Anda di halaman 1dari 3

SIKAP

A. Pengertian Sikap
Sikap berasal dari kata Latin “aptus” yang berarti keadaan sehat dan siap
melakukan aksi / tindakan atau dapat dianalogikan dengan keadaan seorang gladiator
dalam arena laga yang siap menghadapi singa sebagai lawannya dalam pertarungan.
Secara harfiah, sikap dipandang sebagai kesiapan raga yang dapat diamati.
Menurut G.W.Allport dalam buku Handbook of Social Psychology
mengemukakan bahwa “sikap” adalah kesiapan mental dan saraf, diatur melalui
pengalaman, menggunakan pengaruh petunjuk atau dinamis atas respons individual
terhadap semua objek dan situasi yang terkait.

B. Komponen Sikap
Terdapat tiga komponen sikap yaitu : kognitif berisi semua pemikiran serta ide –
ide yang berkenaan dengan objek sikap, afektif meliputi perasaan atau emosi
seseorang terhadap objek sikap, perilaku melalui respon / tindakan / perbuatan subjek
yang berkenaan dengan objek sikap.

C. Pembentukan Sikap
Sikap diperoleh melalui pembelajaran sosial, perolehan informasi, serta perilaku
dan sikap melalui orang lain.
Sikap dibentuk melalui empat macam pembelajaran sebagai berikut :
1. Pengkondisian klasik (classical conditioning : learning based on association);
dapat terjadi karena suatu stimulus / rangsang selalu diikuti oleh stimulus /
rangsang yang lain, sehingga rangsang yang pertama menjadi suatu isyarat bagi
rangsang yang kedua.
2. Pengkondisian instrumental (instrumental conditioning); terjadi ketika suatu
perilaku mendatangkan hasil yang menyenangkan bagi seseorang, maka
perilaku tersebut akan diulang kembali. Sebaliknya bila perilaku mendatangkan
hasil yang tidak menyenangkan bagi seseorang, maka perilaku tersebut tidak
akan di ulang.
3. Belajar melalui pengamatan (observational learning, learning by example);
dengan cara mengamati perilaku orang lain, kemudian dijadikan sebagai contoh
untuk perilaku serupa.

ANDI HAFSA ( 1 5 0 8 2 5 3 5 ); R. 22 B / MALAM : Tugas I Psikologi Sosial I – Fakultas Psikologi UMBY - 3


4. Perbandingan sosial (social comparison); dengan membandingkan orang lain
untuk mengecek apakah pandangan kita mengenai sesuatu hal adalah benar
atau salah.

D. Fungsi Sikap
Menurut Baron, Byrne, dan Branscombe ( 2006 ) terdapat lima fungsi sikap
sebagai berikut :
1. Fungsi pengetahuan ; untuk menginterpretasi stimulus baru dan menampilkan
respons yang sesuai.
2. Fungsi identitas ; sikap terhadap kebangsaan Indonesia (nasionalis) yang kita
nilai tinggi, mengekspresikan nilai dan keyakinan serta mengkomunikasikan
“siapa kita”.
3. Fungsi harga diri ; sikap yang kita miliki mampu menjaga dan meningkatkan
harga diri.
4. Fungsi pertahanan diri (ego defensif) ; sikap berfungsi melindungi diri dari
penilaian negatif tentang diri kita.

E. Hubungan Sikap Dan Tingkah Laku


Sikap tidak selalu dapat meramalkan perilaku. Hubungan sikap dan perilaku
merupakan hubungan yang tidak langsung. Perilaku tidak selalu mempresentasikan
sikap, tetapi banyak faktor lain yang tercakup dalam konteks sosial, yang menentukan
perilaku. Hubungan sikap dan perilaku dipengaruhi oleh kuat lemahnya sikap yang
dimiliki. Kuat lemahnya sikap bergantung pada ekstremitas (melibatkan intensitas
perasaan yang sangat mendalam tentang suatu hal) dan pengalaman pribadi (sikap
yang terbentuk melalui pengalaman langsung akan lebih menetap dalam ingatan dan
mudah diaktifkan lagi ketika menemui objek sikap yang serupa).

F. Teori Tentang Hubungan Sikap Dan Perilaku


1. Teori perilaku beralasan (theory of reason action – Fishbein & Ajzen, 1980) ;
keputusan untuk melakukan perilaku tertentu merupakan hasil dari proses yang
rasional. Untuk mengetahui bagaimana hubungan sikap dan perilaku, sehingga
objek sikap yang dimaksud tidak lain adalah perilaku itu sendiri.
2. Teori perilaku berencana (theory of planned behavior – Ajzen, 1991)
menganggap bahwa hubungan antara sikap dan perilaku tidak menjelaskan
mengenai perilaku yang tidak sepenuhnya dapat dikendalikan oleh orang, meski
ia mempunyai sikap yang positif terhadap perilaku yang dimaksud.

ANDI HAFSA ( 1 5 0 8 2 5 3 5 ); R. 22 B / MALAM : Tugas I Psikologi Sosial I – Fakultas Psikologi UMBY - 3


3. Attitude-to-Behavior Process Model (Fazio, 1989) hubungan sikap dan perilaku
berlangsung spontan.

G. Persuasi
Merupakan upaya mengubah sikap orang lain melalui penggunaan berbagai
macam pesan.
Menurut teori the elaboration likelihood model (ELM) dari petty & Cacioppo
(1986), ada dua macam cara untuk memproses pesan persuasif yaitu dengan
mempertimbangkan kekuatan isi pesan atau menggunakan central route (systematic
processing) dan dengan menggunakan peripheral route atau cara sederhana,
sehingga isi pesan tidak dianggap penting (heuristic processing). Di satu sisi, persuasi
tidak mudah mengubah sikap seseorang karena adanya kecenderungan untuk
melakukan penolakan terhadap persuasi melalui cara – cara berikut : reaksi penolakan
(reactance) terjadi karena seseorang merasa kebebasannya terancam, peringatan
sebelum kejadian (forewarning) seseorang mengetahui ia menjadi target sasaran
maka ia mempunyai kesempatan untuk menyiapkan bantahan / menolak,menghindari
selektif (selective avoidance) yaitu kita menghindari atau tidak memperhatikan isi
pesan atau informasi yang tidak sesuai dengan sikap kita, membantah aktif (active
counterarguing) secara aktif menentang dan membantah pandangan – pandangan
yang berlawanan dengan sikap yang dimilikinya, Suntikan kekebalan (inoculation)
mendapat pesan persuasif yang bertentangan dengan sikap yang sudah ada, isi
pesan tersebut merupakan suntikan baginya untuk melawan ide – ide “buruk” tersebut.

H. Disonansi Kognitif
Merupakan keadaan internal yang tidak nyaman akibat adanya ketidaksesuaian
antara dua sikap atau lebih serta antara sikap dan tingkah laku. Tiga jenis mekanisme
untuk mengurangi disonansi kognitif adalah sebagai berikut (Aronson, 1968; Festinger,
1957) : mengubah sikap atau perilaku kita menjadi konsisten satu sama lain, mencari
informasi baru yang mendukung sikap atau perilaku untuk menyeimbangkan elemen
kognitif yang bertentangan, trivilization (mengabaikan atau menganggap
ketidaksesuaian antara sikap atau perilaku yang menimbulkan disonansi sebagai
sesuatu yang tidak penting).

ANDI HAFSA ( 1 5 0 8 2 5 3 5 ); R. 22 B / MALAM : Tugas I Psikologi Sosial I – Fakultas Psikologi UMBY - 3

Anda mungkin juga menyukai