Metodologi Penelitian
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
ANNISA KHAIRIAH SINAGA (1173113001)
FATMAWATI GULTOM (1173313026)
LESTARI LUSIA (1173313037)
QURNAINI (1173113023)
SETIATI HANDAYANI (1172113007)
SYKA AFIQAH PUTRI (1171113021)
PG – PAUD REG.C 2017
2020
1. Identitas Skripsi
1) Judul : Studi Kemampuan Berhitung Anak TK Kelompok B
Sekecamatan Mantrijeron Yogyakarta
2) Nama Penulis : Mona Maerina
3) Tahun Terbit : 2014
4) Nama Universitas: Universitas Negeri Yogyakarta
5) Jenis Penelitian : Deskriptif Kuantitatif
6) Metode Penelitian: Survey
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Latar belakang permasalahan memuat alasan-alasan penting dan
perlunya meneliti masalah. Pada latar belakang permasalahan juga dijelaskan
kedudukan masalah yang diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
Latar belakang masalah bertolak dari adanya minat dan perhatian
peneliti dalam hal ini mahasiswa terhadap sesuatu masalah. Sesuatu itu berasal
dari pergulatan pemikiran dalam masyarakat ilmiah, atau informasi yang
diperoleh dalam bidang keahlian yang bersangkutan atau dari pengalaman
kehidupan sehari-hari. Dalam latar belakang masalah dikemukakan data dasar
yang dapat dijadikan acuan atau alasan munculnya masalah penelitian. Ia
dirumuskan dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan,
yang didalamnya mengandung kontradiksi. Pengungkapan pernyataan itu
dilakukan secara deduktif, berawal dari yang bersifat umum dan berakhir pada
yang bersifat khusus.
Seperti halnya dalam penulisan skripsi yang ditulis oleh Mona Maerina
yang diberi judul Studi Kemampuan Berhitung Anak TK Kelompok B
Sekecamatan Mantrijeron Yogyakarta. Pada latar belakang tersebut penulis
menunjukkan kenyataan (fenomena) yang ditangkap atau dijadikan pikiran itu,
misal ; dari kata sekunder (laporan-laporan). Menunjukkan “harapan” yang
bersangkutan dengan kenyataan itu, misal ; ketentuan ketentuan, patokan-
patokan, fakta-fakta, teori, hukum, dan sebagainya ; dari referensi-referensi
tertentu. Menunjukkan kesenjangan antara kenyataan dan harapan.
Menunjukkan bahwa alternatif jawaban atau pemecahan kesenjangan itu lebih
dari satu alternatif (jika hanya satu alternatif, tidak merupakan masalah).
Menunjukkan tentang pentingnya masalah itu untuk dipecahkan (jika tidak
dipecahkan akan mengganggu apa?)
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang penting dalam
proses penelitian. Ketika peneliti mendapatkan suatu fenomena yang
berpotensi untuk diteliti, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengidentifikasi masalah dari fenomena tersebut. Dalam penyusunan skripsi
ini, peneliti melakukan identifikasi masalah dengan menjelaskan apa masalah
yang ditemukan dan bagaimana masalah tersebut diukur dan dihubungkan
dengan prosedur penelitian. Adapun contoh pengidentifikasian masalah yang
peneliti gunakan dalam penyusunan skripsi ialah sebagai berikut :
a) Terdapat perdebatan pendapat tentang diperbolehkannya dan tidak
diperbolehkannya pembelajaran berhitung pada Taman Kanak-kanak. Ada
yang menyatakan tidak dibenarkan mengajarkan berhitung pada anak TK
karena calistung merupakan kewajiban SD, namun ada juga yang
mengatakan berhitung boleh diajarkan pada anak TK melalui pendekatan
bermain yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.
b) Pembelajaran berhitung yang dilakukan masih menggunakan lembar
kegiatan anak sehingga pengembangan kemampuan berhitung anak
kurang optimal.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah memuat ruang lingkup masalah atau upaya
membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar, sehingga
penelitian itu bisa lebih fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar
pembahasannya tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevansi.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah memuat pernyataan singkat tentang masalah yang
diteliti, batasan masalah yang diteliti, yang dapat disusun dalam kalimat
pertanyaan. Perumusan masalah ini sebagai pijakan penelitian kita dari mana
harus mulai, ke mana harus pergi dan dengan apa. Dalam membuat perumusan
masalah biasanya menggunakan kalimat pertanyaan seperti ; apa, mengapa,
bagaimana, dan seterusnya.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian memuat sasaran yang akan diperoleh dalam
penelitian. Tujuan penelitian berhubungan secara fungsional dengan rumusan
masalah penelitian, yang dibuat secara spesifik, terbatas dan dapat diperiksa
dengan hasil penelitian. Ia merupakan muara dari suatu penelitian, dengan
mengerahkan segala kemampuan penelitian untuk mencapai tujuan itu. Secara
teknis, kata kerja pembuka yang digunakan dapat dirumuskan dalam kalimat
aktif, seperti untuk menemukan, untuk mengetahui, untuk menjelaskan, untuk
membandingkan, untuk menilai, dan untuk menguraikan. Selain itu dapat
dirumuskan dalam kalimat pasif, seperti agar dapat diketahui, agar dapat
dijelaskan, agar dapat dibandingkan, dan sebagainya tetapi ini jarang
digunakan dalam penelitian. Dalam penulisan skrisi ini digunakan tujuan
masalah dengan kata kera pembuka untuk mengetahui.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian memuat manfaat yang akan diperoleh dari
penelitian, baik untuk pengembangan ilmu, teknologi, metodologi, atau
pembangunan nasional. Pada hasil yang didapatkan dari penelitian skripsi
yang ditulis oleh Mona ini ia mengemukakan dapat memberikan manfaat
secara teoritis maupun secara praktis
G. Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada karakteristik
yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah
konsep yang berupa konstruk dengan kata yang menggambarkan perilaku atau
gejala yang dapat diamati dan diuji serta ditentukan kebenarannya oleh orang
lain. Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam penelitian ini, maka berikut ini
adalah definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
kemampuan berhitung dan anak TK Kelompok B
B. Pembahasan
Pembahasan memuat penafsiran dan penjelasan tentang hasil penelitian dan
analisis data, serta pembandingan dengan hasil penelitian terdahulu yang relevan
dan/atau referensi teoritis yang mendukung analisis data tersebut. Dalam pembahasan
peneliti membahas mengenai data hasil penelitian kemampuan juga menunjukkan
kemampuan berhitung anak TK Kelompok B antara anak laki-laki dengan anak
perempuan yang berbeda, terlihat dari setiap tahapan kemampuan berhitung anak
perempuan memiliki rata-rata yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak laki-
laki. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Ridha Kurniawan dan Putri Prahapitania
Iswari bahwa kemampuan berhitung anak laki-laki dengan anak perempuan berbeda.
C. Keterbatasan penelitian
Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu situasi dan kondisi yang tidak
bisa dihindari dalam penelitian dan peneliti tidak dapat berbuat banyak untuk
mengendaliannya. Situasi dan kondisi tersebut dapat mempengaruhi kesimpulan hasil
penelitian dan merupakan kelemahan penelitian. Misalnya jika penelitian dilakukan
disekolah, untuk ada faktor diluar sekolah yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti.
Meskipun demikian tidak berarti hasil penelitian menjadi tidak berguna dan
keterbatasan penelitian ini perlu dikemukakan agar pembaca dapat menyikapi temuan
penelitian tersebut sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Dalam skripsi
deskriptif ini, keterbatasan penelitian yang ditemukan peneliti ialah lelahnya subjek
penelitian, yaitu dikarenakan subjek telah melakukan kegiatan ekstra yaitu drum band
yang dilakukan pada pembelajaran awal, sehingga ada kemungkinan siswa sedang
mengalami kelelahan yang mengakibatkan konsentrasi anak sudah menurun.
Kemudian penelitian tidak dilaksanakan secara serempak di satu tempat pada waktu
yang sama sehingga ada kemungkinan mempengaruhi hasil penelitian yang di dapat
karena subjektivitas.