Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/350544164

Identifikasi Kandungan Merkuri pada Beberapa Krim Pemutih yang Beredar di


Pasaran (Studi dilakukan di Pasar DTC Wonokromo Surabaya)

Article  in  JOPS (Journal Of Pharmacy and Science) · July 2017


DOI: 10.53342/pharmasci.v2i2.79

CITATIONS READS

7 2,329

3 authors, including:

Tamara Gusti Ebtavanny


Brawijaya University
18 PUBLICATIONS   27 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Noorma Rosita View project

All content following this page was uploaded by Tamara Gusti Ebtavanny on 01 April 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Journal of Pharmacy and Science
Vol. 2, No.2, (Juli 2017), P-ISSN : 2527-6328

Artikel Penelitian
Identifikasi Kandungan Merkuri pada Beberapa Krim Pemutih yang
Beredar di Pasaran (Studi dilakukan di Pasar DTC Wonokromo
Surabaya)
Fatma Ariska Trisnawati1, Cicik Herlina Yulianti2*), Tamara Gusti Ebtavanny3
1
Mahasiswa Program Studi D III Farmasi, Akademi Farmasi Surabaya
2
Bidang Ilmu Kimia, Akademi Farmasi Surabaya.
3
Bidang Ilmu Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Akademi Farmasi Surabaya.
*)
Email: cicikherlina@akfarsurabaya.ac.id

ABSTRAK

Radiasi sinar ultraviolet matahari dapat menyebabkan berbagai permasalahan pada kulit. Untuk mengatasinya
perlu adanya perawatan menggunakan kosmetik, salah satunya yaitu krim pemutih wajah (Whitening Cream).
Merkuri merupakan salah satu bahan aktif yang sering direkomendasikan karena ion merkuri dianggap dapat
menghambat sintesis melamin pigmen kulit di sel melanosit. Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia nomor HK.03.01.23.07.11.6662 tahun 2011 persyaratan logam berat jenis merkuri
(Hg) adalah tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1 mg/L (1 ppm).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan kadar merkuri pada produk kosmetik krim pemutih yang tidak memiliki nomor registrasi BPOM dan
yang memiliki nomor registrasi BPOM yang beredar di pasaran. Serta untuk mengetahui bahwa sediaan
kosmetik krim pemutih wajah yang beredar di pasaran telah memenuhi syarat yang ditetapkan BPOM. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 sampel dengan kriteria 9 krim pemutih yang tidak memiliki nomor
registrasi BPOM dan 9 krim pemutih yang memiliki nomor registrasi BPOM. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisa kualitatif menggunakan metode pereaksi warna dengan Kalium Iodida dan analisa
kuantitatif dengan metode spektrofotometri serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan 2 dari 18 sampel
mengandung merkuri. Berdasarkan uji kuantitatif menunjukkan kadar merkuri pada produk krim pemutih yang
memiliki nomor registrasi BPOM dengan varian A1 sebesar 224,04 ± 0,35 mg/kg, dan untuk varian A2 adalah
188,20 ± 0,28 mg/kg. Sehingga tidak semua kosmetik krim pemutih wajah yang beredar dipasaran memenuhi
syarat yang ditetapkan oleh BPOM.
Kata Kunci: BPOM, Krim Pemutih, Merkuri

ABSTRACT
Radiation of sun's ultraviolet can cause skin problems. To overcome this problem should has cosmetic
treatments using one of these is whitening cream. Mercury is the one of active ingredient who has often add in
the whitening cream because mercury’s ion considered to inhibit the synthesis melanin pigment of the skin in
the melanocyte cells. According to the Regulation Agency of Drug and Food of the Republic Indonesia with No.
HK. 03.01.23.07.11.6662. 2011, requirements metal usage types of mercury (Hg) is not more than 1 mg/kg or 1
mg/L (1 ppm). The purpose of this study was to determine differences mercury levels in whitening creams
cosmetic which products didn’t have a registration number and products which have a registration number
BPOM among in the market. And to know that all whitening cream cosmetic among the market has fullfield
requirements established by BPOM. Sample use in this study was 18 samples which 9 sample didn’t have a
registration number from BPOM and 9 among them have a registration number from BPOM. Analysis method
used in this study is qualitative analysis using reaction color with Potassium Iodide and quantitative analysis
using atomic absorption spectrophotometry. The results showed that 2 of the 18 samples contained mercury
more than what it should. Based of the quantitative analysis shows that there are has differences mercury levels
from whitening cream product which has the registration number of BPOM with sample A1 variant is 224.04 ±
0.35 mg / kg, and for the A2 variant is 188.20 ± 0.28 mg / kg. Not all whitening cream cosmetic among the
market has fullfield requirements established by BPOM.
Keywords: BPOM, mercury, whitening cream.

1. PENDAHULUAN
Kulit merupakan bagian tubuh paling utama yang memiliki fungsi untuk melindungi bagian tubuh
perlu diperhatikan karena merupakan organ terbesar dari berbagai gangguan dan rangsangan luar dengan
yang melapisi bagian tubuh manusia. Kulit membentuk mekanisme biologis salah satunya yaitu

35
Journal of Pharmacy and Science
Vol. 2, No.2, (Juli 2017), P-ISSN : 2527-6328

pembentukan pigmen melanin untuk melindungi HK.03.01.23.07.11.6662 tahun 2011 persyaratan


kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari. Radiasi logam berat jenis merkuri (Hg) adalah tidak lebih
sinar ultraviolet yang berasal dari matahari dapat dari 1 mg/kg atau 1mg/L (1ppm). Keputusan
menimbulkan efek negatif yaitu menyebabkan pemerintah Indonesia dalam membatasi penggunaan
berbagai permasalahan pada kulit. Bahaya yang bahan aktif tersebut karena krim pemutih yang
ditimbulkan yaitu kelainan kulit mulai dari mengandung merkuri dapat menimbulkan toksisitas
kemerahan, noda-noda hitam, penuaan dini, terhadap organ-organ tubuh. Hal tersebut terjadi
kekeringan, keriput, sampai kanker kulit. Untuk karena senyawa merkuri akan kontak dengan kulit
mengatasi berbagai masalah kulit tersebut secara langsung sehingga mudah terabsorpsi masuk
diperlukan adanya perawatan menggunakan ke dalam darah dan mengakibatkan reaksi iritasi
kosmetik. Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang berlangsung cukup cepat diantaranya dapat
yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian membuat kulit terbakar, menjadi hitam, dan bahkan
luar tubuh manusia. Kosmetik saat ini sudah dapat berkembang menjadi kanker kulit. Pada
menjadi kebutuhan penting bagi manusia, karena pemakaian dosis tinggi dapat menyebabkan
penggunaannya selalu digunakan secara rutin dan kerusakan permanen otak, paru-paru, ginjal,
terus-menerus. Tujuan utama penggunaan kosmetik menggangu perkembangan janin, serta dapat
pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan menimbulkan manifestasi gejala keracunan pada
pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, sistem saraf berupa gangguan penglihatan, tremor,
meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan insomnia, kepikunan, dan gerakan tangan menjadi
tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan abnormal (ataksia). Merkuri yang terakumulasi di
sinar ultra violet, polusi dan faktor lingkungan yang dalam organ tubuh merupakan zat karsinogenik
lain, mencegah penuaan, dan secara umum yang dapat menyebabkan kematian (BPOM RI,
membantu seseorang lebih menikmati dan 2011; BPOM RI, 2007).
menghargai hidup (Kusantati dkk, 2008; Tranggono Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini
dan Fatma Latifah, 2014). bertujuan untuk mengidentifikasi dan menentukan
Banyak pilihan produk kosmetik salah satunya, kandungan merkuri pada beberapa kosmetik krim
yaitu krim pemutih wajah (Whitening Cream). Krim pemutih yang beredar di pasaran. Sampel yang
pemutih merupakan campuran bahan kimia dan atau digunakan pada penelitian ini adalah 18 krim
bahan lainnya dengan khasiat bisa memutihkan kulit pemutih dengan kriteria 9 jenis krim pemutih yang
atau memucatkan noda hitam pada kulit. Krim memiliki nomor registrasi BPOM dan 9 jenis krim
pemutih sangat bermanfaat bagi wajah yang pemutih yang tidak memiliki nomor registrasi
memiliki berbagai masalah di wajah, karena mampu BPOM yang masing-masing terbagi menjadi 3
mengembalikan kecerahan kulit dan mengurangi varian. Varian yang dimaksud dalam penelitian ini
warna hitam pada wajah (Parengkuan dkk, 2013). adalah produk dengan merk serta kemasan yang
Bahan aktif yang biasanya digunakan dalam sama namun pada pembelian toko kosmetik yang
krim pemutih salah satunya adalah merkuri. berbeda. Dengan kriteria inklusi sampel penelitian
Merkuri disebut juga air raksa atau hydrargyrum ini antara lain produk yang beredar di pasar DTC
yang merupakan elemen kimia dengan simbol Hg Wonokromo, banyak dicari masyarakat dengan
dan termasuk dalam golongan logam berat dengan harga terjangkau dan memiliki kemasan pot.
bentuk cair dan berwarna keperakan. Merkuri
merupakan salah satu bahan aktif yang sering 2. METODE PENELITIAN
ditambahkan dalam krim pemutih. Menurut Dr. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan
Retno I.S Tranggono, Sp.KK merkuri rancangan penelitian yaitu selama kurang lebih tiga
direkomendasikan sebagai bahan pemutih kulit bulan pada bulan Maret sampai Mei 2016. Analisa
karena berpotensi sebagai bahan pereduksi kualitatif dilakukan di Laboratorium kimia Akademi
(pemucat) warna kulit dengan daya pemutih Farmasi Surabaya. Analisa kuantitatif dilakukan di
terhadap kulit yang sangat kuat. Ion merkuri Laboratorium MIPA Universitas Brawijaya Malang.
dianggap dapat menghambat sintesis melamin Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
pigmen kulit di sel melanosit (Sembel, 2015; Li yaitu spektrofotometri serapan atom (SSA), corong,
Wang and Hong Zhang, 2011). gelas ukur 100 mL, erlenmeyer 100 mL, kertas
Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan saring, kompor listrik, labu ukur 25 mL, labu ukur
Makanan Republik Indonesia nomor 50 mL, labu ukur 100 mL, pipet tetes, pipet volume

36
Journal of Pharmacy and Science
Vol. 2, No.2, (Juli 2017), P-ISSN : 2527-6328

1 mL, pipet volume 2 mL, pipet volume 3 mL, pipet Atom dan selanjutnya atur panjang gelombang
volume 7 mL, rak tabung, tabung reaksi, timbangan resonansi merkuri, yaitu 253,7 nm. Catat hasil
digital dan batang pengaduk. Bahan-bahan yang pengukuran larutan sampel.
digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel krim
pemutih sebanyak 18 jenis, larutan HNO3 pekat, 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
larutan KI 0,5 N, laruan HCI pekat, HgCl 2 dan Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa
aquadest. krim pemutih yang dijual di pasar DTC
Wonokromo, Surabaya. Jumlah sampel yang
1. Analisa Kualitatif diambil secara acak dalam penelitian ini adalah
Pembuatan Larutan KI 0,5 N sebanyak 18 sampel yang terbagi menjadi 2 jenis
Kalium lodida diambil sebanyak 2 gram, yaitu krim pemutih yang tidak memiliki nomor
kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL registrasi BPOM dengan merk A, B, C dan
dan ditambahkan aquadest sampai tanda 25 mL, memiliki nomor registrasi BPOM dengan merk D,
serta dikocok hingga homogen. E, F. Masing-masing merk terdiri dari 3 varian.
Varian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
Pembuatan Larutan Aqua Regia produk dengan merk serta kemasan yang sama
HCl Pekat diambil sebanyak 75 mL, kemudian namun dibeli pada toko kosmetik yang berbeda.
dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL dan
Prosedur kerja dimulai dari pemeriksaan
ditambahkan dengan HNO3 Pekat sebanyak 25 mL
kualitatif untuk mengetahui adanya Hg di dalam
(perbandingan volume 3 : I).
kosmetik krim pemutih tersebut yang kemudian
Pembuatan Larutan Uji Secara Digesti Basah dilanjutkan dengan pemeriksaan kuantitatif untuk
Ditimbang sebanyak 2 g sampel. Tambahkan air mengetahui kadar Hg. Penelitian secara kualitatif
sebanyak 25 mL, setelah itu tambahkan dengan 10 pada tahap pertama adalah pembuatan larutan baku
mL larutan aqua regia, lalu uapkan sampai hampir kalium iodida 0,5 N dan preparasi sampel. Tahap
kering. Pada sisa penguapan tambahkan aquadest selanjutnya adalah ekstraksi sampel menggunakan
sebanyak 10 mL. Lalu dipanaskan sebentar, metode digesti basah dengan cara menguapkan
didinginkan dan disaring. sampel yang telah ditambahkan aqua regia diatas
penangas air di dalam lemari asam sampai hampir
Pengujian Sampel Dengan Reaksi Warna kering selama ± 15 menit. Pada sisa penguapan
Sejumlah 5 mL larutan uji ditambah 1-2 tetes ditambahkan aquadest kemudian dipanaskan
larutan Kalium lodida 0,5 N perlahan melalui sebentar, dinginkan dan disaring. Selanjutnya
dinding tabung reaksi. Jika sampel positif sampel direaksikan dengan Kalium Iodida dengan
mengandung merkuri maka akan terbentuk endapan meneteskan 1-2 tetes di dalam tabung reaksi dan
merah jingga. mengamati endapan yang terbentuk. Dari penelitian
yang dilakukan secara kualitatif didapatkan hasil
2. Analisa Kuantitatif yang ditampilkan pada tabel 1 dan 2
Ditimbang 2 g sampel dalam bentuk padatan,
kemudian tambahkan dengan asam nitrat pekat Tabel 1. Hasil uji kualitatif sampel dengan nomor
sebanyak 5-10 mL dalam erlenmeyer. Tambahkan BPOM
volume larutan menjadi 100 mL dengan aquadest.
Masukkan larutan tersebut ke dalam labu takar isi
100 mL. Dari larutan tersebut, pipet sebanyak 10
mL dan masukan ke dalam labu takar yang lain.
Lalu tambahkan volumenya hingga 100 mL dengan
larutan HNO3 0,1 N. Pipet larutan sebanyak 0,1 mL
dan masukan ke dalam masing-masing labu takar
yang sudah dinomori terlebih dahulu. Tambahkan
ke dalamnya larutan HNO3 0,1 N hingga volume
masing-masing 100 mL. Lalu tambahkan larutan
HCl sampai menghasilkan pH 2 - 3. Nyalakan
instrumen pengukur Spektrofotometer serapan

37
Journal of Pharmacy and Science
Vol. 2, No.2, (Juli 2017), P-ISSN : 2527-6328

Tabel 2. Hasil uji kualitatif sampel tanpa nomor BPOM dengan varian A1 dan A2 diperoleh hasil
BPOM kadar yang cukup besar yaitu dengan kadar A1
adalah 224,05 ± 0,35 mg/kg. Sedangkan untuk
varian A2 adalah 188,20 ± 0,28 mg/kg. Hasil
tersebut tentu saja tidak sesuai dan jauh melebihi
batas persyaratan yang telah ditetapkan Pemerintah
Indonesia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia nomor HK.03.01.23.07.11.6662
tahun 2011 bahwa persyaratan logam berat jenis
merkuri (Hg) adalah tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1
mg/L (1 ppm).
Berdasarkan hasil pengujian tersebut
membuktikan bahwa ternyata masih terdapat krim
pemutih yang mengandung merkuri dengan kadar
melebihi batas persyaratan yang ditetapkan oleh
Pemerintah Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia. Hal ini diperparah dengan
produk yang terbukti memiliki kadar yang melebihi
batas tersebut ternyata mempunyai nomor registrasi,
Berdasarkan tabel penelitian kualitatif tersebut
maka untuk mengetahui kebenaran tentang nomor
dapat diketahui bahwa varian A1 dan A2 positif
registrasi yang tercantum dalam produk tersebut
mengandung merkuri sehingga perlu dilakukan uji
dilakukan penelitian untuk pengecekan kesesuaian
kuantitatif untuk mengetahui kadarnya.
nomor registrasi produk dengan izin edar melalui
Dikarenakan sampel yang tidak memiliki nomor website resmi BPOM. Setelah dilakukan pengecekan
registrasi BPOM menunjukkan hasil negatif pada kesesuaian nomor registrasi diketahui bahwa 6
pengujian kualitatif, maka untuk memastikan bahwa sampel (beserta varian) dari 9 sampel (beserta varian)
pengujian sampel tersebut adalah valid, sampel yang mencantumkan nomor registrasi ternyata tidak
yang tidak memiliki nomor regitrasi BPOM juga terdaftar dalam izin edar. Setelah ditelusuri lebih
dilakukan pengujian yang diambil secara random lanjut tentang penemuan tersebut akhirnya ditemukan
dan mengujikannya di Laboratorium MIPA bahwa 3 sampel A (beserta varian) termasuk dalam
Universitas Brawijaya Malang. Tabel 3 adalah hasil daftar produk yang dibatalkan izin edarnya di
analisa kuantitatif : pasaran, hal ini dapat dilihat di situs resmi BPOM
dalam link database produk yang dibatalkan.
Tabel 3. Hasil analisa kuantitatif kandungan
Namun meskipun produk tersebut telah
merkuri pada krim pemutih
dibatalkan izin edarnya tetapi produk tersebut masih
beredar di pasaran. Sedangkan untuk 3 produk
sampel C (beserta varian) setelah diteliti pada
database produk yang dibatalkan ternyata tidak
ditemukan nomor registrasi dari produk sampel
tersebut sehingga dapat dikatakan produk tersebut
tidak memiliki kesesuaian antara nomor registrasi
yang dicantumkan terhadap izin edar nya. Ini
membuktikan bahwa terdapat beberapa produk yang
beredar dipasaran memiliki nomor registrasi yang
tidak sesuai dengan izin edar dari BPOM.

4. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
Berdasarkan hasil data yang tertera pada table diambil kesimpulan sebagai berikut :
3, menunjukkan bahwa sampel yang tidak memiliki 1. Terdapat perbedaan kadar merkuri pada produk
nomor regitrasi BPOM semuanya negatif merkuri kosmetik krim pemutih yang memiliki nomor
dan untuk sampel yang memiliki nomor registrasi registrasi BPOM dan yang tidak memiliki

38
Journal of Pharmacy and Science
Vol. 2, No.2, (Juli 2017), P-ISSN : 2527-6328

nomor registrasi BPOM yang beredar di Indonesia Nomor: HK.0.3.1.23.07.11.6662


pasaran. Tahun 2011 TentangPersyaratan Cemaran
Mikroba dan Logam Berat Dalam Kosmetik,
2. Tidak semua kosmetik krim pemutih wajah yang http://www.pom.go.id/public/hukum_perundanga
beredar dipasaran memenuhi syarat yang n/pdf/Per_bhn_kos_FNL.pdf., diakses 30
ditetapkan oleh BPOM. Berdasarkan hasil uji November 2015.
5. Daniaty, L., 2015, Identifikasi Merkuri Pada
kuantitatif menunjukkan adanya kandungan
Lotion Yang Beredar Di Pasar Blauran Kota
merkuri yang cukup tinggi pada produk krim Palangka Raya, Karya Tulis Ilmiah, Progam D-
pemutih dengan varian A1 sebesar 224,04 ± III Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan,Universitas
0,35 mg/kg, dan untuk varian A2 adalah sebesar Muhammadiyah Palangkaraya, Palangkaraya.
6. Dulski, T. R., 1996, A Manual For The Chemical
188,20 ± 0,28 mg/kg. Analysis of Metals.,
https://books.google.co.id/books?id=ViOMjoLKB
5. SARAN 1gC&printsec=frontcover&dq=A+Manual+for+th
e+Chemical+Analysis+of+Metals+ebook&hl=id
1. Disarankan kepada konsumen untuk lebih &sa=X&ved=0ahUKEwib0JeU7tXMAhXJro8K
berhati-hati dalam memilih produk kosmetika HfXXBBcQ6AEILTAA#v=onepage&q&f=false
khususnya krim pemutih. Hindari memilih diakses pada tanggal 13 Mei 2016.
7. Erasiska., Subardi, B., dan Hanifah, T. A., 2014,
produk yang tidak mencantumkan nomor
Analisis Kandungan Logam Timbal, Kadmium
registrasi dari BPOM RI. Dan Merkuri Dalam Produk Krim Pemutih
2. Hendaknya melakukan pengecekan kembali Wajah, Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
produk yang mencantumkan nomor registrasi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, vol.2
melalui website resmi BPOM No.1.
8. Gandjar, I. G., & Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi
(http://cekbpom.pom.go.id/) untuk mengetahui Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
kebenaran tentang kesesuaian nomor registrasi 9. Hadi, M. C., 2013, Bahaya Merkuri Di Lingkungan
dengan izin edar produk tersebut. Kita, Jurnal Skala Husada, vol.10, 175 - 183,
3. Sebaiknya menghindari memilih krim dengan Poltekkes Denpasar.
ciri-ciri warna krim mengkilap, mempunyai bau 10. Handayani, T., 2013, Identification Of Mercury In
menyengat, serta menjanjikan hasil yang instan Cream Bleach, Jurnal Strada, Akafarma
dengan proses yang cepat. Sunan Giri Ponorogo, Ponorogo.
4. Perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala oleh 11. InfoPom Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia, 2007.,
instansi terkait seperti BPOM untuk semua http://perpustakaan.pom.go.id/koleksilainnya/info
produk yang beredar dipasaran agar tetap terjaga pom/0407.pdf.,diakses pada 27 November 2015.
keamanannya. 12. Kusantati, H., Prihatin, P. T., dan Wiana, W., 2008,
5. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut Tata Kecantikan Kulit, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.
menggunakan produk yang lebih banyak dengan 13. Notoatmodjo, S., 2010, Metodologi Penelitian
area yang lebih luas, sehingga hasilnya lebih Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
representative. 14. Parengkuan, K., Fatimawali, F., dan Citraningtyas,
G., 2013, Analisis Kandungan Merkuri Pada
Krim Pemutih Yang Beredar Di Kota Manado,
DAFTAR PUSTAKA PharmaconJurnal Ilmiah Farmasi, Vol. 2 No. 01.
1. Al-Anshori, J., 2005, Spektrometri Serapan Atom, Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT,
Manado.
Materi Ajar,
15. Polii, B., Palandeng, H., & Porong, V., 2014, Analisis
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/200
9/12/spektrometri_serapan_atom.pdf., diakses Kandungan Merkuri Pada Kosmetik Pemutih
pada 12 Desember 2015. Wajah Yang Dijual Pedagang Kaki Lima Di
Pasar 45 Kota Manado. Fakultas Kesehatan
2. Anonim, 2015, Ciri-ciri Cream Pemutih
Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi.
Berbahaya.,http://produkpemutihwajah.net/crea
16. Sembel, T. D., 2015, Toksikologi Lingkungan,
m-pemutih-wajah/ciri-ciri-creampemutih-
Andi, Yogyakarta.
berbahaya/ diakses pada tanggal 13 Mei 2016.
17. Svehla, G., 1990, Vogel Buku Teks Analisis
3. Armin F., Zulharmita., Dinda Rama Firda.,2013,
Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,
Identifikasi Dan Penetapan Kadar Merkuri
Edisi ke 5, (diterjemahkan oleh : Ir. L. Setiono
(Hg) Dalam Krim Pemutih Kosmetika Herbal
dan Dr. A. Handyana Pudjaatmaka), Kalman
Menggunakan Spektrofotometri Serapan
Media Pusaka, Jakarta.
Atom (SSA), Jurnal Sains dan Teknologi
18. Syafnir, L., & Putri, A. P., 2011, Pengujian
Farmasi, Vol. 18, No.1, 2013, halaman 28-34.
Kandungan Merkuri Dalam Sediaan Kosmetik
Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
Dengan Spektrofotometri Serapan
4. Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2011,
Peraturan Kepala Badan POM Republik Atom, Prosiding SNaPP: Sains, Teknologi, dan

39
Journal of Pharmacy and Science
Vol. 2, No.2, (Juli 2017), P-ISSN : 2527-6328

Kesehatan, vol. 2, No.1, 71-78, Program Studi


Farmasi, Universitas Islam Bandung.
19. Tranggono, I.S.R., dan Fatma Latifah, 2014, Buku
Pegangan Dasar Kosmetologi, Sagung Seto,
Jakarta.
20. Wang, L., and Zhang, H., 2015, Mercury content in
marketed cosmetics: analytical survey in
Shijiazhuang, China, Cutaneous and ocular
toxicology.

40

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai