Anda di halaman 1dari 3

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-
Nya yang telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan sehingga kami bisa menyelesaikan karya
ilmiah yang berjudul “Energi dan Sumber Daya Mineral”. Selain itu, dengan judul yang sudah
ditentukan kami sebagai penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan
hidayah-Nya serta kesehatan sehingga peneliti mampu menyelesaikan penyusunan karya ilmiah
ini dengan lancar tanpa hambatan

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Ketut Suparta selaku Dosen
mata kuliah Pancasila yang telah membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan kelompok yang telah memberi
kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.

[Uraian singkat tentang karya ilmiahmu]

Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan
karya kami. Semoga karya ilmiah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita
semua tentang Energi dan Sumber Daya Mineral.

[Nusa Dua, 24 September 2021]

https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-jurnal-energi-edisi-ii-tahun-2018.pdf

Penulis
Energi dan Sumber Daya Mineral

1. Pendahuluan

Kebijakan Energi Nasional (KEN) memberikan amanat berupa target bauran


energi terbarukan dalam bauran energi primer paling sedikit 23% pada tahun 2025 dan
meminimalkan penggunaan minyak bumi berkurang setidaknya 25% pada tahun 2025
mendatang. Efensiensi energi juga ditargetkan turun 1% pertahunnya dalam upaya
mendorong penghematan pemakaian energi di semua sector. Kebijakan ini diambil
sebagai upaya dalam memberlakukan penurunan produksi minyak bumi yang berlebihan
dan penggunaan minyak bumi ditargetkan dalam 10 tahun terakhir menunjukkan
penurunan. Penurunan produksi itu disebabkan oleh sumur sumur produksi utama minyak
bumi yang umumnya sudah tua, sementara produksi sumur baru relatif masih terbatas.

Di sisi lain, produksi batubara Indonesia diperkirakan akan terus meningkat


terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri (pembangkit listrik dan industry) dan
permintaan negara ekspor (luar negeri). Perkembangan produksi batubara periode 2009-
2018 mengalami peningkatan yang cukup besar digunakan untuk memenuhi permintaan
negara China dan India. Tingginya ekspor batu bara di Indonesia menjadikan Indonesia
sebagai salah satu negara eksporting Batubara terbesar dunia selain Australia.
Berkurangnya produksi energi fosil terutama minyak bumi serta komitmen global dalam
pengurangan emisi gas rumah kaca, yang mendorong pemerintah untuk meningkatkan
peran energi baru dan terbarukan secara terus menerus sebagai bagian dalam menjaga
ketahanan dan kemandirian energi. Sesuai PP No. 79 tahun 2014 tentang kebijakan energi
nasional.

Pada tahun 2000, Departemen Pertambangan Energi berubah menjadi


Departemen Energi Sumber Daya Mineral. Lalu pada tahum 2009 berdasarkan perpres
Nomor 47 tahum 2009 Departemen energi dan sumber daya mineral berubah menjadi
kementrian Yaitu Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sumber energi panas
bumi dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik di pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi. Potensi untuk penggunaan sumber energi ini berkisaran 441,7 gigawatt(GW)
namun yang terpasang hanya 9,06 GW atau sekitar 2 persen dari sumber energi yang di
hasilkan. ESDM mengalami banyak perubahan dan perpecahan seperti diubah menjadi
perindustrian dasar/pertambangan dan departemen perindustrian rakyat.

Pada tahun 1963 Biro Minyak dan Gas Bumi Diubah Menjadi Direktorat Minyak
dan Gas Bumi yang berada dibawah Departemen Kewenangan Pembantu Menteri Urusan
Pertambangan dan perusahaan perusahaan Tambang Negara. Kemudian pada Kabinet
Ampera (1966) Departemen Pertambangan Dilebur menjadi Departemen Pertambangan.
Dalam Perkembangan Selanjutnya, Pada Tahum 1978 Departemen pertambangan
Berubah Menjadi Departemen Pertambangan dan energi. Nomenklatur ini bertahan di era
Presiden Soeharto Hingga memasuki Awal Reformasi.

Kepemerintahan Energi dan Sumber Daya Mineral Memiliki visi dan misi nya
sendri dalam mengemban dan menjalankan pekerjaanya yaitu, Visi Terwujudnya
ketahanan dan kemandirian energi serta peningkatan nilai tambah energi serta mineral
yang berwawasan lingkungan untuk memberikan manfaat besar bagi kemakmuran rakyat.
Begitupun misinya sebagai berikut: Meningkatkan keamanan pasokan energi dan mineral
dalam negeri, Meningkatkan aksebilitas masyarakat terhadap energi,mineral dan
informaasi geologi, serta Mendorong Keekonomian harga energi dan mineral dengan
mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat.

sektor energi memiliki kontribusi penting dalam sebuah perekonomian negara.


Meski begitu seiring berjalannya waktu, tantangan sektor energi semakin meningkat.
Untuk menjawab tantangan tersebut tentunya memerlukan penelitian dan pengembangan
yang mumpuni dan berkelanjutan. Maka, Badan Peneltian dan Pengembangan (Badan
Litbang) Kementerian EsdM hadir untuk memenuhi dan menjawab tantangan sektor
energi, khususnya dalam bidang penelitian dan pengembangan. seperti diketahui, tugas
dari Badan Litbang EsdM adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang
energi dan sumber daya mineral. selain itu, juga berfungsi untuk melakukan penyusunan
kebijakan teknis, rencana dan program penelitian dan pengembangan di bidang energi
dan sumber daya mineral.

Anda mungkin juga menyukai