Anda di halaman 1dari 2

Ilona Jocelynn Untung

12317032

Indonesia’s Oil and Gas Sector Sector: Past, Present,


and Future

Pada hari Jumat, 28 Februari 2020, mata kuliah kapsel geofisika mengundang dosen
tamu yaitu Massita Ayu Cindy, S.T., M.T. dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC).
Perkembangan minyak dan gas dalam 40 tahun terakhir dibagi menjadi 4 era, yaitu:
1. Era Orde Baru (1970-an)
2. Era Baroken (1980 – an)
3. Era Transisi (1990 – an)
4. Era Redformasi (2000 – an)

Ketika pada era orde baru, Indonesia mengalami ketidakstabilan makro ekonomi,
sehingga terjadinya puncak produksi minyak pada tahun 1976 sebesar 1.6 juta bpd (barel
per day), maka dari itu minyak bumi pada era tersebut menjadi Lex Specialist dari pemulihan
ekonomi. Pada era orde baru ini juga adanya subsidi 7 jenis BBM (avtur, avgas, fuel oil,
premium, solar & minyak tanah) sehingga energi mulai menjadi isu sosial politik. Pada saat
era baroken atau badan koordinasi energi nasional, 80% ekspor nasional adalah minyak
bumi dimana minyak bumi merupakan pemasukan keuangan utama. Di era baroken ini
diambilnya kebijakan fiskal dan kebijakan moneter dan terjadinya dutch disease 1, di mana
tidak ada pemasukan selain sector energi yang mengakibatkan depresiasi rupiah. Dari sini
pemerintah tidak hanya memproduksi minyak bumi tetapi juga baturbara dan gas sehingga
dibentuknya Badan Koordinasi Energi Nasional agar dapat meningkjatnya produksi gas bumi
dan batubara.
Pada era transisi kebutuhan listrik di Indonesia meningkat pesat dan pada saat itu PLN
belum mampu mendanai penambahan bangkit sehingga dari awalnya pemerintah
membiayai semua menjadi pemerintah membuka kesempatan untuk para swasta dapat ikut
bekerja sama dengan pemerintah dalam mendanai pembangkit sehingga dibukanya IPP
(Independent Power Producer). Setelah dibukanya IPP, terjadinya krisis ekonomi, dan
terjadinya dutch disease 2 di mana pada saat dutch disease 2, tahun 1995, produksi minyak
berada di puncaknya lagi sebesar 1.6 juta bpd (barrel per day). Saat era reformasi, dibentuk
reformasi regulasi, adanya pemisahan antara regulator dan pemain, perubahan nama
Ilona Jocelynn Untung
12317032
BAROKEN menjadi DEN, dan penyesuaian subsifi antara harga keekonomian untuk avtur,
avgas, diesel, dan fuel oil dengan harga subsifi secara bertahap untuk premium, solar, dan
minya tanah.
Keadaan sekarang, sempat turun sekali di tahun 2014, banyak penurunan eksplorasi dan
produksi, turun harga minyak karena amerika menemukan sheel gas dan oil, harga minyak
naik turun bergantunga pada supply demand, perang middle east, energy baru dan
terbarukan. Produksi minyak dihasilkan oleh KKKS, Chevron, Pertamina, Total, yang paling
besar CPI (Chevron), CNOCC, pada saat 2019 Cepu paling besar dan ketika 2010 satu –
satunya lapangan yang bisa membantu Indonesia dalam meningkatkan kapasistas produksi.
Pada tahun 2017 kebijakan fiskal dilaksanakan, dimana terjadinya pembagian keuntungan
untuk pemerintah dan untuk kontraktor.

Contractor split = base split + komponen variable +komponen progresif

Pada saat perubahan ke net split jd gross split, banyak masalah bagi investor, karena
biaya eksplorasi tidak di ganti pemerintah, gross split diubah karena banyak investor yang
merasa dirugikan.
Untuk masa depan pemerintah memiliki targer untuk mewajbkan K3S (kontrak
kontraktor kerja sama) untuk 1 juta barrel per hari, untuk saat ini mereka menghasilkan
sekitar 700-800rb per barel, K3S sebelum menambah produksi harus meminta izin
pemerintah daerah. Pada tahun 2019 terdapat penemuan gas terbaru dan terbesar di
sakakemang dan saat ini pemerintah menuntut dalam waktu 5 tahun, produksi meningkat
sampai 1 juta barel. Sebenarnya untuk meningkatkan produksi, harus meningkatkan
eksplorasi yang membutuhkan waktu lebih lama.
Strategi untuk meningkatkan produksi minyak adalah
1. Mempertahankan tingkat produksi eksisting yang tinggi dengan pengambilan
keputusan dipercepat
2. Trsnformasi eksplorasi ke produksi (Yang masih eksplorasi diubah menjadi
lapanga produksi)
3. Mempercepat Chemical EOR
4. Ekplorasi untuk Penemuan Besar (untuk meningkatkan cadangan minyak, dari
cadangan ke produksi)

Anda mungkin juga menyukai