Anda di halaman 1dari 10

KORELASI ANTARA KADAR MERKURI KRIM PEMUTIH DAN KADAR

MERKURI URIN PENGGUNA KRIM PEMUTIH WAJAH DI FKM UNAIR


Correlated Between Whitening Cream Mercury Level And Urine Mercury Level Users
Whitening Cream In Fkm Unair

Fanni Marzela
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga
fanni.marzela@gmail.com

Abstrak: Paparan krim pemutih wajah yang mengandung merkuri dapat menimbulkan kadar merkuri dalam urin
yang tinggi serta keluhan kesehatan kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi antara kadar
merkuri krim pemutih wajah terhadap kadar merkuri urin pada mahasiswa pengguna krim pemutih wajah di FKM
Unair. Penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Studi yang dilakukan pada 11 mahasiswa S1
FKM Unair pengguna krim pemutih wajah sebagai sampel dari 12 mahasiswa yang merupakan populasi dengan
metode simple random sampling. Selain itu, pengukuran kadar merkuri krim dilakukan pada 9 sampel krim
pemutih yang digunakan responden. Hasil menunjukkan krim pemutih wajah secara keseluruhan mengandung
merkuri dengan rerata 16,325 ppm. Kadar merkuri urin pengguna memiliki rerata 22,455 µg/g kreatinin urin.
Korelasi antara kadar merkuri urin dan kadar merkuri krim memiliki nilai p 0,119. Kesimpulan penelitian ini adalah
tidak terdapat korelasi antara kadar merkuri krim pemutih dengan kadar merkuri urin dalam kreatinin. Pengguna
krim pemutih wajah disarankan menghentikan penggunaan krim pemutih wajah dan menggantinya dengan
produk yang lebih alami seperti masker dari buah.
Kata Kunci: merkuri krim pemutih wajah, merkuri urin, pengguna, mahasiswa S1 FKM Unair

Abstract: Whitening cream containing mercury exposure can leads high levels mercury in urine and skin health
complained. The aim of this study was to analyze correlation between whitening mercury levels and urine mercury
levels among student users whitening cream in FKM Unair. This was a observasional study with cross sectional
approach. This study was conducted in 11 undergraduated students of FKM Unair as sample from 12 students
who are population by using simple random sampling. Moreover, facial whitening cream measurement used by
respondents. Results showed that facial whitening cream as a whole containing mercury with an average 16,325
ppm. Levels mercury in urine of respondents an average 22,455 µg/g creatinin urine. Then the correlated between
levels mercury in urine and levels mercury in cream has a value of 0,119. The conclusion of this study is not
correlation whitening cream mercury levels with mercury levels in creatinin urine. Users of facial whitening cream
is recomended to stop use facial whitening cream containing mercury and replace with natural produk like a mask
of the fruit.
Keywords: mercury facial whitening cream, mercury urine, users, undergraduate student FKM Unair

PENDAHULUAN beberapa wanita, namun ada juga yang memilih


jalan singkat untuk mengubah warna kulit.
Cantik merupakan impian bagi semua Salah satu cara yang ditempuh dalam waktu
wanita. Definisi cantik sendiri menjadi berbeda- yang relatif singkat adalah dengan
beda bagi tiap individu. Beberapa orang menggunakan krim pemutih wajah.
menganggap wanita memiliki kecantikan sesuai Krim pemutih wajah merupakan produk
ciri khas masing-masing karena tergantung yang tersusun dari beberapa bahan kimia atau
pada suku, ras, dan kondisi cuaca sekitar yang bahan lainnya yang mampu memutihkan wajah
akan membentuk warna kulit mereka. Menurut dalam waktu yang singkat (Erasiska dkk.,
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), cantik 2015). Karena tujuannya adalah mengubah
adalah elok, molek, dan indah (tentang wajah, warna kulit dalam waktu singkat tak jarang
muka perempuan). Tetapi saat ini banyak bahan-bahan yang digunakan adalah bahan
individu yang menganggap bahwa memiliki kulit yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
gelap akan membuat mereka terlihat kusam Beberapa kimia ada yang penggunaan sendiri
dan tidak bisa menampilkan kecantikan yang sudah dilarang pada kosmetika. Beberapa
mereka miliki. Kulit yang putih dan bersih bahan kimia tersebut antara lain merkuri,
dianggap sebagai indikator kecantikan secara hidrokuinon, dan merkuri, asam retinoat, dan
fisik (Azhara dan Khazanah, 2011). askorbat (Safrina, 2016).
Wanita berlomba-lomba untuk mengubah Bahan kimia yang ada dalam krim pemutih
warna kulit menjadi putih. Upaya yang ditempuh wajah ada juga yang digunakan sebagai
pun beraneka ragam. Memilih cara alami pengawet. Pengawetan adalah bentuk usaha
seperti menggunakan buah-buahan, beras, mencegah atau melindungi rusaknya produk
daun-daunan, serta banyak lagi sehingga kulit dalam jangka waktu produksi sampai habis oleh
mereka nampak lebih bersih ditempuh oleh konsumen. Bahan pengawet yang digunakan
424
Fanni Marzela, Korelasi Antara Kadar Merkuri Krim Pemutih Dan Kadar Merkuri 425

adalah bahan untuk mencegah tumbuhnya, pemutih wajah penggunaanya sudah dilarang
atau untuk bereaksi dan menghancurkan, seperti yang tercantum dalam Permenkes RI
mikroorganisme ynag bisa merusak produk atau No.445 Tahun 1998 tentang Bahan, Zat Warna,
tumbuh pada produk (Tranggono and Fatma, Subtratum, Zat pengawet dan Tabir Surya pada
2007). Pengawet yang paling umum digunakan Kosmetik menyebutkan bahwa penggunaan
adalah paraben (yaitu metilparaben, etil merkuri telah dilarang dalam penambahan
paraben, propilparaben, butilparaben) dan sediaan krim.
pelepas formaldehida (yaitu quaeternium-15, Merkuri bisa masuk ke dalam tubuh
dimetiol dimetil hidantoin, imidazolidinyil urea, manusia melalui tiga jalur paparan, yaitu
diazolidinyil urea). Paraben yang sering inhalasi, ingesti, dan absorbsi melalui kulit.
digunakan pada kosmetik berbasis krim krim Merkuri yang masuk ke dalam tubuh pada
(Zulaikha dkk., 2015). Menurut Narayanan dkk akhirnya akan terkumpul dalam ginjal dan
pada tahun 2016 menyebutkan bahwa diekskresikan melalui urin. Jumlah merkuri
pemakaian bahan pengawet yang terbuat dari dalam urin bukan merupakan kondisi alami,
bahan kimia kini sudah mulai dicurigai dapat tetapi karena paparan yang terjadi. Batas kadar
mengakibatkan bahaya bagi kesehatan merkuri dalam urin menurut nilai Biological
manusia. Limite Values adalah sebesar 30 μg/ g kreatinin
Merkuri merupakan bahan kimia yang (SCOEL,2014).Absrorbsi melalui kulit
digunakan dalam krim pemutih wajah. merupakan salah satu jalur paparan merkuri
Penggunaan merkuri pada kosmetik pada untuk masuk dalam tubuh manusia. Tujuan
awalnya berupa krim merkuri inorganik dan utama dari merkuri adalah memutihkan wajah.
salep sebagai antiseptik. Penggunaannya Mekanisme kerja merkuri klorida dalam kulit
sendiri harus dipantau dan tidak sembarangan. sendiri adalah melalui pelepasan asam klorida
Kandungan yang terdapat didalamnya berupa yang dapat menyebabkan pengelupasan kulit
merkuri dan garam merkuri seperti merkuri pada lapisan epidermis, sedangkan senyawa
amoniasi, iodida merkuri, mercurous chloride, merkuri amino klorida memiliki aktivitas
mercurous oxide, dan merkuri klorida (Park dan menghambat kerja enzim tirosinase yang
Zheng, 2012). Merkuri hanya diperbolehkan menghambat pembentukan melanin (Mayaserli
penggunaannya bagi pengawet tata rias dan dan Weni, 2016).
pembersih tata rias mata yaitu dalam campuran Merkuri yang masuk dalam tubuh lewat
bahan dengan nilai maksimal 0,007% kulit ini dapat diserap melalui dua mekanisme
dijelaskan dalam Peraturan Kepala BPOM No. yaitu transdermal yang merupakan transportasi
18 Tahun 2015 tentang Persyaratan Teknis melalui lapisan epidermis serta transpendageal
Bahan Kosmetika. Penggunaan merkuri krim yaitu tranportasi melalui kelenjar keringat,

Inhalasi Absorbsi Kulit Ingesti

Uap air
++ ++
Uap air (Hg ) (Hg )
Sel yang
Kulit dikelupas
dan Sistem GI
Paru (sel epitel) berkeringat
Uap air

Menghirup
udara

Janin Plasenta Darah

SSP akumulasi Ginjal Hati

Organ penting Feses


Media untuk pemantauan
Urin
biologis
Media yang memungkinkan
untuk pemantauan biologis

Sumber: The National Academics of Sciences Engineering Medicine (2000)


Gambar 1. Diagram Kinetika Merkuri Inorganik
426 Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10 , No.4, Oktober 2018: 424-433

kelenjar sebasea, dan folikel rambut (ATSDR, METODE PENELITIAN


1999). Merkuri yang masuk dalam tubuh dapat
Penelitian observasional dengan
ditemukan dalam eritrosit dan plasma darah.
menggunakan pendekatan cross sectional.
Masuk dalam eritrosit, merkuri akan terikat pada
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan
kelompok sulfhidril pada molekul hemoglobin
Mei hingga Juni 2017 dengan sasaran
serta gluthathione. Merkuri akan terakumulasi
mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat
pada ginjal yang menjadi lokasi utama
Universitas Airlangga tahun angkatan 2013-
akumulasi merkuri organik. Merkuri bisa juga
2015 di Kota Surabaya. Jumlah populasi dalam
terakumulasi pada sel-sel selaput lendir saluran
penelitian ini sebesar 12 orang. Populasi
cerna. Akumulasi tersebut kemudian bisa
tersebut diperoleh dari populasi yang telah
dipecahkan sehingga tidak terdapat akumulasi
sesuai dengan kriteria inklusi yang telah
dalam jumlah besar (WHO, 2000).
ditetapkan. Kriteria inklusi yang ditetapkan yaitu
Ginjal merupakan penyimpanan utama
mahasiswa aktif S1 FKM Unair angkatan 2013-
hasil paparan merkuri inorganik dalam tubuh
2016 yang bersedia mengisi angket penelitian
maka selanjutnya paparan dalam jangka waktu
secara online, bersedia menjadi responden
yang panjang akan menunjukkan gejala klinis
penelitian (diuji krim pemutih yang digunakan,
yaitu berupa poliuria dan proteinuria sebagai
mengisi kuesioner penelitian, dan diambil
bentuk rendahnya molekul proteinuria. Kasus
urinnya untuk diuji di laboratorium) dengan
yang paparan yang lebih berat dan dalam dosis
dibuktikan melalui kesediaan menandatangani
yang tinggi maka akibat yang timbul adalah
pernyataan ketersediaan menjadi responden,
berupa sindrom nefrotik yang bersamaan
serta telah menggunakan krim pemutih wajah
dengan terjadinya hematuria dan anuria (WHO,
yang diperoleh dari klinik kecantikan dengan
1991). Gejala klinis yang mungkin timbul akibat
merek yang sama minimal 3 tahun.
penggunaan krim pemutih wajah yang
Berdasarkan jumlah populasi tersebut
mengandung merkuri adalah keluhan
kemudian diambil sampel menggunakan rumus
kesehatan kulit. Keluhan kesehatan kulit yang
(Lwanga dan Lemeshow, 1991) dalam Dahlan
dialami oleh pengguna krim berupa kulit terasa
(2013), yaitu :
panas, gatal, dan wajah menjadi merah saat
terkena paparan sinar matahari. Kondisi
tersebut akibat lapisan kulit terluar yaitu bagian
luar yaitu epidermis telah menipis dan kulit
tidak mendapat perlindungan dari melanin
karena penggunaan merkuri dalam krim Besar sampel yang digunakan sebanyak
pemutih (Mayaserli dan Weni, 2016). 11 orang yang merupakan pengguna krim
Produk krim pemutih wajah yang pemutih wajah yang berasal dari klinik
digunakan oleh pengguna krim pemutih wajah kecantikan dan diambil dengan menggunakan
diperoleh dari berbagai tempat, ada yang metode simple random sampling.
membeli secara bebas di toko atau pusat Kadar merkuri dalam krim pemutih wajah
perbelanjaan, dokter kulit, atau dari klinik yang digunakan oleh responden diperiksakan di
kecantikan. Surabaya merupakan kota besar Laboratorium FMIPA Universitas Negeri
yang terus mengalami perkembangan. Jumlah Surabaya dan kadar merkuri dalam urin
klinik kecantikan di Surabaya jumlahnya diperiksakan di Laboratorium Terpadu Poltekes
semakin bertambah, hal tersebut bersamaan Kemenkes Surabaya menggunakan metode
dengan jumlah pengunjung dari klinik Atomic Absorption Spectrophometry (AAS).
kecantikan tersebut. Berdasarkan penelitian Analisis hubungan kadar merkuri krim pemutih
yang dilakukan pada tahun 2010 di Surabaya wajah dan kadar merkuri urin responden
menyebutkan bahwa pengguna krim pemutih dilakukan dengan menggunakan uji korelasi
wajah dari salah satu klinik kecantikan Spearman karena data tidak berdistribusi
mencapai 1000 orang dalam kurun waktu satu normal.
bulan (Apriani, 2011). Penelitian ini telah laik etik sesuai dengan
Mahasiswa adalah salah satu kelompok Surat Keterangan Lolos Kaji Etik No:99-KEPK
yang banyak menggunakan krim pemutih wajah Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas
untuk mendukung penampilan mereka. Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
Penelitian yang dilakukan oleh Octaviani (2016) Tahun 2017.
menunjukkan bahwa 15 dari 18 merk krim
pemutih wajah yang digunakan oleh mahasiswa HASIL DAN PEMBAHASAN
FKM Unair positif mengandung merkuri klorida.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Karakteristik Responden
korelasi antara kadar merkuri krim pemutih Karakteristik dari responden penelitian
wajah dan kadar merkuri urin pada mahasiswa mahasiswa S1 FKM Unair terdiri dari umur,
pengguna krim pemutih wajah di FKM Unair.
Fanni Marzela, Korelasi Antara Kadar Merkuri Krim Pemutih Dan Kadar Merkuri 427

tahun angkatan, lama penggunaan krim Distribusi tahun angkatan responden


pemutih wajah, dan frekuensi penggunaan penelitian pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
dalam seminggu yang diperoleh dari jawaban responden penelitian paling banyak berada
responden dalam pengisian lembar kuesioner pada tahun angkatan 2013 yaitu sejumlah 5
serta wawancara. Karakteristik responden orang. Tahun angkatan 2013 merupakan
digunakan untuk membedakan antara satu angkatan paling akhir dalam jenjang S1 pada
individu dengan individu yang lain dalam tahun 2017. Kesadaran akan kecantikan dan
penelitian. merawat diri sudah mulai tinggi pada angkatan
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa ini.
responden berada dalam rentang umur 19-22 Pengguna krim pemutih wajah paling
tahun. Jumlah paling banyak berada pada umur banyak menggunakan dalam rentang waktu 3-4
21 tahun yaitu 5 orang, sedangkan paling tahun yaitu sebanyak 7 orang. Pengguna yang
sedikit berada pada umur 19 tahun sebanyak 1 lain telah menggunakan antara 5-6 tahun
orang. Variasi umur responden penelitian bahkan lebih dari 6 tahun, apabila dihitung
terbatas karena pada mahasiswa S1 FKM Unair munurut maka mayoritas mereka sudah
memiliki umur yang hampir sama antara satu menggunakan krim pemutih wajah dari awal
mahasiswa dengan mahasiswa yang lain. masuk ke bangku perkuliahan sehingga di
Variasi umur selanjutnya tidak dikategorikan ke tahun akhir mereka sudah menggunakan dalam
dalam kelompok- kelompok umur karena kurun waktu lebih dari 3 tahun. Lama
rentang umur responden yang sedikit. Paparan penggunaan krim pemutih wajah yang lebih dari
merkuri yang disengaja dapat dilihat dalam 3 tahun mengakibatkan paparan terjadi durasi
semua kelompok umur, selanjutnya dapat yang cukup lama. Paparan akut atau kronis dari
dilihat jalur paparan yang menjadi sumber garam merkuri dapat menyebabkan toksisitas
paparan (Oruc M dkk, 2016). ginjal, neurologis, dan kulit (Ho dkk., 2017).
Frekuensi penggunaan dalam seminggu pada
Tabel 1. responden berbeda-beda. Jumlah paling
Distribusi Karakteristik Responden Mahasiswa S1 banyak menggunakan krim pemutih waja
FKM Unair Tahun 2017 sebanyak 5-6x dalam seminggu, dengan kata
lain hampir setiap hari mereka mengalami
Jenis Pengguna Krim
Total paparan dari krim tersebut.
Karakteristik Pemutih Wajah
n % Kadar Merkuri Krim Pemutih Wajah
Umur Responden

19 1 9,1 1 Pengukuran kadar merkuri pada


sampel krim pemutih wajah dilakukan pada krim
20 3 27,3 3
pemutih wajah yang digunakan oleh responden
21 5 45,5 5 penelitian. Krim tersebut diperoleh dari
22 2 18,2 2 beberapa klinik kecantikan. Total ada 9 sampel
yang diteliti. Berdasarkan Tabel 2, seluruh
Total 11 100 11 sampel krim yang diteliti mengandung merkuri.
Tahun angkatan
Rerata kandungan merkuri krim sebesar 16,325
2013 5 45,5 5 ppm. Kadar krim paling rendah sebesar 6,783
2014 2 18,2 2 ppm dan paling tinggi sebesar 23,912 ppm.
Menurut Peraturan Kepala BPOM No.
2015 4 36,4 4
17 Tahun 2014 tentang Persyaratan Cemaran
Total 11 100 11 Mikroba dan Logam Berat dalam Kosmetik
Lama penggunaan menyebutkan bahwa kosmetika yang diproduksi
<3 tahun 0 0 0 selain juga harus memenuhi persyaratan
7 63,6 7 cemaran logam berat yaitu batas maksimal
3-4 tahun
cemaran merkuri tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1
5-6 tahun 2 18,2 2 mg/l (1 bpj) yaitu 1 bpj sama dengan 1 ppm.
>6 tahun 2 18,2 2 Jadi secara keseluruhan seluruh sampel yang
11 100 11 diuji kadar merkurinya melebihi batas cemaran
Total yang ditetapkan. Kondisi tersebut menunjukkan
Frekuensi dalam seminggu
bahwa masih banyak produk yang dijual
≤4x 0 0 0 kepada konsumen tidak sesuai dengan
5-6x 6 54,5 6 peraturan yang berlaku dan berbahaya bagi
5 45,5 5
kesehatan. Produk-produk krim pemutih wajah
≥7x yang mengandung merkuri telah memiliki ijin
Total 11 100 11 dari BPOM sehingga penjualannya juga bebas
di pasaran. Hal yang bisa dilakukan oleh
konsumen untuk menghindari kriim pemutih
428 Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10 , No.4, Oktober 2018: 424-433

wajah adalah dengan melihat komposisi bahan Kadar Merkuri Urin Responden
yang digunakan. Komposisi tersebut biasanya
Pengukuran kadar merkuri urin dilakukan
telah dicantumkan dalam label produk.
pada 11 orang mahasiswa S1 FKM Unair yang
Beberapa istilah ilmiah yang digunakan
berada pada angkatan 2013-2015 yang
mungkin asing bagi masyarakat umum
merupakan pengguna krim pemutih wajah.
membuat masyarakat tidak mengetahui kompisi
Kadar merkuri urin mahasiswa pengguna krim
dari bahan. Berikut merupakan beberapa istilah
pemutih wajah berada pada angka yang cukup
merkuri yang tercantum dalam label produk,
tinggi yaitu melebihi batas yang sudah
yaitu “mercury”, “mercurio,” atau “calomel”,
ditetapkan menuru BLV yang dikeluarkan oleh
tetapi masih banyak juga produk yang tidak
SCOEL pada tahun 2014, hal tersebut dapat
mencantumkan istilah dari merkuri dalam
dilihat dari Gambar 2 yang menunjukkan bahwa
kemasannya (CDPH, 2014).
pengguna krim pemutih wajah yang positif
Tabel 2. mengandung merkuri memiliki kadar merkuri
Hasil Pengukuran Kadar Merkuri Krim Pemutih urin lebih dari 10 µg/g kreatinin urin. Kondisi
Wajah Responden Mahasiswa S1 FKM Unair tersebut dikarenakan mahasiswa tersebut
Tahun 2017 memperoleh paparan merkuri dari krim yang
digunakan. Merkuri dalam krim tersebut masuk
Kode Kadar Merkuri dalam Krim dalam tubuh, terkumpul pada ginjal, dan
Sampel (ppm) diekskresikan melalui urin. Penelitian yang
dilakukan pada wanita Tanzanian pengguna
A 18,176 ppm produk pemutih kulit bermerkuri menunjukkan
B 20,697 ppm kadar merkuri urin yang tinggi dibandingkan
dengan bukan pengguna produk pemutih tapi
C 23,912 ppm memperoleh paparan merkuri dari
D 6,826 ppm mengkonsumsi ikan yang tercemar oleh merkuri
hasil pertambangan emas di Amazon Brazil
E 19,64 ppm (Swiderski, 2008).
Pengguna krim pemutih wajah kadar
F 12,02 ppm
tertinggi mencapai 44 µg/g kreatinin urin. Kadar
G 21,5 ppm terendah nilainya sebesar 11 µg/g kreatinin
urin. Kadar merkuri urin dalam tubuh pengguna
H 17,372 ppm krim pemutih wajah ada yang nilainya melebihi
I 6,783 ppm batas aman dalam tubuh yang ditetapkan yaitu
sebanyak 3 orang nilainya masing-masing
x ± SD 16,325 ±6,313 ppm sebesar 37 µg/g kreatinin, 39 µg/g kreatinin,
dan 44 µg/g kreatinin urin yang ditunjukkan
Merkuri yang terkandung dalam krim pada Gambar 2. Nilai Biological Limite Values
pemutih wajah masuk dalam kategori merkuri dalam urin adalah sebesar 30 μg/ g kreatinin
inorganik. Penggunaan merkuri pada krim (SCOEL, 2014).
pemutih wajah yang kadarnya melebihi batas Pengguna krim pemutih wajah memiliki
dapat berbahaya bagi pengguna. Walaupun kadar merkuri yang berbeda-beda dalam urin
penyerapan merkuri dalam tubuh lebih kecil meskipun lama penggunaannya hampir sama.
daripada jalur masuk yang lain tetapi hal Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa
tersebut tidak boleh dikesampingkan, apabila faktor yaitu kadar merkuri dalam krim yang
terpapar oleh krim bermerkuri maka dapat berbeda-beda dan frekuensi paparan yang
mengakibatkan keluhan kesehatan kulit sebagai berbeda. Seorang pengguna krim pemutih
reaksi dari kulit yang terjadi secara langsung wajah terkadang lupa menggunakan krim
dan cepat. Reaksi yang disebabkan oleh krim pemutih wajah. Kondisi tubuh dari masing-
berbahaya tersebut seperti pengelupasan kulit, masing individu bisa saja berbeda. Makanan
kemerahan, dan kulit terasa panas. yang dikonsumsi seperti sayur-sayuran, buah-
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh krim buahan yang mengandung vitamin dan mineral
pemutih wajah yang mengandung merkuri dapat mendegregasikan logam merkuri dalam
sebenarnya sudah diketahui oleh pengguna tubuh (Mayaserli dan Wina, 2016).
krim pemutih wajah baik dampak yang bisa Individu yang tidak menggunakan krim
dilihat secara fisik maupun klinis. Berdasarkan pemutih wajah juga bisa memiliki kandungan
penelitian yang sebelumnya telah dilakukan, merkuri dalam urin walaupun jumlahnya
kurangnya pengetahuan terkait produk yang terbatas. Kondisi tersebut dapat dipegaruhi oleh
baik dan aman untuk kesehatan mengakibatkan beberapa hal seperti paparan merkuri dari
sebagian orang masih tetap memilih untuk makanan yang dikonsumsi atau penggunaan
menggunakan krim pemutih yang berbahaya produk lain yang kemungkinan juga
bagi kesehatan (Mayaserli dan Wina, 2016). mengandung merkuri yaitu sabun pencuci
muka, maskara, dan kosmetika lain.
Fanni Marzela, Korelasi Antara Kadar Merkuri Krim Pemutih Dan Kadar Merkuri 429

Keterangan: BLV merkuri dalam urin (30 µg/g kreatinin)


Gambar 2. Diagram Distribusi Kadar Merkuri Urin

Gambar 3. Korelasi Kadar Merkuri Krim dan Kadar Merkuri Urin

Fakta tersebut disampaikan dalam laporan merkuri dalam urin dan memastikan penyebab
organisasi milik WHO yang menyatakan bahwa paparan (CDC, 2012).
merkuri merupakan bahan yang ditemukan Krim pemutih wajah yang mengandung
dalam sabun dan krim. Hasil temuan lain juga merkuri tidak hanya berbahaya bagi pengguna
menununjukkan ditemukan merkuri pada krim itu saja. Orang sekitar baik yang memiliki
produk kosmetik lain, seperti produk pembersih kontak langsung atau tidak juga bisa
makeup untuk mata serta maskara (WHO, memperoleh bahaya dari krim pemutih wajah
2011). yang mengandung merkuri tersebut.
Kadar merkuri dalam urin merupakan Berdasarkan hasil laporan pada tahun 2014
indikator awal paparan merkuri pada tubuh. ditemukan seorang bayi yang baru berusia 20
Paparan yang tetap berlangsung dalam jangka bulan yang didiagnosis menderita keracunan
waktu lama maka akan berakibat pada merkuri. Bayi tersebut menunjukkan gejala
penurunan fungsi ginjal yang ditunjukkan berupa hipertensi, respon ketidakmampuan
dengan ditemukaanya kandungan protein pada untuk berjalan, mudah tersinggung, kesulitan
urin sebagai tanda terjadinya sindrom nefrotik. tidur, dan membutuhkan bantuan tabung
Gejala klinis yang timbul yakni merkuri dalam nasogastrik karena memiliki nafsu makan yang
urin perlu mendapatkan perhatian dari buruk. Hasil telusur menunjukkan bahwa ibu
pengguna krim pemutih wajah. Pengguna krim bayi merupakan pengguna krim pemutih wajah
pemutih wajah yang telah berhenti dari Meksiko. Kemungkinan bayi tersebut
menggunakan krim pemutih wajah kondisi terpapar melalui kontak fisik dengan ibu atau
kesehatan mereka masih perlu dipantau dalam dengan peralatan lain yang terkontaminasi.
waktu 2-6 bulan. Individu memiliki kadar merkuri Krim pemutih wajah yang digunakan oleh ibu
dalam urin ≥5 μg/ g kreatinin sebaiknya mengandung kadar merkuri sebesar 38.000
melakukan pemeriksaan laboratorium 1-2 bulan ppm dan kadar merkuri dalam urin bayi
sekali untuk mengetahui tingkat penurunan sebesar 52 µg/g kreatinin (CDPH, 2014).
430 Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10 , No.4, Oktober 2018: 424-433

Penggunaan krim pemutih wajah perlu dihindari mendapatkan paparan dari merkuri tetapi
selama kehamilan karena dapat mengakibatkan kondisi tubuhnya baik karena faktor lain seperti
gangguan pada janin dan kehamilan, hal makanan yang dikonsumsi yaitu sayur-sayuran,
tersebut disarankan menurut beberapa buah-buahan yang mengandung vitamin dan
penelitian terkait dampak penggunaan krim mineral dapat mendukung kondisi tubuhnya
pemutih pada saat kehamilan (Al-Saleh, 2016). untuk mendegregasikan logam merkuri dalam
tubuh (Mayaserli dan Wina, 2016).
Korelasi Kadar Merkuri Krim Terhadap
Paparan yang diperoleh dari krim pemutih
Kadar Merkuri Urin wajah langsung pada area wajah. Kontak
Uji statistik digunakan untuk mengetahui langsung antara kulit dan krim pemutih wajah
korelasi antara kadar merkuri dengan kadar akan mengakibatkan absrobsi melalui
merkuri krim. Langkah yang ditempuh sebelum permukaan kulit. Krim yang mengandung
menentukan uji yang digunakan maka merkuri akan mengakibatkan kandungan
dilakukan uji normalitas sehingga dapat merkuri ikut masuk melalui kulit. Merkuri masuk
diketahui distribusi dari data yang akan dengan menembus lapisan kulit dan masuk ke
digunakan. Berdasarkan kondisi data dan dalam aliran darah. Selanjutnya target utama
persyaratan yang sesuai maka uji normalitas dari merkuri inorganik adalah ginjal. Ginjal
shapiro-wilk dipilih karena jumlah sampel yang berfungsi sebagai lokasi akumulasi beberapa
digunakan kurang dari 30. Uji ini merupakan uji zat dalam tubuh yang nantinya akan
yang diperuntukkan bagi data yang memiliki diekskresikan melalui urin. Menurut WHO
jumlah <50. Hasil uji statistik yang ditampilkan (2000) tingkat akumulasi merkuri dalam tubuh
menunjukkan kadar merkuri krim menunjukkan tergantung pada dosis dan waktu paparan.
nilai p sebesar 0,009 <0,05 sehingga data tidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
berdistribusi normal. Hasil uji normalitas pada tahun 2010 ditemukan pada salah seorang
kadar merkuri urin menunjukkan nilai p 0,016 wanita memiliki kadar merkuri urin yang tinggi
yaitu nilainya <0,05. Jadi data tersebut juga setelah dia melakukan pemeriksaan kesehatan.
tidak berdistribusi normal. Jadi kedua data Wanita tersebut merupakan wanita latin yang
sama-sama memiliki distribusi yang tidak berusia 39 tahun. Kadar merkurinya mencapai
normal. 482 µg/ g kreatinin. Wanita tersebut
Data yang diuji memiliki distribusi data menggunakan krim pemutih wajah selama 3
yang tidak normal sehingga untuk mengetahui tahun untuk memudarkan bintik-bintik hitam
korelasi kadar merkuri urin dengan kadar yang ada di wajahnya. Berdasarkan hasil
merkuri krim digunakan uji statistik korelasi pemeriksaan krim pemutih wajah yang
spearman. Hasil uji statistik yang dilakukan digunakan oleh pada kelompok wanita tersebut
menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi menunjukkan kadar merkuri krimnya sebesar
antara kadar merkuri urin dengan kadar merkuri 20.000 ppm sampai 57.000 ppm (CDPH, 2014).
krim yang diketahui melalui nilai p dengan nilai Hasil ekskresi merkuri dalam urin
0,119 (p>0,05). Hasil uji statistik tersebut juga menunjukkan bahwa kadar merkuri dalam krim
didukung dengan Gambar 3 dimana titik pemutih memiliki korelasi terhadap kadar
menyebar tidak membentuk pola tertentu dan merkuri dalam urin. Jadi urin sendiri bisa
cenderung menjauhi garis lurus sehingga dapat menjadi indikator untuk mengetahui bentuk
dikatakan tidak terdapat hubungan antara kadar paparan penggunaan produk yang masuk
merkuri krim pemutih wajah dengan kadar dalam tubuh melalui kulit yaitu merkuri inorganik
merkuri urin. dengan waktu paparan lebih dari 3 tahun. Pada
Paparan akibat penggunaan krim pemutih akhirnya akumulasi merkuri dalam ginjal akan
wajah oleh setiap orangnya bisa berbeda-beda. mengakibatkan kerusakan pada organ tersebut
Kondisi ini dipengaruhi oleh pola perilaku (Agorku dkk., 2016)
individu ketika menggunakan krim pemutih Pengguna krim pemutih wajah
wajah. Beberapa individu menggunakan krim menunjukkan tanda ditemukannya kadar
pemutih wajah secara rutin sedangkan merkuri dalam urin, namun tidak hanya kondisi
beberapa individu hanya beberapa kali dalam itu saja. Pengguna krim pemutih wajah juga
seminggu dengan lama penggunaan yang mengalami keluhan kesehatan kulit. Keluhan
berbeda-beda pada tiap individu. Penelitian kesehatan kulit sebagai dampak yang bisa
yang dilakukan pada 282 sampel urin pengguna dirasakan oleh pengguna krim pemutih wajah
krim pemutih wajah di Hongkong menunjukkan secara fisik. Keluhan tersebut rata-rata dialami
bahwa terdapat korelasi positif antara kadar pada awal penggunaan hingga satu bulan.
merkuri urin dengan durasi penggunaan krim Durasi keluhannya juga berbeda-beda antara
pemutih wajah (Sin dan Tsang, 2003). Tingkat individu. Lamanya berkisar antara 2-7 hari
paparan yang terjadi pada individu menjadi namun ada juga yang lebih dari 7 hari. Bentuk
salah satu faktor kadar merkuri dalam urin. keluhan yang dialami oleh responden berupa
Kemampuan metabolisme tubuh dari pengelupasan kulit, kemerahan, kulit terasa
setiap individu juga berbeda. Seseorang yang terbakar, serta iritasi.
Fanni Marzela, Korelasi Antara Kadar Merkuri Krim Pemutih Dan Kadar Merkuri 431

Keluhan tersebut merupakan rekasi yang SIMPULAN DAN SARAN


diberikan oleh kulit. Kulit manusia sendiri akan
Paparan yang diperoleh dari krim pemutih
memberikan reaksi apabila terpapar oleh bahan
wajah yang mengandung merkuri dalam sampel
asing dan berbahaya. Menurut Mayaserli dan
penelitian kadarnya melebihi batas yang
Weni (2016) hal tersebut akibat lapisan kulit
ditetapkan sehingga kadar merkuri dalam urin
terluar yaitu bagian luar yaitu epidermis telah
pada individu yang menggunakan krim pemutih
menipis dan kulit tidak mendapat perlindungan
wajah tersebut tinggi. Hasil pengukuran
dari melanin. Responden banyak yang tidak
menunjukkan sejumlah 3 orang responden
menganggap serius tanda tersebut, karena
kadar merkuri urinnya melebihi batas aman
tanda tersebut dianggap sebagai reaksi yang
dalam tubuh yaitu 30 µg/g kreatinin, namun
wajar pada awal pengguna krim.
tidak terdapat korelasi antara kadar merkuri
Jumlah pengguna krim pemutih wajah
krim dengan kadar merkuri urin berdasarkan uji
yang mengalami keluhan kesehatan kulit
statistik. Oleh karena itu, pengguna krim
sebanyak 7 dari 11 orang responden yang
pemutih wajah disarankan untuk menghentikan
menggunakan krim pemutih wajah. Responden
penggunaan krim pemutih wajah yang
sebanyak 4 orang merasa tidak pernah
berbahaya dan menggantinya dengan produk
merasakan keluhan kesehatan kulit mulai dari
yang terbuat dari bahan alami seperti masker
awal hingga saat ini. Reaksi yang terjadi pada
dari buah.
individu berbeda-beda. Ada individu yang
kulitnya tidak memberikan reaksi atau individu
ACKNOWLEDGEMENT
tidak peka dengan gejala yang timbul. Secara
klinis, produk krim pemutih wajah yang Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
mengandung merkuri dilaporkan menyebabkan mahasiswa S1 FKM Unair yang bersedia
gejala dermatologis termasuk dermatitis kontak menjadi responden penelitian, Bapak/Ibu
alergi, sindroma baboon, hiperpigmentasi, Paguma yang telah memberikan bantuan dana
hipopigmentasi, rasa terbakar, perubahan penelitian, Dekan dan seluruh dosen FKM Unair
warna kuku, ruam malar, dan eritema (Hamann yang mengizinkan peneliti untuk melakukan
dkk, 2013). penelitian di lingkungan FKM Unair,
Keluhan kulit yang terus dibiarkan serta laboratorium FMIPA Unesa yang telah bersedia
paparan krim pemutih wajah yang berlangsung mengukur kadar merkuri krim, serta
maka hal yang terjadi adalah muncul bintik- laboratorium terpadu Poltekkes Kemenkes
bintik berwarna hitam atau kecoklatan apabila Surabaya yang telah bersedia mengukur kadar
terkena sinar UV. Kondisi tersebut merupakan merkuri urin responden.
gejala kulit telah mengalami kematian akibat
dari kadar melanin yang sudah sedikit
jumlahnya. Menurut Azhara dan Khasanah DAFTAR PUSTAKA
(2011) kondisi kematian jaringan pada kulit Agorku E.S, E.E.K. Ansah, R. B. Voegborio, P.
apabila semakin meluas maka akan Amegbletor, dan F. Opoku. (2016). Mercury and
menyebabkan kanker kulit. Kondisi kulit yang Hydroquinone Content of Skin Toning Creams
telah rusak dan reaksi secara fisik yang timbul and Cosmetics Soaps, ADN The Potential Risks
tersebut merupakan akibat dari ketergantungan to The Health og Ghananian Women. Sprienge
menggunakan krim pemutih wajah yang Open Journal 5: 319-323.
Tersedia:http://creativecommons.org/licenses/b
mengandung merkuri. Upaya yang harus
y/4.0/ [4 Mei 2017].
ditempuh apabila pengguna krim pemutih Al-Saleh I. (2016). Potential Health Consequences of
wajah ingin menghentikan penggunaan krim Applying Mercury-Containing Skin-Lightening
pemutih wajah harus dilakukan secara bertahap Creams During Pregnancy and Lactation
dengan cara menurunkan dosis sedikit demi Periods. International Journal of Hygiene and
sedikit. Environmental Health Vol 219: 468-474.
Jumlah sampel yang hanya terbatas pada Tersedia di: http://ac.els-
11 orang mengakibatkan variasi responden cdn.com/S1438463916300207/1-s2.0-
yang terbatas sehingga hasil yang diperoleh S1438463916300207-main.pdf?_tid=30d8b0c2-
67dd-11e7-a4f9-
kurang maksimal untuk mewakili mahasiswa
00000aab0f01&acdnat=1499958716_193c991a
FKM Unair secara keseluruhan. Pemeriksaan 6e0144c660cc45d73b527770 [13 Juli 2017].
kadar merkuri dalam urin baik digunakan pada Apriani A. (2011). Pengguna Krim Pemutih di Salah
paparan jangka panjang karena merkuri dalam Satu Klinik Kecantikan di Surabaya. Survei.
urin akan terakumulasi dalam ginjal. Urin [Online]. Tersedia di:
merupakan hasil buangan sisa metabolisme https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=sk/view&kd
dalam tubuh. Metabolisme dan kondisi tubuh =2003&th=2010 [8 Januari 2017].
yang baik pada individu akan mengakibatkan ATSDR. (1999). Public Health Statement: Mercury.
fungsi kerja ginjal maksimal dan bisa Tersedia di:
https://www.atsdr.cdc.gov/ToxProfiles/tp46-c1-
melakukan fungsi terkait penyaringan zat-zat
b.pdf [29 Mei 2017].
kimia.
432 Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10 , No.4, Oktober 2018: 424-433

Azhara dan Khasanah. (2011). Waspada Bahaya 7[1]: 22-37. Tersedia di:
Kosmetik. Jogjakarta:FlashBooks. http://bipublication.com/files/IJABR-V7I1-2016-
CDC. (2012). Mercury Exposure Among Household 03_Meenakshi%20Narayanan.pdf [6 Juli 2017].
Users and Nonusers of Skin-Lightening Creams Octaviani A. (2016). Faktor yang Berhubungan
Produced in Mexico – California and Virginia dengan Penggunaan Krim Pemutih Wajah
2010. Morbidity and Mortality Weekly Report (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Kesehatan
61[2]:p 33-36. Tersedia di: Masyarakat Universitas Airlangga Angkatan
https://www.cdc.gov/mmwr/pdf/wk/mm6102.pdf 2012-2015). Skripsi. Surabaya Fakultas
[15 Juni 2017]. Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
CDPH. (2014). Health Allert: Mercury Poisoning Oruc M., M. Dogan, O. Celbis, dan B. Ozdemir.
Linked to Use of Skin-Lightening or Acne (2016). Mercury Intake by Gastrointestinal
Creams from Mexico. Rincmond (California): Track and Importance of Blood Level
California Deparment of Public Health. Tersedia Measurement Method: A Case Report. Journal
di: of Turgut Ozal Medical Center Vol 23[2]: 220-
http://www.ehib.org/ehib/www.ehib.org/papers/ 222. Tersedia di:
Health_Alert%20_Mercury_Poisonings_from_M http://www.ejmanager.com/mnstemps/134/134-
exican_creams_5_2014.pdf [ 16 Juni 2017]. 1444395374.pdf [13 Juli 2017].
Dahlan S. M. (2013). Besar Sampel dan Cara Park J.D., dan W. Zheng. (2012). Human Exposure
Pengambilan Sampel. Jakarta: Salemba and Health Effects of Inorganik and Elemental
Medika. Mercury. Journal of Preventive Medicine and
Erasiska, S. Bali, dan T. A. Hanifah. (2015). Analisis Public Health p.344-352. Tersedia di:
Kandungan Logam Timbal, Kadmium, dan https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3
Merkuri dalam Produk Krim Pemutih Wajah. 514464/pdf/jpmph-45-344.pdf [diakses pada
JOM FMIPA Vol 2[1]: 123-129. Tersedia di: tanggal 2 Januari 2017].
http://download.portalgaruda.org/article.php?arti Peraturan Kepala BPOM No. 17 Tahun 2014 tentang
cle=275961&val=6446&title=ANALISIS%20KAN Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan
DUNGAN%20LOGAM%20TIMBAL,%20KADMI Pengawas Obat dan Makanan No.
UM%20DAN%20MERKURI%20DALAM%20PR HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 tentang
ODUK%20KRIM%20PEMUTIH%20WAJAH [31 Persyaratan Cemaran Mikroba dan Logam
Desember 2016]. Berat dalam Kosmetik.
Hamann C.R, W. Boonchai, L. Wen, E. N. Peraturan Kepala BPOM No. 18 Tahun 2015 tentang
Sakanashi, C.Y. Chu, K. Hamann, C. P. Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika.
Hamann, K. Sinniah, dan D. Hamann. (2013). Permenkes RI No.445 Tahun 1998 tentang Bahan,
Spectrometric Analysis of Mercury Content in Zat Warna, Subtratum, Zat pengawet dan Tabir
549 Skin-Lightening Products: Is Mercury Surya pada Kosmetik
Toxicity A Hidden Global Health Hazard?. SCOEL. (2014). List of recommended health-based
Journal of American Academy of Dermatology biological limit values (BLVs) and biological
Vol 70[2]: 281-287. Tersedia di: http://ac.els- guidance values (BGVs). Tersedia di:
cdn.com/S0190962213010463/1-s2.0- http://ec.europa.eu/social/BlobServlet?docId=12
S0190962213010463-main.pdf?_tid=11fcd0bc- 629&langId=en [10 Mei 2017].
67f0-11e7-abc6- Safrina U. (2016). Kenali Krim Pemutih Wajah yang
00000aacb35d&acdnat=1499966825_cbfe799d Berbahaya. Health: Tribun Jogja. [Online].
3c0d397ea2912fc4c360db95 [13 Juli 2017]. Tersedia di:
Ho Y.B., N.H. Abdullah, H. Hamsan, dan E.S.S. Tan. http://farmasi.ugm.ac.id/files/piotribun/2016-4-
(2017). Mercury Contamination in Facial Skin 03-222675Kenali-Krim-Pemutih-Wajah-yang-
Lightening Creams and Its Health Risks to User. Berbahaya.pdf [4 Januari 2017].
Regulatory Toxicology and Pharmacology Sin K.W., dan H.F. Tsang. (2003). Large-scale
Journal Vol 88: 72-76. Tersedia di: http://ac.els- mercury exposure due to a cream cosmetic:
cdn.com/S0273230017301472/1-s2.0- community-wide case series. Hong Kong
S0273230017301472-main.pdf?_tid=2edfe872- Medicine Journal Vol 9[5]: 329-334. Tersedia di
67be-11e7-88bf- :
00000aab0f02&acdnat=1499945398_c3fc79e1 http://www.hkmj.org/system/files/hkm0310p329.
1e4494590d0af3d601a84529 [13 Juli 2017]. pdf [31 Desember 2016].
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). (2016). Swiderski R. M. (2008). Quicksilver: A History ogf the
Cantik. [Online]. Tersedia di: Use, Lore and Effects of Mercury. North
http://kbbi.web.id/cantik [ 15 Januari 2017]. Carolina: McFarland & Company, Inc.,
Mayaserli D.P., dan W. Sasmita. (2016). Publishers.
Pemeriksaan Kadar Merkuri dan Keluhan The National Academics of Sciences Engineering
Kesehatan dalam Darah Wanita Pemakai Krim Medicine. (2000). Toxicological Effects of
Pemutih dengan Metoda Inductively Coupled Methylmercury. The National Academies Press.
Plasma. Journal of Sainstek 8[2]: 159-165. Tersedia di:
Tersedia di: https://www.nap.edu/read/9899/chapter/4 [29
http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.p Mei 2017].
hp/sainstek/article/viewFile/477/482 [27 Mei Tranggono R.I., dan F. Latifah. (2007). Buku
2017]. Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Narayan M., P. Sekar, M. Pasupathi, dan T. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mukhopadhyay. Self Preserving Skin Care WHO. (1991). International Program on Chemical
Cosmetic Products. International Journal of Safety. Inorganic Mercury: environmental health
Advanced Biotechnology and Research (IJBR) criteria 118. Geneva: Tersedia di:
Fanni Marzela, Korelasi Antara Kadar Merkuri Krim Pemutih Dan Kadar Merkuri 433

http://www.inchem.org/documents/ehc/ehc/ehc1 http://www.who.int/ipcs/assessment/public_heal
18.htm [11 Januari 2017]. th/mercury_flyer.pdf [diakses pada tanggal 31
WHO. (2000). Mercury Chapter 6.9. Tersedia di: Desember 2016].
http://www.euro.who.int/__data/assets/pdf_file/0 Zulaikha S., S. Norkhadijah, dan Praveena S.M.
004/123079/AQG2ndEd_6_9Mercury.PDF?ua= (2015). Hazardous Ingredients in Cosmetics
1 [15 Januari 2017]. and Personal Care Products and Health
WHO. (2011). Preventing Disease Through Healthy Concern: A Review. Publich Health Research
Environments : Mercury in Skin Lightening 5[1]: 7-15. Tersedia di:
Products.[Online]. Tersedia di: http://journal.sapub.org/phr [6 Juli 2017].

Anda mungkin juga menyukai