SK Pedoman Rekam Medis Revisi 1
SK Pedoman Rekam Medis Revisi 1
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS
DIREKTUR BLUD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH IDI KABUPATEN ACEH TIMUR,
Menimbang :
a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Idi
Kabupaten Aceh Timur, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan rekam medis yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan rekam medis di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten
Aceh Timur dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur BLUD Rumah
Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten Aceh Timur sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan rekam medis di BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten Aceh Timur;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu
ditetapkan dengan Keputusan Direktur BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten
Aceh Timur.
Mengingat :
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR BLUD RUMAH SAKIT UMUM DAERAH IDI KABUPATEN
ACEH TIMUR TENTANG PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS BLUD RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH IDI KABUPATEN ACEH TIMUR
Kedua : Kebijakan pelayanan rekam medis BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Idi
Kabupaten Aceh Timur sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan rekam medis BLUD
Rumah Sakit Umum Daerah Idi Kabupaten Aceh Timur dilaksanakan oleh
Kepala Bidang Penunjang Medis BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Idi
Kabupaten Aceh Timur.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Idi
Pada tanggal 02 Januari 2014 M
30 Shafar 1435 H
Pj. Direktur
BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Idi
Kabupaten Aceh Timur
MUNAWWIR
Lampiran
Keputusan Direktur BLUD RSUD Idi
Kabupaten Aceh Timur
Nomor : 800/ /2014
Tanggal : 02 Januari 2014 M
30 Shafar 1435 H
Falsafah rekam medis: Memberikan pelayanan rekam medis yang paripurna, guna
mendukung dan menunjang pelayanan unit-unit terkait di rumah sakit, agar
pelayanan medis dan non medis yang diberikan kepada pasien dapat dengan cepat,
tepat, efektif dan efisien. Falsafah tersebut tentunya tidak lepas dari nilai ALFRED
(administrasion,legal,financial,riset,education,dokumentation) yang terkandung di
dalam rekam medis yang akhirnya menjadi kegunaan dari rekam medis itu sendiri..
1. Mengumpulkan, mengolah dan memelihara data dan informasi yang lengkap dan
akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.
2. Mendukung terselenggaranya tertib administrasi yang lengkap, cepat dan mudah
di dapat jika diperlukan.
1. Sebagai alat komunikasi antar profesi medis dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan
2. Sebagai dasar untuk merencanakan pemeriksaan penunjang, pengobatan, tindakan
medis dan perawatan yang harus diberikan kepada pasien.
3. Sebagai bukti atas semua tindakan medis, perkembangan riwayat penyakit, dan
pengobatan selama pasien mendapat pelayanan di rumah sakit.
4. Sebagai bahan yang digunakan untuk melakukan analisa dan evaluasi terhadap
kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5. Sebagai perlindungan hukum terhadap pasien, rumah sakit, tenaga medis, maupun
tenaga kesehatan lainnya.
6. Sebagai data yang dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan dan penelitian.
8. Sebagai dasar dalam penghitungan biaya, atas pelayanan kesehatan yang telah
diberikan rumahsakit kepada pasien.
1. Instalasi Rekam medik dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi Rekam Medik yang
bertanggung jawab langsung kepada kepala bidang pelayanan.
2. Instalasi Rekam medik BLUD RSUD IDI dikelola dan diintegrasikan dengan
instalasi/unit lain di rumah sakit.
3. Penyelenggaraan pelayanan Instalasi Rekam Medis BLUD RSUD Idi dilaksanakan
secara terus menerus selama 24 jam .
4. Kepala Rekam Medis dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh :
c. Petugas Filing
d. Petugas Assembling
b. Di depan nama pasien diawali dengan huruf – huruf antara lain : Tn(tuan),
Ny(nyonya), Sdr(saudara),Nn(Nona),An(anak),By (bayi)
c. Semua penulisan gelar, title, pangkat, jabatan, harus ditulis di belakang nama pasien.
d. Nama tidak disingkat kecuali yang sudah umum misal : Ach, Moch,
e. Nama pasien harus asli, boleh diikuti dengan nama panggilan atau alias
f. Nama pasien wanita yang sudah menikah boleh diikuti oleh nama suaminya
Sistim Penomoran
1. Sistim penomoran rekam medis di BLUD RSUD Idi menggunakan Sistim Unit (Unit
Numbering System). Sistim ini memberikan satu unit nomor rekam medis baik
kepada pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap. Setiap pasien yang berobat
ke RSUD Idi harus diberi nomor RM sebagai salah satu identitas selain nama
dan alamat. Nomor rekam medis ini juga digunakan sebagai pedoman dalam
penyimpanan dokumen RM.
2. Nomor RM terdiri dari 6 digit yang dimulai dari nomor 00 00 01 s/d 99 99 99
3. Ketentuan penomoran :
b. Setiap pasien akan diberi satu nomor RM yang akan digunakan selamanya di
setiap unit pelayanan di RSD Idi;
c. Nomor RM harus ditulis di setiap lembar /formulir rekam medis yang digunakan
untuk mencatat hasil pemeriksaan /pelayanan;
d. Nomor RM juga ditulis di KIB (Kartu Identitas Berobat) dan dibawa pulang oleh
pasien;
e. Pada saat berobat ulang KIB ini diserahkan kepada petugas penerimaan pasien
untuk pencarian dokumen rekam medis lama.
b. Status, diisi atau dipilih sesuai dengan status perkawinan pasien, misal : belum
kawin, kawin, janda dan duda
e. Pekerjaan pasien, kalau pasien sudah bekerja diisi sesuai dengan jenis
pekerjaan pasien, kalau belum bekerja maka kolomnya dikosongi.
h. Pekerjaan Kepala Keluarga (KK), diisi sesuai dengan jenis pekerjaan kepala
keluarga.
3. Identifikasi Khusus Bayi Baru Lahir ; Identifikasi bayi baru lahir harus diisikan pada
formulir khusus dengan ketentuan
b. Pemasangan gelang pada kaki kanan bayi sebagai identitas, dilakukan oleh
bidan /perawat yaitu : Gelang warna merah muda untuk bayi perempuan dan
Gelang warna biru muda untuk bayi laki-laki.Masing-masing bertuliskan :
nama ibu, hari /tanggal dan jam lahir.
d. Pemasangan identifikasi pada boks bayi adalah terdiri dari ; Nama ibu,
Tanggal dan jam lahir bayi, Jenis kelamin bayi, Panjang badan bayi, Berat
badan bayi.
e. Identifikasi pada waktu bayi pulang adalah terdiri dari ;Tanggal pemulangan,
Tanda tangan dan nama terang perawat, Tanda tangan dan nama terang ibu /
ayah, Tanda tangan saksi.
c. Serah terima jenajah dilakukan dengan memastikan :Nama , alamat, jenis kelamin
jenasah; Tanggal dan jam meninggal; Nama, tanda tangan, alamat dan hubungan
penerima jenasah; Nama, tanda tangan, petugas yang menyerahkan.
Sistim Dokumentasi.
1. Data sosial didapat pada saat pasien mendaftarkan diri di tempat pendaftaran
pasien dan di isi oleh petugas /perawat.
2. Data medis baru didapat setelah pasien memasuki unit pelayanan kesehatan dan telah
mendapat pemeriksaan.
3. Pencatatan data medis dilakukan oleh tenaga dokter dan paramedis dengan cara:
Mencatat secara tepat waktu, Up to date, Cermat dan lengkap, Dapat dipercaya dan
menurut kenyataan, Berkaitan dengan masalah dan pokok perihalnya, tidak bertele-
tele, Bersifat obyektif sehingga menimbulkan kesan jelas.
4. Bentuk catatan di RSUD Idi dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, yaitu yang
bersifat kolektif ( buku register ) dan bersifat individual (berkas rekam medis)
1. Simbol (Nomor rekam medis yang diberi warna dan disimbolkan dengan kotak)
2. Tanda khusus ( stiker warna sbg simbul penyait alergi, heatitis, aids )
D. PENDAFTARAN PASIEN
1. Semua Pasien baik rawat jalan proses pendaftarannya melalui loket pendaftaran
yang buka dari jam 08.00 wib – 14.00 wib.
2. Pendaftaran dan admision pasien gawat darurat dan rawat inap diakukan di IGD
melalui petugas khusus.
3. Petugas melayani pasien yang datang dengan sikap ramah, sopan, tertib dan
penuh tanggung jawab.
4. Dari segi pelayanan pasien datang dapat dibedakan ; pasien yang dapat menunggu dan
pasien yang harus segera ditolong.
5. Dari jenis kedatangannya dapat dibedakan pasien baru (pasien yang baru pertama
kali datang ke rumah sakit untuk berobat) dan pasien lama (pasien yang sudah
pernah datang sebelumnya ke rumah sakit untuk berobat)
6. Dari cara datangnya pasien dapat dibedakan datang karena dirujuk dan datang karena
kemauan sendiri.
3. Semua berkas rekam medis pasien dari setiap unit pelayanan akan diambil
atau dikirim kembali ke TPPRJ, kecuali pasien yang harus rawat inap
rekam medisnya akan dikirim ke ruang perawatan.
4. Pasien lama akan dilayani secara urut oleh petugas TPPRJ. Petugas
akan meminta kembali Kartu Identitas Berobat (KIB) untuk mengambil
dokumen rekam medisnya.
7. Prosedur penerimaan pasien rawat inap adalah Pasien yang dikirim dari
poliklinik rawat jalan atau IGD, akan dibuatkan surat pengantar
/admitting note oleh dokter untuk dirawat. Admitting note diantar ke TPPRI
dan pasien segera didaftar sebagai pasien rawat inap.
8. Setiap pasien yang berobat ke rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap,
harus dibuatkan rekam medis dalam waktu 1 x 24 jam.
9. Setelah pasien keluar rumah sakit, berkas rekam medis harus segera
dikembalikan ke Unit Rekam Medis paling lambat 2 x 24 jam.
1. Setiap pasien yang berobat ke rumah sakit baik rawat jalan maupun rawat inap,
harus dibuatkan rekam medis dalam waktu 1 x 24 jam.
2. Setelah pasien keluar rumah sakit, berkas rekam medis harus segera
dikembalikan ke Unit Rekam Medis paling lambat 2 x 24 jam
3. Petugas assembling akan mengecek kelengkapan berkas RM, kalau ada yang
belum lengkap maka dikembalikan kepada dokter atau paramedis yang
berwenang untuk minta kelengkapan.
1. Ada dua cara yaitu : analisa kualitatif (mutu) dan analisa kuantitatif (jumlah
/kelengkapannya). Mutu RM dalam pengisian menjadi tanggung jawab para
tenaga kesehatan, sebab merekalah yang melakukan perekaman medis.
1. Rekam medis adalah milik rumah sakit yang harus dipelihara karena
sangat berfaedah bagi pasien maupun rumah sakit.
3. Rekam Medik dapat melindungi rumah sakit maupun dokter dalam segi
hukum (medicalegal) oeh karenanya rekam medis harus lengkap
Pj. Direktur
BLUD Rumah Sakit Umum Daerah Idi
Kabupaten Aceh Timur
MUNAWWIR