Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk
digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan
organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut, terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan/atau memperbaiki
bau badan serta melindungi dan memelihara tubuh pada kondisi baik (BPOM
RI, 2015).
Banyak pilihan produk kosmetik agar wanita terlihat lebih cantik.
Salah satunya yaitu krim pemutih wajah (whitening cream). Menurut Standar
Nasional Indonesia (SNI) (1998) krim pemutih kulit adalah sediaan kosmetik
yang berbentuk krim merupakan campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya
yang digunakan untuk memucatkan noda hitam atau coklat pada kulit.
Mengingat kosmetik khususnya krim pemutih merupakan produk
yang diformulasikan dari berbagai bahan aktif dan bahan kimia yang akan
bereaksi ketika diaplikasikan pada jaringan kulit, maka keamanan kosmetik dari
bahan-bahan berbahaya perlu diperhatikan. Belakangan, ditemukan banyak
bahan berbahaya yang terkandung dalam produk kosmetik di pasaran. Bahan
berbahaya ditemukan pada jenis kosmetik pemutih, antiaging dan beberapa
kosmetik dekoratif (Erasiska et al., 2015).
Berdasarkan laporan BPOM No.HM.03.03.1.43.12.14.7870 tanggal
19 Desember 2014, sepanjang tahun 2014 BPOM menyita 68 jenis kosmetik
berbahaya di antaranya lipstik, bedak, krim pemutih dan perona wajah.
Kosmetik tersebut mengandung bahan beracun penyebab kanker, seperti
merkuri, timbal, asam retinoat, dan pewarna rhodamin. Berdasarkan hasil
investigasi dari BPOM, persyaratan kosmetik dalam hal ini kandungan logam-
logam berat krim pemutih adalah tidak lebih dari 20 mg/kg atau 20 mg/L (20
ppm) (BPOM, 2014).
Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan analisis logam berat
pada kosmetik. Erasiska et al., (2015) telah melakukan analisis kandungan

Analisis Logam Timbal..., Annisa Maharani, Fakultas Farmasi, UMP, 2019


logam timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg) dalam produk krim
pemutih wajah di Pasar Pekanbaru. Hasil penelitian dari 6 sampel ( 3 krim siang
dan 3 krim malam) yang diambil secara acak, menunjukkan kandungan logam
Pb tertinggi terlihat pada sampel krim pemutih siang C1 34,91 μg/g, kandungan
logam Cd tertinggi terlihat pada sampel krim pemutih malam C2 1,55 μg/g dan
kandungan logam Hg tertinggi ditunjukkan oleh sampel krim pemutih malam
B2 4,18 μg/g. Hasil tersebut berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh
BPOM RI No. HK 03.1.23.07.11.6662 tahun 2011 tentang persyaratan cemaran
mikroba dan logam berat dalam kosmetik yaitu tidak lebih dari 20 mg/kg atau
20 mg/L (20 ppm) (BPOM, 2011).
Keberadaan logam berat dalam produk krim pemutih dapat
membahayakan manusia. Logam berat yang terkandung dalam kosmetik
umumnya merupakan zat pengotor pada bahan dasar pembuatan kosmetik.
Kandungan logam berat dalam kadar yang berlebih dalam kosmetik baik yang
ditambahkan dengan sengaja atau tidak sengaja sangat tidak dibenarkan karena
logam berat tersebut akan kontak dengan kulit secara langsung. Apabila
terabsorpsi, logam berat akan masuk kedalam darah dan menyerang organ-
organ tubuh sehingga mengakibatkan berbagai penyakit. Logam berat yang
sering terdapat dalam kosmetik yaitu logam timbal, kadmium, merkuri dan
arsen (Erasiska et al., 2015).
Toksisitas timbal (Pb) terjadi saat kadar timbal darah lebih dari 40-60
μg/dL (Flora et al., 2012). Paparan timbal dalam jangka waktu panjang dapat
menimbulkan berbagai kelainan. Pada orang dewasa dapat menyebabkan gejala
anoreksia, muntah, nyeri perut, diare atau konstipasi. Penderita akan mengalami
sakit kepala, lesu, depresi, gangguan tidur berupa insomnia atau hipersomnolen,
kadang berkelakuan agresif atau antisosial, tidak dapat berkonsentrasi. Pada
paparan yang lebih berat dapat menyebabkan anemia mikrositik, neuropati
motorik, hipertensi, hiperurikemia, dan gagal ginjal. Pada laki-laki dapat
menurunkan libido, menurunkan jumlah sperma dan menyebabkan morfologi
sperma yang abnormal sehingga mengakibatkan infertilitas. Pada wanita
menyebabkan gangguan menstruasi, pada ibu hamil dapat menyebabkan
abortus spontan atau bayi lahir mati. Pada anak-anak yang dalam waktu lama

Analisis Logam Timbal..., Annisa Maharani, Fakultas Farmasi, UMP, 2019


terpapar timbal dapat menyebabkan gangguan proses belajar, menurunkan daya
tangkap dan intelegensia. Anak mengeluh sakit kepala, menjadi iritatif,
hiperaktif, sulit tidur, atau malah menjadi letargi, anoreksia tapi tidak muntah,
perut sering kolik, diare atau konstipasi. Anemia juga dapat terjadi. Bila
terdapat gejala nyeri perut, anemia hemolitik, gangguan neurologis termasuk
sakit kepala, haruslah dicurigai keracunan timbal (Panggabean et al., 2008).
Untuk itu perlu adanya penelitian analisis logam timbal (Pb) dalam
kosmetik, khususnya pada krim pemutih wajah yang beredar di Kota
Purwokerto yang diambil pada merek yang berbeda. Penentuan kadar dilakukan
menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), karena metode
tersebut merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan
unsur-unsur logam maupun non-logan dengan kepekaan, ketelitian serta
selektifitas yang tinggi (Khopkar, 1990).

B. Perumusan Masalah
1. Adakah cemaran logam timbal (Pb) pada krim pemutih wajah yang beredar
di Kota Purwokerto?
2. Apakah kadar cemaran logam berat timbal (Pb) pada krim pemutih wajah
yang beredar di Kota Purwokerto sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM
Republik Indonesia No. HK 03.1.23.07.11.6662 tahun 2011 tentang
pesyaratan cemaran mikroba dan logam berat dalam kosmetik?
3. Bagaimana validasi metode yang digunakan dalam penelitian tersebut?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui ada tidaknya cemaran logam berat timbal pada krim pemutih
wajah yang beredar di Kota Purwokerto.
2. Mengetahui kesesuaian kadar logam berat timbal pada krim pemutih wajah
yang beredar di Kota Purwokerto sesuai dengan Peraturan Kepala BPOM
Republik Indonesia No. HK 03.1.23.07.11.6662 tahun 2011 tentang
pesyaratan cemaran mikroba dan logam berat dalam kosmetik.
3. Mengetahui validasi metode analisis yang digunakan.

Analisis Logam Timbal..., Annisa Maharani, Fakultas Farmasi, UMP, 2019


D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai cemaran timbal (Pb)
pada krim pemutih wajah.
2. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai bahaya
penggunaan kosmetik yang mengandung timbal (Pb) sehingga dapat
dijadikan pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan kosmetik
terutama krim pemutih wajah.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain mengenai analisis logam timbal
pada kosmetik.

Analisis Logam Timbal..., Annisa Maharani, Fakultas Farmasi, UMP, 2019

Anda mungkin juga menyukai