Abstract
Temulawak herbal whitening cream is one of the herbal whitening creams containing
curcumin rhizome extract containing curcumin, demetoksikurkumin and bidemetoksikurkumin
which can reduce hyperpigmentation (the skin becomes too dark). Mercury is a dangerous
metal that in even small concentrations can be toxic. The use of mercury in whitening creams
can cause a variety of things, ranging from changes in skin color which will eventually cause
black spots on the skin, allergies, skin irritation and can be carcinogenic. The results of the
study qualitatively indicated that sample A was positive containing mercury marked by an
orange-red precipitate. Quantitatively, using Mercury Analyzer in sample A, the levels of
mercury were 7,470.52 mg / kg or 7,470.52 ppm. The conclusions indicate that sample A is
inappropriate or should not be used because it contains more than 1 mg / kg or 1 ppm of
mercury.
Abstrak
Krim pemutih herbal temulawak merupakan salah satu krim pemutih herbal mengandung
ekstrak rimpang temulawak yang terdapat kurkumin, demetoksikurkumin dan
bidemetoksikurkumin yang mampu mengurangi hiperpigmentasi (kulit menjadi terlalu gelap).
Merkuri merupakan logam berbahaya yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun.
Pemakaian merkuri dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari
perubahan warna kulit yang pada akhirnya akan menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit,
alergi, iritasi kulit dan dapat bersifat karsinogenik.Hasil penelitian secara kualitatif
menunjukkan bahwa sampel A positif mengandung merkuri ditandai dengan terdapat endapan
merah jingga. Secara kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan Mercury Analyzer
pada sampel A diperoleh kadar merkuri sebesar 7.470,52 mg/kg atau 7.470,52 ppm.
Kesimpulan menunjukkan bahwa sampel A tidak layak atau tidak boleh digunakan karena
mengandung merkuri lebih dari 1 mg/kg atau 1 ppm.
5
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.1, Juli 2019
6
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.1, Juli 2019
7
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.1, Juli 2019
dalam tubuh) adalah katalase, superoksida pada suhu tinggi, dikhawatirkan Hg akan
dismutase dan glution peroksidase. Zat menguap sehingga Hg akan habis sebelum
scavenger (pembersih) nonenzim adalah dilakukan penentuan kadarnya dengan
vitamin E, vitamin A, vitamin C, beta-karoten, Mercury analyzer. Selain itu, pada destruksi
metionin, selenium, dan tirosin (Kusuma, basah kelarutan Hg akan bertambah dengan
2012). bertambahnya suhu, hal ini menyebabkan
Antioksidan dalam temulawak yang dapat tumbukan antar partikel semakin cepat dan
digunakan sebagai zat pemutih kulit alami menyebabkan semakin cepat terjadinya reaksi
berupa zat scavenger (pembersih) yaitu tirosin Metode destruksi basah yang digunakan
yang memainkan peran besar dalam adalah menggunakan campuran asam kuat
mengurangi kelebihan produksi melanin (zat yaitu HNO3 dan HClO4 dengan perbandingan
yang memberikan warna kulit gelap) dan 1 : 1. Digunakan campuran asam kuat tersebut
menggantikan dengan kulit yang indah dan karena dapat melarutkan logam merkuri
bercahaya (Bramantyo, 2016). dengan proses yang lebih cepat dan mampu
Penelitian ini bertujuan untuk memecah ikatan logam organik (HgCl2)
menganalisis kadar logam merkuri pada krim sehingga didapatkan logam organik bebas
pemutih herbal temulawakyang diperoleh dari (Hg2+).
toko X Klaten. Analisis dilakukan dengan Hasil destruksi sampel dari krim pemutih
menggunakan metode Mercury Analyzer herbal temulawak selanjutnya digunakan
karena alat ini merupakan alat analisis spesifik untuk uji kualitatif dan uji kuantitatif. Uji
merkuri yang dapat mendeteksi hingga kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
konsentrasi ppt (part per triliun), preparasi yaitu reaksi warna dengan menggunakan
yang sederhana, aman (Akaojicho, 2003), pereaksi larutan KI 0,5 N yang apabila
canggih dan cepat (Gianti, 2013). terbentuk endapan merah jingga maka sampel
Cara pengambilan sampel krim pemutih positif mengandung merkuri yaitu berupa
herbal temulawak dengan cara Total sampling merkurium (II).
yaitu teknik penentuan sampel dengan cara Digunakan reaksi warna KI 0,5 N karena
mengambil seluruh anggota populasi sebagai KI 0,5 N merupakan reaksi sensitif, yaitu
sampel dari toko X Klaten. Sampel yang reaksi yang peka yang mampu menunjukkan
didapat dari toko X Klaten sebanyak 4 keberadaan bahan yang berjumlah sedikit
sampel, kemudian semua sampel diberi kode sekali tetapi sudah tampak hasilnya dengan
A, B, C dan D. Pemeriksaan organoleptis pada jelas. Reaksi sensitif adalah reaksi yang
sampel didapatkan bahwa semua sampel terjadi atas sekelompok bahan yang berbeda-
terdaftar BPOM dengan memiliki warna yang beda atas suatu pereaksi serta dapat berfungsi
sama yaitu putih mengkilat, berbau sangat untuk memisahkan golongan yang berbeda.
menyengat pada sampel A dan berbau wangi Setelah dilakukan pengujian reaksi warna
pada sampel B, C dan D, bertekstur tidak pada 4 sampel didapat hasil 1 sampel terdapat
lengket pada sampel A dan D, lengket pada endapan merah jingga yaitu pada sampel A
sampel B dan sangat lengket pada sampel C. dengan penambahan 2 tetes KI 0,5 N itu
Pelaksanaan kerja dimulai dari berarti menunjukkan pada sampel A positif
pemeriksaan kualitatif untuk mengetahui mengandung merkuri anorganik berupa
adanya Hg di dalam krim pemutih herbal merkurium (II) yang sangat toksik.
temulawak tersebut yang kemudian Merkurium (II) banyak digunakan dalam
dilanjutkan dengan pemeriksaan kuantitatif pembuatan pestisida, soda kaustik, produksi
dengan menggunakan metode Mercury klor, gigi buatan, baterai dan katalis, 3 sampel
Analyzer. Sebelum sampel diuji secara lainnya tidak terdapat endapan merah jingga
kualitatif dan kuantitatif terlebih dahulu sehingga negatif merkuri meskipun sudah
dilakukan pengolahan sampel uji dengan cara ditetesi KI 0,5 N hingga 10 tetes. Sampel
destruksi basah. positif merkuri (sampel A) kemudian
Pengolahan sampel uji secara destruksi dilanjutkan uji kuantitatif untuk menentukan
basah dilakukan dengan pemanasan karena kadar merkuri dengan metode Mercury
didasarkan pada sifat Hg yang mudah Analyzer.
menguap. Jika menggunakan destruksi kering
8
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi, Vol. 10. No.1, Juli 2019
Penetapan kadar merkuri pada sampel A Anonim. 2017. Public Warning Tentang
dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Pada uji Kosmetika Mengandung Bahan
kuantitatif sampel yang telah didestruksi Berbahaya. Badan Pengawas Obat dan
basah ditambah dengan KMnO4 0,1% yang Makanan RI. Jakarta.
dimaksudkan untuk mengumpulkan gas-gas Gianti. 2013. Analisis Kandungan Merkuri
merkuri dalam sampel kemudian ditambahkan dan Hidrokuinon dalam Kosmetik Krim
NH2OH HCl dan SnCl2. 2H2O untuk Racikan Dokter. Skripsi. Fakultas
mengurangi pengaruh gangguan dari logam Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN
berat lain dalam melakukan analisis (Perring Syarif Hidayatullah. Jakarta.
dan Andrey, 2001). Kusuma, Reza. 2012. Aktivitas Antioksidan
Kadar merkuri yang diperoleh dari sampel dan Antiinflamasi In Vitro Serta
A yaitu sebesar 7.470,52 mg/kg atau 7.470,52 Kandungan Kurkuminoid dari
ppm. Hal tersebut menunjukkan bahwa salah Temulawak dan Kunyit Asal Wonogiri.
satu krim pemutih herbal temulawak yang FMIPA Institut Pertanian Bogor. Bogor.
diperoleh dari toko X Klaten tidak layak dan Momtaz, S. Mapunya, BM. Hougton, PJ.
tidak boleh digunakan karena kadar merkuri Edgerly, C. Hussein, A. Naidoo, S. Lall,
melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh N. 2008. Tyrosinase inhibition by
BPOM yaitu 1 mg/kg atau 1 ppm. Keputusan extracts and constituents od sideroxylon
pemerintah Indonesia dalam membatasi inerma 1. Stem bark. Used in South
penggunaan merkuri pada krim pemutih Africa for skin lightening. J of
karena merkuri dapat menimbulkan toksisitas Erhtnopharmacology. 119:507-512.
terhadap organ-organ tubuh, diantaranya Perring dan Andrey. 2001. Optimization and
dapat membuat kulit terbakar, menjadi hitam, Validation of Total Mercury
dan bahkan dapat berkembang menjadi kanker Determination in Food Products by Cold
kulit (Anonim, 2011). Vapor AAS: Comparison of Digestion
Methods and With ICP-MS Analysis.
4. KESIMPULAN Rosidi, Ali, dkk. 2013. Potensi Temulawak
Berdasarkan penelitian yang telah (Curcuma Xanthorrhiza) Sebagai
dilakukan terhadap 4 sampel krim pemutih Antioksidan. Program Studi Gizi,
herbal temulawak dapat diambil suatu Fakultas Ilmu Keperawatan dan
kesimpulan bahwa Uji kualitatif yang Kesehatan. Universitas Muhammadiyah
dilakukan terhadap 4 sampel krim pemutih Semarang. Semarang.
herbal temulawak dari toko X Klaten Tranggono, I. R. dan Latifah, Fatma. 2007.
diketahui 1 sampel terdapat endapan merah Buku Pegangan Ilmu Pengantar
jingga yang berarti positif mengandung Kosmetik. Gramedia Pustaka Utama.
merkuri yaitu sampel A. Jakarta.
Trisnawati, F.A. Yulianti, C.H. dan
REFERENSI Ebtavanny, T.G. 2016. Identifikasi
Kandungan Merkuri Pada Beberapa
Akaojicho. 2003. Fully Automatic Thermal
Krim Pemutih yang Beredar di Pasaran.
Voparation Mercury Analysis System. Journal Pharmacist (Journal of Pharmacy
NIC Instruments Corporation. Jepang. and Science) ISSN : 2527-63281.
Anonim. 2010. Penuntun Praktikum
Wisesa. 2004. Kosmetik Krim Pemutih. 20
Farmakognosi II. Fakultas Farmasi.
November 2017.
Universitas Muslim Indonesia. Makassar.
Anonim. 2011. Peraturan Kepala Badan
POM Republik Indonesia Nomor:
HK.03.01.23.07.11.6662 Tahun 2011
Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba
dan Logam Berat dalam Kosmetik.
Badan Pengawas Obat dan Makanan RI.
Jakarta.