaik, pelatih mengatakan adanya seperti sistem raja dibagi
menjadi beberapa kelompok dan yang menang menjadi raja, ini dapat meningkatkan kepercayaan
dirinya lagi.

Lalu, strategi meningkatkan motivasi atlet yang telah dilakukan oleh Pelatih selama ini dan hal
tersebut namun ternyata kurang efektif itu kembali lagi terhadap individu atletnya. Pelatih juga
sudah memberikan dorongan, tetapi rasa kemauan dari atlet sendiri juga kurang mungkin
dikarenakan sudah lama tidak latihan karena sudah ada programnya bahwa dalam satu minggu itu
diadakan latihan minimal 3 kali dan banyak teknik yang lupa.

Anda mungkin juga menyukai