Anda di halaman 1dari 5

CERATAJurnal Ilmu Farmasi

ISSN online 2685-1229


Vol. 10. No.1, Juli 2019 CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.1,
Print Juli 2019
2089-1458

Analisis Logam Merkuri (Hg) dalam Krim Pemutih Herbal


Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) dengan Metode Mercury
Analyzer
Anita Agustina Styawan1*, Lenny Apriyaningsih1, Dwi Joko Yulianto2
1
Program Studi Farmasi, STIKES Muhammadiyah Klaten, Indonesia.
2
Mambaul Ulum Surakarta, Indonesia.
*Email: anita@stikes.mukla.ac.id

Abstract
Temulawak herbal whitening cream is one of the herbal whitening creams containing
curcumin rhizome extract containing curcumin, demetoksikurkumin and bidemetoksikurkumin
which can reduce hyperpigmentation (the skin becomes too dark). Mercury is a dangerous
metal that in even small concentrations can be toxic. The use of mercury in whitening creams
can cause a variety of things, ranging from changes in skin color which will eventually cause
black spots on the skin, allergies, skin irritation and can be carcinogenic. The results of the
study qualitatively indicated that sample A was positive containing mercury marked by an
orange-red precipitate. Quantitatively, using Mercury Analyzer in sample A, the levels of
mercury were 7,470.52 mg / kg or 7,470.52 ppm. The conclusions indicate that sample A is
inappropriate or should not be used because it contains more than 1 mg / kg or 1 ppm of
mercury.

Keywords: Mercury, Mercury Analyzer, Whitening cream.

Abstrak
Krim pemutih herbal temulawak merupakan salah satu krim pemutih herbal mengandung
ekstrak rimpang temulawak yang terdapat kurkumin, demetoksikurkumin dan
bidemetoksikurkumin yang mampu mengurangi hiperpigmentasi (kulit menjadi terlalu gelap).
Merkuri merupakan logam berbahaya yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun.
Pemakaian merkuri dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari
perubahan warna kulit yang pada akhirnya akan menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit,
alergi, iritasi kulit dan dapat bersifat karsinogenik.Hasil penelitian secara kualitatif
menunjukkan bahwa sampel A positif mengandung merkuri ditandai dengan terdapat endapan
merah jingga. Secara kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan Mercury Analyzer
pada sampel A diperoleh kadar merkuri sebesar 7.470,52 mg/kg atau 7.470,52 ppm.
Kesimpulan menunjukkan bahwa sampel A tidak layak atau tidak boleh digunakan karena
mengandung merkuri lebih dari 1 mg/kg atau 1 ppm.

Kata kunci: Krim pemutih, Merkuri, Mercury analyzer

1. PENDAHULUAN hitam pada kulit.Seiring dengan


Krim pemutih adalah salah satu jenis berkembangnya ilmu pengetahuan dan
kosmetik berupa campuran bahan kimia dan teknologi, beragam krim pemutih muncul di
atau bahan lainnya dengan khasiat bisa pasaran. Namun, tidak semua memenuhi
memutihkan kulit atau memucatkan noda

5
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.1, Juli 2019

standar atau persyaratan keamanan, mengandung merkuri dapat menimbulkan


kemanfaatan dan mutu. toksisitas terhadap organ-organ tubuh. Hal
Banyaknya laporan mengenai krim tersebut terjadi karena senyawa merkuri akan
pemutih yang mengandung bahan kimia kontak dengan kulit secara langsung sehingga
berbahaya meningkatkan kewaspadaan mudah terabsorpsi masuk ke dalam darah dan
banyak pihak, sehingga mulai dikembangkan mengakibatkan reaksi iritasi yang berlangsung
dan diberdayakan kembali penggunaan krim cukup cepat diantaranya dapat membuat kulit
pemutih herbal. Krim pemutih berbahan terbakar, menjadi hitam, dan bahkan dapat
herbal dinilai lebih aman karena dibuat berkembang menjadi kanker kulit (Anonim,
menggunakan bahan-bahan alami yang 2011).
terbukti dari zaman dahulu dapat Mercury Analyzer merupakan alat analisis
meningkatkan dan menjaga kecantikan alami spesifik merkuri yang dapat mendeteksi
seseorang (Tranggono dan Latifah, 2007). hingga konsentrasi ppt (part per triliun),
Krim pemutih herbal tidak boleh preparasi yang sederhana, aman (Akaojicho,
mengandung bahan berbahaya atau BKO 2003), canggih dan cepat (Gianti, 2013).
(Bahan Kimia Obat) atau hasil isolasi yang Krim pemutih herbal temulawak
berkhasiat obat, serta bahan yang tergolong merupakan salah satu krim pemutih herbal
obat keras atau narkotik. Penggunaan bahan yang mengandung ekstrak rimpang
berbahaya atau BKO (Bahan Kimia Obat) temulawak. Berdasarkan analisis skrining
yang tidak tepat dan dengan dosis yang tidak fitokimia diperoleh bahwa di dalam rimpang
sesuai dapat menyebabkan berbagai efek temulawak terdapat kurkumin,
samping seperti infeksi saluran cerna, demetoksikurkumin dan
kerusakan hati/ ginjal, gangguan penglihatan bisdemetoksikurkumin yang mampu
dan ritmik irama jantung (Anonim, 2010). mengurangi hiperpigmentasi (kulit menjadi
Semestinya krim pemutih herbal hanya terlalu gelap) (Momtaz dkk, 2008).
diracik dari bahan-bahan alami, seperti Salah satu merek krim pemutih herbal
tumbuhan atau akar-akaran. Hasil putih yang temulawak teregistrasi BPOM dinyatakan
didapat dari krim pemutih herbal memerlukan mengandung bahan berbahaya logam berat
waktu pemakaian yang lama (Paula, 2008). merkuri oleh Badan Pengawas Obat dan
Oleh karena dianggap kurang ampuh, maka Makanan Republik Indonesiadalam Public
beberapa krim pemutih herbal ini yang Warning No.B-IN.05.03.1.43.12.17. 5965
menggunakan bahan berbahaya yaitu merkuri (Anonim, 2017).
pada produknya yang digunakan sebagai Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik
pemutih wajah. Merkuri dapat membuat untuk melakukan analisis logam merkuri pada
warna kulit lebih cepat putih dibandingkan krim pemutih herbal temulawak (Curcuma
dengan bahan aktif pemutih alami. Waktu zanthorrhiza) dengan menggunakan metode
yang dibutuhkan dalam proses ini mencapai 2- Mercury Analyzer.
4 minggu (Wisesa, 2004).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh 2. METODE
Armin dan Firda (2013) menunjukkan bahwa 2.1 Alat dan bahan
hasil analisis kualitatif 3 sampel krim pemutih Sampel krim pemutih herbal temulawak,
kosmetika herbal positif mengandung larutan induk Hg 1000 µg/ ml, larutan HNO3 :
merkuri. Kadar merkuri pada sampel 1, 2, 3 HClO4 (1 : 1), NH2OH HCl (Hidroksilamin
berturut-turut adalah sebesar 0,56%; 0,28% Hidroklorida), KMnO4 0,1% (Kalium
dan 0,45 %. Permanganat), SnCl2. 2H2O 10% (Timah
Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat Klorida Dihidrat), air suling bebas merkuri,
dan Makanan Republik Indonesia nomor KI 0,5 N (Kalium Iodida), kertas saring,
HK.03.01.23.07.11.6662 tahun 2011 timbangan analitik, cawan porselin, labu
persyaratan logam berat jenis merkuri (Hg) takar, pipet (ukur, volumetrik, mikro), tabung
adalah tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1mg/L reaksi, waterbath, Mercury Analyzer.
(1ppm). Keputusan pemerintah Indonesia
dalam membatasi penggunaan bahan aktif 2.2 Pembuatan larutan uji
tersebut karena krim pemutih yang

6
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.1, Juli 2019

Ditimbang sampel sebanyak 2,0 g. Nama Sampel Hasil


Ditambahkan aquades sebanyak 25 ml.
Tambahkan 10 ml HNO3 : HClO4 = 1 : 1, A (+)
uapkan sampai hampir kering. Pada Sisa B (-)
penguapan tambahkan aquades sebanyak 10 C (-)
ml, panaskan selama 5 menit. Dinginkan dan D (-)
saring.
3.3 Hasil analisis kuantitatif merkuri
2.3 Analisis kualitatif merkuri dengan metode Mercury Analyzer
Sejumlah 5 ml larutan uji ditambahkan 1-2 Analisis kuantitatif merkuri hanya
tetes larutan Kalium Iodida 0,5 N perlahan dilakukan pada sampel A dengan replikasi
melalui dinding tabung reaksi. Jika sampel sebanyak 3 kali. Hasil analisis kuantitatif
positif mengandung merkuri maka akan merkuri dapat dilihat pada tabel 3.3
terbentuk endapan merah jingga (Trisnawati
dkk, 2016). Tabel 3.3. Hasil analisis kuantitatif merkuri
pada sampel A
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengambilan sampel
Sampel yang diambil sebanyak 4 sampel
berasal dari toko X Klaten. Semua sampel
diberi kode sampel A, B, C dan D. Kriteria
sampel krim dapat dilihat pada tabel 3.1. Dari hasil uji kuantitatif logam merkuri
pada sampel A dan proses replikasi yang telah
Tabel 3.1. Kriteria sampel krim dilakukan diperoleh rata-rata kadar Hg total
Sampel Kriteria sebesar 7.470,52 mg/kg atau 7.470,52 ppm.
Merkuri merupakan logam berbahaya
A Berwarna putih mengkilat,
yang dapat digunakan sebagai zat pemutih
ber-BPOM, bau sangat
dalam krim pemutih. Merkuri dapat membuat
menyengat, berminyak,
warna kulit lebih cepat putih dibandingkan
tekstur tidak lengket
dengan bahan aktif pemutih alami.
B Berwarna putih mengkilat,
Mekanisme kerja bahan pemutih kulit merkuri
ber-BPOM, bau wangi,
yaitu dengan menghambat kerja enzim tirosin.
berminyak, tekstur lengket
Enzim tirosin bersama melanosit berperan
C Berwarna putih mengkilat,
membentuk pigmen melanin.
ber-BPOM, bau wangi,
Krim pemutih herbal temulawak
berminyak, tekstur sangat
merupakan salah satu krim pemutih herbal
lengket
yang dapat membantu memutihkan dan
D Berwarna putih mengkilat,
mencerahkan kulit wajah. Krim pemutih
ber-BPOM, bau wangi,
herbal temulawak mengandung ekstrak
berminyak, tekstur tidak
rimpang temulawak yang terdapat kurkumin
lengket
sebesar 27,19% yang dapat berkhasiat sebagai
antiinflamasi dan antioksidan. Kurkumin
3.2 Hasil analisis kualitatif merkuri dengan
dalam temulawak memiliki aktivitas
metode reaksi warna
antioksidan sebesar 87,01 ppm yang tergolong
Analisis merkuri pada krim pemutih
aktif sehingga berpotensi sebagai antioksidan
herbal temulawak menggunakan 4 sampel.
alami yang baik (Rosidi dkk, 2013).
Dari keempat sampel yang diuji hasil
Antioksidan adalah suatu senyawa yang
menunjukan bahwa sampel A terdapat
dapat menetralkan dan melawan zat toksik
endapan merah jingga (positif mengandung
(radikal bebas) dan menghambat terjadinya
merkuri). Hasil analisis kualitatif merkuri
oksidasi pada sel sehingga mengurangi
dapat dilihat pada tabel
terjadinya kerusakan sel. Antioksidan dapat
Tabel 3.2 Hasil analisis kualitatif merkuri
berupa enzim atau zat bukan enzim.
pada sampel
Anitoksidan berupa enzim (yang terdapat

7
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.1, Juli 2019

dalam tubuh) adalah katalase, superoksida pada suhu tinggi, dikhawatirkan Hg akan
dismutase dan glution peroksidase. Zat menguap sehingga Hg akan habis sebelum
scavenger (pembersih) nonenzim adalah dilakukan penentuan kadarnya dengan
vitamin E, vitamin A, vitamin C, beta-karoten, Mercury analyzer. Selain itu, pada destruksi
metionin, selenium, dan tirosin (Kusuma, basah kelarutan Hg akan bertambah dengan
2012). bertambahnya suhu, hal ini menyebabkan
Antioksidan dalam temulawak yang dapat tumbukan antar partikel semakin cepat dan
digunakan sebagai zat pemutih kulit alami menyebabkan semakin cepat terjadinya reaksi
berupa zat scavenger (pembersih) yaitu tirosin Metode destruksi basah yang digunakan
yang memainkan peran besar dalam adalah menggunakan campuran asam kuat
mengurangi kelebihan produksi melanin (zat yaitu HNO3 dan HClO4 dengan perbandingan
yang memberikan warna kulit gelap) dan 1 : 1. Digunakan campuran asam kuat tersebut
menggantikan dengan kulit yang indah dan karena dapat melarutkan logam merkuri
bercahaya (Bramantyo, 2016). dengan proses yang lebih cepat dan mampu
Penelitian ini bertujuan untuk memecah ikatan logam organik (HgCl2)
menganalisis kadar logam merkuri pada krim sehingga didapatkan logam organik bebas
pemutih herbal temulawakyang diperoleh dari (Hg2+).
toko X Klaten. Analisis dilakukan dengan Hasil destruksi sampel dari krim pemutih
menggunakan metode Mercury Analyzer herbal temulawak selanjutnya digunakan
karena alat ini merupakan alat analisis spesifik untuk uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji
merkuri yang dapat mendeteksi hingga kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
konsentrasi ppt (part per triliun), preparasi yaitu reaksi warna dengan menggunakan
yang sederhana, aman (Akaojicho, 2003), pereaksi larutan KI 0,5 N yang apabila
canggih dan cepat (Gianti, 2013). terbentuk endapan merah jingga maka sampel
Cara pengambilan sampel krim pemutih positif mengandung merkuri yaitu berupa
herbal temulawak dengan cara Total sampling merkurium (II).
yaitu teknik penentuan sampel dengan cara Digunakan reaksi warna KI 0,5 N karena
mengambil seluruh anggota populasi sebagai KI 0,5 N merupakan reaksi sensitif, yaitu
sampel dari toko X Klaten. Sampel yang reaksi yang peka yang mampu menunjukkan
didapat dari toko X Klaten sebanyak 4 keberadaan bahan yang berjumlah sedikit
sampel, kemudian semua sampel diberi kode sekali tetapi sudah tampak hasilnya dengan
A, B, C dan D. Pemeriksaan organoleptis pada jelas. Reaksi sensitif adalah reaksi yang
sampel didapatkan bahwa semua sampel terjadi atas sekelompok bahan yang berbeda-
terdaftar BPOM dengan memiliki warna yang beda atas suatu pereaksi serta dapat berfungsi
sama yaitu putih mengkilat, berbau sangat untuk memisahkan golongan yang berbeda.
menyengat pada sampel A dan berbau wangi Setelah dilakukan pengujian reaksi warna
pada sampel B, C dan D, bertekstur tidak pada 4 sampel didapat hasil 1 sampel terdapat
lengket pada sampel A dan D, lengket pada endapan merah jingga yaitu pada sampel A
sampel B dan sangat lengket pada sampel C. dengan penambahan 2 tetes KI 0,5 N itu
Pelaksanaan kerja dimulai dari berarti menunjukkan pada sampel A positif
pemeriksaan kualitatif untuk mengetahui mengandung merkuri anorganik berupa
adanya Hg di dalam krim pemutih herbal merkurium (II) yang sangat toksik.
temulawak tersebut yang kemudian Merkurium (II) banyak digunakan dalam
dilanjutkan dengan pemeriksaan kuantitatif pembuatan pestisida, soda kaustik, produksi
dengan menggunakan metode Mercury klor, gigi buatan, baterai dan katalis, 3 sampel
Analyzer. Sebelum sampel diuji secara lainnya tidak terdapat endapan merah jingga
kualitatif dan kuantitatif terlebih dahulu sehingga negatif merkuri meskipun sudah
dilakukan pengolahan sampel uji dengan cara ditetesi KI 0,5 N hingga 10 tetes. Sampel
destruksi basah. positif merkuri (sampel A) kemudian
Pengolahan sampel uji secara destruksi dilanjutkan uji kuantitatif untuk menentukan
basah dilakukan dengan pemanasan karena kadar merkuri dengan metode Mercury
didasarkan pada sifat Hg yang mudah Analyzer.
menguap. Jika menggunakan destruksi kering

8
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.1, Juli 2019

Penetapan kadar merkuri pada sampel A Anonim. 2017. Public Warning Tentang
dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Pada uji Kosmetika Mengandung Bahan
kuantitatif sampel yang telah didestruksi Berbahaya. Badan Pengawas Obat dan
basah ditambah dengan KMnO4 0,1% yang Makanan RI. Jakarta.
dimaksudkan untuk mengumpulkan gas-gas Gianti. 2013. Analisis Kandungan Merkuri
merkuri dalam sampel kemudian ditambahkan dan Hidrokuinon dalam Kosmetik Krim
NH2OH HCl dan SnCl2. 2H2O untuk Racikan Dokter. Skripsi. Fakultas
mengurangi pengaruh gangguan dari logam Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN
berat lain dalam melakukan analisis (Perring Syarif Hidayatullah. Jakarta.
dan Andrey, 2001). Kusuma, Reza. 2012. Aktivitas Antioksidan
Kadar merkuri yang diperoleh dari sampel dan Antiinflamasi In Vitro Serta
A yaitu sebesar 7.470,52 mg/kg atau 7.470,52 Kandungan Kurkuminoid dari
ppm. Hal tersebut menunjukkan bahwa salah Temulawak dan Kunyit Asal Wonogiri.
satu krim pemutih herbal temulawak yang FMIPA Institut Pertanian Bogor. Bogor.
diperoleh dari toko X Klaten tidak layak dan Momtaz, S. Mapunya, BM. Hougton, PJ.
tidak boleh digunakan karena kadar merkuri Edgerly, C. Hussein, A. Naidoo, S. Lall,
melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh N. 2008. Tyrosinase inhibition by
BPOM yaitu 1 mg/kg atau 1 ppm. Keputusan extracts and constituents od sideroxylon
pemerintah Indonesia dalam membatasi inerma 1. Stem bark. Used in South
penggunaan merkuri pada krim pemutih Africa for skin lightening. J of
karena merkuri dapat menimbulkan toksisitas Erhtnopharmacology. 119:507-512.
terhadap organ-organ tubuh, diantaranya Perring dan Andrey. 2001. Optimization and
dapat membuat kulit terbakar, menjadi hitam, Validation of Total Mercury
dan bahkan dapat berkembang menjadi kanker Determination in Food Products by Cold
kulit (Anonim, 2011). Vapor AAS: Comparison of Digestion
Methods and With ICP-MS Analysis.
4. KESIMPULAN Rosidi, Ali, dkk. 2013. Potensi Temulawak
Berdasarkan penelitian yang telah (Curcuma Xanthorrhiza) Sebagai
dilakukan terhadap 4 sampel krim pemutih Antioksidan. Program Studi Gizi,
herbal temulawak dapat diambil suatu Fakultas Ilmu Keperawatan dan
kesimpulan bahwa Uji kualitatif yang Kesehatan. Universitas Muhammadiyah
dilakukan terhadap 4 sampel krim pemutih Semarang. Semarang.
herbal temulawak dari toko X Klaten Tranggono, I. R. dan Latifah, Fatma. 2007.
diketahui 1 sampel terdapat endapan merah Buku Pegangan Ilmu Pengantar
jingga yang berarti positif mengandung Kosmetik. Gramedia Pustaka Utama.
merkuri yaitu sampel A. Jakarta.
Trisnawati, F.A. Yulianti, C.H. dan
REFERENSI Ebtavanny, T.G. 2016. Identifikasi
Kandungan Merkuri Pada Beberapa
Akaojicho. 2003. Fully Automatic Thermal
Krim Pemutih yang Beredar di Pasaran.
Voparation Mercury Analysis System. Journal Pharmacist (Journal of Pharmacy
NIC Instruments Corporation. Jepang. and Science) ISSN : 2527-63281.
Anonim. 2010. Penuntun Praktikum
Wisesa. 2004. Kosmetik Krim Pemutih. 20
Farmakognosi II. Fakultas Farmasi.
November 2017.
Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
Anonim. 2011. Peraturan Kepala Badan
POM Republik Indonesia Nomor:
HK.03.01.23.07.11.6662 Tahun 2011
Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba
dan Logam Berat dalam Kosmetik.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai