Anda di halaman 1dari 18

A.

DAUN RAMBU
1. Bahan
a. Bahan : Komposit Alumunium (ACP) dengan ketebalan minimal 3,0 mm
b. Ukuran daun rambu : 75 x 75 cm (untuk daun standar)
c. Permukaan bagian depan harus dibubuhi inisial ” Perhubungan ” atau logo perhubungan
dan pada bagian belakang daun rambu dibubuhi Stiker Perlengkapan Jalan tulisan sumber
pendanaan, tahun anggaran dan isi pasal 275 UU Nomor 22/2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
2. Lembaran Reflektif, dengan ketentuan dan syarat teknis sebagai berikut:
a. Rambu Lalu Lintas standar dengan lembaran retroreflektif ASTM Type IV
- memiliki nilai retroreflektif / daya pancar reflektif untuk masing – masing warna pada
kondisi sudut pengamatan 0,2 dan sudut datang -4, berdasarkan table di bawah ini :
K O C
P H M
U R B O
U I E Floresens
Sudut Sudut N A I K Floresens Floresens
T J R Kuning -
Pandang Datang I N R L Kuning Orange
I A A Hijau
N G U A
H U H
G E T

0.1 -4 500 380 200 70 90 42 25 400 300 150

0.1 +30 240 175 94 32 42 20 12 185 140 70

0.2 -4 360 270 145 50 65 30 18 290 220 105

0.2 + 30 170 135 68 25 30 14 8.5 135 100 50

0.5 -4 150 110 60 21 27 13 7.5 120 90 45

0.5 +30 72 54 28 10 13 6 3.5 55 40 22

* Koefien retroreflektif (Ra) cd/fc/ft2 (cd.1x-1.m-2)

- Nilai sudat pengamatan 0.1 adalah persyaratan tambahan yang hanya berlaku bila
dispesifikasikan oleh pembeli atau tertuang dalam kontrak.
- Nilai koefisien retroreflektif (RA) minimal sesuai dengan pembagian jenis material
retroreflektif ASTM Type IV.
b. Rambu larangan berupa kata - kata dengan warna dasar putih dan tulisan warna merah,
nilai retroreflektif untuk warna merah harus lebih tinggi daripada nilai retroreflektif
warna putih. Nilai retroreflektif warna putih 70 (Ra) (cd.lx-1.m-2);
c. Permukaan lembaran reflektif rata dan halus serta bagian belakang dilengkapi dengan
perekat (precoating adhesive);
d. Warna mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM. 13 Tahun 2014 dan
lampirannya tentang Rambu Lalu Lintas.

B. TIANG RAMBU
1. Bahan yang digunakan untuk tiang rambu adalah bahan logam yang berbentuk pipa bulat,
bersifat anti karat, dengan atau tanpa lapisan anti karat;
2. Tiang Rambu merupakan batangan utuh ( tanpa sambungan / Las ) dengan panjang 4.000 mm
( untuk rambu standart );
3. Jenis konstruksi dan ukuran terdiri dari :
a. Pipa bulat medium b Ø minimal 55 mm (2”), dengan tebal minimal 2 mm;
b. pipa bulat dapat diisi cor beton praktis 1 : 2 : 3 (sesuai standar konstruksi Indonesia) atau
ditutup dengan plat besi / bahan sejenis, sehingga air tidak dapat masuk ke dalam pipa;
c. angkur bawah terdiri dari minimal 2 batang besi siku 3 x 30 x 30 mm yang dilas pada tiang
rambu dengan bersilang dan besi beton yang masuk menyilang ke pipa;
d. Rangka rambu tempat menempelkan daun rambu menggunakan besi siku minimal 3 x 30 x
30 mm yang satu sisinya vertikal menghadap ke depan, dan sisi lainya horizontal masuk ke
tiang dan dilas rapat;
e. Ketinggian rambu mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2014
tentang Rambu Lalu Lintas.

C. TATA CARA PEMASANGAN


Pemasangan Rambu Lalu Lintas, meliputi kegiatan :
1. Peletakan daun rambu pada tiang rambu :
Daun rambu yang telah dilapisi dengan lembaran reflektif, diletakan pada tiang rambu dengan
menggunakan baut yang dikencangkan.
2. Pembuatan pondasi dan peletakan rambu untuk rambu tiang tunggal dengan syarat
a. Ukuran pondasi rambu dibentuk dengan papan untuk bekesting dan setiap tiang masing -
masing berukuran :
 Pengecoran di luar
✓ Sisi bagian atas : 250 mm
✓ Sisi bagian bawah : 400 mm
✓ Kedalaman : 600 mm
 Pengecoran setempat
✓ Sisi bagian atas : 250 mm
✓ Sisi bagian bawah : 500 mm
✓ Kedalaman : 500 mm
b. Bagian tiang rambu yang terbenam pada pondasi sedalam 600 mm;
c. Bagian dasar galian pondasi diberi lapisan pasir, dipadatkan ketebalan 100 mm;
d. Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 100 mm;
e. Mutu pondasi beton sesuai standart konstruksi Indonesia adalah beton K-175;
f. Bagian pondasi diatas permukaan tanah setinggi 100 mm.
P

Palu, 06 Januari 2020


Menyetujui Ditetapkan oleh :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

RAHMAN SUJANA ABDUL KARIM AKASEH, ST. MM


Kolonel Inf. Penata Tkt. I / III d
NRP. 32672 NIP. 19740214 200701 1 019
1. SPESIFIKASI UTAMA
NO BESARAN KETERANGAN / NILAI / SATUAN
1. Catu Daya Sumber arus suplai mandiri (solar cell)
2. Jenis Arus Listrik Arus searah, Direct Current
3. Waktu Operasi Minimal 12 jam/hari
4. Daya Cadang Operasi Minimal 3 malam (APJ catu daya mandiri)
5. Tinggi Pemasangan Luminer 7.000 – 9.000 mm (disesuaikan tinggi tiang)
6. Jenis Lampu Lampu LED
7. Umur Teknis Lampu 50.000 jam
8. Umur Operasi Lampu 36.000 jam
9. Umur Pemeliharaan Lampu 4.000 jam
Kejut listrik, efek thermal, arus lebih
10. Proteksi Operasi
Arus bocor, arus sisa, dan tegangan lebih
11. Kabel Kelistrikan NYA NYM NYY
12. Fabrikasi Bahan Kontruksi Tiang Besi baja digalvanis
13. Rumah Lampu Die-cast aluminium high corrosion resistance, t ≥ 2 mm
14. Lokasi Pemasangan Jalan Nasional

2. BANGUNAN PONDASI
a. Pondasi utama
ELEMEN TEKNIS UKURAN dan KETERANGAN
Jenis pondasi Beton cor bertulang
Sifat pondasi Pondasi setempat atau pre-cast
Klasifikasi beton Beton K-250
Ukuran pondasi atas 600 mm x 600 mm
Ukuran pondasi bawah 600 mm x 600 mm
Kedalaman pondasi 1.200 mm
Rangka tulang baja Ø 12 mm dan sengkang Ø 10 mm
Yield strength besi tulangan 2.400 kg/cm²
Timbunan tanah padat dengan dasar pasir di lapisan terbawah setebal
Timbunan tanah sekitar pondasi
minimal 100 mm
Tinggi sisi permukaan pondasi terhadap permukaan tanah ± 100 mm

b. Tebal selimut beton dan baja tulangan pondasi


UKURAN TULANGAN UNTUK PONDASI TEBAL SELIMUT BETON MINIMUM
(mm) (tidak termasuk acian)
Diameter 12 mm s.d 15 mm 35 mm
Diameter 16 mm s.d 18 mm 35 mm
Diameter 19 mm s.d 22 mm 50 mm
Diameter > 12 mm 60 mm

c. Ukuran Base Plate, Bracket, dan Mur Baut


UKURAN BASE PLATE UKURAN BRACKET JUMLAH BAUT UKURAN BAUT
400 x 400 x 16 mm 150 x 100 x 10 mm ≥4 M20
3. KONTRUKSI TIANG
a. Tiang utama dan lengan baja karbon
ELEMEN TEKNIS UKURAN dan KETERANGAN
Materiang tiang utama dan lengan Baja karbon
Bentuk penampang tiang utama Octagonal
Diameter tiang utama Mengecil ke atas (tapered)
Standar kualitas SNI
Ketebalan tiang minimum 3 mm (menyesuaikan tinggi tiang)
Kekuatan Tarik tiang 35.000 psi (2.460,74 kg cm²)
Bentuk penampang lengan Pipa bulat atau kotak
Diameter lengan ≥ 2"
Kekuatan Tarik lengan 35.000 psi (2460,74 kg cm²)
Proteksi korosi Hot deep galvanic coating
Table proteksi Minimal 0,75 µ (micron)
Plat dasar (base plate) Plat baja korban (400 x 400 x 16 mm)
Ukuran bracket Plat baja korban (150 x 100 x 10 mm)
Kekuatan Tarik plat 35.000 psi (2460,74 kg cm²)
Umur tiang ≥ 20 tahun
Panjang sambungan slip joint ± 300 mm

b. Tiang pengaman
ELEMEN TEKNIS UKURAN dan KETERANGAN
Bahan Pipa baja diisi beton cor
Diameter 3"
Tinggi tiang pengaman 800 mm dari permukaan tanah
Pondasi Minimal K – 125
Atas 300 x 300 mm
Ukuran pondasi
Bawah 300 x 300 mm
Pondasi tiang pengaman 800 mm
Jumlah tiang pengaman Minimal 2 buah
Penempatan 800 mm dari tiang utama
Warna hitam dan warna kuning
Pelapisan permukaan luar
Warna hitam dan warna putih

4. PANEL SURYA
ELEMEN TEKNIS NILAI
Jenis panel Photo Voltaic
Bahan dan tipe panel Bahan Silicon kristalin
tipe Monokristalin/polikistalin
standar UL/CE atau setara SNI
Daya ≥ 200 Wp
Toleransi daya ±5%
Tegangan maksimal, Vmp 36 V
Kuat arus maksimal, Imp 8A
Tegangan rangkaian terbuka tanpa arus (open circuit voltage), Voc Maks 40 V
Arus maksimal tanpa resistansi (Short circuit current), Isc Maks 10 A
Efisiensi panel > 15 %
Efisiensi sel > 15 %
Suhu operasi, berdasarkan standart test condition 40֯ C s/d 85֯ C
Tegangan maksimum sistem 1.000 V DC (IEC) / maksimal rangkaian seri panel surya
Sekering (fuse) maksimal Disesuaikan daya panel surya yang digunakan
Penguat efisiensi Bypass diode
Frame rumah panel Full anodized alumunium alloy
Indek proteksi junction box Min IP 65
Umur teknis ≥ 15 tahun
TES DAN SERTIFIKASI
Tes standar UL/CE IL 1703, IEC 61215, IEC 61730
Kesesuaian pemenuhan EHS RoHS OHSAS 1800:2007 (bebas timbal)

5. BATERAI
Jenis baterai Lithium Iron (Li-FePO4)
Tegangan nominal 3,2 ~ 3,7 V/sell
Standar kualitas UL/CE atau setara SNI 04-2051.1-2004
efisiensi ≥ 85 %
Umur siklus baterai (pada 80% deoth of discharge/DOD) 2.500 siklus
Tahanan internal (arus DC) Maks 5 mΩ
Umur pakai ≥ 3 tahun
KONDISI OPERASI
Suhu operasi ≤ 50֯C
Suhu saat pengisian ≤ 45֯C
Suhu penyimpanan ≤ 45֯C
Indek proteksi IP 54
Waktu pengisian 3 s/d 4 jam maksimal per hari
Arus pengisian maksimal 0,5C (C merupakan kapasitas dalam Ah)
Batas tegangan pengisian maksimal 14,4 V ~ 16,8 V (@4 sell/ kelipatannya)
Batas tegangan pengisian manimal 11,2 V ~ 12 V (@4 sell/ kelipatannya)
Kelembaban relative (RH) 25 % s/d 85 %
Balancing cell Wajib battery management system (BMS)

6. KABEL INSTALASI PENGHANTAR


KABEL INSTALASI PENGHANTAR
Penggunaan Saluran instalasi internal
Standar kualitas SNI 04-1906-1990
Kapasitas hantar arus (KHA) Disesuaikan dengan table KHA PUIL 2011 (table 7.3-12a)
Bahan Tembaga
Type NYA atau NYAF (PUIL 2011)
Ukuran penampang 6 mm² untuk Tembaga dan 10 mm² untuk Alumunium
Jenis inti kabel Inti tunggal atau pilihan (twisted)
Jumlah inti 2 atau lebih
insulasi PVC

7. CONTROL CATU DAYA LISTRIK TENAGA SURYA


Control mode Maximum power point tracking, MPPT
Tegangan input maksimal 48 V
Boost charging voltage 15 ± 0,2 V
Kelistrikan
float charging voltage 13 ± 0,2 V
Arus pengisian maksimal 12 A
- Mencegah polarisasi arus listrik balik dari baterai ke panel surya
- Overcharging
Electronic blocking/protection
- Overload
- Overheating
Metode charging 3 tahap (bulk, obsorption, floating)
Suhu operasi < 50֯ C
Suhu lingkungan < 60֯ C
Efisiensi 90 %
Pendinginan PWM 60 %
IP Pendinginan alami angin
Kelembaban relative IP 45
proteksi 95%, non – condensing
- tegangan lebih
- hubung sikat
proteksi
- tahan kandungan kadar garam tinggi
- Tahan vibrasi minimal 2G

8. LUMINER
NO BESARAN KETERANGAN / NILAI / SATUAN
1 Daya lampu 60 W
2 Jenis lampu LED
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI
UL/CE at. setara SNI IEC 60598-1:2016 (IEC 60598 1:2014, IDT
3 Standar kualitas
IEC 60598-2-3:2016 (IEC 60598-2-3:2002 dan Amd.1:2011, IDT
SNI IEC 60598-2-5:2016
4 Efikasi 100 lumens/watt
5 Indek rendering warna, CRI (Ra) ≥ 70
6 Kisaran suhu warna, CCT 2700 ± 6500 Kelvin
7 Indek perlindungan rumah lampu IP 65
8 Umur operasi 36,000 jam operasi
9 Umur pemeliharaan 4.000 jam operasi
10 Ketahanan terhadap vibrasi ≥ 2G
11 Suhu lingkungan (Ta) 35֯ C
12 Suhu operasi (To) 70֯ C
13 Factor daya (cos φ) > 90 %
14 Total harmonic distortion, THD < 20 % untuk input tegangan AC
15 Dimming power control Analog atau pulse with modulation (PWM)
16 Full width – half maximum, FWHM > 1200 ± 100
DATA UJI FOTOMETRI LUMINER
1 Isolux performance chart Grafik hasil uji
2 Isocandle performance chart Grafik hasil uji
3 Coefficient of utilization curves Grafik hasil uji
4 Longitudinal light distribution Hasil uji, C = 0֯ s/d C=180֯
5 Lateral light distribution Hasil uji, C = 90֯ s/d C=270֯
6 Lumen maintenance curves Hasil uji 90% Pada 36.000 jam operasi
7 Lamp lumen depreciation factor, LLD 0,90
8 Luminaire dirt depreciation factor, LDD 0,95
9 Standar uji fotometri laboratorium *IES LM 79 dan IES LM 80 atau *IEC 025

9. RUMAH LAMPU
KRITERIA TEKNIS NILAI
COVER LUMINER
Material Die-cast / extrusion aluminium high corrosion resistance
Ketebalan ≥ 2mm
Toleransi ketebalan + 0.5 mm (corrosion allowance)
Proteksi korosi Cat anti korosi
Indeks proteksi Min IP 65
Suhu lingkungan (Ta) 35֯ C
Resistensi terhadap radiasi sinar matahari
Resistensi
Resistensi terhadap polisi atmosfer
Umur pakai > 5 tahun
Bolt, nut, washer, screws Bahan tahan karat (stainless steel)
Gasket perepat (seal) Silicon
IK 08 (5 joules mechanical impact) (baik rumah lampu dan komponen kaca lampu
IK rating
atau bagian permukaan rumah lampu)
KOMPONEN OPTIC
Tempered glass (kaca non-acrylic)
Lensa
Efisiensi minimal 90 %

10. PERALATAN CONTROL


a. Sumber Daya DC
KRITERIA TEKNIS NILAI
UL/CE atau setara SNI dan memenuhi Restriction of hazardous Substances
Standar kualitas
(RoHS)
Tegangan input 36-48 V (DC)
Temperature operasi (To) ≤ 70֯C
Temperature ruangan (Ta) ≤ 35֯C
Kelembaban relatif < 90 %
Tingkat perlindungan Min IP45
Sistem komunikasi Wireless RF
- kuat pencahayaan (intelegent dimming)
Kemampuan control - kondisi normal & abnormal
- otomatik gawai penyakelaran

b. Driver
KRITERIA TEKNIS NILAI
Standar kualitas UL/CE atau setara SNI dan memenuhi Restriction of Hazardous Substances (RoHS)
Jenis regulator Buck/boost constant current
Regulasi Arus 0 – 10 V DC PWM
Lighting control Dimming interface module 0 – 10 V
Efisiensi (n) Minimal 90 % (SNI IEC 62384)
Ripple Current Maksimal 15%
Factor daya (cos φ) 0,9
Suhu operasi maksimum Masimum 60֯ C
Tingkat kegagalan Maksimal 5 % (per 1.000 jam)
Dimming range 100% s/d 20%
Umur rata-rata 50.000 jam
IP rating Min IP 45
Ketahanan terhadap vibrasi Minimal 5 G
phasa 1θ
Fitur pengaman Overheat protection dan overpower protection
Dilengkapi dengan penyerap pamas (heat sink)

Palu, 06 Januari 2020


Menyetujui Ditetapkan oleh :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

RAHMAN SUJANA ABDUL KARIM AKASEH, ST. MM


Kolonel Inf. Penata Tkt. I / III d
NRP. 32672 NIP. 19740214 200701 1 019
A. KONDISI KERJA
1. Suhu Keliling : 5 s/d 70 derajat C
2. Kelembaban nisbi : 0 s/d 95 %
3. Mempunyai fasilitas untuk pengaman arus lebih yang menggunakan mini circuit breaker dan
pengaman terhadap arus bocor menggunakan earth leakage circuit breaker serta dilengkapi
pengaman dari gangguan petir.
4. Bekerja dengan menggunakan sumber energi tenaga surya.
5. Dapat dibebani lampu jenis LED.

B. SYARAT BAHAN DAN KONSTRUKSI


Satu unit Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas terdiri dari :
1. Rumah Perangkat Kendali
❖ Rumah perangkat kendali harus dari plat baja aluminium tebal 2 mm.
❖ Dilengkapi dengan pintu yang dapat dibuka dan dikunci.
❖ Mempunyai tempat panel-panel dan kendali lampu lalu lintas.
❖ Mempunyai lubang ventilasi udara yang dilengkapi penyaring udara dan anti bocor terhadap air
hujan.
❖ Dilengkapi kotak kendali manual yang dipasang pada bagian luar rumah perangkat kendali yang
mempunyai pintu yang terkunci dan terpisah dari pintu utama kendali.
2. Perangkat Kendali
❖ Perangkat kendali harus dibuat dari komponen – komponen elektronika aktif maupun pasif,
papan sirkit tercetak (PCB) dan elektronika penuh serta rangka yang mempunyai ketahanan
suhu 5 derajat s/d 70 derajat dengan kelembapan nisbi maksimum 95 %.
❖ Semua IC harus terpasang melalui soket IC (tidak terpatri langsung) untuk pemeliharaan dengan
socket berkualitas tinggi dengan penjepit ganda.
❖ Semua modul peralatan harus dilapisi dengan bahan yang dapat menghindarkan terjadinya
konduktivitas yang tidak dikehendaki akibat endapan atau bocoran.
❖ Rangka kendali dibuat dari bahan besi siku anti karat, konstruksinya harus simetris dan halus.
❖ Disain perangkat kendali harus sedemikian rupa sehingga menjadi modul - modul yang mudah
dirawat untuk perbaikan dan pengembangan
❖ Setiap modul harus mempunyai panel indikator yang mudah dilihat
3. Rumah perangkat Lampu Aspek
❖ Rumah (kotak) dan topi menempel pada penutup depan dengan ketentuan
a. bahan dari plat alumunium besi, atau bahan lainnya yang tahan air, debu, dan dapat
bertahan dengan semprotan air bertekanan tinggi dengan tebal 20 mm.
b. Bentuk setiap aspek box (kotak) lampu harus sama sehingga dapat dipertukarkan
tempatnya dalam susunan dua atau tiga aspek.
❖ Sistim optik terdiri dari
a. Reflektor dari bahan ahxrymium yang mengkilat atau bahan lain yang tidak berkarat dan
tidak pudar mengkilatnya.
b. Lensa diffuse yang dilengkapi karet penahan, bahan dari kaca tahan papas dengan wama
merah, kuning ambar atau hijau yang tidak pudar warnanya dengan diameter 20 - 30 cm
dan anti effek phantom.
4. Perangkat Lampu Aspek
Perangkat lampu aspek meggunakan lampu LED yang dirancang khusus untuk warning light tenaga
surya dengan tegangan 220 Volt AC, 12 Volt DC atau 24 Volt DC, dengan tampilan warna yang merata,
tingkat kecerahan minimal 300 candela (cd) untuk ukuran diameter 20 cm dan 500 candela (cd) untuk
ukuran diameter 30 cm, serta memiliki umur hidup (life time) minimal 50.000 jam.
5. Tiang Lampu
Tiang Warning Light Tenaga Surya menggunakan pipa bulat galvanis atau bentuk oktagonal galvanis
dengan ukuran
❖ Tiang lengkung pipa galvanis Ø 5” + Ø 3”;
❖ Tiang lurus pipa galvanis Ø 4” tinggi 4 m;
❖ Patok pengaman pipa besi Ø 4”;
❖ Box besi atau galvanis ukuran 300 x 300 x 300 mm, tebal 10 mm dipasang diatas plat tebal 10
mm ukuran 500 x 500 mm untuk tempat batteray;
❖ Pondasi tiang lampu beton bertulang 600 x 600 x 1000 mm, pemasangan sesuai gambar rencana;
❖ Pondasi patok pengaman beton 200 x 200 x 700 mm, pemasangan sesuai gambar rencana;
❖ Patok pengaman Ø 4” tinggi 800 mm dari permukaan tanah;
❖ Penyangga modul Solar Cell dibuat dari bahan besi siku disesuaikan dengan ukuran dari modul
solar cell.
6. Panel Solar Cell
Panel Surya berfungsi sebagai catudaya yang menghasilkan energi listrik dari energi matahari
❖ Tegangan Max (Vmp) : 48 V DC
❖ Arus Maksimal (lmp) : 2,97 A
❖ Arus Hubung Singkat (Isc) : 3,32 A
❖ Tegangan Terbuka : 21 Volt
❖ Jenis : MonoCristaline
❖ Umur Teknis : ≥ 15 tahun
❖ Jaminan Pemakaian : 3 tahun
❖ Panel Solar Cell : 50 Wp
❖ Panel surya terbungkus pada tiap sisinya dengan frame alumunium dengan karakteristik
pembungkus memiliki antisipasi genangan terhadap curah hujan sehingga menghindari
pengkaratan pada sisi frame pembungkus.
7. Baterai
Baterai berfungsi menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh tenaga surya
❖ Baterai
a. Jenis : Absorbed Glass Mat atau Lithion ion
b. Tegangan Kerja : 48 V DC
c. Kapasitas : 42 Ah
d. Jaminan Pemakaian : 3 tahun
❖ Batteray Charger
a. Tegangan Max. : Max 48 V DC
8. Kotak Baterai
❖ Kotak baterai, merupakan tempat atau rumah pengaman untuk menempatkan peralatan seperti
baterai, BCU (charge controller), dan terminal dengan jenis outdoor agar terlindungi dari cuaca
ekstrim dan kriminalitas.
❖ Terbuat dari bahan non korosif
❖ Diberi nomor kodefikasi, dengan spesifikasi
a. Bahan : besi plat galvanized
b. Ukuran : disesuaikan dengan volume baterai yang akan disuplai
9. Kabel : Menggunakan Kabel NYFGBY 4 x 6 mm²

C. SYARAT MUTU
1. Sifat Tampak
❖ Rumah kendali dan rumah lampu aspek dalam keadaan baru, tidak cacat, terbuat dari bahan
dan bentuk yang disyaratkan
❖ Perangkat kendali dalam keadaan baru, tidak cacat, terbuat dari bahan/komponen yang
disyaratkan
❖ Papan sirkuit tercetak harus mempunyai jalur-jalur pengkawatan yang teratur dan hasil patrian
harus rapi dan bersih
2. Unjuk Kerja
❖ Lampu bekerja pada kondisi kerja yang ditentukan dalam spesifikasi teknis
❖ Semua instrumen pengatur harus mudah dicapai oleh petugas sehingga mudah dalam
pengoperasiannya
❖ Sistim modul harus menjamin kemudahan dan dalam waktu singkat pada saat perawatan,
perbaikan dan pengembangan
❖ Perangkat kendali harus tetap mampu bekerja bila menerima getaran yang berasal dari
pengoperasian kendaraan bermotor
❖ Semua fungsi kerja dari perangkat kendali maupun perangkat lampu lalu lintas harus bekerja
dengan sempurna sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi teknis
3. Syarat Penandaan
Papan nama untuk pengatur lalu lintas harus mencantumkan sebagai berikut
❖ Jenis alat pemberi isyarat lalu lintas
❖ Nama pabrik pembuat
❖ Nomor seri
❖ Tahun pembuatan
❖ Tegangan dan frekwensi pengenal
❖ Blok diagram rangkaian

D. BAHAN DAN PETUNJUK TEKNIS PEMASANGAN


1. Peralatan Penunjang
Tiang warning light tenaga surya adalah pipa galvanis dengan ukuran masing - masing
❖ Untuk tiang lurus dan patok pengaman Ø 4 inchi dengan ketebalan minimum 4 mm
❖ Panjang pipa adalah
a. 400 cm untuk tiang lurus
b. 200 cm untuk patok pengaman
Seluruh pipa tiang harus dicat dengan menie besi sebelum dipasang
❖ Kabel tenaga harus menggunakan kabel NYFGBY 4 X 6 mm2
2. Cara Pemasangan
a. Tiang Lampu warning light
❖ Tiang warning light tenaga surya dipasang dengan jarak paling dekat 60 cm dari tepi jalur
kendaraan atau lihat gambar terlampir
❖ Tiang warning light tenaga surya dengan jarak 100 cm dari permukaan pembelokan tepi jalan
seperti gambar terlampir
❖ Ukuran standar tiang dan pondasi selengkapnya sesuai dengan gambar terlampir
3. Patok Pengaman
a. Patok pengaman diletakkan 50 Cm dari tiang warning light atau rumah perangkat kendali warning
light dengan sedemikian rupa sehingga tiang aaat pemberi isyarat lalu lintas aman dari kendaraan
yang oleh sebab keluar dari jalur kendaraan.
b. Jumlah patok pengaman paling sedikit 3 (tiga) buah untuk setiap alat pemberi isyarat lalu lintas
maupun rumah perangkat kendali alat pemberi isyarat lalu lintas.
4. Penempatan Warning Light
Penempatan Warning Light tenaga surya disesuaikan dengan daerah kebutuhannya, dan dilengkapi
dengan pemasangan pita penggaduh seperti gambar berikut
5. Power Supply
Power supply adalah tenaga listrik yang diperoleh dari energy surya tersebut.

Palu, 06 Januari 2020


Menyetujui Ditetapkan oleh :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

RAHMAN SUJANA ABDUL KARIM AKASEH, ST. MM


Kolonel Inf. Penata Tkt. I / III d
NRP. 32672 NIP. 19740214 200701 1 019
1. BARCODE PERLENGKAPAN JALAN
a. Jenis : Barcode 2 Dimensi (2D - MATRIX BARCODE).
b. Bahan :
1) Label Barcode
- Menggunakan bahan dengan karakteristik tahan air, tahan panas dan sulit disobek.;
- Lem stiker lebih kuat.
2) Ribbon Barcode
- Menggunakan Bercode Full Resin menghasilkan cetakan gambar yang sangat tajam dan sangat
bahan terhadap goresan, tahan air dan tahan panas.
c. Ukuran : 7 x 7 cm
d. Isi Barcode
Isi yang tercantum di dalam Barcode sebagai berikut :
- No. Identitas
- Lokasi Pemasangan perlengkapan Jalan (nomor dan nama ruas j)
- Titik Koordinat
- Kontraktor Pelaksana
- Tahun Anggaran
- Pemberi Pekerjaan
e. Bentuk Barcode
BPTD Wil. XX

APBN 2019

f. Cara Penulisan Nomor Register Kodefikasi


- Tahun pembangunan – Kode Ruas – Jenis Perlengkapan Jalan – Nomor Urut.
Standarisasi kodefikasi :

NO. JENIS KODE

1 RAMBU 01

2 RPPJ 02

3 APILL SIMPANG 3 03

4 APILL SIMPANG 4 04

5 APILL SIMPANG > 4 05

6 GUARDRAIL 06

7 DELINEATOR 07

8 LPJU 08

9 WARNING LIGHT 09

10 CERMIN TIKUNGAN 10

11 VMS 11
12 APILL ATCS 12

CONTOH

2015 00111K 01 001

TAHUN
KODE RUAS JALAN (*) JENIS PERLENGKAPAN JALAN NOMOR URUT
PEMBUATAN

2015 – 00111K – 01 – 001

Dibaca : Rambu dibangun tahun 2019 di Palu, ruas jalan ............, nomor urut 1
* kode ruas jalan berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor : 248/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Dalam Jaringan jalan Primer
menurut fungsinya sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan Kolektor-I (JKP-1)

Contoh Kodefikasi Perlengkapan Jalan :


Kodefikasi dengan QR Code (Quick Response Code)

2. STIKER
1. Setiap perlengkapan jalan yang dipasang harus dibubuhi stiker;
2. Stiker merupakan satu kesatuan dengan perlengkapan jalan;
3. Bahan dan Ukuran
Bahan yang digunakan yaitu bahan kertas stiker dengan ukuran panjang 15 cm, 9 cm dengan keterangan
tulisan berwarna merah. Kotak Tulisan APBN TA. 2019 berukuran panjang 15,0 cm dengan lebar 2,40 cm,
dan untuk kotak tulisan UU NO. 22/2009 Pasal 275 berukuran panjang 15,0 cm dan lebar 5,60 cm.
4. Berikut adalah gambar teknis stiker perlengkapan jalan

2020
Pelaksana pekerjaan fasilitas perlengkapan jalan harus melampirkan Surat Pernyataan Jaminan
Spesifikasi Bahan yang digunakan sesuai spesifikasi yang tertuang dalam RKS dan sesuai dengan
ketentuan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK.7234/AJ.401/DRJD/2013
tanggal 14 November 2013 tentang Petunjuk Teknis Perlengkapan Jalan.

Palu, 06 Januari 2020


Menyetujui Ditetapkan oleh :
KUASA PENGGUNA ANGGARAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

RAHMAN SUJANA ABDUL KARIM AKASEH, ST. MM


Kolonel Inf. Penata Tkt. I / III d
NRP. 32672 NIP. 19740214 200701 1 019

Anda mungkin juga menyukai